Anda di halaman 1dari 11

MATERI TENTANG

PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

2018
SUMBER PENDANAAN

A. Alasan peningkatan sumber daya keuangan


Alasan untuk meningkatkan sumber daya keuangan yaitu: untuk memperluas dan
atau meningkatkan pertumbuhan bisnis, untuk melakukan aktifitas bisnis tambahan,
untuk menjaga atau meningkatkan likuiditas atau posisi kas perusahaan, untuk
meningkatkan posisi bersaing perusahaan.
B. Kapan peningkatan sumber daya keuangan diperlakukan
Uang memiliki sifat sangat cair/liquid dan terbatas sehingga kita perlu menentukan
kapan sumber daya keuangan harus ditingkatkan.

C. Jenis-jenis kredt dalam agribisnis


Dalam konteks akuntansi modal diartikan sebagai kekayaan bersih atau ekuitas
pemilik dalam bisnis. Ada dua tipe modal yaitu modal asing dan modal sendiri.

Modal asing dan modal sendiri dapat dibedakan sebagai berikut:


No. Modal asing Modal sendiri
Modal ini terutama memerhatikan Modal ini berkepentingan terhadap
1. kepentingannya sendiri, yaitu kesinambungan, kelancaran, dan
kepentingan kreditor. keselamatan perusahaan.
Modal ini tidak berpengaruh Modal yang dengan kekuasaannya
2. terhadap penyelanggaraan mampu mempengaruhi politik
perusahaan. perusahaan.
3. Modal ini mempunyai beban bunga Modal ynag berhaka atas laba sesudah
tetap, tanpa memandang adanya pembayaran bunga kepada modal asing.
keuntungan atau tidak.
4. Modal ini hanya turut sementara Modal yang digunakan dalam
waktu bekerja sama dalam perusahaan untuk jangka waktu yang
perusahaan. tidak terbatas atau tidak tertentu
lamanya.
5. Modal ini mempunyai hak untuk Modal yang menjadi jaminan, dan haknya
didahulukan (prefferent right) adalah setelah modal asing di dalam
sebelum modal sendiri di dalam likuidasi.
likuidasi.
D. Biaya modal (cost of modal)
Besarnya biaya riil yang harus ditanggung perusahaan tergantung pada : besarnya
bunga, persyaratan jangka waktu pelunasan, pengendalian usaha yang tidak bebas
berupa saldo minimal, tarif pajak
E. Penentuan jumlah pinjaman
Ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kemampuan agrobisnis untuk melunasi
pinjaman yaitu laba operasi pada tahun tersebut dan penyusutan. Beberapa alat lain
yang mempengaruhi kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman adalah anggaran
kas dan laporan keuangan pro forma. Faktor penunjang yang mempengaruhi
kemampuan agribisnis untuk melunasi pinjaman sebagai berikut: tidak ada penanam
modal yang akan menarik diri dalam masa sulit, rasio solvensi, yaitu rasio antara
kekayaan bersih terhadap utang, cukup baik, jumlah modal besar, aktiva tetap besar,
resiko dari aktiva yang dibeli kecil.
F. Prosedur pinjaman
Pemberian kredit bank kepada masyarakatpada umumnya melalui tahap-tahap
tertentu antara lain: pengajuan/ pendaftaran, pemeriksaan, keputusan, realisasi,
pengawasan dan pembinaan (jika ada), dan pelunasan kredit. Dalam pelunasan
digunakan pedoman 3r (return, repayment capacity, risk bearing ability) dan 5c
(character, capacity, capital, collateral, conditions) dalam pemberian kredit
G. Sumber-sumber keuangan eksternal
Modal dari sumber ekternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan. Sumber
modal yang tersedia untuk setiap agribisnis antara lain : bank komersial, pinjaman
dengan jaminan piutang usaha, bukti penerimaan gudang, perusahaan asuransi,
lembaga keuangan komersial, faktor, peminjaman oleh koperasi, kredit dagang, leasing
atau penyewaan, obligasi, surat hutang, wesel bayar.
H. Syarat-syarat pemilihan bank
Syaratnya adalah sebagai berikut: merupakan bank yang progresif, jenis kredit yang
ditawarkan, ukuran bank yang diperlukan, pegawai yang berbobot, kebijakan bank,
persiapan dalam meminjam.
I. Pembiayaan internal untuk agribisnis

Modal internal adalah modal yang dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Modal
internal di dalam suatu perusahaan sebagai berikut : modal ekuitas, saham biasa, saham
preferen, penyusutan (depreciations)

PERMODALAN AGRIBISNIS

Dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan “investasi” berarti : pertama,


penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan; kedua, jumlah uang atau modal yang ditanam. Investasi secara teoritikal dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan, baik oleh orang pribadi maupun badan
hukum , dalam upaya meningkatkan atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang
berbentuk uang tunai, peralatan, aset tak bergerak, hak atas kekayaan intelektual, maupun
keahlian.

Prinsip dasar yang perlu diketahui mengenai investasi atau penanaman modal atau
investasi adalah manfaat investasi itu sendiri bagi pembangunan ekonomi suatu negara,
sehingga berbagai negara di dunia dalam dekade terakhir ini, baik negara-negara maju
negara-negara berkembang.

Manfaat investasi bagi pembangunan ekonomi, yaitu :

A. Investasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan kesulitan modal yang
yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan nasional,

B. Industri yang dibangun dengan investasi akan berkontribusi dalam perbaikan sarana dan
prasarana, yang pada gilirannya akan menunjang pertumbuhan industri-industri turutan di
wilayah sekitarnya,

C. Investasi turut serta membantu pemerintah memecahkan masalah lapangan kerja, yakni
akan menciptakan lowongan kerja untuk tenaga kerja terapil maupun untuk tenaga kerja
yang tidak terampil,
D. Investasi akan memperkenalkan teknologi dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi
peningkatan keterampilan kerja pekerja dan efisiensi produksi,

E. Investasi akan memperbesar perolehan devisa yang didapatkan dari industri yang hasil
produksi sebagian besar dijukan untuk ekspor.

Kegiatan penanaman modal pada hakikatnya dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

investasi langsung atau penanaman modal jangka panjang

Investasi langsung adalah investasi yang dilaksanakan dengan kepemilikan proyek


yang kelihatan wujudnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa investasi secara langsung
sangat terkait dengan adanya keterlibatan secara langsung dari pemilik modal (investor)
dalam kegiatan pengelolaan modal.

Bagi indonesia, kegiatan investasi langsung baik yang berbentuk investasi asing
langsung maupun investasi langsung dalam negeri (pmdn), mempunyai kontribusi secara
langsung bagi pembangunan investasi dan akan semakin mendorong pertumbuhan
ekonomi, alih teknologi dan pengetahuan serta menciptakan lapangan kerja baru untuk
mengurangi angka pengangguran dan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Secara alamiah, sebenarnya ada beberapa faktor yang secara potensial mampu
memperkuat daya saing investasi langsung indonesia, antara lain sebagai berikut.

A. Kekayaan alam yang melimpah

B. Letak geografis yang strategis

C. Jumlah penduduk yang besar adalah pasar potensial yang sangat besar

D. Jumlah tenaga kerja yang relatif besar

E. Kondisi cuaca yang ramah

F. Sistem devisa yang terbuka

Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan dengan membeli surat-
surat berharga yang diterbitkan oleh alter ego dari pemerintah. Investasi tidak langsung
pada umumnya merupakan penanaman modal jangka pendek yang mencakup kegiatan
transaksi di pasar modal dan pasar uang. Penanaman modal ini disebut dengan penanaman
modal jangka pendek, karena pada umumnya jual beli saham atau mata uang dalam jangka
waktu yang relatif singkat, tergantung pada fluktuasi nilai saham atau mata uang yang
hendak mereka perjual-
Kriteria investasi tidak langsung dan juga sebagai pembeda antara investasi
langsung dengan investasi tidak langsung yaiut:

A. Pada investasi tidak langsung, pemegang saham tidak memiliki kontrol pada pengelolaan
perseroan sehari-hari.

B. Pada investasi tidak langsung biasanya resiko ditanggung sendiri oleh pemegang saham,
sehingga pada dasarnya tidak dapat menggugat perusahaan yang menjalankan kegiatannya.

C. Kerugian pada investasi tak langsung pada umumnya tidak dilindungi oleh hukum
kebiasaan internasional. (ginting 2010)

penanaman modal bidang agribisnis

Pada tahun 1985, ketika pendapatan negara dari sektor minyak menurun tajam,
maka sektor agribisnis kembali mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sejak saat itu,
untuk menarik investor di sektor agribisnis, pemerintah banyak memberi berbagai macam
fasilitas dan kemudahan bagi pemilik modal untuk mengusahakan berbagai komoditas
agribisnis yang laku di pasar internasional.

Penanaman modal di bidang agribisnis yang sangat diminati di indonesia oleh para
investor atau penanam modal adalah dalam bidang pekebunan. Seperti perkebunan kelapa
sawit, kakao, kopi ,dan lain-lain. Dalam agribisnis di sektor budidaya, perikanan juga
manampakkan kecendrungan terhadap banyaknya peminat untuk berinvestasi dalam skala
besar, seperti pertambakan udang, di pesisir utara pulau jawa, sulawesi selatan, lampung,
sumatera selatan, dan lain-lain. Demikian pula denagn investasi dalam pembudidayaan ikan
kerapu yang banyak dilakukan oleh investor asing di sulawesi utara, maluku utara, maluku,
dan irian jaya barat.

Kecenderungan investasi yang menguat ke sektor agribisnis ini, karena sumber daya
alam, khususnya minyak dan gas sudah mulai menipis, sehingga lahan investasi di sektor
agribisnis lebih menjanjikan, antara lain ketersediaan lahan yang masih luas, kecocokan
iklim indonesia yang tropis, kesuburan tanah yang cukup memadai.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka sudah tentu bahwa penanaman modal dalam
bidang agribisnis di indonesia makin mendapatkan peluang dalam rangka meningkatkan
devisa negara dan sekaligus menciptakan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat lokal.
Hal lain dari adanya minat penanaman modal di bidang agribisnis adalah komparativitas
ekspor nonmigas indonesia ke negara-negara lain yang semakin diunggulkan. Keunggulan
ekspor non-migas dari hasil investasi agribisnis adalah tahan terhadap goncangan pada
saat krisis, baik secara nasional maupun krisis global yang sekarang melanda dunia. Selain
itu, komoditas ekspor dari hasil agribisnis adalah kurangnya atau bahkan tidak adanya
bahan kandungan impor, sehingga sektor agribisnis dapat memantapkan ketahanan
ekonomi nasional.
Perkembangan penanaman modal bidang agribisnis

Menurut (nurani 2007) : agribisnis diartikan sebagai kegiatan pertanian yang


ditujukan untuk mendapatkan keuntungan usaha, tenaga kerja, rencana penggunaan tanah,
sarana dan kebutuhan lain yang yang penting. Dengan demikian, agribisnis merupakan
konsep yang utuh, mulai dari proses produksi, pengolahan hasil, pemasaran, dan aktivitas
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.

(fatah 2006 ) mengatakan bahwa agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang berkaitan
denagn sektor pertanian yang mencakup perusahaan-perusahaan pemasok input
agrobisnis, penghasil, pengolah produk agribisnis, dan jasa pengangkutan.

Dengan menggunakan acuan pengertian-pengertian tersebut, aktivitas agribisnis


tidak hanya sekedar berorientasi pada produksi sematadan bukan hanya dalam konteks
pemenuhan kebutuhan masyarakat pedesaan, tetapi juga dalam rangka memperoleh nilai
tambah yang lebih besar, sehingga kegiatan pertanian seperti agroindustri dan pemasaran
menjadi sangat penting.

Salah satu arah kebijakan dalam peningkatan produktivitas, produksi, daya saing
dan nilai tambah produk pertanian adalah pengembangan usaha pertanian dengan
pendekatan kewilayahan terpadu melalui konsep pengembangan agrobisnis. Pendekatan
ini akan meningkatkan kelayakan dalam pengembangan/ skala ekonomi, sehingga akan
lebih meningkatkan efisiensi dan nilai tambah serta mendukung pembangunan pedesaan
dan perekonomian negara. Di samping itu, perlu diloakukan penguatan sistem pemasaran
dan manajemen usaha untuk mengelola resiko usaha pertanian serta untuk mendukung
pengembangan agribisnis.

Diakui oleh pakar ekonomi pertanian, bahwa permasalahan dalam pengembangan


agribisnis adalah lemahnya keterkaitan antarsubsistem di dalam agribisnis, meliputi
distribusi dan penyediaan faktor produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan
pemasaran. Di samping itu, ketersediaan sumber daya manusia yang masih terbatas,
sehingga investor harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan profesionalisme usaha,
pendidikan manajemen, pelatihan kemampuan penetrasi pasar, serta lembaga keuangan
yang mendukung pengembangan agribisnis yang belum mendukung upaya-upaya investasi
di sektor ini. Padahal melalui strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis,
pada dasarnya akan menunjukkan arah yang sangat penting denagn beberapa tujuan,
antara lain menarik dan mendorong munculnya industri baru di sektor pertanian,
menciptakan sektor pertanian yang tangguh, efisien dan fleksibel, menciptakan nilai
tambah, meningkatkan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki
pembagian pendapatan. (ginting 2010)

Rangsangan terhadap investor di bidang agribisnis diharapkan dapat menjadi salah


satu strategi utama dalam pembangunan pertanian di masa-masa akan datang. Melalui
investasi di sektor agribisnis, maka negara akan mampu meningkatkan peran serta,
efisiensi dan produktivitas rakyat. Dengan perkataan lain, pendekatan pembangunan
pertanian yang berbasis pada agribisnis, maka dengan sendirinya akan memicu peran
serta, prakarsa, kreativitas petani, dan para pelaku ekonomi lainnya. (ginting 2010)

JENIS - JENIS KREDIT DALAM AGRIBISNIS

Dilihat dari segi kegunaan

1) kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk
keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan
rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli
mesin-mesin. Masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan
dibutuhkan modal yang relatif besar.

2) kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan


meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja
diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya
yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

Dilihat dari segi tujuan kredit

1) kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit
ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk
membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan
menghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau
kredit industri akan menghasilkan barang industri.

2) kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada
pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau
dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit
mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

3) kredit perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membeli
aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan
kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah
besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

Dilihat dari segi jangka waktu

1) kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama
1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk
peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman
padi atau palawija.

2) kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan
biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh kredit untuk
pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

3) kredit jangka panjang


Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka
panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk
investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan
untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

Dilihat dari segi jaminan

1) kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat
berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit
yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu
jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.

2) kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit
jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik si
calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

Dilihat dari segi sektor usaha

1) kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau
pertanian. Sektor utama pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

2) kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam
dan jangka panjang ternak kambing atau ternak sapi.

3) kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik
industri kecil, industri menengah atau industri besar.

4) kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis
usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas,
minyak atau timah.

5) kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana


pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

6) kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional
seperti, dosen, dokter atau pengacara.

7) kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian


perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.

8) dan sektor-sektor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai