Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK, SPT DAN KESADARAN

WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM


MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI DESA CIPAYUNG
KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI TAHUN 2022

Bella Fahira
NPM : 2010630110024

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022
BAB I
1. Latar Belakang

Indonesia membutuhkan sumber pendapatan untuk membiayai negara,


membangun sarana dan prasarana, membayar gaji pegawai aparatur sipil negara, dan
belanja negara untuk membiayai kebutuhan pemerintah. Menurut Ahmadulloh (2018),
sumber pendapatan negara terbesar saat ini dan juga menjadi pilar utama adalah
penerimaan pajak. Dalam postur Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN)
tahun 2020 dan 2021 tercatat penerimaan pajak memberi sumbangsih sebesar 82,6%
dan 82,8% dari total pendapatan negara. Hal ini berarti penerimaan pajak merupakan
penopang dominan bagi negara untuk pemenuhan seluruh kebutuhan biaya
pemerintah dalam rangka menggerakkan roda pemerintahan dan demi tersedianya
akses pelayanan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, ketaatan para wajib pajak dalam
membayar pajak sangat diharapkan oleh negara.
Pelayanan pajak merupakan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta bentuk pengimplementasian
atas Undang-Undang Pelayanan Publik. Salah satu pelayanan publik adalah pelayanan
pajak. Pelayanan Pajak merupakan pelayanan yang amat penting karena pendapatan
negara bersumber dari pajak. Untuk itu pelayanan pajak perlu menjadi perhatian
utama dalam hal ini oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kahono (2003) menyatakan
bahwa sikap Wajib Pajak terhadap pelayanan fiskus mempunyai pengaruh positif.
Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap Wajib Pajak dalam memandang
mutu pelayanan petugas pajak diduga akan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak di dalam membayar pajak dan pada akhirnya berdampak pada penerimaan
negara.
Banyak faktor yang dapat mempengaruh kepatuhan wajib pajak dalam
membayara pajak, antara lain; NJOP, sikap, kesadaran wajib pajak, pengetahuan
perpajakan, SPPT, sanksi pajak, dan lain-lain. NJOP adalah indikasi nilai jual tanah
dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak.NJOP bumi dan bangunan. Sikap adalah
pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak tentang objek, orang atau
peristiwa (Pertiwi, dkk, 2017). Sikap wajib pajak dalam pelayanan pajak yang berlaku
dapat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan
bangunan. Kepatuhan wajib pajak juga dapat dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak
itu sendiri. Tingkat kesadaran wajib pajak dapat dicerminkan dari bagaimana
kesungguhan dan keinginan wajib pajak dalam mentaati ketentuan perpajakan yang
berlaku. Selain itu seorang wajib pajak harus dapat memahami cara membayar pajak,
melaporkan SPT, dan sebagainya. Wajib Pajak harus meliputi pengetahuan mengenai
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengetahuan mengenai Sistem
Perpajakan di Indonesia dan pengetahuan mengenai fungsi perpajakan (Herlyastuti,
2018). Dengan adanya pengetahuan perpajakan tersebut akan membantu kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak, sehingga tingkat kepatuhan akan meningkat
(Parera dan Erwati, 2017). Kejelasan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
juga dapat mempengaruhi rendah tingginya kepatuhan wajib pajak.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelayanan pajak, sppt di desa cipayung kecamatan


cikarang timur kabupaten Bekasi?
2. Bagaimana kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak bumi dan bangunan di desa cipayung
kecamatan cikarang timur kabupaten bekasi?

Anda mungkin juga menyukai