Anda di halaman 1dari 10

POTENSI PERIKANAN DAN PELUANG

EKONOMI PERIKANAN INDONESIA


Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP
Email : pudjipurwanti@gmail.com

1. PENDAHULUAN
- Pengantar
- Tujuan
2. Pengertian Ekonomi
Perikanan
2.1.
Ekonomi
2.2.
Perikanan
2.3.
Ekonomi Perikanan
2.4.
Pentingnya
mempelajari Ekonomi
Perikanan

3. Ciri-ciri Umum Perikanan


Indonesia
3.1. Perikanan laut
3.2. Perikanan Pesisir
3.3. Perikanan Tawar
4. Pengelolaan usaha
Perikanan
5.1. Perikanan Ekstraktif
5.2. Perikanan Generatif

1.1 Pengantar
Indonesia memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat
luas. Potensi sumberdaya perikanan tidak hanya pada wilayah
perairan laut, namun juga perairan pesisir dan daratan. Potensi
perikanan tersebut dapat dipelajari dalam sudut pandang bidang
potensi ekonomi.
Ekonomi perikanan merupakan ilmu yang menggabungkan ilmu
ekonomi dengan potensi sumberdaya perikanan dan perilaku
kegiatan perikanan. Secara ekonomi, potensi sumberdaya
perikanan dapat dipelajari lebih mendalam melalui ilmu ekonomi
perikanan.
Mempelajari ekonomi perikanan diawali dengan mengetahui
pengertian ekonomi perikanan, yang mengantarkan mahasiswa
untuk dapat memahami ilmu ekonomi yang bersumber pada
kelangkaan dan pilihan, dimana kelangkaan dan pilihan tersebut
juga berlaku pada sumberdaya perikanan.
Dalam pembahasan ekonomi perikanan, juga dibahas ciri-ciri
umum perikanan Indonesia, dimana ciri-ciri umum tersebut
sebagai dasar mempelajari potensi sumberdaya perikanan
ditinjau dari sudut potensi ekonomi.
Ciri umum usaha perikanan dapat dibagi menjadi 2 yaitu usaha
perikanan ekstraktif dan usaha perikanan generative. Usaha
ekstraktif berkaitan dengan sifat sumberdaya perikanan milik
bersama (Common property). Sedangkan usaha perikanan
genetratif berkenaan dengan usaha budidaya perikanan baik di
laut, pesisir maupun daratan.

1
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION
DEVELOPMENT (SPEED)

1. PENDAHULUAN

MODUL

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

1.2 Tujuan
Materi dalam modul ini, dibuat sebagai landasan dasar pemahaman ekonomi
perikanan.
Menjelaskan pengertian dasar ilmu ekonomi yakni kelangkaan dan pilihan,
pengertian perikanan serta pengertian ekonomi perikanan.
Menjelaskan potensi sumberdaya perikanan sebagai dasar untuk mempelajari
ekonomi perikanan
Menjelaskan 2 jenis pengelolaan usaha di bidang perikanan secara ekstraktif dan
generatif

2. Pengertian Ekonomi Perikanan


2.1. Ekonomi
Ilmu ekonomi berkembang sebagai akibat timbulnya masalah ekonomi dan
kebutuhan untuk membuat pilihan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang,
baik individu, masyarakat maupun perusahaan akan selalu dihadapkan pada
persoalan ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau masyarakat
tersebut membuat keputusan untuk menjalankan kegiatan ekonomi dengan cara
yang terbaik.
Seseorang atau masyarakat menjalankan kegiatan ekonomi dengan cara yang
terbaik tersebut memiliki makna bahwa seseorang atau masyarakat tersebut
melakukan keputusan untuk membuat pilihan. Pilihan dibuat sebagai akibat
adanya kelangkaan
Kelangkaan berlaku sebagai akibat dari ketidak seimbangan antara kebutuhan
masyarakat dengan ketersediaan sumberdaya / factor produksi yang tersedia
dalam masyarakat.
Dengan adanya kelangkaan tersebut, maka akan tercipta barang ekonomi yaitu
barang yang :
(1) diinginkan oleh banyak orang,
(2) jumlahnya terbatas
(3) memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan barang tersebut.
Persoalan yang dihadapi masyarakat adalah bersumber dari jumlah kebutuhan
yang tidak terbatas. Salah satu sifat manusia adalah tidak merasa puas dengan
barang yang telah diperoleh. Satu keinginan telah tercapai, akan timbul keinginan
lainnya.
Faktor produksi perikanan adalah benda yang tersedia dialam dan benda yang
disiapkan oleh manusia untuk memproduksi barang dan jasa. Terdapat 4 jenis
faktor produksi dalam kegiatan perikanan yaitu
(1) Sumberdaya alam: tanah, air dan lautan
(2) Tenaga kerja, termasuk tenaga kerja keluarga
(3) Modal
Page 2 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

(4) Keahlian kewirausahaan


Dalam masyarakat perikanan, ketersediaan faktor-faktor produksi terutama factor
produksi modal dan keahlian kewirausahaan masih terbatas. Dengan demikian,
kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa lebih rendah dibandingkan
dengan jumlah keinginan masyarakat.
Karena banyak mempelajari tingkah kalu manusia dan masyarakat secara luas
guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan, maka ekonomi termasuk dalam
golongan ilmu kemasyharakatan / ilmu social.
2.2. Perikanan
Menurut UU no 45 tahun 2009 (Pasal 1 angka 1) yang dimaksud perikanan adalah
semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan
Berdasarkan pasal tersebut, maka dapat kita artikan pengertian perikanan
mencakup 2 kegiatan utama yaitu:
(1)Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya
termasuk didalamnya tanah, air dan lautan yang merupakan lingkungan hidup
ikan. Sumberdaya ikan dan lingkungan merupakan faktor produksi
sumberdaya alam.
(2)Kegiatan praproduksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang dilaksanakan
dalam suatu system bisnis perikanan, merupakan rangkaian kegiatan dalam
agribisnis perikanan mulai dari hulu (bahan baku/ sarana produksi) hingga hilir
(konsumen akhir).
Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya ikan dan
lingkungannya dimaksudkan agar dalam pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya ikan dan lingkungan, dilakukan secara arif dan bijaksana agar
berkesinambungan dan lestari. Hal ini diatur dalam pasal 2 UU no 45 tahun 2009
yang berbunyi :
Pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan,
kebersamaan, kemitraan, kemandirian, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan,
efisiensi, kelestarian,dan pembangunan yang berkelanjutan.
Pengelolaan perikanan dipandang perlu diatur dalam suatu Undang-undang
seperti tersebut diatas, mengingat sumberdaya ikan merupakan sumberdaya
milik bersama (common property).
Kegiatan agribisnis perikanan yang diawali dengan kkegiatan praproduksi dalam
hal ini penyediaan saprodi, kegiatan produksi, kegiatan pengolahan dan kegiatan
pemasaran hingga konsumen akhir merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan yang dimaksud dengan ikan menurut UU no 45 tahun 2009 (pasal 4)
segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di
dalam lingkungan perairan.
2.3. Ekonomi Perikanan
Mengacu pada arti ekonomi yang telah dibahas dalam bagian 2.1. diatas dimana
Ekonomi merupakan ilmu kemasyarakatan/sosial krn mempelajari tingkah laku
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Sementara itu, pengertian perikanan menurut Undang-Undang No. 45 thn 2009
dimana terdapat 2 kegiatan utama yakni
Page 3 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan factor produksi sumberdaya alam


dan
kegiatan yang berkaitan dengan agribisnis perikanan. Kegiatan agribisnis
perikanan tidak hanya bersinggungan dengan masalah bisnis dan ekonomi,
namun berkaitan pula dengan masalah social karena menyangkut tingkat laku
manusia dan masyarakat secara luas.
Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan Ilmu
Ekonomi Perikanan adalah Cabang dari ilmu Perikanan yang menyangkut
persoalan Sosial dan Ekonomi dari persoalan-persoalan yang dipelajari dalam Ilmu
Perikanan.
Ilmu Ekonomi Perikanan merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
fenomena dan persoalan yang berhubungan dengan perikanan baik mikro maupun
makro
2.4. Pentingnya mempelajari Ekonomi Perikanan
1. Perbandingan luas wilayah darat dan air adalah 25% daratan, 75% lautan dan
perairan umum termasuk didalamnya Sungai, Danau, Rawa-rawa, Waduk,
Kolam, Sawah dan Tambak. Ini memunjukkan bahwa negara kita memiliki
kekayaan air yang melimpah, dimana air merupakan media bagi kelangsungan
hidup ikan.
2. Potensi sumberdaya perikanan laut: 6,4 juta ton/tahun baru dimanfaatkan untuk
perikanan tangkap 5,11 juta ton pada tahun 2009-2010.
3. Sedangkan potensi perikanan budidaya: 57,7 juta ton baru dimanfaatkan 16,34
juta ton pada kegiatan budidaya laut, tambak, kolam, karamba, jarring apung
dan sawah.
4. Potensi lestari: tingkat produksi maksimum yang dapat ditangkap setiap tahun
tanpa mengganggu kelestarian stok alami yang ada. Pemanfaatan sumberdaya
perikanan saat ini pada beberapa daerah telah dilakukan dengan optimal. Namun
beberapa daerah masih dapat ditingkatkan pemanfaatannya. Bahkan
pemanfaatan lahan budidaya masih dapat ditingkatkan seperti pada table 2.2.
berikut.

5. Pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam kegiatan usaha perikanan tangkap


dan budidaya memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian
Negara kita. Pada table berikut disajikan volume dan nilai produksi perikanan
pada tahun 2005 hingga tahun 2010.
Page 4 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

6. Dalam pengelolaan potensi sumberdaya perikanan di Indonesia, maka akan


diikuti dengan masalah social ekonomi. Oleh karena itu, perlu dipelajari ilmu
ekonomi perikanan.

3. Ciri-ciri Umum Perikanan Indonesia


3.1. Perikanan laut
Laut territorial Indonesia menurut UU No 45 tahun 2009 adalah jalur laut selebar 12
(dua belas) mil laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia.
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, yang selanjutnya disebut ZEEI UU No.45/ 2009 ,
adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana
ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan Indonesia
yang meliputi dasar laut, tanah di bawahnya, dan air di atasnya dengan batas terluar
200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garis pangkal laut teritorial Indonesia.
Potensi pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Indonesia tersebar pada seluruh
perairan laut, dapat dibedakan menjadi 11 wilayah antara lain : (1) Selat malaka dan
Lautan Andaman; (2) Samudra Hindia Bagian barat Sumatra dan Selat Sunda; (3)
Samudra Hindia Bagian Selatan Jawa sampai bagian selatan Nusa Tenggara, Laut
Suwu dan Laut Timur Bagian Barat; (4) Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut China
Selatan; (5) Laut Jawa; (6) Laut Makasar, Teluk Bone, Laut Flores dan Laut Bali; (7)
Telok Tolo dan Laut Banda; (8) Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut
Seram dan Teluk Barau; (9) Laut Sulawesi dan Pulau Halmahera bagian utara; (10)
Teluk Cendrawasih dan Laut Pasifik; (11) Laut Aru, Laut Arafuru dan Timor bagian
Timur. Pada gambar berikut disajikan peta potensi sumberdaya perikanan.

Page 5 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

Potensi wilayah perikanan laut memiliki kekayaan sumberdaya ikan yang dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
(1)Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya
berada di bagian dasar perairan. Hasil tangkapan ikan demersal pada umumnya
terdiri dari berbagai jenis yang jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu
besar. Ikan tersebut antara lain : kakap merah/bambangan (Lutjanus spp),
peperek (Leiognatus spp), manyung (Arius spp), kurisi (Nemipterus spp), kuniran
(Upeneus spp), tiga waja (Epinephelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain-lain.
(2)Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil adalah jenis ikan kecil yang habitatnya berada di
bagian permukaan perairan. Hasil tangkapan ikan-ikan pelagis kecil seperti : ikan
teri (Stelephorus spp), tembang (Sardinella fimbriata), kembung (Rastrelliger
spp), selar (Selar spp), julung-julung (Hemirhamohus spp), alu-alu (Sphyraena
spp), balanak (Mugil spp).
(3)Sumberdaya Ikan Pelagis Besar adalah jenis ikan besar yang habitatnya berada di
bagian permukaan perairan. Potensi sumberdaya perairan, terdiri dari berbagai
jenis ikan pelagis besar seperti : tenggiri (Scomberomous Commerson), tongkol
(Euthynnus spp), tuna (Thunnus spp).
Selain sumberdaya ikan, kekayaan alam yang dihasilkan untuk kegiatan ekonomi
antara lain rumput laut, kerang, mutiara laut serta kegiatan budidaya karamba
jarring apung.
Berdasarkan potensi pada 11 wilayah pengelolaan perikanan, estimasi potensi
pengelolaan sumberdaya ikan di wilayah Indonesia serta produksi yang dihasilkan
disajikan pada 2 table berikut.

Page 6 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

3.2. Perikanan Pesisir


Pengelolaan perikanan Pesisir antara lain: (1) tambak ikan adalah sarana budidaya
ikan air payau yang terletak di wilayah pesisir dan secara umum berbentuk persegi.
Klasifikasi tambak ikan adalah intensif, semi intensif dan tradisional (2) Tambak
garam
Estuari adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan percampuran antara
air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air
tawar dan genangan air tawar).
Beberapa jenis komoditas ekonomis penting yang dihasilkan dari pengelolaan
perikanan pesisir antara lain udang vannamei, udang windu, bandeng, rumput laut,
garam dan lain sebagainya
Page 7 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

3.3. Perikanan Air Tawar


3.3.1. Danau
Danau/waduk adalah genangan air dalam suatu cekungan permukaan tanah yang
terbentuk secara alami maupun buatan yang airnya bersumber dari air permukaan
dan/atau air tanah. Pada hakekatnya, ekosistem danau/waduk adalah ekosistem
akuatik perairan danau/waduk dan ekosistem terestrial daerah tangkapan air
danau/waduk.
Berdasarkan pembentukannya, danau/waduk dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
(1)Danau/waduk yang terbentuk secara alami (natural lake)
(2)Danau/waduk yang terbentuk secara buatan (man made lake/artificial lake).
Danau/waduk buatan dikenal dengan sebutan waduk (reservoir) atau bendungan,
Danau/waduk kecil disebut situ seperti Situ Gintung, Situ Patenggang, Situ Bagendit.
Situ umumnya berperan sebagai fungsi pengaturan air untuk irigasi, pengendali
banjir, perikanan, wisata alam dan lain-lainPengelolaan perikanan Pesisir antara lain:
(1) tambak ikan adalah sarana budidaya ikan air payau yang terletak di wilayah
pesisir dan secara umum berbentuk persegi. Klasifikasi tambak ikan adalah intensif,
semi intensif dan tradisional (2) Tambak garam
3.3.2. Sungai
Dari sudut pandang ekologi, secara umum wilayah sungai juga dapat dimasukkan
ke dalam bagian wilayah keairan, baik wilayah keairan diam (tidak mengalir) dan
wilayah keairan dinamis (mengalir).
Wilayah keairan tidak mengalir misalnya danau, telaga, embung, sungai mati, anak
sungai yang mengalir hanya pada musim penghujan, rawa, dan lain-lain.
Adapun yang termasuk wilayah keairan yang dinamis atau mengalir adalah sungai
permukaan, sungai bawah tanah, laut dengan arus lautnya, dan lain sebagainya
Sungai diklasifikasikan menjadi sungai besar, menengah dan kecil

3.3.3. Kolam Ikan


Kolam ikan merupakan sarana budidaya ikan air tawar yang secara umum berbentuk
persegi empat. Klasifikasi kolam ikan adalah kolam intensif, kolam semi-intensif,
kolam tanah, kolam terpal
Bila ditinjau dari sumber airnya, ada 4 jenis kolam, yaitu kolam tadah hujan, kolam
mata air, kolam berpengairan setengah teknis, dan kolam berpengairan teknis
Kolam ikan berdasarkan fungsinya adalah Kolam pemeliharaan induk, Kolam
pemijahan/perkawinan, Kolam penetasan telur, Kolam pendederan, Kolam
pembesaran, Kolam penumbuhan makanan alami, Kolam pengendapan, dan Kolam
penampungan hasil.
Beberapa jenis komoditas ekonomis penting yang dihasilkan dari pengelolaan
perikanan air tawar antara lain : lele, nila, gurame, belut, patin, dan lain sebagainya

Page 8 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

Produksi budidiaya yang dihasilkan berdasarkan jenis ikan disajikan pada table berikut.

4. Pengelolaan Usaha Perikanan


4.1. Perikanan Ekstraktif eksplorasi
Yaitu proses yang mengambil hasil dari alam tanpa ada usaha untuk
mengembalikan sebagian hasil tersebut untuk keperluan dikemudian hari.
Pengelolaan secara ekstraktif sebagai konsekwensi dari sifat sumberdaya
perikanan adalah sumberdaya milik bersama (common property).
Contoh: Penangkapan ikan di laut, sungai dan perairan umum lainnya
Nelayan.
4.2. Perikanan Generatif budidaya
Pengelolaan perikanan berdasarkan usaha pemuliaan atau pembudidayaan.
Kegiatan usaha budidaya meliputi usaha pembenihan dan pembesaran.
Contoh: pemeliharaan ikan di kolam, tambak, empang, dsb. pembudidaya
ikan

REFERENSI
Case and Fair, 2008. Prinsip-prinsip Ekonomi Edisi ke 8. Penerbit Erlangga. Jakarta.
http://www.erlangga.co.id
Dirjen Perikanan Tangkap, 2011. Peta Keragaan Perikanan Tangkap diWilayah
Pengelolaan perikanan RI. Direktorat Sumberdaya Ikan, Dirjen Perikanan Tangkap.
Kementrian Kelautan Perikanan, Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan atas
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.
http://www.depdagri.go.id/produk-hukum/2009/10/29/undang-undang-no-45Page 9 of 10

Mata Kuliah / MateriKuliah

Brawijaya University 2011

tahun-2009

PROPAGASI
A.

Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)


Berdasarkan potensi perikanan yang telah kita bahas dalam perkuliahan, maka
anda diminta untuk berdiskusi dengan kelompok anda tentang:
1. Kegiatan usaha penangkapan ikan di Indonesia
2. Kegiatan usaha budidaya di Indonesia
3. Kegiatan usaha pengolahan di Indonesia.

B.

C.

D.

Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


2. Apa yang dimaksud dengan ekonomi perikanan?
3. Apa pula yang dipelajari dalam Ilmu Ekonomi Perikanan?
4. Mengapa kita perlu mempelajari Ilmu Ekonomi Perikanan?

QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada


dunia nyata)

Buat paper tentang usaha perikanan yang ada di Indonesia. Ambil satu topik usaha,
dapat berupa kegiatan usaha penangkapan ikan, kegiatan usaha budidaya atau usaha
pengolahan.

Page 10 of 10

1.

Anda mungkin juga menyukai