Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif
Oleh:
Ridhan Rahmah
Tahun 2008
Terjadinya kecurangan merupakan suatu tindakan yang disengaja yang tidak dapat
terdeteksi oleh suatu pengauditan dapat memberikan efek yang merugikan dan cacat
bagi proses pelaporan keuangan. Penelitian ini didasarkan pada beberapa kasus
penyalahangunaan aset, salah saji laporan keuangan dan kasus korupsi yang banyak
terjadi di perusahaan. Kasus-kasus tersebut memberikan bukti lebih jauh tentang
kegagalan audit yang membawa akibat serius bagi masyarakat bisnis. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkan kegagalan auditor dalam mendeteksi kecurangan yaitu
kecurangan lebih sulit untuk dideteksi karena biasanya melibatkan penyembunyian
(concealment). Penyembunyian itu terkait dengan catatan akuntansi dan dokumen yang
berhubungan, dan hal ini juga berhubungan dengan tanggapan pelaku kecurangan atas
permintaan auditor dalam melaksanakan audit. Jika auditor meminta bukti transaksi
yang mengandung kecurangan, dia akan menipu dengan memberi informasi palsu atau
tidak lengkap. Selanjutnya, perkembangan standar pengauditan di depan yang
menunjukkan usaha untuk terus-menerus memperbaiki standar yang mengatur
pendeteksian kecurangan. Perbaikan ini terutama timbul dari kenyataan bahwa
tanggung jawab pendeteksian kecurangan pada praktek belum cukup efektif
dilaksanakan. Hal terakhir yang menjadi faktor gagalnya auditor dalam mendeteksi
kecurangan yaitu Lingkungan pekerjaan audit merupakan hal penting yang
mempengaruhi kualitas audit termasuk juga dalam kualitas pendeteksian kecurangan.
Tekanan-tekanan yang muncul dari lingkungan pekerjaan ini harus dengan tepat dikelola
agar tidak berakibat buruk bagi kualitas audit.
KESIMPULAN
Tujuan Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel tekanan,
peluang, rasionalsiasi, kompetensi dan arogansi baik secara simultan dan parsial
dalam pendeteksian kecurangan pelaporan keuangan.
Metodelogi Data yang dipakai yakni data sekunder berupa laporan tahunan serta laporan
keuangan BUMN yang terdaftar di BEI periode 2014-2018. Teknik memilih sampel
memakai purposive sampling sehigga memperoleh sampel berjumlah 17 BUMN.
Analisis data yang dipakai yakni statistik deskriptif dan analisis regresi logistik
dengan program SPSS 20.
Hasil Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan tekanan, peluang,
rasionalisasi, kompetensi dan arogansi berpengaruh signifikan dalam
pendeteksian kecurangan pelaporan keuangan. Hasil pengujian secara parsial
menujukkan bahwa frekuensi jumlah foto CEO yang menjadi proksi variabel
arogansi berpengaruh positif signifikan, variabel tekanan (Rasio leverage)
berpengaruh negatif signifikan, sedangkan peluang (persentase jumlah komite
audit independen), rasionalisasi (pergantian akuntan publik) serta kompetensi
(pergantian direksi) tidak berpengaruh dalam pendeteksian kecurangan
pelaporan keuangan.
RINGKASAN JURNAL
KESIMPULAN
Berdasarkan pada jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu yang dapat
mendeteksi kecurangan laporan keuangan yaitu dengan teori pentagon fraud. Teori ini
mencakup tekanan, peluang, rasionalisasi, kompetensi serta arogansi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan tekanan, peluang, rasionalisasi, kompetensi dan
arogansi berpengaruh signifikan dalam pendeteksian kecurangan pelaporan keungan
pada BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
MAPPING JURNAL 3
Judul The Study of Individual Morality and Internal Control and the Relationship on
Accounting Fraud
Penulis M. Muttiarni
Tahun 2021
KESIMPULAN
Berdasarkan pada jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi
tindak kecurangan atau fraud diperlukan moralitas yang baik dari individu dan
peningkatan pengendalian internal yang baik pada Badan Pendapatan Daerah Kota
Makassar. Jika moralitas individu dan pengendalian internal semakin baik, maka
kecurangan akan lebih mudah dideteksi dan dapat dicegah.
MAPPING JURNAL 4
Penulis Wahyuni
Tahun 2019
KESIMPULAN
Berdasarkan pada jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa kecurangan laporan
keuangan adalah kecurangan yang paling rentan dan sering terjadi di perusahaan. Selain
itu, kecurangan laporan keuangan yang paling merugikan perusahaan. Hal tersebut
terjadi karena pengendalian internal yang lemah. Jika pengendalian internal lemah,
maka kecuranga laporan keuangan akan sulit dideteksi dan dicegah. Dalam hal ini, salah
satu cara dan perspektif untuk meninjau dan mendeteksi kecurangan adalah dengan
perspektif segiempat kecurangan (fraud diamond).
MAPPING JURNAL 6
Judul Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis Fraud Triangle pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penulis Laila Tiffani
Tahun 2015
KESIMPULAN
Berdasarkan pada jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu cara untuk
mendeteksi kecurangan laporan keuangan yaitu dengan menggunakan teori fraud
triangle, yakni dengan melihat faktor-faktor yang dapat memengaruhi pelaku melakukan
kecurangan. Kecurangan dapat terjadi karena adanya tekanan, kesempatan dan
rasionalisasi.
MAPPING JURNAL 7