Anda di halaman 1dari 4

PAJAK OBJEKTIF DAN

SUBJEKTIF

Di Susun Oleh :
Faizaturruhaniah (1510421141)
Della Norita F. (1510421160)
PENGERTIAN PAJAK OBYEKTIF DAN
SUBYEKTIF
1. Pajak subyektif adalah pajak yang pengenaannya pertama-
tama memperhatikan pribadi wajib pajak (subjek), kemudian
menetapkan objek pajaknya. Keadaan pribadi wajib pajak
(gaya pikulnya) sangat mempengaruhi besarnya jumlah pajak
yang terutang.

2. Pajak obyektif adalah pajak yang pengenaannya pertarna-tama


memperhatikan kepada objeknya, yaitu berupa benda,
keadaan, perbuatan, peristiwa yang menyebabkan utang pajak,
kemudian ditetapkan subjeknya, tanpa mempersoalkan apakah
subjek tersebut bertempat tinggal di Indonesia atau tidak.
Contoh perhitungan pajak subyektif :
Firman (K/1) dengan gaji perbulan Rp 5.000.000 pada tahun 2014. besarnya PPH pasal 21 setahun adalah ?
Jawab :
Gaji per bulan di setahunkan Rp 5.000.000 x 12 bulan = Rp 60.000.000
PTKP WP Pribadi = Rp 24.300.000
PTKP WP Kawin = Rp 2.025.000
PTKP WP anak = Rp 2.025.000
= (Rp 28.350.000)
= Rp 31.650.000
PPH pasal 21 = 5% x Rp 31.650.000
PPH pasal 21 setahun = Rp 1.582.000

Contoh perhitungan pajak Objektif :


PKP A menjual barang kena pajak dengan harga jual Rp 25.000.000,00.
hitunglah besarnya PPN Terutang.
Jawab :
PPN = Dasar pengenaan pajak x Tarif pajak
= Rp 25.000.000,00 x 10%
= Rp 2.500.000,00
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai