Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS ETIKA BISNIS PADA PT.

LIB
MAKALAH ETIKA BISNIS
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian tugas Mata Kuliah
Etika Profesi Bisnis

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Dara Guntara (434334022019382)
Fauzan Anwar (434334022019381)
Fikri Sihabudin (434334022019218)
Lusi Zamous Osabila H (434334022019051)
M Imam Faisal (434334022019165)
R Raditya Nirmala Jati (434334022019151)
Rizki Maulana (434334022019230)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelasaikan makalah
ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Etika Profesi Bisnis, dengan judul :
“Studi Kasus Etika Bisnis Pada PT. LIB”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari adanya bimbingan,
motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menghaturkan terimasih

kepada :

1. RD Rahadian Arby,SE.,MM. - selaku dosen Etika Bisnis

2. Teman teman kelompok yang telah bekerja sama menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................4

1.3. Tujuan ...................................................................................................................4

1.4. Manfaat..................................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................6

2.1.Pengertian Etika Bisnis...........................................................................................6

2.2.Tujuan Etika Bisnis.................................................................................................7

2.3.Contoh Penerapan Etika Bisnis..............................................................................9

2.4.Manfaat Etika Bisnis...............................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................10

3.1. Profil Perusahaan................................................................................................10

3.1. Studi Kasus PT LIB.............................................................................................10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................10

3.1. Kesimpulan..........................................................................................................10

3.1. Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10
LAMPIRAN.....................................................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbisnis merupakan salah satu bentuk kegiatan dan pekerjaan yang dimana
didalamnya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan serta uang. Bisnis yang baik
adalah bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan dan uang saja tapi
termasuk didalamnya kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Tentu saja bagi
serorang pebisnis tentu sudah tahu mengenai apa itu hal-hal atau etika yang wajib
untuk diperhatikan dalam menjalani kerajaan bisnisnya bukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa perlu mempelajari etika bisnis ?
2. Apakah kita harus memiliki etika dalam berbisnis?

1.3 Tujuan
Pembelajaran yang dilakukan ini memiliki tujuan yang disesuikan dengan
rumusan masalah yang ada, tujuan pembelajaran yang dilakukan yaitu :
1. Sebagai mahasiswa jurusan manajemen kita dituntut untuk mempunyai
wawasan yang luas termasuk dalam mempelajari etika dalam berbisnis.
Sebagai manusia, penting bagi kita untuk mempelajari etika agar hidup kita
dalam bermasyarakat lebih teratur tidak menyakiti atau merugikan orang lain.
2. Kita harus memiliki etika yang baik, karena etika yang ada pada diri
seseorang akan terus melekat dimanapun dan kapanpun ia berada terutama
dalam dunia bisnis

1.4 Manfaat
1. Pembelajaran ini mampu untuk memperluas wawasan tentang etika dalam
berbisnis serta berguna untuk pengembangan pembelajaran tersebut pada
diri kita sendiri.
2. Pembelajaran ini juga berguna bagi yang ingin mengenal atau mengetahui
apa itu etika bisnis dan bagaimana cara penerapannya dalam dunia bisnis
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Etika Bisnis

Etika didalam berbisnis adalah sebuah cara untuk menjalankan sebuah bisnis
itu sendiri. Dimana didalamnya mencakup aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan tentu masyarakat itu sendiri. Menjadi penting sebenarnya untuk
para pelaku bisnis untuk memiliki etika dalam menjalankan sebuah usaha bisnisnya.
Menurut Muslich, etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang
berlaku secara universal (2004:9). Jadi ini bisa menjadi salah satu aturan dasar
dalam menjalankan sebuah kerajaan bisnis dalam SOP dan tatanan. Sederhananya
lagi ini merupakan salah satu sikap sopan santun yang dilakukan ketika bertemu
klien, produsen atau konsumen.

Di dalam beretika ini sendiri meliputi sikap seperti tepat waktu dalam menghadiri
rapat, menyebutkan nama klien dengan baik. Memberi ucapan terima kasih atau
maaf pada klien jika diperlukan. Hal-hal kecil inilah yang merupakan penerapan dari
beretika dalam berbisnis itu sendiri.

2.2 Tujuan Dari Adanya Etika Dalam Berbisnis

1. Mendorong Kesadaran Moral Pebisnis

Tujuan dari adanya etika bisnis yang pertama adalah mendorong kesadaran moral
bagi pebisnis itu sendiri. Di dalam jalannya sebuah kegiatan berbisnis yang baik
adalah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, produksi barang dan kegiatan
operasional. Tetapi juga harus memperhatikan tingkat moralitas yang baik dari
seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu sendiri.

Maksudnya adalah dengan memiliki sikap yang baik tentu saja bisa memberikan
penghargaan yang baik bagi klien. Tingkat kesopanan yang tinggi untuk
menjalankan bisnis bersama-sama dapat terjalin. Kemudian kerjasama yang bersih
tanpa adanya praktik curang dan penipuan dapat terhindarkan bagi masing-masing
perusahaan.
2. Menjaga Tata Sikap dan Perilaku Dalam Berbisnis

Dalam bisnis sendiri tentu saja ada aturan dan standar operasional kerja yang
berlaku dimana salah satunya memiliki etika bisnis. Hal ini dibuktikan dengan
adanya penjagaan tata sikap dan perilaku ketika menjalankan bisnis. Misalnya
sama-sama menghargai privacy klien dan perusahaan pengelola atau memberikan
transparansi data sesuai kenyataan.

3. Memberikan Batasan Untuk Tetap Menjalankan Bisnis yang Baik

Selanjutnya tujuan dari diadakannya sebuah etika yang baik dalam berbisnis adalah
agar adanya batasan kerja yang profesional di antara kedua pihak. Kemudian
adanya pembatasan untuk tetap menjalankan bisnis yang baik sesuai standar tanpa
mengurangi banyak hal. Maksudnya disini adalah apabila sebuah perusahaan
memiliki sebuah moralitas yang baik dalam berbisnis maka pasti enggan untuk
berbuat curang.

Mereka akan menjunjung aturan, perjanjian dan tahapan kerja yang sudah
disepakati dan sesuai SOP. Batasan moralitas ini akan menjaga kepercayaan
masing-masing klien dan perkembangan operasional perusahaan itu sendiri. Oleh
sebab itu menjadi penting sekali sebenarnya tujuan dari adanya sebuah kemampuan
moralitas juga beretika ini dalam jalannya pekerjaan.

4. Memberikan Citra Perusahaan yang Baik

Tujuan lainnya dari adanya kemampuan menjaga moralitas dan etika ini adalah
mampu memberikan citra perusahaan yang baik. Citra ini jelas mampu terbentuk
dengan adanya pembuktian komitmen dari sebuah perusahaan yang memiliki etos
kerja ini. Dengan kerja sesuai peraturan tentu saja akan terhindar dari yang
namanya kecurangan, KKN atau praktik merugikan lainnya.

Hal inilah yang kemudian akan memberikan sebuah citra baik dalam perusahaan
secara otomatis dan tanpa dibuat-buat. Calon klien,klien, pekerja perusahaan atau
karyawan tentu akan mendapatkan imbas dari citra perusahaan yang baik ini. Oleh
sebab itu menjadi penting memiliki sikap beretika.
5. Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan

Jika adanya sebuah pembentukan citra yang baik maka tentu saja citra buruk bisa
terhindar bukan. Dengan tetap menerapkan sebuah kinerja yang mumpuni,
professional dan baik tentu citra buruk tidak akan mampir ke perusahaan. Tidak
percaya? Bisa coba saja menerapkannya!

2.3 Contoh Penerapan dari Etika Bisnis

1. Menyebutkan Nama Klien dengan Baik

Salah satu contoh penerapan dari berbisnis yang penuh etika adalah menyebutkan
nama klien dengan baik saat rapat atau pertemuan. Menjadi sangat penting dan
menjadi menghormati ketika mengetahui nama klien yang akan diajak kerjasama.
Hal ini juga bisa memberikan suasana bisnis yang sehat, nyaman dan penuh
kepercayaan.

2. Hadir Tepat Waktu Saat Janji Temu

Agaknya datang ngaret atau telat sama sekali bukan contoh bisnis yang baik.
Datanglah tepat waktu ketika ada janji temu apalagi ketika diadakan diluar kantor.
Jangan biarkan klien menunggu apalagi jika menjadi tuan rumah atau si
pengundang.

3. Berdiri Saat Berkenalan

Kemudian contoh lain yang bisa dicoba untuk diterapkan adalah berdiri saat
berkenalan dengan klien. Jangan sampai terkesan terlalu bossy meski menjadi tuan
rumah perusahaan. Sikap sopan santun merupakan budaya ketimuran yang baik
diterapkan dalam berbisnis.

4. Tidak Segan Mengucapkan Terimakasih

Contoh lainnya dari berbisnis yang baik adalah tidak segan untuk mengucapkan
terimakasih saat kegiatan meeting atau kontak dengan klien. Ini bisa menjadi salah
satu pembangun citra yang baik. Selain itu sudah menjadi keharusan bukan untuk
berterimakasih pada orang lain dalam kehidupan bersosial.

5. Membayar Tagihan Rapat


Rapat dan pertemuan bisnis seringkali terjadi diluar kantor seperti café, rumah
makan, mall atau tempat lainnya. Biasakan ketika menjadi tuan rumah yang
mengundang untuk selalu tepat dalam membayar tagihan. Jangan sampai klien
yang mengeluarkan uang karena bisa memberikan citra kurang baik.

2.4 Manfaat etika bisnis

Dengan memiliki sebuah etika tentu saja klien merasa lebih dihargai dan tentu
saja mampu memberikan gambaran kualitas perusahaan pada klien. Selain itu
jaminan adanya kerjasama yang baik terjalin dengan pribadi yang memiliki kualitas
diri juga etika. Citra perusahaan bisa menjadi baik, tidak adanya citra buruk dan
membuat jalannya bisnis menjadi lancar terkendala.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profil Perusahaan

PT. LIB yang artinya Liga Indonesia Baru merupakan perusahaan asal
Indonesia yang menjadi salah satu penyelenggara atau operator kompetisi
persepakbolaan Indonesia, diantaranya yaitu Liga 1, Liga 2 dan Liga 1 U-20.

PT LIB menjadi pengganti PT Liga Indonesia yang menjadi operator Liga Super
Indonesia pada tahun 2009 sampai tahun 2015.

PT LIB resmi ditunjuk sebagai operator kompetisi sepak bola Indonesia pada tahun
2017. Diumumkan langsung oleh ketua Umum PSSI pada waktu itu, yaitu Edy
Rahmayadi. Dimana pada waktu itu juga ada perwakilan dari 18 klub yang diundang.
Dalam sosialisasi Liga 1 Indonesia di Markas Komando Kostrad, Jakarta Pusat,
Kamis 16 Maret 2017.

Berawal dari pembekuan PSSI di tahun 2015 hingga 2016 oleh Kemenpora.
Penyebabnya karena tidak manaati imbauan dari Badan Olahraga Profesional
Indonesia (BOPI) terkait penyelenggaraan Liga Indonesia 2015.
Dimana saat itu Arema Cronus dan Persebaya Surabaya memiliki kepengurusan
ganda, dan BOPI menilai Arema Cronus dan Persebaya Surabaya saat itu tidak
layak mengikuti Liga Indonesia 2015.

Setelah pembekuan PSSI dari tahun 2015 sampai dengan 2016, PT LIB ditunjuk
sebagai penyelenggara liga oleh ketua umum PSSI saat itu, Edy Rahmayadi, pada
16 Maret 2017. Ada Beberapa pengurus Liga Indonesia Baru sebelumnya yang
terlibat sebagai pengurus pada PT Gelora Trisula Semesta, operator Indonesia
Soccer Championship. Salah satunya adalah Glenn Sugita, pebisnis yang terlibat
sebagai komisaris di PT GTS.

Namun di tahun 2019 ada perubahan pengurus PT LIB setelah Berlington Siahaan
dan Glenn mengundurkan diri dari jabatannya.

Menjelang kompetisi sepak bola Indonesia musim 2020 dimulai, LIB menunjuk orang
- orang baru di posisi Komisaris utama, Komisaris dan direktur utama dengan tiga
posisi dibawahnya.

Untuk kedua kalinya perombakan pengurus PT LIB terjadi pada pertengahaan 2020,
setelah 3 Komisaris dan Cucu Somantri mengundurkan diri dari jabatannya lewat
RUPS pada 13 Juni 2020, ditetapkan Ahmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama
PT LIB.

3.2 Kasus PT. LIB

Sabtu, 1 Oktober 2022 merupakan hari yang paling memilukan karena di hari
tersebut sekitar 130 orang dinyatakan meninggal dunia dan 186 orang mengalami
luka-luka akibat berdesak-desakan di dalam stadion Kanjuruhan, Malang
pascapertandingan Arema Fc yang kalah dengan lawannya, yaitu Persebaya. Selain
karena berdesak-desakan, diduga banyaknya korban jiwa yang meninggal karena
adanya semprotan gas air mata secara berlebih. Sementara ini kasus tersebut
masih diusut oleh Polda Jawa Timur dan beberapa nama juga sudah ditetapkan
sebagai tersangka diantaranya, yaitu Ahmad Hadian Lukita sebagai Direktur Utama
Liga Indonesia Baru, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Suko Sutrsino
selaku Security Officer Steward, Kompol Wahyu Setyo Pranoto sebagai Kabag Ops
Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi dan Komandan Kompi Brimob Polda
Jatim AKP Hasdarman.
Pada dasarnya Liga Indonesia Baru merupakan sebuah perusahaan yang
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola di Indonesia,
yaitu Liga 1, Liga 2 dan Liga 1 U20. Dalam hal ini sudah dapat terlihat jelas bahwa
sebagai perusahaan, Liga Indonesia Baru berusaha mendapatkan keuntungan lewat
jalannya sebuah pertandingan dalam sebuah liga yang dijalankan. Namun, ada
beberapa hal yang menjadi sebuah kesalahan fatal yang dilakukan oleh Liga
Indonesia Baru, dimana hal tersebut merupakan salah satu akibat dari adanya
pelanggaran etika bisnis dalam menjalankan manajamen perusahaan sebagai pihak
penyelenggara resmi liga sepak bola Indonesia.

1. Berkaitan dengan penjualan tiket pertandingan yang dijual melebihi kapasitas


stadion Kanjuruhan, Malang. Di mana stadion tersebut hanya memiliki
kapasitas penonton sebesar 38.000 kursi namun tiket yang habis terjual
sebanyak 42.000 tiket. Sangat terlihat jelas bahwa sebagai sebuah korporasi,
Liga Indoesia Baru lebih mengutamakan keuntungan daripada kenyamanan
dan keamanan penonton pada waktu itu.

2. Liga Indoensia Baru tidak memedulikan adanya potensi gangguan keamanan


dari pihak kepolisian dan tidak mengikuti anjuran dari pihak kepolisian untuk
melaksanakan pertandingan pada sore hari, tetapi tetap melaksanakan
pertandingan pada malam hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa Liga
Indonesia Baru lebih mengutamakan kebutuhan broadcaster yang terkait.
Terlihat kembali bahwa keuntungan dalam berbisnis menjadi hal yang utama
dengan mengabaikan keamanan dan kenyamanan pihak penonton.

3. Permasalahan lainnya yang menjadi faktor terjadinya tragedi berdarah


tersebut, yaitu tidak adanya standardisasi stadion-stadion yang di lakukan
oleh Liga Indonesia Baru sebelum liga dimulai sehingga layak untuk
menjalankan sebuah pertandingan dan tidak adanya komunikasi yang
berjalan antara pihak Liga Indonesia Baru yang diwakilkan panitia
penyelenggara pertandingan dengan pihak keamanan untuk mengantisipasi
sebuah permasalahan di dalam stadion baik itu sebelum, saat dan
pascapertandingan terutama dengan adanya penggunaan gas air mata.

Lewat beberapa hal yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa


terdapat permasalahan mendasar berkaitan dengan etika bisnis pada Liga Indonesia
Baru yang terlalu berorientasi pada keuntungan perusahaan semata atau terlalu
kapitalistik sehingga mengabaikan fungsi dan tanggung jawabnya dalam sebuah
pertandingan disebuah kompetisi yang pada akhirnya mengorbankan jatuhnya
ratusan korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan di Malang.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pada dunia bisnis etika memiliki peran krusial bagi perjalanan organisasi


bisnis. Bisnis merupakan kegiatan yang memerlukan tanggung jawab dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis mempunyai hubungan yang
erat. Bisnis tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali serta
justru merugikan tujuan utama dari bisnis itu sendiri. Namun, walaupun etika bisnis
merupakan hal yang harus ada saat sebuah bisnis dijalankan, tidak bisa dipungkiri
bahwa terdapat beberapa perusahaan yang tidak menggunakan dengan tepat
sebuah etika dalam bisnisnya.

Dalam kasus PT. LIB Liga Indonesia Baru sebagai sebuah korporasi yang berjalan
dalam sebuah kompetisi liga sepak bola harus mampu memperhatikan hak-hak dari
setiap pihak yang terlibat didalamnya baik itu jajaran anggota Liga Indonesia Baru itu
sendiri, pemain sepak bola, perangkat pertandingan dan juga penonton serta pihak-
pihak lainnya yang ikut terkait. Liga Indonesia Baru harus bisa menjaga
keseimbangan masing-masing kebutuhan pihak-pihak yang ikut bekerja sama dan
ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam operasional
kerjanya.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan adalah karena pentingnya sebuah etika, maka
sudah pasti etika tersebut harus dapat diterapkan dalam berbagai hal baik itu dalam
kehidupan sehari - hari maupun dalam berbisnis. Karena dengan adanya
menerapkannya etika dalam dunia bisnis maka tidak akan orang yang merasa
dirugikan dan bisnis yang dijalankan akan selalu berada dalam kelancaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://cbr-news.com/pt-lib-liga-indonesia-baru-profil-pengurus-dan-sejarah-
pembentukannya#:~:text=CBR%2DNews.com%20%2D%20PT,dan%20Liga
%201%20U%2D20
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-etika-bisnis/
https://alumni.stekom.ac.id/artikel/pelanggaran-etika-bisnis-yang-wajib-dihindari
https://kumparan.com/giovani-benediktus/pelanggaran-etika-bisnis-yang-berujung-
pada-tragedi-berdarah-kanjuruhan-1zE5WoO9hpz

Anda mungkin juga menyukai