Anda di halaman 1dari 23

UJI KORELASI RANK

KENDALL

OLEH:
RAMA MEIDIYAN A.R 1705045085
APRILIA ADE PRANATA 1805045005
RIZQI DWI ARIANA 1805045006
KHAFIFAH NURIYAH 1805045031
HERMA AYU PUSPITASARI 1805045042
PENGERTIAN

Koefisien korelasi kendall tau pertama sekali dikemukakan oleh Maurice George Kendall
pada tahun 1938.
Koefisien korelasi kendall tau atau yang biasa dinotasikan dengan () merupakan suatu nilai
yang menunjukkan derajat asosiasi atau korelasi antara 2 himpunan variabel dalam sebuah
penelitian yang telah disusun berdasarkan peringkatnya dengan tujuan mengetahui kekuatan atau
tingkatan korelasi antara X dan Y, dimana data yang tersedia merupakan sebuah sampel random
  terdiri atas n pasangan hasil pengamatan (Xi, Yi). Data sekurang-kurangnya diukur pada
•yang
skala ordinal, sehingga data X dan Y yang telah diamati dapat disusun peringkat atau rank-nya.
Batas nilai dari koefisien korelasi Kendall tau sama dengan koefisien korelasi pada umunya
yakni akan bernilai (+1) apabila variabel X dan Y berkoerelasi positif (sebanding lurus) dan
bernilai (-1) apabila X dan Y berkorelasi negatif (berbanding terbalik).
SYARAT PENGGUNAAN

1. Data yang tersedia merupakan sebuah sampel acak yang terdiri atas n pasangan hasil pengamatan (Xi,
Yi).

2. Data sekurang-kurangnya diukur pada skala ordinal, sehingga dapat merangking masing-masing nilai
X dalam hubungannya dengan nilai-nilai X lain yang teramati, dan masing-masing nilai Y dalam
hubungannya dengan nilai-nilai Y yang teramati.
KOEFISIAN KORELASI RANK KENDALL

dimana kemungkinan jumlah maksimum adalah yang dapat dinyatakan sebagai .

Sehingga rumus dapat dinotasikan :

• Keterangan
  :
= Koefisien Korelasi Kendall Tau

S = Skor sebenarnya yang merupakan jumlah skor urutan kewajaran pasangan data pada salah satu
variabel. Jika urutan ranking wajar diberi skor +1, jika urutan ranking tidak wajar diberi skor –1.
N = Jumlah anggota sampel.
KOEFISIEN KORELASI KENDALL

Untuk Observasi yang bernilai sama (Ties):

Dimana :
• = , t = banyaknya observasi dengan nilai sama (ties) dalam tiap kelompok nilai sama pada variabel
•   X.
• = , t = banyaknya observasi dengan nilai sama (ties) dalam tiap kelompok nilai sama pada variabel
Y.
KOEFISIEN KORELASI KENDALL

Untuk :

Jika N lebih dari 10, maka dapat dianggap berdistribusi normal dengan

Mean

Standar Deviasi
•  
Jadi,
PROSEDUR PERHITUNGAN

1. Berilah ranking observasi-observasi pada variabel X dari 1 hingga N. Berilah pula ranking observasi-
observasi pada variabel Y dari 1 hingga N.

2. Susunlah N subyek sehingga ranking-ranking X untuk subyek-subyek itu ada dalam urutan wajar, yakni
1, 2, 3, ...., N.
•  
3. Amatilah ranking-ranking Y dalam urutan yang bersesuaian dengan ranking X yang ada dalam urutan
wajar. Tentukan harga S untuk urutan ranking Y ini.

4. Jika tidak terdapat data yang bernilai sama (ties) di antara observasi-observasi X maupun Y, gunakan
rumus (a) dalam menghitung harga . Jika terdapat data yang bernilai sama (ties), pakailah rumus (b).
PROSEDUR PERHITUNGAN

5. Jika N subyek merupakan suatu sampel random dari populasi tertentu, kita dapat menguji apakah harga
observasi memberi petunjuk adanya asosiasi antara variabel X dan Y dalam populasinya. Metode
perhitungan tergantung N:

a. Untuk lihat nilai dari tabel 1.


•  
Jika , maka ditolak.

b. Untuk , kita dapat menghitung harga z yang berkaitan dengan menggunakan rumus z. Jika , maka
ditolak. diperoleh dari dilihat dari tabel 2.
CONTOH SOAL

Untuk dan angka sama.

Dengan taraf nyata 5% akan dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara peringkat
masuk PT dengan indeksprestasi selama 1 semester mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
sampel mahasiswa PT sebanyak 10 orang. Berdasarkan 10 orang mahasiswa itu, mereka ditanya bagaimana
•peringkat
  masuk PT dan IP Semester 1. Data hasil penelitian ditunjuk pada tabel berikut.
Peringkat Masuk PT dan IP Semester I 10 Orang Mahasiswa

Mahasiswa Peringkat Masuk PT IP Semester 1


1 1 3,2
2 2 3,2
3 3 3,5
4 4 3,3
5 5 3,1
6 6 3,4
7 7 3,0
8 8 3,0
9 9 2,8
10 10 2,9
1. Judul penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Adakah hubungan antara peringkat masuk PT dengan indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa (indeks prestasi
diukur berdasarkan rangking)

2. Variabel penelitiannya adalah: indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa.

3. Rumusan masalah:

Adakah hubungan antara peringkat masuk PT dengan indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa (ada hubungan
•   jika peringkat masuk PT tinggi maka indeks prestasi semester 1 juga tinggi demikian sebaliknya).
berarti

4. Sampel: mahasiswa semester I berjumlah 10 orang

5. Hipotesis:

: τ = 0 (tidak ada hubungan antara peringkat masuk PT dengan indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa)

: τ ≠ 0 (ada hubungan antara peringkat masuk PT dengan indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa)

6. Wilayah kritis: ditolak jika


7. Perhitungan
Peringkat IP Peringkat IP Skor sebenarnya   T= =0
x
1 3,2 4,5  
2 3,2 4,5 2 Ty = =
3 3,5 1 2
4 3,3 3 7 τ
5 3,1 6 4
=
6 3,4 2 3
7 3,0 7,5 4
8 3,0 7,5 2
9 2,8 10 2
10 2,9 9 -1
      S =25

 8. Keputusan
Karena = 0,014 <= 0,05 maka ditolak.
9. Kesimpulan
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara peringkat masuk PT dengan indeks prestasi selama 1 semester mahasiswa atau jika
peringkat masuk PT tinggi maka indeks prestasi semester 1 juga tinggi demikian sebaliknya.
CONTOH SOAL

Dalam mengamati hubungan alami antara Intelegensi & dominasi sosial pada tikus Albino. Hasil percobaan
sbb :

•  
Apakah data ini merupakan evidensi yang cukup untuk menunjukkan ada hubungan antara intelegensi &
dominasi sosial pada tikus albino dengan
1. Hipotesis:

• H0: τ = 0 (Tidak ada hubungan antara Variabel X dan Y)

• H1: τ ≠ 0 (Ada hubungan antara Variabel X dan Y)

2. Wilayah kritis: H0 ditolak jika

3. Perhitungan

•  

atau
.
4. Keputusan

Dilihat dari Tabel 1 dengan S = 7, N = 6, diperoleh .

Karena = 0,136 maka diterima.

5. Kesimpulan

Jadi, tidak ada hubungan antara intelegensi dan dominasi sosial pada tikus albino.
•  
RANGKING 25 SISWA SEWAKTU DI SD DAN DI SMU
 Untuk
No. Rangking Rangking   No. Rangking Rangking di
Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah Siswa di SD (R1) di SMU Siswa di SD (R1) SMU (R2)
hubungan antara rangking SD dengan rangking
(R2)
di SMU. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan sampel siswa kelas III SMU 1 1 2   13 13 14
sebanyak 25 orang. Berdasarkan 25 orang 2 2 1   14 14 12
siswa itu, mereka ditanya bagaimana
rangkingnya di SD kelas V dulu dan 3 3 4   15 15 15
rangkingnya di kelas III SMU. Data hasil 4 4 3   16 16 23
penelitian ditunjuk pada tabel berikut 5 5 7   17 17 18
6 6 8   18 18 17
7 7 9   19 19 19
8 8 10   20 20 20
9 9 16   21 21 13
10 10 5   22 22 25
11 11 6   23 23 22
12 12 11   24 24 21
        25 25 24
1. Judul penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Adakah hubungan antara prestasi belajar di SD dengan di SMU (prestasi belajar di ukur berdasarkan rangking)

2. Variabel penelitiannya adalah:prestasi belajar di SD dan SMU

3. Rumusan masalah:

Adakah hubungan antara rangking di SD dengan di SMU (ada hubungan berarti jika sewaktu kecil/ SD pandai,
maka jika besar di SMU juga pandai atau sebaliknya)

4. Sampel:siswa kelas III SMU berjumlah 25 siswa

5. Hipotesis:
H0: τ = 0 (tidak ada hubungan antara rangking di SD dengan di SMU)
H1: τ ≠ 0 (ada hubungan antara rangking di SD dengan SMU)

6. Wilayah kritis:H0 ditolak jika harga Zhitung ≥ Ztabel


 
7. Perhitungan

8. Keputusan
Karena = 5,32 = 1,96 maka ditolak.

9. Kesimpulan
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara rangking di SD
dengan di SMU, atau jika di SD pandai, maka di SMU juga
akan pandai, demikian sebaliknya.
UJI KORELASI RANK KENDALL
Menggunakan Aplikasi SPSS

Jika kita memiliki data produksi dan data ekspor suatu komoditi,
kita ingin melihat hubungan antara keduanya (apakah ada
korelasi antara total produksi dan ekspor).
1. Buka program SPSS kemudian input data ke dalam tabel-tabel
SPSS:
2. Klik dari menubar Analyze – Correlate – Bivariate, seperti berikut:
3. Kemudian masukkan kedua variabel ke kotak variables di sebelah kanan, checklist koefisien korelasi
sebagai “Kendall’s tau”.
4. Kemudian Klik OK
Maka akan muncul output sebagai berikut:

 Dari output di atas, N menunjukkan jumlah observasi/sampel sebanyak 25, sedangkan hubungan korelasi
ditunjukkan oleh angka 0,760(**) yang artinya besar korelasi yang terjadi antara variabel X dan Y adalah 
baik yaitu sebesar 0,760. Sementara Sig.(2-tailed) menunjukkan taraf kritik = 0,000. Karena taraf kritik =
0,000 maka ditolak. Jadi, ada hubungan yang signifikan antara rangking di SD dengan di SMU, atau jika
di SD pandai, maka di SMU juga akan pandai, demikian sebaliknya.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai