SKRIPSI
Disusun oleh:
Khansa Indah Lestari
NPM: CA191120039
Progran Studi: Ilmu Administrasi Publik
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Khansa Indah Lestari
NPM: CA191120038
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang pribadi ataupun badan yang memiki sifat memaksa yang sesuai
oleh negara, yang mana keadaan ini sangat bergantung pada penerimaan
negara yang berupa pajak, penerimaan bukan pajak serta hibah (Apsari,
2017).
wujud dari pengabdian terhadap negara yang timbal baliknya tidak dapat
dirasakan secara langsung oleh wajib pajak. Banyak manfaat yang dapat
negara yang berupa pajak, penerimaan bukan pajak serta hibah (Apsari,
2017).
kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat dari jumlah Wajib Pajak yang
Wajib Pajak).
yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui
menjadi kurang bayar, lebih bayar, atau nihil. Disamping itu, dapat
Tabel I.1
pajaknya. Hal ini ditujukkan pada rasio kepatuhan tahun 2017 yaitu
Tabel I.2
hanya menimbulkan sikap patuh, taat dan disiplin semata tetapi diikuti
maka semakin tinggi pula kepatuhan membayar pajak namun tidak hanya
sampai disitu saja justru mereka akan menjadi semakin kritis dalam
menyikapi masalah perpajakan, terutama terhadap materi kebijakan di
kepada negara.
pajak antara lain pemeriksaan pajak. Fenomena yang terjadi ialah jumlah
Jakarta Tanjung Priok menjadi fenomena tersendiri dan dapat terlihat dari
(law enforcement) yang akan dapat memberikan efek jera bagi Wajib
dapat menimbulkan efek jera bagi Wajib Pajak yang melanggar dan tidak
Diatmika, I Nyoman Putra Yasa (2017) dengan hasil secara parsial dan
perpajakan perlu untuk dibahas karena wajib pajak akan patuh dalam
membayar pajak apabila wajib pajak tersebut merasa adanya unsur
pajak dikatakan adil apabila kontribusi yang diberikan oleh setiap wajib
pajak dalam membayar pajak. Nadia Sal Sabila dan Imahda Khoiri Furqon
pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang Wajib Pajak
informasi pajak yang dapat digunakan Wajib Pajak sebagai dasar untuk
perpajakan.
internal. Hal ini diyakini berada di bawha kendali individu itu sendiri. Wajib
pajak memiliki pengetahuan pajak bukan berasal dari paksaan orang lain,
melainkan hasil dari pola pikir dalam diri mereka sendiri. Pengetahuan
menunjukkan hasil yang negatif, maka kepatuhan formal Wajib Pajka juga
akan menurun.
wajib pajak.
Jakarta Tanjung Priok. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak
orang pribadi di KPP Pratama Jakarta Tanjung Priok dan kepada petugas
orang pribadi.
C. Perumusan Masalah
Priok?
D. Tujuan Penelitian
Tanjung Priok.
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat Praktis
KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Metode
No. dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
1
2
3
4
5
Nama Peneliti
Metode
No. dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
6
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2023)
B. Kajian Pustaka
1. Administrasi
kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan pada
sebelumnya”.
orang manusia atau lebih guna mencapai tujuan yang telah ditentukan
ketatausahaan.
dibawah ini:
maupun swasta.
2. Administrasi Pajak
Administrasi pajak menurut Pohan (2015:98) yaitu “Administrasi
efektif dan efisien administrasi pajak, maka akan semakin adil sistem
perpajakanya.
bidang perpajakan”.
arti luas dapat dilihat sebagai fungsi, sistem, dan lembaga. Namun, perlu
3. Administrasi Publik
berbagai macam definisi dari administrasi publik, tetapi salah satu upaya
yaitu:
eksekutif pemerintah.
manajemen.
dan yudisial dan hubungan antar ahli waris, (c) memiliki peran
bagian dari proses politik, (d) berbeda dalam cara yang signifikan
dan ilmu yang ditujukan untuk mengatur “public affairs” dan melaksanakan
negara.
administrasi publik adalah “Seni dan ilmu yang ditujukan untuk mengatur
4. Kebijakan Publik
bahwa “kebijakan publk adalah salah satu dimensi pokok dalam ilmu dan
dengan fungsi otak pada tubuh manusia, karena melalui instrumen ini,
publik adalah apa saja yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau
tidak dilakukan”.
direncanakan.
pejabat pemerintah.
tindakan-tindakan konkret.
pemerintah.
5. Pajak
a. Pengertian Pajak
memiliki unsur-unsur:
negara (pemerintah).
secara langsung dan imbalan yang didapatkan oleh Wajib Pajak berupa
B. Fungsi Pajak
yang baru dan lebih banyak lagi, sehingga basis pajak akan lebih
koperasi di Indonesia.
fungsi budgetair merupakan suatu alat untuk mengisi kas negara atau
daerah sebanyak-banyaknya dalam rangka membiayai pengeluaran rutin
dan budaya.
pihak lain.
ketiga.
yaitu:
masing.
6. Pemeriksaan Pajak
a. Pengertian Pemeriksaan
yaitu:
menunjukkan rugi.
Kena Pajak.
Pertambahan Nilai.
diperiksa meliputi satu jenis pajak atau beberapa jenis pajak, untuk
berjalan.
diperiksa dan meliputi seluruh jenis pajak untuk bagian tahun pajak
berjalan.
Wajib Pajak dan atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
pemeriksa pajak.
1) Metode langsung
dan meliputi:
perundang-undangan perpajakan.
dokumen-dokumen
pihak ketiga.
pemeriksa pajak.
seksama.
perundang-undangan.
atau lebih anggota tim, serta dalam situasi tertentu ketua tim
pemeriksaan
tujuan pemeriksaan.
7. Keadilan Pajak
a) Definisi penghasilan
b) Globalitas
c) Pendapatan bersih
d) Personal exemption
8. Pengetahuan Perpajakan
Menurut Roko, et al. (2015) pengetahuan ialah hasil dari tahu dan
Perpajakan.
harus dibayar.
pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
membayar pajak.
2016:7 dalam Lianty et.al., 2017). Hukum pajak material memuat norma-
pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif), dan
segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak. Hukum pajak
material menjadi kenyataan. Hukum ini memuat antara lain mengenai tata
cara (prosedur) penetapan suatu utang pajak, hak- hak fiskus untuk
dalam Ester et.al. (2017) tinggi rendahnya pengetahuan wajib pajak dapat
diukur dengan:
pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka (Utomo, dalam Ulfa dan
Ratnawati 2015).
undangan perpajakan.
pajak ini harus dijalankan dengan seimbang, apabila wajib pajak telah
mendapatkan haknya.
baik bagi Negara maju maupun di Negara Berkembang. Karena jika wajib
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sikap wajib pajak, kualitas
1. Kepatuhan Formal
Kepatuhan Formal adalah suatu keadaan saat wajib pajak
2. Kepatuhan Material
C. Kerangka Teori
pemeriksa pajak.
seksama.
perundang-undangan.
atau lebih anggota tim, serta dalam situasi tertentu ketua tim
pemeriksaan
tujuan pemeriksaan.
f) Definisi penghasilan
g) Globalitas
h) Pendapatan bersih
i) Personal exemption
Pajak
Perpajakan.
harus dibayar.
pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
akan berdampak baik bagi negara terutama juga wajib pajak yang selama
ini masih tidak mau menyetorkan pajaknya sesuai dengan tarif pajak yang
pajak atas setiap wajib pajak diharapkan wajib pajak menjadi sadar akan
pemeriksaan pajak oleh petugas wajib pajak juga tahu dengan keadilan
Gambar II.2
Model Konseptual
Pemeriksaan Pajak (X1)
1) Standar Umum Pemeriksaan
2) Standar Hasil Pelaporan
Pemeriksaan
3) Standar pelaksanaan
Pemeriksaan
Sumber: Wirawan B. Ilyas dan
Randu Wicaksono (2015:39)
D. Hipotesis
berikut:
Hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang
hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi) atau
variabel yang mandiri (deskripsi).
Tanjung Priok.
wajib pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Tanjung Priok.
Tanjung Priok.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif
Priok. Pada penelitian ini, objek penelitianya ialah kepatuhan wajib pajak
variable dipenden (Y) yang digunakan dalam ini yaitu kepatuhan wajib
perpajakan (X3).
kuantitatif ini memberikan penjelasan yang lebih tepat terhadap fakta yang
dihadapi.
2. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian menurut
disusun peniliti:
dari situasi, latar sosial, dan juga hubungan-hubungan yang terjadi dalam
Tanjung Priok.
tertentu”.
B. Operasional Variabel
1. Definisi variabel
a. Variabel Independen
pemeriksaan pajak.
oleh pajak.
Cara Perpajakan.
Indonesia.
b. Variabel dependen
1) Kepatuhan Formal
2) Kepatuhan Material
2. Kisi-kisi Variabel
dari teoritis atau pendapat para ahli. Oleh karena itu, wajib disebutkan
sumber acuannya.
teoritis atau pendapat para ahli atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi
tergantung dari jenis skala datanya, yaitu skala nominal, skala ordinal,
yang secara rinci dapat dilihat dalam kisi-kisi variabel sebagai berikut:
Tabel III.1
Kisi-Kisi Variabel
kuesioner.
simultan dalam penelitian ini skala yang digunakan terdiri dari lima angka
yaitu dari angka 5 untuk pendapat sangat setuju (SS) dan angka
berikut:
Tabel III.1
Skala Likert
Skor
Skor Pernyataan
Jawaban Pernyataan
Negatif
Positif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
Sumber: data diolah oleh peneliti
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian kuantitatif terdiri dari dua unsur yaitu populasi dan
tersebut.