Orang Pribadi
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh:
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................... 12
i
5. Kesadaran Wajib Pajak ............................................................... 29
C. Kerangka Pemikiran....................................................................... 35
Metodologi Penelitian......................................................................... 40
1. Populasi ..................................................................................... 48
2. Sampel ....................................................................................... 49
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, ketika sumber daya
1
2
(Priyantini, 2008).
besar. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat memberi peran serta
yang baik dapat menjadi modal utama dalam menarik perhatian wajib
oleh petugas pajak telah dilakukan secara optimal yang bertujuan untuk
3
pelayanan yang berasal dari petugas pajak yang baik dan ramah,
memberikan efek jera bagi wajib pajak yang kurang taat terhadap
pajak dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Pada tahun 2016
017seperti kurang bayar dan tidak bayar. Namun pada tahun 2017
pelanggaran hukum yang dilakukan baik oleh wajib pajak maupun fiskus
dari wajib pajak sendiri. Kemauan wajib pajak dalam membayar pajak
adalah menjadi hal yang sangat penting, karena hal tersebut akan dapat
yang harus dilakukan agar pajak yang mereka tanggung tidak terlalu
perlakuan yang adil dari pemerintah serta proses hukum yang jelas dari
wajib pajak.
(James dan Alley, 2004), menyatakan kepatuhan wajib pajak yaitu wajib
perpajakan.
Jakarta Pusat.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
wajib pajak.
pajak.
wajib pajak.
8
C. BATASAN MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
wajib pajak?
wajib pajak?
wajib pajak?
9
E. TUJUAN PENELITIAN
wajib pajak.
wajib pajak.
wajib pajak.
F. MANFAAT PENELITIAN
A. Manfaat Teoritis
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
wajib pajak.
2. Bagi Masyararakat
4. Bagi Universitas
A. LANDASAN TEORI
1. Teori Atribusi
12
13
perundang-undangan perpajakan.
2002;47-48).
eksternal.
sebab-sebab eksternal.
terdiri atas :
Menteri Keuangan.
Keuangan.
d. Pemeriksaan pajak
e. Tarif pajak
tarif pajak yang rendah otomatis pajak yang dibayar pun tidak
undang-undang perpajakannya.
sebagai berikut:
Tahunan (SPT).
20
pajak.
berturut-turut.
Tahunan (SPT) masa yang terlambat tidak lebih 3 hari dari masa
berikutnya.
bersikap.
hasil kepuasan yang baik oleh wajib pajak dalam batas memenuhi
maka akan semakin tidak patuh pula wajib pajak dalam memenuhi
perpajakan.
23
pelayanan yaitu:
a) Kehandalan (Reliability)
b) Ketanggapan (Responsivenness)
c) Jaminan (Assurance)
d) Empati (Emphaty)
pelanggan.
diandalkan.
4. Sanksi Perpajakan
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak
pajak adalah dengan membayar pajak tepat pada waktu dan jangan
pelanggaran hukum yang dilakukan baik oleh wajib pajak maupun fiskus
pajak untuk membayar pajak. Menurut (Simon, 2004) dan (Doran, 2009)
26
sanksi berubah menjadi lebih baik dan lebih mengetahui hak dan
a) Sanksi Administrasi
ditetapkan.
27
b) Sanksi Pidana
kejahatan.
2009 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (Pasal 38)
1. Denda Pidana
2. Pidana Kurungan
3. Pidana Penjara
bersifat kejahatan.
29
pelanggaran.
berlaku.
apabila:
perpajakannya.
profitabilitas rendah.
2010) yaitu :
pembangunan negara.
B. Penelitian Terdahulu
dilakukan.
terhadap kepatuhan
wajib pajak.
Tanah
34
air tanah.
orang pribadi.
mempengaruhi
terhadap kepatuhan
wajib pajak.
C. Kerangka Pemikiran
dari petugas pajak, wajib pajak mempunyai persepsi yang baik tentang
jelaskan :
oleh aparat tidak memenuhi atau melebihi harapan bagi wajib pajak,
kewajiban perpajakannya.
Pajak
wajib pajak yang patuh sangat erat terkait persepsi masyarakat tentang
pajak maka akan makin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak (Suyatmin,
perpajakannya.
D. Desain Penelitian
E. Hipotesis Penelitian
Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada
40
41
Jakarta Pusat.
(X2), dan Kesadaran Wajib Pajak (X3) dan satu variabel dependen
ditetapkan. Hal ini mengacu pada kriteria wajib pajak patuh dalam
a. Kehandalan
pelayanan.
b. Daya Tanggap
penyampaian pelayanan.
43
c. Jaminan
kewajiban perpajakannya.
d. Empati
e) Bukti Fisik
berikut :
cukup berat.
perpajakan.
rela.
pajak.
pajak.
perpajakan.
sangat ringan
menjalankan kewajiban
realitas
48
4. Menghitung, membayar,
dengan sukarela
5. Menghitung, membayar,
dengan benar
1. Populasi
Tabel 3.2
Kemayoran
Gambir Empat
2. Sampel
objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
E. Teknik Analisis
1. Statistik Deskriptif
berikut :
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝑉𝑡2
Keterangan
X̅ = Mean (Rata-rata)
Xn = Variabel ke-n
Xi = Nilai x ke i ke n
b. Standar Deviasi
∑ 𝑓𝑖±√(𝑋𝑖−𝑋)
𝑆=
(𝑛−1)
Keterangan
S = Simpangan Baku
𝑋𝑖 = Nilai X ke I sampai ke n
𝑋 = Rata-rata nilai
52
𝑁 = Jumlah Sampel
c. Range
minimum
a. Uji Validitas
total skor konstruk (construct). Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑𝑌)2 }
Keterangan:
N = Jumlah subyek
i = Skor total
b. Uji Realibitas
𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑘 −1 𝑣𝑡
Dimana :
itu tidaklah praktis menguji jumlah tak terhingga dari kombinasi linear
variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji
statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika
4. Analisis Regresi
Dimana :
βo = Konstanta
𝑋1 = Kualitas Pelayanan
𝑋2 = Sanksi Perpajakan
variasi eror yang konstan untuk tiap-tiap variabel bebas, bebas dari
uji signifikansi regresi parsial (uji t) dan uji signifikan regresi berganda
(uji f) yaitu nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + 𝑒
Keterangan :
X = Variabel bebas
a = Konstanta intersep
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
b. Uji Multikoliniearitas
sebagai berikut :
1
𝑉𝐼𝐹 = 2 )
(1 − 𝑟𝑥𝑦
Dimana :
adalah dilihat dari korelasi yang cukup tinggi (umumnya ˃ 0,80) antar
multikolinearitas.
60
C. Uji Heteroskedastisitas
𝛽
𝜎𝑖2 = ⨍(𝑥𝑖 ) = 𝜎 2 𝑥𝑖 𝑒 𝑣1
Kriteria pengujian :
2007):
homokedastisitas.
6. Uji Hipotesis
dengan variabel y)
dengan variabel y)
1. Statistik uji
𝑟√𝑛 − 𝑘 − 1
𝑡0 =
√1 − 𝑟 2
Dimana :
r = Koefisien korelasi
2. Kriterua uji
𝛼
𝑡0 > 𝑡 2 ; (𝑛 − 4); signifikansi 𝐻0 ditolak, 𝐻𝑎 diterima
𝛼
𝑡0 < −𝑡 2 ; (𝑛 − 4); signifikansi 𝐻0 diterima, 𝐻𝑎 ditolak
hipotesis :
63
1) Statistik uji :
𝒃𝒊
𝒕𝟎 =
𝒔𝒃𝒊
2) Kriteria uji :
Perumusan hipotesis :
variabel dependen
𝑹𝟐 = 𝒓𝟐𝒚𝒙 𝒙𝟏𝟎𝟎%
Dimana :
Jakarta:Indonesia
65
66
Indonesia
67
Syamsul Bahri Arifin, Aulia Arief Nasution (2017), Pengaruh Pelayanan dan
Medan:Indonesia
Bongaya Makasar:Indonesia.
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, sanksi
perpajakan, dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak air tanah di
Dinas Pendapatan Kabupaten Badung. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 92 wajib pajak air tanah aktif yang terdaftar di Dinas Pendapatan
Kabupaten Badung periode 2011 sampai 2015 dengan penentuan sampel
menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
kuesioner dan alat analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah, sanksi perpajakan berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah, dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah.
Kata Kunci: kepatuhan wajib pajak, kualitas pelayanan, sanksi perpajakan,
kesadaran wajib pajak
ABSTRACT
The aim of this study is to determine the influences of the service quality, tax
penalties, and the consciousness of taxpayers toward the compliance of
groundwater taxpayers in the Regional Revenue Bureau of Badung Regency. The
sample used in this study were 92 active groundwater taxpayers who have been
registered in the bureau during 2011 – 2015, the number of which was determined
by the Slovin Formula. The data collection was conducted through questionnaires
and the data analysis was undertaken based on regression analysis. The result of
this study shows that the service quality influences positively the compliance of
groundwater taxpayers, that the tax penalties also affects the compliance of
groundwater taxpayers positively, and that the consciousness of taxpayers affects
the compliance of groundwater taxpayers as well.
Keywords: compliance of taxpayers, service quality, tax penalties, consciousness of
taxpayers
PENDAHULUAN
Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, daerah provinsi terdiri atas daerah-
588
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
masing daerah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
bersumber dari penerimaan dalam negeri maupun pinjaman dari luar negeri. Salah
satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam negeri tersebut adalah dari sektor
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontrapretasi) yang
pungutan pajak merupakan suatu hal yang logis dalam hidup bermasyarakat dan
bernegara. Semakin besar jumlah pajak yang diterima, maka akan semakin
Tabel 1.
Laporan Penerimaan Pendapatan Negara Berdasarkan APBN Tahun 2015
Nilai Pendapatan
Keterangan
(dalam triliun rupiah)
Penerimaan dari sektor pajak 1.235,8
Penerimaan dari sektor bukan pajak 252,4
Pendapatan Negara 1.488,2
Sumber: www.pajak.go.id
triliun yang berasal dari penerimaan sektor pajak sebesar Rp 1.235,8 triliun dan
589
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
dari sektor pajak menunjukkan bahwa pajak masih tetap menjadi sumber
penerimaan terbesar bagi negara. Hasil penerimaan dari sektor pajak nantinya
Pajak merupakan kekayaan yang potensial yang dimiliki oleh setiap daerah
dengan pajak daerah. Pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh
dan Retribusi Daerah adalah Undang-undang No. 28 Tahun 2009. Peraturan ini
menyatakan pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang
Pajak daerah yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah adalah salah satu
atas pajak daerah diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
590
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
bahwa pajak daerah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu Pajak Daerah
bahwa pajak air tanah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah untuk
akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah. Pajak air tanah adalah salah
Kabupaten Badung.
terlepas dari jumlah wajib pajak air tanah yang memberikan kontribusi di dalam
dengan pajak lainnya seperti Pajak Hotel dan Restoran (PHR), Pajak Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Retribusi. Meskipun kontribusi
pajak air tanah masih rendah terhadap PAD Kabupaten Badung, akan tetapi
591
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
Tabel 2.
Penerimaan Pajak Air Tanah serta Kontribusi terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Badung Tahun 2011-2015 (dalam rupiah)
Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kontribusi
Tahun Pajak Air Tanah
(Rupiah) (%)
(Rupiah)
2011 7,760,335,795.00 1,406,298,099,449.01 0,5%
2012 31,287,449,335.00 1,872,346,181,795.69 1,7%
2013 41,407,510,659.00 2,279,053,294,585.67 1,8%
2014 47,633,381,104.00 2,722,625,562,620.69 1,7%
2015 56,426,593,384.84 2,994,492,691,764.57 1,9%
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Badung, 2016
jumlah wajib pajak air tanah yang aktif dan tidak aktif dari tahun 2011-2015 dapat
Tabel 3.
Perkembangan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten
Badung Tahun 2011-2015
Jumlah
Wajib Pajak Aktif Wajib Pajak Aktif Wajib Pajak Tidak
Tahun Wajib
Lama Baru Aktif
Pajak
2011 - 382 - 382
2012 382 62 - 444
2013 444 85 - 529
2014 529 311 2 838
2015 838 381 3 1216
Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Badung, 2016
tidak aktif yang terdaftar di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung pada tahun
2011-2015. Jumlah wajib pajak air tanah terbesar terdapat pada tahun 2015.
Walaupun peningkatan penerimaan pajak air tanah dan jumlah wajib pajak air
tanah dari tahun 2011-2015 selalu mengalami peningkatan yang terdapat pada
Tabel 2 dan Tabel 3, namun Dinas Pendapatan Kabupaten Badung masih tetap
592
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
memiliki piutang pajak air tanah kepada wajib pajaknya. Hal ini disebabkan
karena tidak semua wajib pajak mau memenuhi kewajiban perpajakannya. Faktor
lain yang juga menjadi pemicu adanya piutang tersebut adalah karena tidak
adanya kesadaran pada beberapa wajib pajak dalam membayar pajak dan
adalah bukti dari kurang atau tidak patuhnya wajib pajak air Tanah dalam
Tabel 4.
Daftar Tunggakan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten
Badung Tahun 2011-2015 (dalam rupiah)
Jumlah Tunggakan
Tahun
Wajib Pajak Air Tanah
2011 4,194,436,038.00
2012 14,901,085,552.00
2013 14,487,956,840.00
2014 11,036,066,769.00
2015 12,073,033,416.60
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, 2016
untuk tahun 2013 serta tahun 2014 mengalami penurunan masing-masing sebesar
593
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
jumlah tunggakan wajib pajak air tanah ini mengindikasikan bahwa masih tinggi
Menurut Torgler (2005) salah satu masalah yang paling serius bagi para
air tanah sangat ditentukan oleh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak air tanah itu
oleh aparat pajak. Kemauan wajib pajak untuk membayar pajak dalam penelitian
Palda dan Hanousek (2002), menyatakan bahwa sebagian besar hal tersebut
594
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
Pelayanan adalah sesuatu hal yang penting yang nantinya akan dapat
yang harus selalu dibenahi dan ditingkatkan oleh pemerintah. Adanya perasaan
puas atau senang atas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah diharapkan akan
dapat memberikan motivasi dan kepatuhan bagi wajib pajak yang nantinya dapat
memberikan efek jera bagi wajib pajak yang kurang taat terhadap kewajibannya
sebagai seorang wajib pajak (Frey, 2002). Sanksi perpajakan merupakan jaminan
berupa sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Wajib pajak akan memenuhi
menyatakan bahwa audit dan sanksi merupakan kebijakan yang efektif untuk
perpajakannya maka haruslah diberlakukan sanksi yang tegas dalam rangka untuk
595
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
peran aktif dari petugas perpajakan, juga dituntut kesadaran dari wajib pajak itu
sendiri. Kemauan wajib pajak dalam membayar pajak adalah menjadi hal yang
sangat penting, karena hal tersebut akan dapat membantu upaya pemerintah untuk
(2005) menyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sadar atas
kewajibannya sebagai wajib pajak dan masih banyak upaya-upaya yang harus
perpajakan dapat berfungsi dengan efektif tanpa peran serta sebagian besar wajib
wajib pajak. James dan Alley (2004), menyatakan kepatuhan wajib pjak yaitu
pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Wajib pajak patuh akan
596
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
diimbangi dengan kesadaran dan kejujuran serta mengikuti norma atau peraturan
yang berlaku akan membuat wajib pajak terhindar dari sanksi perpajakan. Tax
compliance adalah kunci dari keseluruhan sistem perpajakan dan dengan tingkat
kepatuhan pajak yang tinggi niscaya akan mendongkrak tingkat penerimaan pajak
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kepatuhan
mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan wajib pajak yang berusaha
Pembayaran pajak yang dilakukan dengan tepat waktu akan dapat menguntungkan
bagi wajib pajak sendiri karena tidak akan dikenakan sanksi akibat keterlambatan
membayar pajak dan juga akan dapat membantu negara didalam memenuhi
pelayanan publik. Menurut Tyler (dalam Saleh dan Susilowati, 2004) terdapat dua
597
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
signifikan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel di Dinas
tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan pelaporan
wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur
menggunakan teknik analisis linier berganda dengan hasil analisis persepsi wajib
pajak tentang sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib pajak orang
pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Fuadi dan Yeni
(2013) meneliti pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan
perusahaan, dan persepsi tentang sanksi perpajakan pada kepatuhan wajib pajak
598
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
H3 : Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak air
tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian dengan
hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013:55). Lokasi penelitian
adalah tempat melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang berasal
wajib pajak air tanah (Y). Kepatuhan Wajib Pajak dapat didefinisikan sebagai
suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban dan hak
pembayaran pajak dilakukan tepat waktu sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak
599
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang diperoleh, 4) wajib
teguran.
masyarakat selaku wajib pajak sesuai dengan standar yang telah ditentukan
Santika (2014) menyatakan ada lima dimensi yang dapat digunakan untuk
fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan, dan komunikasi wajib pajak Air Tanah di
pajak untuk membantu wajib pajak dan memberikan pelayanan dengan tanggap,
4) empati adalah kondisi mental yang membuat seseorang merasa dirinya sama
hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi wajib pajak, dan memahami
(X2). Sanksi perpajakan adalah tindakan dan hukuman untuk memaksa wajib
600
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
pelanggar aturan pajak sangat ringan, 2) sanksi pidana yang dikenakan bagi
pelanggar aturan pajak cukup berat, 3) pengenaan sanksi yang cukup berat
merupakan salah satu sarana untuk mendidik wajib pajak, 4) sanksi pajak harus
pajak (X3). Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana Wajib Pajak
dan sukarela. Kesadaran wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dalam diri
wajib pajak di dalam membayar pajak secara sukarela tanpa adanya paksaan dari
pajak tersebut diukur dengan indikator yaitu, 1) pajak adalah iuran rakyat untuk
pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah, 3) anda sudah merasa yakin bahwa
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
jawaban wajib pajak air tanah yang ada di Kabupaten Badung, yaitu jawaban
601
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
pajak. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data penerimaan pendapatan
negara, penerimaan pajak air tanah, pendapatan asli daerah (PAD), jumlah wajib
pajak air tanah dan tunggakan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan
Kabupaten Badung.
Populasi dalam penelitian ini yaitu sejumlah 1.216 wajib pajak air tanah.
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa wajib pajak air tanah aktif yang
dengan 2015. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
N
n = ............................................................................................ (1)
(1 Ne 2 )
Perhitungan sampel:
1.216
n =
(1 1.216(0,1) 2 )
n = 92,401
n = 92 (dibulatkan)
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi
602
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
variabel terikat. Penelitian ini juga disertai dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji signifikan F dan uji parsial (uji t).
Tabel 5.
Uji Validitas
dalam penelitian ini adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai masing-masing
603
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
item pertanyaan yang memiliki nilai Pearson Correlation positif dan besarnya
diatas 0,30 atau lebih besar dari 0,30 (PC > 0,30).
reliabel jika koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian
Tabel 6.
Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 yang artinya seluruh instrumen kuesioner
asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas
604
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
tersebut menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-Tailed) lebih besar dari level of
sanksi perpajakan, dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak air
Tabel 7.
Uji Normalitas
Uji asumsi yang kedua yang harus dipenuhi adalah uji multikolinearitas.
dan nilai VIF pada masing-masing variabel lebih kecil dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami
gejala multikolinearitas.
Tabel 8.
Uji Multikolinearitas
Uji heterokedastisitas adalah uji asumsi klasik ketiga yang harus dipenuhi.
605
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
Tabel 9.
Uji Heteroskedastisitas
signifikansi tiap variabel bebas di atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan model
regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Oleh karena model telah memiliki data
pengaruh kualitas pelayanan (X1), sanksi perpajakan (X2), kesadaran wajib pajak
(X3) pada kepatuhan wajib pajak air tanah (Y) di Dinas Pendapatan Kabupaten
Tabel 10.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Koefisien Standar
Variabel Terikat Variabel Bebas t Sig. t
Regresi Error
Kepatuhan Wajib Kualitas Pelayanan (X1) 0,115 0,022 5,246 0,000
Pajak Air Tanah Sanksi Perpajakan (X2) 0,164 0,054 3,022 0,003
(Y) Kesadaran Wajib Pajak (X3) 0,427 0,096 4,439 0,000
Constant = 0,701
Adjusted R Square = 0,781
F-Hitung = 109,354
Sig = 0,000
Sumber: Data diolah, 2016
606
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
perpajakan, dan kesadaran wajib pajak sama dengan nol maka kepatuhan wajib
pajak air tanah meningkat sebesar 0,701 satuan. Nilai koefisien regresi kualitas
variabel kualitas pelayanan (X1) terhadap variabel kepatuhan wajib pajak air tanah
(Y) sebesar 0,115. Artinya adalah apabila kualitas pelayanan (X1) naik sebesar
satu satuan sementara sanksi perpajakan (X2) dan kesadaran wajib pajak (X3)
diasumsikan tetap, maka kepatuhan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan
bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel sanksi perpajakan (X2) terhadap
variabel kepatuhan wajib pajak air tanah (Y) sebesar 0,164. Artinya adalah apabila
sanksi perpajakan (X2) naik sebesar satu satuan sementara kualitas pelayanan (X1)
dan kesadaran wajib pajak (X3) diasumsikan tetap, maka kepatuhan wajib pajak
air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung akan meningkat sebesar 0,164
satuan.
bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel kesadaran wajib pajak (X3)
terhadap variabel kepatuhan wajib pajak air tanah (Y) sebesar 0,427. Artinya
adalah apabila kesadaran wajib pajak (X3) naik sebesar satu satuan sementara
kualitas pelayanan (X1) dan sanksi perpajakan (X2) diasumsikan tetap, maka
607
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
kepatuhan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung akan
adjusted R square sebesar 0,781. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel
kualitas pelayanan, sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak pada kepatuhan
wajib pajak air tanah sebesar 78,1 persen dan sisanya 21,9 persen dipengaruhi
Uji statistik F digunakan untuk menguji kelayakan atau validitas dari suatu
model regresi berganda dan untuk mengetahui apakah model penelitian dapat
Tabel 10 nilai F hitung sebesar 109,354 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kualitas pelayanan, sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak yang
memprediksi kepatuhan wajib pajak air tanah yang merupakan variabel dependen.
signifikansi thitung sebesar 0,000 yang menunjukkan angka lebih kecil daripada
tingkat signifikansi dalam penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis
pertama (H1) dapat diterima yaitu kualitas pelayanan berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Santika (2014) dan
608
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
oleh fiskus sebagai upaya pemenuhan kebutuhan wajib pajak, hal ini bertujuan
untuk menjaga kepuasan wajib pajak. Memberikan kualitas pelayanan yang baik
kepada wajib pajak dapat dilakukan dengan cara membantu wajib pajak yang
pelaporan, sehingga wajib pajak mengerti dan paham akan kewajiban yang harus
dipenuhinya. Wajib pajak yang mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang baik
akan senantiasa merasa senang dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan
oleh fiskus atau petugas pajak, karena wajib pajak dapat memperoleh kemudahan
pajak. Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan semakin patuh wajib pajak
baik, maka kepatuhan wajib pajak air tanah akan meningkat dan tentunya dengan
sebesar 0,003 yang menunjukkan angka lebih kecil daripada tingkat signifikansi
dalam penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis kedua (H2) dapat
diterima yaitu sanksi perpajakan berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak
air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung. Hasil penelitian ini konsisten
609
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
dengan penelitian yang dilakukan Pranata (2014) dan Pranadata (2014) yang
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak
diterapkan secara tegas kepada wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib
pajak. Bentuk dari sanksi perpajakan dapat dilakukan dengan cara memberikan
sanksi administrasi maupun sanksi pidana dan sanksi ini harus dilaksanakan
secara konsisten kepada semua wajib pajak yang tidak memenuhi atau melanggar
kewajiban perpajakannya.
signifikansi thitung sebesar 0,000 yang menunjukkan angka lebih kecil daripada
tingkat signifikansi dalam penelitian ini yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis
ketiga (H3) dapat diterima yaitu kesadaran wajib pajak berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung. Hasil
pada kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kesadaran wajib pajak maka semakin patuh wajib pajak tersebut pada
610
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
pajak. Kesadaran wajib pajak adalah kesadaran yang dimiliki oleh wajib pajak
atas fungsi perpajakan sebagai pembiayaan negara, yang dimana kesadaran ini
pajak dapat dicapai dengan cara memberikan penyuluhan pajak secara intensif dan
pajak, sehingga wajib pajak memahami jika pajak yang mereka bayarkan
nasional.
pelayanan, sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif pada
kepatuhan wajib pajak air tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung. Artinya
semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan dan disertai dengan semakin
tegas dan semakin besar sanksi perpajakan yang dikenakan, maka kepatuhan
wajib pajak air tanah akan semakin patuh di dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Selain itu dengan semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak,
maka kepatuhan wajib pajak air tanah akan semakin patuh di dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
611
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
yang diberikan kepada wajib pajak khususnya wajib pajak air tanah baik seperti
pajak air tanah ataupun infrastruktur fisik pendukung kenyamanan wajib pajak.
meningkatkan kesadaran wajib pajak air tanah yaitu dengan cara membantu
masyarakat khususnya kepada wajib pajak air tanah. Sosialisasi tersebut dapat
sosialisasi melalui media elektronik dan media cetak seperti: melakukan talkshow
di radio atau televisi, rubrik tanya jawab di koran, tabloid atau majalah, banner,
DAFTAR REFERENSI
Ali, M.M., H.W. Cecil, and J.A. Knoblett. 2001. The Effects of Tax Rates and
Enforcement Policies on Taxpayer Compliance: a study of Self-Employed
Taxpayers. Antlantic Economic Journal, 29 (2): 186-202.
612
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
Chau dan Liung. 2009. A Critical Reviw of Fischer Tax Complience Model (A
Research Syntesis). Journal of Accounting and Taxation, 1 (2): 34-40.
Cronin, J., J. Joseph, and S.A. Taylor. 1992. Measuring Service Quality: a
Reexamination and Extention, Journal of Marketing, 56: 55-58.
Elfers, H., R.H. Weigel, and D.J. Hessing. 1987. The Consequences of Different
Strategies for Measuring Tax Evasion Behavior. Journal of Economic
Psychology, 8:311-37.
Frey, B.S. and A. Stutzer. 2002. What Can Economists Learn from Happiness
Research?, Journal of Economic Literature 40: 401-435.
James, S. and C. Nobes, 1997. The Economics of Taxation: Principle, Policy and
Practice, Europe: Prentice Hall.
Judisseno, R K. 1997. Pajak dan strategis Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Umum.
613
ISSN: 2302-8556
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.18.1. Januari (2017): 588-615
Komalasari, P.T. dan M. Nashih. 2005. Degree of Tax Payer Compliance and Tax
Tariff. The Testing on The Impact of income Types. Simposium Nasional
Akuntansi, VIII: 554-564.
Muliari, N.K. dan P.E. Setiawan. 2011. Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Denpasar Timur. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Bisnis, 6 (1): 1-23.
Palda, F. dan J. Hanousek. 2002. Quality of Government Services and the Civic
Duty to Pay Taxes in the Czech and Slovak Republics, and other Transition
Countries. Journal of Accounting. 2(1), 1-39.
Parasuraman, A., V.A. Zeithaml, and L.L. Berry. 1985. A Conceptual Model of
Service Quality and Its Implication for Future Research. Journal of
Marketing, 49: 41-50.
614
I Putu Eka Adiputra dan Dewa Gede Wirama. Pengaruh...
Sanjaya, A.P. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral dan Sanksi
Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Hotel di
Dinas Pendapatan Kota Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar.
Santika, K.A. 2014. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan
Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas
Pendapatan Kota Denpasar. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar.
Simanjuntak, T.H. 2009. Kepatuhan Pajak (Tax Complience) dan Bagi Hasil
Pajak dalam Perekonomian di Jawa Timur. JESP, 1 (2).
615
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of the application of e-SPT,
understanding tax regulation, taxation sanctions, and service quality on tax compliance. The
population in this study are taxpayers registered with pratama tax office throughout Indonesia.
The sampling technique in this study uses multiple linear regression. Respondents in the study
amounted to 64 respondents, consisting of 37 respondent male sex, and 27 respondent female
sex. The result obtained by this study are that tax compliance is influenced by tax sanction
and service quality. However, the application of e-SPT and understanding of taxpayer
regulation does not affect taxpayer compliance.
1
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Supadmi, 2013) yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan realisasi kepatuhan
efektivitas penerapan e-SPT masa PPn wajib pajak orang pribadi pada tahun
berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak 2017 persen. Salah satu yang
badan di KPP Denpasar Barat. Lebih memengaruhi peningkatan realisasi
lanjut (Handayani & Supadmi, 2013) kepatuhan wajib pajak orang pribadi
menjelaskan bahwa penerapan e-SPT adalah tingginya jumlah pelaporan yang
efektif untuk meningkat kepatuhan menggunakan elektronik (Putra, 2018).
pajak.
Wajib pajak dikatakan wajib TINJAUAN PUSTAKA
pajak patuh ketika wajib pajak tersebut Menurut (Undang-undang Nomor
memenuhi semua kewajiban 28, 2007), pajak merupakan kontribusi
perpajakannya. Menurut (Zuhdi, wajib pajak kepada Negara yang terutang
Topowijoyo, & Azizah, 2015), oleh orang pribadi maupun badan yang
kepatuhan perpajakan merupakan pemungutannya dapat dipaksakan
tindakan wajib pajak guna memenuhi berdasarkan undang-undang dengan tidak
kewajiban perpajakannya yang sesuai mendapatkan jasa timbal balik secara
dengan ketentuan peraturan peundang- langsung. Hasil pemungutan pajak
undangan dan peraturan pelaksanaan digunakan untuk memenuhi keperluan
perpajakannya yang berlaku dalam suatu Negara dan kemakmuran rakyat sebesar-
Negara. Kepatuhan wajib pajak meliputi besarnya. Lebih lanjut, (Undang-undang
kepatuhan wajib pajak dalam Nomor 28, 2007), wajib pajak adalah
mendaftarkan diri, kepatuhan orang pribadi atau badan usaha yang
menyetorkan kembali SPT, kepatuhan meliputi pembayar pajak, pemotong
dalam menghitung, melaporkan, dan pajak, dan pemungut pajak, serta pihak
membayar pajak terutang, serta yang memiliki hak dan kewajiban
kepatuhan dalam pelaporan dan perpajakan yang sesuai dengan ketentuan
pembayaran tunggakan pajak. peraturan perundang-undangan.
Selain penerapan e-SPT, faktor Menurut (Mardiasmo, 2009), surat
lain yang dapat memengaruhi kepatuhan pemberitahuan merupakan surat yang
wajib pajak adalah pemahaman digunakan wajib pajak untuk melaporkan
peraturan perpajakan (Siahaan, Basri, & perhitungan dan/atau pembayaran pajak,
Paulus, 2015), kualitas pelayanan yang objek pajak dan/atau bukan objek pajak,
diberikan oleh petugas kantor pelayanan dan/atau harta dan kewajiban sesuai
pajak (Lubis, 2017), dan sanksi dengan ketentuan peraturan perundang-
perpajakan (Lubis, 2017). undangan. Sedangkan, e-SPT adalah SPT
Penelitian ini terinspirasi dari tahunan dalam bentuk dokumen
penelitian (Zuhdi et al., 2015). elektronik berserta lampiran-lampirannya
Perbedaan penelitian ini dengan yang dilaporkan menggunakan media
penelitian sebelumnya adalah dengan penyimpanan elektronik (Peraturan
menambah variabel yaitu kualitas Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-01,
pelayanan dan sanksi perpajakan. Selain 2016).
menambah variabel, penelitian Pemahaman peraturan perpajakan
mengganti objek penelitian, yaitu wajib adalah suatu proses yang dilakukan oleh
pajak orang pribadi. wajib pajak untuk memahami dan
Hal ini didasarkan pada data mengetahui tentang peraturan, undang-
penerimaan pajak hingga maret 2018 undang serta tata cara perpajakan, serta
yaitu realisasi kepatuhan wajib pajak mengimplementasikan pada kegiatan
orang pribadi sebesar 63,9 persen. perpajakan. Kegiatan perpajakan meliputi
Angka ini mengalami kenaikan pembayaran pajak, pelaporan SPT, dan
2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
lain sebagainya. Jika individu telah Sehingga, adanya pengenaan sanksi
memahami dan mengerti mengenai diharapkan wajib pajak tidak melakukan
perpajakan maka tingkat kepatuhan kesalahan yang berulang. Sedangkan,
wajib pajak pun meningkat (Adiasa, menghukum dimaksudkan untuk
2013). menghukum. Oleh karena itu, diharapkan
Menurut (Boediono, 2013), wajib pajak yang terhukum mengetahui
pelayanan pajak merupakan proses akibat dari kesalahan yang dilakukan dan
bantuan kepada wajib pajak dengan tidak lagi mengulangi kesalahannya
cara-cara teretntu yang membutuhkan (Resmi, 2014).
kepekaan dan hubungan interpersonal. Sanksi perpajakan terdiri dari dua,
Hal ini dilakukan guna mencapai suatu yaitu sanksi administrasi dan sanksi
kepuasaan dan keberhasilan. Menurut pidana. Sanksi administrasi dikenakan
(Kusuma, 2016), pelayanan pajak pada wajib pajak yang tidak memenuhi
bertujuan untuk memberikan peraturan perpajakan atau melakukan
kenyamanan, keamanan, dan kepastian pelanggaran terhadap aturan perpajakan
bagi wajib pajak saat memenuhi yang berlaku. Sanksi administrasi berupa
kewajiban dan haknya pada bidang pembayaran kerugian kepada Negara yang
perpajakan. berupa bunga, denda, atau kenaikan.
Kualitas pelayanan pajak Sanksi pidana berupa denda pidana,
merupakan salah satu cara yang kurungan, dan penjara (Mardiasmo,
dilakukan pemerintah untuk 2009); (Kusuma, 2016).
meningkatkan kepatuhan wajib pajak Kepatuhan wajib pajak merupakan
dalam memenuhi kewajibannya. kesadaran diri wajib pajak untuk
Sehingga, petugas pajak diharapkan melaporkan dan menyetorkan pajak
memiliki kompetensi yang baik terkait terutangnya sesuai dengan peraturan yang
dengan segala hal yang berhubungan berlaku. Lebih lanjut, (Peraturan Menteri
dengan perpajakan di Indonesia Keuangan Nomor 192/PMK.03, 2007)
(Kusuma, 2016). pasal 1 menyatakan bahwa wajib pajak
Sanksi perpajakan merupakan dikatakan patuh ketika memiliki kriteria
jaminan bahwa ketentuan peraturan sebagai berikut (1) wajib pajak tepat
perundang-undangan perpajakan (norma waktu dalam menyampaikan surat
perpajakan) akan pemberitahuan, (2) wajib pajak tidak
dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain memiliki tunggakan pajak untuk semua
sanksi perpajakan merupakan alat jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang
pencegah agar wajib pajak tidak telah memeroleh izin mengangsur atau
melanggar norma perpajakan menunda pembayaran pajak, (3) laporan
(Mardiasmo, 2009). Sanksi perpajakan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau
terjadi karena adanya pelanggaran pada lembaga pengawasan keuangan
peraturan perundang-undangan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa
perpajakan. Sehingga, apabila wajib pengecualian selama 3 (tiga) tahun
melakukan pelanggaran maka wajib berturut-turut, (4) tidak pernah dipidana
pajak dapat dikenai hukuman (Resmi, karena melakukan tindak pidana di bidang
2014). perpajakan berdasarkan putusan
Kebijakan berupa pengenaan pengadilan yang telah mempunyai
sanksi bertujuan untuk mendidik dan kekuatan hukum tetap dalam jangka
menghukum. Tujuan mendidik agar waktu 5 (lima) tahun terakhir.
wajib pajak yang dikenakan sanksi Berdasarkan uraian latar belakang,
berubah menjadi lebih baik dan lebih tinjauan pustaka, maka rerangka
mengetahui hak dan kewajibannya. penelitian ini disajikan sebagai berikut:
3
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
pajak memahami dan mengetahui tentang
peraturan, undang-undang serta tata cara
Penerapan E- perpajakan, serta menerapkannya pada
SPT kegiatan perpajakan (Adiasa, 2013).
Lebih lanjut (Adiasa, 2013) menyatakan
bahwa adanya pemahaman mengenai tata
Pemahaman cara pemungutan pajak dan sistem yang
Peraturan digunakan pemerintah dalam pemungutan
Perpajakan Kepatuhan pajak memberikan gambaran yang jelas
Wajib kepada wajib pajak dalam pelaporan
Pajak
pajaknya. Oleh karena itu, pemahaman
Sanksi pajak dapat dikatakan sebagai salah satu
Perpajakan faktor penentu dalam keberhasilan
program-program pajak yang
diselenggarakan oleh pemerintah.
Pernyataan ini didukung oleh hasil
Kualitas
Pelayanan penelitian (Siahaan et al., 2015),
pengetahuan peraturan perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Gambar 1. Rerangka Penelitian pajak. Dari uraian sebelumnya, maka
hipotesis kedua penelitian ini adalah
Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap sebagai berikut.
Kepatuhan Wajib Pajak. H2 : Pemahaman perpajakan berpengaruh
Berdasarkan (Peraturan Direktur terhadap kepatuhan wajib pajak
Jenderal Pajak Nomor PER-01, 2016),
tujuan pemerintah mengembangkan e- Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap
SPT adalah untuk mempermudah wajib Kepatuhan Wajib Pajak
pajak dalam melaporkan pajaknya. Menurut (Resmi, 2014), tujuan
Sehingga, dengan adanya kemudahaan kebijakan berupa pemberian sanksi adalah
yang diberikan wajib pajak lebih mendidik dan menghukum. Mendidik
semakin termotivasi untuk membayar berarti bahwa pengenaan sanksi
pajak. diharapkan menjadikan wajib lebih baik
Penelitian (Zuhdi et al., 2015), dan lebih mengetahui hak dan
menyatakan bahwa salah satu faktor kewajibannya. Sedangkan, menghukum
yang dapat memengaruhi kepatuhan berarti pemberian sanksi bertujuan untuk
wajib adalah penerapan e-SPT. Hal ini menghukum. Hal ini dilakukan dengan
didukung oleh (Lingga, 2013), yang tujuan agar wajib pajak yang pernah
memperoleh hasil bahwa penerapan e- dihukum dapat mengetahui akibat dari
SPT berpengaruh terhadap kepatuhan kesalahnya. Sehingga, mendidik dan
wajib pajak. Dari uraian sebelumnya, menghukum memiliki tujuan untuk
maka hipotesis pertama penelitian ini membuat wajib pajak tidak mengulangi
adalah sebagai berikut. kesalahan yang sama.
H1 : Penerapan E-SPT berpengaruh Menurut (Lubis, 2017), pemerintah
terhadap kepatuhan wajib pajak menerapkan sanksi sebagai alat untuk
mengendalikan wajib pajak agar patuh
Pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap peraturan dan memiliki
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak keinginan untuk membayar pajak secara
Pemahaman peraturan perpajakan sukarela. Dari uraian sebelumnya, maka
merupakan suatu proses dimana wajib
4
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
hipotesis ketiga penelitian ini adalah Data penelitian ini diperoleh
sebagai berikut: dengan menyebarkan kuesioner secara
H3 : Sanksi perpajakan berpengaruh langsung kepada responden. Variabel
terhadap kepatuhan wajib pajak kepatuhan pajak diukur menggunakan
empat pernyataan, variabel pemahaman
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap peraturan perpajakan diukur
Kepatuhan Wajib Pajak menggunakan tujuh item pernyataan,
Menurut (Kusuma, 2016) tujuan variabel sanksi pajak diukur dengan
pelayanan pajak adalah memberikan menggunakan enam item pernyataan,
kenyaman, keamanan, dan kepastian serta kualitas pelayanan diukur
bagi wajib pajak dalam pemenuhan menggunakan sebelas item pernyataan.
kewajiban dan haknya di bidang Pernyataan untuk variabel
perpajakan. Kualitas pelayanan pajak kepatuhan wajib pajak, pemahaman
merupakan salah satu faktor yang dapat peraturan perpajakan, sanksi perpajakan,
meningkatkan minat wajib pajak untuk dan kualitas pelayanan diadopsi dari
memenuhi kewajiban perpajakannya (Alfiah, 2014). Sedangkan, penerapan e-
(Kusuma, 2016). SPT diukur dengan menggunakan
Adanya pelayanan pajak yang sembilan item pernyataan yang diadopsi
berkualitas, maka wajib pajak akan dari (Abduh, 2015). Masing-masing
terdorong dengan sendirinya untuk variabel menggunakan skala likert lima
melaporkan pajaknya. Pelayanan yang point, 1 (sangat tidak setuju), 2 (sangat
berkualitas meliputi pemberian fasilitas setuju), 3 (ragu-ragu), 4 (setuju), dan 5
yang menunjang, mempermudah wajib (sangat setuju).
pajak, serta pelayanan dari pegawai. Peneliti menyebar kuesioner
Sehingga, dengan adanya pelayanan kepada responden secara langsung.
yang baik maka akan meningkatkan Kuesioner yang terkumpul berjumlah 70
kepatuhan wajib pajak (Lubis, 2017). kuesioner, akan tetapi hanya 64 kuesioner
Dari uraian sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diolah lebih lanjut. Hal ini
keempat penelitian ini adalah sebagai karena enam kuesioner tidak diisi secara
berikut. lengkap oleh responden. Teknik analisis
H4 : Kualitas pelayanan berpengaruh data yang digunakan dalam penelitian ini
terhadap kepatuhan wajib pajak adalah analisis regresi berganda.
5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Tingkat pendidikan responden karena wajib pajak sulit memahami
dalam penelitian ini didominasi oleh penggunaan aplikasi e-spt. Selain itu,
tingkat pendidikan SMA (23 orang). masih terbatasnya akses internat di
Sedangkan 29 responden memiliki beberapa wilayah Indonesia. Pernyataan
tingkat pendidikan strata 1 (S1), strata ini didukung oleh hasil penelitian
dua atau strata 3 (S2/S3) berjumlah 4 (Azyarah, 2017), yang menyatakan bahwa
responden, sedangkan 8 responden sistem e-spt tidak berpengaruh terhadap
memiliki tingkat pendidikan diploma. kepatuhan wajib pajak.
Hasil pengujian hipotesis Pemahaman peraturan perpajakan
disajikan pada tabel 1. Tabel 1 tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
menunjukan bahwa nilai adjusted R- wajib pajak. Atau dengan kata lain,
Square sebesar 0,22. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) penelitian ini tidak
bahwa variabilitas kepatuhan wajib terdukung. Hal ini dapat dilihat dari nilai
pajak sebesar 22% dapat dijelaskan oleh signifikasi 0,895 yang lebih besar
variabel penerapan e-spt, pemahaman dibandingkan dengan 0,05. Oleh karena
peraturan perpajakan, sanksi perpajakan, itu, hasil penelitian ini menunjukan bahwa
dan kualitas pelayanan. semakin tinggi atau rendahnya
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis pemahaman wajib pajak tidak akan
Variabel Koefisien Signifikasi Kesimpulan memengaruhi kepatuhan wajib pajak.
Independen Regresi
Penerapan 0,013 0,872 Tidak
Pernyataan ini didukung oleh hasil
E-SPT terdukung penelitian (Arisandy, 2017), menyatakan
Pemahanam 0,012 0,895 Tidak bahwa pemahaman perpajakan tidak
peraturan Terdukung
Perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Sanski Pajak 0,191 0,008 Terdukung pajak.
Kualitas 0,137 0,028 Terdukung
Kepatuhan wajib pajak
Pelayanan dipengaruhi oleh sanksi perpajakan. Hal
Konstanta: 12,788 ini dapat dilihat dari nilai signifikasi
Variabel dependen: Kepatuhan Wajib pajak 0,008 yang lebih kecil dibandingkan
Adjusted R-Square: 0,220 dengan 0,05. Atau dengan kata lain,
F Statistik: 5,431
hipotesis ketiga (H3) penelitian ini
terdukung. Dengan keterdukungan
Signifikasi: 0,001
hipotesis ini menunjukan bahwa wajib
Sumber: data primer diolah (2018) pajak telah sadar dengan kewajibannya
Tabel 1 menunjukan hasil uji F untuk membayar pajak. Selain itu, dengan
diperoleh tingkat signifikasi 0,001 yang adanya sanksi yang dianggap merugikan
lebih kecil dibandingkan nilai alpha bagi wajib pajak apabila tidak membayar
0,05. Hal ini berarti bahwa minimal pajak atau membayar pajak namun tidak
terdapat satu variabel independen sesuai dengan seharusnya, maka wajib
(penerapan e-spt, pemahaman peraturan pajak dapat dikenakan sanksi baik sanksi
perpajakan, sanksi perpajakan, serta berupa denda maupun sanksi yang berupa
kualitas pelayanan) yang berpengaruh kurungan penjara. Hal ini didukung oleh
terhadap kepatuhan wajib pajak. hasil penelitian (Lubis, 2017); (Irmawati
Tabel 1 juga menunjukan bahwa & Hidayatulloh, 2019) yang menyatakan
penerapan e-SPT tidak berpengaruh bahwa sanksi perpajakan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini terhadap kepatuhan wajib pajak.
dapat dilihat dari nilai signifikasi 0,872 Selain sanksi perpajakan,
yang lebih besar dari 0,05. Atau dengan kepatuhan wajib pajak juga dipengaruhi
kata lain, hipotesis pertama (H1 ) oleh kualitas pelayanan. Hal ini dapat
penelitian ini tidak terdukung. Hal ini dilihat dari nilai signifikasi 0,028 yang
6
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. penelitian selanjutnya dapat memiliki
Atau dengan kata lain, hipotesis keempat validitas yang tinggi.
(H4) penelitian ini terdukung. Dengan
keterdukungan hipotesis ini menunjukan DAFTAR PUSTAKA
bahwa ketika masyarakat merasa
nyaman dengan pelayanan yang Abduh, A. M. (2015). Kuesioner pengaruh
diberikan pemerintah, maka minat penerapan e-SPT terhadap
masyarakat untuk membayar pun akan efisiensi pengisian SPT.
meningkat. Pernyataan ini didukung oleh Universitas Hasannudin.
hasil penelitian (Lubis, 2017), yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan Adiasa, N. (2013). Pengaruh Pemahaman
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib Peraturan Pajak Terhadap
pajak. Kepatuhan Wajib Pajak Dengan
Preferensi Risiko Sebagai Variabel
KESIMPULAN DAN SARAN Moderating. Universitas Negeri
Faktor yang dapat memengaruhi Semarang.
kepatuhan wajib pajak antara lain sanksi Alfiah, I. (2014). Kesadaran Perpajakan,
perpajakan dan kualitas pelayanan. Sanksi Perpajakan, Sikap
Sehingga, dengan adanya sanksi yang Fiskus,Lingkunga Pajak,
dapat menimbulkan kerugian bagi wajib Pengetahuan Perpajakan
pajak yang tidak melaporkan atau Pajak,Persepsi Efektifitas Sistem
melaporkan pajak namun tidak sesuai Perpajakan, Kemauan Membayar
dengan seharusnya, maka wajib pajak Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
akan terdorong untuk membayar pajak. pajak Orang Pribadi di DPPKAD
Selain itu, ketika pihak pemerintah atau Grobogan-Purwodadi. Universitas
fiskus menyediakan pelayanan yang baik, Muria Kudus.
maka wajib pajak juga akan terdorong
untuk membayar pajak. Namun, Arisandy, N. (2017). Pengaruh Pemahaman
penerapan e-spt dan pemahaman peraturan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib
perpajakan tidak berpengaruh terhadap Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap
kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Penelitian ini tidak terlepas dari Pribadi Yang Melakukan Kegiatan
suatu keterbatasan. Keterbatasan yang Bisnis Online Di Pekanbaru.
melekat pada penelitian ini adalah (1) Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
penelitian ini belum membedakan wajib Bisnis, 14(1).
pajak orang pribadi yang melakukan Azyarah, F. B. (2017). Pengaruh
pekerjaan bebas dengan pegawai negeri Penerapan Sistem e-Registration,
sipil maupun karyawan, dan (2) penelitian E-SPT, dan e-Filling Terhadap
ini menggunakan metode survei. Sehingga Kepatuhan Wajib Pajak Orang
penelitian ini memiliki validitas internal Pribadi. Universitas Dian
yang rendah. Nuswantoro.
Dari keterbatasan yang dimiliki
penelitian ini, maka penelitian selanjutnya Boediono, B. (2013). Pelayanan Prima
disarankan membedakan antara wajib Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta.
pajak yang menjalankan pekerjaan bebas, Handayani, K. P., & Supadmi, N. L. (2013).
pegawai negeri sipil, dan karyawan. Pengaruh Efektivitas E -Spt Masa
Penelitian selanjutnya juga dapat Ppn Pada Kepatuhan Wajib Pajak
menggunakan metode kualitatif atau Badan. 1, 19–38.
ekperimen. Hal ini dilakukan agar
7
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 17. No.1, Maret 2020 : 1-8
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Irmawati, J., & Hidayatulloh, A. (2019). Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Determinan Kepatuhan Wajib 192/PMK.03 Tahun 2007 Tentang
Pajak UMKM dI Kota Tata Cara Penetapan Wajib Pajak
Yogyakarta. Jurnal Sistem Dengan Kriteria Tertentu Dalam
Informasi, Keuangan, Auditing Rangka Pengembalian
dan Perpajakan, 3(2), 112–121. Pendahuluan Kelebihan
Pembayaran Pajak
Kemenkeu. (2017). Retrieved from
http://www.kemenkeu.go.id/apbn Putra, A. D. (2018). Rasio Kepatuhan
2017 Pelaporan SPT Wajib Pajak
Orang Pribadi Meningkat.
Kusuma, K. C. (2016). Pengaruh Kualitas
Retrieved from
Pelayanan Pajak, Pemahaman
https://ekonomi.kompas.com/read/
Peraturan Perpajakan Serta
2018/04/02/180752626/rasio-
Sanksi Perpajakan Terhadap
kepatuhan-pelaporan-spt-wajib-
Kepatuhan Wajib Pajak Orang
pajak-orang-pribadi-meningkat
Pribadi Dalam Membayar Pajak
Tahun 2014 (Studi Kasus pada Resmi, S. (2014). Perpajakan: Teori dan
Wajib Pajak yang Terdaftar di kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Kantor Pelayanan Penyuluhan Saksama. (2018). Retrieved from
danKonsultas. Universitas Negeri www.pajak.go.id
Yogyakarta.
Siahaan, M. E. U., Basri, Y. M., & Paulus,
Lingga, I. S. (2013). Pengaruh Penerapan S. (2015). Pengaruh Persepsi
e-SPT Terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Sensus Pajak
Pajak : Studi Empiris Terhadap Nasional, Pengetahuan Dan
Pengusaha Kena Pajak di Pemahaman Peraturan Perpajakan,
Wilayah KPP Pratama “ X ” dan Kesadaran Perpajakan
Jawa Barat I Ita Salsalina Lingga Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pendahuluan. Jurnal AKuntansi, Orang Pribadi (WPOP) Pada KPP
5(1), 50–60. Pratama Pekanbaru Senapelan.
Lubis, R. H. (2017). Pengaruh Kualitas Jom Fekon, 2(2), 1–15.
Pelayanan Perpajakan, dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007
Sanksi Perpajakan Terhadap Tentang Ketentuan Umum dan
Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Tata Cara Perpajakan
Pratama Medan Belawan. Jurnal
Konsep Bisnis Dan Manajemen, Zuhdi, F. A., Topowijoyo, & Azizah, D. F.
4(1), 50–60. (2015). Pengaruh Penerapan E-
https://doi.org/10.1037/a0015270 SPT dan Pengetahuan Perpajakan
.Timeline Terhadap Kepatuhan Wajib pajak
(Studi Kasus Pengusaha Kena
Mardiasmo. (2009). Perpajakan, Edisi Pajak Yang Terdaftar di KPP
Revisi 2009. Yogyakarta: Andi Pratama Singosari). Jurnal
Offset. Perpajakan (JEJAK), 7(1), 193–
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 206. https://doi.org/10.1007/978-3-
PER-01 Tahun 2016 Tentang 531-92674-2_11
Tata Cara Penerimaan dan
Pengelolaan Surat Pemberitahuan
Tahunan
8
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
2 115 Teori Portofolio & 3 ALI MUNAR, Drs., M.M SENIN S7100 SENIN
Analisis Pasar 19:30 -
22:00
3 103 Perpajakan II 3 DR. IRZAN SYAHRIAL, SE., Ak., M.M RABU S7101 RABU
17:00 -
19:30
Catatan
1. Jumlah Kehadiran Minimum dalam 1 semester untuk tiap mata kuliah : 75%. Kurang dari 75% mahasiswa tidak
diizinkan mengikuti UAS/UUPM.
2. Kuliah Aktif (termasuk UTS, UAS/UUPM).
3. Didalam lingkungan Kampus mahasiswa/i diwajibkan mentaati tata tertib mahasiswa/i.
4. Perubahan waktu kuliah diperbolehkan hanya bila bersamaan waktunya dengan mata kuliah lain.
5. Setiap perubahan KRS harus disetujui oleh Pimpinan/Ketua Jurusan masing-masing.
6. Bagi mahasiswa yang mempunyai kelebihan pembayaran harus segera melapor ke Bagian Keuangan dengan
membawa KJK asli, KRS dan Bukti Pembayaran Asli.
7. Tidak diperkenankan pindah kelas, dosen, jadwal kuliah sesuai dengan jadwal (KJK).
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/jad/kuliah/20202 1/2
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/jad/kuliah/20202 2/2
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
Program Studi : Akuntansi
Jumlah 21 73
Indeks Prestasi Semester (IPS) 3.48
Catatan
1. I = Nilai Incomplete (Salah satu komponen nilai belum lengkap)
2. * = Mata Kuliah Ujian Utama
3. KHS dengan coretan apapun dinyatakan tidak sah dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun
4. Kartu Hasil Studi (KHS) ini dapat digunakan untuk proses Da ar Ulang semester selanjutnya
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/nilai/khs/20201 1/1
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
Prestasi
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/nilai/transkrip 1/3
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
Prestasi
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/nilai/transkrip 2/3
3/26/2021 SISKAMAYA MAHASISWA
HM = Huruf Mutu (A,B,C,D,E), AM = Angka Mutu (4,3,2,1,0), M= Mutu (AM*K), K = Kredit (sks), * = Mata Kuliah Ujian Utama
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/index.php/nilai/transkrip 3/3