TENTANG
DISUSUN OLEH
DOSEN PENGAMPU
DESI FARINA,SE.,M.SI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta kuasa-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (UAS)
dari mata kuliah perpajakan ini tepat pada waktunya.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan bagi para pembaca, dan dapat digunakan sebagai suatu pedoman dalam proses
pembelajaran. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu yang telah membimbing dalam pembuatan makalah sebagai tugas UAS pada mata
kuliah Perpajakan ini, serta kepada teman-teman yang telah memberi dukungan sehingga
selesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta penulis
memohon kritik dan saran yang baik dan membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bentuk usaha kemandirian suatu negara dalam pembiayaan pembangunan
yaitu dengan mengoptimalkan sumber dana yang dapat berasal dari dalam negeri yaitu berupa
pajak. Untuk menunjang berlangsungnya kebijakan fiskal yang mandiri dan berkelanjutan,
maka penerimaan perpajakan dapat diandalkan di dalam pengeluaran pemerintah agar dapat
memulihkan kondisi ekonomi negara.
Terdapat beberapa sistem dalam pemungutan pajak, salah satunya self assesment
system. Penerapan self assesment system dapat menjadi efektif jikalau kondisi kepatuhan
sukarela (voluntary compliance) pada masyarakat tinggi. Dalam sistemnya wajib pajak diberi
kepercayaan dan tanggung jawab menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang
menjadi tanggungannya. Sedangakan tugas Direktorat jendral pajak dalam sistem self
assesment ini adalah melakukan dan memberikan pembinaan dan pengawasan dalam rangka
pelaksanaan Undang-undang perpajakan. Pembinaan terutama dilakukan untuk wajib pajak
yang tidak patuh, agar bersedia sukarela melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai
ketentuan.
Kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia menunjukkan tingkat yang masih rendah, yang
mana terlihat dari indikator rasio jumlah SPT yang masuk dibandingkan dengan jumlah
Wajib Pajak yang tercatat. Mengingat kepatuhan Wajib Pajak merupakan faktor penting bagi
penerimaan pajak, maka perlu secara intensif dikaji mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pajak
Adapun definisi dari pajak menurut S.I Djajadiningrat dalam (Halim, Bawono,
& Dara, 2020), pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan
ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang
memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan
yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik
dari negara secara langsung, untuk memelihara negara secara umum.
c) Dapat dipaksakan
Menurut (Rustyaningsih, 2011), ada beberapa sistem pemungutan pajak yang harus
diketahui, yaitu
2
b) Self Assesment System
c) Withholding System
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, antara lain:
b) Kualitas pelayanan, pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain
dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan.
3
d) Tingkat penghasilan, Penghasilan wajib pajak sebagai objek pajak dalam pajak
penghasilan sangat terkait dengan besarnya pajak terutang. Akan tetapi tingkat
penghasilan juga berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajibannya.
Adapun kepatuhan WP dikemukan oleh Norman D. Nowak dalam (Siat & toly ,
2013), sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban
perpajakan, tercermin dalam situasi dimana:
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak agar patuh
dalam memenuhi kewajibannya, agar penerimaan negara dari sektor pajak meningkat.
Rendahnya tingkat kepatuhan memberikan beberapa dampak negatif diantaranya
yaitu:
4
b. Memberikan sosialisasi perpajakan yang menyangkut pelaksanaan hak dan
kewajiban perpajakan
B. Tax Planning
Tax Planning atau perencanaan pajak adalah rangkaian strategi untuk mengatur
akuntansi dan keuangan perusahaan untuk meminimalkan kewajiban perpajakan dengan cara-
cara yang tidak melanggar peraturan perpajakan (Fadhila & Hasibuan, 2018). Tujuan dari
Tax Planning adalah mencari bebagai celah yang dapat ditempuh dalam koridor peraturan
perpajakan, agar perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah minimal.
Untuk meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung wajib pajak dapat ditempuh
dengan cara rekayasa yang masih berada dalam ruang lingkup perpajakan hingga diluar
ketentuan perpajakan (Rori, 2013). Hal inilah yang mengakibatkan wajib pajak lalai dan tidak
patuh terhadap kewajibannya ketika jumlah yang harus ia keluarkan itu terlalu besar.
Sehingga banyak wajib pajak merencanakan pajaknya dengan berbagai cara antara lain
memperdalam ilmunya tentang perpajakkan atau membayar pihak ketiga yang lebih
profesional untuk menghitung pajaknya.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh (syakura, 2014) yang menliti tentang
perencanan pajak terhadap kepatuhan pajak, yang mana dalam penelitian tersebut
5
menemukan bahwa perencanaan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajibannya sebagai seorang wajib pajak dan masih diperbolehkan negara selagi
perencanaan tersebut tidak melanggat aturan perpajakan yang sudah ditetapkan. Perencanaan
pajak yang disusun dengan baik, maka dapat menghasilkan keputusan yang bijaksana yang
berarti tidak akan merugikan negara maupun tidak merugikan pihak wajib pajak. Sehingga
berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tax planning memiliki
pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
e-Registration adalah sistem pendaftaran, perubahan data Wajib Pajak dan atau
pengukuhan dan pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) melalui
sistem yang terhubung langsung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP).
e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan secara online dan real
time melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau Application Service
Provider (ASP). Denga e-Filing, Wajib Pajak tidak perlu datang ke KPP untuk
melaporkan SPT melainkan cukup mengakses website DJP atau ASP dari rumah atau
dari kantor. Dengan demikian maka dapat mempermudah wajib pajak sehingga
dengan memanfaatkan media e-Filing sebagai sarana penyampaian SPT dapat lebih
mudah digunakan, aman, cepat. Sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam
pengisian SPT yang disampaikan Wajib Pajak. Oleh karena itu, e-Filing memiliki
pengaruh yang cukup signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
6
e-Billing merupakan metode untuk pembayaran pajak secara online maupun melalui
ATM dengan memasukkan Kode Billing yang akan diterima oleh Wajib Pajak. Jika
dilihat dari kebermanfaatannya, e-Billing memberikan akses yang mudah dan nyaman
serta menghemat waktu ataupun tenaga. Maka dapat disimpulkan bahwa e-biling
cukup berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kebutuhannya.
Lewat Undang-Undang rasio pajak akan meningkat dari 8,4 persen dari produk
domestik bruto (PDB) RI menjadi 9,22 persen dari PDB. Pemerintah sendiri menargetkan
pendapatan pajak dalam UU APBN 2022 sebesar 1.410,3 triliun. Dalam undang-undang
tersebut pemerintah merombak sebagian besar aturan pajak, mulai dari PPN, tarif PPh Orang
Pribadi, tarif PPh Badan, Tax amnesty, hingga pajak karbon.
7
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pajak ialah suatu iuran atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan)
kepada negara yang bersifat wajib, dan jika tidak dilakukan maka bisa terjadi pemaksaan
dengan kekerasan seperti surat paksa dan sita.
Untuk meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung wajib pajak dapat ditempuh
dengan cara rekayasa yang masih berada dalam ruang lingkup perpajakan hingga diluar
ketentuan perpajakan, yaitu dengan cara tax planning. Tujuan dari Tax Planning adalah
mencari bebagai celah yang dapat ditempuh dalam koridor peraturan perpajakan, agar
perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah minimal.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga dapat menambah pemahaman kita
terhadap pajak dan dapat meningkatkan kepatuhan kita terhada kewajiban kita sebagai wajib
pajak. Dengan kita patuh dan taat dalam pembayaran pajak menunjukkan kalau kita peduli
terhadap pertumbuhan negara. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Fadhila, N., & Hasibuan, M. (2018). Penerapan Tax Planning Dalam Meminimalkan Beban
Pajak Penghasilan Pada PT Perkebunan Nusantara IV Medan. Seminar Nasional
Royal (SENAR), 1(1), 455-460.
Halim, A., Bawono, I. R., & Dara, A. (2020). Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, dan
Studi Kasus. Jakarta : Salemba Empat.
Ramdani, D. (2019). Pengaruh Penerpan E-Registration, E-Filing dan E-Billing Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. ISEI Accounting Review 3(2).
Rori, H. (2013). Analisis Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan Badan. Jurnal
EMBA 1(3).
Rustyaningsih, S. (2011). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya
Warta No. 02, 45-46.
Siat, C. C., & toly , A. A. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak di Surabaya. TAX & ACCOUNTING
REVIEW, VOL.1, NO.1, 43.
syakura. (2014). Determinan Perencanaan Pajak dan Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak Badan.
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(2).
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-aturan-baru-pph-dan-ppn-dalam-ruu-
harmonisasi-peraturan-perpajakan/
9
Lampiran
SURAT PERNYATAAN
Nim : 1930402003
Kelas : EKSYA 5A
Dengan ini menyatakan dengan sebesarnya bahwa makalah yang berjudul “SELF
ASSESMENT, TAX PANNING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPATUHAN WAJIB PAJAK” saya buat dan ajukan terbebas dari segala macam plagiat.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan makalah ini saya kutip dari hasil karya orang
lain, telah saya cantumkan sumbernya secara jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, sekian saya
ucapkan Terimakasih,
ADRIAN MAULANA
NIM : 1930402003
10
11