Mengetahui,
Kepala Program Studi Agribisnis
ii
RINGKASAN
Kata Kunci: EFE, IE, IFE, susu kental manis, strategi pemasaran, SWOT
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dimana sebagian besar
penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Pertanian merupakan kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi dan mengelola
lingkungan hidupnya. Pertanian menjadi sektor utama yang mempengaruhi
perekonomian di Indonesia karena sektor pertanian paling banyak menyerap
tenaga kerja dan memberikan sumbangan yang besar bagi pendapatan nasional.
Kegiatan pertanian sangat luas tidak hanya sekedar budidaya tanaman.
Sektor pertanian memiliki banyak subsektor yang bekerja dari hulu ke hilir.
Sektor pertanian yang banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia
yaitu peternakan. Salah satu produk hasil subsektor peternakan yaitu susu. Susu
merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan cocok
dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Susu sangat baik bagi kesehatan karena
mengandung banyak vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Susu dapat dikonsumsi dalam bentuk susu segar dan juga dapat dalam bentuk
olahan. (Oka et al., 2017).
Perusahaan pengolahan susu di Indonesia saat ini sudah banyak.
Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang tersebut tidak lepas dari
banyaknya populasi sapi perah di Indonesia yang mencapai 584.073 dengan
supply susu sebanyak 970.185 liter pada tahun 2020 (BPS, 2020). Kebiasaan
masyarakat yang konsumtif juga menjadi salah satu alasan banyaknya
perusahaan dan industri pangan yang berkembang contohnya pengolahan susu
ini. Persaingan industri yang ketat mengharuskan perusahaan memiliki strategi
bersaing yang kuat agar dapat bertahan dan memenangkan pasar. Perusahaan
dituntut selalu memiliki inovasi pengembangan produk yang dapat dicapai
dengan strategi pemasaran yang baik.
1
2
Strategi pemasaran adalah salah satu kunci sukses suatu usaha. Strategi
pemasaran yang kurang baik akan menyulitkan dalam pengembangan usaha.
Alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah semakin
kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada umumnya. Dalam
situasi yang demikian, tidak ada lagi pilihan lain bagi perusahaan kecuali
berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari arena persaingan
(Wibowo et al., 2015). Strategi pemasaran memiliki nilai penting dalam suatu
perusahaan karena menentukan nilai ekonomi perusahaan tersebut. Strategi
pemasaran erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
menjadi pertimbangan utama dalam menentukan konsep pemasaran.
PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan susu. PT. Frisian Flag memasarkan dan
memproduksi beberapa produk yang dikemas menjadi susu cair UHT, susu
bubuk, dan susu kental manis (SKM). Susu kental manis sangat beragam merk,
kemasan, dan desain. Perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk
susu kental manis (SKM) tidak hanya PT. Frisian Flag Indonesia. Hal ini tentu
membuat PT. Frisian Flag Indonesia memiliki banyak pesaing sehingga harus
menghadapi beberapa tantangan salah satunya terkait strategi pemasaran. PT.
Frisian Flag Indonesia diharuskan memiliki inovasi terkait strategi pemasaran
agar dapat bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain dan memiliki
peluang yang besar untuk memenangkan pasar. Berdasarkan fenomena yang
terjadi diperlukan suatu penelitian yang berkaitan dengan daya saing
perusahaan untuk dapat merebut pasar sehingga perusahaan dapat menentukan
strategi pemasaran bisnis yang tepat bagi perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran pada
PT. Frisian Flag Indonesia.
3
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian Widiyarini & Hunusalela (2019) yang mengkaji
tentang perencanaan strategi pemasaran menggunakan analisis SWOT dan
QSPM di PT. Primavista Solusi. Perumusan strategi yang sesuai untuk PT.
Primavista Solusi dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap
input menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan matriks IFE
(Internal Factor Evaluation). Tahap kedua adalah tahap pencocokan (matching
stage) menggunakan matriks Grand Strategy dan matriks SWOT. Tahap ketiga
adalah tahap keputusan (decision stage) menggunakan pendekatan Pairwise
Comparison. Berdasarkan formulasi strategi yang telah dilakukan, alternatif
strategi yang paling utama adalah pengembangan produk dan pengembangan
pasar.
Berdasarkan penelitian (Ischak et al., 2017) yang mengkaji tentang
Strategi pemasaran susu kambing pada Adilla Goat Farm di Desa Jeruksawit,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Metode analisis data
menggunakan analisis matriks Internal External (IE), matriks Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT), dan matriks Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukan bahwa
alternatif strategi prioritas yang dapat digunakan oleh Adilla Goat Farm dalam
memasarkan susu kambing adalah strategi perluasan pemasaran produk melalui
promosi dan periklanan secara intensif agar lebih dikenal masyarakat luas.
Berdasarkan penelitian Martha et al (2016) yang mengkaji tentang
strategi pemasaran susu kambing di Bogor. Penelitian ini menganalisis
kekuatan dan kelemahan juga peluang dan ancaman dalam proses pemasaran
susu kambing di Bogor menggunakan teknik analisis SWOT (Strengths-
Weaknesses-Opportunities-Threats). Hasil dari analisis SWOT tersebut yang
berupa strategi kemudian diberikan peringkat dan dianalisis menggunakan
AHP (Analytical Hierarchy Process), untuk kemudian dihasilkan strategi
4
5
B. Tinjauan Pustaka
1. Pemasaran
Pemasaran melibatkan banyak pihak dalam perusahaan, oleh karena
itu pemasaran merupakan prestasi kerja dalam suatu kegiatan usaha dengan
mengalirnya suatu barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen.
Pemasaran merupakan serangkaian kegiatan mulai dari proses dalam
pembuatan, mengkomunikasikan, dan menawarkan transaksi yang
mempunyai nilai bagi konsumen, klien, partner, dan masyarakat pada
umumnya. Manajemen pemasaran dari sisi manajemen merupakan kegiatan
penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program yang
disusun untuk membangun keuntungan dari pertukaran pasar berupa
barang atau jasa (Atmoko, 2018).
Pemasaran secara etimologi adalah proses, cara, perbuatan
memasarkan suatu barang dagangannya. Pemasaran merupakan salah satu
dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pedagang dalam usahanya
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun
pembeli potensial. Pemasarakan didefinisikan sebagai fungsi organisasi dan
sekumpulan proses menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan
8
Analisis
Matriks IE
Matriks SWOT
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori pendekatan masalah di atas dan tujuan
penelitian, maka hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Diduga PT. Frisian Flag Indonesia memiliki potensi strategi pemasaran
yang efektif.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Susu Kental Manis adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan
ditambahkan gula sehingga menghasilkan susu yang sangat manis rasanya
dan dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka.
2. PT. Frisian Flag Indonesia adalah salah satu perusahaan susu terbesar di
Indonesia yang memproduksi susu dengan merk Frisian Flag, Friso, Susu
Bendera, dan Omela untuk anak-anak dan keluarga sejak tahun 1922.
3. Pemasaran adalah serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran,
mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa,
pemuas keinginan, dan memberikan nilai kepada konsumen dan laba dari
perusahaan.
4. Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan suatu produk
menggunakan pola/taktik tertentu sehingga tercapainya tujuan pemasaran.
5. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan di dalam
perusahaan terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).
6. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan terdiri
dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
7. Matriks IFE adalah analisis lingkungan internal perusahaan yang berupa
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
8. Matriks EFE adalah analisis lingkungan eksternal perusahaan yang berupa
peluang dan ancaman.
9. Matriks IE (Internal-External) adalah matriks hasil pembobotan matriks
EFE dan IFE.
10. Analisis SWOT adalah teknik perancangan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats).
BAB III
METODE PENELITIAN
17
18
2. Wawancara
Melakukan tanya jawab mendalam secara langsung dengan jajaran
pimpinan dan divisi pemasaran PT. Frisian Flag Indonesia. Tanya jawab
dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan wawancara yang berisi
data yang dibutuhkan untuk penelitian.
3. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan dari literatur dan sumber
lain seperti buku, jurnal, atau skripsi yang berkaitan dengan penelitian.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT sehingga langkah pertama
yang harus dilakukan adalah data-data yang diperoleh dianalisis terlebih dahulu
dengan menganalisis faktor internal dan eksternal. Tahap pertama adalah tahap
masukan dengan menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan
EFE (External Factor Evaluation). Tahapan kedua yaitu tahap pencocokan
menggunakan matriks IE (Internal-External) yang mencocokkan faktor
internal dan eksternal untuk menciptakan strategi. Tahap ketiga yaitu tahap
pengambilan keputusan terhadap strategi yang dibuat menggunakan matriks
SWOT.
1. Tahap Masukan
Menurut Nazwirman & Wulandari (2016), tahap masukan pada
kegiatan pengumpulan data, dan merupakan suatu kegiatan
pengklasifikasian dan pra-analisis. Tahap ini data dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal dapat diperoleh
dari lingkungan di luar perusahaan, seperti analisis pasar, analisis
kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah,
analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal dapat diperoleh di
dalam perusahaan itu sendiri, seperti laporan keuangan (neraca, laba-rugi,
cash-flow, struktur pendanaan), laporan kegiatan sumber daya manusia
jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over),
laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan pemasaran. Evaluasi faktor
20
strategis yang digunakan pada tahap ini adalah model Internal Factor
Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE).
a. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Matriks IFE merupakan analisis lingkungan internal perusahaan
yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Matriks IFE didapatkan dari hasil wawancara dan observasi yang
dilakukan di PT. Frisian Flag Indonesia yang kemudian diolah dan
dimasukkan dalam matriks. Tahapan penyusunan matriks IFE adalah
sebagai berikut:
1) Melakukan analisa awal tentang kondisi aktual PT. Frisian Flag
melalui wawancara dan obeservasi dengan responden terpilih untuk
menentukan faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan.
2) Pemberian bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 0,0 (tidak
penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap PT. Frisian Flag Indonesia. Penentuan bobot
dilakukan melalui pengajuan pertanyaan kepada responden terpilih
dengan menggunakan metode paired comparison untuk menentukan
bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3.
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator
vertikal.
2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator
vertikal.
21
Total
Keterangan:
= bobot variabel ke-i
= Nilai variabel ke-i
= 1,2,3,...,n
= Jumlah variabel
3) Pemberian rating atau peringkat. Pemberian rating atau peringkat
menggambarkan kondisi respon terhadap faktor strategis yang ada
dengan skala mulai dari 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1 =
sangat lemah. Pemberian rating adalah berdasarkan perusahaan,
sedangkan pemberian bobot pada langkah 2 berdasarkan industri.
4) Perkalian bobot dan rating. Perkalian bobot dan rating digunakan
untuk menentukan nilai tertimbang dari tiap faktor. Nilai tertimbang
tiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai
tertimbang.
22
Kelemahan
Total
Keterangan:
= bobot variabel ke-i
= Nilai variabel ke-i
= 1,2,3,...,n
= Jumlah variabel
3) Pemberian rating atau peringkat. Pemberian rating atau peringkat
menggambarkan kondisi respon terhadap faktor strategis yang ada
dengan skala mulai dari 4 = sangat kuat, 3 = kuat, 2 = lemah, 1 =
24
Ancaman
2. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokkan merupakan tahap untuk mencocokkan antara
peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan berdasarkan
informasi yang didapatkan pada tahap sebelumnya. Tahap pencocokan pada
penelitian ini menggunakan matriks IE. Menurut Sugianto & Hongdiyanto
(2017), matriks IE (Internal-External) merupakan matriks yang meringkas
hasil evaluasi faktor eksternal dan internal yang menempatkan perusahaan
pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel, dimana tiap-tiap sel
merupakan kondisi langkah yang harus ditempuh perusahaan. Matriks IE
25
didasari pada dua dimensi kunci yaitu total rata-rata terimbang IFE pada
sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y.
Tujuan matriks IE adalah mengetahui posisi PT. Frisian Flag
Indonesia. Matriks IE dibuat berdasarkan hasil skor dari matriks IFE dan
EFE PT. Frisian Flag Indonesia yang didapatkan dari perhitungan
sebelumnya. Hasil skor dan rating dari matriks IFE dan EFE akan
digabungkan menggunakan matriks IE untuk menentukan PT. Frisian Flag
Indonesia berada pada posisi growth and build, hold and maintain, atau
harvest and divest.
Tabel 6. Matriks IE
Skor Total IFE
4 3 2 1
I II III
Tinggi
3
Skor IV V VI
Total Rata-Rata
EFE
2
VII VIII IX
Rendah
1
Keterangan
Divisi I, II, IV : Tumbuh dan berkembang (grow and build)
Divisi III, V, VII : Menjaga dan mempertahankan (hold and maintain)
Divisi VI, VIII, IX : Panen dan divestasi (harvest or divest)
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap pengambilan keputusan pada penelitian ini menggunakan
analisis/matriks SWOT. Analisis SWOT meliputi faktor internal (kekuatan
dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT
digunakan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Menurut Astuti & Ratnawati (2020), analisis SWOT
26
Lokasi/Obyek Penelitian :
PT Frisian Flag Indonesia
Usulan Judul :
“Perancangan Strategi Pemasaran Usaha Susu Kental Manis Menggunakan
Analisis SWOT (Studi Kasus: PT. Frisian Flag Indonesia)”
Dokumentasi :
Gambar 3. Susu Kental Manis Merek Omela Gambar 4. Susu Kental Manis
Cokelat