Anda di halaman 1dari 8

SOAL TES TAX

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak yang Anda ketahui!


2. Sebutkan berapa saja lapisan penghasilan sesuai dengan tarif perhitungan PPh 21!
3. Sebutkan berapa saja nilai PTKP 2021 sesuai dengan status Wajib Pajak!
4. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai :
a. SKB
b. PKP
5. STUDI KASUS:
“Andrew merupakan karyawan pada PT. Maju Sentosa. Pada tahun 2019 memperoleh
penghasilan sebesar Rp.7.000.000/bulan dan mendapatkan THR pada bulan Mei sebesar 1x
gaji.”
Hitunglah PPh 21 dari penghasilan Andrew 1 (satu) tahun apabila Andew berstatus menikah,
memiliki seorang anak yang lahir tanggal 15 Februari 2021, menanggung orang tua pensiunan PNS
dan Andrew tidak memiliki NPWP pada awal tahun!
6. Tomi yang masih single berNPWP adalah pekerja lepas dan mendapatkan penghasilan dalam
setahun sebagai berikut: Hitunglah PPh 21 nya!

Pemberi Jumlah
Bulan
Penghasilan Penghasilan
JANUARI PT. AAA 5.000.000
PT. BBB 15.000.000
FEBRUARI PT. AAA 2.500.000
PT. CCC 100.000.000
MEI PT. AAA 11.000.000
AGUSTUS PT. AAA 50.000.000
PT. AAA 3.000.000
PT. XYZ 60.000.000
SEPTEMBER PT. XYZ 5.000.000
OKTOBER PT. AAA 2.000.000
DESEMBER PT. BBB 25.000.000
PT. BBB 30.000.000
PT. CCC 250.000.000
PT. XYZ 4.000.000
PT. CCC 50.000.000
7. PT. Properti Abadi Jaya (PKP) mendapatkan komisi atas penjualan project dari PT. Citra Nusantara
(PKP) dengan rincian sbb:
a. Alamat properti : Greenland Blok A no.17, Surabaya
Harga jual : Rp.1.100.000.000 (include PPN)
Komisi penjualan : 3% (include PPN) dari DPP harga jual
b. Alamat properti : Greenland Blok BB no.11, Surabaya
Harga jual : Rp.1.500.000.000 (exclude PPN)
Komisi penjualan : 3% (include PPN) dari DPP harga jual
Buatlah faktur penagihan yang dibuat oleh PT. Properti Abadi Jaya atas transaksi tersebut masing-
masing dengan memperhatikan komponen pajaknya!
Jawaban Soal Tax
1. Jenis pajak di Indonesia dibedakan berdasarkan dua penggolongan pajak atas lembaga
pemungutnya, yaitu:
a. Pajak Pusat
Pajak Pusat pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan
masuk ke kas negara secara nasional.
Pajak Pusat sendiri juga dibagi menjadi 5 jenis, antara lain :
1) Pajak penghasilan (PPh)
Jenis pajak ini dikenakan pada penghasilan yang diterima oleh individu
atau badan usaha. PPhterbagi menjadi PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal
23, PPh pasal 25, dan PPh pasal 29.
2) Pajak pertambahan nilai (PPN)
Pajak ini dikenakan pada setiap penjualan barang dan jasa. PPN
umumnya ditagihkan kepada konsumen oleh pelaku usaha sebagai penambah
harga jual.
3) Pajak bumi dan bangunan (PBB)
Pajak ini dibayar atas kepemilikan tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh individu atau badan usaha. Besarnya PBB tergantung pada nilai jual objek
pajak dan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
4) Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
Pajak ini dikenakan pada penjualan barang yang dianggap mewah,
seperti mobil mewah.
5) Bea Meterai (BM)
Pajak ini dibebankan atas pemanfaatan dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga dan efek,
yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan.
b. Pajak Daerah
Pajak Daerah artinya pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah
daerah dan digunakan sebagai anggaran pemerintah daerah yang bersangkutan.
Jenis-jenis pajak daerah antara lain :
1) Pajak Propinsi
2) Pajak Kendaraan Bermotor
3) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
4) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor
5) Pajak Air Permukaan
6) Pajak Rokok
7) Pajak Kabupaten/Kota
8) Pajak Hotel
9) Pajak Restoran
10) Pajak Hiburan
11) Pajak Reklame
12) Pajak Penerangan Jalan
13) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
14) Pajak Parkir
15) Pajak Air Tanah
16) Pajak Sarang Burung Walet
17) Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan
18) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)
19) Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan
2. Tarif PPh 21 terbaru 2022 kini telah berlaku. Pemerintah melakukan perubahan yang
cukup signifikan terkait ketentuan perpajakan melalui Undang-Undang Harmonisasi
Perpajakan atau biasa dikenal pula UU HPP. Adapun perubahan ketentuan perpajakan
yang cukup menonjol adalah tarif pajak orang pribadi yang sebelumnya diatur dalam
Pasal 17 UU Pajak Penghasilan (UU PPH). Berikut ini adalah dafar tarif PPh 21 terbaru
2022 yang berlaku:
a. Wajib pajak yang berpenghasilan tahunan Rp0 – Rp60.000.000/tahun dikenakan
tarif 5%.
b. Wajib pajak yang berpenghasilan tahunan Rp60.000.000 – Rp250.000.000/tahun
dikenakan tarif 15%.
c. Wajib pajak yang berpenghasilan tahunan Rp250.000.000 – Rp500.000.000/tahun
dikenakan tarif 25%.
d. Wajib pajak yang berpenghasilan tahunan Rp500.000.000 –
Rp5.000.000.000/tahun dikenakan tarif 30%
e. Wajib pajak yang berpenghasilan tahunan di atas Rp5.000.000.000/tahun
dikenakan tarif 35%.
Dari penjelasan di atas, maka diketahui bahwa perubahan tarif PPh 21 terbaru 2022 kini
terdapat 5 lapisan sedangkan sebelumnya hanya ada 4 lapisan. Pemerintah menambah
lapisan akhir dengan tarif 35% yang mana penghasilan wajib pajak mencapai lebih dari
Rp5 miliar. Selanjutnya, lapisan pertama yang tadinya Rp0 – Rp50 juta/tahun dikenakan
tarif 5%, kini diubah menjadi Rp0 – Rp60.000.000 dengan tarif yang sama, yakni 5%.
3. Tarif PTKP Terbaru (PTKP 2021) Pajak Penghasilan Pasal 21
Berikut ini adalah tarif PTKP yang berlaku sejak tahun 2016 hingga sekarang:
a. Wajib pajak orang pribadi lajang Rp54.000.000.
b. Istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami Rp54.000.000.
c. Wajib pajak yang kawin mendapatkan tambahan Rp4.500.000.
d. Rp4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan
sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.
4. Penjelasan tentang SKB dan PKP
a. Surat Keterangan Bebas Pajak (SKB) merupakan dokumen yang dimiliki wajib pajak
yang memiliki penghasilan dengan tujuan untuk membebaskannya dari potongan
maupun pungutan pajak oleh pemotong/pemungut. Apabila wajib pajak memiliki
surat ini, maka wajib pajak tidak perlu membayar PPh. Fasilitas SKB pajak dari
pemerintah ini didapatkan wajib pajak saat kebijakan tax amnesty berlangsung.
Berdasarkan PER-32/PJ/2013 wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu
yang dikenakan PPh Final dapat mengajukan permohonan pembebasan dari
pemotongan PPh yang tidak bersifat final kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
b. Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenai pajak berdasarkan
Undang-Undang PPN tahun 1984 dan perubahannya. Pengusaha yang melakukan
penyerahan yang merupakan objek yang sesuai dengan UU PPN wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, kecuali pengusaha kecil yang batasannya
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Jadi, tidak semua pengusaha adalah PKP, kecuali
jika pengusaha kecil secara sukarela mengajukan dan memilih untuk menjadi PKP
dengan alasan tertentu agar usahanya bisa lebih berkembang.
5. PPh pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan kepada penerima
penghasilan yang merupakan karyawan. PPh pasal 21 ini dihitung berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku, dengan menggunakan tarif yang tergantung pada besaran
penghasilan karyawan.
Pada kasus Andrew, penghasilan per bulan adalah Rp7.000.000. Untuk
menghitung PPh pasal 21, kita perlu menggunakan tarif PPh pasal 21 yang berlaku pada
tahun 2019.
Tarif PPh pasal 21 tahun 2019 adalah sebagai berikut:
a. Sampai dengan Rp50.000.000 : 5%
b. Di atas Rp50.000.000 - Rp250.000.000 : 15%
c. Di atas Rp250.000.000 - Rp500.000.000 : 25%
d. Di atas Rp500.000.000 : 30%
Karena Andrew berstatus menikah dan memiliki seorang anak yang lahir pada
tanggal 15 Februari 2021, ia berhak mendapatkan pengurangan tanggungan keluarga
sebesar Rp4.500.000 per bulan.
Sehingga penghasilan yang dikenakan PPh pasal 21 adalah penghasilan bruto
dikurangi dengan pengurangan tanggungan keluarga.
Penghasilan bruto Andrew per tahun:
Rp7.000.000 x 12 bulan = Rp84.000.000
Pengurangan tanggungan keluarga:
Rp4.500.000 x 12 bulan = Rp54.000.000
Penghasilan yang dikenakan PPh pasal 21:
Rp84.000.000 - Rp54.000.000 = Rp30.000.000
Maka, Andrew akan dikenakan PPh pasal 21 sebesar 5% atas penghasilan yang
dikenakan PPh pasal 21, yaitu:
Rp30.000.000 x 5% = Rp1.500.000
Jadi, PPh pasal 21 yang harus dibayarkan oleh Andrew pada tahun 2019 adalah
sebesar Rp1.500.000.
6. Berdasarkan data yang diberikan, kita bisa menghitung PPh 21 yang harus dibayarkan
oleh Tomi yang masih single sebagai berikut:
Pemberi Jumlah Tari
Bu
Penghasi Penghasi f
lan
lan lan PPh
21
JANUA PT. AAA 5.000.000 5%
RI
PT. BBB 15.000.000 5%
FEBRU PT. AAA 2.500.000 5%
ARI
PT. CCC 100.000.000 15%
MEI PT. AAA 11.000.000 5%
AGUST PT. AAA 50.000.000 55
US
PT. AAA 3.000.000 5%
PT. XYZ 60.000.000 15%
SEPTE PT. XYZ 5.000.000 15%
MBER
OKTOB PT. AAA 2.000.000 5%
ER
DESEM PT. BBB 25.000.000 55
BER
PT. BBB 30.000.000 5%
PT. CCC 250.000.000 15%
PT. XYZ 4.000.000 15%
PT. CCC 50.000.000 15%

Total penghasilan yang diterima Tomi dalam setahun adalah 20.000.000 + 102.500.000 +
11.000.000 + 113.000.000 + 5.000.000 + 2.000.000 + 359.000.000 = 612.500.000.
Berikut adalah perhitungan PPh 21 Tomi dengan menggunakan tarif pajak terbaru:
1. Penghasilan yang tidak kena pajak (PTKP) untuk Tomi yang masih single adalah
54.000.000.
2. Penghasilan yang dikenakan pajak adalah total penghasilan dikurangi PTKP, yaitu:
612.500.000 - 54.000.000 = 558.500.000.
3. Tarif pajak yang berlaku untuk Tomi yang masih single adalah sebagai berikut:
- 0% untuk penghasilan hingga 50.000.000
- 5% untuk penghasilan di atas 50.000.000 hingga 250.000.000
- 15% untuk penghasilan di atas 250.000.000 hingga 500.000.000
- 25% untuk penghasilan di atas 500.000.000
4. Menghitung PPh 21 dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku:
- 50.000.000 x 0% = 0
- (250.000.000 - 50.000.000) x 5% = 10.000.000
- (500.000.000 - 250.000.000) x 15% = 37.500.000
- (558.500.000 - 500.000.000) x 25% = 14.625.000
Jadi, PPh 21 yang harus dibayarkan Tomi adalah 0 + 10.000.000 + 37.500.000 +
14.625.000 = 62.125.000.
7. Faktur penagihan yang dibuat oleh PT. Properti Abadi Jaya
a. PT. Properti Abadi Jaya
Perumahan Greenland Blok BB no. 17
Surabaya
FAKTUR PENAGIHAN
No. Faktur: FP/2023/001
Tanggal: 13 Juli 2023
Kepada:
PT. Citra Nusantara
Jl. Raya Jawa Timur No. 123
Surabaya
---------------------------------------------------------------------------
| KETERANGAN |
---------------------------------------------------------------------------
| Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
|--------------------------------------------------------------------------|
| 1 | Rp.1.100.000.000 | Rp.1.100.000.000 |
---------------------------------------------------------------------------
KOMISI PENJUALAN:
- Komisi penjualan (3% dari DPP harga jual): Rp. 33.000.000
- PPN (10% dari komisi penjualan): Rp. 3.300.000
---------------------------------------------------------------------------
| Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
|--------------------------------------------------------------------------|
| 1 | Rp.36.300.000 | Rp.36.300.000 |
---------------------------------------------------------------------------
Terima kasih atas kerjasama yang baik. Mohon pembayaran dilakukan dalam
waktu 14 hari setelah faktur diterima.
Hormat kami,

PT. Properti Abadi Jaya


b. PT. Properti Abadi Jaya
Perumahan Greenland Blok BB no. 11
Surabaya
FAKTUR PENAGIHAN
No. Faktur: FP/2023/001
Tanggal: 13 Juli 2023
Kepada:
PT. Citra Nusantara
Jl. Raya Jawa Timur No. 123
Surabaya
---------------------------------------------------------------------------
| KETERANGAN |
---------------------------------------------------------------------------
| Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
|-------------------------------------------------------------------------- |
| 1 | Rp.1.500.000.000 | Rp.1.500.000.000 |
---------------------------------------------------------------------------
KOMISI PENJUALAN:
- Komisi penjualan (3% dari DPP harga jual): Rp. 45.000.000
- PPN (10% dari DPP komisi penjualan): Rp. 4.500.000
---------------------------------------------------------------------------
| Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
|--------------------------------------------------------------------------|
| 1 | Rp.49.500.000 | Rp.49.500.000 |
---------------------------------------------------------------------------
Terima kasih atas kerjasama yang baik. Mohon pembayaran dilakukan dalam waktu
14 hari setelah faktur diterima.
Hormat kami,

PT. Properti Abadi Jaya

Anda mungkin juga menyukai