Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PRODUK RUSAK

PADA PT. INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :
Natalia Br Marpaung

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
ROKAN HULU
2016
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PRODUK RUSAK


PADA PT. INDOFOOD CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru

Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan


Studi sarjana (S-1) di Universitas Pasir Pengaraian

Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian


Pada Tanggal 15 Januari 2016

Oleh :
NATALIA Br MARPAUNG
NIM. 1224050

Mengetahui,
Surat Pernyataan Sumber Tulisan Artikel Ilmiah

Saya yang menandatangai Surat Pernyataan ini :

Nama : Sri Rahayu Wanti

Nim : 1224026

1. Menyatakan bahwa artikel ilmiah yang saya tuliskan benar bersumber dari kegiatan

penelitian/perencanaan yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.

2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal

sebelumnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak

manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Menyetujui,
PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PRODUK
RUSAK
PADA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk
PEKANBARU

Oleh : Natalia Br Marpaung


Pembimbing I : Afriyanto, SE, M.Ak, Ak, CA
Pembimbing II : Hj. Sri Yunawati. M.Acc
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Pasir Pengaraian
Email : talia.marpaung12@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya kualitas (biaya
pencegahan dan biaya penilaian) terhadap produk rusak pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis
kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian
ini sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap produk rusak pada PT. Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru dengan kontribusi sebesar 10,8% dengan nilai uji signifikan
Fhitung = - 0,24 > Ftabel = -215,7.
Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya pencegahan dan biaya
penilaian terhadap produk rusak pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru dengan
kontribusi sebesar 10,8% dengan nilai uji signifikan Fhitung = - 0,24 > Ftabel = -215,7.
Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara biaya penilaian
terhadap produk rusak, dengan nilai signifikan uji t-hitung = -0,573 t-tabel = 1,29 tingkat kesalahan
5%.

Kata kunci: Biaya Kualitas, Produk Rusak


PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PRODUK RUSAK
PADA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk PEKANBARU

Oleh : Natalia Br Marpaung


Pembimbing I : Afriyanto, SE, M.Ak, Ak, CA
Pembimbing II : Hj. Sri Yunawati. M.Acc
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Pasir Pengaraian
Email : talia.marpaung12@gmail.com

Abstrak

This study aims to determine the influence of quality costs (prevention costs and appraisal fees)
against defective products at PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Methods of data analysis used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis.
Descriptive analysis is used to describe the variables in this study whereas quantitative analysis
performed by multiple linear regression analysis and hypothesis testing.
Based on the results of the study showed that simultaneous significant difference between the
cost of prevention and cost assessment of the defective product at PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk Pekanbaru with a contribution of 10.8% with a significant test of F = - 0.24> Ftabel = -215.7.
Partially there are significant positive and significant correlation between the cost of prevention
of faulty products, with a significant test value test t-count = 1.375 t-table = 1.29 with an error rate
of 5%.
Partially no effect positive and significant correlation between the cost of an assessment of the
defective product, with significant values of t-count = -0.573 t-table = 1.29 5% error rate.

Keywords: Cost of Quality, Product Damaged

PENDAHULUAN Menurut Hansen dan Mowen (2009 :


Latar Belakang Masalah 5) kualitas adalah derajat atau tingkat
kesempurnaan, dalam hal ini kualitas
Di era globalisasi yang semakin merupakan ukuran relatif dari kebaikan.
kompetitif sekarang ini, suatu perusahaan Secara operasional, produk atau jasa yang
dituntut untuk dapat mempertahankan dan berkualitas adalah yang memenuhi atau
mengembangkan kelangsungan usahanya. melebihi harapan pelanggan. Untuk
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem memenuhi harapan pelanggan tersebut dapat
yang baik yang dapat menunjang suatu melalui atribut-atribut kualitas atau sering
perusahaan dalam menghasilkan kualitas disebut dengan dimensi kualitas. Ada
hasil produksinya. Tidak ada suatu delapan dimensi kualitas, yaitu kinerja,
perusahaan yang tidak ingin sukses dan estetika, kemudahan perawatan dan
berkembang. Setiap badan usaha baik milik perbaikan, fitur, keandalan, tahan lama,
pemerintah maupun swasta, dituntut kualitas kesesuaian dan kecocokan
beroperasi secara efektif maupun efisien penggunaan.
demi mempertahankan kelangsungan hidup Untuk mencapai produk yang
perusahaan. Pengendalian biaya produksi berkualitas, perusahaan harus selalu
bertujuan untuk memperoleh jumlah produk melakukan pengawasan dan peningkatan
yang sebesar-besarnya dengan kualitas yang terhadap kualitas produknya, sehingga akan
baik.
diperoleh hasil akhir yang optimal. Kualitas Dwi (2007). Untuk itu suatu perusahaan
yang meningkat akan mengurangi terjadinya perlu untuk membuat laporan biaya
produk rusak sehingga akan meningkatkan kualitas.
laba, karena peningkatan kualitas ini akan Menurut Feigenbaum dalam Dwi
mengakibatkan biaya-biaya yang terus (2007) informasi yang ada dalam laporan
menurun dan naiknya pangsa pasar. Biaya biaya kualitas secara garis besar
yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan memberikan manfaat (1) Sebagai alat untuk
usaha peningkatan kualitas produk disebut mengukur kinerja (2) Sebagai alat analisis
biaya kualitas. mutu proses (3) Sebagai alat pemprograman
Menurut Nasution M. N, (2010) (4) Sebagai alat penganggaran yaitu untuk
biaya kualitas adalah biaya yang terjadi membuat anggaran pengeluaran dalam
atau mungkin akan terjadi karena kualitas mencapai program pengendali mutu (5)
yang buruk. Ini berarti, biaya kualitas Sebagai alat peramal yaitu untuk
adalah biaya yang berhubungan dengan mengevaluasi dan menjamin prestasi produk
dalam memenuhi persaingan pasar.
penciptaan, pengidentifikasian,perbaikan, dan Dengan demikian biaya kualitas
pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dipakai oleh perusahaan sebagai
dikelompokan menjadi empat golongan, yaitu pengukur keberhasilan program perbaikan
biaya pencegahan, biaya penilaian , biaya kualitas. Hal ini berkaitan dengan
kegagalan internal, biaya kegagalan kebutuhan perusahaan yang harus selalu
eksternal. memantau dan melaporkan kemajuan dari
Biaya pencegahan adalah biaya program perbaikan tersebut.
yang terjadi untuk mencegah kerusakan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
produk yang dihasilkan. Biaya penilaian Tbk merupakan produsen berbagai jenis
adalah biaya yang terjadi untuk makanan dan minuman yang berdomisili di
menentukan apakah produk dan jasa sesuai Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan
dengan persyaratan-persyaratan kualitas. pada tahun 1990 oleh Sudono Salim, dalam
Biaya kegagalan internal adalah biaya yang pertumbuhannya mengalami perkembangan
terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan yang cukup pesat. Hal ini dibuktikan dengan
persyaratan dan terdeteksi sebelum barang semakin banyaknya cabang-cabang atau kantor
jasa itu dikirimkan ke pihak luar perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia.
(pelanggan). Biaya kegagalan eksternal Perkembangan yang pesat ini
adalah biaya yang terjadi karena produk menunjukkan bahwa pemasaran produk PT.
atau jasa gagal memenuhi persyaratan- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cukup
persyaratan yang diketahui setelah produk luas, yang berarti juga bahwa volume
tersebut dikirimkan kepada para pelanggan. produksi yang tinggi mengalami peningkatan
Sistem biaya kualitas dapat dipakai dari waktu ke waktu. PT. Indofood
oleh perusahaan sebagai pengukur mengekspor bahan makanannya hingga
keberhasilan program perbaikan kualitas. Australia, Asia, dan Eropa serta
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
perusahaan yang harus selalu memantau Total Food Solutions dengan kegiatan
dan melaporkan kemajuan dari program mencakup seluruh makanan, mulai dari
perbaikan tersebut. Biaya kualitas dapat produksi dan pengolahan bahan baku hingga
dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya pedagang eceran.
kegagalan internal dan biaya kegagalan Sebagai perusahaan yang bergerak di
eksternal. Apabila suatu perusahaan ingin bidang makanan dan minuman, PT. Indofood
melakukan program perbaikan kualitas, CBP Sukses Makmur Tbk mempunyai
maka perusahaan harus mengidentifikasi keterkaitan yang sangat erat dengan dunia
biaya-biaya yang dikeluarkan pada masing- pemasaran. Hal ini menjadi salah satu tujuan
masing dari keempat kategori biaya dalam perusahaan yang mendapatkan perhatian
sistem pengendalian kualitas Gaspersz dalam khusus, dimana perusahaan merasa
mempunyai suatu tanggung jawab moral Rumusan Masalah
dalam keikutsertaannya pada masalah
peningkatan selera dan minat beli masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah
Dengan demikian, perusahaan harus mampu yang telah diuraikan di atas, maka penulis
menghasilkan produk berupa makanan dan merumuskan masalah yaitu : Apakah biaya
minuman yang berkualitas. Hal ini dapat kualitas (biaya pencegahan dan biaya
dilihat dari keberadaan bagian quality control penilaian) berpengaruh terhadap produk
yang bertugas melakukan pengawasan rusak pada PT. Indofood CBP Sukses
terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Makmur Tbk ?
Produk-produk yang berhasil diperjualbelikan
antara lain : makanan-makanan berupa mie KAJIAN PUSTAKA
instan seperti indomie, supermi, pop mie, Pengertian Biaya
Dalam proses produksinya, PT. Indofood CBP Menurut pendapat Mulyadi (2014),
sarimi, dan minuman berupa susu dan jenis biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
lainnya. yang diukur dalam satuan uang, yang telah
Sukses Makmur Tbk masih terdapat terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
penyimpangan yaitu berupa produk rusak. Jika untuk tujuan tertentu.
produk rusak tersebut jumlahnya terus Sedangkan menurut Bastian Bustami
meningkat maka dapat berdampak pada dan Nurlela (2009) menyatakan bahwa biaya
peningkatan harga pokok produksi per unit atau cost adalah pengorbanan sumber
barang. Hal ini akan berdampak buruk pada ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang
tingkat persaingan di dunia usaha. telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
Untuk mengatasi masalah tersebut, untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini
perusahaan harus dapat menekan jumlah belum habis masa pakainya dan digolongkan
produk rusak seminimal mungkin. Alternatif sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
yang dapat digunakan perusahaan dalam Dari definisi diatas dapat disimpulkan
mengendalikan jumlah produk rusak yaitu bahwa terdapat 6 unsur dalam biaya, yaitu :
dengan mengeluarkan biaya kualitas yang 1. Pengorbanan sumber ekonomi
terdiri dari biaya pencegahan dan biaya 2. Diukur dalam satuan uang
penilaian. Dari hasil survei pendahuluan yang 3. Telah terjadi atau kemungkinan akan
peneliti lakukan, produk rusak pada PT. terjadi
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk jumlahnya 4. Untuk mencapai tujuan tertentu
selalu berfluktuatif setiap bulannya. 5. Digolongkan sebagai aktiva
Pada dasarnya biaya kualitas 6. Dimasukkan dalam neraca.
dikeluarkan untuk mengurangi produk dari
kerusakan. Perusahaan belum mempunyai Pengertian Kualitas
laporan biaya kualitas yang disajikan secara Suatu produk yang baik adalah
tersendiri, meskipun perusahaan telah produk yang berkualitas. Seringkali
mengeluarkan sejumlah biaya yang pertimbangan yang digunakan oleh
dipergunakan untuk peningkatan kualitas. konsumen dalam membeli suatu produk
Biaya-biaya yang berkaitan dengan dikaitkan dengan kualitas dari produk itu
peningkatan kualitas tersebut berasal dari sendiri. Kualitas produk yang dimaksud
anggaran total yang masih tersebar dalam dapat berupa tahan lama produk tersebut,
laporan biaya produksi, biaya pemasaran dan apakah merupakan produk yang terbaik
biaya administrasi dan umum. Dengan adanya diantara produk sejenis yang ada dan
fenomena tersebut di atas, maka dalam berbagai deskripsi lainnya. Apabila predikat
penelitian ini penulis mengambil judul : berkualitas telah dimiliki oleh suatu produk
Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Produk dimata konsumen, maka nilai tambah yang
Rusak Pada PT. Indofood CBP Sukses dimiliki produk tersebut akan mampu
Makmur Tbk. bersaing di pasar dalam negeri maupun di
pasar dunia dan tentu saja dapat
meningkatkan market sharenya. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, kualitas
didefinisikan sebagai tingkat baik buruknya sistem yang akan menjamin suatu hasil
sesuatu. Secara operasional, produk yang diinginkan.
berkualitas adalah produk yang memenuhi 5. Motivation (motivasi)
berbagai harapan pelanggan. Pada Pemberian motivasi yang baik kepada para
umumnya ada dua jenis kualitas yaitu : pekerja maka para pekerja bekerja dengan
a. Kualitas rancangan (Quality of design) benar sesuai dengan yang diinginkan
Kualitas rancangan adalah suatu fungsi perusahaan, hal ini berakibat baik untuk
berbagai spesifikasi produk. peningkatan kualitas produksi perusahaan.
b. Kualitas kesesuaian (Quality of 6. Material (bahan)
conformance) Produk yang berkualitas akan diperlukan
Kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran bahan yang berkualitas pula, maka dalam
mengenai produk memenuhi berbagai penyediaan bahan perlu diadakan pengujian
persyaratan atau spesifikasi rancangan, yang lebih ketat.
produk tersebut cocok untuk digunakan. 7. Machines (mesin) dan mechanization
(mekanisasi)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan perusahaan untuk mencapai
Kualitas penurunan biaya dan volume produksi
Menurut Faigenbaum dalam Saputra untuk memuaskan pelanggan dalam pasar
(2007) faktor-faktor mendasar yang yang bersaing ketat telah mendorong
mempengaruhi kualitas adalah sembilan penggunaan perlengkapan pabrik beserta
bidang dasar yang sering disebut 9M, antara mekanisasinya.
lain sebagai berikut : 8. Modern information methods (metode
1. Market (pasar) informasi modern)
Pada masa sekarang pasar mempunyai lebih Informasi pada saat sekarang ini merupakan
luas ruang lingkupnya dan bahkan secara hal yang sangat penting, misalnya informasi
fungsional lebih terspesialisasi di dalam tentang tanggapan para pelanggan atas
barang dan jasa yang ditawarkan. Dengan produk yang dihasilkan. Informasi tersebut
bertambah banyaknya perusahaan, pasar harus segera diperoleh perusahaan guna
menjadi bersifat internasional dan bahkan bahan pertimbangan pengambilan
mendunia. Akibatnya, setiap perusahaan keputusan. Untuk itu diperlukan metode
harus saling bersaing meningkatkan informasi modern guna memperoleh
kualitas produk yang dihasilkan. informasi secara cepat dan akurat.
2. Money (uang) 9. Mounting product requirements(persyaratan
Untuk meningkatkan kualitas produk yang proses produksi)
dihasilkan, perusahaan memerlukan adanya Kemajuan yang pesat di dalam kerumitan
biaya. Biaya yang digunakan untuk usaha perekayasaan rancangan, yang memerlukan
meningkatkan kualitas disebut biaya kendali yang jauh lebih ketat pada seluruh
kualitas. proses produksi, telah membuat hal-hal
3. Management (manajemen) kecil yang sebelumnya terabaikan menjadi
Manajemen yang berkualitas adalah penting secara potensial. Meningkatnya
manajemen yang mampu mengalokasikan kerumitan dan persyaratan-persyaratan
tanggung jawab setiap manajer di prestasi yang lebih tinggi bagi produk telah
bidangnya masing-masing secara tepat menjadikan keamanan dan keterandalan
untuk mengoreksi penyimpangan dari produk.
standar kualitas yang telah ditentukan.
Pengertian Biaya Kualitas
4. Men (manusia) Menurut Nasution M. N (2010) biaya
Dengan adanya manusia yang mempunyai kualitas biaya yang terjadi atau mungkin akan
keahlian di bidangnya masing-masing, terjadi karena kualitas yang buruk. Ini berarti,
perusahaan akan merencanakan, biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan
menciptakan dan mengoperasikan berbagai dengan penciptaan, pengidentifikasian,
perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Biaya
kualitas dikelompokkan menjadi empat diterima oleh pelanggan (Blocher dkk,
golongan, yaitu (1) biaya pencegahan, (2) 2007).
biaya penilaian, (3) biaya kegagalan internal, Biaya kualitas bisa juga
(4) biaya kegagalan eksternal. dikelompokkan sebagai biaya yang dapat
Sedangkan menurut Blocher dkk (2005) diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang
biaya kualitas adalah biaya-biaya yang dapat diamati (observable quality costs) adalah
berkaitan dengan pencegahan, biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh
pengidentifikasian, perbaikan, dan pembetulan dari catatan akuntansi perusahaan, misalnya
produk yang berkualitas rendah dan dengan biaya perencanaan kualitas, biaya pemeriksaan
opportunity cost dari hilangnya waktu distribusi dan biaya pengerjaan ulang . Biaya
produksi dan penjualan sebagai akibat kualitas yang tersembunyi (hidden costs)
rendahnya kualitas. Ada beberapa definisi adalah biaya kesempatan atau opportunitas
mengenai biaya kualitas yang lain yaitu : yang terjadi karena kualitas produk yang buruk
1. Biaya kualitas didefinisikan sebagai biaya- dan biasanya biaya opportunitas tidak
biaya yang terjadi karena adanya kualitas disajikan dalam catatan akuntansi, misalnya
yang rendah. biaya kehilangan penjualan, biaya
2.Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan ketidakpuasan pelanggan dan biaya kehilangan
perusahaan karena melakukan pekerjaan pangsa pasar (Hansen dan Mowen, 2009: 9).
secara salah (doing things wrong).
3.Biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan Produk Rusak
karena adanya aktivitas-aktivitas yang tidak Produk rusak atau product defects
diperlukan secara langsung untuk merupakan elemen penting yang dapat
mendukung tujuan departemen. dianalisis oleh perusahaan ketika membaca
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang laporan biaya kualitas. Perusahaan sering
diperlukan untuk mencapai suatu kualitas mengabaikan hal tersebut dan lebih
Adnan dalam Prihartanto (2007). Berdasarkan memfokuskan pada perputaran biaya-biaya
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan antar bagian atau departemen sehingga ketika
bahwa biaya kualitas adalah biaya yang laporan biaya kualitas dinyatakan, maka
dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas seringkali persentase produk rusak terhadap
produk. biaya kualitas total menjadi sangat signifikan.
Pada dasarnya biaya kualitas dapat Produk rusak yang terjadi selama
dikategorikan dalam empat jenis, yaitu: proses produksi mengacu pada produk yang
1. Biaya pencegahan adalah pengeluaran- tidak dapat diterima oleh konsumen dan tidak
pengeluaran yang dikeluarkan untuk dapat dikerjakan ulang. Produk rusak adalah
mencegah terjadinya cacat kualitas. produk yang tidak sesuai standar mutu yang
2. Biaya penilaian (deteksi) dikeluarkan dalam telah ditetapkan secara ekonomis tidak dapat
rangka pengukuran dan analisis data untuk diperbaharui menjadi produk yang baik
menentukan apakah produk atau jasa sesuai (Mulyadi, 2014).
dengan spesifikasinya. Biaya-biaya ini Kerangka pemikiran tersebut dapat
terjadi setelah produksi tetapi sebelum digambarkan pada gambar 2.1 sebagai berikut
penjualan. :
3. Biaya kegagalan internal merupakan biaya
Biaya
yang terjadi dalam rangka meralat cacat
Pencegaha Produk
kualitas sebelum produk sampai pada
Rusak
pelanggan. n
4. Biaya kegagalan eksternal merupakan Biaya
biaya yang terjadi dalam rangka meralat
Penilaian
cacat kualitas setelah produk sampai pada
pelanggan dan laba yang gagal diperoleh
karena hilangnya peluang sebagai akibat Gambar 2.1
adanya produk atau jasa yang tidak dapat Kerangka pemikiran
2.4 Perumusan Hipotesis 1. Dokumentasi, sebagai informasi yang
Hipotesis merupakan jawaban diperoleh dari pengumpulan data secara
sementara yang masih diuji kebenarannya. tertulis dimana penulis meminta data-data
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka yang terkait dengan penelitian ini.
dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian 2. Wawancara, yaitu melakukan komunikasi
ini sebagai berikut: langsung dengan bagian akuntansi untuk
1. Diduga bahwa biaya pencegahan mendapatkan informasi yang berkaitan
berpengaruh signifikan terhadap produk dengan permasalahan dalam penelitian ini.
rusak (H1).
2. Diduga bahwa biaya penilaian berpengaruh Teknik Analisis Data
signifikan terhadap produk rusak (H2). Teknik analisis data adalah suatu
3. Diduga bahwa biaya pencegahan dan biaya metode yang digunakan untuk mengolah hasil
penilaian berpengaruh signifikan terhadap penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.
produk rusak (H3). Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
METODE PENELITIAN analisis kuantitatif.
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Analisis Regresi Linear Berganda
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Penelitian ini menggunakan analisi
pekanbaru, merupakan perusahaan yang regresi linear berganda (Multiple Regression
bergerak dibidang pengolahan makanan dan Analysis). Analisis regresi linear berganda ini
minuman. digunakan untuk menguji pengaruh biaya
pencegahan dan biaya penilaian terhadap
Jenis Penelitian produk rusak. Formulasi persamaan regresi
Penelitian yang dilakukan penulis berganda adalah sebagai berikut :
termasuk dalam jenis penelitian deskriptif
kuantitatif pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Penelitian deskriptif kuantitatif Y = a + b1X1 + b2X2
yaitu suatu penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasi suatu Dimana :
kondisi dengan angka-angka yang terdapat Y = Produk Rusak
dalam laporan keuangan yang diperoleh dari a = Bilangan Konstanta
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk X1 = Biaya Pencegahan
Pekanbaru. X2 = Biaya Penilaian
b1s/db2 = Parameter yang diestimasi
Jenis dan Sumber Data untuk X1 s/d X2
Jenis data yang digunakan dalam Analisis korelasi digunakan untuk
penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu mengetahui kuatnya hubungan antara variabel
data yang berupa angka-angka yang sudah independen dengan variabel dependen dengan
diolah dan didokumentasikan oleh PT. menggunakan rumus sebagai berikut :
Indofood CBP Suksesr Makmur Tbk yaitu 1. Formulasi korelasi secara simultan
berupa laporan keuangan pada periode (bersamaan) antara X1 dan X2 terhadap Y:
2013-2014. Sedangkan sumber data yang
digunakan adalah sumber sekunder yaitu
data keuangan yang sudah tersedia pada PT. 1 . 1+2 . 2
RX1,X2 =
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2
Pekanbaru.

Teknik Pengumpulan Data Dimana :


Dalam mengumpulkan data R = Koefisien korelasi
penelitian ini, penulis menggunakan metode Y = Produk Rusak
sebagai berikut : X1 = Biaya Pencegahan
X2 = Biaya Penilaian
b1 s/d b2 = Parameter yang dietimasi bi
untuk X1 s/d X2 t-hitung =
Sbi
2. Formulasi korelasi secara parsial, rumusnya: Dimana :
t-hitung : Hasil perhitungan
bi : Parameter yang diestiminasi untuk X1
( )( ) s/d X2
R= Sbi : Standar error
2 ( )2 ( 2 ( )2
Untuk menentukan nilai t-tabel
ditentukan tarif signifikan 5% dengan derajat
Dimana: kebebasan df=(n-2) dimana n adalah jumlah
R = Koefisien korelasi observasi. Perumusan hipotesis statistik :
n = Banyak data Ho : = 0
X = Variabel bebas Ha : 0
Y = Variabel terikat
Dasar keputusan uji :
Uji Hipotesis F-tes Terima Ho jika t-hitung t-tabel
Menguji apakah semua variabel Ditolak Ho jika t-hitung > t-tabel
independen mempunyai pengaruh yang secara
bersamasama terhadap variabel dependen HASIL dan PEMBAHASAN
dengan membandingkan antara F-tabel dengan Deskripsi Variabel Penelitian
F-hitung. Formulasi yang digunakan untuk Pada bagian ini akan dipaparkan
menghitung nilai Fhitung sebagai berikut : mengenai hasil penelitian dan pembahasan
yang meliputi analisis kuantitatif berupa
( RX1,X2)2 ( n-m-1) analisis data yang terdiri dari analisis rasio
F-hitung = keuangan, pengujian pengaruh antara setiap
m(1-R2X1,X2) variabel yang terlibat, pengujian hipotesis
penelitian dan pembahasan.
Variabel independen (X) dalam
Dimana : penelitian ini adalah biaya pencegahan (X1)
F-hitung : Hasil perhitungan dan biaya penilaian (X2). PT. Indofood CBP
R : Koefisien determinasi Sukses Makmur Tbk selama ini telah
m : Banyaknya variabel bebas mengeluarkan biaya-biaya yang terkait dengan
n : Banyaknya sampel peningkatan kualitas meskipun belum disusun
secara tersendiri ke dalam laporan biaya
Untuk menghitung nilai F-tabel, kualitas. Biaya-biaya tersebut antara lain
tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% adalah biaya perencanaan produk, biaya
dengan derajat kebebasan (degree of freedom) pemeliharaan mesin, biaya inspeksi, biaya
df=(n-m-1) dimana n adalah jumlah observasi, pemeriksaan distribusi produk, biaya
m adalah jumlah variabel bebas. pengawasan, biaya scrap, biaya rework, biaya
replacement dan biaya diskon.
Dasar keputusan uji : Sedangkan variabel dependen dalam
Apabila F-hitung F-tabel maka Ho diterima penelitian ini adalah produk rusak. Variabel
Apabila F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dependen yang dimaksud adalah variabel Y
merupakan variabel yang diperkirakan akan
Uji Hipotesis T-test timbul hubungan yang fungsional dengan
Uji hipotesis dengan t-hitung variabel bebas. Variabel terikat dalam
digunakan untuk menguji koefisien regres penelitian ini adalah jumlah produk rusak dari
variabel independen. Rumus hipotesis dalam tahun 2013-2014 yang disajikan dalam bentuk
pengujian t-hitung adalah sebagai berikut : laporan bulanan dan dinyatakan dengan satuan
unit.
Penelitian ini bertujuan untuk secara parsial antara biaya penilaian terhadap
mengetahui pengaruh biaya kualitas (biaya produk rusak dengan tingkat kesalahan 0,05.
pencegahan dan biaya penilaian) sebagai
variabel independen terhadap produk rusak Penjelasan mengenai jawaban hipotesis
sebagai variabel dependen. Data yang secara simultan tentang pengaruh biaya
diperoleh dengan cara meminta data laporan pencegahan dan biaya penilaian terhadap
keuangan kepada bagian akuntansi PT. produk rusak sebagai berikut:
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Pekanbaru Terima Ho jika Fhitung Ftabel : Tidak terdapat
dan melakukan wawancara kepada bagian pengaruh secara simultan antara biaya
akuntansi kemudian dianalisis dengan analisis pencegahan dan biaya penilaian terhadap
regresi berganda. Produk Rusak.

Tabel 4.1 Tolak Ho jika Fhitung Ftabel : Terdapat


Total Rata-rata Biaya Kualitas dan pengaruh secara simultan antara Biaya
Produk Rusak Tahun 2013-2014 Pencegahan dan Biaya Penilaian terhadap
No Tahun Biaya Biaya Produk Produk Rusak.
penceg penilaian Rusak Hasil analisis regresi menunjukkan
ahan (X2) (Y) bahwa dari dua variabel independen yaitu
(X1) biaya pencegahan dan biaya penilaian hasil
1 2013 11,9 12 0,20 dari uji F diperoleh Fhitung = - 0,24 Ftabel = -
215,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
2 2014 5,15 5,16 0,12 ditolak dan H3 diterima yang berarti terdapat
Sumber : Data olahan pengaruh yang signifikan secara simultan
antara biaya pencegahan dan biaya penilaian
Pembahasan terhadap produk rusak dan hasil regresi
Penjelasan mengenai jawaban hipotesis terdapat nilai kontribusi sebesar 10,8 % yang
secara parsial tentang pengaruh biaya berarti terdapat pengaruh biaya pencegahan
pencegahan dan biaya penilaian terhadap dan biaya penilian sebesar 10,8 % terhadap
produk rusak sebagai berikut : produk rusak. Sedangkan sisanya sebesar
Terima Ho jika Thitung Ttabel : Tidak terdapat 89,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang
pengaruh secara simultan antara biaya tidak termasuk variabel dalam pembahasan
pencegahan dan biaya penilaian terhadap penelitian ini.
produk rusak.
Tolak Ho jika Thitung Ttabel : Terdapat PENUTUP
pengaruh secara simultan antara biaya Kesimpulan
pencegahan dan biaya penilaian terhadap Berdasarkan hasil analisis data dan
produk rusak. pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Hasil analisis regresi menunjukkan
bahwa Biaya pencegahan dari uji t diperoleh 1. Secara simultan terdapat pengaruh yang
Thitung = 1,375 Ttabel = 1,29 maka Ho ditolak, signifikan antara biaya pencegahan dan
sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 biaya penilaian terhadap produk rusak
diterima berarti terdapat pengaruh yang pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur
signifikan secara parsial antara biaya Tbk Pekanbaru dengan kontribusi sebesar
pencegahan terhadap produk rusak dengan 10,8% dengan nilai uji signifikan Fhitung = -
tingkat kesalahan 0,05. 0,24 > Ftabel = -215,7.
2. Secara parsial terdapat pengaruh yang
Hasil analisis regresi menunjukkan
positif dan signifikan antara biaya
bahwa biaya penilaian dari uji t diperoleh
pencegahan terhadap produk rusak, dengan
Thitung = -0,573 Ttabel = 1,29 maka Ho diterima,
nilai uji signifikan uji t-hitung = 1,375 t-
sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak
tabel = 1,29 dengan tingkat kesalahan 5%.
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan
3. Secara parsial tidak terdapat pengaruh Horngren, Charles.T., Harisson, Wolter.T.
yang positif dan signifikan antara biaya 2007. Akuntansi Jilid Satu. Edisi Tujuh
penilaian terhadap produk rusak, dengan Salemba Empat, Jakarta.
nilai signifikan uji t-hitung = -0,573 t-tabel =
1,29 tingkat kesalahan 5%.
Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya. Edisi 5.
Yogyakarta : STIM-YKPN.
Saran
Beberapa saran yang dapat penulis Nasution, M.N. 2010. Manajemen Mutu
sampaikan sesuai dengan pembahasan sebagai Terpadu. Edisi 2. Bogor : Ghalia
berikut : Indonesia.
1. Penelitian ini hanya terbatas pada PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Prihartanto, Dwi Yuni. 2007. Pengaruh
sehingga masih banyak objek lain yang Biaya Kualitas Terhadap Produk
bisa diteliti. Untuk penelitian selanjutnya, Rusak Pada PT. Industri Sandang
diharapkan bisa mengembangkan Nusantara Unit Patal Secang tahun
penelitian kepada objek dengan sampel 2004-2006, Skipsi Jurusan Akuntansi
yang lebih signifikan. Universitas Negeri Semarang
2. Penelitian ini hanya menggunakan data (UNNES). Semarang.
selama dua tahun, yaitu tahun 2013 dan
2014. Untuk penelitian selanjutnya, Sandjaja dan Heriyanto, A. 2006. Panduan
diharapkan menggunakan data yang lebih Penelitian. Jakarta : Prestasi
banyak tahun pengamatannya, agar hasil Pustaka.
penelitian lebih lengkap dan akurat.
3. Penelitian ini hanya menggunakan dua Saputra, May Puguh. 2007. Pengaruh
variabel bebas. Untuk penelitian Biaya Kualitas Terhadap Produk
selanjutnya, diharapkan menggunakan Rusak pada CV. Menara Kudus.
variabel bebas yang lebih banyak untuk Skripsi Jurusan Akuntansi
mendapatkan hasil yang lebih akurat. Universitas Negeri Semarang
(UNNES). Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D .
Thomas W. Lin. 2005. Manajemen
Bandung: Alfabeta
Biaya dengan Tekanan Stratejik.
Terjemahan A. Susty Ambarriani.
Www. idx.co.id
Jakarta: Salemba Empat.

Buchori, M Khuwaniz. 2012. Analisis


Hubungan Biaya Kualitas Dengan
Kecacatan Produk PT. Sport Glove
Indonesia. Skripsi Jurusan Teknik
Industri Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi


Biaya. Edisi Pertama. Jakarta. Mitra
Wacana Media.

Hansen, Don R., & Mowen, Marryane M.


2009. Akuntansi Manajerial. Edisi 8.
Alih Bahasa:Dewi Fitriasari dan Deny
Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai