Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Nama: Manisa Leila

NIM : 1901112276

Mata Kuliah: Administrasi Perpajakan (B)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2020/2021
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas


anugrahNya penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya penulisan makalah ini hingga bisa tersusun dengan baik. Makalah
ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh mulai dari buku, situs
web, hingga jurnal-jurnal tentang administrasi perpajakan dengan harapan orang
yang membaca dapat memahami tentang administrasi perpajakan.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Pekanbaru, 30 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar .......................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Administrasi Perpajakan .................................................... 3

2.2 Pengertian Pajak ..................................................................................... 4

2.3 Unsur-Unsur Pajak ................................................................................. 5

2.4 Fungsi Pajak ............................................................................................ 5

2.5 Pembagian Jenis Pajak ........................................................................... 6

2.6 Manfaat Pajak ......................................................................................... 7

2.7 Syarat Pemungutan Pajak...................................................................... 8

2.8 Hambatan dalam Pemungutan Pajak ................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak merupakan sumber penerimaan pemerintah yang digunakan untuk
membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Selama ini pajak
sangat berkontribusi besar dalam APBN yaitu antara 70% sampai 80%
dari pendapatan negara. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi suatu negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan
pendapatan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kemampuan
untuk membayar pajak (www.depkeu.go.id).
Pajak memiliki kontribusi yang cukup besar dalam penerimaan negara non
migas, Dari segi fiskal, perpajakan merupakan penerimaan negara yang
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, prinsip
dasarnya adalah menghimpun dana yang diperoleh dari dan untuk
masyarakat melalui mekanisme peraturan perundang-undangan.
Perpajakan mengacu pada potensi pendapatan dana melalui pertumbuhan
penduduk dan stabilitas ekonomi. Dalam kaitan ini, pengelolaan pajak
tersebut menjadi prioritas utama pemerintah (Darwin, 2013: 1). Menurut
yurisdiksinya, pajak Indonesia dibagi menjadi pajak pusat dan pajak
daerah.
Kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat dari kepatuhan Wajib Pajak pada saat
pendaftaran, kepatuhan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), kepatuhan
penghitungan pajak terutang, dan kepatuhan tunggakan. Masalah
kepatuhan sangat mendesak, karena ketidakpatuhan sekaligus akan
menimbulkan penghindaran pajak, seperti penggelapan pajak dan
penghindaran pajak, yang berakibat pada penurunan simpanan dana pajak
di kas negara. Pada dasarnya kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh
kondisi sistem pengelolaan perpajakan termasuk pelayanan perpajakan dan

1
penegakan perpajakan. Perbaikan dalam pengelolaan perpajakan itu
sendiri diharapkan dapat meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak.
Administrasi perpajakan diharapkan mampu meningkatkan tingkat
kepatuhan Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak (tax complience) dapat
diidentifikasi dari kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan diri,
kepatuhan untuk menyetorkan kembali surat pemberitahuan (SPT),
kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran tunggakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pajak?
2. Apa pengertian dari Administrasi Perpajakan?
3. Apa saja unsur-unsur dari pajak?
4. Apa saja fungsi-fungsi pajak?
5. Apa saja manfaat dari pajak?
6. Apa saja syarat-syarat dalam pemungutan pajak?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah yaitu mata kuliah administrasi perpajakan, selain itu juga
untuk memahami dan memberikan pengetahuan tentang pajak dan
administrasi perpajakan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Perpajakan


Administrasi perpajakan adalah pencatatan, penggolongan, penyimpanan
dan layanan terhadap kewajiban dan hak Wajib Pajak yang dilakukan
kantor di Kantor Pajak maupun di Kantor Wajib Pajak. Administrasi
perpajakan atau Tax Administration merupakan kepentingan baik negara
sebagai pemungut pajak dan Wajib Pajak sebagai pelaksana hak dan
kewajiban pajak.
Administrasi perpajakan dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan pajak
yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dalam arti sempit,
merupakan metode atau prosedur pengenaan dan pemungutan pajak.
Administrasi juga dapat diartikan sebagai sarana atau proses yang
ditentukan untuk memudahkan pemungutan dan pemungutan pajak
sehingga prosedur pemungutan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini
dilakukan agar wajib pajak tidak dirugikan oleh kondisi yang terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan perpajakan. Selain itu, pengelolaan
administrasi juga dapat memberikan pembinaan kepada wajib pajak untuk
mendukung atau menjamin pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan
yang ditentukan. Manajemen yang baik akan memastikan bahwa proses
perpajakan sudah benar dan tidak melanggar prinsip yang telah ditetapkan
untuk melakukan proses perpajakan.
Tujuan dari administrasi perpajakan itu sendiri adalah untuk dapat
merealisasikan potensi wajib pajak yang ada, selain pengelolaan
perpajakan yang efektif juga akan berdampak pada besarnya penerimaan
pajak nasional. Sistem self assessment (regulasi formal administrasi
perpajakan) yang diterapkan di Indonesia dapat mendukung terwujudnya
kepatuhan wajib pajak, yang menyediakan berbagai fasilitas kena pajak

3
berdasarkan kewajiban perpajakan atau fungsi kegiatan berperahu dan
antisipasi undang-undang perpajakan. Pedoman atau peraturan perpajakan.
Safri Nurmantu (2003) menjelaskan bahwa administrasi perpajakan harus
mempunyai prosedur yang meliputi pendaftaran wajib pajak, penetapan
pajak dan tahapan pemungutan pajak.

2.2 Pengertian Pajak


Beberapa ahli mengemukakan definisi tentang pajak, diantaranya adalah:
1) Rochmat Soemitro pajak ialah iuran kepada kas Negara (peralihan
kekayaan dari sektor penukliran ke sektor pemerintahan) dengan
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang secara langsung dapat
ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum
2) Suparmono dan Thereisa: pajak adalah iuran wajib, berupa uang dan
barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma
hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif
3) Waluyo dan Ilyas pajak adalah: iuran kepada kas Negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh wajib pajak, membayarnya menurut
peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat pretasi kembali yang
langsung dapat ditunjukkan dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan.dalam mencapai kesejahteraan
umum
Pajak merupakan kewajiban warga negara dan pelayanan kepada negara,
Wajib pajak tidak bisa langsung merasakan timbal balik, dan itu bersifat
wajib. Saat ini, peran perpajakan sebagai salah satu pilar perpajakan
nasional sangat penting, karena perpajakan merupakan sumber utama
pembiayaan dan pembangunan pemerintah. Perpajakan merupakan
fenomena umum dan dapat dijadikan sebagai sumber perpajakan di
berbagai negara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, kecuali
beberapa negara yang memiliki sumber daya alam melimpah dan dijadikan

4
sebagai sumber utama perpajakan nasional, hampir semua negara di dunia
memungut pajak atas warganya (Pandiangan, 2008: 65).
Perpajakan merupakan perwujudan dari kewajiban negara yang
menekankan bahwa beban rakyat harus diatur dengan undang-undang,
seperti pajak, retribusi, dan lain-lain. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
antara lain muncul dalam bentuk pajak daerah dan pendapatan daerah
yang merupakan salah satu sumber dana penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan
keadilan masyarakat. Bisa otonom, yaitu bisa mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah
iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dan tidak mendapatkan
prestasi-prestasi kembali yang secara langsung dapat ditunjuk.

2.3 Unsur-Unsur Pajak


Pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1) Bersifat memaksa, maksudnya pemungutan pajak bersifat memaksa
bagi wajib pajak karena merupakan suatu kewajiban.
2) Iuran dari rakyat kepada negara dan Iuran tersebut berupa uang bukan
barang.
3) Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yaitu pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
4) Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan
adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
5) Berdasarkan undang-undang, maksudnya pajak dipungut berdasarkan
atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

2.4 Fungsi Pajak


Fungsi pajak adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan
pemerintah untuk membiayai pengeluaran belanja negara untuk

5
kepentingan dan keperluan seluruh masyarakat. Beberapa fungsi pajak
antara lain:
1) Fungsi Finansial
Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk mendapatkan
uang sebanyak-banyaknya yang digunakan untuk pengeluaran
pemerintah dan pembangunan negara.
2) Fungsi Mengatur
Bertujuan untuk memberikan kepastian hukum. Terutama dalam
menyusun undang-undang pajak perlu diusahakan agar ketentuan yang
dirumuskan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara
Fiskus dan Wajib Pajak.
3) Fungsi Alat Penjaga Stabilitas
Bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga agar
defisit perdagangan tidak semakin melebar, pemerintah dapat
menetapkan kebijakan pengenaan PPnBM
4) Fungsi Sarana Redistribusi Pendapatan
Dalam melaksanakan pembangunan negara seperti pembangunan
infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan, dibutuhkan dana yang
dapat dipenuhi melalui pajak yang hanya dibebankan kepada mereka
yang mampu membayar pajak.

2.5 Pembagian Jenis Pajak


Pembagian jenis pajak dikelompokan menjadi 3 (tiga) yaitu menurut
golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemungut (Mardiasmo,
2009: 5):
1) Menurut Golongan
Menurut golongan pajak dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:
a) Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain.
b) Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

6
2) Menurut Sifat
Menurut sifatnya pajak dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu:
a) Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib
pajak.
b) Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
3) Menurut Lembaga Pemungut
Menurut lembaga pemungutnya pajak dikelompokan menjadi 2 (dua)
yaitu:
a) Pajak pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
b) Pajak daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintaah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak
daerah terbagi lagi menjadi 2 (dua) yaitu pajak propinsi dan pajak
kabupaten.

2.6 Manfaat Pajak


Pajak memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat dan pembagunan
negara, terutama Indonesia. Melalui pajak yang dibayarkan, pemerintah
akan memiliki pendanaan untuk membiayai berbagai pembangunan
infrastruktur, menggaji pegawai negeri, bahkan membantu korban bencana
alam. Menurut Hadi (2013) manfaat pajak yaitu:
1) Pendidikan
2) Dana alokasi umum
3) Pemilihan umum
4) Pembangunan fasilitas dan infrastruktur
5) Subsidi BBM
6) Pelayanan kesehatan
7) Pelestarian lingkungan hidup
8) Pelestarian budaya
9) Subsidi pangan

7
10) Pertahanan dan keamanan
11) Penanggulangan bencana
12) Transportasi massal
13) Subsidi listrik

2.7 Syarat Pemungutan Pajak


1) Menurut tujuan hukumnya yaitu untuk mencapai keadilan maka
pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam peraturan perundang-
undangan mencakup perpajakan yang menyeluruh bahkan merata serta
penyesuaian sesuai dengan kemampuan masing-masing.Keadilan
dalam pelaksanaannya yaitu memberikan hak kepada wajib pajak
untuk mengajukan keberatan, menunda pembayaran, dan mengajukan
banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
2) Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan
mendorong masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Undang-undang perpajakan yang baru telah memenuhi persyaratan ini.
3) Tidak menggangu perekonomian (Syarat Ekonomis)
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan
perekonomian masyarakat.
4) Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang Undang ( Syarat Yuridis)
Di Indonesia, perpajakan diatur dalam UUD 1945 Pasal 23A yang
mengatur bahwa kewajiban pajak dan pungutan lainnya yang dipungut
untuk kepentingan nasional diatur dengan undang-undang. Ini
memberi negara dan warganya jaminan hukum untuk menyatakan
keadilan, baik bagi negara maupun warganya.
5) Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansial)
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan
sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

8
2.8 Hambatan dalam Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:8), hambatan terhadap pemungutan pajak
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Perlawanan pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat disebabkan
antara lain:
a) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat.
b) Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat.
c) Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan
baik.
2) Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara
langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari
pajak. Bentuknya antara lain:
1) Tax avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar undang-undang.
2) Tax evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara
melanggar undang- undang (menggelapkan pajak).

9
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Arif, H. S. (2016). Pengaruh Pengetahuan Tentang Sistem Administrasi


Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. JEJAK Vol.
10 No. 01, 1-5.

Anggara, S. (2016). Hukum Administrasi Perpajakan. Bandung: Pustaka Setia.

Isroah. (2013). Perpajakan. Yogyakarta: UNY.

Putri Savilla, M. D. (2018). Pengaruh Administrasi Perpajakan dan Sumberdaya


Manusia Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 55 No. 03, 48-54.

Wirmie Eka Putra, K. S. (2016). Modul Ajar Pengantar Perpajakan. Jambi: Salim
Media Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai