Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Standard Costs and Variances”

Oleh:

Labibah ‘Illiyyun
(20180520049)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS (SORE)
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Standard Costs
and Variances” tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Manajerial.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya
dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................6

2.1 Pengertian Biaya Standard ....................................................................................... 6

2.2 Manfaat Biaya Standard ........................................................................................... 6

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Biaya Standar................................................................ 6

2.4 Prosedur Penentuan Biaya Standar .........................................................................7

2.5 Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar ......................... 8

2.6 Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung ............................................................. 8

2.7 Contoh Soal ...........................................................................................................10

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut (Armanto Witjaksono, 2006) Sistem akuntansi biaya dituntut tidak saja mampu
mengukur biaya aktual suatu organisasi dimasa lampau, tapi juga mampu memberi informasi
mengenai proyeksi atau estimasi biaya serupa dimasa mendatang. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebutlah dikembangkan sitem biaya standar, sering disingkat dengan biaya
standar (standard cost). Secara sederhana, standar biaya didefinisikan sebagai “biaya yang
telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah produk dalam
periode tertentu”. Standar adalah harga, biaya, atau kuantitas yang ditetapkan dengan cermat
yang dinyatakan atas basis per unit. Suatu standar sebaiknya dianggap sebagai suatu
“norma” untuk input produksi, seperti unit bahan baku, jam tenaga kerja, dan persentase
kapasitas yang digunakan.
Penetuan standar biaya lebih berupa seni dari pada sebuah science. Adapun pihak-pihak
yang banyak terlibat di lingkungan manufaktur meliputi akuntan, manajer pembelian,
insinyur di bagian produksi, supervisor produksi, manajer lini, dan pekerja. Suatu sistem
biaya standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan
proses maupun berdasarkan pesanan. Sedangkan varians adalah perbedaan antara jumlah
yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan. Jumlah yang dianggarkan
merupakan acuan untuk melakukan perbandingan. Setiap varians merupakan suatu sinyal
yang sebaiknya diidentifikasi dan dianalisis. Setiap varians merupakan suatu sinyal yang
sebaiknya diidentifikasi dan dianalisis. Suatu varians dapat disebabkan oleh kejadian acak
yang tidak diharapkan terulang kembali, masalah sistematis yang dapat diperbaiki, atau
standar yang tidak tepat.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, manfaat, kelebihan dan kelemahan dari sistem biaya standar?
2. Bagaimana prosedur penentuan biaya standar?
3. Apa saja analisa variance atau selisih?
4. Bagaimana jurnal biaya standar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari biaya standar
2. Untuk mengetahui manfaat dari biaya standar
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan biaya standar
4. Untuk mengetahui penentuan harga pokok standar
5. Untuk mengetahui analisa variance/selisih
6. Untuk mengetahui jurnal biaya standar

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Standar


Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2009; 387) : Biaya Standar adalah biaya yang
ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi
bahwa kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu. Biaya standar adalah biaya
produksi suatu unit atau sekelompok produk selama periode tertentu yang ditentukan di
muka.
Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu produk pada kondisi
operasi tertentu. Suatu biaya standar mempunyai dua komponen, yaitu standar fisik dan
standar harga. Standar fisik adalah kuantitas standar masukan per unit keluaran. Standar
harga adalah harga perkiraan per unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2.2 Manfaat Biaya Standar


Biaya standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian operasi, dan
memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan. Biaya standar dapat
digunakan untuk hal-hal berikut ini.
• Menyederhanakan prosedur penentuan biaya produk
• Memudahkan pembuatan anggaran
• Mengendalikan biaya
• Menentukan harga jual

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Biaya Standar


Kelebihan Biaya Standar :
• Memungkinkan reduksi biaya produk

6
• Meningkatkan pengendalian biaya dan evaluasi kerja
• Informasi yang lebih baik bagi perencanaan
Kelemahan Biaya Standar :
• Terlalu menekan pada moral
• Laporan biaya standar tidak tepat waktu
• Insentif pembentukan persediaan
• Varian laba favorable dapat saja salah diinterprestasikan
• Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objek yang penting

2.4 Prosedur Penentuan Biaya Standar


1) Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
➢ Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik
tertentu (kuantitas standar)
➢ Harga persatuan masukan fisik tersebut (harga standar)
Penentuan kuantitas standar :
− penyelidikan teknis
− analisis catatan masa lalu :
a. menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan
yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.
b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan
yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
Harga standar berupa :
❖ harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk
jangka waktu setahun.
❖ harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
❖ harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

2) Biaya Tenaga Kerja Standar


Terdiri dari jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar
Syarat berlakunya jam tenaga kerja standar :

7
o tata letak pabrik yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat
dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
o Pengembangan staf perencanaan produksi
o Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat
produksi
o Standardisasi kerja karyawan dan metode kerja dengan instruksi dan latihan yang
cukup bagi karyawan
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan :
o menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu
harga pokok periode yang lalu
o membuat test run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan
o mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah
keadaan nyata yang diharapkan
o mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk
Tarif upah standar ditentukan atas dasar :
o perjanjian dengan organisasi karyawan
o data upah masa lalu
o penghitungan tariff upah dalam keadaan operasi normal

3) Biaya Over Head Pabrik Standar


Dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas
normal dengan kapasitas normalnya

2.5 Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar

Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance).


Analisis selisih dibedakan menjadi :
1. analisis selisih biaya produksi langsung (BBB & BTKL)
2. analisis selisih BOP

2.6 Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung


Ada 3 model analisis selisih biaya produksi langsung :

8
1. Model Satu Selisih (The One-Way Model)
St = ( HSt x KSt ) – ( HS x KS)
Diketahui :
St = Total Selisih Hst = Harga Standar
Kst = Kuantitas Standar HS = Harga Sesungguhnya
KS = Kuantitas Sesungguhnya
2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model)
Perhitungan Selisih Harga
SH = ( HSt – HS ) x KS
Perhitungan Selisih Kuantitas
SK = ( KSt – KS ) x HSt
Diketahui :
SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas
Hst = Harga Standar Kst = Kuantitas Standar
HS = Harga Sesungguhnya KS = Kuantitas Sesungguhnya
3. Model Tiga Selisih (The Two-Way Model)
Harga dan kuantitas standar lebih rendah dari sesungguhnya
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
SHK = Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)
Harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari sesungguhnya
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HS
SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
Harga standar lebih rendah namun kuantitas standar lebih tinggi
SH = (HSt – HS) x KS
SK = (KSt – KS) x HSt

9
Harga standar lebih tinggi namun kuantitas standar lebih rendah
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HS

2.7 Contoh Soal

PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000
unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan
dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg /
unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja
langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun kenyataan yang
terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan jumlah jam tenaga
kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.

Diminta Carilah :

1. Selisih harga bahan baku.


2. Selisih kuantitas bahan baku.
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji
dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah

Penyelesaian :

1. Selisih Harga Bahan Baku :


Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg
= ( Rp. 2.100 – Rp. 2.150 ) x 750.000
= Rp. 37.500.000,- ( Laba )

2. Selisih Kuantitas Bahan Baku :


Selisih Kuantitas = ( Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ) x Harga Std
= ( 700.000 – ( 6 x 120.000 ) ) x Rp. 2.150
10
= Rp. 43.000.000 ( Laba )

3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :


Selisih Jam Kerja = ( Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ) x Tarif upah Std
= ( 365.000 – ( 3 x 120.000 ) ) x Rp. 2.400
= Rp. 12.000.000,- ( Rugi )

4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung :


Selisih Tarif Upah = ( Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ) x Jam kerja Ssg
= ( Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ) x 365.000
= Rp. 36.500.000,- ( Rugi )

5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar :

Gaji dan upah ( 2.500 x 365.000) Rp. 912.500.000,-


Berbagai perkiraan hutang Rp. 912.500.000,-

Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya :

Barang dalam proses ( 360.000 x 2.400 ) Rp. 864.000.000,-


Selisih efisiensi TK langsung Rp. 12.000.000,-
Selisih tarif TL langsung Rp. 36.500.000,-
Gaji dan upah Rp. 912.500.000,-

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu produk pada kondisi
operasi tertentu. Suatu biaya standar mempunyai dua komponen, yaitu standar fisik dan
standar harga. Standar fisik adalah kuantitas standar masukan per unit keluaran. Standar
harga adalah harga perkiraan per unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Dalam prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (1991,419) biaya standar
tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja
standar, dan biaya overhead pabrik standar.
a. Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost)
b. Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost)
c. Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)

12
DAFTAR PUSTAKA

https://yayansaleho.wordpress.com/page/3/
https://datakata.wordpress.com/2014/12/26/biaya-standar-dan-analisis-selisih-biaya/
http://litaenyta.blogspot.com/2017/01/makalah-akuntansi-biaya-standar.html
http://rizkamaulita6.blogspot.com/2017/11/akuntansi-biaya-biaya-standar.html

13

Anda mungkin juga menyukai