PERTEMUAN 11:
BUKTI AUDIT INVESTIGASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenaibukti audit yang gunakan dalam
pelaksanaan audit investigasi.Melalui makalah ini, anda harus mampu:
11.1 Memahami bukti apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan
audit investgasi
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 11.1:
Menjelaskan bukti apa saja yang dibutuhkan dalam audit investigasi
Dalam audit forensik ini secara normatif auditor dibebani tuntutan untuk
dapat memperoleh bukti dan alat bukti yang dapat mengungkap adanya tindak
pidana fraud. Selain itu, alat bukti hasil audit forensik dimaksud untuk
digunakan oleh aparat penegak hukum (APH) untuk dikembangkan menjadi
alat bukti yang sesuai dengan yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP) seperti tersebut pada uraian diatas dalam
rangka mendukung litigasi peradilan. Alat bukti yang cukup dikembangkan
tersebut selanjutnya dilakukan analisis yang merupakan tanggungjawab
auditor dalam upaya pembuktian sampai menemukan alat bukti sesuai
ketentuan, sedangkan penetapan terjadinya fraud maupun salah tidaknya
seseorang merupakan wewenang APH, dalam hal ini alat bukti dan keyakinan
hakim pengadilan.
bukan hal yang bersifat umum dan hanya orang-orang khusus yang
melakukan audit investigasi, yaitu orang-orang yang mempunyai kualifikasi
sebagai auditora. Pada dasarnya audit investigasi adalah mencari kebenaran,
apakah terjadi kecurangan (fraud) atau tidak.
Pendekatan audit investigasi atas tindak pidana didasarkan pada penilaian
yang logis terhadap individu dan segala sesuatu/benda yang terkait dengan
tindak kejahatan tersebut. Seperti dijelaskan di bawah ini :
Individu yang terkait dengan tindak kejahatan
Korban , pelapor dan saksi-saksi merupakan subyek wawancara bagi investigatif
auditor dalam rangka memperoleh fakta dan informasi yang diketahui mereka .
Tersangka dan pelaku kejahatan merupakan subyek wawancara yang merupakan
dasar terjadinya suatu fakta dalam rangka investigatif auditor menetukan sampai
sejauh mana keterlibatan mereka dalam tindak kejahatan tersebut. Agar bukti yang
didapatkan benar-benar valid, investigatif auditor harus senantiasa melakukan
konformasi terhadap kebenaran informasi yang diperoleh dengan pihak-pihak yang
independen.
halyang penting untuk memperoleh bahan bukti dalam jumlah dan kualitas
yangcukup untuk memenuhi tujuan audit. Proses penentuan jenis dan jumlah
bahanbukti yang diperlukan dan pengevaluasian kesesuaian informasi
dengankriteria yang ditetapkan merupakan bagian penting dari audit.
Bukti Tindak Pidana
Evaluasi bukti. Merupakan tahapan yang paling kritis sebab pada tahap
ini akan ditentukan diperluas atau tidaknya untuk mendapatkan informasi
tambahan sebelum simpulan diambil dan laporan disusun. Kegiatan
mencakup evaluasi relevansi dapat diterima dan kompetensi. Evaluasi bukti
dilakukan bila seluruh bukti terkait telah diperoleh. Hal ini dilakukan untuk
(i) menilai kasus terbukti atau tidak kebenarannya; (ii) evaluasi berkala
untuk menilai kesesuaian hipotesis dengan fakta yang ada, (iii) perlu
tidaknya pengembangan suatu bukti, (iv) antisipasi dengan urutan proses
kejadian (sequence) dan kerangka waktu kejadian/time frame).
Pembuktian Bukti
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Dalam audit sebelumnya auditor sudah memperoleh bukti audit, apakah
dalam melakukan audit investigasi auditor perlu menambah jumlah bukti
yang diperoleh, jelaskan pendapat saudara ?
2. Dalam bukti hukum jelaskan apa yang dimaksud dengan barang bukti dan
alat bukti ?
3. Apakah bukti audit yang diperoleh auditor digunakan hanya sampai pada
pelaporan audit investigasi saja, berikan alasan saudara ?
4. Sebutkan dan Jelaskan peran auditor dalam peradilan?