Tim Penyusun:
KELAS E
Puji syukur kami penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas rahmat
serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pembukuan dan Pencatatan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Perpajakan di Universitas Riau.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami meyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembukuan Dan pajak ........................................................... 3
2.2 Kewajiban Pembukuan Dan pajak .......................................................... 3
2.3 Pengecualian Dari Kewajiban Pembukuan Dan Pencatatan ................... 4
2.4 Tujuan Pembukuan dan Pencatatan ......................................................... 4
2.5 Syarat Dalam Penyelenggaraan Pembukuan Dan Pencatatan ................. 4
2.6 Prinsip Dan Metode Pembukuan ............................................................. 6
2.7 Pembukuan Dalam Bahasa Asing Dan Mata Uang Selain Rupiah ......... 7
2.8 Tempat Penyimpanan Buku/Catatan/Dokumen ...................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian pembukuan dan pencatatan;
2. Mengetahui kewajiban penyelengaraan pembukuan;
3. Mengetahui pihak yang dikecualikan dari penyelenggaraan pembukuan;
4. Mengetahui tujuan dari pembukuan dan pencatatan;
5. Mengetahui syarat-syarat dalam penyelenggaraan pembukuan dan pencatatan;
6. Mengetahui metode yang digunakan dalam pembukuan;
7. Mengetahui proses pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang selain Rupiah;
8. Mengetahui tempat penyimpanan buku/catatan/dokumen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memberitahukan ke Direktur Jenderal Pajak jangka waktu 3 bulan
pertama dari tahun pajak yang bersangkutan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.
4
Pasal 28 ayat (5) Undang-Undang KUP mengatur bahwa pembukuan
diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau
stelsel kas;
Pasal 28 ayat (6) Undang-Undang KUP mengatur bahwa perubahan
terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak;
Pasal 28 ayat (7) Undang-Undang KUP mengatur bahwa pembukuan
sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat
dihitung besarnya pajak yang terutang;
Pasal 28 ayat (8) Undang-Undang KUP mengatur bahwa pembukan
dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah dapat
diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin Menteri
Keuangan;
Dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan serta
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan atau usaha pekerjaan
bebas Wajib Pajak wajib disimpan selama 10 tahun.
2.5.2 Syarat Pencatatan
Pencatatan harus diselenggarakan secara teratur dan mencerminkan
keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan huruf latin, angka Arab,
satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia;
Pencatatan dalam suatu tahun harus diselenggarakan secara kronologis;
Catatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan harus disimpan di
tempat tinggal Wajib Pajak atau tempat kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dilakukan selama 10 (sepuluh) tahun;
Pencatatan harus dapat menggambarkan antara lain:
Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto
yang diterima dan/atau diperoleh;
Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang
pengenaan pajaknya bersifat final.
5
2.5 Prinsip dan Metode Pembukuan
Pembukuan harus diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan juga dengan
metode yang ditetapkan.
2.6.1 Prinsip Taat Asas
Prinsip taat asas merupakan prinsip yang sama digunakan dalam metode
pembukuan dengan tahun sebelumnya guna mencegah pergeseran laba
maupun rugi. Berikut merupakan contoh penerapan prinsip taat asas dalam
metode pembukuan:
a. Stelsel pengakuan penghasilan;
b. Tahun buku;
c. Metode nilai persediaan; atau
d. Metode penyusutan dan amortisasi.
2.6.2 Metode Pembukuan
a. Metode Stelsel Akrual (Accrual Basis)
Metode Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan
penghasilan dan biaya dalam arti penghasilan diakui pada waktu diperoleh
dan biaya diakui pada waktu terutang. Metode ini tidak tergantung
terhadap waktu penghasilan itu diterima dan waktu biaya itu dibayar
secara tunai.
b. Metode Stelsel Kas (Cash Basis)
Metode Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya
didasarkan atas penghasilan yang diterima dan biaya yang dibayar secara
tunai. Menurut metode stelsel kas, penghasilan baru dianggap sebagai
penghasilan apabila benar-benar telah diterima secara tunai dalam suatu
periode tertentu serta biaya baru dianggap sebagai biaya apabila benar-
benar telah dibayar secara tunai dalam suatu periode tertentu.
Metode Stelsel Kas biasanya digunakan oleh perusahaan kecil
orang pribadi atau perusahaan jasa, misalnya transportasi, hiburan, dan
restoran yang tenggang waktu antara penyerahan jasa dan penerimaan
pembayarannya tidak berlangsung lama. Dalam Metode Stelsel Kas murni,
penghasilan dari penyerahan barang atau jasa ditetapkan pada saat
pembayaran dari pelanggan diterima dan biaya-biaya ditetapkan pada saat
barang, jasa, dan biaya operasi lain dibayar.
6
Penghitungan Pajak Penghasilan dalam memakai stelsel kas harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi
seluruh penjualan, baik yang tunai maupun yang bukan. Dalam
menghitung harga pokok penjualan harus diperhitungkan seluruh
pembelian dan persediaan.
b) Dalam memperoleh harta yang dapat disusutkan dan hak-hak yang
dapat diamortisasi, biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan
hanya dapat dilakukan melalui penyusutan dan amortisasi.
c) Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat azas (konsisten).
2.6 Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang selain Rupiah
Di Indonesia, banyak perusahaan atau wajib pajak menyimpan asetnya dalam
mata uang selain rupiah. Jika pembayar pajak menyimpan pembukuan dalam bahasa
asing dan juga mata uang asing (dalam hal ini Dolar AS), ada beberapa syarat harus
dipenuhi, yaitu:
1. Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing yaitu Wajib Pajak yang
beroperasi berdasarkan Peraturan Perudang-undangan yang mengatur mengenai
Penanaman Modal Asing;
2. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya, yaitu Wajib Pajak yang beroperasi
berdasarkan kontrak dengan Pemerintah RI sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai pertambangan;
3. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Bagi Hasil, yaitu Wajib Pajak yang beroperasi
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai
pertambangan minyak dan gas bumi;
4. Bentuk Usaha Tetap, yaitu bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (5) UU Pajak Penghasilan atau menurut Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) yang terkait;
5. Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan anak (subsidiary
company) yang dimiliki dan atau dikuasai oleh perusahaan induk (parent
company) di luar negeri dalam hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b UU Pajak Penghasilan;
6. Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan Reksadana dalam denominasi
mata uang Dollar Amerika Serikat dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan
7
Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Badan Pengawasan Pasar Modal – Lembaga
Keuangan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencatatan kegiatan pengumpulan data secara teratur tentang penerimaan
bruto atau penghasilan bruto sebagai dasar penghitungan pajak terutang. Sedangkan
pembukuan merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan dalam periode tahun pajak tersebut.
Adapun tujuan pencatatan dan pembukuan pajak adalah untuk memberi kemudahan
dalam pengisian SPT; penghitungan Penghasilan Kena Pajak; penghitungan PPN dan
PPnBM; dan mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha.
9
Daftar Pustaka
Mardiasmo. 2019. Perpajakan edisi 2019. Yogyakarta: Andi Publisher
Pajak, M. (2019, April 27). Pembukuan dan Pencatatan Bagi Wajib Pajak. Retrieved
November 04, 2020, from materipajak.id: https://materipajak.id/pencatatan-bagi-
wajib-pajak/
10