Disusun sebagai persyaratan kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek pada jenjang
S1 di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Al Azhar Indonesia.
Disusun Oleh:
Dinda Aulia
(0101518005)
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Dosen Penguji
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala, shalawat dan salam
untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi Wasallam, Nabi yang terakhir, teladan
kita semua. Penulis bersaksi tidak ada sesembahan yang benar kecuali hanya Allah
dan Nabi Muhammad Sallallahu ‘alayhi Wasallam adalah hamba dan Rasul-Nya.
Maka dengan mengharap pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, penulis yang
lemah ini telah berusaha (sebatas kemampuan yang dimiliki) menyelesaikan
laporan kerja praktek yang berjudul, “Analisis Strategi Pemasaran dalam Upaya
Meningkatkan Volume Penjualan Produk di BOXYPENS”.
Laporan kerja praktek ini dilakukan sebagai bentuk pelaporan, dari kerja
praktek yang telah dilaksanakan di BOXYPENS pada tanggal 22 Maret 2021
hingga 25 Juni 2021. Kerja praktek ini dilaksanakan guna memenuhi mata kuliah
kerja praktek yang bersifat wajib dilakukan pada Program Studi Teknik Industri,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia.
Tentunya, penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa
pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu dan Adik tersayang yang telah banyak mendoakan disetiap sujud
panjangnya.
2. Bapak Achmad Chirzun, selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah
banyak membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
3. Bapak Budi Aribowo, selaku Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Al
Azhar Indonesia.
4. Mbak Dita, selaku General Affair sekaligus user saya yang telah banyak
membimbing selama melakukan kerja praktek di BOXYPENS.
5. Mbak Libri, Mbak Sarah, dan Mbak Rahmah, yang telah membantu saya dan
membuat pengalaman kerja praktek saya berkesan.
6. Kepada sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang selalu memberikan dukungan dan selalu ada untuk membangkitkan
iii
semangat.
7. Kepada teman-teman Teknik Industri 2018 yang telah membantu dan
memberikan dukungan serta doa dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.
Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan laporan kerja praktek ini. Maka, diharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun agar tercapainya perbaikan pada laporan ini.
Penulis berharap laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis maupun pembaca.
Dinda Aulia
iv
DAFTAR ISI
v
2.14. QSPM (Qunatitative Strategic Planning Matrix) .......................................... 21
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 23
3.1. Flowchart Penelitian ......................................................................................... 23
3.1.1. Identifikasi Masalah .................................................................................. 24
3.1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 25
3.1.3. Penetapan Tujuan ...................................................................................... 25
3.1.4. Studi Literatur ........................................................................................... 26
3.1.5. Pengumpulan Data .................................................................................... 26
3.1.6. Pengolahan Data ....................................................................................... 27
3.1.7. Analisis ..................................................................................................... 30
3.1.8. Kesimpulan ............................................................................................... 30
BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ........................................... 31
4.1. Pengumpulan Data ............................................................................................ 31
4.2. Pengolahan Data ............................................................................................... 39
4.2.1. Pengolahan Data 1: Presentase Pertumuhan Pasar (Market Growth) dan
Peluang Market BOXYPENS ................................................................................... 39
4.2.2. Pengolahan Data 2: Tahap Pemasukan (The Input Stage) ........................ 42
4.2.3. Pengolahan Data 3: Tahap Keputusan (The Decision Stage).................... 59
4.3. Analisa .............................................................................................................. 64
4.3.1. Analisa 1 ................................................................................................... 64
4.3.2. Analisa 2 ................................................................................................... 64
4.3.3. Analisa 3 ................................................................................................... 65
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 66
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 66
5.2. Saran ................................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 68
LAMPIRAN..................................................................................................................... 70
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
6
7
dan jasa atau memindahkan hak milik dari produsen ke pelanggan akhir, akan
tetapi pemasaran merupakan suatu usaha terpadu untuk mengembangkan
rencana strategis yang diarahkan pada usaha bagaimana memuaskan
kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang
menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aaktivitas atau program pemasaran
terhadap pemintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu
(Assauri,2011). Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2011).
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara
tepat,konsisten,dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai
sasaran pasar yang dituju dalam jangka panjang, dalam situasi persaingan
tertentu (Assauri, 2014). Strategi pemasaran adalah rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaaan atas dampak berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya dipasar
sasaran spesifik (Tjiptono dan Chandra, 2012).
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabar ekspektasi
perusahaan atas dampak berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap
permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran spesifik. Bedasarkan
tipe permintaan yang ingin distimulasi, strategi pemasaran diklasifikasikan
menjadi strategi pemasaran primer dan strategi permintaan selektif.
Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk,
membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran
pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang
(Assauri, 2014). Strategi pemasaran menurut penulis adalah upaya
memasarkan suatu produk, baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan
8
pola atau rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi
tinggi.
Keterangan:
TPP = Tingkat pertumbuhan pasar
VP N = Volume penjualan perusahaan tahun terakhir
VP N-1= Volume penjualan perusahaan tahun sebelumnya.
variabel lebih besar dari level of significant 5% (> 0.050) maka variabel
tersebut terdistribusi normal, sedangkan jika nilai Asymp. Sig. suatu variabel
lebih kecil dari level of significant 5% (< 0.050) maka variabel tersebut tidak
terdistribusi dengan normal (A. Apriyono dan A. Taman, 2013).
reliabilitas dan apabila koefisien relibilitasnya lebih besar (>) dari 0,60 maka
secara kesuluruhan pernyataan tersebut andal (reliabel) (Ilham A., dkk,
2019).
Strength Opportunities
Weakness Threats
ditawarkan. Bobot berkisar dari 0,0 yang berarti tidak penting dan
1,0 yang berarti penting. Jumlah dari semua bobot dari faktor-
faktor yang dianalisis harus sama dengan 1,0.
d. Nilai Terbobot (Weighted Score)
Nilai terbobot adalah hasil yang dicapai setelah masing-
masing bobot masingmasing faktor dikalikan dengan nilai
peringkatnya.
e. Jumlah Nilai Terbobot (Total Weighted Score)
Jumlah semua nilai terbobot adalah sama dengan total nilai
terbobot. Nilai akhir dari jumlah nilai terbobot harus berada di
antara rentang 1.0 (rendah) untuk 4.0 (tinggi). Rata-rata total nilai
terbobot untuk CPM adalah 2,5, dimana setiap produk atau jasa
dengan total nilai terbobot berada di bawah 2,5 dapat dikatakan
dalam posisi yang lemah. Produk atau jasa dengan total nilai
terbobot lebih tinggi dari 2,5 maka dianggap memiliki posisi yang
kuat.
Dimensi lain dalam CPM adalah produk atau jasa dengan
jumlah nilai terbobot yang paling tinggi dianggap sebagai
pemenang di antara para pesaing. Namun meski demikian, angka-
angka total nilai terbobot hanyalah menggambarkan kekuatan
relatif produk atau jasa yang dibandingkan (Harisudin, M., 2011).
2.12. IE Matrix
Matriks IE (Internal-Eksternal) bermanfaat untuk memposisikan
perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel. Matriks IE terdiri dari
20
dua dimensi, yaitu total skor matriks IFE pada sumbu X dan Matriks EFE
pada sumbu Y. Matriks ini dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yaitu:
• Pertama, Posisi perusahaan yang berada pada sel I, II, dan IV dapat
digambarkan sebagai ”Grow” dan ”Build” (Tumbuh dan Membangun).
Strategi yang cocok bagi perusahaan yang berada pada sel-sel tersebut
Intensive (market penetration, market development, dan product
development) atau integration (backward integration, forward integration,
dan horizontal integration).
• Kedua, Posisi perusahaan yang berada pada sel III, V, VII paling baik
dikendalikan denga strategi-strategi ”Hold” dan ”Maintain” (Pertahankan
dan Pelihara). Strategi yang umum dipakai yaitu strategi market
penetration, market development, dan product development.
• Ketiga, Posisi perusahaan yang berada pada sel VI, VIII, dan IX dapat
menggunakan strategi ”Harvest” atau ”Divestiture” (Panen dan Divestasi).
Strategi yang dipakai adalah divestasi atau pengurangan beberapa jenis
produk, dan strategi likuidasi atau pembubaran perusahaan.
(E. G. Permata, dkk., 2020)
Penempatan Kuadran:
X = a-b (Sub Total dari Kekuatan - Sub Total dari Kelemahan)…………....(3)
Y = c-d (Sub Total dari Peluang - Sub Total dari Ancaman)……………….(4)
Start
Identifikasi
Masalah
Perumusan
Masalah
Menentukan
Tujuan
Jurnal Penelitian
Studi Literatur
Terdahulu
Pengumpulan Data
Data Data
Primer Sekunder
A B
23
24
A B
Pengolahan Data
Uji
Uji Normalitas Uji Validitas SWOT
Reliabilitas
Grand Strategy
TOWS IE Matrix
Matrix
QSPM
Analisis
Kesimpulan
Finish
b. Kuisioner
Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan
data yang dilakukan dengan maksud untuk mensurvei
suatu hal yang berkaitan dengan judul penelitian melalui
pertanyaan-pertanyaan singkat. Kuesioner ini dilakukan
dan akan diisi oleh pengikut sosial media dan customer
BOXYPENS dengan kriteria-kriteria tertentu untuk
selanjutnya dikalkulasi untuk menentukan bobot dari
faktor-faktor internal dan eksternal untuk menentukan
strategi alternatif pada langkah penentuan yaitu QSPM
(The Quantitive Strategic Planning Matrix).
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan dengan
jalan mengumpulkan dan mempelajari dokumen perusahaan
yang sudah ada, membaca buku-buku yang ada di
perpustakaan dan catatan kuliah yang berkaitan dengan
penelitian sehingga diperoleh teori-teori yang relevan dengan
penelitian terutama tentang manajemen strategi. Data
sekunder yang didapatkan untuk penelitian kali ini didapat
langsung dari pihak BOXYPENS.
3.1.7. Analisis
Berdasarkan pengolahan data kuesioner yang telah dilakukan
maka dapat dianalisis strategi pemasaran apa yang paling sesuai
dengan kondisi internal dan eksternal yang ada pada BOXYPENS.
3.1.8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari pengolahan data, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan dan saran terhadap alternatif strategi
pemasaran yang diperoleh dari hasil QSPM (Quantitive Strategic
Planning Matrix).
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
31
32
Aunthetic
Product
Strength Opportunities
S1: Kinerja karyawan sangat baik O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia
S2: Penggunaan modal perusahaan efisien O2: Memaksimalkan promosi di sosial media
S3: Memiliki kualitas barang yang sangat baik O3: Tersedianya berbagai macam marketplace
S4: Kerjasama dengan mitra internasional O4: Konsumen lama memiliki loyalitas tinggi
S5: Dipenuhi oleh karyawan millenial O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group.
S6: Kultur perusahaan cukup baik O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh
masyarakat
Weakness Threats
W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri T1: Adanya minimal order dari pihak Jepang
W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian T2: Banyak brand pesaing yang sudah lebih unggul
pemasaran dan R&D di pasaran
W3: Produk masih sulit ditemukan di pasaran T3: Munculnya pandemi Covid-19
W4: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau T4: Layanan kurir antar yang kurang memuaskan
W5: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal T5: Krisis ekonomi
W6: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan T6: Terkadang barang yang diterima dari produsen
dan karyawan masih terdapat cacat
W7: Branding masih lemah T7: Semakin banyak produk lokal yang berkualitas
W8: Membatasi hanya pada penjualan online sama
Opportunity
Memaksimalkan jasa iklan di sosial media 3
Tersedianya berbagai macam marketplace 3
Loyalitas konsumen lama 2,5
Adanya dukungan dari pihak SCT Group 1,5
Adanya produk yang sudah dikenal lama 1,5
Total
Adanya minimal order dari pihak Jepang 3
Banyaknya brand pesaing 2,5
Threats
Opportunity
Memaksimalkan jasa iklan di sosial media 0,09 4,00 0,36
Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 4,00 0,36
Loyalitas konsumen lama 0,08 3,00 0,23
Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 2,60 0,12
Adanya produk yang sudah dikenal lama 0,05 2,60 0,12
Total 1,46
Adanya minimal order dari pihak Jepang 0,09 1,00 0,09
Banyaknya brand pesaing 0,08 2,50 0,19
Threats
Faktor Penentu
Total Nilai Bobot
Keberhasilan
Harga 283 0,20
Variasi Produk 262 0,19
Kualitas 323 0,23
Kemudahan didapat 294 0,21
Promosi 250 0,18
1412 1,00
Tinggi
I II III
(Total nilai EFE)
(3,0-4,0)
3,0
Sedang
(2,0- IV V VI
2,99) 2,0
Rendah
(1,0- VII VIII IX
1,99) 1,0
Pertumbuhan Pasar
yang Cepat
Kuadran II Kuadran I
Pertumbuhan Pasar
yang Lambat
Penetapan Kuadran:
X = 1,29 – 1,26 = 0,03
Y = 1,46 – 0,86 = 0,60
Pengembangan Pasar
Faktor Kunci Bobot
AS TAS
Strength
1 S1: Hubungan antar karyawan sangat baik 0,06 4 0,24
2 S2: Kinerja karyawan sangat baik 0,07 4 0,29
3 S3: Penggunaan modal perusahaan efisien 0,07 4 0,29
4 S4: Memiliki kualitas barang yang sangat baik 0,07 4 0,29
5 S5: Kerjasama dengan mitra internasional 0,06 4 0,24
6 S6: Dipenuhi oleh karyawan millenial 0,05 4 0,20
7 S7: Kultur perusahaan cukup baik 0,06 4 0,24
Weakness
1 W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri 0,05 1 0,05
2 W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian 0,05 1 0,05
pemasaran dan R&D
3 W3: Adanya sistem satu harga 0,04 4 0,15
4 W4: Produk masih sulit ditemukan di pasaran 0,07 1 0,07
5 W5: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau 0,07 1 0,07
6 W6: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal 0,07 1 0,07
7 W7: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan 0,07 2 0,15
dan karyawan
8 W8: Branding masih lemah 0,05 1 0,05
9 W9: Membatasi hanya pada penjualan online 0,07 3 0,22
1,00
Opportunities
1 O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia 0,09 4 0,37
2 O2: Tersedianya jasa iklan di sosial media 0,09 4 0,37
3 O3: Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 4 0,37
4 O4: Loyalitas konsumen lama 0,08 3 0,23
5 O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 4 0,18
6 O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh 0,05 4 0,18
masyarakat
Threats
1 T1: Adanya minimal order dari pihak Jepang 0,06 4 0,25
2 T2: Banyak brand pesaing yang sudah lebih unggul 0,09 1 0,09
di pasaran
3 T3: Munculnya pandemi Covid-19 0,08 3 0,23
4 T4: Layanan kurir antar yang kurang memuaskan 0,08 1 0,09
5 T5: Krisis ekonomi 0,09 3 0,23
6 T6: Terkadang barang yang diterima dari produsen 0,08 3 0,00
masih terdapat cacat
7 T7: Semakin banyak produk lokal yang berkualitas 0,08 2 0,00
sama
Total Nilai Daya Tarik 1,00 5,28
Penetrasi Pasar
Faktor Kunci Bobot
AS TAS
Strength
1 S1: Hubungan antar karyawan sangat baik 0,06 4 0,24
2 S2: Kinerja karyawan sangat baik 0,07 4 0,29
3 S3: Penggunaan modal perusahaan efisien 0,07 4 0,29
4 S4: Memiliki kualitas barang yang sangat baik 0,07 4 0,29
5 S5: Kerjasama dengan mitra internasional 0,06 4 0,24
6 S6: Dipenuhi oleh karyawan millenial 0,05 4 0,20
7 S7: Kultur perusahaan cukup baik 0,06 4 0,24
Weakness
1 W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri 0,05 1 0,05
2 W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian 0,05 1 0,05
pemasaran dan R&D
3 W3: Adanya sistem satu harga 0,04 4 0,15
4 W4: Produk masih sulit ditemukan di pasaran 0,07 1 0,07
5 W5: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau 0,07 1 0,07
6 W6: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal 0,07 2 0,15
7 W7: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan 0,07 2 0,15
dan karyawan
8 W8: Branding masih lemah 0,05 2 0,10
9 W9: Membatasi hanya pada penjualan online 0,07 3 0,22
1,00
Opportunities
1 O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia 0,09 4 0,37
2 O2: Tersedianya jasa iklan di sosial media 0,09 4 0,37
3 O3: Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 4 0,37
4 O4: Loyalitas konsumen lama 0,08 3 0,23
5 O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 3 0,14
6 O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh 0,05 4 0,18
masyarakat
Threats
1 T1: Adanya minimal order dari pihak Jepang 0,06 3 0,18
2 T2: Banyak brand pesaing yang sudah lebih unggul 0,09 2 0,18
di pasaran
3 T3: Munculnya pandemi Covid-19 0,08 2 0,15
Weakness
1 W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri 0,05 1 0,05
2 W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian 0,05 1 0,05
pemasaran dan R&D
3 W3: Adanya sistem satu harga 0,04 4 0,15
4 W4: Produk masih sulit ditemukan di pasaran 0,07 1 0,07 62
5 W5: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau 0,07 1 0,07
6 W6: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal 0,07 2 0,15
7 W7: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan 0,07 2 0,15
dan karyawan
8 W8: Branding masih lemah 0,05 2 0,10
9 W9: Membatasi hanya pada penjualan online 0,07 3 0,22
1,00
Opportunities
1 O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia 0,09 4 0,37
2 O2: Tersedianya jasa iklan di sosial media 0,09 4 0,37
3 O3: Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 4 0,37
4 O4: Loyalitas konsumen lama 0,08 3 0,23
5 O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 3 0,14
6 O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh 0,05 4 0,18
masyarakat
Threats
1 T1: Adanya minimal order dari pihak Jepang 0,06 3 0,18
2 T2: Banyak brand pesaing yang sudah lebih unggul 0,09 2 0,18
di pasaran
3 T3: Munculnya pandemi Covid-19 0,08 2 0,15
4 T4: Layanan kurir antar yang kurang memuaskan 0,08 1 0,08
5 T5: Krisis ekonomi 0,09 2 0,18
6 T6: Terkadang barang yang diterima dari produsen 0,08 2 0,15
masih terdapat cacat
7 T7: Semakin banyak produk lokal yang berkualitas 0,08 2 0,15
sama
Total Nilai Daya Tarik 1,00 5,56
Diversifikasi Konsentrik
Faktor Kunci Bobot
AS TAS
Strength
1 S1: Hubungan antar karyawan sangat baik 0,06 3 0,18
2 S2: Kinerja karyawan sangat baik 0,07 3 0,22
3 S3: Penggunaan modal perusahaan efisien 0,07 3 0,22
4 S4: Memiliki kualitas barang yang sangat baik 0,07 3 0,22
5 S5: Kerjasama dengan mitra internasional 0,06 3 0,18
6 S6: Dipenuhi oleh karyawan millenial 0,05 3 0,15
7 S7: Kultur perusahaan cukup baik 0,06 3 0,18
Weakness
1 W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri 0,05 1 0,05
2 W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian 0,05 2 0,10
pemasaran dan R&D
3 W3: Adanya sistem satu harga 0,04 2 0,07
4 W4: Produk masih sulit ditemukan di pasaran 0,07 1 0,07
5 W5: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau 0,07 2 0,15
6 W6: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal 0,07 2 0,15
7 W7: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan 0,07 2 0,15
dan karyawan
8 W8: Branding masih lemah 0,05 2 0,10
9 W9: Membatasi hanya pada penjualan online 0,07 3 0,22
1,00
Opportunities
1 O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia 0,09 4 0,37
2 O2: Tersedianya jasa iklan di sosial media 0,09 3 0,28
3 O3: Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 3 0,28
4 O4: Loyalitas konsumen lama 0,08 3 0,23
5 O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 3 0,14
6 O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh 0,05 3 0,14
6 S6: Dipenuhi oleh karyawan millenial 0,05 3 0,15
7 S7: Kultur perusahaan cukup baik 0,06 3 0,18
Weakness
1 W1: Tidak memiliki pabrik produksi sendiri 0,05 1 0,05
2 W2: Tidak memiliki tim khusus di bagian 0,05 2 0,10 63
pemasaran dan R&D
3 W3: Adanya sistem satu harga 0,04 2 0,07
4 W4: Produk masih sulit ditemukan di pasaran 0,07 1 0,07
5 W5: Harga yang ditawarkan masih kurang terjangkau 0,07 2 0,15
6 W6: Promosi yang dilakukan masih kurang maksimal 0,07 2 0,15
7 W7: Masih adanya miskomunikasi antara pimpinan 0,07 2 0,15
dan karyawan
8 W8: Branding masih lemah 0,05 2 0,10
9 W9: Membatasi hanya pada penjualan online 0,07 3 0,22
1,00
Opportunities
1 O1: Jangkuan konsumen seluruh Indonesia 0,09 4 0,37
2 O2: Tersedianya jasa iklan di sosial media 0,09 3 0,28
3 O3: Tersedianya berbagai macam marketplace 0,09 3 0,28
4 O4: Loyalitas konsumen lama 0,08 3 0,23
5 O5: Adanya dukungan dari pihak SCT Group 0,05 3 0,14
6 O6: Adanya produk yang sudah dikenal lama oleh 0,05 3 0,14
masyarakat
Threats
1 T1: Adanya minimal order dari pihak Jepang 0,06 2 0,12
2 T2: Banyak brand pesaing yang sudah lebih unggul 0,09 2 0,18
di pasaran
3 T3: Munculnya pandemi Covid-19 0,08 2 0,15
4 T4: Layanan kurir antar yang kurang memuaskan 0,08 2 0,15
5 T5: Krisis ekonomi 0,09 3 0,28
6 T6: Terkadang barang yang diterima dari produsen 0,08 2 0,15
masih terdapat cacat
7 T7: Semakin banyak produk lokal yang berkualitas 0,08 3 0,23
sama
Total Nilai Daya Tarik 1,00 5,11
4.3. Analisa
4.3.1. Analisa 1
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
menggunakan rumus Market Potential, didapat besar potensi pasar
yang dapat dijangkau oleh BOXYPENS adalah sebesar 159.300
unit/periode. Jumlah ini cukup besar untuk BOXYPENS yang
terbilang perjalannya masih muda (2018-sekarang). Dengan
besarnya potensi tersebut BOXYPENS berpeluang untuk dapat
menghabiskan stoknya di setiap periode karena sebanyak ±650 pcs
produk masuk setiap bulannya di BOXYPENS. Peluang ini
didukung dengan jangkauan konsumen BOXYPENS yang cukup
luas hingga seluruh Indonesia.
4.3.2. Analisa 2
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak BOXYPENS
dan pengamatan peneliti selama melakukan magang di BOXYPENS
didapat 14 faktor internal dan 13 faktor eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis di BOXYPENS. Faktor-faktor tersebut
dikelompokkan menjadi kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (thread). Faktor-
faktor tersebut dapat dilihat pada pengolahan data yang telah
dilakukan pada 4.2.2. yang merupakan tahap pemasukkan sebagai
bahan untuk menentukan strategi alternatif terbaik.
65
4.3.3. Analisa 3
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada
4.2.3. maka dapat diketahui strategi alternatif terbaik yang dapat
dilakukan BOXYPENS berdasarkan metode QSPM (The Quantitive
Strategic Planning Matrix). Dalam menentukan strategi ini peneliti
mengambil tiga dari tujuh strategi alternatif yang dapat dilakukan.
Hal ini berdasarkan pertimbangan peneliti terhadap faktor-faktor
internal dan eksternal yang telah dianalisa sebelumnya, dimana
dalam hal ini peneliti mengetahui bahwa berdasarkan hasil analisis
faktor internal dan eksternal BOXYPENS memerlukan strategi yang
berkaitan dengan perluasan dan memfokuskan pasar. Dalam
mengambil keputusan strategi mana yang akan diambil, penilaian
ketertarikan dilakukan oleh pakar dari BOXYPENS, dalam hal ini
Mbak Dita sebagai general affair BOXYPENS, memberikan
penilaian ketertarikan terhadap ketiga strategi alternatif yang
dipertimbangkan, yaitu pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan
diversifikasi konsentrik. Berdasarkan penilaian oleh pakar, strategi
penetrasi pasar mendapat nilai tertinggi sebesar 5,56 dibanding
dengan pengembangan pasar sebesar 5,28 dan diversifikasi
konsentrik sebesar 5,11. Yaitu dengan cara meluaskan pangsa pasar
untuk produk yang ada di pasar saat ini. Ini dilakukan dengan
merebut pelanggan dari pesaing atau menarik pelanggan yang saat
ini belum menggunakan produk. Diantara caranya adalah dengan
menetapkan harga yang rendah dan menggencarkan promosi secara
lebih luas. BOXYPENS juga dapat melakukan kerjasama promosi
dengan mencari brand yang memiliki target konsumen yang sama
dengan BOXYPENS, tujuannya agar BOXYPENS dan brand
tersebut dapat bertukar peluang mendapatkan konsumen baru
dengan mempromosikan dan mengenalkan produknya ke masing-
masing konsumen brand tersebut.
66
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian analisis data dan pembahasan yang telah disajikan pada
BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Potensi pasar yang dimiliki BOXYPENS jika dilihat dari jumlah
jangkauan konsumen dan jumlah konsumsi pelanggan tiap periodenya
adalah sebesar 159.300 unit dapat terjual setiap bulannya.
2. Faktor-faktor internal dan eksternal yang selama ini mempengaruhi
proses bisnis BOXYPENS berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan pakar dari BOXYPENS dan pengamatan peneliti terindifikasi
sebanyak 14 faktor internal dan 13 faktor eksternal. Daftar faktor-faktor
tersebut dapat dilihat pada pengolahan data 4.2.2. yang telah disajikan
di atas.
3. Berdasarkan penilaian oleh pakar pada tahap penilaian dengan QSPM
(The Quantitive Strategic Planning Matrix), strategi penetrasi pasar
mendapat nilai tertinggi sebesar 5,56 dibanding dengan pengembangan
pasar sebesar 5,28 dan diversifikasi konsentrik sebesar 5,11. Strategi ini
dapat dilakukan dengan cara meluaskan pangsa pasar untuk produk
yang ada di pasar saat ini. Ini dilakukan dengan merebut pelanggan dari
pesaing atau menarik pelanggan yang saat ini belum menggunakan
produk. Diantara caranya adalah dengan menetapkan harga yang
rendah dan menggencarkan promosi secara lebih luas. BOXYPENS
juga dapat melakukan kerjasama promosi dengan mencari brand yang
memiliki target konsumen yang sama dengan BOXYPENS
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil analisis yang
telah dijabarkan di atas, maka dapat diambil beberapa hal yang dapat
dijadikan saran atau masukkan kepada beberapa pihak, antara lain:
67
68
[10] Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran (Edisi 1-13),” Jakarta: Rajawali
Pers, 2014.
[11] Tjiptono, Chandra, “Penerapan Strategik (Edisi 2),” Yogyakarta: ANDI,
2012.
[12] David, Fred. R., “Strategic Management (Edisi 12),” Jakarta: Salemba
Empat, 2011.
[13] Mullins, John W dan Walker Jr, Orville C., “Marketing Management: A
Strategic Decision-Making Approach, 8th Edition,” McGraw-Hill
International Edition, 2013.
[14] Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran,” Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
[15] Mohd. Harisudin, “Competitive Profile Matrix Sebagai Alat Analisis Strategi
Pemasaran Produk Atau Jasa,” SEPA, vol. 7, no. 2, pp. 1–6, 2011.
[16] M. ad A. P. Andi Sutradewa, “Formulasi Strategi Bisnis Pt. Skyfindo
Integrasi Media,” 2017.
[17] N. B. Puspitasari, R. Rumita, and G. Y. Pratama, “Pemilihan Strategi Bisnis
Dengan Menggunakan Qspm (Quantitative Strategic Planning Matrix) Dan
Model Maut (Multi Attribute Utility Theory) (Studi Kasus Pada Sentra
Industri Gerabah Kasongan, Bantul, Yogyakarta),” J@Ti Undip J. Tek. Ind.,
vol. 8, no. 3, pp. 171–180, 2013, doi: 10.12777/jati.8.3.171-180.
[18] G. R. Putra, I. P. Tama, and R. Y. Efranto, “Perencanaan Strategi Bisnis
dengan Menggunakan Strategy Formulation Framework Guna Meningkatkan
Keunggulan Bersaing (Studi Kasus : Koperasi Unit Desa ‘BATU’),” J.
Rekayasa dan Manaj. Sist. Ind., vol. 2, no. 1, pp. 207–218, 2014.
[19] N. Syariah and Asruddin, “Potency Of Smoked Halfbeaks ’ s Market (
Hemirhamphus sp .) In The Gorontalo Province,” J. Sos. Ekon. Pertan., vol.
13, no. 2, pp. 193–203, 2018.
[20] A. Apriyono, Ari; Taman, “Analisis Overreaction Pada Saham Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2009,” J. Nomina,
vol. 2, no. 2, 2013, doi: 10.29264/jmmn.v9i1.2473.
69
LAMPIRAN
70
2. Membahas cara mendukung
mengambil data tujuan.
2. Memastikan
kembali posisi
proses pada
flowchart.
3. MEnyarankan
untuk melakukan
wawancara
dengan pihak
BOXYPENS dan
menggunakan data
perusahaan yang
dapat mendukung
analisis SWOT.
28/06/2021 1. Memastikan latar 1. Menyarankan
belakang, untuk membuat
rumusan masalah, latar belakang
dan tujuan secara sistematis.
Mulai dari
penjelasan situasi
industri alat tulis,
profil singkat
perusahaan,
masalah yang ada,
serta alasan
dilakukannya
penelitian.
71
06/07/2021 1. Mengecek 1. Penambahan
kembali BAB 1-3 kalimat judul pada
latar belakang.
2. Mengarahkan
untuk membuat
pengolahan dan
analisis untuk
masing-masing
tujuan.
23/07/2021 1. Membahas hasil 1. Mengoreksi
SWOT dan beberapa analisis
QSPM SWOT untuk
diubah menjadi
kalimat pasif.
2. Menghilangkan
faktor yang
memiliki
kesamaan.
3. Mengarahkan
untuk meminta
pakar yang
mengisi penilaian
pada QSPM.
26/07/2021 1. Memeriksa 1. Mengarahkan
laporan secara untuk membuat
keseluruhan. kesimpulan
sesingkat
mungkin.
72
Lampiran 2. Hasil Wawancara bersama General Affair BOXYPENS: Mbak Dita
73
74
75
76
77
78
79
Lampiran 3. Hasil Kuesioner
No.
Harga Variasi Produk Kualitas Kemudahan didapat Promosi
Responden
1 4 4 4 4 4
2 1 2 1 3 2
3 4 3 5 5 3
4 2 2 3 2 2
5 3 4 5 5 5
6 4 5 5 4 5
7 3 3 3 3 3
8 3 3 5 5 5
9 4 4 4 4 4
10 3 3 3 3 3
11 4 4 4 3 2
12 4 4 5 5 5
13 3 3 3 3 3
14 2 3 3 3 3
15 4 4 80 4 4 3
16 1 1 1 1 1
17 3 3 3 3 3
18 5 5 5 5 5
2 1 2 1 3 2
3 4 3 5 5 3
4 2 2 3 2 2
5 3 4 5 5 5
6 4 5 5 4 5
7 3 3 3 3 3
8 3 3 5 5 5
9 4 4 4 4 4
10 3 3 3 3 3
11 4 4 4 3 2
12 4 4 5 5 5
13 3 3 3 3 3
14 2 3 3 3 3
15 4 4 4 4 3
16 1 1 1 1 1
17 3 3 3 3 3
18 5 5 5 5 5
19 5 4 5 5 5
20 3 3 4 2 2
21 3 3 4 4 4
22 5 4 5 3 4
23 5 3 5 5 5
24 4 5 5 5 3
25 4 4 4 4 2
26 5 4 5 3 3
27 4 5 5 5 4
28 4 1 5 3 2
29 4 3 5 5 4
30 4 4 5 5 5
31 4 2 4 3 4
32 3 2 3 2 2
33 3 3 3 3 2
34 5 4 5 4 4
35 2 3 4 4 3
36 3 4 5 5 3
37 4 2 5 3 1
38 3 3 3 3 2
39 4 3 4 3 2
40 2 4 4 4 4
41 3 2 3 3 3
42 5 4 4 2 4
43 3 3 3 3 3
44 3 2 4 1 2
45 3 3 3 3 2
46 4 3 4 4 4
47 3 4 5 5 5
48 5 4 5 5 3
49 3 2 3 3 2
50 1 3 1 2 3
51 3 3 3 3 3
52 2 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3
54 4 4 4 4 4
55 3 4 5 5 2
56 5 5 5 5 5
57 3 3 4 4 3
58 2 3 4 2 1
59 4 2 4 4 4
60 2 3 81 5 4 1
61 2 2 3 3 2
62 3 3 3 3 2
63 4 4 4 4 4
47 3 4 5 5 5
48 5 4 5 5 3
49 3 2 3 3 2
50 1 3 1 2 3
51 3 3 3 3 3
52 2 3 3 3 3
53 3 3 3 3 3
54 4 4 4 4 4
55 3 4 5 5 2
56 5 5 5 5 5
57 3 3 4 4 3
58 2 3 4 2 1
59 4 2 4 4 4
60 2 3 5 4 1
61 2 2 3 3 2
62 3 3 3 3 2
63 4 4 4 4 4
64 2 2 3 3 3
65 4 4 4 4 4
66 3 3 3 2 2
67 4 1 5 3 2
68 4 3 5 2 1
69 4 4 4 4 3
70 4 4 4 4 2
71 5 5 5 5 5
72 3 2 3 3 3
73 5 4 3 2 1
74 4 3 4 4 2
75 4 3 5 5 4
76 4 2 5 5 1
77 4 3 4 4 2
78 4 2 5 5 3
79 5 5 5 5 5
80 3 3 3 3 3
81 4 4 5 5 5
(Merek Alat Tulis Yang Dipilih oleh Non Konsumen BOXYPENS dan Alasannya)
82
83
HASIL KUESIONER KONSUMEN BOXYPENS
84
(Alasan Memilih BOXYPENS)
86