Etika bisnis
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan tema “ETIKA
BISNIS” .Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah HUKUM BISNIS
.Walaupun banyak hambatan dan keterbatasan waktu dalam pengerjaannya, namun
akhirnya saya berhasil menyusun makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun supaya para pembaca dapat memahami konsep tentang prinsip dan
pengaruh etika bisnis Sehingga saya menyajikan makalah ini dari berbagai sumber. Saya
sadar dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna , oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang baik serta bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bias bermanfaat bagi
masyarakat luas.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan .................................................................................................................. 6
BAB II : PEMBAHASAN
A. Bagaimana perekonomian saat ini..........................................................................7
B. apa saja dampak covid -19 dalam perekonomian saat ini .....................................
9
C.Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani krisis ekonomi pada saat
pandemi
covid…………………………………………………………………………..10
BAB III
A. Kesimpulan………………………………………………………………………
12
B. Saran……………………………………………………………………………..1
2
Daftar
pustaka………………………………………………………………………..13
BAB 1
A. Latarbelakang
Latar Balakang
Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa etika
adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan
itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian moralitas.
Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok
mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan.
Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan
moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah
menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan
dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar
dan salah, dan moral yang baik dan jahat
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman
kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi,
aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar
formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang
digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang
dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam organisasi.
Argument lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia
lainnya, tidak dapat eksist kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas
sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan aktifitas
kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan prilaku eksis.
Dalam masyarakat tanpa etika, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang tidak
terbatas akan menciptakan “perang antar manusia terhadap manusia lain”, dan
dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi “kotor, brutal, dan dangkal”.
Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas
bisnis, dan bisnis akan hancur. Karena bisnis tidak dapat bertahan hidup tanpa
etika, maka kepentingan bisnis yang paling utama adalah mempromosikan prilaku
etika kepada anggotanya dan juga masyarakat luas.
Sebagian besar orang akan menilai perilaku etis dengan menghukum siapa saja
yang mereka persepsi berprilaku tidak etis, dan menghargai siapa saja yang mereka
persepsi berprilaku etis. Pelanggan akan melawan perusahaan jika mereka
mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan perusahaan dalam bisnis lainnya, dan
mengurangi minat mereka untuk membeli produknya. Karyawan yang merasakan
ketidakadilan, akan menunjukkan absentisme lebih tinggi, produktivitas lebih
rendah, dan tuntutan upah yang tinggi. Sebaliknya, ketika karyawan percaya bahwa
organisasi adil, akan senang mengikuti manajer. Melakukan apapun yang
dikatakan manajer, dan memandang keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika
merupakan komponen kunci manajemen yang efektif.
Dengan demikian, ada sejumlah argument yang kuat, yang mendukung pandangan
bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis
B. Rumusanmasalah
Etika bisnis adalah cara yang paling ideal untuk mengatur dan mengelola bisnis
dengan selalu mempertimbangkan norma dan nilai-nilai yang berlaku secara
universal. Meskipun tidak tertulis dalam sebuah peraturan resmi, etika bisnis
sebaiknya tetap dijalankan. Ini tidak bergantung pada posisi atau jabatan individu
maupun organisasi.
Kepercayaan adalah kualitas yang tidak mudah dicapai, juga akan sangat sulit
didapatkan kembali jika telah hilang. Namun, perusahaan yang berhasil memperoleh
kepercayaan pelanggan atau klien akan mendapatkan manfaat berupa loyalitas.
Selain itu, pelanggan pun akan dengan senang hati merekomendasikan perusahaan
tersebut kepada orang lain.
Etika bisnis yang dimaksud dapat diselipkan dalam visi dan misi sebuah
perusahaan. Salah satu contohnya adalah perusahaan berkomitmen untuk
menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan dalam proses produksi.
Menjaga lingkungan adalah salah satu tanggung jawab bersama dalam kehidupan
bermasyarakat.
Etika bisnis bukan hanya diterapkan terhadap pelanggan atau klien, tetapi juga
kepada para karyawan. Manajemen yang selalu mengedepankan etika dalam
menjalankan roda perusahaan pasti akan mengutamakan kesejahteraan dan
kenyamanan karyawan terlebih dahulu.
Ketika perusahaan memiliki etika bisnis yang terpuji, loyalitas karyawan akan
bertambah. Ini akan menyebabkan laju keluar masuk pekerja bisa dikurangi.
Dampaknya adalah produktivitas yang meningkat serta berkurangnya biaya untuk
merekrut karyawan baru. Sebaliknya, jika perusahaan tidak memiliki etika bisnis,
secara tidak langsung hal ini akan sangat merugikan karyawan dan membuat
suasana bekerja menjadi tidak nyaman.
Selain itu, di mata para calon karyawan, perusahaan ini akan menjadi prioritas
utama. Dengan demikian, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk
mempekerjakan karyawan yang paling berkualitas.
Salah satu keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan yang selalu
memegang etika dalam berbisnis adalah lebih mudah memperoleh perhatian dari
para calon investor. Cepat atau lambat, perusahaan yang beretika akan tampil
dengan sendirinya karena nilai-nilai yang diyakini dan dipegangnya.
Mendapatkan perhatian investor sangat penting, khususnya bagi usaha yang baru
saja dimulai dan ingin berkembang serta membutuhkan dana besar. Sementara itu,
investor pasti memiliki banyak pertimbangan sebelum mengucurkan dana pada
sebuah bisnis. Tak heran, berbekal etika bisnis yang dijalankan, perusahaan
tersebut bisa memperoleh kesempatan pertama untuk diperhatikan.
Praktisnya, berbisnis dengan perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis akan
membuat investor dan pihak ketiga lainnya merasa tenang dan aman untuk
“menitipkan” uang mereka. Mereka tidak akan merasa takut dicurangi atau ditipu.
Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha
yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Dengan tujuan bagi pengusaha adalah untuk
mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para
pengusaha atau pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business. Hal tersebut dapat merugikan
banyak pihak yang terkait.
Dengan demikian, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan
mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik sehingga dapat
diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika
yang baik. Selain itu, dapat juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan,
serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah
merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat
suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya dan memiliki izin usaha yang
sah.
Etika bisnis adalah cara yang paling ideal untuk mengatur dan mengelola bisnis
dengan selalu mempertimbangkan norma dan nilai-nilai yang berlaku secara
universal. Meskipun tidak tertulis dalam sebuah peraturan resmi, etika bisnis
sebaiknya tetap dijalankan. Ini tidak bergantung pada posisi atau jabatan individu
maupun organisasi.
Kepercayaan adalah kualitas yang tidak mudah dicapai, juga akan sangat sulit
didapatkan kembali jika telah hilang. Namun, perusahaan yang berhasil memperoleh
kepercayaan pelanggan atau klien akan mendapatkan manfaat berupa loyalitas.
Selain itu, pelanggan pun akan dengan senang hati merekomendasikan perusahaan
tersebut kepada orang lain.
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha dapat menarik
pelanggan baru untuk membeli atau mengonsumsi produk tersebut. Hal ini tentu
akan menyebabkan penjualan dan keuntungan akan bertambah banyak.
Etika bisnis yang dimaksud dapat diselipkan dalam visi dan misi sebuah
perusahaan. Salah satu contohnya adalah perusahaan berkomitmen untuk
menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan dalam proses produksi.
Menjaga lingkungan adalah salah satu tanggung jawab bersama dalam kehidupan
bermasyarakat.
Etika bisnis bukan hanya diterapkan terhadap pelanggan atau klien, tetapi juga
kepada para karyawan. Manajemen yang selalu mengedepankan etika dalam
menjalankan roda perusahaan pasti akan mengutamakan kesejahteraan dan
kenyamanan karyawan terlebih dahulu.
Ketika perusahaan memiliki etika bisnis yang terpuji, loyalitas karyawan akan
bertambah. Ini akan menyebabkan laju keluar masuk pekerja bisa dikurangi.
Dampaknya adalah produktivitas yang meningkat serta berkurangnya biaya untuk
merekrut karyawan baru. Sebaliknya, jika perusahaan tidak memiliki etika bisnis,
secara tidak langsung hal ini akan sangat merugikan karyawan dan membuat
suasana bekerja menjadi tidak nyaman.
Selain itu, di mata para calon karyawan, perusahaan ini akan menjadi prioritas
utama. Dengan demikian, perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk
mempekerjakan karyawan yang paling berkualitas.
Salah satu keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan yang selalu
memegang etika dalam berbisnis adalah lebih mudah memperoleh perhatian dari
para calon investor. Cepat atau lambat, perusahaan yang beretika akan tampil
dengan sendirinya karena nilai-nilai yang diyakini dan dipegangnya.
Mendapatkan perhatian investor sangat penting, khususnya bagi usaha yang baru
saja dimulai dan ingin berkembang serta membutuhkan dana besar. Sementara itu,
investor pasti memiliki banyak pertimbangan sebelum mengucurkan dana pada
sebuah bisnis. Tak heran, berbekal etika bisnis yang dijalankan, perusahaan
tersebut bisa memperoleh kesempatan pertama untuk diperhatikan.
Praktisnya, berbisnis dengan perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis akan
membuat investor dan pihak ketiga lainnya merasa tenang dan aman untuk
“menitipkan” uang mereka. Mereka tidak akan merasa takut dicurangi atau ditipu.
Penerapan prinsip etika bisnis dalam sebuah tindakan adalah suatu keharusan
untuk dipegang teguh oleh semua aspek yang terikat dengan perusahaan. Prinsip
etika bisnis mencakup segala aspek lebih umum, namun penerapannya harus tepat
sasaran karena sebagai pondasi dalam membangun sebuah perusahaan. Berbeda
dengan etika profesi akuntansi yang cukup khusus menangani seputar masalah
keuangan, namun prinsip etika bisnis menjadi lebih sulit karena melibatkan lebih
banyak elemen.
Dalam praktiknya, prinsip etika bisnis akan membentuk nilai, norma, dan perilaku
pekerja dari bawahan hingga atasan.
Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran harus menjadi dasar penting bagi segala bidang bisnis. Bagi
sebagian pebisnis, baik pengusaha modern maupun pengusaha konvensional
menyatakan bahwa kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
bisnis. Secara umum, bisnis yang berjalan tanpa mengadopsi prinsip kejujuran tidak
akan bisa bertahan lama.
Bagi pengusaha, kejujuran terkait dengan kualitas dan harga barang yang
ditawarkan kepada konsumen. Contoh penerapan prinsip kejujuran dapat dilihat
kegiatan menjual produk berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan masuk
akal.
Kejujuran memiliki dampak besar pada proses menjalankan bisnis karena ketika
pengusaha tidak jujur, maka akan menjadi awal kemunduran dan kehancuran bisnis.
Apalagi untuk bisnis di era digital seperti sekarang ini, tingkat persaingannya sangat
tinggi menuntut prinsip kejujuran sebagai prinsip etika bisnis yang harus dipegang
teguh untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
Prinsip integritas moral yang diterapkan dengan baik sangat berguna untuk menjaga
nama baik perusahaan. Selain itu, prinsip ini akan kepercayaan konsumen terhadap.
Penerapan prinsip integritas moral harus dilakukan oleh semua pihak, baik pemilik
bisnis, karyawan, dan manajemen perusahaan.
Prinsip Kesetiaan
Prinsip kesetiaan selalu berkaitan dengan proses menjalankan sebuah bisnis yang
dilakukan oleh pekerja, baik manajemen, atasan, dan bawahannya. Prinsip
kesetiaan dapat diterapkan dengan cara kerja dan keseriusan dalam menjalankan
bisnis yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi terkait dengan sikap dan kemampuan seorang individu dalam
mengambil keputusan dan tindakan yang benar. Dengan kata lain, pelaku bisnis
harus bisa membuat keputusan yang baik dan benar. Selain itu, pebisnis harus hati-
hati dalam memperhitungkan keputusan.
Prinsip otonomi juga harus diterapkan dalam mengambil sebuah keputusan dan
tindakan yang sesuai serta meninggalkan yang dianggap bertentangan dengan nilai
atau norma moral tertentu. Prinsip ekonomi menjadi prinsip etika bisnis yang sangat
berguna untuk mengurangi risiko yang dapat terjadi pada perusahaan.
Prinsip otonom tidak hanya mengikuti nilai dan norma yang berlaku, tetapi juga
dengan mempertimbangkan kesadaran batin mengenai pilihan terbaik untuk
dilakukan.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merujuk untuk semua pihak yang terlibat dalam bisnis yang memiliki
hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dengan prinsip etika bisnis ini, semua pihak yang terlibat harus berkontribusi pada
keberhasilan bisnis yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Prinsip keadilan mendorong semua pihak agar dapat terlibat dalam bisnis, baik
hubungan internal maupun hubungan eksternal. Setiap pihak akan menerima
perlakuan yang sama sesuai dengan haknya masing-masing.
Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan berarti bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan harus
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Prinsip saling menguntungkan bukan
prinsip bersyarat seperti semua pihak tidak merasa rugi. Prinsip saling
menguntungkan membutuhkan hak untuk manfaat dari kegiatan bisnis seperti
mengakomodasi sifat dan tujuan bisnis
b. berinovatif dengan ditambahi bumbu keju yang lebih dikenal dengan nama
“singkong keju”. Perusahan ini tidak makanggar aturan dengan menjiplak resep
ataupun secara illegal mencari tahu resep singkong keju tersebut. Secara bertahap,
perushaan ini mencari dan memilah dimana pedagang singkong keju yang
kualitasnya baik. Setelah menemukan, perusahaan ini membeli resep tersebut
dengan harag yang sudah ditentukan. Setelah perusahaan ini bisa memproduksi
singkong keju tersebut sendiri, untuk mendapatkan hak paten, akhirnya perusahaan
ini mengajukan izin produksi pada mendiknas. Setelah proses tersebut dilalui
akhirnya perusahaan ini telah menjadi perusahaan yang diakui secara legal, aturan
dan hukum yang berlaku.
c. Gula saat ini sudah menjadi komoditas strategis. Hal ini ditandai dengan
semakin meningkatnya kebutuhan gula nasional dari tahun ke tahun.peningkatan
kebutuhan gula juga ditandai dengan munculnya berbagai segmen produk gula.
Melihat hal tersebut petani di Desa Cibodas, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung dalam
dua tahun terakhir, mereka sudah membudidayakan tanaman stevia serta produk
setengah jadi berupa bubuk. Selain tanaman ini menguntungkan, para petani
tersebut juga bukan sekedar memperkuat aspek ekonomi, melainkan juga
kepentingan pelestarian lingkungan, khususnya hutan lindung. Petani stevia dari
Desa Cibodas, Ayi Rohmat, mengatakan, dengan melihat potensi pasar yang besar,
petani setempat termotivasi untuk menanam stevia.
Saat ini banyak sekali para pembisnis atau perusahaan yang berbisnis dengan tidak
bererika. Alas an mereka berbagai macam, ada yang karena terdesak karena
terjepitnya kebutuhan pokok yang mahal bahkan ada yang sudah menjadi profesi
mereka dalam melakukan kecurangan tersebut. Seiring dengan semakin ketatnya
persaingan dalam bisnis, banyak pebisnis/perusahaan yang melakukan berbagai
cara demi menarik konsumen sebanyak-banyaknya yg nantinya akan berorientasi
pada profit perusahaan. Demi mendapatkan konsumen atau memperoleh laba
sebanyak-sebanyaknya, banyak perusahaan yang tidak lagi memperhatikan etika.
Berikut ini adalah contoh bisnis yang tidak beretika :
Arthur Andersen – Arthur Andersen dikenal karena praktik audit yang tidak etis.
Simak Kejatuhan Arthur Andersen untuk rincian lebih lengkap.
WalMart – Studi telah menunjukkan bahwa WalMart dapat menghemat uang orang
tapi mungkin juga berdampak negatif pada masyarakat. Harga rendah mereka
mungkin juga merugikan pemasok.Perusahaan menerima kritik saat kepemimpinan
mengumumkan bahwa mereka ingin mempekerjakan karyawan yang lebih sehat dan
produktif. WalMart telah dituduh anti serikat pekerja dan telah bertahan dari skandal
keringat dan diskriminasi. Lihat Pernyataan WalMart Mengenai Kode Etik .
Beechnut – Etika Beechnut dipertanyakan saat diketahui bahwa mereka menjual “jus
apel” ke negara-negara asing yang mengandung sesuatu yang kurang dari jus apel.
Untuk informasi lebih lanjut tentang skandal ini, lihatlah Sejarah Beechnut dan Apple
Juice Scandal .
Strategi Starbucks – Clustering dapat memaksa perusahaan kecil keluar dari bisnis.
Ada begitu banyak Starbucks di sudut-sudut jalan sehingga film-film seperti Best In
Show mengolok-olok bagaimana mungkin ada satu Starbucks tepat di seberang
jalan dari yang lain. Lihat Kode Etik Starbucks untuk CEO dan Pemimpin Keuangan.
A. Kesimpulan
Dari semua kajian dan dari praktik yang sudah banyak terjadi dalam kehidupan
bisnis tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan
batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis yang baik dan
tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam
bisnis tersebut.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen
bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang
mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus
menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu
muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya
membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya Etika Bisnis adalah seni
dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan
memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks dalam bisnis.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://muamala.net/contoh-pelanggaran-etika-bisnis/
http://coretanbebasanita.blogspot.com/2014/12/etika-bisnis-contoh-bisnis-beretika-
dan.html
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-tujuan-contoh-dan-manfaat-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/
https://qwords.com/blog/etika-dalam-bisnis/
https://salamadian.com/pengertian-etika-bisnis/
https://www.harmony.co.id/blog/prinsip-etika-bisnis-penjelasan-dan-penerapannya-
dalam-bisnis
https://sahabatpegadaian.com/inspirasi/manfaat-etika-bisnis-bagi-perusahaan