Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM BIAYA STANDAR

Disusun untuk memenuhi tugas

Dosen : PRADITYA DEWI A.,S.E.,M.Si

Mata kuliah : Akuntansi biaya I

Disusun oleh :

Antika Albasyah (20AKT9010)

Evrida Ayudia N (20AKT9007)

Safira Verawati (20AKT9150)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

SEMARANG
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil'alamin, Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Sistem Biaya Standar".
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang "Sistem Biaya Standar" yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah i
ni di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini bisa bermantaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya,
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik. Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.

Semarang, 3 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Sistem Biaya Standar
2.2.Manfaat Sistem Biaya Standar
2.3.Kelemahan Sistem Biaya Standar
2.4.Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar
2.5.Tipe-tipe Sistem Biaya Standar
2.6.Penentuan Harga Pokok Standar
2.6.1. Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
2.6.2. Penentuan Biaya Tenaga Kerja
2.6.3. Penentuan Biaya Overhead Pabrik
2.7. Analisis Penyimpangan Biaya Sesuangguhnya dari Biaya Standar
2.7.1 Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
2.7.2. Selisih Biaya Overhead Pabrik
2.8. Akuntansi Biaya Standar
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti nilai suatu
barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang, manusia melakukan tukar-
menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan memerlukan pencatatan perhitungan
harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari waktu ke waktu sampai dengan
kemajuan peradaban manusia. Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan
dunia usaha muncul dikota Venesia, Italia. Seorang biarawan pakar Matematika yang bernama
Lucas Paciolo pada tahun 1494.
Sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan mendasar System
akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini. Akuntansi Biaya Adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha
untuk memperoleh penghasilan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Sistem biaya standar ?


2. Apa saja Manfaat dari sistem Biaya Standar?
3. Apa saja Kelemahan sistem Biaya Standar?
4. Apa saja Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar?
5. Apa saja Tipe-tipe sistem Biaya Standar?
6. Bagaimana Penentuan Harga Pokok Standar?
7. Apa saja Analisa Variance/ Selisih?
8. Apa saja Jurnal sistem Biaya Standar?

1.3. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem biaya standar


2. Untuk mengetahui Manfaat dari sistem Biaya Standar
3. Untuk mengetahui Kelemahan sistem Biaya Standar
4. Untuk mengetahui Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar
5. Untuk mengetahui Tipe-tipe sistem Biaya Standar
6. Untuk mengetahui Penentuan Harga Pokok Standar
7. Untuk mengetahui Analisa Variance/ Selisih
8. Untuk mengetahui Jurnal sistem Biaya Standar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Biaya Standar

Pengertian sistem biaya standar menurut Mulyadi (2009) adalah biaya yangditentukan
dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan
produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi bahwa kondisi ekonomi,
efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Biaya standar adalah biaya produksi suatu unit atau sekelompok produk selama periode
tertentu yang ditentukan di muka. Biaya standar merupakan biaya yang direncanakan untuk suatu
produk pada kondisi operasi tertentu. Suatu biaya standar mempunyai dua komponen, yaitu
standar fisik dan standar harga. Standar fisik adalah kuantitas standar masukan per unit keluaran.
Standar harga adalah harga perkiraan per unit masukan. Biaya produksi standar yang dibuat
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2.2. Manfaat Sistem Biaya Standar

Sistem biaya standar bermanfaat untuk melakukan perencanaan, pengendalian operasi, dan
memberikan wawasan kepada manajemen dalam membuat keputusan. Biaya standar dapat
digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Menyederhanakan prosedur penentuan biaya produk
2. Memudahkan pembuatan anggaran
3. Mengendalikan biaya
4. Menentukan harga jual

2.3. Kelemahan Sistem Biaya Standar

Menurut Mulyadi (2009), bahwa tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat
dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan
oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan
secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama.
Sering kali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam
jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan
standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan. Jika
standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat
pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi
perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak
tepat dan tidak realistis.

2.4. Tujuan Penetapan Sistem Akuntansi Biaya Standar

Adapun tujuan dalam penetapan sistem akuntansi biaya standar tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pengendalian biaya (cost control)
2. Penentuan harga pokok produksi (product costing)
Penentuan harga pokok produksi sangat bermanfaat karena beberapa alasan yaitu
a. Menyediakan informasi kepada manajemen mengenai kendali suatu sistem.
b. Sebagai dasar/basis suatu sistem evaluasi kinerja.
c. Menyediakan informasi mengenai opportunity cost berkenaan dengan produksi suatu
produk.
d. Penentuan harga produk.

2.5. Tipe- Tipe Sistem Biaya Standar

Tipe - tipe sistem biaya standar di bedakan menjadi 3 faktor yang berlainan, berikut
penjelasannya yaitu:
1. Berdasarkan faktor tingkat harga, terdiri dari :
a. Standar Ideal
Standar ideal adalah tingkat harga yang didasarkan pada anggapan tingkat harga
bahan baku, tenaga kerja, BOP yang paling rendah atau menguntungkan.
b. Standar Normal
Standar normal adalah tingkat harga yang didasarkan pada anggapan tingkat harga
normal atau tingkat harga rata-rata yang diharapkan terjadi di dalam siklus bisnis.
c. Standar Current
Standar current adalah tingkat harga yang diharapkan akan terjadi di dalam periode
akuntansi pemakai standar.
d. Standar Dasar
Standar dasar adalah tingkat harga yang diharapkan didasarkan pada anggaran tingkat
harga yang diharapkan terjadi pada tahun pertama pemakaian standar.

2. Berdasarkan faktor tingkat prestasi, terdiri standar


a. Standar Teoritis/ Standar Ideal
Standar teoritis merupakan standar yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit untuk
dapat dicapai. Asumsi yang mendasari standar teoritis ini adalah bahwa standar
merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksanaan.
Kebaikan standar ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu
Rata-rata biaya yang berlaku memandang biaya-biaya yang tidak efisien, yang
seharusnya tidak boleh dimasukkan sebagai unsur biaya standar. Tetapi jenis ini
berguna pada saat permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar.
c. Standar lama
Didasarkan atas takSiran biaya di masa yang akan datang di bawah asumsi keadaan
ekonomi dan kegiatan yang norma, standar ini berguna lagi manajemen dalam
perencanaan jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka
panjang
d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high Performance)
Standar jenis ini banyak digunakan dan merupakan eriteria yang paling baik untuk
menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang
dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat
dihindari terjadinya.

3. Berdasarkan faktor tingkat produksi, terdiri dari:


a. Standard Kapasitas Teoritis
b. Standard Kapasitas Praktis
c. Standard Kapasitas Normal
d. Standard Kapasitas Sesungguhnya yang diharapkan.

2.6. Penentuan Harga Pokok Standar


1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.6.1. Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
Penentuan biaya bahan baku standar terbagi menjadi 2 bagian yang terdiri dari
1. Standar Harga : harga persatuan input fisik tersebut.
Penentuan harga standar bahan baku dilakukan dengan cara melihat:
a. Daftar harga pemasok, katalog, brosur yang berkaitan dengan bahan baku.
b. Informasi lain yang berhubungan dengan kemungkinan terjadinya perubahan harga di
masa mendatang. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :
1) Harga yang diperkirakan terjadinya di masa mendatang, biasanya untuk jangka satu
tahun
2) Harga yang berlaku saat penyusunan standar
2. Standar Kuantitas / Fisik : input fisik yang diperlukan
Penentuan kuantitas standar bahan baku dilakukan dengan cara :
a. Penyelidikan teknis, menyangkut penetapan spesifikasi baik bentuk, ukuran, warna,
karakteristik pengolahan maupun kualitasnya.
b. Analisa catatan masa lalu dalam bentuk sebagai berikut :
1) Menghitung rata rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama.
2) Menghitung rata- rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan yang paling baik
dan yang paling buruk.

2.6.1.
2.6.2. Penentuan Biaya Tenaga Kerja
Penentuan biaya tenaga kerja terbagi menjadi 2 bagian yang terdiri dari :
1. Standar Tarif
Penentuan tarif upah standar dilakukan dengan cara melihat:
a. Kontrak kerja
b. Rata- rata hitung dan rata - rata tertimbang dari upah karyawan di masa lalu untuk
pekerjaan yang sama.
c. Penghitungan tarif upah dalam operasi nonformal
2. Standar Waktu / Efisiensi
Penentuan jam kerja standar dilakukan dengan cara :
a. Menghitung rata - rata jam kerja yang diperlukan untuk suatu pekerjaan yang sama
dimasa yang lalu.
b. Membuat test run operasi produksi (sample).
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan.
d. Mengadakan taksiran yang reasonable didasarkan pengalaman dan pengetahuan.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.6.1.
2.6.2.
2.6.3. Penentuan Biaya Overhead Pabrik
Penentuan biaya overhead pabrik standar dilakukan dengan cara menggunakan tarif overhead
standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas
normal. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik diperlukan flexible budget, yaitu budget
biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas.

1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7. Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya dari Biaya Standar
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (Variance).
Analisis selisih dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.7.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
1. Metode Satu Selisih (The One - Way Model)
St - (Hst x Kst) - (Hs * Ks)
Dimana :
St = Selisih total
Hst =Harga standar Kst = Kuantitas standar
Hs =Harga sesungguhnya Ks = Kuantitas sesungguhnya

2. Metode Dua Selisih (The Two - Way Model)


a. Selisih Harga, menggunakan rumus: SH = (Hst - Hs) x Ks
b. Selisih Kuantitas, menggunakan rumus : SK = (Kst - Ks) x Hst
3. Metode Tiga Selisih
a. Selisih Harga, menggunakan rumus : SH = (Hst – Hs) × Kst
b. Selisih Kuantitas, menggunakan rumus : SK = (Kst – Ks) × Hst
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.7.1.
2.7.2. Selisih Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan selisih biaya overheead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Perhitungan tarif biaya pabrik adalah
menggunakan kapasitas nosrmal, sedangkan pembebanan biaya overhead ke pabrik kepada
produk menggunakan kapasitas sesungguhnya. Perusahaan yang menggunakan sistem biaya
standar, analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi oleh kapasitas standar.
Menurut Mulyadi (2009), ada 4 model analisis selisih biaya overhead diantaranya
adalah :
1. Model Satu Selisih
Selisih total BOP :
BOP yang sesungguhnya XX
BOP yang dibebankan ke produk XX _
Selisih total BOP XX
2. Model Dua Selisih
Selisih BOP yag dihitung dengan model dua selisih dapat dipecah menjadi dua macam
yaitu:
a. Selisih terkendalikan (Controllable Variance)
BOP sesungguhnya XX
BOP tetap pada kapasitas normal XX _
BOP variabel sesungguhnya XX
BOP variabel pada jam standar XX _
Selisih terkendali XX
b. Selisih Volume (Volume Variance)
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal XX
Jam tenaga kerja standar XX _
Selisih volume XX

Tarif BOP tetap XX x

Selisih Volume XX
3. Metode Tiga Selisih

Anda mungkin juga menyukai