PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
A
B100
EKONOMI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2023
BAB I
A. PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Untuk menjalankan roda kehidupan negara, pemerintah membutuhkan dana
untuk membiayai operasional pembangunan negara dan untuk mensejahterakan
rakyat. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendapatan
negara berasal dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak
(Zamrodah, 2016).
Namun, hal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan karena masih banyak
wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban pajaknya atau tingkat kepatuhan masih
rendah. Berikut tabel yang menunjukkan rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak :
Tabel 1.1
Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada Tahun 2018 rasio pajak
turun menjadi 71% atau yang taat pajak hanya 12,55 juta orang dari total 17,65 juta
wajib pajak. Tahun 2019, rasio pajak naik menjadi 73%. Jumlah masyarakat yang
taat pajak hanya 13,39 juta dari 18,33 juta wajib pajak. Lalu pada tahun 2020, rasio
kepatuhan pajak meningkat kembali menjadi 78%. Namun, jumlah masyarakat yang
taat tidak naik signifikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, jumlah wajib
pajak yang taat hanya 14,76 juta dari total 19,01 juta wajib pajak. Artinya, masih ada
sekitar 5 juta wajib pajak yang tidak taat.
Sikap rasional dalam perpajakan ialah pertimbangan wajib pajak atas untung
ruginya dalam memenuhi kewajiban pajaknya, ditunjukkan dengan pertimbangan
wajib pajak terhadap keuangan apabila tidak memenuhi kewajiban pajaknya dan
risiko yang akan timbul apabila membayar dan tidak membayar pajak (Sinarwati,
2017). Jika wajib pajak bersikap patuh karena pertimbangan maka membayar pajak
akan menguntungkan bagi negara, sehingga penerimaan negara akan bertambah.
Sebaliknya jika wajib pajak menganggap membayar pajak akan merugikan dirinya
sehingga mereka tidak membayar pajak maka dapat menurunkan pendapatan negara.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Dennisa, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh (Dennisa, 2018) berfokus pada Pengaruh Kesadaran
Perpajakan, Sikap Rasional, Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak dan Lingkungan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Namun dalam penelitian ini ditambahkan satu
variabel yaitu tentang pengaruh tingkat pendidikan yang saya ambil dari penelitian
Nabila Zulfa (Nabila, 2022) yang digunakan untuk mengukur kepatuhan para wajib
pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak.
C. Rumusan Masalah
Dari alasan pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan:
1. Apakah kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
2. Apakah sikap rasional berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
3. Apakah pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
4. Apakah sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
5. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
6. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan, maka didapat tujuan
penelitian:
1. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan
wajib pajak.
2. Untuk menganalisis pengaruh sikap rasional terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Untuk menganalisis pengaruh pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib
pajak.
4. Untuk menganalisis pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.
5. Untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap kepatuhan wajib
pajak.
6. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan terhadap kepatuhan wajib pajak.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teoritis
F. Sistematika Penulisan
G. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kesadaran Pajak
Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan
perpajakan adalah perihal pajak. Sehingga kesadaran perpajakan adalah keadaan
mengetahui atau mengerti perihal pajak. Penilaian positif masyarakat wajib
pajak terhadap pelaksanaan fungsi negara oleh pemerintah akan menggerakkan
masyarakat untuk mematuhi kewajibannya untuk membayar pajak (Kodoati et
al., 2016).
2. Sikap Rasional
Sikap rasional adalah pertimbangan wajib pajak atas untung ruginya
memenuhi kewajiban pajaknya, ditunjukkan dengan pertimbangan wajib pajak
terhadap keuangan apabila tidak memenuhi kewajiban pajaknya dan risiko yang
akan timbul apabila membayar dan tidak membayar pajak.
1. Komponen kognitif
2. Komponen afektif
3. Komponen konatif
3. Pelayanan Fiskus
Pelayanan pada sektor perpajakan dapat diartikan sebagai pelayanan
yang diberikan kepada Wajib Pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk
membantu Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya. Pelayanan pajak
termasuk dalam pelayanan publik karena dijalankan oleh instansi pemerintah,
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan undang-undang dan tidak berorientasi pada profit atau laba
(Mipraningsih & Suryandari, 2016).
4. Sanksi Pajak
Sanksi pajak dirancang dengan tujuan agar wajib pajak tidak melanggar
Undang-Undang Perpajakan. Wajib pajak akan mematuhi pembayaran pajaknya
jika mereka merasa bahwa sanksi atau hukuman tidak menguntungkan bagi
mereka. Sanksi pajak ialah jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan (standar perpajakan) akan dipatuhi/diikuti/ditaati, dengan
kata lain sanksi perpajakann merupakan tindakan pencegahan agar wajib pajak
tidak melanggar standar perpajakan. Sanksi pajak terkait dengan control beliefs
yang merupakan salah satu elemen atau faktor dari Theory of Planned Behavior.
Kepatuhan wajib pajak akan ditentukan berdasarkan persepsi wajib pajak
tentang sejauh mana hukman pajak dapat membantu perilaku kepatuhan wajib
pajak (Brata et al., 2017). Menurut Undang-Undang perpajakan sanksi pajak
terdapat dua macam, yaitu:
5. Tingkat Pendidikan
Dalam UU pasal 1 No.20 Th 2003 tentang Pendidikan Nasional
mengartikan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Zamrodah, 2016).
6. Lingkungan
Lingkungan terdiri keluarga, teman, jaringan sosial dan perdagangan,
nilai pelaksanaan pajak yang dihubungkan dan informasi tentang wajib pajak,
termasuk didalamnya jumlah nominal dan komposisi penghasilan dan
pengeluaran wajib pajak, peraturan perpajakan yang diikuti dan
syarat/permintaan biaya yang sesuai. Lingkungan yang mempengaruhi seseorang
untuk compliance dan noncompliance tidak dapat ditinjau dari hanya satu
variabel penyebab (Santi, 2012).
B. Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
Dari landasan teori diatas maka diperlukan kerangka pemikiran sebagai
alur berfikir. Kerangka pemikiran juga dapat memudahkan para pembaca untuk
memahami permasalah dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada berikut ini:
Kepatuhan
Tingkat
Sikap Rasional Wajib Pajak
Pendidikan (X5)
(X2) (Y)
(X3) (X6)
D. Hipotesis Penelitian
E. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan metode non
probability sampling, yaitu dengan menggunakan teknik Convenience Sampling.
Menurut Anandya dan Suprihadi (2005) Convenience sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang mengambil elemen – elemen termudah saja. Pemilihan
elemen ini, sepenuhnya bergantung pada penilaian peneliti sehingga peneliti bebas
menentukan elemen yang paling mudah.
Keterangan:
α = Konstanta
KP = Kesadaran Perpajakan
SR = Sikap Rasional
PF = Pelayanan Fiskus
SP = Sanksi Pajak
TP = Tingkat Pendidikan
Lin = Lingkungan
ε = Error
Variabel sikap rasional ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 4
(empat) item pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Dennisa, 2018)Pernyataan
terkait variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Variabel pelayanan fiskus ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 5
(lima) item pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Dennisa, 2018). Pernyataan
terkait variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Variabel sanksi ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 5 (lima) item
pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Dennisa, 2018). Pernyataan terkait
variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Variabel tingkat pendidikan ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 5
(lima) item pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Nabila, 2022). Pernyataan
terkait variabel tersebut adalah sebagai berikut:
3.5.6 Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna
dan atau pengaruh tertentu kepada individu. Apabila lingkungan yang tidak
kondusif akan lebih mendukung wajib pajak untuk tidak patuh. Lingkungan yang
tidak kondusif seperti: lingkungan bisnis wajib pajak berada yang sulit
menerapkan/mengikuti peraturan yang berlaku, prosedur yang berbeliti-belit dan
harus mengeluarkan biaya untuk urusan di kantor pajak, para pemimpin dan para
wakil/tokoh rakyat yang tidak patuh terhadap peraturan perpajakan juga memberi
contoh yang tidak baik terhadap masyarakat (Santi, 2012).
Variabel pelayanan fiskus ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 4
(empat) item pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Dennisa, 2018). Pernyataan
terkait variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Variabel pelayanan fiskus ini diukur dengan instrumen yang terdiri dari 5
(lima) item pernyataan, yang diadopsi dari penelitian (Dennisa, 2018). Pernyataan
terkait variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Brata, J. D., Yuningsih, I., & Kesuma, A. I. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak ,
Pelayanan Fiskus , dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas di Kota Samarinda
The Effect of Taxpayer Awareness , Fiscal Services , and Tax Sanctions on.
Forum Ekonomi, 19(1), 69–81.
Hardika, N. S., Wicaksana, K. A. B., & Subratha, I. N. (2021). The Impact of Tax
Knowledge, Tax Morale, Tax Volunteer on Tax Compliance. Proceedings of the
International Conference on Applied Science and Technology on Social Science
(ICAST-SS 2020), 544, 98–103. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210424.020
Kodoati, A., J. Sondakh, J., & Ilat, V. (2016). Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada
Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Restoran Orang
Pribadi Di Kota Manado Dan Di Kabupaten Minahasa). Accountability, 5(2), 1.
https://doi.org/10.32400/ja.14420.5.2.2016.1-10
Nabila. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat
Pendidikan Wajib Pajak, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Bumi Dan Bangunan.
Sari, R. M. (2020). Bab ii kajian pustaka bab ii kajian pustaka 2.1. Bab Ii Kajian
Pustaka 2.1, 2004, 6–25.
Sinarwati. (2017). Pengaruh Sikap Rasional dan Lingkungan Wajib Pajak Terhadap
Kepatuhan Pajak dengan Preferensi Risiko Sebagai Variabel Moderasi (Studi
Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Singaraja).
E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 7(1), 1–11.