Anda di halaman 1dari 9

Pembangunan Sistem Informasi Supply Chain

Management PT Ceres Bandung

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sistem
Informasi Enterprise

Dosen : Gentisya Tri Mardiyani, S.Kom., M.Kom

Oleh :
Vernandy Raditsa Bagaskara 10115151
Rizky Prasetyo 10115170
Gama Anggadipa Pratama 10115173
Muhammad Arif Maulana 10115183

SIE - 5

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Bandung
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Ceres adalah perusahaan Industi Makanan berbasis Chocolate berlokasi
di Jalan Moch.Toha 94, Bandung dengan status PMA, berdiri sejak 1950. Produk
yang dihasilkan diantaranya adalah Silver Queen , Ritz, Delfi, Chunky, Wafer Briko,
Top, atau Biskuit Selamat. Total, ada 27 merek terkenal keluaran Ceres yang
menggerojoki pasar makanan berbahan baku cokelat. Saat ini produk PT Ceres
menguasai 80% pangsa pasar Chocolate Indonesia.
Mulanya grup Ceres adalah layaknya home industry pada umumnya :
skalanya kecil dan ditangani secara sederhana. Bedanya, yang ditekuni adalah
bisnis cokelat olahan yang saat itu terbilang jarang di Indonesia. Grup Ceres
sanggup memproduksi aneka produk cokelat dalam berbagai varian dan kualitas.
Mereka bisa melayani pemesanan cokelat rasa anak kecil, rasa nak muda, sampai
rasa orang tua.dari segmen low class hingga premium. Di produk meises, misalnya,
untuk segmen bawah menggunakan Tulip, menengah memakai merek Ceres, untuk
yang lebih mewah menggunakan Ritz.
Pengadaan bahan baku dan bahan penolong ditangani oleh bagian gudang
dan bagian produksi dengan pengawasan langsung oleh pemilik perusahaan.
Perusahaan harus mampu mengadakan dan mengelola bahan baku dengan baik dan
berkualitas untuk menunjang kelancaran proses produksi sehingga nantinya produk
yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Surya selaku salah satu
pegawai di PT Ceres serta observasi yang kami lakukan, beliau mengemukakan
beberapa masalah yang terjadi bahwa sistem informasi yang ada pada bagian
penerimaan bahan baku PT Ceres saat ini belum terintegrasi dengan baik. Hal ini
dapat dilihat dari pemakaian teknologi informasi yang hanya sebatas penimbangan
bahan baku, sementara itu penyimpanan data masih dilakukan secara tradisional
dengan mengunakan alat tulis, sehingga untuk mendapatkan informasi dari catatan
yang sudah lama akan kesulitan akibat dari penyimpanan database yang tidak baik..
Dalam menyampaikan informasi ke bagian yang memerlukan data dan
informasi digunakan jasa tenaga karyawan untuk mengantarkan berkas tersebut,
tentu saja hal ini membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang
lama apabila pengiriman informasi dilakukan dengan frekuensi yang tinggi dan
perubahan informasi yang cepat sehingga menyebabkan informasi yang dikirim
membutuhkan waktu yang lebih lama dan kurang akurat akibat dari perubahan
informasi yang begitu cepat.
Apabila kondisi PT Ceres tidak diperbaiki, maka bagian penerimaan bahan
baku akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengirim dan
memperbaharui informasi, sehingga pihak manajemen ataupun bagian yang
membutuhkan informasi tersebut kesulitan. Hal ini disebabkan insormasi tersebut
memiliki pengaruh terhadap ketepatan pengambilan keputusan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada pemikiran latar belakang yang ada bahwa masalah yang
akan diidentifikasikan yaitu adalah sebagai berikut :
1. Tidak tersedianya sistem informasi penerimaan bahan baku yang berbasis
komputer.
2. Belum terintegrasinya sistem informasi penerimaan bahan baku yang
mengakibatkan informasi yang dikirim tidak cepat dan akurat.
3. Informasi neraca yang sering tidak seimbang akibat perhitungan bahan baku
yang masuk dan bahan baku yang digunakan tidak sesuai (selisih stock).

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka maksud dari penulisan tugas
ini adalah membangun sebuah sistem informasi yang berjudul “Pembangunan
Sistem Informasi Supply Chain Management PT Ceres Bandung”.
1.3.2 Tujuan

Berdasarkan identifikasi masalah dan asumsi penelitian yang sudah


dipaparkan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan informasi awal kondisi sistem informasi pada PT Ceres
Bandung.
2. Meninjau kelemahan sistem informasi penerimaan bahan baku Pabrik
PT Ceres Bandung.
3. Mendapatkan rancangan sistem informasi penerimaan bahan baku yang
terintegrasi dengan baik sehingga dapat digunakan untuk meningkat
efisiensi dan efektivitas pada stasiun penerimaan bahan baku pada PT
Ceres Bandung.

1.4 Batasan Masalah

Dengan memperhatikan berbagai masalah yang ada dan luasnya masalah


yang dihadapi pada Pembangunan Sistem Informasi PT Ceres Bandung terdapat
beberapa batasan masalah yang didefinisikan. Berikut merupakan batasan masalah
yang digunakan sebagai acuan penelitian :
1. Sistem yang dibangun berdasarkan studi kasus di PT Ceres Bandung.
2. Data yang diolah adalah data penjualan di PT Ceres Bandung.
3. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah
pendekatan analisis terstruktur.
4. Aplikasi web ini menggunakan Bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS,
JavaScript dan menggunakan WAMP sebagai web server. Dan MySQL
sebagai Database Management System.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode


deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan dan berusaha
menggambarkan serta menginterpretasi objek yang sesuai dengan fakta secara
sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian memiliki dua metode, yaitu
metode pengumpulan data dan pembangunan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan data

Metode penelitian pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Field Research (Penelitian Lapangan)


a. Observasi (Pengamatan) : Teknik pengumpulan data dengan
menggadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap
permasalahan yang sedang diamati.
b. Interview (Wawancara) : Selain mengamati langsung pada objek
penelitian, kami juga memperoleh data dengan melakukan
wawancara kepada salah satu pihak terkait di PT Ceres Bandung.
Dengan wawancara tersebut sedikit banyaknya kami mendapatkan
informasi dan keterangan serta data yang aktual tentang segala hal
yang berkaitan dengan permasalahan yang ada.
2. Library Research (Studi Pustaka) : Tahap pengumpulan data
berdasarkan sumber-sumber literatur yang bersifat bacaan dan
berkenaan langsung dengan Sistem Informasi Supply Chain
Management.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah dengan


pengembangan metode waterfall. Metode waterfall merupakan model
pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Metode Waterfall
memiliki tahapan-tahapan dan fase yang bisa dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Metode Waterfall

1) Requirements analysis and definition


Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi
dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan
berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2) System and software design
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan
sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan
membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan
perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi
sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
3) Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4) Integration and system testing
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai
sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan
kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat
lunak dapat dikirimkan ke customer.
5) Operation and maintenance
Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang
paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata.
Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan
pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari
unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.2 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan


menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan
dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

2.2.1 Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh


kedalam bagian komponen-komponennya, dengan maksud mengindentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Analisis permasalahan pada pembangunan sistem informasi Supply
Chain Management di PT Ceres Bandung adalah sebagai berikut :
1. Mendapatkan informasi awal kondisi sistem informasi pada PT Ceres
Bandung.
2. Meninjau kelemahan sistem informasi penerimaan bahan baku Pabrik PT
Ceres Bandung.
3. Mendapatkan rancangan sistem informasi penerimaan bahan baku yang
terintegrasi dengan baik sehingga dapat digunakan untuk meningkat
efisiensi dan efektivitas pada stasiun penerimaan bahan baku pada PT Ceres
Bandung.

2.2.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan pada PT Ceres Bandung adalah


sebagai berikut :
Proses Bisnis PT Ceres Bandung
1) Prosedur Pembelian Bahan Baku
1. Bagian Marketing memberikan forecast kepada Kepala gudang bahan.
2. Kepala gudang bahan membaca forecast tersebut, untuk mengetahui
bahan baku apa saja yang dibutuhkan dan berapa jumlah dari bahan baku
yang dibutuhkan untuk memenuhi forecast tersebut dan membuatkan
daftar kebutuhan bahan baku tersebut.
3. Kepala gudang bahan memberikan daftar kebutuhan tersebut kepada
bagian administrasi gudang bahan, setelah itu bagian ADM gudang
bahan akan mengecek ketersediaan bahan baku.
4. Setelah ada data ketersediaan bahan baku, bagian ADM akan
memberikan data tersebut kepada Kepala gudang bahan agar dapat
memperkirakan berapa jumlah bahan baku yang akan dibeli guna
menambah stok gudang.
5. Setelah bahan baku yang dipesan diterima, Kepala gudang bahan
mengecek barang tesebut.
6. ADM mencatat penerimaan barang tersebut, dan membuat data
pembelian bahan baku, lalu diarsipkan.

2) Prosedur Penggunaan Bahan Baku


1. Marketing menerima pesanan dari konsumen, baik toko maupun
pesanan khusus. Oleh Marketing data pesanan tersebut diberikan kepada
bagian produksi.
2. Oleh ADM dibagian produksi, berdasarkan pesanan tersebut dibuatkan
Surat Perintah Kerja (SPK) yang berisikan jenis pesanan bahan baku.
3. SPK akan diserahkan kepada Kepala gudang bahan, dari SPK tersebut
Kepala gudang bahan dapat mengetahui berapa banyak bahan baku yang
dibutuh untuk tiap SPK.
4. Kepala gudang akan mendata ulang setiap SPK yang diterima tiap
harinya dan meminta kepada petugas gudang untuk menyiapkan bahan
baku yang dibutuhkan.
5. Penggunaan bahan baku tersebut akan dicatat oleh ADM gudang bahan.
6. Setelah pencatatan selesai, bahan baku yang dibutuhkan akan
didistribusikan kepada karyawan di bagian masing - masing.

2.2.3 Analisis aturan bisnis

Analisis aturan bisnis yang terjadi di PT Ceres Bandung adalah sebagai


berikut :
a. Jika pelanggan melakukan pembayaran secara online dengan menggunakan
aplikasi Gojek (gopay) maka pelanggan akan mendapatkan cashback
sebesar 30%.
b. Pembayaran dapat dilakukan dengan tunai ataupun atau card (credit card,
debit card) dan apabila menggunakan card pelanggan juga mendapatkan
struk dari mesin edc dari bank yang berangkutan.

Anda mungkin juga menyukai