Anda di halaman 1dari 18

AUDIT

FORENSIK.
KELOMPOK 2:
• APOLONIA LUTO (202110315066)
• NUR ALFRIANI HANDAYANI (202110315133)

MATA KULIAH : AKUNTANSI FORENSIK


DOSEN PENGAMPU : TRIANA YUNIATI, S.E., M.M., Ak.,
CA., M.Ak
AUDIT FORENSIK
Audit forensik merupakan salah satu bagian dari Spesial Audit. Audit
forensik lebih tepat digunakan jika sudah bersinggungan dengan
bidang hukum. Sementara hasil audit dapat, tetapi tidak harus,
digunakan dalam proses pengadilan atau bentuk penyelesaian hukum
lainnya. Dalam penerapannya audit forensik memang banyak
bersinggungan dengan hukum.
1) Mengingat audit forensik selalu bersinggungan
dengan hukum, dalam pengumpulan bukti audit
seorang auditor forensik harus memahami masalah
hukum pembuktian. Bukti yang dikumpulkan harus
dapat diterima di pengadilan. Cara perolehan bukti
pun tidak boleh melanggar hukum, karena dapat
berakibat ditolaknya alat bukti tersebut. Oleh karena
itu, Prosedur audit harus sesuai dengan standar
profesi, sekaligus hukum pidana, perdata, atau
produk hukum lainnya. Beban pembuktian dalam
kasus fraud haruslah beyond reasonable doubt atau
melampaui keraguan yang layak.
2) Seorang auditor harus memiliki kemampuan yang unik.
Disamping keahlian teknis, seorang auditor forensik yang
sukses mempunyai kemampuan mengumpulkan fakta-fakta
dari berbagai saksi secara fair, tidak memihak, sahih, dan
akurat, serta mampu melaporkan fakta-fakta itu secara
akurat dan lengkap. Teknik wawancara, pengujian laporan
keuangan, pengumpulan bukti, pemahaman peraturan dan
perundang-undangan yang terkait, serta prosedur-prosedur
lain yang diperlukan selama tidak melanggar kode etik
auditor dan undang-undang. Inilah yang disebut
kemampuan unik. Tidak semua auditor memiliki
kemampuan investigatif layaknya detektif ataupun penyidik,
tentu saja harus tetap dalam koridor keuangan dan laporan
keuangan. Auditor forensik adalah gabungan kemampuan
antara pengacara, akuntan, kriminolog, dan investigator.
AUDIT INVESTIGASTIF
&
FORENSIK AUDIT
Pada dasarnya audit investigatif timbul karena adanya
kebutuhan untuk memperoleh bukti formal dalam kaitannya dengan
pengungkapan kasus di bidang keuangan yang ada hubungannya
dengan aspek hukum.

Pengertian investigasi sendiri adalah penyelidikan dengan mencatat


atau merekam Fakta – fakta; melakukan peninjauan,
percobaan,dan sebagainya dengan tujuan untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaan –pertanyaan (tentang peristiwa , sifat, atau
khasiat suatu zat, dan sebagainya ); penyelidikan.
1. Forensik Audit
Forensik audit sudah lama ada, tetapi praktik forensik audit berkembang pesat ketika krisis
ekonomi 1997 dimana tingkat korupsi menduduki peringkat tertinggi diantara negara-negara
ASEAN. Istilah forensik audit muncul jika bersinggungan dengan bidang hukum dimana hasil
audit investigatif dapat digunakan dalam proses penyelesaian hukum pengadilan lainnya.
Dengan audit investigasi, Forensik Audit dapat mengungkap kasus-kasus kejahatan korupsi
dan hasil-hasilnya tindak pidana keuangan, dan kejahatan kerah putih lainnya. Tahapan audit
investigasi terdiri dari pengumpulan data, analisis bukti dan membuat laporan bukti-bukti
sebagai kelengkapan pembuktian di pengadilan. Forensik audit juga banyak menggunakan
teknik dan metode dan terus menerus mengupdate perkembangan teknik dan metode
didalam melakukan forensik audit.

2.Dasar-dasar Audit Investigasi


2.1.Teknik audit sebagaimana biasanya yang diterapkan dalam audit umum meliputi:
1) pemeriksaan fisik
2) konfirmasi
3) memeriksa dokumen
4) review analitikal
5) meminta penjelasan tertulis atau lisan kepada auditanmenghitung kembali.
6) mengamati wilayah dalam audit investigatif.
2.2.Audit investigatif
Audit investigasi adalah teknik-teknik audit yang dilakukan secara eksploratif, oleh auditor
investigator yang mampu berfikir analitis dan menguasai gambaran besarnya terlebih
dahulu, sebelum mencari wilayah garapan yang mendalam.

2.3.Review analitikal .
menekankan pada penalaran, proses berfikirnya. Dengan penalaran yang baik, akan
membawa seorang auditor investigator pada gambaran yang utuh mengenai wajar, layak,
atau pantasnya suatu data individual disimpulkan telah melakukan kejahatan.
Review analitikal didasarkan atas perbandingan antara apa yang dihadapi dengan apa yang
layaknya harus terjadi. Jika terjadi kesenjangan harus dicari jawabannya apakah karena
pelanggaran pidana, kesalahan, kelalaian, atau salah merumuskan standar.

― Irene M. Pepperberg
2.4.Teknik audit investigasi tanpa bukti dokumen.
Selain teknik audit yang biasa digunakan dalam audit umum, ada
beberapa teknik audit investigatif yang bisa diterapkan apabila tidak
ditemukan bukti dokumen.
1) Net worth method dan
2) expenditure method adalah teknik audit untuk menelusuri
ketidakwajaran penghasilan dan atau pola konsumsi pelaku
tindak pidana.
2. 5. Follow the money
Teknik lain adalah dengan menelusuri aliran uang (follow the
money) yang selama ini dilakukan oleh PPATK. Meski hampir selalu
bersinggungan dengan hukum, bukan berarti akuntansi forensik ini
melulu atas permintaan aparat penegak hukum. Pada dasarnya
siapapun bisa meminta digelarnya audit forensik, mulai dari masalah
perceraian, konflik premi asuransi, gugatan perdata, hingga
penilaian terhadap kinerja perusahaan.
Audit Investigasi
Permasalahan
yang diperiksa

Criteria peraturan
perundang-undangan
dan ketentuan lain
Aspek Audit
yang berlaku
Investigasi
Pengumpulan bukti
sesuai ketentuan
hukum

Pelaporan
Investigasi Audit Dalam Forensik

Investigasi secara sederhana dapat didefinisikan


sebagai upaya pembuktian, umumnya pembuktian
berakhir di pengadilan dan ketentuan hukum acara
yang berlaku di Indonesia yaitu Kitab Hukum Acara
Pidana (KUHAP) dengan langkah-langkah sebagai
berikut: Analisis data yang tersedia,
ciptakan/kembangkan hipotesis berdasar analisis,
uji hipotesis dan terakhir perhalus atau ubah
hipotesis berdasar pengujian
Investigasi Audit Dengan Teknik Audit

Di dalam audit investigasi, teknik audit bersifat


eksploratif, mencari ”wilayah garapan” atau probing
yang terdiri dari:
Memeriksa fisik (phisical examination) yaitu
penghitungan uang tunai, kertas berharga, persediaan
barang, aktiva tetap dan barang berwujud lainnya,
Meminta Konfirmasi (confirmation) dalam investigasi
konfirmasi harus dikolaborasi dengan sumber lain
(substained)

This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
Memeriksa dokumen (documentation)
termasuk didalamnya dokumen digital, Reviu
analitikal (analytical review) tekhnik ini
mengharuskan dasar atas perbandingan yang
dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi
dan berusaha menjawab terjadinya kesenjangan,
Meminta Informasi lisan atau tertulis dari yang
diperiksa (inquiries of the auditee) hal tersebut
penting untuk pendukung permasalahan,
Menghitung Kembali (reperformance) tehknik ini
dilakukan dengan mencek kebenaran
perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang dan lain-
lain) untuk menjamin kebenaran angka,
Mengamati (observation) pengamatan ini lebih
menggunakan intuisi auditor apakah terdapat hal-
hal lain yang disembunyikan
PERAN PENTING AUDIT FORENSIK
Dalam beberapa artikel dan literatur, pembahasan Audit forensik lebih mengarah kepada kasus
pembuktian penyimpangan keuangan atau korupsi. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, audit
forensik diperlukan untuk pembuktian pada kasus-kasus penipuan.

Objek audit forensik adalah informasi keuangan yang mungkin (diduga) mengandung unsur
penyimpangan. Penyimpangan yang dimaksud bisa berupa tindakan merugikan keuangan
perusahaan, seseorang, atau bahkan negara. Temuan audit dari hasil pemeriksaan ini bisa dijadikan
salah satu alat bukti bagi penyidik, pengacara, atau jaksa untuk memutuskan suatu kasus hukum
perdata. Tidak menutup kemungkinan hasil audit juga akan memberikan bukti baru untuk tindakan
yang menyangkut hukum pidana, seperti penipuan.

Dalam kasus semacam ini, auditor dituntut harus benar-benar independen. Meskipun
penugasan audit diberikan oleh salah satu pihak yang bersengketa, independensi auditor harus tetap
dijaga. Auditor tidak boleh memihak pada siapa-siapa. Setiap langkah, kertas kerja, prosedur, dan
pernyataan auditor adalah alat bukti yang menghasilkan konskuensi hukum pada pihak yang
bersengketa
CONTOH KASUS AUDIT FORENSIK
• Penyalahgunaan Aset suatu • Penipuan Laporan Keuangan
Perusahaan Biasanya hal ini dilakukan dengan cara
Dapat dikatakan bahwa penyalahgunaan menyajikan angka-angka yang tidak
aset perusahaan merupakan tindak sebenarnya dengan tujuan
penipuan yang paling umum ditemukan. meningkatkan likuiditas, menghadapi
Penyalahgunaan aset yang sering tekanan kinerja pasar, memastikan
dilakukan adalah penggunaan uang manajemen secara terus menerus
tunai yang tidak semestinya, pemalsuan mendapatkan bonus, dan hal lainnya.
faktur, pembayaran yang dilakukan Pemalsuan catatan akuntansi yang
kepada pemasok atau karyawan namun disengaja, menghilangkan segala jenis
tidak ada keterangannya, dan pencurian transaksi, dan tidak mengungkapkan
inventaris kantor. detail yang relevan pada laporan
keuangan pun termasuk dalam
penipuan laporan keuangan.
FENOMENA AUDIT FORENSIK
Kasus Jiwasraya
Kejaksaan Agung mengaku telah melakukan audit forensik dalam proses
investigasi kasus dugaan korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Hal itu terkait saran Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga
Salahuddin Uno agar aparat penegak hukum melakukan audit forensik terkait
kasus dugaan korupsi di Jiwasraya dan Asabri.
Hari mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran uang terkait kasus
Jiwasraya. Selain itu, penyidik Kejagung juga menggandakan perangkat teknologi
informasi dari hasil penggeledahan.
Menurutnya, penyidik menggandakan data dari perangkat milik dua
tersangka, yaitu Direktur Utama PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro
dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
Syahmirwan
"Termasuk kita melakukan kloning atau audit forensik terhadap
komputer yang digunakan untuk transaksi itu,“
Penyidik juga sedang menelusuri aset para tersangka dalam
rangka pengembalian kerugian negara akibat dugaan korupsi tersebut.
Berdasarkan perkiraan sementara Kejagung, kerugian negara akibat
kasus Jiwasraya sekitar Rp 13,7 triliun. Sebelumnya, Sandiaga menilai,
aparat penegak hukum sebaiknya melakukan audit forensik terkait
kasus dugaan korupsi di Jiwasraya dan Asabri.

"Harus dilakukan audit investigatif atau mungkin forensic audit untuk


memastikan ke mana larinya investasi-investasi ini sehingga bisa me-
recovery nilai-nilai investasi yang sudah akhirnya mengorbankan jutaan
nasabah dan pensiunan TNI dan Polri," ujar Sandiaga selepas acara
pelantikan PB Esports di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (18/1/2019).
Sejauh ini, Kejagung sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus
Jiwasraya. Selain Benny Tjokro dan Syahmirwan, tersangka lainnya yaitu,
Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Heru Hidayat, mantan Direktur Keuangan
PT Asuransi Jiwasraya Harry Prasetyo, dan mantan Direktur Utama PT Asuransi
Jiwasraya Hendrisman Rahim. Saat ini, Kejagung menahan kelima tersangka
sejak Selasa (14/1/2020) hingga 20 hari ke depan.

Terkait perkara di perusahaan pelat merah tersebut, Kejagung mengaku sudah


memeriksa 130 saksi dan memanggil dua orang ahli. Kejagung juga sudah
menggeledah 15 tempat. Diketahui, beberapa di antaranya yang digeledah adalah
kantor perusahaan manajemen investasi. Beberapa perusahaan yang digeledah
yaitu PT Hanson Internasional Tbk, PT Trimegah Securities Tbk, PT Pool Advista
Finance Tbk, PT Millenium Capital Management, PT Jasa Capital Asset
Management, dan PT Corfina Capital Asset Management.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai