I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
petani, menjadi penyerap tenaga kerja, sumber bahan baku ndustri dan sebagai
sumber pendapatan masyarakat. Wilayah yang cukup luas dengan berbagai iklim
cuaca menjadi kan Indonesia sebagai Negara yang potensial bagi pengembangan
tanaman holtikultura, baik untuk tanaman dataran rendah maupun dataran tinggi.
Adanya berbagai iklim cuaca ini menguntungkan bagi Indonesia, karena musim
buah, sayuran dan bunga dapat berlangsung sepanjang tahun (Nazaruddin, 2009).
terutama yang mempunyai nilai ekonomis. Komoditi pangan yang mempunyai nilai
meliputi buah, sayur, dan tanaman hias. Pembangunan pertanian dalam hal
Salah satu produk hultikulturan yang menjadi unggulan dalam sektor pertanian
holtikultura yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi
yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam keaadan mentah
ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Salah
1
2
satu komoditi sayuran yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari
berbagai lapisan masyarakat adalah cabai karena cabai merupakan bahan kebutuhan
salah satu jenis sayuran komersial yang sejak lama telah dibudidayakan di Indonesia.
Hal ini dikarnakan produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, dan nilai gizinya yang baik, cabai
banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan. Seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk, kebutuhan akan cabai merah juga semakin meningkat. Cabai
merah juga masih belum bisa di subtitusikan sehingga keberadaannya sangat penting.
Pemasan cabai dapat dilakukan dalam bentuk segar, kering, bubuk sebagai bahan
yang memiliki nama ilmiah Campsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika
tepatnya daerah peru dan menyebar ke negara-negar benua Amerika, Eropa dan Asia
termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan
bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies cabai yang sebagian besar hidup di
negar asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja,
yakni cabai besar,cabai keriting, cabai rawit dan paprika. Tanaman cabai merupakan
salah satu sayuran buah yang memiliki peluang bisnis yang baik. Besarnya
memenuhi kebutuhan pasar. Cabai dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupaun
olahan. Usahatani cabai dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
dan industri pengolahan. Cabai merupakan salah satu komuditas sayuran yang dapat
terhadap cabai merah untuk kebutuhan sehari-hari dapat bernaik - turunnya , yang
disebabkan karena naik turunnya harga cabai yang terjadi di pasar eceran. Naik -
turunnya harga yang terjadi di pasar eceran, selain disebabkan oleh faktor-faktor
Kenaikan harga cabai sangat tergantung pada musim panen dan musim tanam
serta pengaruh iklim dan cuaca. Disamping itu, kenaikan harga juga berkaitan
harga cabai di daerah produsen lebih rendah. Beberapa faktor yang memperngaruhi
diantaranya faktor angkutan, rendahnya daya tahan cabai, dan daya beli masyarakat
Walaupun demikian, pada saat-saat tertentu harga cabai dapat melonjak naik
sehingga memberikan nilai tambah bagi petani. Lonjakan harga cabai ini antara lain
disebabkan oleh gangguan musim dan hari raya tertentu. Kenaikan harga tersebut
dapat berlipat ganda kalau saat gangguan musim terjadi bersamaan atau berdekatan
Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Oku Timur,
harga cabai merah di Pasar Gumawang Kecamatan belitang Kabupaten OKU Timur.
Hanya pada saat-saat tertentu saja harganya naik, misalnya pada perayaan hari-hari
besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Perayaan Tahun
Baru dan itu semua tergantung dengan cuaca (curah hujan),danjarak tempuh
kendaraan. Tetapi pada akhir tahun 2014 sampai awal tahun 2015, tingginya harga
cabai merah bertahan dalam waktu yang cukup lama, hingga mencapai level harga
Oleh karena terjadinya fluktuasi harga cabai yang sangat ekstrim inilah, maka
yang terjadi di Pasar Gumawang Kecamatan belitang Kabupaten OKU Timur serta
diketahui faktor apa yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga cabai merah.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa besar biaya produksi, penerimaann, dan pendapatan pada fluktuasi harga
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai Merah di pasar
Timur?
1. Bagi Mahasiswa
b. Sebagai pengetahuan bagi pedagang cabai merah agar lebih mengetahui alur
c. Sebagai alternatif investasi. Dalam hal ini, kehadiran pasar berjangka dapat
A. Tinjauan Pustaka
termasuk kedalam :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas
dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan
Cabai adalah tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan perakaran akar
tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar, panjangnya berkisar 25-
7
8
35 cm. Akar ini berfungsi antara lain menyerap air dan zat makanan dari dalam
tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Ada dua golongan tanamancabai
yang terkenal yaitu cabai besar (capsiumannum L) dan cabai kecil (Capsium
frustescen L). Jenis cabai yang termasuk dalam golongan cabai besar adalah cabai
Fingerhuth), cabai merah buahnya panjang dengan ujungnya runcing dan posisinya
menggantung pada ketiak daun. Ketika muda warna buahnya hijau, setelah tua
berubah menjadi merah. Cabai yang termasuk golongan cabai kecil adalah cabai
Cabai besar termasuk tanaman semusim berbentuk perdu atau setengah perdu
yang mempunyai sistem perakaran yang menyebar. Batang utama tumbuh tegak dan
pangkalnya berkayu. Daun tumbuh secarahh tunggal dengan bentuk sangat bervariasi
yaitu lancip sampai bulat telur dan ujungnya runcing. Cabai merah merupakan salah
satu jenis sayuran yang baik diusahakan di dataran rendah. Cabai merah
menghendaki ketinggian tempat 0-1.200 mdpl dengan itensitas matahari tinggi dan
kelembapan sedang. Cabai dapat ditanam, baik di dataran tinggi atau dataran rendah.
Syarat agar tanaman cabai tumbuh baik ialah tanah berhumus (subur), gembur, dan
PH tanah 5-6. Tanaman cabai tidak tahan hujan terutama pada waktu berbunga
sehingga waktu tanam yang baik ialah pada awal musim kemarau (Prajnanta, 2005).
9
tanaman perdu dari famili terong-terongan Karena buahnya selain dijadikan sayuran
atau bumbu masak juga mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai
bahan baku industri, memiliki peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta
(A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan
lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor,
dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan (Anonimc, 2010).
Buah cabai besar berukuran panjang berkisar 6-10 cm, diameter 0,7-1,3 cm.
Cabai besar di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu cabai merah besar dan
cabai merah keriting. Permukaan buah cabai merah besar halus dan mengkilat serta
mempunyai rasa pedas. Sedangkan cabai merah keriting bentuknya lebih ramping
dengan cita rasa sangat pedas. Cabai besar dapat tumbuh subur di dataran rendah
sampai dataran tinggi. Cabai merah memiliki ciri- ciri antara lain:
b. Buah yang muda berwarna hijau, sedangkan buah yang tua berwarna merah
Buah cabai rawit berukuran panjang berkisar 2-3,5 cm dengan diameter 0,4-0,7
cm. Cita rasa cabai rawit biasanya sangat pedas, walaupun ada yang tidak pedas.
Variasi warna cabai rawit dari kuning, oranye, dan merah. Tanaman cabai rawit
berbuah sepanjang tahun, tahan hujan dan dapat tumbuh di dataran rendah sampai
tinggi. Varietas cabai rawit juga dinamakan berdasarkan asal cabai diperoleh.
c. Cabai Hibrida
Cabai ini diperoleh dari persilangan benih-benih bibit yang diseleksi dengan metode
hibrida yang cukup dikenal tetapi tidak banyak dibudidayakan karena tidak tahan di
lahan terbuka adalah paprika yang umum disebut sweet papper (cabai manis) dengan
cabai hias ini berbentuk buah menarik. Walaupun menarik, tetapi tidak dikonsumsi
oleh manusia.
11
3. Konsepsi Usahatani
itu yang diperlukan untuk memproduksi pertanian seperti tanah atau lahan, air,
(Mubyarto, 1990).
Setiap kegiatan usahatani dilakukan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang
sesuai dari kegiatan usahataninya, dimana tujuan kegiatan itu berbeda-beda karena
produksi yang dimilikinya. Tujuan akhir dari setiap kegiatan adalah memperoleh
Tanaman cabai (Capsicum sp.) berasal dari benua Amerika, tepatnya Amerika
dari Persia ketika singgah di Aceh. Adapula yang menyebutkan bahwa cabai dibawa
oleh bangsa Portugis ketika berekspansi ke Indonesia dan daerah-daerah Asia lainnya
(Sunaryono, 2003).
4. Konsepsi Agribisnis
dan jual beli barang-barang seperti traktor, pupuk, dan pestisida atau yang tergabung
batasan pengertian yang luas itu telah didorong adanya kemajuan yang dicapai
setiap satuan perusahaan yang berada di kedua subsektor usaha (input dan output
salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan
pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dengan arti luas. Pengertian
pertanian dalam artian yang luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan
pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian”. Konsep
agribisnis adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari proses produksi, mengolah
hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian
(Soekartawi, 2005).
setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi
pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan itu sendiri ataupun juga
pengusaha pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis dengan perkataan lain adalah cara
penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Agribisnis dalam suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem yang tergabung dalam
rangkaian interaksi dan interpendensi secara reguler serta berfikir secara holistis,
dalam hal ini tidak hanya satu subsistem saja yang perlu diperkembangkan tetapi
5. Konsepsi Produksi
Menurut Soekartawi (2003), hasil akhir dari sebuah proses produksi adalah
produk atau output. Produk atau produksi dalam bidang pertanian atau lainnya dapat
bervariasi antara lain disebabkan karena perbedaan kualitas , hal ini dapat dimengerti
karena kualitas yang baik dihasikan oleh produksi yang baik dan begitu juga
terwujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan.
Ditinjau dari segi ekonomi, produksi adalah suatu proses pendayagunaan segala
sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang tercermin kualitas dari
diperdagangkan.
Pada suatu usaha agribisnis konsep efisiensi teknis dapat dibataskan sebagai
kapasitas produktif persatuan input fisik dan juga kapasitas produktif per satuan
(input) waktu. Dengan konsepsi produksi tiga tahap (yang bisa dikenal untuk satu
input variabel sementara beberapa input lain dianggap konstan) mudah di mengerti
beralih pada hukum ”kenaikan hasil berkurang” dimana produk marginal = produk
6. Konsepsi Harga
masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Ini terjadi
memperkenalkan produk baru kesaluran distribusi barunya atau daerah baru ketika
barunya berdasarkan mutu dan harga. Sedangkan menurut Anindita (2005), secara
Fluktuasi harga musiman biasanya terjadi disaat pola yang relatif pada
permintaan dan penawaran. Iklim dan permintaan untuk beberapa komoditi adalah
dalamnya komoditi pertanian yang sangat berpengaruh terhadap iklim yang sedang
berlangsung.
per tahun dengan harga tahunan yang mengubah kenaikan dari beberapa fungsi.
Khusus untuk komoditi pertanian memiliki variasi harga tahunan yang besar, karena
2) Luas lahan pertanian yang di tanami dengan yang dipanen setiap tahun
berubah.
15
3. Trend
dengan tingkat inflasi dan deflasi di dalam perekonomian dan beberapa faktor yang
khusus dari produk pertanian hasil pertanian. Hal ini termasuk perubahan-perubahan
dalam hal selera dan pilihan para konsumen. Kenaikan produksi dan pendapatan
dapat dijelaskan dengan model sarang Laba-laba, yaitu teori yang menjelaskan
komponen siklus dari pasangan jumlah dan harga tertentu melalui jalur waktu (time
path). Harga yang tinggi menyebabkan produksi yang tinggi, kemudian setelah
Pergerakan ini mengacu pada pergeseran harga yang tidak diperkirakan atau
tidak diharapkan seperti serangan hama, kehancuran fisik dari angin topan atau banjir
dan lain-lain. Disamping itu pola pergerakan random juga diamati karena adanya
perubahan siklus ekonomi, seperti adanya resesi atau depresi atau recovery.
16
7. Konsepsi Penerimaan
yang dihasilkan dalam satu-satuan fisik dengan harga. Penerimaan adalah nilai
produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang
tidak dijual. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahan penerimaan memiliki unsur dasar
produktifitas pada agribisnis atau rendemen pada agroindustri disamping juga unsur
harga sebagai pembentuk nilai. Penerimaan usahatani adalah merupakan hasil kali
antara produksi yang di hasilkan dengan harga yang berlaku saat ini, pendapatan
usahatani adalah selisih usaha total yang dikeluarkan dengan penerimaan yang
Penerimaan secara umum dapat diartikan sebagai jumlah dari hasil produksi
per satuan waktu dan luas dikalikan dengan harga per satuan produksi tersebut.
Penerimaan adalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik
yang dijual maupun yang tidak dijual. Pendapatan bersih petani mengukur imbalan
Hasil usaha atau penerimaan usaha adalah merupakan hasil kali antara produksi
yang dihasilkan dengan harga yang berlaku saat ini. Penerimaan usaha dapat
diartikan sebagai keseluruhan hasil produksi yang diperoleh dari hasil produksi usaha
dan diberikan dengan harga yang berlaku saat ini. Selanjutnya, didalam penerimaan
usaha tersebut tidak terlepas dari harga dan produk sesuai dengan pendapatan yang
mengatakan bahwa harga merupakan salah satu produk dalam pemasaran hasil
(Kristianto, 2006).
17
8. Konsepsi Pendapatan
bertujuan untuk memperoleh produksi dari lahan pertanian, pada akhirnya akan
dinilai dari biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh. Selisih antara
(Soekartawi, 2001).
alat-alat dari luar dengan bunga modal dari luar. Dan selanjutnya, Soekartawi (2001),
berpendapat bahwa usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya yang
adalah semua barang, jasa dan uang yang diperoleh atau diterima oleh seseorang atau
masyarakat dalam suatu periode tertentu dan biasanya diukur dalam satu tahun.
9. Konsepsi Fluktuasi
suatu variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar. Secara tradisional
fluktuasi dapat diartikan perubahan nilai. Pengertian fluktuasi adalah lonjakan atau
ketidak tepatan segalah sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik.
adanya patokan harga dari pemerintah telah dapat dikendalikan dengan baik, dimana
18
naik turunya itu serta tingkatannya hanya berkisar di antara harga patokan tersebut.
Dalam penetapan harga kita banyak belajar dari pengalaman, tata niaga pada masa
minimal harga minuman atas produknya, ini berarti bahwa para pedagang akan
mengatur harga yang akan ditetapkan pada produk yang akan diperdagangkannya
biaya admitratf, dan lain-lain) di tingkat grosir dan di tingkat pedagang eceran
adalah suatu perubahan variabel tertentu yang umumnya terjadi karena mekanisme
pasar. Perubahan itu dapat berubah kenaikan atau penurunan nilai variabel tersebut.
19
B. Model Pendekatan
Fluktuasi Harga
Cabai merah
Faktor-Faktor Fluktuasi
1.Cuaca (curah Hujan)
2. Jarak Tempuh
Produksi
Cabai Merah
Harga
Penerimaan
Pendapatan
Kecenderungan
harga cabai merah
1. Analisis multipleregresi
Y=a+b1X1+…..+bX4
Keterangan :
: Proses
: Mempengaruhi
C. Hipotesis
1. Diduga bahwa besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan harga cabai merah di
D. Batasan-Batasan
1. Penelitian ini hanya terfokuskan pada penjual cabai merah yang dipasarkan di
3. Fluktuasi adalah ketidak tepatan atau guncangan, sebagai contoh terhadap harga
barang dan sebagainya, atas segalah hal yang bisa dilihat di dalamgrafik.
maksimal.
21
5. Fungsi produksi adalah salah satu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
hasil produksi fisik antara masukan produksi (input) dan keluaran produksi
(output).
6. Produksi usahatani adalah jumlah cabai yang dihasilkan dalam satu kali proses
7. Variabel Devenden (Y) terdiri dari jumlah harga sedangkan variable indevenden
(X) terdiri dari cuaca atau iklim (Curah Hujan) (X1), variabel jarak tempuh (X2).
8. Harga adalah satuan finansial yang disepakati antara penjual dan pembeli pada
9. Biaya tetap adalah biaya yang penggunaanya tidak habis dalam satu kali proses
10. Biaya variabel adalah biaya yang habis dipakai dalam satu kali produksi meliputi
11. Biaya total produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam satu kali
dengan pertimbanagan bahwa di pasar tersebut terdapat penjual yang menjual cabai
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang ada di lapangan dengan benar.
Menurut Nazir (2011), metode survei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta dan gejalah yang ada dan mencari keterangan secara aktual
dari suatu kelompok atau suatu daerah tertentu. Metode ini digunakan untuk
fluktuasi harga cabai merah yang digunakan berdasarkan data yang didapatkan dari
Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sensus yaitu, suatu metode dimana setiap elemen populasinya dijadikan sebagai
anggota sampel. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 10 sampel dari 20 populasi
22
23
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data
Sedangkan data sekunder diperoleh dari intansi yang terkait seperti Dinas
Perdagangan dan perindustrian Kabupaten OKU Timur dan literatur, baik dari
Untuk menjawab hipotesis yang pertama adalah bahwa penerimaan lebih besar
dari pada produksi sehingga diperoleh pendapatan pada penjualan cabai merah di
TC = FC + VC……………………………………………………….. (1)
Keterangan :
24
digunakan rumus :
TR = Y x P ………………………………………………………….. (2)
Keterangan :
TR : Total Revenue/Penerimaan(Rp/Ha/Proses)
Y : Yield/Jumlah Produksi(Kg/HaProses)
digunakan rumus :
I = TR – TC ………………………………………………………… (3)
Keteranagan:
I : Income /Pendapatan(Rp/Proses)
R : Revenue/Penerimaan(Rp/Proses)
Untuk menjawab hipotesis yang kedua bahwa variabel cuaca (curah hujan), dan
jarak tempuh berpengaruh nyata terhadap penjualan cabai merah di pasar Gumawang
Kecamatan belitang Kabupaten OKU Timur maka digunakan analisis regresi linier
berganda (Multiple Regresion) dengan SPSS.17.0. Produksi cabai merah (Y) yaitu
sebagai variabel dependen dan cuaca atau iklim (Curah Hujan) (X1), jarak tempuh
25
(Sukartawi,2003) :
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Dimana :
a = Konstanta
b = Koepisien regresi
persamaan ini diubah menjadi bentuk linier berganda dengan cara melogaritmakan
(Soerharno, 2006).
LnY = a0 + b1 Ln X1 + b2 Ln X2
Dimana :
a0 = Nilai konstanta
bi, b2,.. = Nilai koefisien regresi atau besaran yang akan diduga dengan
kaidah :
26
1. Jika Fhitung < Ftabel maka variabel- variabel independen (cuaca (curah hujan), jarak
2. Sedangkan jika Fhitung > Ftabel maka variabel-variabel independen ( cuaca (curah
3. Jika thitung < ttabel maka variabel-variabel independen ( cuaca (curah huja), jarak
tempuh) tidak ada hubungan (non signifikan) terhadap variabel dependen (harga
cabai merah).
4. Sedangkan jika thitung > ttabel maka variabel-variabel independen ( cuaca (curah
variabel dependen (Y). Menurut Gundono (2011), F hitung dapat dicari sebagai
berikut :
f hitung = R2/k
(1 – R (n – k -1)
2
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
Selain uji statistik F, ketepatan suatu model dapat diketahui dengan melakukan
pengujian terhadap model dengan menggunakan alat analisis uji statistik t, uji ini
pendapatan (Y). Menurut Baroroh (2013), maka dapat digunakan rumusan seperti
berikut ini :
t hitung = bi – b0
SE
Keterangan :
Bi = Slope Variabel Xi
bo = Slope Konstanta
SE = Standar Error
28
OKU Timur Tahun 2014, tercatat bahwa luas wilayah Kabupaten OKU Timur
adalah 3.370 Km² yang terdiri dari 20 kecamatan. Dari 20 kecamatan tersebut, salah
satu kecamatan yang termasuk dalam Kabupaten OKU Timur adalah Kecamatan
Belitang, yang memiliki luas wilayah 73,04 Km² yang terdiri dari 22 desa dengan 48
dusun, 208 Rukun Tetangga (RT) dan jumlah penduduk sebesar 52.111 jiwa.
penduduk di Kecamatan Belitang sebesar 713,46 jiwa setiap Km², dengan kepadatan
penduduk tertinggi adalah Desa Gumawang yakni sebesar 4.316 jiwa setiap Km²
(Anonim, 2013).
Rukun Warga (RW) dengan luas wilayah yang dimiliki Desa Gumawang sebesar 34
Ha yang berada pada ketinggian tanah 48,31 diatas permukaan air laut dengan suhu
Gumawang ke Ibukota Kabupaten OKU Timur adalah 50 Km, dan Berjarak 200 Km
Desa Gumawang merupakan desa yang sudah maju karena sudah ditunjang
dengan sarana dan prasarana perhubungan serta alat komunikasi yang cukup
memadai. Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Gumawang secara garis besar
total jumlah penduduk 7.006 jiwa yang terdiri dari 3.653 laki-laki dan 3.353
30
perempuan. Berikut ini disajikan dalam tabel jumlah penduduk Desa Gumawang
sebagian besar berada pada usia produktif berkisar antara 20-26 tahun sebanyak 892
orang dan usia antara 27-40 tahun sebesar 1.091 orang. Hal ini menggambarkan
penduduk Desa Gumawang adalah dibidang wiraswasta. Hal ini dapat dijelaskan
pada tabel 3.
profesi lainnya dapat dilihat dari tabel diatas yang mencapai 1.754 orang hal ini
disebabkan karena di Desa Gumawang ini terdapat salah satu pasar besar yakni Pasar
desa ini memilih membuka usaha dengan berbagai macam perdagangan. Sedangkan
mata pancaharian penduduk lainnya adalah karyawan yang berjumlah 644 orang
sebagai profesi terbanyak kedua setelah wiraswasta, selain itu terdapat juga
penduduk yang bermata pancaharian tani, pertukangan, buruh tani, pensiunan dan
juga jasa.
Selain dilihat dari golongan usia jumlah penduduk Desa Gumawang juga
dilihat dari agama yang dianutnya. Tabel 4 dibawah ini menjelaskan jumlah
Dari tabel diatas mayoritas agama yang dianut oleh penduduk Desa
Gumawang adalah Agama Islam yakni 5.370 orang atau sekitar 98 % dari total
jumlah penduduk.
32
keputusan penjual dalam aktivitas penjualan cabai merah. Faktor sosial ekonomi ini
yang termasuk dalam karateristik responden yang terdiri dari umur, tingkat
1. Umur Responden
Usia kerja adalah suatau tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat
bekerja dan menghasilkan pendapatanya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 34
sampai 60 tahun. Usia sangat terkait dengan tingkat produktivitas tenaga kerja dalam
kemampuan fisik, dalam usia produktif tentu akan memiliki tingat pruduktivitas yang
lebih tinggi disbanding dengan penjual–penjual yang telah memasuki usia senja.
1. 31 – 40 5 25
2. 41 – 50 9 45
3. 51 – 60 6 30
4. > 60 - 0
Jumlah 20 100
umur penjual cabai merah terbanyak yaitu berada pada usia 31-40 tahun dengan
jumlah 5 orang dengan presentase 25% .Usia 31-40 tahun merupakan usia dengan
tingkat kemampuan fisik yang baik dan tingkat produktivitas tingkat tinggi dalam
penjualan cabai merah, dalamhal ini adalah kemampuan dan keterampilan penjual
dalam menyerap informasi maupun teknologi baru yang berasal dari diri sendiri.
Adapun distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut :
1 SD 7 35
2 SMP 8 40
3 SMA 5 25
Jumlah 20 100
Kabupaten OKU Timur tergolong baik yaitu dengan tingkat pendidikan SMA
sebanyak 5 orang dan tingkat peresentase 33%. Tingkat SMP sebanyak 8 orang dan
34
48%.
3. Luas Lahan
Luas lahan pertanian merupakan salah satu bagian sumber daya lahan. Lahan
adalah tempat untuk melakukan kegiatan usahatani dan menghasilkan produk yang
memiliki luas lahan atau tempat penjualan yang beragam. Dari hasil data lapangan
yang diperoleh, Luas lahan yang diusahakan oleh responden tidak ada yang lebih
dari.Menurut beberapa responden, modal awal usah yang di butuhkan untuk menjual
cabai merah cukup besar sehingga tempat yang digunakan tidak terlalu luas, hanya
beberapa penjual yang memiliki modal besar yang mampuh menjual cabai merah
Tabel 7. Luas Lahan Penjual Cabai Merah Di Pasar Gumawan Kecamatan Belitang
Kabupaten OKU Timur.
No Luas lahan (Ha) Jumlah (Orang) Peresentase (%)
1.
2.
3.
Jumlah 20 100
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan data pada tabel 7 di atas, dapat di lihat bahwa mayoritas luas
usaha yang dibutuhkan untuk menjual cabai merah cukup besar sehingga lahan yang
Biaya dalam kegiatan penjualan di keluarkan oleh penjual dengan tujuan untuk
tingginya melalui tingkatan produksi. Biaya dalam kegiatan penjualan terdiri dari
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang relatip tetap jumlahnya dan harus
dikeluarkan walaupun produk yang dihasilkan banyak atau sedikit. Biaya dari besar
biaya sewa lahan dan penyusutan alat. S edangkan untuk biaya variabel terdiri dari
Berikut ini merupakan komponen biaya yang dikeluarkan oleh penjual responden
Biaya tetap yang digunakan oleh responden penjual cabai merah di Pasar
sewa lahan dan biaya penyusutan peralatan yang dapat di lihat pada tabel 8 sebagai
berikut :
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Cabai Rawit (Caosicum frutescentis L). di Kabupaten Sleman. Skripsi S1. Fakultas
Prajnanta. 2005. Kiat Sukses Bertanaman Cabai di Musim Hujan. Penebar swadaya.
Jakarta.
28
38
LAMPIRAN
39
KUISIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
3. Agama : .........................................................
5. Pendidikan : .........................................................
7. Pekerjaan : .........................................................
B. PROPIL RESPONDEN
9. Berapa lamah daya tahan cabai merah dari sudah di panen sampai tidal layak
16. Berapa kilo meter jarak yang di tempuh untuk mengangkut cabai merah sampai
ke pasar gumawang ?
17. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam menjual cabai merah :
a. Sewa lahan
1. Sewa lahan
b. Penyusutan alat
1. Karung
2. Timbangan
3. Plastik
4. Angkutan
3. Biaya variabel
a. Sarana Produksi
1. Transportasi
2. Penjualan Cabai
Ket :
L : Laki-Laki
W : Wanita
M : Mesin
D. PENERIMAAN PENJUALAN
1 Bulan 1
2 Bulan 2
3 Bulan 3
4 Bulan 4