PENDAHULUAN
Sudah sejak lama masyarakat dunia memandang sektor ekonomi sebagai sektor yang
sangat menjanjikan dan menentukan kemajuan suatu bangsa. Bahkan munculnya istilah “ Era
Globalisasi ” dan “ Pasar Bebas” tak lepas dari sebuah harapan terbukanya pintu usaha di
seluruh penjuru dunia.
Kondisi ini membawa pengaruh terhadap para pelaku ekonomi. Masing-masing tampak
mempersiapkan diri dan meningkatkan kualitas dan profesionalitas perusahaannya agar
mampu menghadapi persaingan yang begitu ketat. Manajemen sebagai ujung tombak
perusahaan dituntut untuk selalu dapat menemukan langkah-langkah yang akurat, tepat dan
prosfektif dalam berbagai kondisi sehingga mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin
bagi perusahaan yang dikelola.
Faktor terpenting dalam menjalankan kegiatan produksi pada perusahaan mebel adalah
bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik karena pada umumnya komponen
tersebut cukup besar. Bahan baku merupakan sumber daya utama yang memegang peranan
paling penting dalam perusahaan manufaktur atau Pabrik. Maju mundurnya suatu perusahaan
sangat tergantung pada kualitas bahan baku untuk produksi yang dimiliki perusahaan. Dengan
demikian pihak manajemen harus mampu merencanakan dan mengendalikan biaya dengan
baik sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu. Tenaga kerja sangat menunjang bagi kualitas
produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu, biaya overhead pabrik yang
dikeluarkan untuk menunjang proses produksi tersebut juga harus diperhatikan. Agar biaya
tersebut dapat terealisasi dengan baik, maka pihak manajemen perlu mengetahui jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan produk dengan dasar pedoman dari
biaya masa lalu.
Didalam pengendalian biaya pada akuntansi biaya diperlukan patokan atau standar
sebagai dasar yang dipakai sebagai tolok ukur pengendalian. Biaya yang digunakan sebagai
tolak ukur pengendalian ini disebut biaya standar. Biaya standar digunakan untuk menghitung
selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Kemudian selisih antara biaya
standar dan biaya sesungguhnya tersebut disajikan kepada manajemen untuk dipakai sebagai
dasar penentuan harga pokok, sebab selisih yang digunakan untuk mengetahui seberapa
efisiensi dan seberapa besar penyimpangan dalam menerapkan sistem biaya standar dalam
mengendalikan biaya produksinya.
Dari permasalahan yang telah di uraikan diatas maka kami selaku penulis sangat tertarik
mendalami Sistem Biaya Standar dan menjadikannya Judul Makalah Kami.
1.3. Tujuan
1. Agar Memahami Pengertian, Manfaat, dan Kelemahan Sistem Biaya Standar
2. Agar Mengetahui Penyusunan BBB, BTK dan BOP Standar
3. Agar Mengetahui Perhitungan Selisih BBB, BTK dan BOP
4. Agar Mengetahui Jurnal Pencatatan BBB, BTK dan BOP
5. Agar Mengetahui Bagaimana Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam
Laporan Keuangan Perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-
faktor lain tertentu.
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau
untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi
dan faktor- faktor lain tertentu.
Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu
satuan produk tertentu, yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. Harga bahan baku standar (standard raw material price), terdiri atas :
- Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah
keluaran fisik tertentu atau lebih dikenal dengan nama kuantitas
standar.
- Harga persatuan perfisik tersebut, atau disebut pula harga standar
yang berupa :
1) Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan
datang.
2) Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
3) Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam
jangka panjang.
2. Kuantitas bahan baku standar (Standard Raw Material Quantity)
- Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan
menggunakan :
1) Penyelidikan teknis
2) Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
a) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk
atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa
lalu.
b) Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk
dalam pelaksanaan yang paling baik dan yang paling buruk
dimasa lalu.
c) Menghitung rata-rata dalam pelaksanaan pekerjaan yang
paling baik.
b. Biaya Tenaga Kerja standar (Standar Direct Labor Cost)
Adalah biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost) yang seharusnya
terjadi untuk membuat satu satuan poduk tertentu.Seperti halnya dengan
biaya bahan baku standar,biaya tenaga kerja terdiri dari dua unsur : jam
tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
3. Jam tenaga kerja standar
CONTOH SOAL
CV. CAHAYA MENTARI yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki
2 dept. produksi dimana Bahan Baku hanya dipakai pada Dept. I dan BOP pada Dept. II.
Biaya standar untuk menentukan biaya produksi, berdasarkan data-data sebagai
berikut:
a. Harga bahan distandarkan Rp. 100,-/kg untuk bahan A dan Rp. 400,-/kg untuk
bahan B ditambah biaya penanganan masing-masing 10 %. Untuk membuat
satu unit produk jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B.
b. Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di
Dept. I dan 100 orang di Dept. II, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja
efektif 35 jam / minggu. Upah dan gaji total per minggu Dept. I Rp. 280.000 dan
Dept. II Rp. 875.000,- ditambah 20 % sebagai cadangan premi lembur dan premi
lain-lain. Dalam Dept. I bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam Dept. II selama
2 jam.
c. Kapasitas normal produksi adalah 1.000 unit ( 100 % ) atau 4.000 jam mesin
dengan batas terendah produksi 80 % dan kapasitas penuh 120 %. BOP yang
terdiri dari overhead tetap dan variabel pada kapasitas normal adalah :
Variabel Tetap
Upah pegawai Rp. 320.000 –
Bahan pembantu Rp. 140.000 –
Lain-lain Rp. 20.000 –
Penyusutan Mesin – Rp. 190.000
Listrik – Rp. 50.000
Pemeliharaan, dll – Rp. 80.000 +
Rp. 480.000 Rp. 320.000
Dari data-data tersebut diminta untuk menyusun biaya standar per unit produk
jadi dan fleksible budget untuk BOP pada kapasitas 80 %, 100 %, 120 %
JAWABAN :
St = selisih total
HS = harga sesungguhnya
KS = kuantitas sesungguhnya
Dimana:
Terdiri dari 3 selisih ; selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas.
1) Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan
kuantitas sesungguhnya.
H = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HS
1. Pencatatan BBB
Persediaan BB xxx
2. Pencatatan BTKL
Selisih BTKL
Selisih Efisiensi upah xxx
Selisih Tarif upah xxx
BDP – BTK xxx
Selisih BOP
BDP – BOP xxx
BOP yang dibebankan xxx
2.5. Perlakuan Selisih dan Penyajian Selisih di Dalam Laporan Keuangan Perusahaan
CONTOH SOAL
Diminta :
PENYELESAIAN :