Anda di halaman 1dari 51

SISTEM AKUNTANSI

BIAYA STANDAR DALAM


UMKM DAN KORPORAT
KELOMPOK 7
Nama Anggota :
1. Al Hikni Bissolihin (2019017210)
2. Defi Nurkhayati (2019017211)
3. Beatris Putri Oro (2019017218)
4. Raiviza Abdan Syakuran (2019017226)
Pengertian Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi,
efisiensi, dan faktor lain tertentu.

Kata - kata biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan di muka merupakan
pedomn di dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya
standar, maka yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya
tidak berubah.
Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam
Pengendalian Biaya
◦ Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
◦ Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan
cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain
◦ Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar
memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan “prinsip kelainan” (exception
principle).
Kelemahan Biaya Standar

1. Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat meskipun telah ditetapkan
dengan jelas jenis standar yang ditentukan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa biaya standar telah
ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan ketaatan atau kelonggaran yang relatif sama.

2. Seringkali standar cenderung menjadi kaku atau fleksibel, meskipun dalam jangka pendek, keadaan produksi
selalu mengalami perubahan, sedangkan standar jarang sekali dilakukan.
Pusat Pertanggungjawaban
◦ Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi di dalam perusahaan yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab. Secara umum kegiatan setiap pusat
pertanggungjawaban didalam perusahaan adalah mengolah masukan menjadi keluaran. Semua
pusat pertanggungjawaban dapat diukur masukannya, tetapi tidak semua keluaran pusat
pertanggungjawaban dapat di ukur secara kuantitatif.
◦ Berdasarkan atas masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban di dalam perusahaan
secara garis besar di bagi menjadi 4 macam: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan
pusat investasi.
Prosedur Penentuan Biaya Standar
◦ Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
1. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik diterima atau
lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.
2. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan:
1. Penyelidikan teknis
2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
◦ Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama
dalam periode tertentu di masa lalu
◦ Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling
baik dan yang paling buruk di masa lalu.
◦ Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling
baik
Contoh Biaya Bahan Baku Standar
Harga yang dipakai sebagai biaya standar dapat berupa :
◦ Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu
satu tahun
◦ Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
◦ Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang
Harga standar bahan baku digunakan untuk:
a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian
b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan.
◦ Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah:
1. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern
2. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing, scheduling dan dispatching agar aliran
proses produksi lancar
3. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik
4. Standardisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan isntruksi-instruksi dan latian
yang cukup bagi karyawan.
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:
1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga
pokok(cost sheet) periode yang lalu
2. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan
nyata yang diharapkan
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan
operasi produksi dan produk
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan mempertimbangkan kelonggaran waktu untuk
istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari ( menunggu bahan baku, reparasi, dan
pemeliharaan mesin), dan faktor – faktor kelelahan kerja.
Tarif upah standar dapet ditentukan atas dasar:
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan
2. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar adalah: rata-rata
hitung, rata-rata tertimbang, atau median dari upah karyawan masa lalu
3. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal
◦ Biaya Overhead Pabrik Standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang
meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok
produk dan perencanaan.
Jenis-Jenis Standar
Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan atau kelonggaran sebagai berikut:
1. Standar teoritis. Standar teoritis disebut pula dengan standar ideal, yaitu standar yang ideal yang dalam
pelaksanaannya sulit untuk dicapai.
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu. Jika biaya standar ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya periode yang
telah lampau, standar ini cenderung merupakan standar yang longgar sifatnya.
3. Standar normal. Standar normal didasarkan atas taksiran biaya dimasa yang akan datang di bawah asumsi
keadaan ekonomi dan kegiatan normal.
4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high performance). Standar jenis ini banyak digunakan dan
merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan pada tingkat
pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat
dihitung kejadiannya.
Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya
Dari Biaya Standar
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance). Selisih
biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab
terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan.
Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Model analisis selisih biaya produksi langsung:
1. Model Satu Selisih
Dalam model ini,selisih antar biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak di pecah kedalam selisih harga dan
selisih kuantitas,tetapi hanya da satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih
kuantitas.Jadi dalam analisis selisih biaya produksi hanya akan dijumpai tiga selisih ,selisih bahan baku,selisih biaya
tenaga kerja langsung dan selisih biaya overhead pabrik.Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau
selisih yang menguntungkan ) dan R (selisih rugi)
◦ Rumus :
◦ St = ( HSt x KSt ) –( HS x KS )
◦ Keterangan:
◦ St =Total Selisih
◦ KSt =Kuantitas Standar
◦ KS =Kuantitas Sesungguhunya
◦ HSt =Harga Standar
◦ HS =Harga Sesungguhnya
2. Model Dua Selisih.

Dalam model ini selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam
selisih
Yaitu,selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.Rumus perhitungan selisih dinyatakan dengan
persamaan berikut :
3. Model Tiga Selisih
Dalam model ini,selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi
tiga macam yaitu,selisih harga,selisih kuantitas,dan selisih harga/kuantitas.Dalam model tiga
selisih rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas tergantung dari jenis hubungan
harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya.
Selisih Biaya Overhead Pabrik
ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik:
1. Model satu selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik
dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
2. Model dua selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam
selisih: selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead
sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar. Sedangkan selisih volume
adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik
yang dibebankan pada produk (kapasitas standar dengan tarif standar)
3. Model Tiga selisih
Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam
selisih: selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi.
4. Model empat selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam
model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini: selisih efisiensi variabel dan selisih
efisiensi tetap.
Contoh 8
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan dalam gambar
13.17
Metode dalam Biaya Standar
1. Metode Ganda
Karakteristik dari metode ganda :
◦ Rekening batang dalam proses didebit dengan biaya sesungguhnya dan di kredit dengan biaya standar
◦ Selisih biaya sesungguhnya dari iaya standar dihitung pada akhir periode akuntansi,setelah harga pokok
persediaan produk dalam proses di tentukan dan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Gudang di
catat dalam rekeningbarang dalam proses
◦ Selisih biaya sesungguhnya dari biaya standar merupakan jumlah total perbedaan antara biaya standar
dengan biaya sesungguhnya.
Aliran Biaya Standar Dalam Metode Ganda
Berikut jurnal-jurnal untuk mencatat produksi sesungguhnya,biaya produksi standar,dan selisih
Metode 1
Rekening batang dalam proses didebit dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam
periode akuntansi tertentu dan dikredit dengan biaya standarnya.Dengan demikian biaya overhead pabrik
dihitung dari saldo rekening batang dalam proses-biaya overhead pabrik.
◦ Berikut jurnal pencatatan biaya overhead pabrik
Metode 2
Rekening barang dalam proses debit dengan biaya overhead pabrik atas dasar tarif standar.Dalam metode
ini selisih biaya overhead pabrik dihitung dari saldo rekening barang dalam proses-biaya overhead pabrik
dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
◦ Jurnal pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya :
6. Pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga pokok produk yang dijual dihitung dengan cara mengalikan kuantitas produk yang dijual selama
periode akuntansi dengan biaya standar per satuan.
Jurnal untuk mencatat harga poko produk yang dijual
Harga pokok penjuala xx
Persediaan produk jadi xx
7. Pencatatan selisih antara biaya sesungguhya dengan biaya standar
a. Selisih biaya bahan baku
Jurnal untuk mencatat selisih biaya bahan baku dengan
Selisih harga bahan baku xx
Barang dalam proses-biaya bahan baku xx
selisih kuantitas bahan baku xx
b. Selisih biaya tenaga kerja langsung
Jurnal untuk mencatat selisih biaya tenaga kerja langsung
Selisih efisiensi upah xx
Barang dalam proses-Biaya BTKL xx
selisih tarif upah xx
c. Selisih biaya overhead pabrik
◦ Jurnal untuk mencatat BOP dengan metode 1 model tiga selisih:
Selisih pengeluaran xx
Selisih kapasitas xx
Selisih efisiensi xx
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xx
◦ Jurnal untuk mencatat BOP dengan metode 2 model tiga selisih
Selisih efisiensi xx
barang dalam proses xx

Selisih pengeluaran xx
Selisih kapasitas xx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx
Metode Tunggal (Single Plan)
1. Pencatatan Biaya Bahan Baku
Pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dipengaruhi oleh saat pencatatan selisih
harga bahan baku. Oleh karena itu, pencatatan biaya bahan baku dalam metode tunggal dibagi
menjadi tiga:
◦ Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dibeli
◦ Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku dipkai
◦ Selisih harga bahan baku dicatat pada saat bahan baku di beli dan dipakai.
Selisih Harga Bahan Baku Dicatat pada Saat
Bahan Baku Dibeli
Contoh metode
pencatatan selisih
bahan baku
Selisih Harga Bahan Baku Dicatat pada Saat
Bahan Baku Dipakai
Selisih Harga Bahan baku Dicatat pada Saat
Bahan Baku Dibeli dan Dipakai
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pencatatan biaya tenaga kerja langsung dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
1. Pencatatan utang upah langsung
2. Pencatatan distribusi upah langsung
3. Pencatatan pembayaran upah langsung
Pada saat daftar upah langsung selesai dibuat, bagian akuntansi keuangan membuat jurnal
sebagai berikut:
Gaji Upah XX
Utang Gaji dan Upah XX
Jurnal distribusi upah langsung adalah sebagai berikut (misalnya selisih yang terjadi merupakan
selisih yang merugikan)
Barang dalam proses xx
selisih tarif upah xx
selisih efisiensi upah xx
Gaji dan upah xx
Pembayaran upah langsung dijurnal sebagai berikut :
utang gaji dan upah xx
kas xx
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Metode dua selisih
Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk :
Barang dalam proses xx
BOP yang dibebankan xx
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya:
BOP sesungguhnya xx
berbagai rekening yang dikredit xx
Jurnal untuk mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnya
BOP yang dibebankan xx
BOP sesungguhnya xx
Jurnal untuk mencatat selisih BOP
selisih terkendalikan xx
selisih volume xx
BOP sesungguhnya xx
Metode tiga selisih
Jurnal pembebanan BOP kepada produk:
Barang dalam proses xx
Selisih efisiensi xx
BOP yang dibebankan xx
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya xx
berbagai rekening yang dikredit xx
Jurnal untuk mencatat penutupan rekening BOP yang dibebankan ke rekening BOP sesungguhnya
BOP yang dibebankan xx
BOP sesungguhnya xx
Jurnal untuk mencatat selisih BOP:
Selisih pengeluaran xx
Selisih kapasitas xx
BOP yang dibebankan xx
Metode empat selisih
Jurnal pencatatan selisih efisiensi :
Barang dalam proses xx
Selisih efisiensi variabel xx
Selisih efisiensi tetap xx
BOP yang dibebankan xxx
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pencatatan harga pokok produk jadi yang di transfer ke gudang dilakukan dengan mengkredit rekening
barang dalam proses dan mendebit rekening persediaan produk jadi sebesar hasil kali kuantitas produk jadi
yang ditransfer ke gudang dengan harga pokok standar per satuan produk .

Pencatatan harga pokok produk selesai:


Persediaan Produk Jadi xxx
Barang dalam proses xxx
Selisih Komposisi Bahan Baku Dan Selisih Hasil
(Materials Mix and Yield Variance)
Selisih Komposisi Bahan Baku
◦ Selisih Hasil
Hasil dapat didefinisikan sebagai jumlah produk utama yang dihasilkan dari pengolahan sejumlah bahan
baku tertentu. jika untuk menghasilkan 10 satuan produk dibutuhkan 20kg bahan baku, maka presentase
hasil dalam hal ini adalah 50% (10/20x100%). Jika presentase hasil sesungguhnya menyimpang dari
standar, maka penyimpangan ini disebut selisih hasil.
Contoh 10
Untuk menghasilkan 5 satuan produk A dibutuhkan bahan baku menurut komposisi standar. Disajikan
dalam gambar 13.26
Perhitungan Selisih Komposisi Bahan
Perhitungan Selisih Hasil Bahan Baku
Karena harga pokok produk selesai tidak hanya terdiri dari biaua bahan baku, tetapi jug meliputi biaya
tenaga kerja langsung dan BOP, maka timbulnya selisih hasil tidak saja menyebabkan terjadinya selisih
hasil bahan baku saja, tetapi juga menimbulkan selisih hasil upah dan selisih hasil BOP.

Keuda selisih hasil yang terakhir ini dihitung dengan cara mengalikan selisih hasil dalam satuan dengan
biaya tenaga kerja langsung atau biaya overhead pabrik standar yang terkandung dalam setiap satuan
produk selesai
Perlakuan Terhadap Selisih
◦ Selisih yang terjadi dapat diperlakukan dengan cara :
a. Ditutup kerekening laba rugi
b. Dipakai untuk menyesuaikan rekening-rekening harga pokok penjualan dan persediaan produk jadi dan persediaan
barang dalam proses.

◦ Perlakuan terhadap Selisih yang terjadi tergantung pada :


1. Jenis selisih
2. Besarnya selisih
3. Pengelaman penggunaan biaya standar
4. Sebab-sebab terjadinya selisih
5. Wktu terjadinya selisih

Anda mungkin juga menyukai