Anda di halaman 1dari 16

ETIKA BISNIS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Supardi, M. M

Disusun oleh :

1. Restu Purnama J.H 23030180082


2. Sukma Cahyanti C. 23030180088
3. Kania Reza F. 23030180099
4. Alfiana Masnunah 23030180105

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya, karena berkat anugerah-Nya penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah dengan judul “Etika Bisnis” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.


Keberhasilan penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan peran serta
dari berbagai pihak yang telah memberikan materi, kesempatan, dan fasilitas
kepada penulis. Selanjutnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam proses penulisan dan
penyusunan makalah ini.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah kedepannya.

Salatiga, 21 November2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian dan Tujuan Etika Bisnis...................................................................2
B. Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis.....................................................................3
C. Sasaran dan Ruang Lingkup dalam Etika Bisnis..............................................7
D. Peran dan Manfaat Etika Bisnis.........................................................................9
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sekarang banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri


dibandingkan harus bekerja di perusahaan orang lain. Semua aktivitas bisnis dapat
dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap bisnis dituntut untuk selalu
bersikap profesional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh
manusia, selalu di ikuti oleh norma-norma dan etika yang harus dipenuhi supaya
tidak menggangu dan merugikan orang lain.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah
bisnis. Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan
pekerjaan dan menjaga kelancaran dan keefektifan dalam berbisnis jika teknologi
digunakan sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang
dilakukan manusia akan berhasil baik jika dilakukan dengan cara yang benar dan
sesuai dengan aturan-aturan moral yang berlaku. Oleh karena itu, kami menyusun
makalah dengan tema etika bisnis agar dapat memberikan pengetahuan yang
mendalam kepada pembaca dalam hal bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian dan tujuan etika bisnis?
2. Apa saja prinsip-prinsip dalam etika bisnis?
3. Apa saja sasaran dan ruang lingkup dalam etika bisnis?
4. Bagaimana peran dan manfaat etika bisnis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari etika bisnis.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam etika bisnis.
3. Untukmengetahui sasaran dan ruang lingkup dalam etika bisnis.
4. Untuk mengetahui peran dan manfaat etika bisnis.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Etika Bisnis

Menelusuri asal usul kata etika yang berasal dari kata ethos dalam
bahasa yunani yang berartikan kebiasaan atau karakter. Dengan begitu, etika
tidak terlepas dari karakter, tata cara hidup yang baik dan segala kebiasaan
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

R.W. Griffin mengemukakan bahwa etika adalah keyakinan mengenai


tindakan yang baik dan buruk yang mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Griffin juga mengemukakan bahwa periaku etis adalah perilaku yang sesuai
engan norma-norma social yang diterima secara umum berkaitan dengan
tindakan yang bermanfaat atau membahayakan. Dalam bahasa Kant, etika
berusaha mengugah kesadaran manusia untuk bertindak secara bebas namun
dapat dipertanggungjawabkan.

Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai


tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan, atau pengolahan guna
memproduksi nilai keuntungan yang maksimal. Aktivitas bisnis dilakukan
sebagai suatu pekerjaan dari seorang atau aktifitas kelompok orang atau
dilakukan oleh suatu organisasi. Banyak orang menciptakan bisnis untuk
mendapatkan penghasilan. Namun dalam system kapitalis perusahaan yang
didirikan untuk mendapatkan laba maksimal. Jadi bisnis merupakan suatu
lembaga menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan banyak orang dan
yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, transportasi, usaha jasa dan
pemerintahan yang bergerak daam bidang membuat dan memasarkan barang
dan jasa konsumen.

Etika bisnis disebut sebagai etika manajemen yang menerapkan standar


moral ke dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang
baik dan buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-

2
prinsip moralitas. Secara sederhana, mempelajari etika dalam bisnis dapat
berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi atau bisnis.

Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun


pengusaha yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Dengan tujuan bagi
pengusaha adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan
batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis untuk menjalankan
good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Hal
tersebut dapat merugikan banyak pihak yang terkait

Tujuan Umum Etika Bisnis:

a. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan


buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu

b. Mengerahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis,


tertib, teratur, damai dan sejahtera.

c. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan


secara otonom.

Dengan demikian, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat


mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa bisnis
tersebut memiliki etika yang baik. Selain itu, dapat juga dapat menghindari
citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki
etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar
aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada
saingan bisnisnya dan memiliki izin usaha yang sah.

B. Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis


Prinsip merupakan dasar dari eksistensi sosial kita. Mereka adalah
pernyataan hukum yang memberikan bimbingan dan arahan bagi perilaku,
dan berhubungan dengan masalah-masalah seperti keadilan, pemerataan,
tugas, dan kebebasan. Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam
kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

3
kita sebagai manusia. Artinya, prinsip-prinsip etika bisnis tersebut sangat erat
terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.
Sonny Keraf menyebutkan secara umum terdapat lima prinsip dalam
etika bisnis, yaitu:
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukannya. Pelaku bisnis
yang otonom berarti orang yang tahu dan sadar sepenuhnya mengenai
keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai atau
bertentangan dengan nilai atau norma moral tertentu. Ia tahu dan sadar
mengapa ia tetap mengambil suatu keputusan dan tindakan sekalipun
bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu. Jadi, pelaku
bisnis yang otonom adalah seseorang yang paham betul terkait
keputusan yang diambil sekalipun keputusan tersebut mempunyai
resiko yang akan berdampak terhadap bisnisnya.
Seorang yang bertindak secara otonom adalah seseorang yang
diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu. Pelaku bisnis akan
bertindak etis jika diberi kebebasan penuh untuk mengambil
keputusan dan bertindak sesuai dengan sesuatu yang dianggapnya
baik. Kebebasan dapat membuat pelaku bisnis menentukan pilihannya
secara tepat untuk mengembangkan bisnis sesuai dengan
keinginannya. Tanpa kebebasan pelaku bisnis ibarat robot yang
tunduk dan patuh terhadap pemerintah dan tak mempunyai kuasa pada
dirinya sendiri.
Namun, kebebasan tentunya belum menjamin seorang pelaku
bisnis bertindak secara otonom dan etis. Ada kemungkinan bahwa bisa
saja pelaku bisnis bertindak secara sewenang-wenang dan sesuka hati
tanpa menyadari apakah tindakannya baik atau tidak. Namun juga
diperlukan tanggung jawab bagi para pelaku bisnis, mereka harus
bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambilnya
secara sadar.

4
Jadi, pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tahu dan
sadar akan tindakannya, bebas dalam melakukan tindakannya, tetapi
bertanggung jawab atas tindakannya. Prinsip otonomi ini pada
akhirnya memungkinkan inovasi, mendorong kreativitas, serta
meningkatkan produktivitas.
2. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran sangat relevan dan mutlak diperlukan dalam
dunia bisnis. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan para pelaku
bisnis untuk mempertahankan bisnisnya dalam jangka panjang di
dalam dunia bisnis yang penuh persaingan ketat. Keraf menyatakan
setidaknya ada tiga alasan mengapa prinsip kejujuran sangat relevan
dalam dunia bisnis.
Alasan yang pertama adalah kejujuran relevan dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak bisnis. Kejujuran
sangat penting bagi masing-masing pihak yang mengadakan
perjanjian, dalam menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masing-
masing pihak selanjutnya. Karena, jika salah satu pihak melakukan
kecurangan dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak,
tentu pihak lainnya tidak mau lagi melakukan kerja sama dengan
pihak yang curang tersebut.
Alasan kedua adalah kejujuran relevan dalam penawaran barang
dan jasa dengan mutu dan harga sebanding. Di dalam bisnis modern
yang penuh persaingan, kepercayaan konsumen adalah hal paling
pokok bagi pengusaha. ara pengusaha selalu berusaha untuk
membangun dan menjaga kepercayaan konsumen. Sekali saja para
pengusaha tersebut menipu konsumen, konsumen akan dengan mudah
mengganti produk yang biasa ia konsumsi ke produk lainnya.
Alasan ketiga adalah kejujuran juga relevan dalam hubungan
kerja intern dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan tidak akan bisa
bertahan jika hubungan kerja di dalam perusahaan tidak dilandasi oleh
prinsip kejujuran. Pemilik perusahaan selalu menipu karyawan dengan
memotong gaji mereka tanpa alasan yang jelas. Atau sebaliknya,

5
karyawan selalu melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan
dengan mengambil barang-barang milik perusahaan. Perusahaan akan
hancur jika suasana kerja penuh dengan tipu-menipu seperti itu.
Ketiga alasan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa prinsip
kejujuran adalah prinsip yang sangat penting dan diperlukan bagi para
pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama.
3. Prinsip keadilan.
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Dasar dari prinsip
ini adalah penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-
hak yang melekat pada diri manusia. Menurut Adam Smith prinsip no
harm adalah prinsip paling minim dan paling pokok yang harus ada
yang memungkinkan kehidupan dan interaksi sosial manusia bisa
bertahan.
Prinsip no harm ini pun berlaku dalam bidang kegiatan ekonomi
dan bisnis. Tanpa prinsip ini sulit diharapkan akan dapat terwujud
kegiatan bisnis yang baik dan etis. Hal ini berarti, dalam kegiatan
bisnis tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya,
baik sebagai karyawan, pemasok, penyalur, konsumen, investor,
maupun masyarakat luas. Semua pihak dalam relasi bisnis apapun
tidak boleh saling merugikan satu sama lain. Karena begitu ada pihak
tertentu yang merugikan pihak lainnya, tentu tidak akan ada pelaku
bisnis yang mau menjalin relasi bisnis dengan pihak tersebut.
4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip keadilan menuntut agar tidak ada pihak yang dirugikan
hak dan kepentingannya, maka prinsip saling menguntungkan secara
positif menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha
untuk saling menguntungkan satu sama lain. Prinsip ini terutama
mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Tujuan utama dari kegiatan
bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan. prinsip saling
menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa

6
sehingga menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan
bisnis tersebut.

5. Prinsip integritas moral


Prinsip integritas moral dihayati sebagai tuntutan internal dalam
diri pelaku bisnis agar ia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga
nama baiknya dan nama baik perusahaannya. Prinsip ini mengandung
sebuah imperatif moral yang berlaku bagi diri pelaku bisnis dan
perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi
yang paling unggul dan tetap dapat dipercaya. Dengan kata lain,
prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku
bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan56.
Hal tersebut tercermin dalam seluruh perilaku pelaku bisnis dengan
semua pihak, baik pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar
perusahaan.
C. Sasaran dan Ruang Lingkup dalam Etika Bisnis
Sasaran etika bisnis adalah membangun kesadaran kritis pelaku bisnis,
bahwa bisnis adalah profit making activity, yang harus dicapai dengan cara-
cara baik, tidak curang, tidak merugikan orang lain. Keuntungan yang dicapai
juga meliputi non financial profit, moral, citra, pelayanan, tanggung jawab
sosial, integritas moral, mutu, kepercayaan.
Kita juga perlu mendorong bangsa membangun sistem ekonomi, sosial
dan politik yang lebih baik dan lebih demokratis. Menjadikan hukum yang
supermasi diatas kekuasaan. Pelaku yang ingin maju ikuti aturan main yang
jelas, adil, rasional dan obyektif tanpa mengandalkan KKN. Bila ada
kecurangan, masyarakat harus berani dan bisa melakukan langkah-langkah
koreksi dengan mengungkapkan pada yang berwenang. Upaya
penyebarluasan pemahaman, pelaksanaan, penghayatan terhadap
pemasyrakatan etika bisnis ini perlu dilakukan dengan luas diseluruh tanah
air.

7
Dengan demikian, bisnis sebagai suatu usaha yang ada dimasyarakat
memerlukan pemuasan kepada semua pihak naik ekstern maupin intern.
Pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi yaitu Pemerintah,
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Pemasok, Distributor, agen dan
pengecer, Pembeli atau konsumen. Sedangkan yang bekepentingan dan
berada dalam organisasi perusahaan yaitu Para pemilik saham dan pemodal,
Berbagai kelompok manajemen yang tak tergolong manajemen puncak, Para
karyawan. Etika bisnis yang sehat dibangun untuk memuaskan kepentingan
semua pihak dengan cara-cara yang baik dan santun, tentunya akan menjalin
hubungan yang baik pada semuanya.
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu :
a. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi
dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik
dan etis menunjang keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Dan
berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan demi
kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang
pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi
perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal.
b. Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya
konsumen, karyawan dan masyarakat luas, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga.
Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat
untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara
baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat. Etika bisnis
mengajak masyarakat luas untuk sadar dan berjuang menuntut haknya
agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis.
c. Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system
ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.

8
Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro. Dalam lingkup makro,
etika bisnis berbicara mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan
praktek-praktek semacamnya yang akan sangat mempengaruhi tidak
saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan baik tidaknya praktek
bisnis dalam sebuah negara tersebut.

D. Peran dan Manfaat Etika Bisnis


Etika bisnis merupakan bagian etika terapan yang mencoba untuk
mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Hal
tersebut juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas
masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam
proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis dari produksi untuk
administrasi, keuangan dan pemasaran.
Didalam etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting,
yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya
saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-
creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk
mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses memerlukan
3 hal pokok yaitu:
a) Memiliki produk yang baik
b) Memiliki managemen yang baik
c) Memiliki Etika
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi,
hukum dan etika dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Disini terjadi adanya interaksi
antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan
konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi.

9
Kegiatan antar manusia ini bertujuan untuk mencari untung oleh
karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam
bisnis dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
Good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi
juga bisnis yang berkualitas etis.
2) Sudut pandang etika
Dalam bisnis, berorientasi pada keuntungan, adalah hal yang
sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut
justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan
boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu
juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
3) Sudut pandang Hukum
Didalam kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan bagian penting dari ilmu
hukum modern. Dan dalam praktek hukum, banyak masalah timbul
dalam hubungan bisnis.
Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Dari segi norma, hukum dapat menjelaskan secara
terperinci dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan
hitam atas putih maka ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran.

Adapun manfaat dari etika bisnis bagi perusahaan sangatlah banyak,


berikut adalah manfaatnya:

 Mendapat kepercayaan lebih dari konsumen. Perusahaan yang jujur akan


menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan
merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk
tersebut.
 Membangun citra baik kepada konsumen. Dengan citra yang baik maka
perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan dapat mengalami
peningkatan penjualan pada produknya

10
 Meningkatkan motivasi pekerja. Karyawan akan bekerja lebih giat apabila
perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
 Perusahaan mendapat keuntungan lebih . Etika adalah berkenaan dengan
bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa
depan.
 Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan. Karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Dengan adanya etika bisnis, secara
intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, maka
karyawan akan mengambil keputusan yang sama terhadap kasus sejenis
yang timbul.
 Meningkatnya kepercayaan investor. Bagi perusahaan yang telah memliki
nama di mata mayarakat dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga
saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
 Membangun corporate image / citra positif, serta dalam jangka panjang
dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
 Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
 Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya,
kemungkinan untuk mengatur diri sendiri
 Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas
moral yang sering ada pada kinerja perusahaan, dengan demikian dapat
dihindarkan. Contohnya menerima hadiah atau komisi, kesungguhan
perusahaan dalam memberantas memakai tenaga kerja anak di bawah
umur, dan keterlibatan perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
 Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik dan buruk, benar dan
salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas. Tujuan
umum etika bisnis adalah: Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan manusia
dalam ruang dan waktu tertentu; Mengerahkan perkembangan
masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera; Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan secara otonom.
 Secara umum terdapat lima prinsip dalam etika bisnis, yaitu: Prinsip
otonomi; Prinsip kejujuran; Prinsip keadilan; Prinsip saling
menguntungkan; Prinsip integritas moral.
 Sasaran dan lingkup Etika Bisnis meliputi: Etika Bisnis sebagai etika
profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait
dengan praktek bisnis yang baik dan etis, Etika Bisnis untuk
menyadarkan masyarakat bahwa hak dan kewajiban mereka tidak boleh
dilanggar oleh pratek bisnis siapapun juga, dan Etika Bisnis juga
berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu usaha bisnis.
 Etika bisnis merupakan bagian etika terapan yang mencoba untuk
mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Hal
tersebut juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha
membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa
yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek
bisnis dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran.
B. Saran
Kami menyarankan kepada para pembaca agar membaca makalah
ini agar mempunyai pengetahuan mengenai etika bisnis sebagai bekal bagi
kita di masa yang akan datang ketika kita memulai untuk berbisnis.

12
DAFTAR PUSTAKA
Hasoloan, Aswandi. 2018. “Peranan Etika Bisnis dalam Perusahaan
Bisnis”. Jurnal warta Edisi:57, Juli 2018

Hermina, Tinneke dan Mulyaningsih. 2017. Etika Bisnis. Bandung: CV


KIMFA MANDIRI

Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Bisnis. Edisi Baru Cetakan Ke-9. Kanisius:
Yogyakarta.

http://ilmumanajement.blogspot.com/2012/12/sasaran-dan-ruang-lingkup-etika-
bisnis.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/

http://elysha01.blogspot.com/2010/10/sasaran-dan-lingkup-etika-bisnis.html

http://eprints.stainkudus.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai