Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA BISNIS
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok
Mata kuliah: kewirausahaan
Dosen Pengampu: Dr.H.Asep Suraya Maulana, M.H.I

Disusun Oleh :
Kelas : Kewirausahaan A
Kelompok : 4

1. Rofi Aqil Abiyyah (2220055)


2. Muhammad Syaibatul Hamdi (2220076)
3. Muhammad Hadziqul Quluub (2220098)
4. Zulfatul vinorilla (2221001)

KEMENTRIAN AGAMA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2022
KATA PEGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Bisnis’’ Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat, dan
para pengikutnya yang senantiasa ikhtiar di jalan Allah SWT. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas diberikan dalam mata kuliah Kewirausahaan.
Penulisan ini dilakukan sebagai bahan pelajaran kepada siapa saja yang membacanya,
serta terlebih kepada kami yang membuatnya. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan dari penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Pekalongan, 2 April 2022

(Penulis)
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
ABSTRAK ...........................................................................................................................iv
BAB I (PENDAHULUAN) .................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................1

BAB II (PEMBAHASAN) ..................................................................................................2

A. Pengertian Etika dan Bisnis .........................................................................................2


B. Pentingnya Etika Dalam Bisnis ...................................................................................3
C. Tujuan Bisnis ...............................................................................................................4
D. Pembentukan Nilai Etika .............................................................................................5
E. Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis .................................................................................6

BAB III (PENUTUP) ..........................................................................................................8

A. Kesimpulan ..................................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9


ABSTRAK

Kegiatan bisnis akan menyebabkan ketatnya persaingan yang terjadi dan terkadang
menyebabkan pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, sehingga sering
terjadi persaingan dalam bisnis.Persaingan ini dapat merugikan banyak orang tetapi juga dalam
jangka panjang dapat merugikan bisnis itu sendiri.Masalah etika ini tidak hanya ada di bisnis
kecil, tetapi juga dalam skala besar bisnis memiliki masalah yang sama yaitu masalah dalam
bisnis. Etika bisnis adalah etika yang berkaitan dengan pedoman dalam kegiatan bisnis di mana
etika bisnis adalah menerapkan aturan umum tentang perilaku bisnis yang etis.Etika bisnis
menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban,prinsip dan aturan. Etika bisnis menjadi
penting bagi para perusahaan karena dalam persaingan bisnis yang ketat seperti sekarang ini,
hanya perusahaan yang dapat memahami bahwa perusahaan dapat terus bertahan jika ia
menggunakan etika dalam bisnis, sekarang teman kerja termasuk pelanggan menuntut kualitas
barang dan jasa, sehingga dengan melakukan tindakan berdasarkan etika dapat menghasilkan
kepercayaan bagi perusahaan, dan keyakinan itu dapat menumbuhkan kelangsungan hidup
perusahaan untuk jangka menengah atau panjang ketentuan.

Kata kunci : etika,bisnis,tanggung jaab sosial


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas dari masyarakat dalam kata lain
masyarakat merupakan bagian dalam bisnis dan sebaliknya. Karena bisnis tidak dapat terlepas
dari masyarakat maka bisnis seharusnya patuh pada norma-norma yang ada di masyarakat. Tata
hubungan bisnis dengan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut telah menciptakan
etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika bisnis antar sesama pelaku bisnis ataupun
etika bisnis terhadap masyarakat, baik dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
Dalam beberapa tahun kebelakang, etika bisnis telah menjadi isu yang begitu hangat
dan penting dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan bisnis tentunya
perusahaan harus berusaha untuk menghindari efek negatif kepada masyarakat yang berada
diseklilingnya. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah para pekerja, perusahaan lain,
pelanggan, pemasok, investor dan masyakarat atau penduduk disekitarnya. Begitu hangatnya
isu mengenai etika bisnis, maka dalam kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai
“Apakah etika bisnis itu penting bagi perusahaan ?”
B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian etika dan bisnis?
2. Pentingnya etika dalam bisnis?
3. Apa saja tujuan bisnis?
4. Seperti apa pembentukan nilai etika?
5. Apa saja prinsip etika dan perilaku bisnis
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian etika dan bisnis
2. Untuk mengetahui pentingnya etika dalam bisnis
3. Untuk mengetahui tujuan bisnis
4. Untuk mengetahui pembentukan nilai etika
5. Untuk mengetahui prinsip etika dan perilaku bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika dan Bisnis
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sikap, cara
berpikir, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, dan watak kesusilaan. Istilah etika telah dipakai
Aristoteles (fisul Yunani), untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi etika bisnis berarti prinsip,
norma, dan standar perilaku yang mengatur individu maupun kelompok yang membedakan apa
yang benar dan apa yang salah. Etika bisnis (business ethic) berusaha untuk melarang perilaku
bisnis, manajer perusahaan, dan pekerja yang seharusnya tidak dilakukan.
Terminologi lain yang dekat dengan pengertian etika adalah moral. Term ini berasal
dari bahasa Latin, mos (bentuk jamaknya mores) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Walaupun terminologi ini berasal dari dua bahasa yang berbeda, kedua-duanya memiliki titik
temu yaitu adat kebiasaan yang baik yang harus dijunjung tinggi oleh individu atau masyarakat.
Oleh karena itu, individu atau masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai tersebut dapat
dikatakan tidak beretika atau tidak bermoral.1
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik
untuk dijunjung tinggi atau untuk diperbuat (Ethics is the science of good and bad). Jadi etika
bisnis adalah ilmu yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis dimana
etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika
bisnis ini menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-
aturan.
Adapun bisnis adalah semua aktifitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang
diperlukan dan diinginkan oleh orang lain. Bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai usaha komersil di dunia perdagangan dan bidang usaha.dahulu bisnis
dilakukan dengan cara barter¸ yaitu kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa
menggunakan uang sebagai perantara.
Berdasarkan pengertian etika dan bisnis diatas, dapat disimpulkan bahwa etika bisnis
adalah seperangkat aturan moral yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah,
bohong dan jujur. Etika ini dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku manusia dalam
menjalankan aktivitas bisnis yakni menjalankan pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan untuk memperoleh keuntungan.2

1
Dede Rodin, TAFSIR AYAT EKONOMI, (Semarang: CV Karya Abadi Cilik Jaya, 2015), hlm. 159
2
Idri, Hadist Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (Jakarta: KENCANA, 2015), Cet. 2, hlm. 324-327
B. Pentingnya Etika Dalam Bisnis
Etika bisnis menghadapi tantangan yang sangat dinamis dan semakin kompleks. Bisnis
terus-menerus menghadapi tantangan etika baru sehingga perlu memiliki alat untuk mengenali
dan mengatasi permasalahan etis baru secara efektif, misalnya tantangan etis baru dalam bisnis
yang dihasilkan dari kemajuan teknologi, seperti masalah keamanan dan privasi yang terkait
dengan penyimpanan dan analisis data, atau tantangan etis dan risiko terkait penggunaan media
sosial menjelaskan bahwa meningkatnya globalisasi dan kompleksitas global dari bisnis
modern meningkatkan pula tantangan di bidang etika, dalam konteks global, bisnis perlu
mengembangkan kemampuan untuk saling berhubungan dengan menggunakan persyaratan
normatif yang berbeda. Misalnya kepatuhan terhadap nilai-nilai, prinsip, dan aturan mereka
sendiri, kepatuhan terhadap berbagai kerangka kerja hukum di negara tempat mereka
beroperasi, dan mengikuti prinsip-prinsip global yang mendasar, seperti hak asasi manusia, dan
menghormati perbedaan budaya.3
Dalam pandangan bisnis di masa kini dan masa datang akan menghadapi tantangan
sistemik mendasar, seperti tantangan keberlanjutan. Hal ini dikarenakan batasan lingkungan
sistemik pada skala global, sehingga bisnis harus memikul tanggung jawab atas dampak
lingkungan, global, dan masa depan dari operasi bisnis perusahaan, rantai pasokan, dan siklus
hidup produk. Kemampuan untuk menganalisis secara sistematis tantangan ini sangat penting
untuk keberhasilan bisnis jangka panjang dan aspek penting dari manajemen strategis.
Sementara itu, beberapa alasan tentang pentingnya etika dalam bisnis dikemukakan oleh
(Velasquez, 2014), yaitu:
1. Jika semua manajer, karyawan, dan pelanggan berpikir bahwa secara moral
diperbolehkan untuk mencuri, berbohong, atau melanggar perjanjian mereka dengan
perusahaan, maka setiap bisnis individu akan runtuh atau mati. Karena tidak ada bisnis
yang dapat eksis sepenuhnya tanpa etika, setiap bisnis memerlukan setidaknya
kepatuhan minimal terhadap etika dari pihak yang terlibat dalam bisnis.
2. Semua bisnis membutuhkan masyarakat yang stabil dalam melakukan urusan bisnis.
Namun, stabilitas masyarakat mana pun mengharuskan anggotanya mematuhi standar
etika minimal. Menurut Hobbes, dalam masyarakat tanpa etika, ketidakpercayaan dan
kepentingan pribadi yang tidak terkendali akan menciptakan "perang setiap orang
melawan setiap orang" dan dalam situasi seperti itu, hidup akan menjadi "jahat, brutal,

3
Shaw, W. H., & Barry, V, Moral Issues in Business. In Cengage Learning (13th ed.). Boston, (USA: Cengange
Learning, 2016), hlm 12
dan pendek ”Karena bisnis tidak dapat bertahan tanpa etika, maka kepentingan bisnis
terbaik adalah untuk mempromosikan perilaku etis baik di antara anggotanya sendiri
maupun dalam masyarakatnya yang lebih besar. Pada akhirnya dapat disimpulkan,
bahwa etika berlaku untuk semua aktivitas manusia, termasuk dalam hal ini dalam
menjalankan suatu bisnis. Bisnis tidak dapat bertahan tanpa etika, karena hasil
penelitian menunjukkan korelasi negatif bahwa etika merupakan sebuah hambatan
dalam meraih laba, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang
bertanggung jawab secara sosial di pasar saham dan telah menyimpulkan bahwa
perusahaan yang beroperasi secara etis berdampak pada pengembalian (return) yang
lebih tinggi daripada perusahaan lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa etika tidak
mengurangi laba dan berkontribusi atau konsisten dengan peraihan keuntungan. Secara
umum, pelanggan, karyawan, dan masyarakat pada umumnya peduli tentang penerapan
etika dalam suatu perusahaan, masyarakat maupun lingkungan sekitarnya.
C. Tujuan Bisnis
Pada umumnya suatu bisnis didirikan berdasarkan suatu tujuan. Suatu bisnis
dikategorikan baik akan ditentukan oleh seberapa baik ia memenuhi tujuannya. Jika suatu
bisnis bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa, maka yang akan dinilai adalah tanggung
jawab utama terhadap kualitas barang yang diproduksi, semakin baik kualitas barang dan jasa,
maka bisnis akan berjalan semakin baik. Apabila tujuan utama suatu bisnis adalah untuk
memaksimalkan keuntungan, maka tanggung jawab bagi yang menjalankan bisnis adalah
melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan. Beberapa kurun waktu
terakhir, tujuan perusahaan yang paling banyak diterapkan adalah memaksimalkan kekayaan
pemegang saham, yaitu dengan melakukan pemaksimalan harga dari saham biasa yang ada.
Dalam hal ini, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham
yang dilakukan dengan memaksimalkan keuntungan. Sehingga secara umum dianggap bahwa
tujuan bisnis adalah mendapatkankeuntungan yang maksimal. Seiring dengan berjalannya
waktu, banyak pendapat yang menganggap bahwa tujuan perusahaan untuk memaksimalkan
laba atau kekayaan pemegang saham merupakan hal yang salah arah. Secara umum sebuah
perusahaan menjalankan dua hal dalam sistem perusahaan bebas yaitu menhasilkan layanan
terbaik dan menghasilkan keuntungan.
Namun bagaimanapun, pencapaian laba maksimum adalah fungsi utama bisnis sebagai
bisnis, karena jika produksi barang atau jasa tidak menguntungkan maka suatu bisnis akan
keluar dari bisnis atau dengan kata lain tutup karena bangkrut. Tujuan merupakan penjabaran
dari visi dan misi dari sebuah organisasi/perusahaan. Motif adalah dorongan yang
menggerakan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya kebutuhan – kebutuhan yang
ingin dipenuhi oleh manusia. Motif untuk melakukan sesuatu bisa tidak sesuai tujuan dari
kegiatan. Dengan mengubah motif menjadi tujuan itu berate telah mengubah cara menjadi
tujuan. Demikian pula dalam bisnis, harus bisa dilihat tujuan dan motif bisnis sehngga dapat
ditunjukkan untuk apa suatu bisnis didirikan.4
D. Pembentukan Nilai Etika
Menurut Mamduh (2003:74) etika individu dipengaruhi atau dibentuk oleh beberapa
hal :
1. Keluarga Keluarga merupakan tempat tumbuhnya seorang individu, karena keluarga
mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan etika seorang individu. Individu
akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya atau keluarga dekat, atau
berperilaku seperti yang disusruh oleh orang tuanya.
2. Pengaruh Faktor Situasional Siatuasi akan menentukan etika individu. Sebagai contoh,
jika seseorang mencuri barangkali mempunyai alasan karena ia membutuhkan uang
tersebut karena anakanya sakit. Meskipun nampaknya jalan yang diambil merupakan
jalan pintas, tetapi situasi semacam itu membantu memahami kenapa seseorang dapat
melakukan tindakan yang tidak etis.
3. Nilai, Moral, dan Agama. Seseorang yang memprioritaskan sukses pribadi dan
pencapaian tujuan keuangan tentunya mempunyai perilaku yang lain dibandingkan
mereka yang memprioritaskan untuk menolong orang lain. Keputusan dan perilaku
manajer seringkali dipengaruhi oleh kepercayaanya.
4. Pengalaman Hidup Selama hidupnya, manusia mengalami banyak pengalaman baik
maupun yang jelek. Pengalaman tersebut merupakan proses yang normal dalam
kehidupan seseorang. Pengalaman tersebut akan membentuk etika seseorang. Sebagai
contoh, seseorang yang mencuri kemudian tidak pentingkah etika bisnis bagi
perusahaan tertangkap barangkali akan terdorong mencuri kembali di masa mendatang.
Sebaliknya, jika ia tertangkap dan dihukum, dapat membuatnya jera untuk melakukan
pencurian lagi.
5. Pengaruh Teman Teman sebaya terutama akan berpengaruh terhadap pembentukan
etika seseorang. Contoh yang paling baik adalah masa anak-anak. Jika seorang anak
berteman dengan anak yang nakal, maka ada kecenderungan anak teresbut tertular

4
Duska, R, Contemporary Reflections on Business Ethics. In Springer, (Netherlands: Springer Netherlands,
2007), hlm 45
nakal. Demikian juga dengan teman pernainan pada waktu seorang individu menginjak
remaja. Jika lingkungan mempunyai standar etika yang tinggi, seorang individu akan
cenderung mempunyai etika yang tinggi juga.
E. Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis
Menurut pendapat Michael Josephson dalam Pandji (2007:125), secara universal, ada
10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, tidak curang, dan tidak berbohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara;
jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan; begitu juga dalam suatu konteks professional, jaga/lindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hindari hal yang tidak
pantas dan konflik kepentingan.
5. Kewajaran/Keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui
kesalahan; dan memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual
dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil
keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain. menyatakan
bahwa konsep keadilan secara tradisional telah berkaitan dengan hak dan kewajiban.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, barbaik hati, belas kasihan, tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang
lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun,
jangan merendahkan diri seseorang, jangan memperlakukan seseorang dan jangan
merendahkan martabat orang lain.
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh
kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam hal baik dalam pertemuan
personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya diandalkan,
rajin dan penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan yang terbaik berdasar
kemampuan, mengmbangkan, dan memperhahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu memilki tanggung jawab, meneri,a tanggung
jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu mencari contoh. Sementara
menyebutkan bahwa secara umum ada lima prinsip etika bisnis, yaitu:
a) Prinsip Otonomi.
b) Prisip Kejujuran.
c) Prisip Keadilan.
d) Prinsip Saling Menguntungkan.
e) Prinsip Integritas Moral.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Etika bisnis adalah ilmu yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan
bisnis dimana etika bisnis adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada
perilaku bisnis. Etika bisnis ini menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban,
prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Dalam pandangan bisnis di masa kini dan masa datang
akan menghadapi tantangan sistemik mendasar, seperti tantangan keberlanjutan.tujuan
utama suatu bisnis adalah untuk memaksimalkan keuntungan, maka tanggung jawab bagi
yang menjalankan bisnis adalah melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memaksimalkan
keuntungan.
Etika individu dipengaruhi atau dibentuk oleh beberapa hal keluarga, pengaruh faktor
situasional siatuasi akan menentukan etika individu, nilai, moral, dan agama, pengalaman
hidup selama hidupnya, pengaruh teman-teman sebaya terutama akan berpengaruh
terhadap pembentukan etika seseorang. secara umum ada lima prinsip etika bisnis, yaitu :
a) Prinsip Otonomi
b) Prisip Kejujuran
c) Prisip Keadilan
d) Prinsip Saling Menguntungkan
e) Prinsip Integritas Moral.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini,penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca dan penulis akan pentingnya pengetahuan tentang
materi.penulis juga berharap agar supaya tujuan dalam makalah ini dapat tercapai esuai
yang diharapkan yaitu mampu memahami konsep-konsep materi dan perubahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Barry, Shaw, W. 2016). Moral Issues in Business. In Cengage Learning (13th ed.). Boston,
USA: Cengange Learning
Idri, HADIS EKONOMI Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Jakarta: KENCANA, 2015,
Cet. 2.
Rodun, Dede. 2015. TAFSIR AYAT EKONOMI. (Semarang: CV. Karya Abadi Cilik Jaya).
R, Duska. 2007. Contemporary Reflections on Business Ethics. In Springer. (Netherlands:
Springer Netherlands).

Anda mungkin juga menyukai