Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN JURNAL DAN MAPPING JURNAL

“PENCEGAHAN KECURANGAN (FRAUD)”

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif

Dosen Mata Kuliah: Zulkifli Maidin, SE., MM., Ak., CA

Oleh:

Ridhan Rahmah

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
MAPPING JURNAL 1

Judul Pencegahan Fraud Pada Pemerintahan Desa

Penulis Provita Wijayanti dan Rustam Hanafi

Tahun 2018

Jurnal/Volume/ Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 9(2), 331-345


Halaman
Permasalahan Terdapat beberapa kasus mengenai penyalahgunaan dana di desa, sehingga
pemerintah disarankan untuk mengevaluasi seluruh tahapan penyaluran dana desa
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah pengaruh sejumlah variabel terkait
individu dan budaya terhadap kecenderungan fraud.
Metodelogi Metode yang digunakan adalah analisis regresi dummy berganda dengan 40
perangkat desa di Kecamatan Sayung, Demak sebagai sampel.
Hasil Temuan utama dari penelitian ini adalah pemupukan moralitas individu perangkat
pemerintah desa yang baik dapat mencegah kecenderungan fraud. Upaya
pemupukan moralitas individu dapat dilakukan melalui pembinaan kepada aparat
perangkat desa, seperti peningkatan iman dan takwa, syukur, sabar, dan
peningkatan kesalehan diri.
RINGKASAN JURNAL

Penelitian ini didasarkan pada beberapa kasus penyalahangunaan dana desa.


Penyalahgunaan dana desa merupakan bentuk kecurangan (fraud) yang harus dihindari
supaya pembangunan desa berjalan dengan lancar serta masing-masing desa harus
melaporkan anggaran yang telah digunakan, sehingga pemerintah disarankan untuk
mengevaluasi tahap penyaluran dana desa tersebut. Dalam hal tersebut, diperlukannya
peran dari auditor internal yang berkompeten untuk mengevaluasi laporan keuangan dan
mampu mengefektifitaskan operasi organisasi (desa) yang diperlukan untuk
meminimalisasi risiko kecurangan (fraud).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik personal, efektivitas
pengendalian internal, budaya etis organisasi, serta moralitas individu secara
bersama-sama berpengaruh pada kecenderungan fraud. Secara parsial karakteristik
personal yang berpengaruh pada kecenderungan fraud adalah usia dan pengalaman kerja
dengan arah pengaruh yang negatif. Usia yang berpengaruh pada kecenderungan fraud
adalah usia lebih dari 47 tahun, sedangkan pengalaman kerja yang berpengaruh pada
kecenderungan fraud adalah masa kerja 3-9 tahun. Pengendalian internal yang efektif dan
moralitas individu secara parsial juga memiliki pengaruh negatif pada kecenderungan
fraud. Jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan budaya etis organisasi tidak berpengaruh
pada kecenderungan fraud. Hal ini merepresentasikan teori agensi dan GONE dalam
mencegah fraud.

KESIMPULAN
Berdasarkan Jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini membahas
mengenai pencegahan kecurangan (fraud) yang terjadi di desa. Pencegahan tersebut
dilakukan karena banyaknya kasus penyalahgunaan dana desa yang terjadi. Pencegahan
fraud diukur melalui karakteristik personal, efektivitas pengendalian internal, budaya etis
organisasi serta moralitas individu. Pencegahan kecurangan dapat dikatakan sudah cukup
baik jika dilihat dari hasil penelitiannya.
MAPPING JURNAL 2

Judul Pengaruh Internal Audit dan Pencegahan Fraud terhadap Kinerja Keuangan
Penulis Thetty S. Rajagukguk
Tahun 2017

Volume/ Riset dan Jurnal Akuntansi (Owner), 1(1), 8-21


Halaman
Permasalahan Setiap satu tahun sekali dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan
meminta pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan. Dari Laporan
keuangan ini akan dapat di prediksi apakah ada terjadi fraud atau tidak.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah Informasi yang diberikan oleh Internal Audit
mempunyai pengaruh yang besar kepada pemakai informasi seperti Para
Pemegang Saham, terutama dalan perusahaan berbentuk perseroan terbatas.
Metodelogi Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dan berdasarkan karakteristik masalah
yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian asosiatif yang menunjukkan
asosiasi atau hubungan antar variabel bebas (independen) dengan variabel terikat
(dependen). Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan
analisis kuantitatif dan pengumpulan data utama menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada responden atas sampel dari populasi. Jenis penelitian ini adalah
dengan sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan menyebar
kuisioner pada semua total anggota populasi yaitu 128 Orang.
Hasil Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan dari pengaruh internal audit dan pencegahan kecurangan
terhadap kinerja keuangan.
RINGKASAN JURNAL

Penelitian ini didasarkan pada kinerja keuangan yang menjadi tolak ukur dalam
perusahaan dan para investor dalam mengambil keputusan dengan melihat informasi
yang disajikan laporan keuangan. Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang
dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efesien dan efektivitas dari aktivitas
perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Salah satu bagian yang berperan membantu manajemen mengawasi kegiatan
perusahaan dan melalui unit kerja dalam melaksanakan fungsi pengendalian adalah
internal audit, sedangkan audit internal merupakan media untuk menyampaikan
permasalahan serta temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat dalam satu unit
kepada manajemen unit tersebut. Manajemen audit hendaknya mengetahui temuan-
temuan serta rekomendasi yang dihasilkan dari proses audit tersebut. Hal ini karena
pemeriksaan auditor internal akan sangat berguna bagi manajemen dalam proses
pembuatan keputusan.
Berdasarkan hasil penelitian, fungsi audit internal di PT Perkebunan Nusantara IV
sudah berjalan dengan baik. Pengaruh internal audit dan pencegahan fraud berpengaruh
terhadap kinerja keuangan.

KESIMPULAN
Berdasarkan Jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini membahas
mengenai pencegahan kecurangan (fraud) yang terjadi di PT Perkebunan Nusantara IV.
Pencegahan kecurangan atau fraud dilihat dari bagaimana pengaruh internal audit
terhadap kinerja Keuangan perusaahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internal
audit dan pencegahan fraud berpengaruh terhadap kinerja keuangan di PT Perkebunan
Nusantara IV.
MAPPING JURNAL 3

Judul Pengaruh Pengendalian Internal dan Good Corporate Governance terhadap


Pencegahan Fraud
Penulis Rusman Soleman
Tahun 2013

Jurnal/Volume/ Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI), 17(1), 57-74


Halaman
Permasalahan Berbagai kasus yang muncul dalam sektor swasta maupun sektor pemerintahan
daerah mencerminkan lemahnya pengendalian internal dan tata Kelola yang baik
yang mengakibatkan banyaknya fraud yang terjadi.
Tujuan Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh pengendalian internal dan Good
Corporate Governance terhadap pencegahan fraud.
Metodelogi Terdapat 72 SKPD Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara yang dijadikan unit
penelitian dan sampel sebanyak 144 orang dengan menggunakan purposive
nonrandom sampling melalui wawancara dan penyebaran kuisioner.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian berpengaruh terhadap
pencegahan fraud, pengendalian internal berpengaruh Good Corporate
Governance, Good Corporate Governance berpengaruh terhadap pencegahan
fraud.
RINGKASAN JURNAL

Penelitian ini didasarkan pada Berbagai kasus yang muncul dalam sektor swasta
maupun sektor pemerintahan daerah mencerminkan lemahnya pengendalian internal
dan tata Kelola yang baik yang mengakibatkan banyaknya fraud yang terjadi. Terdapat 3
aspek penting yang mendukung keberhasilan otonomi daerah yaitu pengawasan,
pengendalian dan pemeriksaan.
Konsep GCG mucul karena adanya konflik antara agen dan principal yang
mendorong agen untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya pada principal.
Penyajian informasi yang tidak wajar akan berdampak pada kebenaran informasi yang
dibutuhkan oleh principal. Oleh karena itu, pada penelitian ini ingin mengetahui apakah
pengaruh dari pengendalian internal dan GCG terhadap pencegahan fraud di
pemerintahan daerah Maluku Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian
berpengaruh terhadap pencegahan fraud, pengendalian internal berpengaruh Good
Corporate Governance, Good Corporate Governance berpengaruh terhadap pencegahan
fraud.
Terkait GCG, pemerintah daerah Maluku Utara dapat meningkat melalui evaluasi
faktor pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, sistem
informasi, dan kegiatan pengendalian dan pemantauan, sedangkan terkait pencegahan
fraud pemerintah daerah Maluku Utara dapat meningkat melalui evaluasi faktor GCG
yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian dan pertanggungjawaban. Hal tersebut
perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya fraud.

KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa lemahnya pengendalian dan
tata kelola dapat berpengaruh pada banyaknya kecurangan atau fraud yang terjadi di
sektor swasta maupun pemerintah daerah. Selain itu, Good Corporate Governance juga
sebagai salah satu yang dapat mencegah fraud. Jika pengendalian internal dan tata kelola,
serta GCG baik, maka tindak fraud kemungkinan tidak terdeteksi dalam perusahaan.
MAPPING JURNAL 4

Judul Internal controls in fraud prevention effort: a case study

Penulis Rizki Hamdani, Ahmad Riski Albar


Tahun 2016

Judul/Volume/ Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 20(2), 127-135


Halaman
Permasalahan Kurangnya pengendalian internal dan tata kelola yang baik dalam beberapa
perusahaan yang mengakibatkan terjadinya fraud.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengendalian internal
yang dimiliki mampu mencegah fraud yang terjadi dalam penyediaan kegiatan
pembiayaan pada bank pembiayaan syariah di Medan, Indonesia.
Metodelogi Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, definisi
operasional dalam penelitian ini adalah kerangka kerja COSO. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara di bank
pembiayaan syariah di Medan, Indonesia.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kelemahan pengendalian internal
telah diidentifikasi dapat mengakibatkan terjadinya kegiatan fraud . Pengendalian
internal yang buruk memberikan peluang terjadinya fraud . Manajemen bank
masih memberdayakan beberapa fungsi terkait yang menjalankan kegiatan
pembiayaan dimana masih ada pekerjaan yang dilakukan oleh satu pejabat
wewenang yang mengurusi berbagai kegiatan pembiayaan, sehingga kegiatan
dari pembiayaan tersebut tidak dapat berjalan secara maksimal dan rentan
terhadap aktivitas fraud.
RINGKASAN JURNAL

Penelitian ini mengungkapkan bahwa beberapa kelemahan pengendalian internal


telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya kecurangan. Kontrol internal
yang buruk menyebabkan penipuan. Penerapan pengendalian internal yang baik
diharapkan dapat mencegah terjadinya kecurangan dalam pembiayaan, sehingga bank
dapat mencapai tujuannya. Selain itu, kemungkinan risiko internal maupun eksternal
terkait pembiayaan dapat diminimalkan melalui pengawasan yang memadai. Manajemen
bank masih mempekerjakan pejabat yang sama untuk melakukan berbagai kegiatan
pembiayaan. Hal Ini mengarah pada penipuan karena kegiatannya kurang pengawasan.
Kegiatan pengendalian telah melakukan pengawasan yang baik, namun pada bagian lain
masih terdapat kegiatan pembiayaan yang lemah. Masih terdapat pembiayaan agunan
yang diberikan oleh nasabah yang tidak sesuai dengan platform pembiayaan.
Perusahaan memiliki satu pengendalian internal yang bertugas sebagai auditor dan
auditor internal. Tugas dan tanggung jawab pengendalian intern di bank meliputi
pengawasan dan audit yang luas, namun sumber daya manusianya sangat terbatas.
Disarankan agar perusahaan memperhatikan pengendalian lingkungan agar kegiatan
pembiayaan operasional dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pejabat
pembiayaan bank syariah setidaknya mencakup empat unit. Fungsi pejabat dalam
melakukan kegiatan pembiayaan pada bank syariah, mulai dari yang menawarkan produk
bank hingga yang menangani administrasi macet adalah Account Officer (AO), Unit
Pendukung Pembiayaan, Unit Administrasi Pembiayaan, dan Unit Pengawasan
Pembiayaan.
Hasil penelitian ini memberikan implikasi teoritis bahwa pengendalian internal yang
buruk memberikan peluang terjadinya kecurangan. Temuan ini melengkapi hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lokanan (2014) dan Skaife, Veenman, dan
Wangerin (2013). Manajer yang hanya fokus pada hasil laba dan mengabaikan
pencegahan kecurangan, sehingga kinerja bawahan atau karyawan yang diabaikan untuk
dievaluasi juga akan berdampak pada pencegahan kecurangan yang kurang maksimal.
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa pencegahan kecurangan yang maksimal
dalam suatu organisasi harus diikuti dengan pengendalian internal yang baik pula.
Manajemen dapat memperkuat peran pengendalian intern dengan memperbanyak
personelnya, dan tidak ada beberapa jabatan penting yang diisi oleh satu personel.

KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa pada Bank pembiayaan di Medan
rentan terjadi fraud. Hal tersebut dikarenakan manajemen Bank pembiayaan lebih fokus
terhadap laba yang akan diperoleh dan mengambaikan tindak kecurangan yang mungkin
terjadi pada perusahaan. Dalam hal ini, tingkat pengendalian internal pada Bank
pembiayaan masih belum maksimal dan tidak sesuai dengan platform pembiayaan.
MAPPING JURNAL 5

Judul Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pencegahan dan


Pendeteksian Kecurangan (Fraud)
Penulis Mimin Widaningsih dan Desy Nur Hakim
Tahun 2015

Jurnal/Volume/ Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 3 (1), 2015, 586-602


Halaman
Permasalahan Terdapat permasalahan dalam menangani kecurangan (fraud) pada BUMN

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor


internal terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan (fraud) pada BUMN
yang berkantor pusat di Kota Bandung.
Metodelogi Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui
penyebaran kuesioner pada Sembilan BUMN yang Berkantor Pusat di Kota
Bandung. Penelitian ini menggunakan pengujian statistik non – parametris yaitu
dengan Spearman Rank dengan Software SPSS 20.0 for Windows.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh profesionalisme auditor
internal terhadap pencegahan fraud adalah sebesar 40,07%, dan sisanya sebesar
59,93% dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Dan besarnya
pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap pendeteksian kecurangan
adalah sebesar 37,33%, sisanya sebesar 62,67% dapat dipengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak diteliti.
RINGKASAN JURNAL

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi
yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersamasama dengan pelaku
ekonomi lain yaitu swasta dan koperasi, yang merupakan perwujudan dari bentuk bangun
demokrasi ekonomi yang akan terus kita kembangkan secara bertahap dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi, keberadaan BUMN memiliki peran yang
tidak kecil guna ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pada beberapa BUMN
terlihat bahwa terjadi kerjasama sistemik melakukan rekayasa keuangan yang dilakukan
karena lemahnya fungsi internal control, dan beberapa penyimpangan BUMN yang sering
terjadi saat ini terkait akuntabilitas keuangan. Hal tersebut dapat dikurangi atau dicegah
bila Auditor Internal berperan lebih efektif. Untuk itu, fungsi dari Auditor Internal agar
selalu menjaga integritas dan secara berkesinambungan meningkatkan kompetensinya
serta selalu siap berada di depan dan menjadi mitra yang profesional.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh profesionalisme auditor internal
terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan (fraud) yang dilakukan pada
sembilan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, yaitu:
Pertama, BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung memiliki profesionalisme
auditor internal, yang sangat baik. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan pada hasil olah
kuesioner dengan dimensi independensi dan objektivitas (independence and objectivity),
keahlian dan kecermatan professional (proficiency and due professional care), tujuan,
kewenangan, dan tanggung jawab (purpose, authority, and responsibility), dan yang
terakhir program quality assurance dan peningkatan jaminan fungsi audit internal (quality
assurance and improvement program).
Kedua, Upaya pencegahan kecurangan (fraud) pada BUMN yang berkantor pusat di
Kota Bandung tergolong pada kategori Baik. Hal ini berdasarkan pada hasil olah kuesioner
yang merujuk pada dimensi – dimensi seperti Penetapan Kebijakan Anti-fraud, Prosedur
Pencegahan Baku, Organisasi, Teknik Pengendalian dan Kepekaan terhadap Fraud.
Ketiga, Upaya pendeteksian kecurangan (fraud) pada BUMN yang berkantor pusat
di Kota Bandung tergolong pada kategori Baik. Hal ini sesuai dengan hasil olah kuesioner
yang berdasarkan pada dimensi Audit Berbasis Risiko dan Jaringan Informan (Audit
Intelligence).

KESIMPULAN

Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa dari BUMN masih
terjadi rekayasa pada laporan keuangan. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya
pengawasan atau internal control dari perusahaan. Oleh karena itu, profesionalisme dari
auditor internal yang dapat mendeteksi dan mencegah kecurangan yang kemungkinan
terjadi pada perusahaan. Peran auditor internal sangat berperan penting demi masa
depan kantor BUMN di Bandung.
MAPPING JURNAL 6

Judul The effect of internal control and anti-fraud awareness on fraud prevention (A
survey on inter-governmental organizations)
Penulis Rozmita Dewi Yuniarti
Tahun 2017

Jurnal/Volume/ Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura 20(1), 113 – 124
Halaman
Permasalahan Dibutuhkannya Pencegahan fraud yang dikhususkan dalam proses pengadaan

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengendalian
internal dan kesadaran anti-fraud terhadap pencegahan fraud di Organisasi
intergovernmental.
Metodelogi Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian internal sebagai
variabel bebas, kesadaran anti-fraud sebagai variabel bebas, dan pencegahan
fraud sebagai variabel terikat. Teknik sampling yang digunakan adalah
convenience sampling. Data yang diperoleh melalui kuesioner dikirim ke Staf
Indonesia yang telah terlibat atau berpartisipasi dalam proses pengadaan. Jumlah
sampel yang diperoleh sebanyak 58 responden. Convenience sampling digunakan
untuk menentukan sampel, sedangkan regresi digunakan untuk menganalisis
data
Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dan
kesadaran anti-fraud secara signifikan mempengaruhi pencegahan fraud. Ini
berarti bahwa fraud dapat dicegah dengan membangun pengendalian internal
yang baik dan dengan meningkatkan kesadaran antifraud kepada semua pihak di
dalam organisasi.
RINGKASAN JURNAL

Penelitian ini didasarkan pada pengadaan barang dan jasa yang memiliki risiko
tinggi terjadinya kecurangan yang dapat merugikan organisasi. Badan Pengadaan barang
dan jasa dianggap sebagai area sensitif yang mendapat perhatian dari pihak manajemen,
terutama dengan terbukanya kasus-kasus fraud yang dapat merugikan organisasi.
Tingginya risiko kecurangan dalam proses pengadaan menuntut organisasi untuk bekerja
dan strategi yang tepat untuk mencegah terjadinya kecurangan. Strategi pencegahan
penipuan adalah serangkaian program yang dirancang untuk mencegah atau setidaknya
mengendalikan penipuan. Strategi ini terkait dengan bagaimana mengendalikan faktor
pendorong munculnya fraud dengan menciptakan kondisi yang dapat mengarahkan
organisasi ke arah pencegahan fraud. Untuk menerapkan strategi ini, sistem pengendalian
internal harus diterapkan secara efektif (Hermiyetti 2010).
Kasus penipuan yang terjadi baik di lembaga publik maupun swasta semakin
meningkat. Semua pihak harus mewaspadai fenomena ini. Selain itu, semua pihak harus
menyusun strategi anti-fraud dan secara konsisten membangun kesadaran anti-fraud.
Mereka juga harus meningkatkan kesadaran bersama tentang bahaya penipuan dan
dampaknya terhadap organisasi dan karyawan. Tuanakotta (2012) menyatakan bahwa
ada dua konsep lain selain pengendalian internal untuk mencegah terjadinya kecurangan,
yaitu untuk menciptakan kesadaran tentang kecurangan (fraud awareness) dan untuk
menilai risiko kecurangan (fraud-risk assessment).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pencegahan fraud. Hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
Mappanyuki dkk. (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
penerapan pengendalian internal baik secara parsial maupun simultan terhadap
pencegahan kecurangan pengadaan. Bukti ini dapat mendukung teori yang dikemukakan
oleh Albrecht et al. (2012) yang menyatakan bahwa penerapan pengendalian internal
yang baik merupakan cara untuk metode pencegahan kecurangan yang banyak
digunakan. Kesadaran anti-fraud berpengaruh signifikan dan positif terhadap pencegahan
fraud. Hasil ini sejalan dengan yang diusulkan oleh Tuanakotta (2012) yang menyatakan
bahwa selain konsep pengendalian internal dalam pencegahan fraud yaitu untuk
menciptakan kesadaran terhadap fraud.

KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa tindak kecurangan terjadi di
lembaga publik maupun swasta. Pengadaan barang dan jasa pada perusahaan memiliki
risiko tinggi terjadinya kecurangan yang dapat merugikan organisasi. Oleh karena itu,
dibutuhkannya pengendalian internal yang baik, sehingga dapat mencegah kemungkinan
terjadinya kecurangan. Selain itu, dengan adanya kesadaran Anti-fraud juga dapat
mencegah kecurangan pada perusahaan.
MAPPING JURNAL 7

Judul Peran Internal Auditor dalam Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan (Fraud)
pada Perusahaan
Penulis Mursalin
Tahun 2014

Jurnal/Volume/ Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 11, No.1,April 2014 : 32 - 52


Halaman
Permasalahan Banyaknya kasus mengenai bangkrutnya perusahaan akibat dari kecurangan pada
laporan keuangan yang terjadi. Hal tersebut menjadi tugas seorang Audit internal
dalam perusahaan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menangani
hal tersebut
Tujuan Untuk mencegah dan mendetektiksi kecurangan (fraud) pada perusahaan

Metodelogi Penelitian menggunakan Analisis kualitatif

Hasil -Menurut ACFE, kecurangan yang terjadi dapat digolongkan ke dalam tiga
kategori kecurangan, kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud),
penyalahgunaan aset (asset misappropriation), dan korupsi (corruption). Setelah
memahami jenis-jenis kecurangan, internal auditor perlu memahami secara tepat
struktur pengendalian intern yang baik agar dapat melakukan upaya-upaya untuk
mencegah dan mendeteksi kecurangan.
-Menurut COSO, struktur pengendalian intern terdiri atas lima komponen, yaitu
lingkungan pengendalian (control environment), penaksiran risiko (risk
assessment), standar pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi
(information and communication), serta pemantauan (monitoring). Jika struktur
internal control sudah ditempatkan dan berjalan dengan baik, peluang adanya
kecurangan yang tak terdeteksi akan banyak berkurang.
-Survey ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) membuktikan bahwa
whistleblowing dibutuhkan karena whistleblowing system terbukti sebagai alat
yang ampuh dalam mencegah terjadinya fraud di dalam perusahaan, sedangkan
forensic auditing dapat secara efektif membantu menemukan dan memastikan
adanya tindak pidana korupsi.
RINGKASAN JURNAL
Penelitian ini didasarkan pada banyaknya bukti kecurangan atau fraud yang terjadi
di perusahaan guna untuk memperoleh keuntungan yang besar. Peran dari internal dari
audit sangatlah dibutuhkan untuk membantu pimpinan perusahaan dalam melaksanakan
tanggung jawabnya mengenai kegiatan yang diaudit. Audit internal berperan dalam
pencegahan fraud, pendeteksian fraud dan penginvestigasian fraud.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan senantiasa menghadapi
berbagai risiko yang dinamakan risiko bisnis (bussiness risk). Termasuk diantaranya adalah
risiko terjadinya kecurangan (fraud) yang tergolong dalam risiko integritas (integrity risk).
Menurut ACFE, kecurangan yang terjadi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori
kecurangan, kecurangan laporan keuangan (financial statement fraud), penyalahgunaan
aset (asset misappropriation), dan korupsi (corruption).
Tanda-tanda awal (symptoms) biasanya muncul dalam kasus kecurangan, walau
demikian munculnya symptoms tersebut belum berarti telah terjadi kecurangan.
Symptoms ini dikenal dengan nama red flag, yang sebaiknya dipahami dan digunakan oleh
internal auditor dalam melakukan analisis dan evaluasi lebih lanjut untuk mendeteksi
adanya kecurangan yang mungkin timbul sebelum dilakukan investigasi. Setelah
memahami jenis-jenis kecurangan, internal auditor perlu memahami secara tepat
struktur pengendalian intern yang baik agar dapat melakukan upaya-upaya untuk
mencegah dan mendeteksi kecurangan.
Menurut COSO, struktur pengendalian intern terdiri atas lima komponen, yaitu
lingkungan pengendalian (control environment), penaksiran risiko (risk assessment),
standar pengendalian (control activities), informasi dan komunikasi (information and
communication), serta pemantauan (monitoring). Jika struktur internal control sudah
ditempatkan dan berjalan dengan baik, peluang adanya kecurangan yang tak terdeteksi
akan banyak berkurang. Pemeriksa kecurangan harus mengenal dan memahami dengan
baik setiap elemen dalam struktur pengendalian intern agar dapat melakukan evaluasi
dan mencari kelemahannya.
Survey ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) membuktikan bahwa
whistleblowing dibutuhkan karena whistleblowing system terbukti sebagai alat yang
ampuh dalam mencegah terjadinya fraud di dalam perusahaan, sedangkan forensic
auditing dapat secara efektif membantu menemukan dan memastikan adanya tindak
pidana korupsi.

KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa banyak perusahaan yang
bangkrut akibat dari kerungan yang dilakukan. Kecurangan yang terjadi dapat berupa
kecurangan laporan keuangan, kecurangan penyalagunaan aset dan korupsi. Dalam hal
tersebut, auditor internal dituntut untuk lebih memperbaiki pengendalian yang ada dalam
perusahaan agar dapat mengetahui kemungkinan kecurangan pada laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai