1
Kegunaan :
- Untuk menjamin tumbuhnya rasa memiliki dan tanggung jawab dari setiap
anggota keluarga dalam pelaksanaan usaha agribnisnis keluarga.
- Untuk menjamin peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam pelaksanaan
kegiatan usaha dan pengembalian kredit.
- Sebagai pedoman dalam menilai dan mengendalikan serta mengawasi
pelaksanaan usaha agribisnis keluarga
- Sebagai bahan pertimbangan bagi pemberi modal untuk memberikan kredit
modal usaha.
2
Untuk membantu pemahaman saudara mengenai langkah-langkah penyusunan rencana
usaha, di bawah ini disajikan ilustrasi (Rencana Agribisnis Keluarga) sebagai berikut :
Contoh 1.
Keluarga Pak Iwan telah memiliki profil keluarga yang selalu diperbaruhinya setiap
tahun. Profil tersebut berisi catatan tentang keadaan sumber daya keluarga yang dimiliki
oleh keluarga pak Iwan, yang terdiri dari Bapak sebagai Kepala Keluarga, Isterinya, dua
orang anak laki-laki yang berumur 23 tahun dan 19 tahun, serta seorang anak perempuan
yang berumur 16 tahun. Untuk menghidupi keluarganya, pak Iwan di samping memiliki
lahan kebun seluas 1 hektar yang ditanami jagung, ubi kayu, labu, jug memiliki lahan
seluas 10 x18 meter di belakang rumanya yang digunakan untuk usaha ayam kampung.
Hasil produksi dan pendapatan yang diperoleh dari usaha jagung, ubi kayu, labu dan ayam
kampung yang telah diusahakan bertahun-tahun selalu dicatatnya, sehingga pak Iwan
mudah untuk melihat perkembangan usahanya.
Pada tahun 2020, Pak Iwan bersama keluarganya merencanakan untuk mengembangkan
usaha ayam kampungnya. Sesuai catatan produksi pada tahun 2018 - 2019 ayam
kampung yang dipelihara pertumbuhannya lambat yang dipengaruhi oleh jumlah dan
kualitas makanan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan ternak. Sedangkan
prestasi yang pernah dicapai tahun 2016 dimana ayam kampung yang dipelihara mencapai
pertumbuhan yang sangat cepat. Setelah melihat catatan produksi dari hasil usahanya, Pak
Iwan beserta keluarga menemukan masalah dan upaya untuk memecahkan masalah
tersebut seperti diuraikan di bawah ini.
Masalah :
Pertumbuhan ayam kampung tahun 2007 cenderung menurun, lebih rendah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengakibatkan tingkat pendapatan
keluarga berkurang.
Analisis Masalah :
Dari data yang ada ternyata pertumbuhan yang lambat dari ayam kampung yang
dipelihara tersebut dipengaruhi oleh :
Pakan yang diberikan kepada ayam kampung yang dipelihara tidak sesuai kebutuhan,
baik secara kuantitas maupun kualitas.
Harga pakan konsentrat relatif mahal.
3
Pemecahan Masalah :
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki, Pak Iwan bersama anggota keluarga memutus-
kan untuk mengatasi rendahnya laju pertumbuhan ayam kampung yang dipelihara dengan
melakukan perbaikan manajemen pemeliharaan, seperti menyediakan dan memberi makan
ayam kampung dengan pakan yang berkualitas baik, kebersihan kandang dan ayam
kampung selalu diperhatikan, dan membuat pencatatan/pembukuan usaha yang rapi dan
benar.
Pelaksana Kegiatan
Kegiatan Pelaksana
- Biaya Tidak Tetap/Biaya Variabel adalah semua biaya yang harus dikeluarkan yang
jumlahnya tergantung pada besarnya produksi yang diinginkan. Misalnya : Bibit, pakan
ternak, obat-obatan, tenaga kerja upahan, dsb.
Analisis input agribisnis yang dilakukan petani dapat dibagi menjadi :
- Komponen input pertanaman semusim
- Komponen input pertanian tahunan
- Komponen input usaha peternakan
- Komponen input usaha perikanan
Biaya Tetap
---------------------
---------------------
---------------------
---------------------
6
Biaya Tidak Tetap
---------------------
---------------------
---------------------
---------------------
Harga Nilai
Jumlah
No Uraian satuan Produksi Tahun
Produksi
(Rp) (Rp)
Pengeluaran Pendapatan
7
VI. RANGKUMAN
Rencana Usaha Agribisnis Keluarga adalah daftar jenis dan jadwal kegiatan, jumlah
dan jadwal pembiayaan, yang disepakati keluarga guna meningkatkan produksi dan
dan pendapatan keluarga.
}}}
Input/Biaya adalah semua korbanan ekonomis yang tidak dapat dihindarkan yang dinilai
dengan uang untuk menghasilkan suatu produk.
Biaya Tetap adalah semua biaya yang harus dikeluarkan, walaupun usaha tersebut sedang
tidak beroperasi dan besarnya biaya tidak tergantung pada besarnya produksi.
Misalnya : tanah, bangunan, alat produksi tahan lama, tenaga verja tetap, dsb.
Biaya Tidak Tetap/Biaya Fariabel adalah semua biaya yang harus dikeluarkan yang
jumlahnya tergantung pada besarnya produksi yang diinginkan.
Misalnya : benih, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerjaupahan, pakan ternak, dsb.
Perkiraan Penerimaan Hasil adalah perkiraan nilai seluruh hasil usaha yang diperoleh
sebelum dikurangi dengan biaya pengadaan input. Penerimaan hasil ini dihitung dengan cara
mengalikan volume penjualan (volume hasil) dengan harga per satuan produk.
Perkiraan Pendapatan Bersih adalah perkiraan pendapatan kotor dikurangi dengan total
pengadaan input. Atau dengan percatan lain, perkiraan pendapatan bersih adalah perkiraan
pendapatan kotor dikurangi dengan biaya tidak tetap dan biaya tetap.
Contoh :
9
SISTIMATIKA RENCANA USAHA AGRIBISNIS …………………….
I. Masalah
Jadwal Kegiatan
Uraian Bulan Ket.
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pelaksana
10
1. Menghitung Input (Biaya Produksi).
Harga Jumlah
Jumlah/
Uraian satuan Biaya
Volume
(Rp) (Rp)
Biaya Tetap
---------------------
---------------------
---------------------
---------------------
Biaya Tetap
---------------------
---------------------
---------------------
---------------------
Harga
Jumlah Nilai Produksi
No Uraian satuan Tahun
Produksi (Rp)
(Rp)
12
V. RANGKUMAN
Meningkatkan Produksi
Meningkatkan Pendapatan
13
MENGAPA KELUARGA PERLU MENYUSUN RENCANA AGRIBISNIS ?
KARENA :
Keluarga mempunyai cita-cita yang ingin dicapai
Ada masalah dalam beragribisnis yang harus dipecahkan
LANGKAH I :
LANGKAH II :
Bersama anggota keluarga diskusi tentang penyebab timbulnya masalah dan akibatnya
terhadap hasil usahatani.
14
LANGKAH III :
Musyawarah bersama anggota keluarga untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan
memperhatikan kemampuan keluarga (modal, sarana, dan keterampilan yang dimiliki).
Pilihlah cara yang paling menguntungkan dan mudah dilaksanakan.
LANGKAH IV :
Musyawarah bersama anggota keluarga untuk menetapkan sasaran atau hasil yang ingin
dicapai. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan tersebut.
LANGKAH V :
Musyawarah dengan anggota keluarga untuk menyusun kebutuhan saprodi, tenaga kerja
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas.
LANGKAH VI :
Dengan memperhatikan kelender musim, susunlah jadwal kapan kegiatan-kegiatan
tersebut akan dilaksanakan.
LANGKAH VII :
Musyawarah dengan anggota keluarga untuk menetapkan siapa pelaksana dari kegiatan-
kegiatan yang telah ditetapkan serta pembagian pekerjaan antara Bapak, Ibu dan Anak.
LANGKAH VIII :
Bersama anggota keluarga menghitung perkiraan biaya berdasarkan kebutuhan sapronak
dan tenaga kerja.
LANGKAH IX :
Bersama anggota keluarga menyusun jadwal pengeluaran biaya berdasarkan jadwal
pelaksanaan kegiatan dan taksiran biaya untuk setiap kegiatan.
LANGKAH X :
Bersama anggota keluarga membuat taksiran hasil yang akan diperoleh (berdasarkan
waktu dan jumlah hasil).
15
16
17