Oleh :
1. Aas Assaja’ah ( 211011800238 )
2. Putri Kusmawati ( 211011800130 )
3. Elly Nuraini ( 211011800158 )
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
POGAM STUDI AKUNTANSI PERPAJAKAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadiratan Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “ Lingkungan Etika dan Akuntansi “ ini dapat tersusun sampai selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
Penulisan makalah kali ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang tulus memberikan do’a,
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran beserta masukan yang membangun dari beberapa pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan
pendidikan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
tujuan utama bisnis. Dari sudut pandang etika keuntungan bukan merupakan hal yang
bisnisnya. Kedua tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada investor yang bersedian
menanamkan modalnya dan karena itu tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang
Saat ini pelaku bisnis tentu saja harus bisa menjadi orang yang professional di
bidangnya. Pelaku bisnis tersebut dituntut untuk mempunyai keahlian dan keterampilan
berbisnis. Kaum professional bisnis ini diituntut untuk memperlihatkan kinerja tertentu
yang berada diatas rata – rata. Kinerja ini tidak hanya menyangkut aspek bisnis,
manajerial, dan organisasi teknis murni, melainkan menyangkut aspek etis. Kinerja yang
menjadi prasyarat keberhasilan bisnis ini juga menyangkut komitmen moral, integritas
moral, disiplin, loyalitas, kesatuan visi moral, pelayanan, dan sikap mengutamakan mutu,
(stakeholder), yang lama kelamaan akan berkembang menjadi sebuah etos bisnis dalam
sebuah perusahaan.
kepercayaan publik dengan produk dan jasanya. Dalam profesi akuntansi tanggung
jawab secara eksplisit dinyatakan dengan berbagai kode etik seperti yang diatur oleh
organisasi profesi. Di Indonesia yang mengatur kode etik ini ada pada Ikatan Akuntan
1
Indonesia (IAI). Alasan utama mempunyai pedoman etika bagi akuntansi adalah untuk
membantu dalam proses pembuatan keputusan, tahu yang benar dan bukan hanya yang
legal. Kode etik diperlukan sebagai pedoman dalam menangani situasi etis secara efektif.
Etika profesional merupakan aturan-aturan etika yang berlaku bagi anggota profesi yang
dirancang untuk tujuan ideal maupun tujuan praktis. Kode Etik IAI dirancang untuk
diharapkan dapat dicapai melalui Aturan Etika yang bersifat memaksa. Aturan Etika bisa
berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam profesi maupun perubahan dalam
masyarakat. Kesadaran para anggota IAI untuk sukarela melaksanakan Kode etik-nya
Dari latar belakang maka masalah yang akan dibahas pada lingkungan etika dan
akuntansi adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
profesional yang dirancang untuk tujuan praktis dan tujuan idealistis. Etika profesional
ditetapkan oleh organisasi profesi bagi para anggotanya yang secara suka rela menerima
prinsip perilaku professional lebih keras daripada yang diminta undang-undang. Kode
etik berpengaruh besar terhadap reputasi dan kepercayaan masyarakat pada profesi yang
pentingnya prinsip etika bagi para akuntan. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan
kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum
dan peraturan. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa
akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung jawab
profesinal dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesonal. Prinsip
keuntungan pribadi. Alasan utama mempunyai pedoman etika dalam akuntansi adalah
untuk membantu para akuntan dalam proses pembuatan keputusan, mengetahui apa
yang benar, dan tidak hanya apa yang legal. Orang yang berbisnis sering dihadapkan
pada situasi yang beragam dalam lingkup kerjanya dan berujung pada suatu situasi
dilema etis. Ini membutuhkan suatu pedoman etis yang dapat membantu penanganan
situasi ini secara efektif. Kode etik diperlukan untuk menyediakan sejumlah pedoman
etis bagi para anggotanya. Jadi etika dalam Akuntansi sangat penting untuk memenuhi
3
tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja
tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Seseorang dengan profesi akuntan
harus memiliki kode etik dan prinsip yang baik. Hal ini karena profesi yang mereka jalani
Mengajarkan tentang tanggung jawab dan kewajiban moral kepada akuntan dan auditor.
Poin-poin dari prinsip etika maupun kode etik profesi akuntansi diantaranya :
a. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus memenuhi sebagai perwujudan
tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi
kerja dan masyarakat umum. Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan
profesi. Sesuai prinsip etika profesi Akuntansi, Akuntan wajib mempunyai sikap jujur
dan dapat dipercayai sebagai salah satu bagian dari etika dalam profesi akuntansi.
4
b. Kode Etik Tanggung Jawab Profesi Akuntan
kegiatan yang melaksanakan. Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa
mereka dan tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi
c. Standar Teknis
Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang
untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas dan objektivitas. Standar teknis dan standar professional yang
harus ditaati anggota adalah standar etika profesi akuntansi yang dikeluarkan oleh
d. Kepentingan Publik
profesionalisme. Salah satu bagian dari prinsip etika profesi dalam akuntansi adalah
penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga memegang peranan
penting di masyarakat. Arti publik dari profesi akuntan meliputi klien, pemerintah,
5
pemberi kredit dan pegawai. Investor, dunia bisnis dan pihak-pihak yang bergantung
kepada integritas dan objektivitas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis
dengan tertib.
e. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa
harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang
tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan
atau peniadaan prinsip. Maka dari itu, integritas merupakan salah satu prinsip etika
Suatu pedoman berperilaku dan bertindak bagi para akuntan dalam menjalankan
tanggung jawab profesi untuk memberikan informasi kepada pihak dengan beragam
kepentingan disebut kode etik kerahasiaan akuntan. Mengingat akuntan adalah profesi
yang berhubungan langsung dengan data keuangan maupun akuntansi, maka sudah
dan hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan
bekerja tanpa memberikan kewenangan yang memadai dan spesifik, terkecuali jika
6
mempunyai hak dan kewajiban secara hukum atau profesional untuk mengungkapkan
kerahasiaan tersebut.
b. Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi
kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang memberikan anggota. Prinsip objektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain.
Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari seorang
2. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku ketika
Etika profesi dalam bidang akuntansi sangat perlu memperhatikan oleh setiap
akuntan untuk menghindari hal-hal yang tidak menginginkan. Hal ini melakukan untuk
memenuhi tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang akuntan yang profesional.
7
2.2 Lingkungan Etika Untuk Akuntan Profesional
etika untuk bisnis merupakan hal yang penting untuk memahami suatu informasi
merespon ke arah manajemen dan kebutuhan pemegang saham saat ini. Akuntan
profesional harus memastikan nilai-nilai etikamereka saat ini dan mereka siap untuk
berlaku umum (GAAP) dan (GAAS) untuk memberikan efisiensi analisis bagi
penyedia pasar modal dunia sertaefisiensi komputasi san audit di seluruh dunia.
Akibatnya, ada rencana untuk menyelaraskan secara bertahap sekumpulan GAAP yang
dikembangkan oleh berbagai negara yang menjadi suatu rangkaian umum yang berlaku
dan prinsip dalam kodetersebut akan menjadi dasar perilaku dan pendidikan
para akuntan di dunia di masa mendatang. Kantor akuntan publik juga sedang
layanan nonauditkepada klien audit, yang merupakan isu perdebatan untuk Arthur
8
dalam bencana Enron, akandibatasi sehingga ekspektasi konflik kepentingan yang
kehancuran yang lebih buruk atas prospek dan reputasi yang mereka inginkan.Pada
kenyataannya apabila aspek etis dan krisis telah dikelola dengan baik, maka
reputasidapat ditingkatkan.
pegawai, konsumen, kreditur, supplier, pemerintah, dan aktivis untuk dapat mencapai
tujuan jangka panjangnya. Dukungan untuk bisnis secara umum tergantung pada
yang bermanfaat bagi mereka, dalam arti luas perusahaan diminta untuk menentukan
sikap etis dalam mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, kini direksi perusahaan
perusahaan memperhatikan eksekutif dan pegawai secara etis. Lebih dari itu,
transparansi dan sikap etis. Penilaian keberhasilan kini tidak hanya sekedar apa yang
9
telah dicapai perusahaan tapi juga menyangkut bagaimana keberhasilan itu dapat
dicapai secara etis. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan perubahan
a. Urusan Lingkungan
Hal ini dimulai dengan masalah pencemaran udara yang berfokus pada cerobong dan
pipa asap pabrik yang dapat menyebabkan iritasi dan kelainan pada masyarakat
sekitar pabrik. Selain pencemaran udara, hal lain yang harus diperhatikan adalah
pencemaran air.
b. Sensitivitas moral
Sensitivitas moral berkaitan dengan tekanan publik akan adanya suatu keadilan
buruk, seperti perusahaan sepatu Nike yang diboikot karena mempergunakan tenaga
kerja dibawah umur. Para investor berpandangan bahwa investasi mereka seharusnya
tidak hanya untuk mendapatkan pendapatan namun juga untuk masalah-masalah etis.
restrukturisasi yang memungkinkan produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang
lebih rendah.
10
kepercayaanterhadap laporan keuangan perusahaan dan pemerintah. Hal tersebut
manipulasi.
direksi perusahaan telah memperkirakan penilaian dan meyakini bahwa risiko yang
dihadapi perusahaan telah diatur dengan baik, serta risiko etika kini telah menjadi
masalah etika. Dimana akibatnya masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya
kontrol terhadap perilaku perusahaan yang tidak etis. Kesadaran publik tersebut
berimbas pada dunia politik, yang menyatakan reaksinya dalam hal penyusunan
hukum dan peraturan. Hal tersebut akan mengakomodasi kesadaran publik dalam
11
2.4 Bagaimana Ekepektasi Baru dalam Bisnis
Ekspektasi publik akan kebenaran laporan kinerja perusahaan tidak lepas dari
Profesional akuntan tersebut berfokus pada loyalitas kepada kepentingan publik dan
pada bagaimana menerapkan etika pada aktivitas perusahaan mereka, dan untuk
mengurangi terjadinya masalah-masalah etika. Dari hal tersebut semakin jelas terlihat
bahwa komando tradisional dan pendekatan pengendalian dari atas ke bawah tidak lagi
cukup dan perusahaan perlu membuat lingkungan yang cocok untuk memelihara
12
melakukan transparansi atau pengungkapan atas laporan finansial dan
nonfinansial perusahaan.
strategi dan operasi dari korporasi mereka, direksi, khususnya bila eksekutif manajer,
dan karyawan lainnya harus memahami sifat kepentingan stakeholder mereka dan
f. Akuntabilitas
keuangan yang menakjubkan dari Enron, Arthur Andersen, dan WorldCom, telah
meningkatkan keinginan untuk laporan yang lebih relevan dengan berbagai kepentingan
Dua perkembangan ini berguna untuk memahami etika bisnis dan bagaimana
bisnis dan penerapan profesi. Mereka adalah konsep stakeholder dan konsep kontrak
sosial perusahaan
lebih baru dari kontrak sosial telah membebankan tanggung jawab pada eksekutif untuk
13
pemberian perhatian yang memadai pada analisis dan pertimbangan lebih besar pada
tahap keputusan.
Sebagai lingkungan etis untuk bisnis berubah, pengamat dan eksekutif menyadari bahwa
orang lebih banyak dari pemegang saham hanya memiliki kepentingan dalam perusahaan
klaim hukum pada korporasi, mereka memiliki kapasitas yang sangat nyata untuk
mempengaruhi perusahaan baik atau tidak baik. Selain itu, seiring berjalannya waktu ,
klaim dari beberapa pihak yang berminat membuat modifikasi melalui undang-undang
atau peraturan. Ini menjadi jelas bahwa kepentingan dari seseorang dengan saham dalam
bisnis atau dampaknya yang terpengaruh oleh atau dapat mempengaruhi pencapaian
Untuk kemudahan referensi, orang-orang ini datang untuk diketahui sebagai stakeholder
dan kepentingan pihak mereka sebagai hak-hak merka . Contoh kelompok stakeholder
akan mencakup karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, debitur, masyarakat tuan rumah,
14
2.5 Perkembangan Etika Bisnis
Terdapat beberapa teori etika terkait dengan perilaku bisnis yaitu menurut filusuf Yunani
(Aritoteles), filusuf Jerman (Immanuel Kant), filusuf Inggris (John Stuart Mill), filusuf
Amerika (John Rawls. Teori ini menetapkan standar tinggi dalam perilaku bisnis yang dapat
diterima. Teori ini dapat membantu direktur, eksekutif, dan akuntan untuk lebih memahami
dasar etika bisnis dan dasar untuk melakukan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.
yang terbaru telah menjadikan eksekutif bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
keputusan mereka mencerminkan nilai etika yang diterapkan untuk perusahaan, dan tidak
keputusan etis yang menggabungkan kedua pendekatan filosofis dan teknik praktis, seperti
memberikan wawasan tentang dimensi kunci penalaran etis. Pembuat keputusan harus
yang baik; deontologi menyatakan bahwa suatu tindakan etis tergantung pada tugas, hak,
dan keadilan yang terlibat, dan etika moralitas menganggap suatu tindakan etis jika
stakeholder dalam manajemen pengambilan keputusan dan manajemen berbagai isu yang
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi menjadi salah satu profesi yang menerapkan etika sebagai penilaian.
Etika profesi akuntansi dikenal pula dengan istilah kode etik profesi. Ini berarti para
akuntan wajib mematuhi kode etik yang berlaku selama bekerja. Sama halnya dengan
hukum, kode etik membantu akuntan untuk bekerja secara profesional. Mengingat
profesi akuntan rawan skandal, kode sangat dibutuhkan. Dengan begitu, akuntan bisa
bekerja dengan baik dan sesuai koridor. Kode etik mampu meningkatkan kesejahteraan
hidup akuntan. Selain itu, profesi dan kelembagaannya terjamin dan terjaga dengan
baik. Akuntan juga bisa bekerja dengan profesional, tanpa mengutamakan kepentingan
pribadi. Para akuntan mesti menjunjung tinggi harkat dan martabat profesi akuntan di
mata masyarakat. Maka dari itu seorang akuntan yang mempunyai kode etik maka akan
16
DAFTAR PUSTAKA
Lingkungan Etika dan Akutansi. (October 2015).Diakses Pada tannggal 01 Maret 2023,Dari:
https://id.scribd.com/doc/283797442/Makalah-Lingkungan-Etika-Dan-Akuntansi
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/bisnis-pariwisata/makalah-
lingkungan-etika-dan-akuntansi/46947286
http://yuriaiuary.blogspot.com/2017/05/lingkungan-etika-dan-akuntansi.html
17