Anda di halaman 1dari 54

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya Indonesia memiliki potensi yang besar bagi pengembangan

bisnis dan sayuran. Indonesia mempunyai peluang besar dan prospektif dalam

mengembangkan usaha bisnis dalam budidaya sayuran khususnya budidaya

sayuran baby. Hal ini ditunjukkan dengan potensi wilayah Indonesia dengan

tersedianya kekayaan potensi sumber daya pertanian berupa lahan yang luas dan

negara Indonesia yang merupakan negara agraris sehingga memiliki iklim tropis.

Secara umum, prospek bisnis dan budidaya sayuran sangat menjanjikan. Hal ini

dilihan dari kebutuhan hampir seluruh penduduk Indonesia sebanyak 97,29%

mengkonsumsi sayuran. Permintaan konsumen terhadap produksi sayuran baby

menunjukan merupakan peluang usaha baru di pasar dalam negeri dan ekspor, baik

dalam bentuk produk segar ataupun olahan.

Baby kailan (Brassica oleraceae var. acephala) merupakan jenis sayuran

daun yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Baby kailan biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk

masakan. Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam 100 g bahan

mengandung 7540 IU vitamin A, 115 mg vitamin C, dan 62 mg Ca, 2,2 mg Fe.

(Siemonsma dan Piluek, 1994). Kailan sangat potensial dibudidayakan karena

kebutuhan masyarakat terhadap kandungan gizi pada sayuran kailan sangat tinggi.

Mengingat kandungan gizi dan nilai ekonomis kailan yang cukup tinggi maka

prospek pengembangan dan pemasaran kailan sangat menjanjikan.

1
Produksi baby kailan memerlukan pengelolaan dengan prinsip efisien secara

teknis. Produksi maksimum diperoleh melalui produksi yang optimum. Produksi

optimum diperoleh dengan penggunaan yang tepat dan efektif dalam teknik

budidaya dan faktor-faktor produksi. Salah satu cara untuk menghasilkan produk

baby kailan dengan kualitas baik dengan kuantitas yang tinggi pertanamannya

adalah budidaya baby kailan dengan sistem bercocok tanam cara holistik dan

terpadu atau pertanian organik.

CV. Tani Organik Merapi (TOM) merupakan salah satu perusahaan pertanian

yang bergerak dalam bidang agribisnis khusunya pada budidaya tanaman sayuran

organik. Selain itu perusahaan Tani Organik Merapi menggunakan sistem pertanian

organik yaitu tidak menggunakan produk kimia sintesis. Budidaya dengan sistem

bercocok tanam cara holistik dan terpadu dapat menghasilkan produksi tanaman

lebih tinggi dan menghasilkan produksi sayuran yang berkualitas, serta hemat

biaya. Tani Organik Merapi memproduksi sayuran di lahan sendiri dan mensupply

produk ke supermarket.

Berdasarkan penerapan sistem budidaya organik, strategi pasca panen

komoditas sayuran baby kailan, penulis tertarik untuk mengikuti kegiatan agribisnis

baby kailan di CV. Tani Organik Merapi Sleman Yogyakarta. Dengan demikian

dapat digali pemahaman mengenai lingkup agribisnis komoditas baby kailan di

perusahaan tersebut.

2
B. Tujuan dan Sasaran Praktik Kerja Lapangan

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan di CV. Tani Organik Merapi adalah:

a. Mengikuti kegiatan budidaya dan pascapanen baby kailan (Brassica

oleraceae var. acaphela) di CV. Tani Organik Merapi

b. Mengetahui pemasaran komoditas baby kailan (Brassica oleraceae var.

acaphela)

c. Mengetahui kendala atau permasalahan yang dihadapi pada proses

produksi dan pemasaran baby kailan (Brassica oleraceae var. acaphela).

2. Sasaran Praktik Kerja Lapangan

Sasaran dari praktik kerja lapangan ini adalah kegiatan yang berhubungan

dengan kegiatan budidaya, pascapanen dan pemasaran baby kailan (Brassica

oleraceae var. acaphela) di CV. Tani Organik Merapi Sleman Yogyakarta.

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di CV. Tani Organik Merapi

diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan pengetahuan mengenai ruang lingkup agribisnis baby kailan

(Brassica oleraceae var. acaphela) di CV. Tani Organik Merapi.

2. Hasil praktik kerja lapangan ini dapat digunakan sebgai bahan pengembangan

dan informasi bagi berbagai pihak mengenai agribisnis.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kailan (Brassica oleraceae var achepala) atau kale merupakan sayuran yang

masih satu spesies dengan kol atau kubis (Brassica oleracea). Kailan termasuk

sayuran semusim dan berumur pendek sekitar 40-50 hari setelah bibit ditanam

(Pracaya, 2005).

Daerah penanaman kailan pada umumnya di kawasan yang mempunyai suhu

antara 23 – 35 °C . Kelembapan udara yang sesuai bagi pertumbuhan kailan berkisar

antara 80 – 90 %. Tanaman kailan baik ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian

antara 1.000 - 3.000 meter di atas permukaan laut, seperti halnya kubis tunas yang

hanya baik ditanam pada ketinggian lebih dari 800 m di atas permukaan laut.

Beberapa varietas kubis-kubisan (Brassicaceae) ada yang dapat ditanam di dataran

rendah, seperti kailan mampu beradaptasi dengan baik pada dataran rendah

(Sunarjono,2004).

Tanaman kailan dapat tumbuh dan beradaptasi di semua jenis tanah pertanian,

terutama tanah regosol, aluvial, latosol, mediterian, ataupun andosol. Hal yang

penting diperhatikan dalam pemilihan jenis tanah adalah memenuhi persyaratan

seperti tanahnya subur, gembur, banyak mengandung humusmatau bahan organic,

aerasi dan drainase baik, serta mempunyai keasaman (pH) 5,5-6,5. Pada tanah yang

memiliki keasaman (pH <5,5) pertumbuhan kailan sering mengalami hambatan

seperti mudah terkena penyakit akar bengkak atau club root yang disebabkan oleh

cendawan Plasmodiophora brassicae. Sebaliknya pada tanah yang basa atau alkalis

(pH >6,5) kailan terserang penyakit kaki hitam (blackleg) akibat cendawan Phoma

4
lingam. Pada tanah yang mempuyai pH terlalu asam sebaiknya dilakukan

pengapuran. Pemberian kapur dilakukan sebelum penyemaian benih 2-4 minggu

sebelum lahan hendak ditanami (Rukamana, 2016).

Sayuran baby dapat dilakukan pemanenan pada umur 1 bulan setelah tanam.

Baby kailan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kailan dewasa, yaitu

periode panen dapat dipercepat dan dari satuan luas yang sama akan dapat

dihasilkan 3-10 kali lebih banyak dibandingkan dengan tanaman sayuran lainya

dalam satu musim tanam (Sa’id Gumbira,2001).

Umumnya baby kailan melewati masa panen masih melewati proses

selanjutnya antara lain respirasi. Hal ini dikarenakan stelah dipanen sayuran masih

akan mengalami perubahan fisiologis, fisik, dan biokemis sehingga apabila tidak

dilakukan penangananan secara baik dan tepat akan cepat mengalami kerusakan

dan penurunan mutu. Kerusakan hasil sayuran baby dapat disebabkan secara fisik

(benturan), mekanik (tekanan), dan kimia (kehadiran senyawa asing) ataupun

biologis. Prinsip dasar dalam penanganan pasca panen produk sayura baby antara

lain menghambat proses terjadinya pembusukan akibat pertumbuhan mikroba,

menekan lajur respirasi selama penyimpanan dan pengangkutan yang akan

menyebaban kelayuan, serta penurunan berat dan perubahan warna. Tujuan

penanganan pasca panen yaitu untuk mempertahankan mutu produk agar tetap

prima sampai ke tangan konsumen, menekan kehilangan hasil karena kerusakan

dan penyusutan, serta memperpanjang daya simpan dan meningkatkan nilai

ekonomis sayuran baby (Rukmana, 2016).

5
Pemasaran agribisnis adalah suatu proses pemasaran yang mengaplikasikan

konsep-konsep dasar sistem pemasaran (tata niaga) pada suatu komoditas dan

manajemen pemasaran pada organisasi pelaku agribisnis. Pemasaran (tata niaga)

mencakup segala aktivitas yang diperlukan dalam mengerjakan pemindahan hak

milik produk dengan mendistribusikan dari produsen ke konsumen (Sudiyono,

2004). Dalam pemasaran komoditi pertanian, seringkali ditemukan adanya rantai

pemasaran yang panjang yaitu dari pengumpulan produk pertanian oleh petani ke

temgkulak, pedagangang dan diakhiri proses ditribusi. Sehingga banyak pelaku

lembaga pemasaran terlibat dalam rantai pemasaran tersebut (Soekartawi, 1993).

Baby kailan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia

karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Nilai ekonomi baby kailan tinggi karena

pemasaranya untuk kalangan menengah ke atas, terutama banyak tersaji di resto

bertaraf internasional seperti restoran Cina, Jepang, Amerika dan Eropa, serta hotel

dan restoran berbintang (Samadi, 2013).

6
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang

1. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan di CV. Tani Organik Merapi Jl.

Tegal Sari, RT. 021, Pakem Binangun Pakem Sleman Yogyakarta/ Balangan,

Ukirsari Cangkringan, Wukirsari, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 25 hari kerja, yaitu dari bulan

Januari sampai dengan bulan Febuari 2018.

B. Materi Praktik Kerja Lapangan

Materi yang dikaji dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di CV. Tani

Organil Merapi Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta meliputi kegiatan budidaya, pascapanen, dan pemasaran baby kalian.

7
C. Metode Praktik Kerja Lapangan

1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini

adalah metode partisipasi aktif dan observasi langsung, yaitu suatu metode yang

melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh

CV. Tani Organik Merapi terutama di kegiatan budidaya, pascapanen, dan

pemasaran baby kailan.

2. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang dilakukan dalam Praktik Kerja Lapangan di

CV. Tani Organik Merapi adalah:

a. Pengambilan data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara

mengadakan wawancara dengan karyawan dan pegawai administrasi atau

observasi langsung.

b. Mencari informasi data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan-

catatan dan dokumen perusahaan atau literature yang berkaitan dengan

dengan budidaya, pascapanen dan pemasaran baby kalian.

8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil Perusahaan

CV. Tani Organik Merapi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

pertanian khususnya kegiatan usaha agrobisnis organik, agrowisata organik,

perdagangan umum dan asa konsultan pertanian organik. CV. Tani Organik Merapi

berdiri pada tanggal 1 September 2008. Modal awal usaha berdirinya CV.Tani

Organik Merapi dengan menyewa lahan seluas 1,5 ha .Perusahaan ini dipimpin oleh

dua owner yaitu Bapak Untung Wijanarko dan Bapak Sugiarto. Tani Organik

Merapi lahir dengan didasari oleh kristalisasi, cita-cita, pemikiran, niat dan harapan

akan kondisi alam pada umumnya dan kondisi pertanian pada khususnya. Tani

Organik Merapi berperan aktif dalam mengembangkan pertanian organik dan

menghasilkan produk-produk pertanian yang berkualitas, secara tidak langsung

mendukung kesehatan masyarakat. Perusahaan menggunakan konsep

pemberdayaan masyakarakat sekitar dimana perusahaan berusaha membantu

masyarakat lokal menjadi lebih produktif. Hal tersebut dilakukan dengan

melakukan kerjasama dengan petani sekitar sebagai mitra perusahaan. Petani mitra

bekerjasama untuk membantu untuk membantu dalam memenuhi permintaan pasar.

Kejasama diharapkan dapat membantu petani dalam aspek budidaya maupun

pemasaran. Petani sebagai mitra akan diarahkan untuk menggunakan sistem

pertanian secara organik, sehingga dapat membantu progam sosialisasi pertanian

organik yang ramah lingkungan. Seiring berjalannya waktu CV.Tani Organik

9
Merapi telah mengembangkan pertanian organik untuk jenis sayuran daun di daerah

Yogyakarta. Pertanian organik dikelola dengan kepedulian terhadap alam dan

lingkungan.

CV. Tani Organik Merapi saat ini memiliki dua cabang usaha yaitu di Solo

dan Magelang. Cabang usaha ini dijalankan dengan sistem berbagi keuntungan

(profit sharing) dengan pimpinan cabang. Masing-masing cabang memiliki seorang

pimpinan yang bertugas mengatur segala kegiatan operasional di cabang usaha,

sadangkan untuk manajemen dan pemasaran tetap dikendalikan langsung pimpinan

utama perusahaan. Perusahaan berusahan untuk terus mengembangkan usaha baik

itu dari sisi teknis produksi, perluasan lahan usaha maupun pemasaran. Dalam

perkembangannya berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta juga ikut

menunjang keberadaan perushaan dalam bentuk kerja sama yang baik, diantaranya

Bank Indonesia, Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah,

PT. Telkom dan berbagai perguruan tinggi. CV. Tani Organik Merapi Tergabung

dalam Aliansi Organik Indonesia (AOI) yaitu perkumpulan berbagai instansi atau

perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, kelompok tani ataupun individu

yang terkait dengan pertanian diseluruh Indonesia. CV. Tani Organik Merapi pada

tanggal 7 Desember 2013 mandapat sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi

Mutu Produksi Pertanian dengan nomor 014/LSPO-0070IDN/712/2013 sesuai SNI

6729-2010 – Organic Food and Production System dan CAG/GL/1999 Codex

Alimentarius Commission Guidelines for the production processing, labeling and

marketing og organically produced food. Sertifikat tersebut mendukung pemaara

produk perusahaan karena adanya jaminan mutu organis yang resmi.

10
CV. Tani Organik Merapi memiliki satu lahan produksi yang berada di Jalan

Cangkringan, Dusun Balangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta seluas 1 hektar. Lahan tersebut digunakan untuk

kegiatan budidaya berbagai jenis sayuran secara organik tanpa menggunakan

sedikit pun bahan kimia. Jenis sayuran yang dibudidayakan di lahan CV. Tani

Organik Merapi yaitu, caisim, pakcoy, bayam merah, bayam hijau, selada merah,

selada hijau, tomat cherry, kangkung, baby kailan dan daun bawang. Bahan

penunjang budidaya seperti pupuk dan pestisida yang digunakan berasal dari bahan

alami yang khusus dibuat sendiri di CV. Tani Organik Merapi.

Perusahaan menyadari keterbatasan yang dimiliki dalam segi luas lahan

sedangkan permintaan pasar akan sayuran organik semakin meningkat maka seiring

dengan salah satu prinsip dari usaha yang dijalankan oleh CV. Tani Organik Merapi

ini yaitu pemberdayaan masyarakat, maka perusahaan menjalin kerjasama atau

kemitraan tani untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Jenis sayuran yang

diperoleh dari petani mitra yaitu caisim, pakcoy, bayam merah, bayam hijau, selada

merah, selada hijau, kangkung, kemangi, kenikir, daun bawang, parsley, daun

ginseng, seledri, buncis, cabai, kacang panjang, serai, terong, pare, wortel, tomat,

oyong, kecipir, baby kailan, beetroot, labu siam, tomat, brokoli, dan okra.

Produk sayuran CV.Tani Organik Merapi resmi dipasarkan secara komersial

ke rumah makan, cafe, dan supermarket besar yang berada di wilayah Solo,

Magelang dan khususnya di Yogyakarta, seperti Superindo, Giant, Careffour,

Hypermart, Indogrosir, Progo, dan lain-lain. Sampai saat ini kegiatan pemasaran

pada CV. Tani Organik Merapi masih berjalan hingga sekarang.

11
2. Letak Wilayah Administratif

Lokasi CV. Tani Organik Merapi terletak di Dusun Balangan, Desa

Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lahan

perusahaan yang berlokasi di Dusun Balangan digunakan untuk bangunan kantor,

bangunan pengemasan, bangunan pembuatan pupuk, bangunan aula atau tempat

pertemuan, bangunan istirahat pekerja lahan serta lahan budidaya. Lokasi berada

dekat dengan pemukiman dan kebun sayur penduduk, akses jalan menuju CV.Tani

Organik Merapi masih sulit dikarenakan jalan belum beraspal. Namun, akses

menuju perusahaan masi dapat dilewati oleh kendaraan sepeda motor dan

kendaraan roda empat berukuran kecil.

3. Letak Geografis

CV. Tani Organik Merapi terletak di dataran tinggi Dusun Balangan, Desa

Wukisari, Sleman, Yogyakarta dengan suhu udara rata-rata 25 oC. Secara umum

lokasi perusahaan berda di daerah lereng gunung Merapi. Secara geografis, Desa

Wukisari terletak pada koordinat 7°32’16”- 8°43’40” LS dan 110°14’00” -

110°33’00” BT, dengan ketinggian tempat mencapai 450 sampai dengan 500 meter

diatas permukaan laut (mdpl). Tingkat keseburan tanah pada CV.Tani Organik

Merapi termasuk sdang dengan Ph 5,0 sampai dengan 6,8.

4. Visi dan Misi

a. Visi

Membangun usahatani berbasis teknologi organik dengan menyediakan

produk tanaman pangan sehat untuk kemandirian bangsa dan kelestarian alam

semester.

12
b. Misi

1. Menjalankan dan mengembangkan usaha agrobisnis secara organik

2. Memasyarakatkan usaha agrobisnis dan perdagangan umum

3. Menyebarkan wawasan pertanian organic yang berkelanjutan secara utuh

dan menyeluruh

5. Struktur Organisasi

a. Owner, memiliki tanggung jawab dan wewenangantara lain, memutuskan dan

menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan, bertanggung

jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan, bertanggung jawab

atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan

perusahaan, merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber

pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan, bertindak sebagai

perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan,

menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi

perusahaan, mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di

perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan

barang, mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

b. Manajer, memiliki tangung jawab dan bertugas mengurus segala kegiatan

administrasi dan keuangan perusahaan. Tugas dari manajer yaitu mengurus

segala kegiatan administrasi kantor, mengurus keuangan perusahaan yaitu

aliran kas masuk dan keluar, menerima pesanan dari konsumen, dan mengatur

pesanan kepada mitra tani. Terkadang bagian manajer ini dibantu oleh

13
koordinator lapangan dan bagian umum dalam mengerjakan tugas harian

karena kedua bagian ini cukup berkaitan erat.

c. Koordinator lapangan, memiliki tangung jawab dan bertugas membatu

seorang manajer untuk mengawasi semua kegiatan yang ada dilapangan, baik

produksi, pengemasan, maupuan pemasaran. Koordinator lapangan berperan

untuk mengawasi segala macam kegiatan dan memberikan keputusan jika

dibutuhkan pada bagian tertentu untuk mengatasi permasalahan yang dialami

dilapangan. Koordinator lapangan juga tidak jarang menjadi pembimbing

lapangan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian maupun praktik kerja

lapangan di CV. Tani Organik Merapi.

d. Bagian Produksi, memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan kegiatan

budidaya di lahan produksi milik CV. Tani Organik Merapi. Kegiatan

budidaya meliputi pengolahan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan,

panen, dan juga dalam pembuatan pupuk dan pestisida alami.

e. Bagian Pengemasan (Packing), memiliki tangung jawab dan bertugas untuk

menerima sayuran baik dari lahan produksi maupun dari petani mitra,

melakukan tindakan pasca panen. (sortasi dan pencucian), penimbangan dan

pengemasan (labeling dan wrapping). Bagian pengemasan dibantu oleh

karyawan pemasaran selepas jam kerja bagi pemasaran.

f. Bagian Pemasaran (Marketing), memiliki tugas dan tanggung jawab

melakukan pengiriman sayuran setiap hari pkl 04.00 dan 07.00 WIB. Pada

pkl 04.00 WIB dilakukan pemasaean dengan mendropping produk ke setiap

supermarket sedangkan pada pkl 07.00 dilakuakan pengecekan produk dan

14
penarikan nota atas produk yang berhasil diterima oleh supermarket.

Koordinator pemasaran bertugas mengatur pembagian wilayah pengiriman,

membantu bagian kantor terkait pekerjaan yang berhubungan dengan bagian

pemasaran seperti rekapitulasi penjualan dan faktur penjualan.

OWNER

UNTUNG DAN SUGIARTO

MANAGER

YULI DYAH S.

KOORDINATOR

RIYANTO

BUDIDAYA PENGEMASAN

1. SUKIYAR 1. DWIYANTO
2. BEJO SUTANTO 2. SRI LESTARI
3. PONIMAN 3. INDAH
4. PURWANTO LESTARI

PEMASARAN
UMUM

1. SAJIYO 1. BUDI SUSILO


2. JUMARTILAH 2. AGUS P
3. RIZKY K
4. ARIFIN B
5. YERRY ADE
6. TIMOTIUS AD
Gambar 1. Struktur Organisasi CV. Tani Organik Merapi

15
6. Kegiatan Utama Perusahaan

a. Aspek Teknis

Kegiatan teknis yang dilakukan perusahaan meliputi kegiatan budidaya

sayuran organik, kegiatan pascapanen dan kegiatan pemasaran. Tanaman

organik yang dibudidayakan terdiri dari tanaman jenis daun antara lain selada,

pakchoy, sawi hijau, bayam merah, tomat cherry, okra, bayam hijau, kalian

baby, sere, kangkung, caisim, buncis, kacang panjang, dan daun ginseng.

Kegiatan budidaya tanaman sayuran organik yang dilakukan di lahan

budidaya CV.Tani Organik Merapi, meliputi kegiatan pengolahan lahan,

penyemaian, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen. Kegiatan-

kegiatan tersebut dilakukan setiap hari pada pkl 08.00 sampai pkl 16.00

dengan jam istirahat pkl 11.30 sampai dengan 12.30. Kegiatan budidaya yang

dilakukan mencakup seluruh komoditas sayuran yang ada di lahan budidaya

CV. Tani Organik Merapi.

1) Kegiatan Budidaya

Kegiatan budidaya yang pertama kali dilakukan yaitu pengolahan tanah.

Kegiatan pengolahan tanah dimulai dengan membersihkan lahan dari gulma

dan sisa tanaman. Lahan yang sudah bersih akan dibuat bedengan dengan

ukuran 1 x 5 meter dengan tinggi bedengan 30cm. Setelah itu diberikan

dolomit dan pupuk kandang. Dolomit diberikan dengan ditaburkan diatas

permukaan bedengan dengan rata lalu diberi pupuk organik setelah itu

diratakan kembali. Hal ini perlu dilakukan dalam persiapan lahan untuk

budidaya. Benih yang telah berumur 15 hari setelah semai (HSS) untuk

16
tanaman baby dipindahkan lahan penanaman. Benih yang siap dipindahakan

ke lahan penanaman yaitu benih dengan kondisi tidak terkena serangan hama

dan penyakit. Benih yang telah ditanam dilakukan penyiraman. Penyiraman

dilakukan pada pagi dan sore hari. Pemberian pupuk menggunakan pupuk

organik.

Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan pengendalian OPT

(organisme pengganggu tanaman) seperti pestisida alami, manual, tanaman

pagar, rotasi tanaman, dan tumpang sari. Pestisida alami digunakan untuk

mengusir hama yang berada disekitar tanaman budidaya. Pengunaan pestisida

dilakukan dengan disemprot di sekitar bagian tanaman. Jika serangannya

sangat parah (hampir satu bedengan terserang), tanaman tersebut

dimusnahkan. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau kering

dan dilakukan pada umur tanaman 7 HST (hari setelah tanam). Manual

dilakukan dengan cara mengambil hama seperti ulat dan siput yang berada

disekitar tanaman budidaya. Tanaman pagar seperti bunga matahari dan

kenikir yang berada di sekitar lahan budidaya digunakan sebagai penghalang

hama untuk mendekat ke tanam budidaya karna baunya yang menyengat

sehingga menjauhkan hama untuk mendekat. Setiap bedengan tidak

ditanaman tanaman yang sama untuk setiap produksi. Tumpang sari

dilakukan dengan menanam 2 jenis tanaman dalam satu bedengan.

Tanaman yang telah berumur 30 HST sudah dapat dipanen. Namun,

penentuan panen tidak hanya berdasarkan umur tanaman saja melainkan juga

berdasarkan tinggi tanaman dan kondisi kesehatan tanaman. Tanaman

17
dipanen dengan cara dicabut atau dipotong. Tanaman yang telah dicabut

kemudian dimasukkan dan disusun rapi dalam kontrainer atau karung.

Tanaman disusun dengan cara dua silang dengan posisi batang akar saling

berhadapan ke arah dalam container atau disusun dengan ditumpuk diatas

karung sebagai alasnya dan diiket menngunakan tali rafia.Kemudian hasil

panen diangkut ke packing house dengan menggunakan troli besar.

2) Kegiatan Pascapanen

Kegiatan pascapanen yang dilakukan yaitu pengumpulan dan sortasi,

penimbangan dan pengemasan, pemberian barcode dan tanggal kadalursa.

Pengumpulan dan sortasi dilakukan pada daun tua, rusak, atau daun yang

terserang organisme penggangu tanaman. Setelah sortasi, sayuran ditimbang

dan dikemas. Pengemasan dilakukan dengan cara membungkus tanaman

dengan plastik ukuran 20 x 30 cm dan 20 x 50 cm. Produk dikemas dengan 3

macam yaitu 150 gram, 200 gram, dan 300 gram untuk baby kalian produk

yang dikemas hanya sebesar 200 gram. Jenis plastik yang digunakan CV.Tani

Organik Merapi yaitu plastik polypropiline.

3) Kegiatan Distribusi dan Pemasaran

Produk dipasarkan untuk wilayah Jawa Tengah yaitu Yogyakarta, Solo

dan Karanganyar. Produk untuk pasar Solo dan Karanganyar dikirim dari

Cabang CV.Tani Organik Merapi yang berada di Solo untuk diditribusikan.

Sedangkan produk untuk pasar Yogyakarta dikirim dari kantor pusat CV.Tani

Organik Merapi ke supermarket-supermarket yang bekerjasama dengan CV.

Tani Organik Merapi, diantaranya seperti Carrefour, Giant, Hero, Hypermart,

18
Indo Grosir, Mirota Kampus, Pamella, Progo, dan Superindo. Pengiriman

tersebut dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 04.00 wib dengan

menggunakan mobil box kecil.

Kegiatan-kegiatan CV. TOM dibagi menjadi 2, yaitu kegiatan internal dan

kegiatan eksternal. Kegiatan Internal meliputi:

a. Budidaya berbagai macam sayuran organik

b. Pemasaran produk CV. Tani Organik Merapi dipasarkan di Supermarket

wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah (Klaten, Solo, Magelang, Ungaran,

Salatiga, Semarang, Pekalongan, Tegal) dan Jawa Barat (Cirebon).

c. Penyimpanan dan Penempatan di Supermarket produk sayuran organik CV.

Tani Organik Merapi disusun rapih per jenis sayuran dan dipisahkan dengan

sayuran non organik. Selain itu juga disusun atau ditata di tempat pendingin

untuk menjaga keawetan dan kesegaran sayuran.

d. Bekerjasama dengan supermarket Superindo, Hypermart, Rumah makan

dan lainnya untuk memasarkan hasil panen petani.

e. Melakukan sortasi hasil panen petani sebelum dikirim ke berbagai

supermarket.

Pendampingan ke Mitra Binaan. Melakukan pendampingan ke para petani

binaan dari cara pembuatan pupuk organik, pengolahan, tehnologi budidaya dan

pemanenan, membantu petani dalam pengadaan benih, sarana dan pertanian.

19
B. Sarana dan Prasarana di CV. Tani Organik Merapi

CV. Tani Organik Merapi memiliki luas lahan satu hektar, yakni dengan luas

enam ratus meter persegi yang digunakan untuk lahan budidaya dan sebagai lahan

produksi sedangkan luas empat ratus meter persegi digunakan untuk fasilitas

pendukung seperti bangunan kantor, packing house, aula, rumah pupuk, parkiran

dan lain-lain.

1. Lahan Budidaya

Kegiatan produksi sayuran daun di CV.Tani Organik Merapi dilakukan pada

lahan budidaya. Lahan budidaya secara umum dapat didefinisikan lingkungan fisik

dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap kehidupan dan

kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisik berupa relief atau topografi, iklim,

tanah, dan air, sedangkan lingkungan biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.

Lahan budidaya di CV. Tani Organik Merapi yaitu dengan membuat

bedengan. Panjang setiap bedengan berbeda beda antara 3 sampai dengan 10 meter.

Jarak tanam yang digunakan untuk tanaman sayuran daun yaitu 20 x 20 cm atau

dengan jarak satu jengkal tangan, jarak tersebut bertujuan untuk mendapatkan

pencahayan yang baik dan nutrisi dari tanah yang optimal dengan kedalaman

lubang berkisar 3-5 cm. Diatas bedengan dibuat atap yang terbuat dari plastik

polyethylene. Rangka yang digunakan untuk atap berupa bambu dan aluminium.

20
Gambar 2. Lahan Budidaya

2. Packing House

Packing house merupakan tempat untuk kegiatan pasca panen dimana hasil

panen dari setiap kegiatan produksi di lahan akan masuk ke packing house. Hasil

pemanenan dari lahan nantinya akan di kumpulkan, timbang, sortir, dan

pengemasan di packing house. Packing house terdiri atas meja panjang untuk

tempat pengemasan dan peralatan packaging seperti sealer, timbangan, wrapping

plastik, kontrainer, dan kulkas. Packing house terletak bersampingan dengan dapur.

Produk yang di kembalikan ke perusahaan biasanya akan diolah di dapur.

Gambar 3. Packing house dan dapur

3. Bangunan Kantor

Bangunan kantor difungsikan untuk kegiatan perkantoran seperti rapat

kegiatan pencatatatan, sebagai tempat kerjannya manage, penyimpanan dokumen-

dokumen penting perusahaan, pengelolaan keuangan perusahaan, transaksi gaji dan

21
pembayaran petani mitra, juga sebagai tempat penerimaan tamu yang berkunjung

ke CV. Tani Organik Merapi dan kegiatan lainnya. Pada bangunan kantor ini

terdapat fasilitas komputer dan arsip-arsip perusahaan beserta whiteboard untuk

menuliskan rencana kegiatan.

Gambar 4. Bangunan Kantor

4. Rumah Pupuk

Rumah pupuk merupakan tempat penyimpanan sekaligus untuk kegiatan

dalam pembuatan pupuk kandang dan pupuk kompos. Dimana sisa sayuran yang

tidak lolos seleksi atau yang telah disortasi karena mengalami kerusakan seperti

daun rusak akan disimpan di rumah pupuk untuk nantinya digunakan sebagai bahan

untuk pembuatan pupuk organik.

Gambar 5. Rumah Pupuk

5. Gubuk Petani

Gubuk petani difungsikan sebagai tempat istirahat karyawan budidaya

CV.Tani Organik Merapi pada siang hari. Ruang ini terletak di lahan kebun

22
produksi, bersampingan dengan dapur. Selain itu, dan juga penyimpanana alat-alat

budidaya seperti cangkul, gembor, pancong, ember, sprayer, sabit, sekop dan

meteran.

Gambar 6. Gubuk Petani

6. Aula

Bangunana aula difungsikan untuk kegiatan-kegiatan umum seperti

pertemuan, pelatihan, dan lain sebagainya. Dimana bangunan aula dijadikan

sebagai tempat bila ada kegiatan kunjungan ilmiah dari perusahaan dan instansi

perguruan tinggi ataupun pemerintah seperti dinas pertanian, dan biasanya untuk

mahasiswa yang ingin melakukan praktik kerja lapangan akan dikumpulkan di aula

untuk dilakukannya pengenalan mengenai perusahaan sebelum melakukan kegitan

praktik kerja lapangan. Aula ini cukup untuk menampung hingga 30 orang. Di

dalam aula terpat whitescreen, sertifikat-sertifikat yang diraih CV.Tani Organik

Merapi, dan proyektor. Bangunan aula terletak tidak terlalu jauh dari rumah pupuk.

Gambar 7. Aula

23
C. Kegiatan Budidaya Baby Kailan Organik

Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia

menyebabkan produkstivitas lingkungan untuk menghasilkan produk pertanian

menjadi kurang baik. Sistem pertanian organik menjadi salah satu cara untuk

mengembalikan kondisi lingkungan lahan pertanian. Banyak pelaku usaha dalam

bidang pertanian yang sedikit demi sedikit mulai menggunakan sistem pertanian

organik, salah satunya adalah CV. Tani Organik Merapi yang menerapkan sistem

pertanian organik pada kegiatan budidaya tanaman baby kailan. Kegiatan budidaya

baby kailan yang dilakukan di CV. Tani Organik Merapi meliputi pengolahan

lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen.

1. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan yang dilakukan dalam budidaya baby kailan ini adalah

pengolahan tanah secara umum. Pengolahan tanah tersebut terdiri dari

membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman, menggemburkan tanah, dan

pembuatan bedengan. Pengolahan tanah ini disertai dengan pemberian pupuk

kendang dan dolomit. Pembersihan lahan dari sisa tanaman dan gulma dilakukan

dengan mencabut gulma dan membersihkan sisa tanaman secara langsung atau

menggunakan tangan dan dapat dilakukan dengan membersihkan gulma

menggunakan alat seperti cangkul dan pancong. Tujuan dibersihkannya lahan dari

gulma dan sisa tanaman yaitu untuk menciptakan kondisi lahan yang kuat serta

memaksimalkan penyerapan nutrisi yang berada didalam tanah oleh tanaman yang

akan dibudidayakan. Selain itu, pembersihan gulma dan sisa tanaman dapat

mencegah berkembangnya penyakit atau virus.

24
Lahan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang 5 meter.

Pembuatan bedengan dilakukan dengan menggunakan cangkul secara manual.

Tinggi bedengan di buat sekitar 30 cm dengan jarak antar bedengan satu dengan

yang lain sekitar 50 cm. Pembuatan bedengan bertujuan untuk memperbaiki sistem

drainase tanah dan memudahkan dalam perawatan tanaman baby kailan. Setelah

bedengan selesai dibuat, bedengan ditaburi dengan pupuk kompos secara merata.

Pemberian pupuk kompos dilakukan untuk memberikan tambahan nutrisi dan unsur

hara serta memperbaiki struktur tanah. Setelah pupuk kompos diratakan diatas

bedengan, lalu bedengan diberi kapur dolomit dengan cara di taburi diatas bedengan

lalu diratakan menggunakan cankul atau bambo. Tujuan pemeberian dolomit untuk

mengatur tingkat keasaman dan pH tanah.

Gambar 8. Pemberian Pupuk (Kiri) dan Dolomit (Kanan)

2. Persemaian

Persemaian dilakukan pada bedengan ukuran 1 x 3 meter yang telah dilakukan

pengolahan tanah. Kegiatan persemaian baby kailan dilakukan dengan membuat

garis menggunakan bambu. Ukuran jarak antar garis dibuat 5-10 cm atau satu

jengkal tangan. Sebelum benih baby kailan dilakukan persemaian. Benih dicuci

oleh air, tujuan dilakukan pencucian yaitu untuk melarutkan bahan kimia yang

terkandung dalam benih. Hal ini dikarenakan CV. Tani Organik Merapi belum

25
dapat memproduksi benih baby kailan secara organik. Benih baby kailan ditiriskan

lalu dicampur oleh pasir halus, penggunaan pasir dimaksudkan untuk memudahkan

dalam penaburan benih karena bentuk benih baby kailan yang terlalu kecil. Benih

disemai pada garis yang telah dibuat lalu di timbun oleh tanah dan dilakukan

penyiraman.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada bedengan berukuran 1 x 5 meter. Bibit baby

kailan ditanam dengan kedalam lubang 2-5 cm pada jarak tanam 20 x 20 cm atau

dengan jarak satu jengkal tangan, pengunaan jarak tanam bertujuan untuk

memberikan ruang tumbuh pada tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan

baik. Sebelum dilakukan penanaman, bedengan terlebih dahulu disiram dengan air

secukupnya, hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penanaman.

Gambar 9. Bibit Baby Kailan

Penanaman baby kailan dilakukan dari bibit, bibit yang digunakan untutk

kegiatan penanaman adalah bibit yang sudah berumur 15 hari setelah semai (HSS),

hal ini dilakukan untuk mempercepat masa tanaman hingga panen. Bibit yang

digunakan yaitu dengan ciri-ciri bibit yang tegak, bentuk normal, banyak daun, dan

tidak terkena serangan hama dan penyakit. Sedangkan bibit yang tidak memenuhi

26
standar akan dibuang. Bibit diambil dari bedeng persemaina lalu dipindah tanam

pada bedengan yang telah disiapkan. Setelah dilakukan pindah tanam, tanaman

disiram kembali dengan air secukupnya.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang

berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup

sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Pemeliharaan tanaman baby kailan yang

diterapkan pada CV. Tani Organik Merapi untuk mendukung keberhasilan produk

yang dihasilkan meliputi kegiatan penyiraman, penyiangan, pemupukan serta

pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari,

selain itu kegiatan penyiraman dapat juga dilihat dari kondisi tanah jika tanah dalam

keadaan lembab makan tidak perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan

menggunakan gembor. Air yang digunakan untuk kegitan penyiraman berasal dari

irigasi yang dialirkan ke sumur yang berada dekat dengan lahan. Sebelum air di

alirkan ke areal lahan dan sumur-sumur air yang berasal dari irigasi akan melalui

proses pemfilteran. Air yang berasal dari irigasi akan ditampung didalam bak

penampungan. Pada bak penampungan terdapat akar pohon pisang wuluh , akar ini

digunakan untuk menyerap bahan kimia yang terkandung dalam air. Tahap

selanjutnya air akan melewati filtrasi air dimana pada tahap ini filtrasi dibuat

menggunakan ijuk, tumpukan batu-batuan (batu bata, batu kapur,batu kali) dan

arang. Indikator tersebut digunakan untuk meminimalisir kadar bahan kimia yang

terkandung didalam air. Setelah air melewati tahap filtrasi air akan dialirkan ke

kolam penampungan 1, kolam ini terdapat indikator berupa eceng gondok. Hal ini

27
digunakan untuk memastikan kadar residu bahan kimia dalam air sudah hilang,

dilihat dari pertumbuhan eceng gondok jika tanaman eceng gondok tumbuh dengan

subur maka kandungan bahan kimia dalam air masih tinggi sedangkan jika tanaman

eceng gondok tidak tumbuh dengan subur maka kandungan bahan kimia dalam air

sudah tidak ada. Setelah itu air akan dialirkan pada kolam penampungan kedua dan

kemudian dialirkan pada setiap sumur di areal lahan budidaya.

Gambar 10. Indikator Filtrasi Air

Penyiangan dilakukan dengan cara menghilangkan rumput atau gulma yang

berada dilahan bedengan budidaya dan sela-sela tanaman baby kailan. Penyiangan

dilakukan menyesuaikan pertumbuhan gulma yang ada pada lahan budidaya baby

kailan. Kegiatan penyiangan yang dilakkan di CV. Tani Organik Merapu berupa

membersihkan bedengan dengan cara mencabut gulma secara manual dan memetik

daun tanaman yang terserang hama ataupun daun yang mengalami kerusakan parah.

Tujuan dari penyiangan agar unsur hara dan nutrisi yang terserap dari tanah dapat

sepenuhnya diserap oleh tanaman baby kailan dan tidak mengganggu pertumbuhan

tanaman baby kailan yang di budidayakan. Gulma yang ada di sekitar lahan

budidaya baby kailan diantaranya rumput-rumput terutama rumput teki. Kegiatan

penyiangan dibarengi oleh kegiatan penggemburan tanah.

28
Kegiatan penggemburan tanah dilakukan menggunakan alat pancong

berukuran kecil dengan permukaan tanah dibalik. Tujuan penggemburan tanah agar

pertukaran oksigen didalam tanah mampu mendukung dan meningkatkan laju

penyerapan unsur hara lahan. Sehingga baby kailan mendapatkan unsur hara yang

dibutuhkan dan pertumbuhan tanaman optimum.

Kegiatan pemupukan merupakan kegiatan memberikan tambahan nutrisi dan

usur hara baik itu mikro ataupun makro. Pemupukan pada CV. Tani Organik

Merapi menggunkan 2 jenis pupuk yaitu pupuk kompos dan pupuk cair. Pupuk cair

dibagi menjadi 2 jenis yaitu pupuk cair dengan bahan dasar urine kambing dan

pupuk cair dengan bahan dasar daun-daunan. Pupuk kompos diaplikasikan saat

pengolahan lahan sebagai pupuk dasar. Pemupukan susulan dilakukan dengan

menggunakan pupuk organik cair. Pupuk organik cair diaplikasikan pada tanaman

baby kailan setelah tanaman berumur 7 hari setelah pindah tanam. pengaplikasian

dilakukan dengan disiran mengunakan gembor. Pupuk cair idelanya dilakukan

setiap 7 hari sekali.

Kunggulan penggunaan pupuk organik cair (bio urine) yaitu volume

penggunaan lebih hemat dibandingkan pupuk organik padat serta aplikasinya lebih

mudah karena dapat diberikan dengan penyemprotan atau penyiraman, serta dengan

proses akan dapat ditingkatkan kandungan haranya (unsur Nitrogen). Pupuk cair

dengan bahan dasar urinre kambing yang digunakan dibuat dengan mencampur

urine kambing, mikrobia alami, dan tetes tebu kedalam tong dan ditutup rapat.

Setiap 3 hari sekali tong diaduk dan dicek. Pupuk organik cair dengan bahan dasar

urine kambing dapat diaplikasikan setelah 30 hari fermentasi. Bahan yang

29
digunakan dalam pembuatan pupuk cair dengan bahan daun-daunan, yaitu daun-

daunan, mikrobia alami, dan tetes tebu. Semua bahan dicacah halus lalu dimasukan

ke dalam tong dan ditutup rapat. Pupuk organik cair dengan bahan dasar daun-

daunan dapat diaplikasikan 15 hari setelah fermentasi. penambahan mikrobia alami

dengan merk EM4 dan tetes tebu agar bahan-bahan tersebut cepat terurai.

Pemaikaian pupuk cair diencerkan dengan campuran air. Pemupukan dilakukan

dengan sistem siram atau kocor dengan dosis perbandingan pupuk dengan air 1:10.

Pengendalian hama dan penyakit yang diterapkan pada CV. Tani Organik

Merapi menggunakan 5 cara yaitu dengan pestisida alami, manual, tanaman pagar,

rotasi tanaman, dan tumpang sari. Pengaplikasian pestisida alami menggunakan

sprayer dengan cara disemprotkan ke tanaman yang terkena serangan hama.

Penggunaan pertisida organik juga mampu mencegah serangan penyakit seperti

ulat, kepik, atau kutu. Pestisida organik merupakan ramuan obat-obatan untuk

mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-bahan alami.

Bahan-bahan untuk membuat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tumbuhan

dan mikroorganisme. Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas,

pestisida jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.

Bila dibandingkan dengan pestisida kimia, pestisida organik mempunyai beberapa

kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena sifat material organik

mudah terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak racunnya tidak menetap

dalam waktu yang lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida organik tidak

bertahan lama pada tanaman, sehingga tanaman yang disemprot lebih aman untuk

dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi penggunaan pestisida organik

30
memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan non-

pestisida harganya lebih baik dibanding produk konvensional. Selain itu,

pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga

menghemat pengeluaran biaya produksi. Keempat, penggunaan pestisida organik

yang diintegrasikan dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak akan

menyebabkan resistensi pada hama.

Pestisida organik alami dalam penggunaannya memiliki kelemahan, antara

lain kurang praktis. Pestisida organik tidak dapat disimpan dalam jangka waktu

lama. Setelah dibuat harus segera diaplikasikan sehingga kita harus membuatnya

setiap kali akan melakukan penyemprotan pestisida organik. Pestida organik

bersifat tidak membunuh hama ,melainkan bersifat dan mengusir hama yang ada

pada tanaman budidaya untuk itu pengaplikasian pestisida alami dilakukan setiap

satu minggu sekali. Pengaplikasian pestisida organik menggunakan sprayer dengan

cara disemprotkan ke tanaman yang terkena serangan hama.

Pembuatan pestisida organik pada CV. Tani Organik Merapi dilakukan

dengan menggunakan indikator bahan yang mengandung 3 rasa yaitu panas, bau,

dan pahit. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida organik yaitu batang

brotowali, kunyit, temulawak, bawang merah, bawang putih, dan jahe. Semua

bahan di potong-potong lalu ditumbuk setelah itu disaring menggunakan kain dan

ditambahkan air.

31
Gambar 11. Pembuatan Pestisida Alami (Kiri) dan Pengaplikasian Pestisida
(Kanan)

Selain menggunakan pestisida organik, pencegahan serangan hama terhadap

tanaman juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman pagar seperti kenikir, hal

ini bertujuan untuk mengelabui hama dari tanaman budidaya karena bau tanaman

kenikir yang tidak enak. CV. Tani Organilk juga menerapkan sistem rotasi tanaman

dimana penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran pada satu lahan

sehingga mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit.

5. Pemanenan

Kegiatan panen dilakukan pagi hari pada pukul 09.15 WIB. Tanaman baby

kailan dipanen pada umur 30 hari setelah masa pindah tanam. Hal ini dilakukan

karena kailan dipanen pada umur baby sehingga pada umur 30 hari setelah pindah

tanam sudah dapat di panen. Pemanenan tanaman sawi dilakukan pada pagi hari

atau sore hari saat sinar matahari tidak begitu panas, agar tanaman baby kailan yang

di panen tersebut pada kondisi segar. Pemanenan tanaman baby kailan dilakukan

dengan cara mencabut tanaman sampai akar atau dipangkal batangnya.

32
Gambar 12. Kegiatan Panen Baby Kailan

Pada teknik pemanenan baby kailan harus dilakukan secara hati-hati karena

jika pencabutan dilakukan secara sembarangan maka akan menyebabkan daun

patah, untuk itu perlu diperhatikannya tenik panen. Setelah terkumpul, hasil panen

tanaman baby kailan tersebut diletakan dikarung dan diikat menggunakan tali rafia

untuk selanjutnya dibawa ke tempat pengemasan untuk dilakukan sortasi.

D. Pascapanen Baby Kailan

Pascapanen merupakan tahap penangangan hasil pertanian setelah

dilakukannya pemanenan. Tujuan utama dilakukannya kegiatan pascapanen yaitu

untuk menyiapkan hasil panen agar tahan disimpan jangka panjang tanpa

mengalami kerusakan terlalu banyak dan dapat dipasarkan dalam kondisi baik,

tidak banyak terbuang karena rusak. Produksi baby kailan umumnya dipasarkan

dalam bentuk sayuran segar, oleh karena itu sangat diperlukan kegiatan pascapanen

setelah pemanenan baby kailan Kegiatan pascapanen pada CV. Tani Organik

Merapi meliputi kegiatan pengumpulan dan sortasi, penimbangan dan pengemasan,

pemberian barcode dan tanggal kadalursa.

33
1. Pengumpulan dan sortasi

Kegiatan pengumpulan baby kailan merupakan kegiatan awal yang dilakukan

setelah kegiatan pemanenan atau setelah baby kailan diterima dari petani mitra.

Baby kailan yang berasal dari petani mitra ditimbang dan dibuat nota untuk masing-

masing petani terkait harga dan berat baby kailan keseluruhan agar diketahui jumlah

yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan jumlah yang diterima oleh petani mitra.

Baby kailan yang telah dipanen di kumpulkan didalam contener. Baby kailan yang

telah terkumpul kemudian dilakukan kegiatan sortasi. Sortasi dilakukan dengan

membuang daun baby kailan yang rusak, kuning, dan berlubang. Baby kailan

dengan kondisi tidak rusak dan bagus akan masuk ke tahap berikutnya, Setelah baby

kailan melewati tahap rotasi dikumpulkan pada suatu tempat yang teduh atau

tempat yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung untuk menghindari

kelayuan dan agar sawi tetap segar hingga dipasarkan.

2. Penimbangan dan Pengemasan

Baby kaialan yang telah terpilih dengan kualitas yang baik kemudian akan

dilakukan proses penimbangan. Produk sayuran baby kailan untuk berat satu

kemasan sebesar 200 gram atau terdiri dari 5-6 batang baby kailan. Penentuan satu

kemasan berat baby kailan didasarkan atas supermarket tujuan pemasaran.

Pemasaran baby kailan untuk seluruh supermarket sama yaitu satu kemasan sebesar

200 gram.

Baby kailan yang telah ditimbang, selanjutnya dikemas menggunakan plastik

kecil ukuran 20 x 30 cm. Jenis plastik yang digunakan untuk pengemasan

polypropiline. . Pada plastik kemasan terdapat logo dan nama perusahaan, kode

34
petani, kode pengemas, dan lahan asal pada plastik kemasan. Baby kailan

dimasukkan dalam plastik kemasan dan diikat ujungnya dengan menggunakan

isolasi bening.

Gambar 13. Baby Kailan yang Telah Dikemas

3. Pemberian barcode dan tanggal kadaluarsa

Baby kailan yang telah dikemas rapih dengan plastik kemudian diberi barcode

harga. Pemberian barcode harga dilakukan hanya untuk produk sayuran yang akan

di distribusikan ke supermarket. Setelah dilakukan pemberian barcode harga

selanjutnya dilakukan pemberian tanggal kadaluarsa (expired date). Tanggal

kadaluarsa diberikan dalam bentuk label untuk seluruh jenis sayuran organik

termasuk baby kailan. tanggal kadaluarsa untuk seluruh jenis sayuran organik pada

CV. Tani Organik Merapi yaitu 5 hari setelah produk sayuran organik dipanen atau

diterima dari petani mitra. Produk baby kailan yang telah dikemas dalam plastik

yang telah diberi barcode dan tanggal kadaluarsa produk dimasukan kelam

keranjang sesuai dengan jumlah permintaan baby kailan secara terpisah-pisah

sesuai supermarket tujuan pemasaran. Kemudian kerangjang dimasukan kedalam

mobil untuk dilakukan pemasaran.

35
E. Pemasaran Baby Kailan

Kegiatan penanganan pascapanen yang dilakukan terhadap sayuran baby

kailan yang diproduksi oleh CV.Tani Organik Merapi ataupun petani mitra

merupakan salah satu kegiatan untuk menunjang kegiatan pemasaran sehingga

produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi ketika dipasarkan kepada konsumen.

CV. Tani Organik Merapi memasarkan produk sayurannya dengan harga yang

berbeda-beda. Untuk baby kailan dijual dengan harga Rp6.900,00 per pack, harga

ini ditentukan oleh perusahaan. Sejak awal berdiri, saat memasuki bulan ketiga CV.

Tani Organik Merapi berhasil memasuki pasar supermarket dengan jumlah satu

supermarket yaitu Superindo. Dari waktu ke waktu perluasan pemasaran ke

supermarket terus dilakukan hingga saat ini CV. Tani Organik Merapi telah

memasarkan produk sayuran organik di berbagai supermarket dan satu cafe yaitu

via via cafe, untuk supermarket di Yogyakarta berjumlah 9 supermarket dengan 21

outlet yang dipenuhi oleh CV. Tani Organik Merapi pusat Yogyakarta. Selain

daerah Yogyakarta perusahaan juga berhasil memasarkan sayuran organik ke

daerah Solo dengan jumlah 4 supermarket yang berada di kota Solo, Klaten, dan

Karanganyar. Berikut daftar supermarket tujuan pemasaran CV. Tani Organik

Merapi dapat dilihat di tabel 1.

36
Tabel 1. Supermarket tujuan pemasaran CV. Tani Organik Merapi
No Nama Supermarket Jumlah
(Yogyakarta) Outlet
1. Carrefour 2
2. Giant 3
3. Hero 1
4. Hypermart 2
5. Indo grosir 1
6. Mirota Kampus 2
7. Pamella 1
8. Progo 1
9. Superindo 8
Sumber : Data sekunder 2018

Kegiatan pemasaran CV. Tani Organik Merapi dalam pengiriman barang

yaitu melalui prosedur pemasaran bagi perusahaan agar dapat mensuplai produknya

ke supermarket. Perusahaan harus membuat surat penawaran produk yang akan

dijual dan membawa contoh sayuran kemudian tercantum daftar sayuran. Setelah

mengajukan surat penawaran menunggu jawaban dari pihak supermarket apakah

penawaran yang diajukan setuju atau tidak dan setelah terjadi kesepakatan

penawaran barang, perusahaan menunggu barcode harga dari pusat. Untuk

mensuplai produk ke rumah makan dengan cara kontrak kesepakatan harga selama

6 bulan dengan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

CV. Tani Organik Merapi dalam meningkatkan produknya harus menjaga

mutu agar produknya dapat meningkatkan nilai jual dan kepuasan konsumen akan

produk. Perusahaan CV. Tani Organik Merapi saat ini mampu mengoptimalkan

produknya minimal mampu mencapai 80% dari keseluruhan order. Hal ini

disebabkan jumlah permintaan supermarket akan produk sayuran yang selalu ada

setiap harinya sedangkan, jumlah produk sayuran organik yang tersedia pada CV.

Tani Organik Merapi jumlahnya terbatas. Sehingga belum mampu memenuhi

37
seluruh permintaan pasar. Pengiriman sayuran dilakukan pada pukul 04.00 dan

07.00. Pada pukul 04.00 WIB pendistribusian produk dilakukan dengan

mengunakan mobil dimana produk dipasarkan dengan mendropping produk

sayuran sesuai dengan permintaan supermaeket. Kegiatan dropping dilakukan

menggunakan mobil pick up.

Gambar 14. Mobil Pick Up CV. Tani Organik Merapi

Pada pukul 07.00 karyawan CV.Tani Organik Merapi akan mengisi daftar

absen yang telah disediakan disediakan oleh pihak supermarket kemudian pihak

supermarket akan melakukan pengecekan ulang, penyeleksian dan penimbangan

sesuai pesanan dan standar sayuran yang ditentukan oleh masing-masing

supermarket dan selanjutnya sayuran dibawa kedalam supermarket. Setelah barang

diseleksi dan diterima oleh supermarket tujuan, dilakukan penandatanganan nota

atau faktur penjualan sesuai dengan barang yang diterima. Nota tersebut berfungsi

sebagai bukti penerimaan barang sehingga perusahaan dapat menerima pembayaran

dari pihak supermarket. Faktur penerimaan barang digunakan sebagai bukti untuk

menerima pembayaran dari pihak supermarket dan semua pembayaran barang dari

pihak supermarket dilakukan dengan sistem transfer.

38
Gambar 15. Pengecekan produk

Produk-produk yang dijual oleh perusahaan dengan sistem jual lepas, artinya

setiap barang yang sudah diterima oleh supermarket itu dicheck kembali. Apabila

terdapat barang yang menurut supermarket tidak bagus kualitasnya, maka biasanya

ada barang yang di return atau dikembalikan. Setelah itu perusahaan melepas

tanggung jawab kepada pihak supermarket apabila dalam berjalannya waktu ada

barang yang tidak laku. Dari perusahaan, produk-produk yang direturn tidak

dibuang begitu saja, melainkan produk tersebut dimasukkan ke dalam keranjang,

dapat diambil oleh karyawan-karyawan. Namun, untuk supermarket Progo produk

yang dijual oleh perusahaan menggunakan sistem titip jual.

Saluran distribusi merupakan kelembagaan penyalur yang mempunyai

kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang dari produsen ke

konsumen. CV. Tani Organik Merapi memiliki dua saluran pemasaran selada yaitu:

1) CV. Tani Organik Merapi – Supermarket – Konsumen

2) CV. Tani Organik Merapi – Hotel – Konsumen

3) CV. Tani Organik Merapi ––– Konsumen

Saluran pendistribusian yang pertama adalah dari CV.Tani Organik Merapi

kemudian dijual ke supermarket oleh supermarket dijual kembali kepada

konsumen. Saluran pemasaran yang kedua CV. Tani Organik Merapi menjual baby

kailan ke cafe kemudian cafe tersebut mengolah bahan baku tersebut menjadi

39
sebuah makanan lalu menjualnya kepada konsumen. Saluran pemasaran yang

ketiga adalah CV.Tani Organik Merapi menjual baby kailan langsung ke konsumen

akhir. Rantai pendistribusian yang panjang dapat menyebabkan biaya yang lebih

besar sehingga menyebabkan harga jual produk menjadi tinggi. CV.Tani Organik

Merapi memiliki saluran pemasaran yang telah efektif karena tidak melibatkan

lembaga pemasaran yang banyak.

F. Kendala dalam Agribisnis Baby Kailan

Prospek agribisnis baby kailan dengan sistem organik dapat dikategorikan

sebagai bisnis yang menguntungkan karena harga jualnya yang tinggi di pasaran,

namun dalam mengembangkan bisnis baby kailan tersebut terdapat beberapa

kendala mulai dari tahap budidaya hingga pasca panen. Masalah utama CV. Tani

Organik Merapi yaitu kualitas produk, CV.Tani Organik Merapi harus mampu

memproduksi ataupun memilih produk sayuran dengan kualitas produk yang

terjamin bagi konsumen untuk bisa terus bersaing dengan pesaing. Kontinuitas,

konsistensi dalam ketersediaan pasokan sayuran organik menjadi tantangan bagi

CV. Tani Organik Merapi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi,

sedangkan pemenuhan dilakukan dengan mandiri (produksi sendiri) dan bermitra,

ditambah lagi kegagalan karena perubahan cuaca dan serangan hama dan penyakit.

Budidaya baby kailan dengan sistem organik membutukan tenaga kerja orang

yang benar-benar paham terkait cara budidaya secara organik, bagaimana teknik

penanganan tanaman yang benar hingga dapat memahami untuk menghasilkan

produksi tanaman tanpa menggunakan bahan kimia dilihat dari sudah banyaknya

lingkungan yang tercemari oleh bahan kimia.

40
Penanganan pada budidaya baby kailan dibutuhkan perhatian yang lebih

karena budidaya tanaman baby kailan yang menggunakan sistem organik, sehingga

tanaman mudah terserang hama dan penyakit selain itu dalam produksinya tidak

dapat menggunakan bahan-bahan yang mengandung kimia. Untuk itu, pencegahan

yang dilakukan dapat digunakannya screen atau kelambu untuk menghalangi hama

masuk ke area bedengan budiaya. Selain itu dengan penggunaan screen atau kelabu

dapat mengurangi terjadinya kegagalan yang diakibatkan oleh cuaca. Harapan

dilgunakannya screen atau kelambu tumpang ini dapat meningkatkan produksi

sayuran berdaun dan meminimalisir terjadinya kegagalan karena kerusakan yang

diakibatkan oleh hama dan cuaca. Selain itu, masih belum tersedianya ruang

pendingin bagi sayuran-sayuran lebih akibatnya proses pembusukan atau layu lebih

cepat dan produk akan sulit untuk dipasarkan.

Kerusakan produk pada saat distribusi barang ke pasar juga merupakan

kendala yang dialami perusahaan. Kerusakan tersebut disebabkan tanaman sayuran

yang terhimpit dengan sayuran lainnya sehingga mengakibatkan tanaman rusak

pada daun ataupun batangnya. Selain itu, perubahan suhu pada saat distribusi juga

dapat mengakibatkan tanaman layu.

41
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil pada Praktik Kerja Lapangan di CV. Tani Organik

Merapi adalah :

1. CV. Tani Organik Merapi (TOM) didirikan pada tahun 2008 oleh Bapak

Untung Wijanarko dan Bapak Sugiarto dengan TOM sebagai merk

dagangannya. Kegiatan yang dilakukan pada CV.Tani Organik Merapi

meliputi kegiatan budidaya, pascapanen, dan pemasaran.

2. Kegiatan produksi baby kailan di CV. Tani Organik Merapi meliputi

pengolahan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharaan dan panen.

Sedangkan kegiatan pascapanen baby kailan meliputi di CV.Tani Organik

Merapi meliputi pengumpulan dan sortasi, penimbangan dan pengemasan,

dan pemberian barcode dan tanggal kadaluarsa.

3. Perusahaan CV. Tani Organik Merapi saat ini mampu mengoptimalkan

produknya minimal mampu mencapai 80% dari keseluruhan order. Hal ini

disebabkan jumlah permintaan supermarket akan produk sayuran yang selalu

ada setiap harinya sedangkan, jumlah produk sayuran organik yang tersedia

pada CV. Tani Organik Merapi jumlahnya terbatas.

42
B. Saran

Saran yang diberikan pada Praktik Kerja Lapangan ini adalah :

1. CV. Tani Organik Merapi dapat melakukan pengecekan secara rutin

tanaman pada lahan budidaya agar dapat segera dilakukan pemeliharaan

tanaman agar dapat segera diperbaiki untuk mengurangi kerusakan yang

terjadi pada tanaman.

2. Penyediaan sarana produksi dapat dilakukan pada waktu yang tepat

sehingga tidak ada keterlambatan yang akan menghambat kegiatan

budidaya.

3. Penyediaan sarana dan prasarana kegiatan agribisnis diperlukan untuk

mengurangi kerugian-kerugian yang terjadi.

43
DAFTAR PUSTAKA

Andiani, Yulia. 2008. Usaha Pembibitan Anggrek dalam Botol. Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.

Gunawan, L.W. 2005. Budidaya Anggrek. Jakarta : Penebar Swadaya.

Junaedhie, Kurniawan. 2014. Membuat Anggrek Pasti Berbunga. Jakarta : PT


Agromedia Pustaka.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi. 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Parnata, A. S. 2005. Panduan Budi Daya dan Perawatan Anggrek. Jakarta : Argo
Media Pustaka.

Rahardi, R. 1997. Kemitraan Pemerintah Swasta dalam Pembangunan


Infrastruktur di Indonesia. Jakarta : Koperasi Jasa Profesi LPPN.

Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran Pertanian. Malang : Universitas


Muhammadiyah Malang Press.
Sutiyoso, Yos. 2005. Peluang Bisnis Anggrek. Jakarta : Penebar Swadaya.

44
LAMPIRAN

45
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Kemasan benih baby kailan Benih dicampur pasir halus

Kegiatan persemaian benih baby kailan Kegiantan penyiraman

Pupuk kandang Kegiatan penanaman baby kailan

46
Baby kailan siap panen Penyimpanan produk di supermarket

Penyerahan Kenang-kenangan kepada CV.Tani Organik Merapi

Foto bersama owner CV.Tani Organik Merapi

47
Foto bersama koordinator lapangan CV.Tani Organik Merapi

Penyerahan bibit dan foto bersama karyawan budidaya

Foto bersama seluruh karyawan CV.Tani Organik Merapi

48
Laporan penilaian praktik kerja lapangan

49
Surat keterangan praktik kerja lapangan

50
51
Laporan kegiatan harian praktik kerja lapangan

52
Sertifikat organik CV.Tani Organik Merapi

53
54

Anda mungkin juga menyukai