Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INVESTIGASI TEKNIK AUDIT DAN TEKNIK PERPAJAKAN

Disusun oleh :

UMAYA UMASANGADJI

02271711132

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Investigasi Teknik Audit dan
Teknik Perpajakan”

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Saya mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan karya kami. Semoga
karya ilmiah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua
tentang Investigasi Teknik Audit dan Teknik Perpajakan.

TERNATE, 12 MEI 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………… ……………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………....1


1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………
1.3 TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………

2.1 AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT……………………….

2.1.1 PENGERTIAN AUDIT INVESTIGATIF………………………………

2.1.2 TEKNIK AUDIT INVESTIGASI……………………………………………….

2.1.3 KUNCI KEBERHASILAN INVESTIGASI DENGAN TEKNIK AUDIT………

2.2 AUDIT INVESTIGASI DENGAN TEKNIK PERPAJAKAN……………………..

2.2.1 NET WORTH METHOD

2.2.2 EXPENDITURE METHOD

BAB II PENUTUP…………………………………………………………………………

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Akuntansi forensik adalah penerapan disiplin ilmu akuntansi dalam arti luas, termasuk
auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan,
di sektor publik maupun privat. Pada awalnya akuntansi forensik merupakan perpaduan yang
sederhana antara akuntansi dan hukum, tetapi pada kasus yang lebih rumit ada tambahan
ilmu yang terkandung dalam akuntansi forensik yaitu ilmu audit. Sedangkan audit
investigatif merupakan upaya pembuktian, umumnya pembuktian ini berakhir di pengadilan
dan ketentuan hukum acara yang berlaku dengan menerapkan beberapa teknik (Tuanakotta,
2014).
Audit investigatif dalam praktiknya memiliki beberapa jenis teknik. Teknik audit
investigatif itu diantaranya teknik audit, teknik perpajakan, follow the money, computer
forensic, dan teknik kunci. Teknik-teknik tersebut akan digunakan selama proses investigasi
dimulai dari pendeteksian kecurangan hingga perhitungan jumlah kerugian yang dialami
negara.
Beberapa penelitian sebelumnya lebih memfokuskan peranan akuntansi forensik dan
audit investigatif terhadap penyelesaian kasus korupsi dan kecurangan secara umum. Seperti
hasil dari penelitian oleh I Dewa Nyoman Wiratmaja (2010) yang menyatakan bahwa
akuntansi forensik merupakan formulasi yang dapat dikembangkan sebagai strategi preventif,
detektif dan persuasif melalui penerapan prosedur audit forensik dan audit investigatif yang
bersifat litigation suport untuk menghasilkan temuan dan bukti yang dapat digunakan dalam
proes pengambilan putusan di pengadilan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Leardo Arles (2013) yang
menyatakan bahwa prospek profesi akuntan forensik untuk ikut serta dalam penyelesaian
kasus-kasus hukum di Indonesia sangat besar dan penting.
Kasus-kasus hukum di Indonesia khususnya yang berhubungan dengan kecurangan perlu
melibatkan akuntan forensik dalam penyelesaiannya, karena akuntan forensik dapat
membantu para ahli dan para penegak hukum dalam mengumpulkan bukti dan barang bukti
untuk menentukan potensi kerugian yang timbul akibat adanya kecurangan.
Jumasyah dkk (2011) menyatakan bahwa akuntansi forensik dapat membantu
menyelesaikan kasus-kasus hukum dengan cara membantu para penegak hukum untuk
melakukan perhitungan dan pengungkap pos kecurangan, membantu dalam mendeteksi
penyebab terjadinya kecurangan, menemukan petunjuk awal (indicia of fraud) terjadinya
kecurangan, membantu kepolisian dengan mengumpulkan bukti dan barang bukti untuk
proses pengadilan, mampu mendeteksi kira-kira waktu kecurangan dapat terungkap dan
membedakan kecurangan yang terungkap melalui tip atau secara kebetulan.
Selain kasus korupsi, akuntansi forensik juga berperan dalam perkara kepailitan yang
proses penyelesaiannya dilakukan di pengadilan niaga. Akuntansi forensik juga dapat
mendeteksi adanya fraud dalam hal pailit di Pengadilan Niaga, perusahaan yang benar-benar
mengalami bankrupt cenderung untuk melakukan fraud dalam menyembunyikan asetnya
ataupun deposito yang masih dimiliki oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
mengamankan aset maupun deposito sehingga tidak disita oleh Pengadilan Niaga (Yudha
Pradista, 2013).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kunci keberhasilan investigasi dengan teknik audit?
2. Bagaimana penggunaan new worth method untuk audit investigative pajak?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui apa saja kunci keberhasilan investigasi dengan teknik audit
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan new worth method untuk audit investigative
pajak

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AUDIT INVESTIGATIF DENGAN TEKNIK AUDIT


2.1.1 PENGERTIAN AUDIT INVESTIGASI

Suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur dan
teknik-teknik yang umumnya digunakan dalam suatu penyelidikan atau penyidikan
terhadap suatu kejahatan.

Karena tujuan audit investigasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap


kecurangan atau kejahatan, maka pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di
dalam audit investigatif relatif berbeda dengan pendekatan, prosedur dan teknik yang
digunakan di dalam audit keuangan, audit kinerja atau audit dengan tujuan tertentu
lainnya.

Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai suatu audit dengan praduga/
indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang akan diidentifikasi
dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Kondisi tersebut, misalnya, akan
mempengaruhi siapa yang akan diwawancarai terlebih dahulu atau dokumen apa yang
harus dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit investigatif, jika memiliki
kewenangan, auditor dapat menggunakan prosedur dan teknik yang umumnya digunakan
dalam proses penyelidikan dan penyidikan kejahatan, seperti pengintaian dan
penggeledahan.

2.1.2 TEKNIK AUDIT INVESTIGASI


1. Memeriksa FisikPengamatan fisik dari alat bukti atau petunjuk fraud menolong
investigator untuk menemukankemungkinan korupsi yang telah dilakukan.
2. Meminta informasi dan konfirmasiMeminta informasi dari auditee dalam audit
investigatif harus disertai dengan informasi dari sumberlain agar dapat meminimalkan
peluang auditee untuk berbohong. Meminta konfirmasi adalah memintapihak lain
(selain auditee) untuk menegaskan kebenaran atau ketidakbenaran suatu informasi.
Memintakonfirmasi dapat diterapkan untuk berbagai informasi, baik keuangan
maupun nonkeuangan. Harusdiperhatikan apakah pihak ketiga yang dimintai
konfirmasi punya kepentingan dalam audit investigatif.Jika ada, konfirmasi harus
diperkuat dengan konfirmasi kepada pihak ketiga lainnya.
3. Memeriksa dokumenTidak ada audit investigatif tanpa pemeriksaan dokumen.
Definisi dokumen menjadi lebih luas akibatkemajuan teknologi, meliputi informasi
yang diolah, disimpan, dan dipindahkan secara elektronis.Karena itu, teknik
memeriksa dokumen mencakup komputer forensik.
4. Review AnalitikalDalam review analitikal, yang penting adalah: kuasai gambaran
besarnya dulu (think analytical first!).Review analitikal adalah suatu bentuk penalaran
yang membawa auditor pada gambaran mengenaiwajar atau pantasnya suatu data
individual disimpulkan dari gambaran yang diperoleh secara global.Kesimpulan
wajar atau tidak diperoleh dari perbandingan terhadap benchmark. Kesenjangan
antara apayang dihadapi denganbenchmark: apakah ada kesalahan (error), fraud, atau
salah merumuskanpatokan. Kenali pola hubungan (relationship pattern) data
keuangan yang satu dengan data keuanganyang lain atau data non-keuangan yang
satu dengan data non-keuangan yang lain.
5. Menghitung Kembali (Reperform)Reperform dalam audit investigatif harus
disupervisi oleh auditor yang berpengalaman karenaperhitungan yang dihadapi dalam
audit investigatif umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrakyang sangat
rumit, dan kemungkinan terjadi perubahan dan renegosiasi berkali-kali.
6. Net Worth MethodMembuktikan adanya penghasilan yang tidak sah dan melawan
hukum. Pemerikasan dapatdihubungkan dengan besarnya pajak yang dilaporkan dan
dibayar setiap tahunnya. Laporan hartakekayaan pejabat merupakan dasar dari
penyelidikan. Pembalikan beban pembukitian kepada yangbersangkutan.
7. Follow The MoneyBerarti mengikuti jejak yang ditinggalkan dari arus uang sampai
arus uang tersebut berakhir. Naluripenjahat selalu menutup rapat identitas pelaku,
berupaya memberi kesan tidak terlihat atau tidak ditempat saat kejadian berlangsung.
Dana bisa mengalir secara bertahap dan berjenjang, tapi akhirnya akan berhenti di
satu atau beberapa tempat penghentian terakhir. Tempat inilah yang memberikan
petunjuk kuat mengenai pelaku fraud.

2.1.3 KUNCI KEBERHASILAN INVESTIGASI DENGAN TEKNIK AUDIT


a) Mengerti dengan baik persoalan yang akan dipecahkan, apa yang akan
diinvestigasi.
b) Kuasai dengan baik tehnik-tehnik investigasi.
c) Cermat dalam menerapkan tehnik yang dipilih.
d) Cermat dalam menarik kesimpulan dari hasil penerapan tehnik yang kita pilih.

2.2 AUDIT INVESTIGASI DENGAN TEKNIK PERPAJAKAN


Terdapat dua teknik audit investigatif yang secara luas dipraktikkan oleh IRS
(Internal Revenue Services)di Amerika Serikat. Kedua teknik audit investigatif ini adalah
net worth method dan expenditure method . Kedua teknik ini digunakan untuk
menentukan penghasilan kena pajak (PKP) yang belum dilaporkan olehwajib pajak dalam
SPT-nya. Kedua teknik tersebut menggunakan logika pembukuan atau akuntansi yang
sederhana.

2.2.1 NET WORTH METHOD


Net worth method  untuk audit investigatif pajak digunakan untuk membuktikan
adanya PKP yang belum dilaporkan oleh WP. Untuk organized crime yang ingin
dibuktikan adalah terdapatnya penghasilan yangtidak sah, melawan hukum, atau illegal
income. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam net worth method antara lain
yaitu:
a) Rekaman
Makin banyak transaksi terekam, makin ampuh pula net worth method.
b) Penyimpangan Uang Tunai
Istilah sehari-hari adalah simpan di bawah bantal, atau cash hoarding.
c) Tambahan “Penghasilan”
Penjelasan yang diberikan oleh pelaku untuk unreported taxable income atau illegal
income,mulai dari warisan, pinjaman, hadiah, atau gratifikasi, dan lain-lain.
d) Pembalikan Beban Pembuktian
Sebenarnya net worth method membalikkan kewajiban membuktikan dari pemerintah
kepada yang bersangkutan.
e) Catatan Pembukuan
Yang sering kali menjadi tantangan bagi penyidik adalah tidak adanya catatan
pembukuan.
f) Penyidik Kurang Sabar
Dalam menghadapi pelaku yang tangguh dalam tindak pidana perpajakan, penyidik
mungkin menyerah ketika pelaku bersedia membayar dengan cepat “ temuan si
penyidik “.
g) Pembuktian Tidak Langsung
Berulang kali dijelaskan di atas bahwa net worth method adalah metode pembuktian
tidak langsung danmembalikkan beban pembuktian kepada pelaku.
h) Kejahatan Lain
Sering kali dalam menerapkan net worth method untuk tujuan perpajakan, penyidik
dapatmengungkapkan kejahatan lain, jadi bukan tindakan pidana perpajakan.

2.2.2 EXPENDITURE METHOD

Expenditure method merupakan derivasi atau turunan dari net worth method yang


digunakan IRS sejaktahun 1940-an.Expenditure method harus digunakan untuk kasus
perpajakan seperti berikut:
1. WP tidak menyelenggarakan pembukuan atau catatan.
2. Pembukuan dan catatan WP tidak tersedia, misalnya karena terbakar.
3. WP menyelenggarakan pembukuan tetapi tidak memadai.
4. WP menyembunyikan pembukuannya.
5. WP tidak mempunyai aset yang terlihat atau diidentifikasi.

Expenditure method harus digunakan untuk kasus organized crime seperti berikut:


1. Tersangka kelihatannya tidak membeli aset ( rumah, tanah, saham, perhiasan).
2. Tersangka mempunyai gaya hidup mewah, dan agaknya di luar kemampuannya.
3.  Tersangka diduga mengepalai jaringan kejahatan.

Illegal income harus ditentukan untuk menghitung denda, kerugian keuangan negara,
dan pungutan negara lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup tertentu, periodenya tidak
dibatasi, lebih spesifik pada area-area pertanggungjawaban yang diduga mengandung inefisiensi
atau indikasi penyalahgunaan wewenang. Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan
lingkup tertentu, periodenya tidak dibatasi, lebih spesifik pada area-area pertanggungjawaban
yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi penyalahgunaan wewenang, dengan hasil
audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti bergantung pada derajat penyimpangan
wewenang yang ditemukan. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan temuan lebih lanjut atas
temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan
pengaduan atau informasi dari masyarakat.

Tanggung jawab pelaksanaan audit investigasi adalah pada lembaga audit atau satuan
pengawas. Prosedur dan teknik audit investigasi mengacu pada standar auditing serta disesuaikan
dengan keadaan yang dihadapi. Dalam merencanakan dan melaksanakan audit investigasi,
auditor mengunakan skeptic profesionalisme serta menerapkan azas praduga tidak bersalah. Tim
yang melaksanakan audit investigasi sebaiknya oleh tim atau minimal salah satu auditor yang
telah mengembangkan temuan audit sebelumnya. Tim audit baru dapat dibentuk apabila sumber
informasi berasal dari informasi dan pengaduan masyarakat. Laporan hasil audit investigasi
menetapkan siapa yang terlibat atau bertanggungjawab, dan ditandatangani oleh kepala lembaga
satuan audit. Adapun sumber informasi audit investigasi adalah:

1. Pengembangan temuan audit sebelumnya,


2. Adanya pengaduan dari masyarakat,
3. Adanya permintaan dari dewan komisaris atau DPR untuk melakukan audit, misalnya
karena adanya dugaan manajemen/ pejabat melakukan penyelewengan.

Program audit untuk audit investigasi umumnya sulit ditetapkan terlebih dahulu atau
dibakukan. Kalau audit investigasi yang dilaksanakan merupakan pengembangan temuan audit
sebelumnya, seperti financial audit dan operational audit,  auditor dapat menyusun langkah audit
yang hendak dilaksanakan. Meskipun terkadang setelah dilaksanakan masih banyak mengalami
penyesuaian atau perubahan.

DAFTAR PUSTAKA
https://masherla.wordpress.com/2011/11/22/pengertian-audit-investigasi/

https://www.academia.edu/33846079/Resume_Akuntansi_Forensik_Dan_Audit_Investigatif

https://www.linkedin.com/pulse/audit-investigasi-special-muhammad-taufik

Anda mungkin juga menyukai