Surel: susanti@unesa.ac.id
Mengutip ini sebagai: Susanti., Susilowibowo, J., & Hardini, H. T. (2020). Apakah Pengetahuan Pajak
dan Tingkat Pendidikan Meningkatkan Kepatuhan Membayar Pajak. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
11(2), 420-431. https://doi.org/10.21776/ub.jamal.2020.11.2.25
420
Susanti, Susilowibowo, Hardini, Apakah Pengetahuan Pajak dan Tingkat Pendidikan... 421
mentasi bahwa masalah yang sering terjadi kan tingkat sensitivitas serta kesadaran wa
di negara berkembang dan maju salah sa jib pajak atas undang-undang perpajak an.
tunya ialah permasalahan kepatuhan wajib Beberapa hasil penelitian relevan tentang
pajak. Kurangnya pemasukan ne gara yang kepatuhan pembayaran pajak yang bisa
didapatkan dari pajak disebabkan karena dipengaruhi oleh pengetahuan perpajak
wajib pajak tidak mematuhi aturan perpajak an adalah perolehan penelitian dari Rodrí
an. Ketika pendapatan yang diterima beru guez (2018) yang menyatakan bahwa faktor
pa pajak berkurang, maka pembangunan di pengetahuan wajib pajak yang baik perihal
negara akan terhambat. Berbagai upaya te peraturan pajak, dapat berdampak pada
lah dilakukan untuk memberikan kesadaran kepatuhan membayar pajak. Tidak ha
para wajib pajak agar dapat patuh memba nya itu, penelitian Dyan & Venusita (2013)
yar pajak. Saat ini pemerintah telah mene menyebutkan bahwa pe ngetahuan perpa
rapkan tax amnesty dengan tujuan supaya jakan juga menimbulkan inisiatif wajib pa
para wajib pajak mau membayar pajak di jak atas pemenuhan kewajiban pembayaran
dalam negeri. Patuh membayar pajak dapat pajak, wawasan perpajakan para wajib pa
ditunjukkan dengan perilaku memenuhi ke jak, ke sadaran terhadap aturan-aturan
wajiban perpajakan sebagai kontribusi ter perpajakan, persepsi efektivitas pada me
hadap pembangunan negara yang harap kanisme perpajakan, mutu penya jian pada
annya dapat dipenuhi dan diberikan secara wajib pajak serta kesediaan proses pemba
sukarela. Mangoting (2018) menjelaskan yaran pajak. Le et al. (2020) dan Pratama
bahwa kepatuhan pajak yaitu kemampuan (2017) memperoleh hasil temuan bahwa
dan kemauan masyarakat yang wajib mem kepatuhan untuk membayar pajak mampu
bayar pajak untuk mematuhi undang-un dipengaruhi oleh faktor pengetahuan pajak.
dang perpajakan, menyatakan pendapatan Penelitian Saad (2014) memperoleh hasil
yang benar di setiap tahun, dan bayar jum bahwa kepatuhan pajak warga negara New
lah pajak tepat waktu. Sementara itu, Prata Zealand dipengaruhi oleh pengetahuan pa
ma (2017) mengungkapkan kepatuhan bagi jak mereka. Masyarakat memiliki pengeta
yang memiliki kewajiban membayar pajak huan pajak yang buruk dikarenakan ada
merupakan kesediaan dalam rangka melak nya aturan-aturan negara yang rumit yang
sanakan kewajiban perpajakan mereka tan akhirnya menyebabkan mereka tidak patuh
pa perlu mengadakan proses pemeriksaan, membayar pajak. Ada gap penelitian terkait
investigasi secara cermat, teguran, ataupun dengan hasil penelitian lain yang menun
ancaman serta menerapkan sanksi hukum jukkan bahwa pengetahuan pajak tidak bisa
ataupun administrasi sesuai dengan aturan mempengaruhi kepatuhan membayar pajak.
yang telah ditetapkan. Menurut peraturan Penelitian oleh Areo et al. (2020) menyebut
Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 kan tentang pengaruh pengetahuan perpa
bahwa tolok ukur seseorang dikatakan jakan atas kepatuhan wajib pajak pelaku
patuh pada pajak adalah “tepat waktu dalam usaha kecil dan menengah yang menghasil
menyampaikan SPT, dan tidak mempunyai kan data bahwa kepatuhan proses pemba
tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, yaran pajak tidak mampu dipengaruhi oleh
kecuali telah memperoleh izin untuk meng tinggi rendahnya pengetahuan pajak. Para
angsur atau menunda pembayaran pajak”. pelaku usaha hanya mengalami kesulitan
Kepatuhan wajib pajak adalah perwujudan untuk memahami hukum pajak, tetapi me
dari sikap disiplin para wajib pajak untuk reka juga menunjukkan pengetahuan yang
memenuhi semua kewajiban perpajakan buruk tentang tarif pajak dan konsep dasar
dan melaksanakan hak perpajakannya, ser perpajakan.
ta melaporkan jumlah pajak terutang sesuai Tidak hanya faktor pengetahuan per
dengan peraturan yang sudah ditetapkan. pajakan, derajat pendidikan juga mampu
(Dyan & Venusita, 2013). mempengaruhi kepatuhan pembayaran pa
Sejumlah penelitian terdahulu meng jak. Tingkat pendidikan seseorang yang lebih
hasilkan beberapa temuan terkait kepatuh tinggi, pada umumnya memiliki kesadaran
an masyarakat dalam pembayaran pajak. yang tinggi terhadap kepatuhan membayar
Faktor yang mampu memberikan dampak pajak. Dengan pendidikan yang tinggi dapat
atas kepatuhan wajib pajak bagi masyarakat menjadikan seseorang kaya akan informasi
salah satunya ialah pengetahuan perpa terutama tentang pajak dan banyak mempe
jakan. Ibrahim et al. (2015) menyebutkan lajari seluk beluk pajak selama menempuh
bahwa pengetahuan perpajakan merupa pendidikan tersebut. Rodriguez-Justicia &
422 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2020, Hlm 420-431
Pengetahuan
Perpajakan
Kepatuhan
M embayar Pajak
Tingkat
Pendidikan
gumentasi bahwa instrumen penelitian pada ki oleh wajib pajak serta kepatuhan proses
penelitian sosial dapat berupa skala likert pembayaran pajak yang dilaksanakan oleh
yang berguna untuk mengukur sikap dan wajib pajak. Digunakan analisis regresi ber
pendapat manusia. Adapun kisi-kisi instru ganda ialah sebagai pengukur pengaruh an
men penelitian untuk variabel pengetahuan tarvariabel. Berikut bentuk statistik pada
perpajakan diadaptasi dari penelitian Adkins penelitian ini.
et al. (2012) dan Blechová et al. (2016) de
ngan indikator antara lain peraturan pajak, Y = a + b1D1 + b2X1+ e
pendaftaran sebagai wajib pajak, tata cara
membayar pajak, tarif pajak, dan pengeta Keterangan:
huan wajib pajak mengenai fungsi pajak. Y = Kepatuhan membayar pajak
Untuk menggali informasi tingkat pengeta α = Konstanta
huan perpajakan warga dari variabel penge b1 = Koefisien regresi tingkat pendi
tahuan perpajakan ini, responden diberikan dikan
5 pilihan jawaban dengan skala likert pada b2 = Koefisien regresi pengetahuan per
tiap butir pertanyaan dari indikator yang su pajakan
dah dibuat. Penggunaan kisi-kisi instrumen D1 = Tingkat pendidikan (dumi)
penelitian pada variabel Kepatuhan Mem X1 = Pengetahuan perpajakan
bayar Pajak diadaptasi dari penelitian Boo e = Eror
nyarat et al. (2015). Adapun kisi-kisi terse
but adalah pendaftaran NPWP, menghitung HASIL DAN PEMBAHASAN
pajak terutang, proses membayar pajak, dan Statistik deskriptif. Berdasarkan ha
pelapor an SPT. Untuk menggali informasi sil kuesioner didapatkan beberapa hal ter
tingkat kepatuhan pajak, peneliti memberi kait dengan karakteristik yang terdapat
kan 5 pilihan jawaban de ngan skala likert pada sampel penelitian ini. Hasil tabulasi
pada tiap butir pertanyaan dari indikator data menyebutkan bahwa berjumlah 112
yang sudah dibuat. responden laki–laki berjumlah 112 dan wa
Kisi-kisi instrumen penelitian untuk nita berjumlah 90. Tingkat usia responden
variabel tingkat pendidikan digolongkan rata-rata terbanyak adalah usia antara 41
berdasarkan lulusan jenjang pendidikan sampai 50 tahun yaitu 110 responden. Ting
akhir yang pernah ditempuh sebelum kat pendidikan responden dengan rata-rata
nya. Tiap responden harus mengisi jenjang terbanyak yaitu SMA dengan total 114 re
pendidikan akhir yang mereka tempuh se sponden. Pertama kali membayar pajak ada
belumnya dengan cara mencentang salah lah di atas tahun 2000. Adapun pajak yang
satu pilihan dari jenjang pendidikan akhir. dibayarkan tiap individu bervariasi mulai
Peneliti menggunakan metode dumi untuk dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak
membuktikan pengaruh tingkat pendidikan Penghasilan (PPh) serta Pajak Bumi dan Ba
terhadap kepatuhan membayar pajak. Vari ngunan (PBB).
abel dumi digunakan untuk membedakan Tabel 1 menunjukkan paparan data
tingkat pendidikan responden, yang terdiri hasil kuesioner responden tentang penge
dari lima kategori yaitu SD, SMP, SMA, S1, tahuan perpajakan. Perolehan yang dihasil
dan S2/S3. kan Tabel 1 tentang frekuensi pengetahuan
Instrumen yang akan disebarkan kepa pajak dapat disampaikan mengenai penge
da sampel penelitian, uji validitas, dan re tahuan perpajakan dengan jumlah 136 re
liabilitas harus diuji terlebih dahulu. Jika sponden dengan kategori baik, sisanya yaitu
perolehan r hitung ≥ r tabel (signifikasi 0,05 sangat baik (29 responden), dan cukup (37
dengan pengujian 2 sisi) instrumen dinya responden). Tidak terdapat responden yang
takan valid. Oleh karena itu, instrumen be pengetahuan perpajakannya tergolong ku
rupa butir pertanyaan berkorelasi signifikan rang atau sangat kurang.
pada skor jumlah keseluruhan. Sementara Tabel 2 menunjukkan paparan data ha
itu, disebut reliabel bila diperoleh Cronbach sil kuesioner responden tentang kepatuhan
Alpha ≥ 0,60. membayar pajak. Perolehan hasil pada Tabel
Penggunaan kuesioner/angket ialah 2 dapat disampaikan mengenai responden
untuk proses mengumpulkan data dengan memiliki kepatuhan membayar pajak yang
5 skala likert untuk menggali informasi ten cukup berjumlah 112 responden, sisanya
tang pengetahuan perpajakan yang dimili yaitu dengan kategori sangat tinggi (2 res
424 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2020, Hlm 420-431
ponden), dan tinggi (88 responden). Tidak mendekati garis miring sehingga dapat dika
ada responden yang kepatuhan pembayaran takan data berdistribusi normal. Sementara
pajaknya masuk dalam kriteria rendah atau itu, untuk membuktikan ada tidaknya ke
sangat rendah. miripan antarvariabel independen dalam pe
Tabel 3 menunjukkan paparan me nelitian menggunakan uji multikolinearitas.
ngenai tingkat pendidikan yang dapat ditun Hasil uji multikolinearitas menunjuk
jukkan dari data hasil kuesioner responden. kan bahwa nilai VIF pada variabel pengeta
Perolehan hasil pada Tabel 3 dapat disam huan perpajakan terhadap kepatuhan mem
paikan mengenai kategori tingkat pendi bayar pajak diperoleh 1,018. Sementara itu,
dikan responden terdiri dari lulusan SMA/ hasil pada variabel tingkat pendidikan atas
SMK dengan jumlah 114 responden. SD kepatuhan membayar pajak sebesar 1,018.
berjumlah 11 responden, SMP berjumlah 18 Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai
responden, S1 dengan jumlah 57 responden VIF sudah sesuai dengan kriteria bebas mul
dan S2/S3 hanya 2 responden. Oleh kare tikolinearitas yaitu kurang dari 10. Uji yang
na itu, diperoleh simpulan bahwa responden berfungsi menunjukkan jenis residual yang
dengan kategori paling banyak adalah lulus memiliki ketidaksamaan pada model regre
an SMA/SMK. si ialah uji heterokedastisitas. Berdasarkan
Analisis regresi. Penggunaan regre hasil uji tersebut, didapatkan data bebas
si linier berganda ialah untuk menganali heteroskesdastisitas yang ditunjukkan pada
sis data penelitian ini. Sebelum melakukan sebaran data yang tidak membentuk pola.
analisis dengan regresi, ada beberapa per Langkah selanjutnya adalah melaku
syaratan yang harus dipenuhi. Persayaratan kan uji t untuk menunjukkan ikatan antar
ini dapat dibuktikan dengan melaksanakan variabel yang diteliti untuk menanggapi ru
uji normalitas, uji multikolinearitas, serta uji musan masalah penelitian. Hasil uji t pada
heteroskedastisitas atau dapat dikatakan se Tabel 4 menunjukkan nilai pengaruh pen
bagai uji asumsi klasik. Untuk menentukan getahuan perpajakan terhadap kepatuhan
data penelitian berdistribusi normal, peneli membayar pajak sebesar 8,483 dengan sig
ti mengacu pada grafik hasil uji P-Plot yang nifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh parsial antara pengeta lam membayar pajak. Hal ini ditunjukkan
huan perpajakan terhadap kepatuhan warga dengan nilai signifikansi 0,00<0,05. Hal ini
didalam membayar pajak. Selain itu, nilai t membuktikan bahwa ada keterpengaruhan
untuk tingkat pendidikan terhadap kepatu antarvariabel pengetahuan perpajakan atas
han pajak sebesar -0,785 dengan signifikan kepatuhan dalam pembayaran pajak.
si 0,434. Hal ini menunjukkan tidak adanya Berdasarkan kajian teoritis tentang
keterpengaruhan variabel. kepatuhan membayar pajak bahwa fak
Selanjutnya, penulis melakukan uji R tor pengetahuan sebagai prediktor dalam
untuk menunjukkan seberapa besar kontri meningkatkan kepatuhan. Horodnic (2018)
busi simultan variabel independen atas vari dan Musimenta (2019) menjelaskan bahwa
abel dependen. Berdasarkan hasil uji pada pajak ialah iuran yang terutang dari wajib
Tabel 5 diperoleh data pada nilai Adjusted pajak yang dibayarkan kepada negara dan
R Square sebanyak 0,259. Perolehan ha dapat dipaksakan, di mana pembayaran
sil pada faktor kepatuhan membayar pajak nya berdasarkan aturan tidak memperoleh
dipengaruhi secara serentak oleh variabel prestasi kembali yang langsung dapat di
pengetahuan perpajakan serta tingkat pen tunjuk. Pengetahuan pajak merupakan in
didikan sebesar 25,9%. Sisanya diakibat formasi mengenai pajak sebagai dasar para
kan oleh variabel di luar penelitian sebesar wajib pajak dalam berbuat, pengambilan
74,1%. keputusan, serta sebagai dasar untuk me
Pengujian terakhir adalah Anova, un nentukan arah atau kebijakan tertentu yang
tuk melihat pengaruh simultan. Pengujian berkait
an pada pemenuhan hak dan ke
ini dapat dilihat pada Tabel 6. Perolehan wajiban mereka dalam aspek perpajakan.
hasil pada Tabel 6 adalah 36,037 (>3,04) Di dalam pengertian tersebut dapat ditarik
dengan tingkat signifikansi bernilai 0,00 simpulan bahwa seseorang yang memiliki
(<0,05). Hasil ini bermakna bahwa kepatuh wawasan akan memiliki dasar untuk ber
an masyarakat wajib pajak dipengaruhi se tindak dan mengambil keputusan dalam
cara simultan oleh pengetahuan perpajakan melaksanakan sesuatu dalam hal ini adalah
dan tingkat pendidikan. adanya dasar untuk patuh terhadap nega
Pengetahuan Perpajakan berpe ra dalam membayar pajak. Sementara itu,
ngaruh terhadap kepatuhan membayar pa tunduk, taat, atau patuh pada aturan me
jak. Hasil pengujian pada Tabel 6 menyim rupakan kepatuhan. Kepatuhan merupakan
pulkan bahwa pengetahuan perpajak an cerminan perilaku individu yang tunduk ter
memberikan pengaruh pada kepatuhan da hadap aturan yang berlaku. Kamleitner et
Tabel 4. Hasil Uji t
Model Koefisien Tidak Koefisien t Signifikansi
Terstandarisasi Standar
Beta Error
Konstanta 29,694 3,195 9,295 0,000
Pengetahuan Perpajakan 0,306 0,036 0,520 8,483 0,000
Tingkat Pendidikan -0,356 0,454 -0,048 -0,785 0,434
426 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2020, Hlm 420-431
al. (2012) menjelaskan perilaku ditentukan akan menambah kesadaran pada kepatuhan
oleh tiga faktor yaitu predisposisi (predispos- membayar pajak. Penelitian yang diperoleh
ing factor) meliputi pengetahuan, keyakinan, Stark & Kirchler (2017) mengenai kepatuh
kepercayaan, nilai-nilai, dan lain-lain ialah an para wajib pajak bumi menemukan fakta
faktor pertama. Pendorong (reforcing factor) bahwa seseorang yang patuh membayar pa
meliputi sikap perilaku petugas kesehatan jak bumi dan bangunan dikarenakan ting
ialah faktor kedua. Dan yang terakhir, pen ginya wawasan mereka tentang pajak. Hasil
dukung (enabling factor) meliputi lingkung penelitian Yee et al. (2017) menyimpulkan
an fisik yang ada atau tidak adanya fasilitas bahwa pengetahuan pajak menjadi faktor
ialah faktor ketiga. Stark & Kirchler (2017) penting yang mempengaruhi pemenuhan
menjelaskan bahwa seseorang yang telah utang pajak para wajib pajak. Begitu pula
paham tentang pajak akan semakin patuh dengan temuan Ibrahim et al. (2015) yakni
karena telah mengetahui sanksi dan hukum orang yang memiliki wawasan perpajakan,
yang mengatur pajak. Berdasarkan pada ka akan lebih bijaksana dalam mendorong un
jian teoritis ini, dapat disimpulkan bahwa tuk menyelesaikan pengembalian pajak.
pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku. Hasil penelitian yang dilakukan pada
Hasil penelitian ini mendukung kajian teori warga Ketintang Surabaya diperoleh data
tis tentang keterpengaruhan antara pengeta bahwa pengetahuan yang mereka dapat
huan dan perilaku. kan memang kurang saat menempuh pen
Berdasarkan kajian empiris sebelum didikan sebelumnya. Namun, ketika sudah
nya dapat ditunjukkan bahwa pengetahuan berkeluarga timbul kepatuhan membayar
perpajakan dapat mempengaruhi kepatuh pajak dan ternyata kepatuhan ini tidak dise
an membayar pajak warga Ketintang Sura babkan oleh tingkat pendidikannya. Hal ini
baya. Saad (2014) menjelaskan bahwa pe dikarenakan adanya peningkatan penge
ngetahuan pajak adalah komponen utama tahuan dalam perpajakan seiring dengan
pada mekanisme ketaatan pajak sukarela. timbulnya kesadaran untuk memenuhi ke
Hasil penelitian Sidani et. al (2014) mem wajiban membayar pajak. Mereka mendapat
perlihatkan pengetahuan perpajakan mam kan pengetahuan terkait perpajakan seperti
pu mempengaruhi kepatuhan wajib pajak peraturan pajak, tata cara pendaftaran pa
dengan signifikan. Pratama (2017) menun jak, prosedur pembayaran pajak, tarif pajak,
jukkan adanya keterpengaruhan antarvari dan fungsi pajak adalah karena kebiasaan
abel pengetahuan perpajakan atas kepatuh para warga ketika mereka membayar pa
an wajib pajak. Hasil riset Le et al. (2020), jak pernah diberikan sosialisasi oleh kantor
Pratama (2017), dan Rodríguez (2018) juga Pajak. Selain itu, mereka mendapatkan pe
menunjukkan adanya keterpengaruhan an ngetahuan dari orang lain yang sama sama
tarvariabel pengetahuan perpajakan pada memiliki kewajiban membayar pajak. De
kepatuhan membayar pajak. Sementara ngan adanya fasilitas sosialisasi yang di
itu, Jones & Sejati (2013) dan Tallaha et al. salurkan oleh aparatur pajak terjadi pening
(2014) menghasilkan simpulan bahwa ke katan kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan
percayaan pada pembayaran pajak yang di pada tabel 2 tentang distribusi frekuen
tunjukkan dengan pengetahuan perpajakan, si kepatuhan membayar pajak bagi warga
Ketintang tergolong cukup (112 orang) dan penelitian dari Bornman & Ramutumbu
tinggi (88 orang). Pengetahuan pajak yang (2019) dan Inasius (2019) yang menghasil
mereka dapatkan selama membayar pajak di kan data pelaku usaha kecil menengah ti
kantor Pajak Surabaya dirasa cukup berarti dak mematuhi undang-undang perpajakan.
untuk menambah kepatuhan mereka dalam Mereka hanya memiliki pengetahuan dasar
melakukan pembayaran pajak. Pelayanan tentang pajak dan tidak memiliki pemaham
yang baik dari lembaga perpajakan berupa an yang lebih mendalam tentang masalah
keramahan dalam memberikan informasi, perpajakan. Hal ini mengisyaratkan bahwa
adanya fasilitas memadai, brosur dan sistem tinggi rendahnya kepatuhan pelaku usaha
yang cepat dan memudahkan, maka para kecil dan menengah tidak dipengaruhi oleh
warga mendapatkan manfaat itu sehing tingkat pengetahuan yang dimiliki.
ga dengan sukarela mereka akan memba Tingkat Pendidikan tidak berpen
yar pajak di kemudian hari pada saat pajak garuh pada kepatuhan membayar pajak.
tersebut harus dibayarkan. Hal ini dibukti Hasil pada Tabel 4 menunjukkan nilai sig
kan dengan meningkatkan pembayar pajak nifikansi sebesar 0,434. Hal ini dapat din
di kota Surabaya dari waktu ke waktu. Para yatakan bahwa tingkat pendidikan tidak
warga yang membayar sukarela adalah cer mempengaruhi kepatuhan membayar pajak.
minan dari perilaku mereka yang dikatakan Kajian teoritis menjelaskan bahwa
memiliki kepatuhan dalam membayar pajak. tingkat pendidikan seseorang dapat mempe
Terdapat hasil yang tidak sesuai dari ngaruhi kepatuhan seseorang. Kowk & Yip
penelitian yang telah dilaksanakan ini de (2018) berargumentasi bahwa orang yang
ngan hasil penelitian sebelumnya oleh Areo berpendidikan tinggi akan lebih mengeta
et al. (2020), yaitu bahwa pengetahuan pa hui perpajakan dan memahami manfaat pa
jak tidak memberikan pengaruh apa pun jak daripada individu yang berpendidikan
atas kepatuhan membayar pajak. Fenome rendah. Dari pernyataan tersebut dapat di
na yang berbeda tersebut dikarenakan bah simpulkan bahwa orang yang berpendidikan
wa sampel penelitian yang diambil berbeda tinggi akan lebih taat dan lebih patuh ter
karakteristiknya dengan penelitian ini. Hasil hadap peraturan pajak. Semakin baik ting
penelitian Bilgin (2014) menyimpulkan bah kat pendidikan yang diraih, maka pengeta
wa penyebab tidak terdapatnya pengaruh huan dan informasi juga akan semakin baik
terhadap kepatuhan membayar pajak ada sehingga orang akan patuh terhadap atur
lah adanya perbedaan pandangan atas pa an yang berlaku. Motivasi dalam membayar
jak pada masing-masing wajib pajak. Perihal pajak dipicu oleh tingkat pendidikan, jenis
tersebut membuat wajib pajak mempertim kelamin, dan status perkawinan (Ibrahim
bangkan kategori wajib pajak untuk tunduk et al., 2015). Perolehan pada penelitian ini
pada peraturan yang berlaku ternyata terla belum mampu membuktikan adanya pema
lu sulit untuk dilakukan dan tidak seban haman ini. Didapatkan hasil penelitian yang
ding dengan penghargaan atau kegunaan menunjukkan bahwa warga tidak semua
yang diraih wajib pajak. Jawaban respon nya berpendidikan tinggi, tetapi kebanyak
den banyak menunjukkan angka ketidak an adalah lulusan SMA/SMK. Meskipun
tahuan wajib pajak akan aturan yang telah demikian, mereka memiliki kepatuhan yang
ditetapkan. Wajib pajak orang pribadi belum lebih baik daripada lulusan yang berpendi
memiliki pemahaman yang mendalam me dikan tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan pada
ngenai pengetahuan pajak (tax knowledge). Tabel 3 tentang distribusi tingkat pendidikan
Perubahan regulasi dengan waktu cepat dan bahwa sampel terbanyak adalah warga den
sistem yang rumit serta adanya sanksi pa gan kategori pendidikan SMA (114 orang).
jak yang dipungut oleh aparat pajak, mem Hasil empiris dalam penelitian ini kon
buat pandangan yang berbeda untuk setiap sisten dengan penelitian Lai et al. (2013) dan
wajib pajak. Hal itu mengharuskan pemba Strawczynski (2014). Tingkat pendidikan
yar pajak untuk belajar banyak mengenai tidak memiliki kemampuan untuk mem
hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan, pengaruhi naik turunnya kepatuhan dalam
tetapi tidak mudah bagi wajib pajak karena membayar pajak. Wajib pajak dengan ber
keinginan untuk belajar perpajakan sendiri bagai karakteristik tingkat pendidikan yang
harus muncul dari wajib pajak itu sendiri. tidak hanya sarjana, tetapi lulusan SD pun
Hasil penelitian di luar negeri juga tidak se sudah sanggup untuk memenuhi kewajiban
jalan dengan hasil penelitian ini, di mana nya membayar pajak apabila pemerintah
428 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2020, Hlm 420-431
setempat berinisiatif menyosialiasikan arti dikan atau tidak belum tentu patuh mem
penting perpajakan serta kewajiban sebagai bayar pajak.
wajib pajak. Pengawasan yang baik ditambah Meskipun demikian, gap penelitian
dengan sosialisasi yang terus dilakukan oleh sebelumnya menjelaskan adanya keterpe
pemerintah ataupun perangkat desa ternya ngaruhan antara tingkat pendidikan atas
ta mampu membagikan informasi yang baik kepatuhan dalam proses pembayaran pa
bagi wajib pajak dalam proses pembayaran jak. Perolehan hasil penelitian Steinberg et
pajak. Apalagi sampel penelitian ini dilaku al. (2016) menjelaskan bahwa berbagai jenis
kan pada warga tentunya memiliki berbagai tingkat pendidikan mempengaruhi kepatuh
kemudahan dalam mengakses informasi, sa an membayar pajak. Hasil penelitian yang
rana dan prasarana tentang pajak. berbeda disebabkan adanya karakteristik
Fakta di lapangan ditemukan bahwa responden penelitian yang berbeda pula.
beberapa orang yang memiliki tingkat pendi Adanya kursus terkait dengan perpajakan
dikan tinggi dan bekerja di perusahaan besar, menyebabkan seseorang bertambah patuh
mereka memiliki NPWP. Hal ini dikarenakan dan taat untuk melakukan pembayaran pa
adanya peraturan agar setiap yang bekerja jak. Perolehan penelitian ini juga tidak se
di perusahaan tersebut agar mendaftarakan laras dengan Amponsah & Adu (2017) yang
kepemilikan NPWP. Sebagian yang memiliki menghasilkan simpulan bahwa status peker
tingkat pendidikan tinggi tapi bekerja di pe jaan, lokasi tempat tinggal, jenis kelamin, je
rusahaan yang tidak menganjurkan untuk nis operasi bisnis, usia, tingkat pendidikan,
mendaftarakan kepemilikan NPWP, tidak dan rumah tangga adalah prediktor yang
memiliki NPWP. Hal ini mematahkan teori signifikan dalam mempengaruhi kepatuhan
bahwa tingkat pendidikan tinggi selalu mem membayar pajak.
pengaruhi kepatuhan seseorang membayar Studi empiris yang lain juga belum
pajak. Sementara itu, masyarakat dengan memberikan jawaban yang pasti tentang pe
pendidikan SD, SMP, atau SMP yang bekerja ngaruh antara level pendidikan dan kepatuh
tapi bukan di perusahaan besar juga memili an pajak. Alstadsæter & Jacob (2017) dan
ki NPWP tanpa adanya kewajiban dari peru Mangoting (2018) mengamati bahwa wa
sahaan untuk membuat NPWP. Hal ini kare jib pajak yang kurang memiliki pendidikan
na kesadaran dari masyarakat sendiri untuk cenderung menghindari pajak lebih sering
patuh membayar pajak. Berpendidikan ting daripada wajib pajak berpendidikan tinggi.
gi tidak menjamin orang mau membayar Namun, Bergman et al. (2019) dan LaLumia
pajak. Seharusnya tingkat pendidikan yang (2012) menemukan bahwa tingkat pendi
tinggi menjadi pengukur sese orang untuk dikan dasar juga menurunkan kecenderung
dapat lebih nalar dalam berpikir dan mema an untuk menghindari pajak lebih dari pen
hami sesuatu dengan baik. didikan tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
Fakta lainnya juga ditemukan bahwa tentunya masyarakat tidak perlu mencapai
ada beberapa hal yang menyebabkan latar tingkat pendidikan tertinggi sebelum mere
belakang pendidikan tidak berhubungan ka menjadi wajib pajak. Setidaknya, tingkat
dengan patuh tidaknya warga. Berdasar pendidikan yang lebih rendah sudah cukup
kan pada hasil wawancara bahwa seseo untuk menanamkan rasa kepatuhan pajak
rang yang pendidikannya tinggi belum tentu sebagai tanggung jawab warga negara.
melaporkan kekayaannya kepada ne gara. Pengaruh secara simultan antara pe
Hal ini menurut sebagian orang bahwa ke ngetahuan perpajakan serta tingkat pen
sadarannya kurang di dalam membantu didikan wajib pajak terhadap kepatuhan
pemerintah untuk membayarkan pajak membayar pajak. Penelitian ini menemukan
nya secara jujur. Kekayaan yang tinggi ter bahwa variabel kepatuhan membayar pajak
kadang tidak dilaporkan oleh mereka yang mampu dipengaruhi secara serentak (simul
berpendidikan. Namun, hal itu mungkin tan) oleh variabel pengetahuan perpajakan
jumlahnya hanya beberapa orang di antara dan tingkat pendidikan berpengaruh. Hal ini
masyarakat. Demikian juga bagi masyarakat ditunjukkan dengan hasil pada Tabel 6, de
yang tidak berpendidikan, walapun mereka ngan nilai F sebesar 3,04 (<36,037) dan ting
telah mendapatkan informasi mendaftarkan kat signifikansi sebesar 0,00 (< 0,05).
pajak, tidak semuanya mengikuti informasi Ikatan yang terbentuk antarvariabel
dan melaporkan pajaknya. Oleh karena itu, independen atas variabel dependen pada
masyarakat wajib pajak dengan berpendi sampel penelitian berlaku untuk popula
Susanti, Susilowibowo, Hardini, Apakah Pengetahuan Pajak dan Tingkat Pendidikan... 429
si dalam penelitian ini. Kombinasi variabel babkan tingkat pelayanan kantor pajak yang
yang terjadi secara kuat antara pengeta baik, sosialisasi saat membayar pajak, ada
huan perpajakan serta tingkat pendidikan nya informasi dan teknologi yang mendorong
menyebabkan keterpengaruhan atas varia untuk membayar pajak, serta adanya ber
bel kepatuhan membayar pajak secara posi bagai pelatihan pajak. Usia dan tingkat pen
tif. Salah satu dari beberapa variabel yang didikan tidak menyebabkan warga untuk
mampu menyebabkan orang untuk berpe patuh membayar pajak, sehingga adanya
rilaku secara baik sesuai dengan pengeta hasil uji empiris bahwa faktor pengetahuan
huannya, dalam hal ini kepatuhan dalam pajak mempengaruhi kepatuhan pajak,
membayar pajak, merupakan keterkaitan memberikan implikasi bahwa baik warga
antara pengetahuan yang baik tentang pa maupun pemerintah tetap perlu meningkat
jak. Pengetahuan ini akan lebih baik jika kan pengetahuan pajak agar semua berkon
pendidikan yang ditempuh selama menem tribusi membayar pajak secara sukarela.
puh pengetahuan pajak di lembaga pen Salah satu bentuk upaya peningkat an pe
didikan juga tinggi, maka akan lebih kuat ngetahuan pajak adalah dengan tetap meng
pengaruhnya terhadap patuhnya seseo adakan kegiatan seminar, pelatihan dan so
rang dalam menyetor pajak. Hal ini terbuk sialisasi tentang pajak. Berdasarkan pada
ti berdasarkan pada hasil penelitian, keti perkembangan era industri 4.0, ba nyak
ka wajib pajak mendapatkan wawasan dan perubahan dari segala aktivitas manusia
pendidikan yang baik mampu membuat berbasis teknologi sehingga untuk mening
kepatuhan membayar pajak lebih baik dar katkan kepatuhan membayar pajak dapat
ipada yang lain. Mereka memiliki loyalitas menggunakan teknologi sebagai solusi un
yang baik dalam membayar pajak. Namun, tuk sosialisasi pajak, sehingga pengetahuan
secara parsial tingkat pendidikan tidak warga baik akan meningkat.
mempe ngaruhi kepatuhan menyetor pajak. Bagi lembaga pendidikan, sejak SD
Hal tersebut dikarenakan warga Ketintang sampai perguruan tinggi, perlu adanya tam
Surabaya mempunyai pengetahuan tentang bahan informasi berupa pengetahuan ten
pajak lebih baik. Pengetahuan yang mere tang pajak bagi peserta didik. Hal ini bisa
ka dapatkan tidak hanya berasal pada saat dimasukkan ke dalam materi tertentu atau
mereka menempuh pendidikan saja, tetapi masuk ke dalam kurikulum perpajakan dan
berasal dari berbagai hal di antaranya ada bisa diprogram oleh peserta didik secara wa
lah adanya sosialisasi pajak baik informasi jib untuk ditempuh. Dosen/guru perlu mem
langsung dari dirjen pajak maupun informa berikan kesadaran dan pengetahuan kepada
si dari berbagai hasil teknologi yang saat ini peserta didik untuk patuh membayar pajak
berkembang. Kesadaran pribadi membayar di masa depan, memberikan kesadaran bah
pajak cukup baik yang ditunjukkan dengan wa pajak adalah sumber pendapatan untuk
sikap mereka bahwa melaksanakan pajak negara dan tentunya dapat digunakan untuk
adalah tanggung jawab warga negara bagi membangun infrastruktur dan memenuhi
yang mampu membayarnya. berbagai kebutuhan negara. Sementara itu,
pemerintah dan aparat pajak tetap memban
SIMPULAN tu peserta didik selama menempuh pendi
Simpulan dari penelitian ini adalah dikan berupa sosialisasi tentang pentingnya
pengetahuan perpajakan berpengaruh sig pajak dan kewajiban membayar pajak.
nifikan terhadap kepatuhan seseorang un Agenda penelitian pada periode men
tuk membayar pajak, sementara tingkat datang yang bisa diajukan dari adanya ha
pendidikan tidak berpengaruh terhadap sil penelitian ini yaitu penelitian mendatang
patuh tidaknya seseorang untuk membayar perlu memperluas beberapa variabel lain
kan pajaknya. Implikasi dari penelitian ini yang mampu mempengaruhi kepatuhan
adalah bagi pemerintah dan lembaga perpa perpajakan. Dengan demikian, peneliti dan
jakan agar terus meningkatkan kepatuhan pembaca dapat mengetahui berbagai faktor
masyarakat dalam membayar pajak karena lainnya selain faktor pengetahuan dan ting
masih ditemukan warga negara yang eng kat pendidikan. Penelitian selanjut nya se
gan membayar pajak. Bersumber dari hasil baiknya juga dapat menambah sampel pene
penelitian dan pembahasan, terbukti bah litian pada objek penelitian agar mendapat
wa pengetahuan perpajakan bisa mempe hasil yang lebih ideal dan lebih umum se
ngaruhi kepatuhan membayar pajak dise hingga dapat digeneralisasikan ke dalam
430 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 11, Nomor 2, Agustus 2020, Hlm 420-431
populasi yang lebih luas. Hal ini tentunya agement, 9(2), 182-190. https://doi.
dapat menambah referensi keilmuan dan org/10.3923/ibm.2015.182.190
empiris terhadap berbagai faktor yang ber Bornman, M., & Ramutumbu, P. (2019).
pengaruh terhadap kepatuhan membayar A Conceptual Framework of Tax
pajak. Knowledge. Meditari Accountancy Re-
search, 27(6), 823-839. https://doi.
DAFTAR RUJUKAN org/10.1108/MEDAR-09-2018-0379
Adkins, N., Charlene Henderson, B., & Key, Čiginas, A. (2013). Second-Order Approxima
K. G. (2012). Graphical Organizers in tions of Finite Population L-statistics.
Tax Education. Journal of Accounting Statistics, 47(5), 954-965. https://doi.
Education, 30(1), 2-21. https://doi. org/10.1080/02331888.2012.658398
org/10.1016/j.jaccedu.2012.06.011 Dyan, F., & Venusita, L. (2013). Analisis
Alstadsæter, A., & Jacob, M. (2017). Who Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan
Participates in Tax Avoidance? Evi Kontrol Keperilakuan terhadap Pe
dence from Swedish Microdata. Applied rilaku Kepatuhan Wajib Pajak Restoran
Economics, 49(28), 2779-2796. https:// di Surabaya. Jurnal Akuntansi Akrual,
doi.org/10.1080/00036846.2016.1248 5(1), 59-74. https://doi.org/10.26740/
285 jaj.v5n1.p59-74
Amponsah, S., & Adu, K. O. (2017). So Horodnic, I. A. (2018). Tax Morale and Institu
cio-Demographics of Tax Stamp Com tional Theory: A Systematic Review. In-
pliance in Upper Denkyira East Munici ternational Journal of Sociology and So-
pal and Upper Denkyira West District cial Policy, 38(9/10), 868-886. https://
in Ghana. International Journal of doi.org/10.1108/IJSSP-03-2018-0039
Law and Ma nagement, 59(6), 1315- Ibrahim, M., Musah, A., & Abdul-Hanan,
1330. https://doi.org/10.1108/IJL A. (2015). Beyond Enforcement: What
MA-10-2016-0092. Drives Tax Morale in Ghana? Human
Areo, O. S., Gershon, O., & Osabuohien, E. omics, 31(4), 399-414. https://doi.
(2020). Improved Public Services and Tax org/10.1108/H-04-2015-0023
Compliance of Small and Medium Scale Inasius, F. (2019). Factors Influencing SME
Enterprises in Nigeria: A Generalised Tax Compliance: Evidence from Indone
Ordered Logistic Regression. Asian Eco- sia. International Journal of Public Ad-
nomic and Financial Review, 10(7), 833- ministration, 42(5), 367-379. https://
836. https://doi.org/10.18488/jour doi.org/10.1080/01900692.2018.1464
nal.aefr.2020.107.833-860 578
Bergman, P., Denning, J. T., & Manoli, D. Jones, C. R., & Sejati, Y. (2013). Improving
(2019). Is Information Enough? The Use-Tax Compliance by Decreasing Ef
Effect of Information about Education fort and Increasing Knowledge. ATA
Tax Benefits on Student Outcomes. Journal of Legal Tax Research, 11(1),
Journal of Policy Analysis and Mana 1-18. https;//doi.org/10.2308/jltr-
gement, 38(3), 706-731. https://doi. 50457
org/10.1002/pam.22131 Kamleitner, B., Korunka, C., & Kirchler, E.
Bilgin, C. (2014). Determinants of Tax Morale (2012). Tax Compliance of Small Busi
in Spain and Turkey: An Empirical Anal ness Owners: A Review. International
ysis. European Journal of Government Journal of Entrepreneurial Behavior &
and Economics, 3(1), 60-74. https:// Research, 18(3), 330-351. https://doi.
doi.org/10.17979/ejge.2014.3.1.4297 org/10.1108/13552551211227710
Blechová, B., & Sobotovičová, Š. (2016). Kwok, B. Y. S., & Yip, R. W. Y. (2018). Is Tax
Analysis of Tax Education in a Busi Education Good or Evil for Boosting Tax
ness School: A Case Study. Periodica Compliance? Evidence from Hong Kong.
Polytechnica Social and Management Asian Economic Journal, 32(4), 359-386.
Sciences, 24(2), 113-118. https://doi. https://doi.org/10.1111/asej.12163
org/10.3311/PPso.8486 Lai, M. L., Zalilawati, Y., Amran, M. M., &
Boonyarat, N., Sofian, S., & Wadeecharoen, Choong, K. F. (2013). Quest for Tax
W. (2015). The Antecedents of Taxpay Education in Non-Accounting Curricu
ers Compliance Behavior and the Ef lum: A Malaysian Study. Asian Social
fectiveness of Thai Local Government Science, 9(2), 154-162. https://doi.
Levied Tax. International Business Man- org/10.5539/ass.v9n2p154
Susanti, Susilowibowo, Hardini, Apakah Pengetahuan Pajak dan Tingkat Pendidikan... 431
LaLumia, S. (2012). Tax Preferences for Saad, N. (2014). Tax Knowledge, Tax Com
Higher Education and Adult College plexity and Tax Compliance: Taxpayers’
Enrollment. National Tax Journal, 65(1), View. Procedia - Social and Behavioral
59-90. https://doi.org/10.17310/ Sciences, 109, 1069-1075. https://doi.
ntj.2012.1.03 org/10.1016/j.sbspro.2013.12.590
Le, H. T. H., Tuyet, V. T. B., Hanh, C. T. B., Sidani, Y. M., Ghanem, A. J., & Rawwas, M.
& Do, Q. H. (2020). Factors Affecting Y. A. (2014), When Idealists Evade Tax
Tax Compliance among Small-and Me es: The Influence of Personal Moral Phi
dium-Sized Enterprises: Evidence from losophy on Attitudes to Tax Evasion – A
Vietnam. Journal of Asian Finance, Eco- Lebanese study. Business Ethics: A Eu-
nomics and Business, 7(7), 209-217. ropean Review, 23(2), 183-196. https://
https://doi.org/10.13106/jafeb.2020. doi.org/10.1111/beer.12046
vol7.no7.209 Stark, J. A., & Kirchler, E. (2017). Inheri
Mangoting, Y. (2018). Quo Vadis Kepatuh tance Tax Compliance – Earmarking
an Pajak? Jurnal Akuntansi Multipa with Normative Value Principles. Inter-
radigma, 9(3), 451-470. https://doi. national Journal of Sociology and Social
org/10.18202/jamal.2018.04.9027 Policy, 37(7/8), 452-467. https://doi.
Musimenta, D., Naigaga, S., Bananuka, J., org/10.1108/IJSSP-07-2016-0086
& Najjuma, M. S. (2019). Tax Compli Steinberg, M. P., Quinn, R., Kreisman, D., &
ance of Financial Services Firms: A De Anglum, J. C. (2016). Did Pennsylva
veloping Economy Perspective. Journal nia’s Statewide School Finance Reform
of Money Laundering Control, 22(1), 14- Increase Education Spending or Provide
31. https://doi.org/10.1108/JMLC- Tax Relief? National Tax Journal, 69(3),
01-2018-0007 545-582. https://doi.org/10.17310/
O’Neill, T. J., & Stern, S. E. (2012). Finite ntj.2016.3.03
Population Corrections for the Kolm Strawczynski, M. (2014). The Optimal Inheri
ogorov–Smirnov Tests. Journal of Non- tance Tax in the Presence of Investment
parametric Statistics, 24(2), 497-504. in Education. International Tax and
https://doi.org/10.1080/10485252.20 Public Finance, 21(4), 768-795. https://
11.650169 doi.org/10.1007/s10797-014-9324-1
Prastiwi, D., Narsa, I. M., & Tjaraka, H. Tallaha, A. M., Shukor, Z. A., & Hassan,
(2019). Sistensis Sistem Akuntansi N. S. A. (2014). Factors Influencing
Perpajakan. Jurnal Akuntansi Multipa E-Filing Usage among Malaysian Tax
radigma, 10(2), 276-294. https://doi. payers: Does Tax Knowledge Mat
org/10.18202/jamal.2019.08.10016 ters? Jurnal Pengurusan, 40, 91-101.
Pratama, A. (2017). Machiavellianism, Tax https://doi.org/10.17576/penguru
Knowledge, and Ethical Perceptions of san-2014-40-08
Tax Avoidance: Survey of Undergradu Wu, W., Jia, F., & Enders, C. (2015). A Com
ate Students in West Java, Indonesia. parison of Imputation Strategies for Or
International Journal of Trade and Glob- dinal Missing Data on Likert Scale Vari
al Markets, 10(1), 83-90. https://doi. ables. Multivariate Behavioral Research,
org/10.1504/IJTGM.2017.082370 50(5), 484-503. https://doi.org/10.108
Rodríguez, V. M. C. (2018). Tax Determinants 0/00273171.2015.1022644
Revisited. An Unbalanced Data Panel Yee, C. P., Moorthy, K., & Soon, W. C. K.
Analysis, Journal of Applied Economics, (2017). Taxpayers’ Perceptions on
21(1), 1-24. https://doi.org/10.1080/1 tax Evasion Behaviour: An Empirical
5140326.2018.1526867 Study in Malaysia. International Jour-
Rodriguez-Justicia, D., & Theilen, B. nal of Law and Management, 59(3),
(2018). Education and Tax Morale. 413-429. https://doi.org/10.1108/IJL
Journal of Economic Psychology, 64, MA-02-2016-0022
18-48. https://doi.org/10.1016/j.
joep.2017.10.001