Anda di halaman 1dari 6

Nama : Futuhatun Azza’ Ady

Nim : 2103020031
Prodi : S1 Akuntansi
Matkul : metode Penelitian Kuantitatif

PENGARUH KESADARAN PERPAJAKAN.SANKSI PERPAJAKAN, DAN


PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang utama


dan memiliki peranan penting dalam pembangunan negara, karena pajak
memiliki peran cukup besar yang digunakan untuk membiayai seluruh
pengeluaran negara (Lanis & Richardson, 2013). Pajak merupakan suatu
kontribusi wajib pajak kepada negara yang pemungutannya dapat di
paksakan. Hal ini karena pajak dipungut berdasarkan undang-undang dan
pajak bertujuan untuk menyetarakan perekonomian dan pembangunan dari
suatu negara (Irham et al., 2023). Sedangkan Menurut Undang-Undang
Nomor 28 tahun 2007 yang di maksud dengan wajib pajak orang pribadi
adalah setiap orang pribadi yang memiliki penghasilan di atas pendapatan
tidak kena pajak yang berkewajiban untuk membayar pajak terutang
berdasarkan penghasilan yang diterima (Razaq A, 2018). Sedangkan
menurut jurnal internasional Pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan negara sekaligus merupakan sektor yang potensial dalam
rangka keberhasilan Pembangunan nasional ((Indah & Setiawan, 2020)
Sanksi pajak merupakan imbalan atas kesalahan atau pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan dimana semakin besar
kesalahan yang dilakukan seorang wajib pajak, maka sanksi yang
diberikan juga akan semakin berat (Ari, 2018). Pembayaran untuk wajib
pajak orang pribadi dibagi menjadi dua yaitu untuk surat pemberitahuan
tahunan dan surat pemberitahuan masa, untuk surat pemberitahuan
tahunan wajib pajak orang pribadi dilakukan tanggal 10 sampai 15 dan
batas waktu pelaporannya per 31 maret, jika terlambat melapor dikenakan
sanksi sebesar Rp 100.000. Sedangkan untuk surat pemberitahuan masa
wajib pajak orang pribadi dilakukan tanggal 10 sampai 15 dan batas waktu
pelaporannya 15 april, jika terlambat melapor dikenakan sanksi Rp 50.000
per jenis pajak kecuali pajak pertambahan nilai Rp 500.000 per bulan.
Sanksi wajib pajak orang pribadi terdiri dari pph psl.21, pph.psl25, pph
psl.29, PPN (Carolina, 2012).
Negara Indonesia menganut system pemungutan pajak self
assessment yang artinya setiap wajib pajak bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap kewajiban pembayaran pajak, pelaporan pajak, dan
pemberitahuan pajak yang terhutang kepada pemerintah, sesuai dengan
undang-undang perpajakan yang berlaku (Burhan, 2015). Kepatuhan wajib
pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak dan perpajakannya sesuai
dengan undang-undang perpajakan. Kepatuhan wajib pajak merupakan
persoalan yang sejak dulu ada dalam perpajakan (Swistak, 2016). Rasio
kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban
perpajakannya dari tahun ke tahun masih menunjukkan persentase yang
tidak mengalami peningkatan secara berarti. Hal ini didasarkan pada
perbandingan jumlah wajib pajak yang memenuhi syarat patuh di
Indonesia sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total wajib pajak
terdaftar (Ali & Nasaruddin, 2020). Dari sekian banyak wajib pajak yang
ada, sebagaian besar wajib pajak belum mengerti apa saja yang menjadi
hak dan kewajibannya (Prajogo & Widuri, 2013).
Bila setiap wajib pajak sadar akan kewajibannya untuk membayar
pajak, tentunya penerimaan negara atas pajak akan terus meningkat, bukan
berkurang, sebab jumlah wajib pajak potensial cenderung semakin
bertambah setiap tahun (Yerry et al., 2020). Kesadaran wajib pajak dalam
membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengetahuan dan
pemahaman akan peraturan perpajakan dan presepsi wajib pajak atas
efektivitas sistem perpajakan (Darmayanti, 2020). Sebagian wajib pajak
tidak mengerti tentang peraturan perpajakan yang ada sehingga masih ada
wajib pajak yang menunggu ditagih baru membayar pajak, seperti
peraturan pajak pada periode lama, hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat kurang minat dalam membayar pajak (Nugroho, 2012).
Konsep kepatuhan wajib pajak diartikan sebagai sikap positif yang timbul
dari dalam diri seseorang terhadap kesediannya membayar pajak ((Indah
& Setiawan, 2020).
Sumber pendapatan terbesar negara dalam komponen Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berasal dari kontribusi pajak
yang dibayarkan masyarakat kepada negara (James & Alley, 2002). Pajak
didefinisikan sebagai kontribusi yang diwajibkan negara terhadap orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa sesuai dengan undang-undang
yang akan digunakan untuk keperluan negara untuk memakmurkan rakyat,
jika masyarakat kurang minat dalam membayar pajak otomatis hal tersebut
akan berdampak pada kurangnya pasokan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) baik itu anggaran belanja untuk pemerintah pusat
maupun daerah (Irham et al., 2023). Pembangunan di Indonesia tidak akan
terlaksana tanpa adanya pajak. Sumber utama pendapatan negara
dihasilkan dari pajak maka jika masyarakat kurang minat dalam membayar
pajak hal itu juga akan berdampak pada pembangunan di Indonesia yang
tidak akan terlaksana tanpa adanya pajak (Amrulloh, 2022).
Pentingnya peranan penerimaan pajak dalam pembiayaan negara
menyebabkan Direktorat Jendral Pajak melakukan Upaya untuk
meningkatkan penerimaan pajak dengan melakukan penyempurnaan
system administrasi perpajakan, yaitu dengan meningkatkan pelayanan
dalam hal pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan meluncurkan
program aplikasi e-filling (Utami & Osesoga, 2018). E-Filling merupakan
sebuah inovasi dalam pengembangan informasi teknologi yang
memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya, dan
meningkatkan pelayanan Direktur Jendral pajk. E-Filling dapat di akses
kapan saja dan dimana saja, sehingga penyampaian SPT melalui e-filling
dapat dilakukan kapan saja dan 24 jam ((Sari et al., 2022). Administrasi
yang sukses mengharuskan wajib pajak untuk bekerja sama dalam
menjalankan system perpajakan. Kepuasan yang dirasakan wajib pajak
akan menimbulkan sikap positif yang pada akhirnya menjadikan wajib
pajak merasa puas patuh wajib pajak (Ari, 2018).
Salah satu penelitian terdahulu terkait pengaruh pemahaman dan
sanksi perpajakan yang sudah diteliti sebelumnya, seperti pada penelitian
tentang “ Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Pajak, Sanksi
Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”
Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman wajib pajak,
kesadaran pajak dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Manado, sedangkan
pelayanan fiskus tidak bepengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi di KPP Pratama Manado. Nilai koefisien determinasi
menunjukkan bahwa pemahaman wajib pajak, kesadaran perpajakan,
sanksi pajak dan pelayanan fiskus sebesar 66,50%, sedangkan sisanya
33,50% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model
penelitian ini.Kata kunci: pemahaman, kesadaran, sanksi pajak, pelayanan
fiskus, kepatuhan wajib pajak (Tene et al., 2017).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pemahaman tentang pajak terhadap masyarakat untuk membayar
pajak pribadi, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sanksi
perpajakan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat dalam
membayar pajak. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan penulis
mengambil judul “ Pengaruh Kesadaran Perpajakan, Sanksi Perpajakan,
dan Penetapan Sistem E-Filling Terhadap Kepatuhan Keajiban Wajib
Pajak Orang Pribadi “.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, I., & Nasaruddin, F. (2020). Several factors influence the willingness to Pay
taxes. Point of View Research Accounting and Auditing, 1(3), 57–70.
https://doi.org/10.47090/povraa.v1i3.41
Amrulloh, A. (2022). Peningkatan Peran Pajak dalam Pembangunan Nasional
Melalui Implementasi Tax Amnesty. Jurnal Hukum Bisnis, 11(5), 201–206.
https://doi.org/10.47709/jhb.v11i05.2199
Ari, N. G. A. (2018). Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas
Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Ekobis Dewantara, 1(6), 64–76.
http://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/ekobis/article/view/408
Burhan, H. P. (2015). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan,
Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Pajak dan Implementasi PP Nomor 46
Tahun 2013 Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING, 4(2), 1–15.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/16808
Carolina, M. (2012). Pengaruh Pemahaman Karyawan Atas Perhitungan,
Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam Negeri
Terhadap Ketaatan Dalam Perpajakan Pada PT.Gag Nikel. Jurnal Akuntansi
Bisnis, 5(2), 63–80. https://doi.org/10.30813/jab.v5i2.442
Darmayanti, N. (2020). The Effects Of Tax Sanction, Fiscal Services, Tax
Knowledge, And Tax Amnesty On Taxpayer Compliance.
https://doi.org/10.4108/eai.13-2-2019.2286025
Indah, N. P., & Setiawan, P. E. (2020). The Effect of Tax Awareness, Taxation
Sanctions, and Application of E-Filing Systems In Compliance With
Personal Taxpayer Obligations. American Journal of Humanities and Social
Sciences Research, 3, 440–446. www.ajhssr.com
Irham, A., Pramukty, R., & Eprianto, I. (2023). Liberature Review Pengaruh
Pemahaman Peraturan Perpajakan UMKM dan Penurunan Tarif Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Journal Of Comprehensive
Science, 2(1), 65–69. https://doi.org/10.36418/jcs.v2i1.184
James, S., & Alley, C. (2002). Tax Compliance , Self-Assessment and Tax
Administration School of Business and Economics , University of Exeter.
Journal of Finance and Management in Public Services, 2(2), 27–42.
http://hdl.handle.net/10036/47458
Lanis, R., & Richardson, G. (2013). Corporate social responsibility and tax
aggressiveness: A test of legitimacy theory. Accounting, Auditing and
Accountability Journal, 26(1), 75–100.
https://doi.org/10.1108/09513571311285621
Nugroho, R. A. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Untuk
Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel
Intervening ( Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan
Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama Semarang Tengah Satu ).
Diponegoro Journal Of Accounting, 1(2), 1–11.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/351
Prajogo, J. N., & Widuri, R. (2013). Pengaruh Tingkat Pemahaman Peraturan
Pajak Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, dan Presepsi Atas
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Di Wilayah
Sidoarjo. 3(2), 1–12. https://publication.petra.ac.id/index.php/akuntansi-
pajak/article/view/3066
Razaq A, F. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan Kesadaran Wajib
Pajak Terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying). Jurnal Repository
Universitas Widyatama, 11–38.
https://repository.widyatama.ac.id/items/22e4dcfc-e24b-4664-88e1-
e3e5221943f9
Sari, P. I., Pradnyani, N. L. P. N. D. A., & Suprapto, P. A. (2022). The Effect of
Tax Incentives, Taxpayer Awareness, Tax Sanctions and Implementation of
E-filling on MSME Taxpayer Compliance. Journal of Applied Sciences in
Accounting, Finance, and Tax, 5(1), 11–19.
https://doi.org/10.31940/jasafint.v5i1.11-19
Swistak, A. (2016). Tax penalties in SME tax compliance. Financial Theory and
Practice, 40(1), 129–147. https://doi.org/10.3326/fintp.40.1.4
Tene, J. H., Sondakh, J. J., & Warongan, J. D. . (2017). Pengaruh Pemahaman
Wajib Pajak, Kesadaran Pajak, Sanksi Perpajakan dan Pelayanan Fiskus
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal EMBA : Jurnal Riset
Ekonomi,Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 443–453.
https://doi.org/10.35794/emba.5.2.2017.15702
Utami, A. P., & Osesoga, M. S. (2018). Analisa Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan E-Filing Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal
ULTIMA Accounting, 9(2), 15–32.
https://doi.org/10.31937/akuntansi.v9i2.727
Yerry, H., T. Nagian, & N., S. E. (2020). The Effect of Tax Knowledge and Tax
Sanctions on Taxpayer Compliance at the Tax Office (KPP) Pratama, Medan
Timur through Tax Awareness as an Intervening Variable. International
Journal of Research and Review, 7(9), 294–302.

Anda mungkin juga menyukai