Bagian Pengelola Jurnal dan Publikasi (BPJP) Volume 05 Number 02 (Juli 2022)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta
I. PENDAHULUAN
Semakin banyaknya terjadi kecurangan yang terjadi dalam proses audit oleh pihak auditor dan
membuat kualitas audit yang dihasilkan menjadi kurang di percaya kewajarannya, fakta yang berada
dilapangan terlihat bahwa tidak semua auditor memenuhi dan mematuhi standar auditing dalam melakukan
tugasnya. Menurut Mokoagouw et al., (2018) kemampuan auditor dalam pendeteksian adanya fraud
berkaitan dengan teknik-teknik yang dikuasai auditor sebagai bekal dalam menjalankan tugasnya. Teknik
yang dimaksud yaitu berupa teknik dalam mengaudit laporan keuangan, kemampuan audit investigatif
untuk kejahatan terorganisir dan penyelundupan pajak penghasilan, kemampuan audit investigatif dalam
pengungkapan kecurangan pengadaan barang dan jasa.
Kasus yang terjadi pada PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) merupakan
perusahaan bagian dari Columbia, SNP finance yang melakukan manupulasi penipuan dengan
menambahkan, menggandakan, dan menggunakan daftar piutang (fiktif), yang merupakan data list yang
berada di Grub Columbia PT. Citra Mandiri Prima (CMP) yang melibatkan beberapa Akuntan Publik (AP)
yaitu Marlina dan Merliyana Syamsul dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny dan Rekanyang
mana salah satu entitas Deloitte Indonesia.
Sebagai informasi, Laporan Keuangan Tahuan SNP Finance yang sebelumnya telah diaudit AP
dari KAP Satrio, Bing, Eny dan Rekan dan hasilnya mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Namun
setelah adanya hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SNP Finance terindikasi telah menyajikan
Laporan Keuangan yang secara signifikan tidak seusai dengan kondisi keuangan sebenarnya sehingga
mengakibatkan kerugian banyak pihak.
Oleh sebab itu, OJK memberikan sanksi berupa pembatalan pendaftaran pada AP Marlina, AP
Merliyana yang telah melanggar standar audit profesional dan Deloitte Indonesia diberi sanksi berupa
rekomendasi untuk membuat kebijakan dan prosedur dalam sistem pengendalian mutu akuntan publik
terkait ancaman kedekatan anggota tim perikatan senior. Dengan adanyan kejadian tersebut maka membuat
banyak pihak yang mempertanyakan tangung jawab auditor dalam mendeteksi kecurangan, dan juga secara
tidak langsung membuat tingkat kepercayaan pada masyarakat menjadi menurun. (CNN Indonesia 2018).
Menurut Atmaja, (2016) pengalaman merupakan pengetahuan ataupun kemampuan yang
diperoleh dari sesuatu kejadian lewat pengamatan langsung ataupun berpartisipasi dalam kejadian tersebut.
Pengalaman akan mempengaruhi sensitivitas auditor terhadap isyarat- isyarat kecurangan. Seorang auditor
dengan jam terbang yang tinggi dan biasa mendeteksi fraud dimungkinkan lebih teliti dalam mendeteksi
fraud dibandingkan auditor dengan jam terbang yang rendah. Auditor yang berpengalaman merupakan
auditor yang sanggup mendeteksi, memahami serta apalagi mencari penyebab dari timbulnya kecurangan-
kecurangan tersebut.
Skeptisme ialah sikap kritis seorang auditor terhadap bukti yang ia peroleh, dimana auditor tidak
mudah percaya atas bukti transaksi yang diterima dari klien, melainkan berpikir kritis dan mencari tahu
kebenaran bukti itu. Skeptisme auditor yang rendah mengakibatkan mereka tidak akan bisa mendeteksi
fraud karena auditor dengan mudah percaya pada asersi manajemen tanpa adanya bukti pendukung
Indriyani dan Hakim, (2021).
Tekanan waktu adalah tenggat waktu yang akan diberikan klien kepada auditor untuk
menyelesaikan tugas auditnya. Auditor dalam tugasnya yaitu melakukan pemeriksaan laporan
keuangantentunya akan diberikan batasan waktu oleh klien untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan
perjanjian tenggat waktu yang ditentukan. Jika melebihi batas yang diberikan auditor dianggap telah
melakukan wanprestasi. Dapat kemungkinan auditor mengompensasikan kerja yang mereka lakukan
dengan lebih cepat dan juga fokus pada tugas yang dianggap penting saja, sehingga kualitas audit yang
dihasilkan akan buruk (Pratiwi et al., 2019)
Berdasarkan topik permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pengalaman Audit, Skeptisme dan Tekanan Waktu Terhadap Kemampuan Auditor
Mendeteksi Fraud” (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Timur)”.
2.3. Skeptisme
Skeptisme ialah sikap kritis seorang auditor terhadap bukti yang ia peroleh, dimana auditor tidak
mudah percaya atas bukti transaksi yang diterima dari klien, melainkan berpikir kritis dan mencari tahu
kebenaran bukti itu. Skeptisme auditor yang rendah mengakibatkan mereka tidak akan bisa mendeteksi
fraud karena auditor dengan mudah percaya pada asersi manajemen tanpa adanya bukti pendukung
Indriyani dan Hakim, (2021).
Unsur-unsur yang ada pada Skeptisme :
Skeptisme memiliki beberapa unsur dalam International Federation of Accountants (IFAC) dalam
(Tuannakotta : 78 ) :
1. A critical assessment : Penilaian kritis dengan tidak menerima begitu saja.
2. With a questioning mid : Ide pertanyaan yang terus menerus dan mempertanyakannya.
3. Of the validality of audit evidance obtained : Verifikasi bukti yang diperoleh
4. Alret to audit avidance that contradicts : Waspada terhadap bukti yang tidak konsisten.
5. Brings inti question the reability of documents and responses to inquires and other
information : Ajukan pertanyaan tentang dokumen, jawab pertanyaan dan informasi lainnya.
6. Obtained from management and those charged with governance : diterima dari manajemen
yang diberi wewenang pengelolaan (perusahaan).
b Kurangnya kepemimpinan organisasi, komitmen manajemen yang tinggi dan kurangnya teladan
yang baik, sikap manajemen yang lalai, ketidakpedulian atau kegagalan tindakan pendisiplinan
pelaku kecurangan. Dan tidak menerapkan kode etik, independensi dan standar proswdur internal.
dari penelitian yang dilakukan oleh Sugiyono (2017). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Teknik Simple Random Sampling merupakan
prosedur pengambilan sample yang paling sederhana yang dilakukan secara fair,artinya setiap mempunyai
kesempatan yang sama untuk dapat terpilih (Sumargo, 2020). Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu (Sugiyono, 2021). Kriteria yang ditentukan pada penelitian ini untuk memilih sampel
adalah sebagai berikut ini :
1. Auditor – auditor yang sedang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta yang
terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
2. Kantor Akuntan Publik yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan.
3. Respondennya tidak dibatasi dengan jabatan di Kantor Akuntan Publik maka auditor – auditor
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Timur dapat dinyatakan sebagai
responden. Tidak ada batasan untuk jabatan karena kemampuan auditor dalam mendeteksi
fraud bisa ditemukan oleh auditor senior maupun junior karena dalam pendeteksian yang
ditemukan oleh auditor dapat dinilai juga kualitas dari KAP tersebut dalam bekerja.
Berdasarkan hasil uji pada tabel 1. di atas, menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan dari semua rhitung lebih besar dari pada rtabel , dimana hasil dari rhitung diatas 0.195 semua dari 5
pertanyaan yang ada dinyatakan terpenuhi dan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
valid.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Skeptisme (X2)
Variabel Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
Skeptisme X2.1 0,718 0,195 Valid
X2.2 0,710 0,195 Valid
(X2) X2.3 0,817 0,195 Valid
X2.4 0,707 0,195 Valid
X2.5 0,684 0,195 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS 25
Berdasarkan hasil uji pada tabel 2. di atas, menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan dari semua rhitung lebih besar dari pada rtabel , dimana hasil dari rhitung diatas 0.195 semua dari 5
pertanyaan yang ada dinyatakan terpenuhi dan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
valid.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Waktu (X3)
Variabel Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
Tekanan X3.1 0,792 0,195 Valid
Waktu X3.2 0,840 0,195 Valid
X3.3 0,789 0,195 Valid
(X3) X3.4 0,685 0,195 Valid
X3.5 0,740 0,195 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS 25
Berdasarkan hasil uji pada tabel 3. di atas, menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan dari semua rhitung lebih besar dari pada rtabel , dimana hasil dari rhitung diatas 0.195 semua dari 5
pertanyaan yang ada dinyatakan terpenuhi dan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
valid.
Tabel 4. Hasil Uji Variabel Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud (Y)
Variabel Pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
Kemampuan X3.1 0.812 0,195 Valid
Auditor X3.2 0.725 0,195 Valid
Mendeteksi X3.3 0.760 0,195 Valid
Fraud (Y) X3.4 0.796 0,195 Valid
X3.5 0.750 0,195 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS 25
Berdasarkan hasil uji pada tabel 4. di atas, menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan dari semua rhitung lebih besar dari pada rtabel , dimana hasil dari rhitung diatas 0.195 semua dari 5
pertanyaan yang ada dinyatakan terpenuhi dan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
valid.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .799a .639 .627 1.46953
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas, nilai Adjusted R Square dari model regresi
digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel dalam menjelaskan variasi
perubahan pada variabel terikatnya. Dari hasil pengolahan diatas dilihat bahwa nilai Adjusted R Square
sebesar 0,627, hal ini berarti bahwa 62,7% yang menunjukkan bawa Kemampuan Auditor Mendeteksi
Fraud dipengaruhi oleh variabel Pengalaman Audit, Skeptisme, Tekanan Waktu. Sedangkan sisanya
sebesar 37,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian
ini.
Uji Parsial (Uji T)
Tabel 7. Hasil Uji T
Hasil penelitian ini mendukung dari penelitian yang telah dilakukan oleh Novita (2015penelitian
ini memberikan bukti bahwa pelatihan akan meningkatkan kemampuan auditor mendeteksi kecurangan,
namun tidak ditemukan pengaruh antara pengalaman audit dan beban kerja dengan kemampuan auditor
mendeteksi kecurangan.
V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka simpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengalaman Audit tidak berpengaruh terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud pada
Kantor Akuntan Publik di Jakarta Timur sehingga hipotesis kerja ditolak. Karena di dalam kuesioner
yang dibuat oleh peneliti kriteria yang digunakan kurang spesifik, dan pengalaman memiiki cakupan
cukup luas sehingga banyak hal yang akan mempengaruhi pada variabel pengalaman ini.
2. Skeptisme berpengaruh signifikan terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud pada Kantor
Akuntan Publik di Jakarta Timur sehingga hipotesis kerja diterima. Karena skeptisme merupakan sikap
kehati – hatian dalam mengambil keputusan dan rasa ingin tahu maka akan berpengaruh terhadap
kemampuan seorang auditor dalam pendeteksian terjadinya fraud.
3. Tekanan Waktu berpengaruh signifikan terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud pada Kantor
Akuntan Publik di Jakarta Timur sehingga hipotesis kerja diterima. Karena seorang auditor yang
bekerja pada tekanan waktu maka kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan akan menurun.
Selain itu dengan adanya tekanan waktu seorang auditor akan sulit menemukan adanya kecurangan,
banyaknya waktu yang ditekanan akan membuat auditor menjadi terburu – buru dalam menyelesaikan
tugasnya, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
A Arens, Randal, E dan Beasley, M.S, 2015 . Auditing and Assurance Service in 15 Edition
Anggriawan, E. F. (2014). Pengaruh pengalaman kerja, skeptisisme profesional, dan tekanan waktu
terhadap kemampuan mendeteksi fraud. Jurnal Nominal, 3(2), 30–36.
Arsendy, M. T., Anugerah, R., & Diyanto, V. (2017). Pengaruh Pengalaman Audit, Skeptisme Profesional,
Red Flags, dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi
Kecurangan (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta). Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 1096–1107.
Artikel, R., & Semarang, K. (n.d.). Riwayat Artikel: Dikirim; Diterima; Diterbitkan. 549–557.
Atmaja, D. (2016). Pengaruh Kompetensi, Profesionalisme, Dan Pengalaman Audit Terhadap Kemampuan
Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (Bpk) Dalam Mendeteksi Fraud Dengan Teknik Audit
Berbantuan Komputer (Tabk) Sebagai Variabel Moderasi. Media Riset Akuntansi, Auditing &
Informasi, 16(1), 53–68.
Audit, P. P., Profesional, S., Ayu, I. G., & Manik, A. (2016). PENGETAHUAN AUDIT PADA INDIKASI
TEMUAN KERUGIAN DAERAH Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia ABSTRAK PENDAHULUAN Tuntutan pelaksanaan
akuntabil. 15, 1942–1967.
Butar Butar, S.G.A dan Halim, D.P. 2017. Penerapan Skeptisme Profesional Auditor Internal Pemerintah
dalam Mendeteksi Kecurangan (Studi Kasus Pada Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah).
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol,201
Dandi, V., Kamaliah, K., & Safitri, D. (2017). Pengaruh Beban Kerja, Pelatihan dan Tekanan Waktu
terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan (Studi Empiris Bpk RI Perwakilan
Provinsi Riau). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 911–925.
Darma, B. (2021). STATISTIKA PENELITIAN MENGGUNAKAN SPSS (Uji
Validitas, Uji Reliabilitas, Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F, R2).
GUEPEDIA. https://books.google.co.id/books?id=acpLEAAAQBAJ
Darwin, M., Mamondol, M. R., Sormin, S. A., Nurhayati, Y., Tambunan, H., Sylvia, D., Adnyana, I. M. D.
M., Prasetiyo, B., Vianitati, P., & Gebang, A. A. (2021). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif
(Toman Sony Tambunan (ed.)). Media Sains Indonesia.
https://books.google.co.id/books?id=Gyg0EAAAQBAJ
Dr. Vladimir, V. F. (1967). Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Eka Sari, Y., & Helmayunita, N. (2018). Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman, dan Skeptisme Profesional
Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (Studi Empiris pada BPK RI
Perwakilan Propinsi Sumatera Barat). Wahana Riset Akuntansi, 6(1), 1173.
https://doi.org/10.24036/wra.v6i1.101940
Fransisco, Fransiskus, Indri, Pordinan, Rara, Rizki, Zulmanto, & Umar, H. (2019). Pengaruh Kompetensi,
Independensi Dan Tekanan Waktu Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan Dengan
Skeptisme Profesional Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(1), 65.
Gizta, A. D. (2020). Pengaruh Red Flag Dan Pelatihan Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud
Dengan Skeptisisme Profesional Sebagai Variabel Intervening. Cash, 3(02), 11–22.
https://doi.org/10.52624/cash.v3i02.1108
Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Badan Peneribit UNDIP.
Sofie, S., & Nugroho, N. A. (2019). Pengaruh Skeptisme Profesional, Independensi, Dan Tekanan Waktu
Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(1), 65–80.
https://doi.org/10.25105/jat.v5i1.4844
Suganda, T. R., Ambarwati, S., & Astuti, T. (2018). Pengaruh Skeptisisme Profesional, Independensi, Dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud. Liquidity, 7(1), 19–26.
Sugiono (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung, Alfabeta
Sumargo B, (2020) TEKNIK SAMPLING UNJ PRESS
Octa Widyanti Ningrum (2019) Pengaruh Skeptisme Profesional Independensi dan Pengalaman Auditor
Terhadap Kemampuan auditor dalam mendeteksi fraud (studi empiris terhadap kantor akuntan publik
di wilayah jakarta timur).
Tuanakotta, T. M 2013. Auditing Berbasis ISA (International Standarts on Auditing). Jakarta : Salemba
Empat.