Anda di halaman 1dari 20

TES 3

AUDIT INTERNAL
Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman Audit dan Kompetensi Terhadap
Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan

DISUSUN OLEH:
1. Chrisentia Lingga (2005151012)
2. Ossy Afrielza (2005151006)
3. Riris Novryanti Sigalingging (2005151042)

AKP-7B

DOSEN PENGAMPU:
DR. DELLIANA, S.E. AK., MSI., CA.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman Audit dan Kompetensi Terhadap Kemampuan
Auditor Mendeteksi Kecurangan
Chrisentia Lingga1, Ossy Afrielza2, Riris Novryanti Sigalingging3,
Deliana Deliana4
Akuntansi Keuangan Publik, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Medan
Jl. Almamater No.1, Kampus USU, Medan
chrisentialingga@students.polmed.ac.id
ossyafrielza@students.polmed.ac.id
ririsnovryantisigalingging@students.polmed.ac.id

Abstrak
Fraud refers to unlawful acts committed by individuals, both inside and outside an organization,
for personal or group interests, which directly harm other parties. This research aims to
evaluate auditors' professional skills, audit experience, and fraud detection expertise. The
research method applied is Systematic Literature Review (SLR). In the data collection process,
all articles with relevant research topics were identified and evaluated. A total of 20 articles
were used, with at least 6 taken from Google Scholar. Research findings show that professional
skills, audit experience, and competence have a significant impact on the auditor's ability to
detect fraud.
Keywords: Fraud, Professionalism, Audit experience, Competence

Abstrak

Kecurangan merujuk pada tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh individu, baik di
dalam maupun di luar suatu organisasi, demi kepentingan pribadi atau kelompok, yang secara
langsung merugikan pihak lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan
profesional auditor, pengalaman audit, dan keahlian deteksi kecurangan. Metode penelitian yang
diterapkan adalah Systematic Literature Review (SLR). Dalam proses pengumpulan data, semua
artikel dengan topik penelitian yang relevan diidentifikasi dan dievaluasi. Sebanyak 20 artikel
digunakan, dengan setidaknya 6 diambil dari Google Scholar. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa keterampilan profesional, pengalaman audit, dan kompetensi memiliki dampak signifikan
terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Kata kunci : Kecurangan, Profesionalisme, Pengalaman audit, Kompetensi


PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi dan teknologi saat ini tidak hanya memberikan dampak positif
pada pembangunan negara, tetapi juga menjadi tantangan karena meningkatnya tindakan
penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan cepat. Kecurangan semakin
menjadi permasalahan di berbagai sektor, termasuk bisnis, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan penanganan kecurangan, mengakibatkan setiap
perusahaan atau instansi pemerintah melibatkan auditor untuk melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan mereka. Tindakan kecurangan yang umum melibatkan manipulasi informasi
dalam laporan keuangan, penghapusan dokumen, dan upaya untuk meningkatkan keuntungan,
yang pada akhirnya dapat merugikan ekonomi perusahaan maupun ekonomi nasional.
Kecurangan sering kali dipicu oleh peluang untuk melakukan tindakan penipuan. Dalam konteks
ini, kecurangan didefinisikan sebagai serangkaian pelanggaran yang melibatkan tindakan
melawan hukum yang dilakukan secara sengaja dan dengan tujuan tertentu, seperti memberikan
kesan yang salah atau menyesatkan kepada pihak lain, baik oleh individu di dalam maupun di
luar organisasi, demi kepentingan pribadi atau kelompok. Tindakan ini dapat merugikan secara
langsung maupun tidak langsung generasi bangsa lain (Karamoy dan Wokas, 2022).

Berita tentang penangkapan penyidik dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang
dilakukan oleh Badan Pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah bukan
merupakan kabar baru. Penangkapan beberapa penyidik BPK tidak terjadi tanpa alas an,
melainkan karena tindakan mereka yang dianggap melanggar, yaitu memberikan suap untuk
memperoleh sertifikat Tanda Bukti Pembayaran (WTP) yang tidak sah. Komisi Pemberantasan
Korupsi menegaskan bahwa tidak ada dugaan korupsi terkait penerimaan hadiah atau janji.
Selain itu, kecurangan dalam pelaporan keuangan seringkali memicu kasus yang melibatkan
perusahaan multinasional dan swasta. Beberapa contoh melibatkan kasus penipuan yang
merugikan negara sebesar Rp 13,7 triliun oleh beberapa pengelola Jiwasraya pada tahun 2020,
serta kasus PT Garuda pada 31 Desember 2018 yang terkait dengan penyajian laporan keuangan.
Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas auditor dalam mendeteksi
kecurangan. Kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan dianggap sebagai parameter
kualitas. Oleh karena itu, auditor perlu meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan saat
melakukan audit terhadap laporan keuangan. Salah satu indikator keberhasilan audit adalah
kemampuan auditor dalam mengidentifikasi dan mendeteksi potensi kecurangan yang dilakukan
oleh pihak yang diaudit. Dalam upaya menghindari kecurangan, auditor harus memiliki
pemahaman mendalam tentang definisi penipuan, jenis-jenis penipuan, tanda-tanda penipuan,
dan metode deteksinya. Faktor-faktor yang dapat menjadi indikasi adanya penipuan, yang
dikenal sebagai "tanda bahaya" (red flags), dapat muncul melalui karakteristik atau kondisi
tertentu. Teori segitiga penipuan yang diusulkan oleh Cressey (1953) menyatakan bahwa
terdapat tiga kondisi yang dapat mendukung terjadinya penipuan.

Faktor-faktor yang disebutkan terdiri dari peluang, tekanan, dan rasionalisasi, yang saling
mendukung dan dianggap sebagai unsur teoritis yang perlu ada agar seseorang melakukan
kecurangan (Ratmono, Diany, dan Purwanto, 2017; Wahyuni dan Nova, Nova, 2019). Auditor
harus mempertahankan sikap profesionalisme sesuai dengan standar umum ketiga SPKN.
Standar tersebut menegaskan bahwa auditor harus menggunakan keahlian profesional mereka
secara cermat dan menyeluruh saat melaksanakan audit dan menyusun laporan audit. Ini berarti
auditor harus memiliki keterampilan audit yang komprehensif, merencanakan dan melaksanakan
pekerjaan mereka dengan hati-hati, serta menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka
secara cermat untuk memberikan keyakinan bahwa laporan tahunan tidak mengandung kesalahan
signifikan yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Selain profesionalisme,
pengalaman auditor memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan audit. Auditor
perlu memiliki pengalaman audit dan pengetahuan teknis agar tidak mudah terpengaruh oleh
pernyataan atau pendapat yang mencurigakan (Nurjanah, Bunga Irwati, dan Kartika Andi, 2016).
Pengalaman ini tidak hanya memberikan peluang pembelajaran yang baik bagi auditor internal,
tetapi juga memperkaya mereka dengan teknik audit. Pengalaman ini juga memberikan
kesempatan untuk menghadapi dan menyelesaikan hambatan serta masalah dalam tugas audit,
sambil tetap mengendalikan kecenderungan emosional terhadap entitas yang sedang diteliti.
Sesuai dengan Standar Profesional Auditor (SPAP), auditor independen diharapkan memiliki
pelatihan dan pengalaman yang memadai, yang biasanya diperoleh melalui praktik industri audit.

Pengalaman dianggap sebagai faktor yang meningkatkan kemampuan auditor dalam


mendeteksi, memahami, bahkan menemukan akar penyebab kecurangan. Inspektur yang telah
memiliki banyak pengalaman dan terbiasa dalam mendeteksi kecurangan cenderung lebih teliti
dalam melaksanakan tugasnya dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengalaman yang
terbatas, seperti yang diungkapkan oleh Angriawan Eco Ferry pada tahun 2014. Selain
pengalaman, menjaga sikap profesional juga menjadi kunci dalam mendeteksi kecurangan, yang
melibatkan pemeliharaan kompetensi. Khususnya dalam konteks mendeteksi kecurangan,
kompetensi menjadi aspek krusial yang perlu dikuasai oleh seorang auditor. Kualifikasi auditor
menjadi faktor penting dalam pelaksanaan audit, karena tingkat kualifikasi dapat mempengaruhi
keberhasilan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Dengan memiliki keterampilan yang solid,
seorang auditor dapat meningkatkan efisiensi proses audit dan meningkatkan tingkat
sensitivitasnya dalam menganalisis laporan keuangan audit. Meskipun tidak semua auditor
memiliki tingkat kualifikasi yang seragam, mereka semua memiliki tanggung jawab yang sama
dalam melaksanakan audit terhadap laporan keuangan. Kualifikasi auditor dapat diperoleh
melalui akumulasi pengetahuan, pendidikan formal dan berkelanjutan, serta partisipasi dalam
pelatihan dan pengalaman audit. Hal ini ditegaskan oleh Pasal 5 Ayat 1 Persyaratan Kualifikasi
Auditor yang diterbitkan oleh BPKP pada tahun 2010, yang menjelaskan bahwa standar
kualifikasi auditor mencakup kualifikasi minimal seorang auditor, termasuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam menjalankan tugas audit dengan baik.

TINJAUAN LITERATUR
Teori Agensi

Menurut Jensen dan Meckling (1976), teori agensi dapat dilihat sebagai suatu kerangka
kerja yang menggambarkan hubungan antara prinsipal dan agen. Dalam konteks ini, prinsipal
mengacu pada pihak yang memiliki hak untuk membuat keputusan tentang masa depan
perusahaan dan menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada agen. Dengan demikian, esensi
dari teori agensi terletak pada hubungan antara dua pihak utama, yaitu pemilik (prinsipal) dan
manajer (agen).

Teori agensi menguraikan peran yang berbeda antara pemilik-prinsipal dan CEO dalam
struktur organisasi. Dalam konteks representasi, peran pihak ketiga adalah memantau kegiatan
manajemen sebagai agen dan memastikan bahwa agen bertindak sesuai dengan keinginan klien.
Auditor dianggap sebagai perantara yang menghubungkan prinsipal dan agen, dengan tanggung
jawab mengawasi tindakan agen dan menyatakan kebenaran laporan keuangan yang disajikan
oleh agen. Dalam kerangka ini, fokus perhatian muncul terkait dengan penilaian terhadap
kualitas audit yang dilakukan oleh auditor.

Kecurangan (fraud)

Kecurangan dapat diartikan sebagai tindakan penipuan dan pelanggaran hukum yang
merugikan kepercayaan yang diberikan oleh seseorang kepada pelaku penipuan. Dalam ranah
akuntansi, kecurangan merujuk pada tindakan penipuan yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh uang atau keuntungan, terutama melibatkan manipulasi keuangan perusahaan.
Joseph Wells, pendiri dan presiden ACFE, seperti yang diutarakan oleh Iqbal dan Murtanto
(2016), mendefinisikan penipuan sebagai "sesuatu yang melibatkan segala jenis kejahatan untuk
mendapatkan sesuatu yang menggunakan penipuan atau penipuan sebagai modus operasi utama."
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penipuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang tidak sah.

Profesionalisme Auditor

Profesionalisme auditor memiliki peran yang sangat krusial dalam pelaksanaan tugasnya,
karena dapat berpengaruh pada kualitas pekerjaan yang dilakukan. Menurut Longman (1987),
profesionalisme dapat diartikan sebagai perilaku, keterampilan, atau karakteristik yang dimiliki
oleh seorang profesional. Keterampilan profesional pemeriksa negara diatur dalam standar
umum ketiga SPKN, yang menekankan bahwa pemeriksa harus memanfaatkan keahliannya
dengan cermat dan teliti saat melakukan pemeriksaan serta merangkum laporan pemeriksaan.
Standar umum ketiga ini, seperti yang dijelaskan dalam SA Professional auditor § 230 (IAPI,
2011), menyatakan bahwa auditor harus menggunakan keterampilan profesionalnya dengan hati-
hati dan menyeluruh ketika mengevaluasi dan menyusun laporan.
Dengan kata lain, dalam konteks auditor, profesionalisme berarti bahwa mereka harus
merencanakan dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan penuh profesionalisme dan akurasi.
Dengan kata lain, auditor diharapkan menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan
akurat, sesuai dengan pandangan yang diungkapkan oleh Sitio (2018). Menurut Hall (1996),
Theresia (2003), dan Satriawa (2013), tanggung jawab sosial dalam profesi auditor mencakup
pandangan tentang pentingnya peran suatu profesi dan nilai pekerjaan bagi masyarakat dan para
profesional. Tanggung jawab sosial ini menekankan pentingnya melaksanakan tugas auditor
dengan jujur dan akurat demi kepentingan masyarakat dan profesinya sendiri.

Pengalaman Auditor

Auditor yang memiliki pengalaman dianggap memiliki kemampuan untuk


mengidentifikasi, memahami, dan bahkan menemukan akar penyebab kecurangan. Anggriawan
Eko Ferry (2014) mengungkapkan bahwa seorang inspektur yang memiliki pengalaman yang
luas dan terbiasa dalam mendeteksi kecurangan cenderung lebih teliti dalam menjalankan
tugasnya dibandingkan dengan inspektur yang memiliki pengalaman terbatas. Dalam
melaksanakan audit, auditor diharapkan memiliki keahlian audit dan pemahaman teknis agar
dapat menyampaikan pernyataan atau pendapat tanpa menimbulkan rasa aneh atau
mencurigakan, seperti yang ditekankan oleh Nurjanah Bunga Irwati dan Kartika Andi (2016).

Susandya (2021) menyatakan bahwa pengalaman seorang auditor mencakup beragam


tugas atau periode kinerja, dan pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses
pengembangan potensi dan pembelajaran, baik secara formal maupun informal. Pengalaman juga
dapat diinterpretasikan sebagai suatu proses yang membawa manusia menuju perilaku yang lebih
tinggi atau lebih baik, sesuai dengan penjelasan Junywanti (2022). Berdasarkan hasil penelitian
empiris, Tambun (2023) mengindikasikan bahwa pengalaman auditor memiliki dampak simultan
terhadap kemampuan mereka dalam mendeteksi kecurangan. Hal ini menegaskan bahwa
pengalaman auditor memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan mereka
untuk mengidentifikasi tindakan kecurangan.

Kompetensi

Secara etimologis, istilah "kompetensi" berasal dari bahasa Inggris, yakni "competence"
atau "competency," yang merujuk pada keterampilan, kemampuan, dan kewibawaan. Pada
dasarnya, kompetensi dapat diartikan sebagai keterampilan atau kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam menjalankan tugas atau pekerjaan di suatu bidang sesuai dengan posisinya.
Kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai aspek pribadi pegawai yang memungkinkannya
mencapai hasil yang lebih baik, melibatkan karakteristik, motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, di mana kompetensi dapat membentuk perilaku yang pada akhirnya
memengaruhi kinerja (Wicaksono Monot, 2015).
Jack Gordon (1998) menyatakan bahwa konsep kompetensi mencakup enam aspek, yakni
informasi, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap, dan minat. Sementara itu, kualifikasi, seperti
yang dijelaskan oleh Ilmiyati dan Suhardjo (2012), mengacu pada pengetahuan profesional yang
diperoleh oleh seorang auditor melalui pendidikan formal, kualifikasi profesional, serta
partisipasi dalam pelatihan, seminar, dan simposium.

Kompetensi, sebagai suatu keterampilan, dapat diterapkan secara objektif dalam konteks
audit. Meskipun pengalaman memiliki peran penting, penilaian terhadap kompetensi atau
pengetahuan tidak hanya bergantung pada pengalaman belaka. Pengambilan keputusan yang
efektif memerlukan pertimbangan terhadap aspek-aspek lain, karena seseorang memiliki
berbagai elemen lain dalam dirinya. Selain pengalaman, pengetahuan juga memainkan peran
kunci (Ilmiyati dan Suhardjo, 2012). Di setiap organisasi, tanggung jawab seorang supervisor
adalah memastikan bahwa setiap pemeriksaan dilakukan oleh pengawas yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan
baik (Ilmiyati dan Suhardjo, 2012).

Kemampuan Auditor Untuk Mendeteksi Kecurangan

Wiratmaja (2020) menyatakan bahwa kompetensi auditor melibatkan penerapan


keterampilan melalui pengalaman dan pengetahuan, memungkinkan auditor untuk menjalankan
tugas audit dengan lebih objektif, cermat, dan teliti. Pemahaman yang mendalam tentang bisnis
dan industri klien menjadi aspek kunci bagi seorang akuntan, membantu mereka
mengidentifikasi anomali atau pola yang tidak sejalan dengan praktik bisnis normal. Mendeteksi
kecurangan merupakan bagian integral dari pekerjaan auditor, yang memerlukan pemahaman
terhadap sistem dan prosedur internal organisasi untuk mengevaluasi risiko kecurangan. Dengan
pengetahuan tentang bagaimana seharusnya proses internal berjalan, auditor dapat lebih mudah
mengenali penyimpangan dari prosedur yang telah ditetapkan.

Akuntan juga perlu memiliki kemampuan analitis yang tinggi untuk mengevaluasi
informasi dan data. Mereka harus mampu mengenali pola tren atau anomali yang dapat
menunjukkan potensi kecurangan. Auditor harus tetap waspada terhadap "tanda bahaya" atau
tanda-tanda potensial penipuan, seperti perubahan mendadak dalam perilaku karyawan, kejadian
yang tidak biasa, atau ketidaksesuaian antara data keuangan dan operasional. Auditor yang
memiliki kemampuan mendeteksi kecurangan kemungkinan besar akan mengenali indikator-
indikator kecurangan dalam organisasi, yang memerlukan pengawasan atau penyelidikan lebih
lanjut (Pramudyastuti, 2014). Secara umum, sinyal-sinyal yang digunakan untuk melakukan
kecurangan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu kecurangan yang berasal dari
dalam perusahaan dan kecurangan yang berasal dari luar perusahaan (Fonorow, 1989; Setiawan,
2003). Dalam memberikan opini mengenai hasil pengendalian, auditor dipengaruhi oleh
kompetensi dan keterampilan sebagai bagian dari kompetensinya (Putri, 2022).
METODE PENELITIAN

Anditiasar dan timnya (2021) menjelaskan bahwa Systematic Literature Review (SLR)
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menginterpretasi seluruh penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam suatu bidang.
Dalam pelaksanaannya, penelitian SLR melibatkan tinjauan secara sistematis terhadap artikel-
artikel yang relevan dengan topik penelitian tertentu. Proses ini melibatkan langkah-langkah
identifikasi dan evaluasi secara sistematis terhadap artikel-artikel yang berkaitan dengan topik
penelitian yang dipilih oleh peneliti.

Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan 20 artikel yang memiliki


relevansi dengan topik yang telah ditentukan. Tahapan ini melibatkan penetapan topik
pembahasan, pengumpulan informasi dari artikel-artikel yang sesuai dengan topik tersebut, dan
penyusunan artikel-artikel yang ditemukan ke dalam sebuah tabel yang mencakup informasi
seperti nama penulis dan judul artikel. Pendekatan ini memberikan kerangka kerja terstruktur
bagi peneliti untuk merangkum literatur yang relevan dalam konteks penelitian yang sedang
dilakukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Daftar artikel yang terkait dengan topik pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan
perusahaan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Daftar dan Hasil Artikel Terkait Pengaruh Profesional Auditor, Pengalaman Auditor, dan
Kompetensi Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan

No Penulis Tahun Judul Artikel Jurnal Hasil Penelitian


Terbit
1 Chelli 2022 Pengaruh Owner: Riset & Jurnal Hasil uji regresi (uji t)
Resgi Kompetensi, Akuntansi menunjukkan bahwa
Arnanda, Profesionalisme, e –ISSN : 2548-9224 hanya variabel
Varon Beban Kerja, | p–ISSN : 2548-7507 pengalaman yang
Diaz Pengalaman Volume 6 Nomor 1, berpengaruh positif
Purba, Auditor Terhadap Januari 2022 terhadap kemampuan
Arie Kemampuan auditor dalam
Pratania Auditor Dalam mendeteksi
Putri Mendeteksi kecurangan. Pemilihan
Kecurangan tempat melakukan
penelitian didasarkan
pada kebutuhan akan
informasi terkini
mengenai pengaruh
kompetensi,
profesionalisme, beban
kerja dan pengalaman
auditor terhadap
kemampuan auditor
dalam mendeteksi
kecurangan pada
Kantor Akuntan Publik
di Kota Medan.
2 Sartika 2015 PENGARUH Jom FEKON Vol. 2 Hasil penelitian ini
N INDEPENDENSI, No. 2 Oktober 2015 menunjukkan
Simanju KOMPETENSI, yang berpengaruh
ntak SKEPTISME terhadap Kompetensi,
PROFESIONAL Skeptisisme
DAN Profesional dan
PROFESIONALIS Profesionalisme
ME TERHADAP Kemampuan
KEMAMPUAN Mendeteksi Penipuan.
MENDETEKSI Sedangkan
KECURANGAN Independensi tidak
(FRAUD) PADA berpengaruh terhadap
AUDITOR DI Kemampuan
BPK RI Deteksi Penipuan. Nilai
PERWAKILAN Koefisien determinasi
PROVINSI adalah sebesar 0,612
SUMATERA yang berarti demikian
UTARA Sebanyak 61,2%
variabel independen
dalam penelitian ini
mampu mempengaruhi
variabel terikat,
sedangkan sisanya
sebesar 31,8%
dijelaskan oleh variabel
lain
tidak termasuk dalam
penelitian ini.
3 NENG 2016 Pengaruh Journal article // Berdasarkan hasil
IRA, Profesionalisme Jurnal Ilmiah penelitian secara
NOFRY dan Pengalaman Akuntansi Universitas empiris menunjukkan
ANTI Auditor terhadap Pamulang bahwa profesional
Kemampuan dan pengalaman auditor
Auditor dalam berpengaruh secara
Mendeteksi simultan terhadap
Kecurangan kemampuan
auditor dalam
mendeteksi
kecurangan, maka
semakin meningkatnya
sifat
profesionalisme dan
meningkatnya
pengalaman seorang
auditor maka akan
semakin tinggi
kemampuan seorang
auditor dalam
mendeteksi kecuranga
4 Julia 2015 PENGARUH Journal article // Hasil penelitian
Fitri PROFESIONALIS Jurnal Online menunjukkan
Hutabara ME, Mahasiswa Fakultas bahwa pengabdian pada
t INDEPENDENSI, Ekonomi Universitas profesi,
KOMPETENSI Riau kewajiban sosial,
DAN kemandirian,
TANGGUNGJAW keyakinan terhadap
AB AUDITOR profesi,
TERHADAP hubungan dengan
KEMAMPUAN sesama profesi,
AUDITOR independensi,
DALAM kompetensi dan
MENDETEKSI tanggungjawab
KECURANGAN memiliki pengaruh
(SURVEY PADA signifikan terhadap
AUDITOR DI kemampuan
KAP WILAYAH auditor dalam
SUMATERA) mendeteksi
kecurangan
5 Sandi 2015 PENGARUH RED Journal article // Dari hasil penelitian
Prasetyo FLAGS, Jurnal Online yang telah
SKEPTISME Mahasiswa Fakultas dipaparkan pada BAB
PROFESIONAL Ekonomi Universitas sebelumnya,
AUDITOR, Riau maka dapat ditarik
KOMPETENSI, kesimpulan
INDEPENDENSI, bahwa red flags,
DAN skeptisme
PROFESIONALIS profesional auditor,
ME kompetensi, dan
TERHADAP profesionalisme
KEMAMPUAN berpengaruh
AUDITOR signifikan terhadap
DALAM kemampuan
MENDETEKSI auditor dalam
KECURANGAN mendeteksi
(STUDI EMPIRIS kecurangan.Sedangkan
PADA KANTOR Independensi
AKUNTAN tidak berpengaruh
PUBLIK signifikan
DI PEKANBARU, terhadap kemampuan
PADANG, DAN auditor dalam
MEDAN YANG mendeteksi
TERDAFTAR kecurangan.
DI IAPI 2013)
6 Prima 2023 PENGARUH Jurnal Ekonomi Dari hasil analisis data
Parasian KOMPETENSI, Trisaktihttps://www.e- yang dilakukan dengan
Tambun, PROFESIONALIS journal.trisakti.ac.id/in menganalisis kuesioner
Deni ME, dex.php/jetVol. 3 No. yang diisi oleh 33
Darmaw PENGALAMAN, 2 Oktober 2023 : auditor internal dari
ati DAN hal : 3587- berbagai perusahaan di
WHISTLEBLOWI 3596http://dx.doi.org/ wilayah Jabodetabek,
NG 10.25105/jet.v3i2.182 diperoleh beberapa
SYSTEMTERHA 41e-ISSN 2339-0840 kesimpulan. Pertama,
DAP terdapat pengaruh
KEMAMPUAN positif secara
AUDITOR signifikan antara
DALAM kompetensi auditor
MENDETEKSI dan kemampuan
KECURANGAN auditor dalam
mendeteksi
kecurangan, yang
mengindikasikan
bahwa auditor yang
memiliki kompetensi
yang lebih tinggi
cenderung lebih
efektifdalam
mendeteksi
kecurangan. Hasil ini
mendukung hipotesis
pertama (H1). Kedua,
tidak terdapat pengaruh
positif secara signifikan
antara profesionalisme
auditor dan
kemampuan auditor
dalam mendeteksi
kecurangan, sehingga
hipotesis kedua (H2)
ditolak. Ketiga,
terdapat pengaruh
positif secara
signifikan antara
pengalaman auditor
dan kemampuan
auditor dalam
mendeteksi
kecurangan, yang
menunjukkan bahwa
pengalaman auditor
dapat meningkatkan
kemampuan mereka
dalam mendeteksi
kecurangan. Ini
mendukung hipotesis
ketiga (H3). Terakhir,
tidak terdapat
pengaruh positif
secara signifikan
antara sistem
whistleblowingauditor
dan kemampuan
auditor dalam
mendeteksi
kecurangan, sehingga
hipotesis keempat (H4)
juga ditolak.
7 Chelli 2022 Pengaruh Riset & Jurnal Hasil uji regresi (uji t)
Resgi Kompetensi, Akuntansi menunjukkan hanya
Arnanda, Profesionalisme, pengalaman saja
Varon Beban Kerja, variabel berpengaruh
Diaz Pengalama Auditor positif terhadap
Purba , Terhadap kemampuan auditor
Arie Kemampuan dalam mendeteksi
Pratania Auditor Dalam kecurangan. Pilihan
Putri Mendeteksi tempat untuk
Kecurangan melakukan
Penelitian ini
didasarkan pada
kebutuhan akan
informasi terkini
mengenai pengaruh
kompetensi,
profesionalisme, beban
kerja dan pengalaman
auditor terhadap
kemampuan auditor
dalam mendeteksi
kecurangan pada
Kantor Akuntan Publik
Kota Medan.
8 Yulia 2018 Pengaruh Beban Jurnal WRA penelitian yang
Eka Sari, Kerja, Pengalaman, menggunakan metode
Nayang dan Skeptisme regresi berganda hanya
Helmayu Profesional menemukan hal
nita Terhadap tersebut
Kemampuan beban kerja mempunyai
Auditor Dalam pengaruh negatif
Mendeteksi terhadap kemampuan
Kecurangan (Studi deteksi kecurangan
Empiris pada BPK auditor. Sedangkan,
RI Perwakilan pengalaman, dan
Propinsi Sumatera profesional
Barat) skeptisisme
berpengaruh positif
terhadap kemampuan
deteksi kecurangan
auditor.
9 Okmi 2022 Pengaruh Pelatihan Jurnal Eksplorasi Hasil penelitian ini
Elfia , Auditor, Tekanan Akuntansi (JEA) menunjukkan bahwa
Erinos Waktu, dan pelatihan auditor
NR Skeptisisme mempunyai a
Profesional berpengaruh positif
terhadap terhadap kemampuan
Kemampuan auditor dalam
Auditor dalam mendeteksi
Mendeteksi kecurangan, sedangkan
Kecurangan: Studi tekanan waktu dan
Empiris pada BPK skeptisisme profesional
RI Perwakilan tidak berpengaruh
Provinsi Sumatera terhadap kemampuan
Barat auditor dalam
mendeteksi
kecurangan. Oleh
karena itu, auditor
disarankan untuk lebih
sering mengikuti
pelatihan agar mampu
mendeteksi kecurangan
juga akan meningkat
10 Halimatu 2022 PENGARUH Indonesian Journal of Hasil penelitian
syadiah, SKEPTISME accounting and menunjukkan bahwa:
Fitrawati PROFESIONAL, Business skeptisme profesional,
Ilyas, TIME PRESSURE, time pressure, locus of
Bunga LOCUS OF control, kecerdasan
Ega CONTROL, emosional, dan
Oktora KECERDASAN pengalaman
EMOSIONAL, berpengaruh positif
DAN terhadap kemampuan
PENGALAMAN auditor mendeteksi
TERHADAP kecurangan.
KEMAMPUAN
AUDITOR
MENDETEKSI
KECURANGAN
11 Dewi 2018 PENGARUH Jurnal Riset Akuntansi Hasil penelitian
Novita PENGENDALIAN Mercu Buana (JRAMB) menunjukan bahwa
Wulandar INTERNAL, pengendalian internal,
i1,Muha KESADARAN integritas, independensi,
mmad ANTI FRAUD, dan profesionalisme
Nuryatno INTEGRITAS, berpengaruh positif
INDEPENDENSI, terhadap pencegahan
DAN kecurangan. Sedangkan
PROFESIONALISM kesadaran anti-fraud tidak
E TERHADAP berpengaruh positif
PENCEGAHAN terhadap pencegahan
KECURANGAN kecurangan.
12 Marcellin 2009 PENGARUH Value Added: Majalah Hasil penelitian
a KOMPETENSI, Ekonomi dan Bisnis menunjukkan bahwa
Widiyast INDEPENDENSI, tidak ada perbedaan
uti, DAN antara kompetensi,
Sugeng PROFESIONALISM independensi,
Pamudji E TERHADAP dan profesionalisme
KEMAMPUAN antara auditor independen
AUDITOR DALAM dan auditor pemerintah
MENDETEKSI terhadap auditor
KECURANGAN kemampuan untuk
(FRAUD) mendeteksi penipuan.
13 Johan 2021 PENGARUH Jurnal Syntax Hasil penelitian
Erwin KOMPETENSI, Transformation menunjukkan kompetensi
Panjaitan, INDEPEDENSI, auditor internal,
Fitriana, DAN independensi auditor
Didin PROFESIONALISM internal dan
Saepudin E AUDITOR profesionalisme auditor
INTERNAL internal berpengaruh
DALAM positif dalam mencegah
MENCEGAH kecurangan di PT ARI
KECURANGAN Bandug
(FRAUD)
14 Trinanda 2016 PENGARUH Jurnal Profita Edisi 3 Hasil penelitian ini
Hanum SKEPTISME menunjukkan bahwa (1)
Hartan, PROFESIONAL, Skeptisme Profesional
Indarto INDEPENDENSI berpengaruh terhadap
Waluyo DAN Kemampuan Auditor
KOMPETENSI Mendeteksi Kecurangan
TERHADAP yang ditunjukkan dengan
KEMAMPUAN nilai r hitung sebesar
AUDITOR 0,460 dan r2 0,211. (2)
MENDETEKSI Independensi
KECURANGAN berpengaruh terhadap
(STUDI EMPIRIS Kemampuan Auditor
PADA Mendeteksi Kecurangan
INSPEKTORAT yang ditunjukkan dengan
DAERAH nilai r hitung sebesar
ISTIMEWA 0,554 dan r2 0,307. (3)
YOGYAKARTA) Kompetensi berpengaruh
terhadap Kemampuan
Auditor Mendeteksi
Kecurangan yang
ditunjukkan dengan nilai
r hitung sebesar 0,325
dan r2 0,106. (4)
Skeptisme Profesional,
Independensi, dan
Kompetensi berpengaruh
terhadap Kemampuan
Auditor Mendeteksi
Kecurangan yang
ditunjukkan dengan F
hitung 7,189 > F tabel
2,86.
15 Akbar 2022 Pengaruh Jurnal Ilmiah Ekonomi Hasil penelitian
Malik Indepedensi, Dan Bisnis Universitas menunjukkan
Muharam Kompetensi Dan Multi Data Palembang pendeteksian fraud di
, Etna Skeptisme universitas yang diteliti
Nur Afri Profesional Auditor menggunakan variabel
Yuyetta Internal Pada independensi, kompetensi
Pencegahan Fraud dan skeptisme
Karyawan Di professional auditor
Universitas internal bahwa
berpengaruh secara
signifikan dan positif
terhadap pendeteksian
fraud karyawan di
universitas.
16 Alfiya 2022 Faktor-Faktor yang Jurnal Manajemen Hasil artikel literature
Rahmawa Mempengaruhi Pendidikan dan Ilmu review ini adalah: 1)
ti , Cris Pendeteksian Fraud: Sosial kompetensi berpengaruh
Kuntadi Kompetensi, terhadap pendeteksian
Profesionalisme dan fraud; 2) profesionalisme
Pengalaman Audit berpengaruh terhadap
(Literature Review pendeteksian fraud; dan
Audit) 3) pengalaman audit
berpengaruh terhadap
pendeteksian fraud.
17 Raviana 2019 PENGARUH Jurnal Magister Hasil penelitian
Hassan ETIKA PROFESI Akuntansi Trisakti menunjukkan bahwa
DAN profesionalisme etika,
INDEPENDENSI independensi dan auditor
AUDITOR profesionalisme memiliki
TERHADAP efek positif pada deteksi
PENDETEKSIAN penipuan. Penelitian ini
FRAUD DENGAN juga menunjukkan bahwa
PROFESIONALISM profesionalisme auditor
E AUDITOR sebagai pemoderasi tidak
SEBAGAI dapat memperkuat
VARIABEL pengaruh positif etika
MODERASI profesional terhadap
deteksi fraud sedangkan
profesionalisme auditor
sebagai pemoderasi dapat
memperkuat pengaruh
positif independensi
auditor terhadap deteksi
fraud.
18 Julio 2019 Pengaruh Jurnal Ekonomi Hasil penelitian ini
Herdi Independensi, menunjukkan bahwa
Peuranda, Kompetensi dan Kompetensi dan
Amir Skeptisme Skeptisme Profesional
Hasan, Profesional terhadap berpengaruh terhadap
Alfiati Kemampuan Auditor Kemampuan Auditor
Silfi dalam Mendeteksi dalam Mendeteksi
Kecurangan dengan Kecurangan, sedangkan
Pelatihan Audit Independensi tidak
Kecurangan sebagai berpengaruh terhadap
Variabel Moderasi Kemampuan Auditor
dalam Mendeteksi
Kecurangan. Pelatihan
Audit Kecurangan juga
terbukti tidak mampu
mempengaruhi hubungan
Independensi dan
Kompetensi terhadap
Kemampuan Auditor
dalam Mendeteksi
Kecurangan, sedangkan
Pelatihan Audit
Kecurangan terbukti
mampu mempengaruhi
hubungan Skeptisme
Profesional terhadap
Kemampuan Auditor
dalam Mendeteksi
Kecurangan.
19 Linda 2019 Pengaruh International Journal of Hasil penelitian ini
Indrawati, Skeptisisme Social Science and menunjukkan bahwa
Dwi Profesional, Business secara parsial variabel
Cahyono, Independensi skeptisisme profesional
Astrid Auditor dan memengaruhi
Maharani Pelatihan Audit kemampuan auditor
Kecurangan untuk mendeteksi
Terhadap kecurangan, independensi
Kemampuan Auditor auditor mempengaruhi
dalam Mendeteksi kemampuan auditor
Kecurangan untuk mendeteksi
kecurangan, dan pelatihan
audit kecurangan tidak
memengaruhi
kemampuan auditor
untuk mendeteksi
kecurangan. Skeptisisme
profesional secara
bersamaan, independensi
auditor dan pelatihan
audit curang
mempengaruhi
kemampuan auditor
untuk mendeteksi
kecurangan.
20 Sitti 2023 Faktor-Faktor yang Jurnal Ekonomi Hasil artikel literature
Hadija1 , Mempengaruhi Manajemen Sistem review ini adalah: 1)
Cris Kemampuan Auditor Informasi Kompetensi berpengaruh
Kuntadi dalam Mendeteksi signifikan terhadap
Kemampuan Auditor Kemampuan Auditor
Mendeteksi Mendeteksi Kecurangan;
Kecurangan 2) Pengalaman Audit
(Literatur Review) berpengaruh signifikan
terhadap Kemampuan
Auditor Mendeteksi
Kecurangan; dan 3)
Skeptisme Profesional
berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan
auditor mendeteksi
kecurangan.
Berdasarkan hasil identifikasi dan penelaahan artikel-artikel yang telah dikumpulkan,
terlihat bahwa beberapa penelitian menggunakan metode regresi (uji-t) untuk menilai dampak
kemampuan akuntan dari segi profesionalisme, pengalaman, dan kompetensi profesional auditor.
Hasil pemeriksaan 20 artikel menunjukkan temuan penelitian yang seragam, yaitu bahwa
pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Beberapa faktor, seperti kompetensi dan pengalaman kerja, diidentifikasi sebagai variabel
yang memengaruhi kemampuan auditor dalam mengidentifikasi kecurangan. Dengan nilai
koefisien determinasi sebesar 0,612, dapat disimpulkan bahwa sekitar 61,2% variasi dalam
kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan dapat dijelaskan oleh variabel independen
yang diteliti. Sisanya, sekitar 31,8% dari variasi tersebut dianggap berasal dari faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dapat disarikan bahwa
keterampilan profesional auditor, pengalaman, dan kualifikasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Kesimpulan

Dari hasil temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan profesional,


pengalaman audit, dan kompetensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor
dalam mendeteksi kecurangan.

DAFTAR PUSTAKA

Arnanda, C. R., Purba, V. D., & Putri, A. P. (2022). Pengaruh Kompetensi Profesionalisme,
Beban Kerja, Pengalaman Auditor Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi
Kecurangan. Owner: Riset & Jurnal Akuntansi.

Arnanda, C. R., Purba, V. D., & Putri, A. P. (2022). Pengaruh Kompetensi, Profesionalisme,
Beban Kerja, Pengalama Auditor Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi
Kecurangan. Riset & Jurnal Akuntansi.

Elfia, O., & NR, E. (2022). Pengaruh Pelatihan Auditor, Tekanan Waktu, dan Skeptisisme
Profesional terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan: Studi Empiris
pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Eksplorasi Akuntansi (JEA).

Hadijal, S., & Kuntadi, C. (2023). Pengaruh Skeptisisme Profesional, Independensi Auditor dan
Pelatihan Audit Kecurangan Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi
Kecurangan. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi.

Hartan, T. H., & Waluyo, I. (2016). PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL,


INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR
MENDETEKSI KECURANGAN (STUDI EMPIRIS PADA INSPEKTORAT DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA). Jurnal Profita Edisi 3.

Hassan, R. (2019). PENGARUH ETIKA PROFESI DAN INDEPENDENSI AUDITOR


TERHADAP PENDETEKSIAN FRAUD DENGAN PROFESIONALISME AUDITOR
SEBAGAI VARIABEL MODERASI. Jurnal Magister Akuntansi Trisakti.

Hutabarat, J. F. (2015). PENGARUH PROFESIONALISME, INDEPENDENSI, KOMPETENSI


DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR
DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (SURVEY PADA AUDITOR DI KAP
WILAYAH SUMATERA). Jurnal online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Riau.

Indrawati, L., Cahyono, D., & Maharani, A. (2019). Pengaruh Skeptisisme Profesional,
Independensi Auditor dan Pelatihan Audit Kecurangan Terhadap Kemampuan Auditor
dalam Mendeteksi Kecurangan. Intenational Journal of Social Science and Business.

Ira, N., & Nofryanti. (2016). Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor terhadap
Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Universitas Pamulang.

Muharam, A. M., & Yuyetta, E. N. (2022). Pengaruh Indepedensi, Kompetensi Dan Skeptisme
Profesional Auditor Internal Pada Pencegahan Fraud Karyawan Di Universitas. Jurnal
Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang.

Panjaitan, J. E., & Saepudin, F. D. (2021). PENGARUH KOMPETENSI, INDEPEDENSI, DAN


PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL DALAM MENCEGAH
KECURANGAN (FRAUD). Jurnal Syntax Transformation.

Peuranda, J. H., Hasan, A., & Silfi, A. (2019). Pengaruh Independensi, Kompetensi dan
Skeptisme Profesional terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan
dengan Pelatihan Audit Kecurangan sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ekonomi.

Prasetyo, S. (2015). PENGARUH RED FLAGS, SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR,


KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PROFESIONALISME TERHADAP
KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (STUDI
EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI PEKANBARU, PADANG, DAN
MEDAN YANG TERDAFTAR DI IAPI 2013). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Riau.

Rahmawati, A., & Kuntadi , C. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendeteksian Fraud:
Kompetensi, Profesionalisme dan Pengalaman Audit (Literature Review Audit). Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial.
Sari, Y. E., & Helmayunita, N. (2018). Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman, dan Skeptisme
Profesional Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Studi
Empiris pada BPK RI Perwakilan Propinsi Sumatera Barat). Jurnal WRA.

Simanjuntak, S. (2015). PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, SKEPTISME


PROFESIONALDAN PROFESIONALISME TERHADAP KEMAMPUAN
MENDETEKSI KECURANGAN (FRAUD) PADA AUDITOR DI BPK RI
PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA. jOM FEKON.

Syadiah, H., Ilyas, F., & Oktora, B. E. (2022). PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL,
TIME PRESSURE, LOCUS OF CONTROL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN
PENGALAMAN TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR MENDETEKSI
KECURANGAN. Indonesia Journal of Accounting and Business.

Tambun, P. P., & Darmawati, D. (2023). PENGARUH KOMPETENSI, PROFESIONALISME,


PENGALAMAN, DAN WHISTLEBLOWING SYSTEM TERHADAP KEMAMPUAN
AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN. Jurnal Ekonomi Trisakti.

Widiyastuti, M., & Pamudji, S. (2009). PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN


PROFESIONALISME TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM
MENDETEKSI KECURANGAN. Value Added: Majalah Ekonomi dan Bisnis.

Wulandari, D. N., & Nuryatno, M. (2018). PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL,


KESADARAN ANTI FRAUD, INTEGRITAS, INDEPENDENSI, DAN
PROFESIONALISME TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN. Jurnal Riset
Akunntansi Mercu Buana (JRAMB).

Anda mungkin juga menyukai