1. PENDAHULUAN
- Pengantar
- Tujuan
- Definisi
4. LAMBANG KOPERASI
5. JENIS-JENIS KOPERASI
2. PENGERTIAN KOPERASI
3. LANDASAN KOPERASI
1.1 Pengantar
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (1),
dinyatakan bahwa Perekonomian Indonesia disusun sebagai
usaha bersama atas azas kekeluargaan. Kemudian dalam
penjelasan ayat (1) tersebut antara lain dinyatakan bahwa
kemakmuran
masyarakatlah
yang
diutamakan
bukan
kemakmuran orang seorang dan bangun perusahaan yang sesuai
dengan itu ialah Koperasi. Amanat undang-undang dasar
tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan
baik oleh siapapun dalam bangsa ini.
Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 33 undang-undang dasar
1945, menempatkan koperasi dalam kedudukan sebagai
sokoguru perekonomian nasional dan sebagai bagian integral
tata perekonomian nasional. Dengan memperhatikan kedudukan
koperasi seperti tersebut di atas, maka peran koperasi sangatlah
penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi
ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi
ekonomi di negara ini.
Oleh karena itu, sangatlah tepat bahwa pendidikan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, khususnya
pada Program Studi Agrobisnis Perikanan melaksanakan
kurikulum dengan pendidikan Koperasi. Diharapkan sarjana
lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mampu berperan
dan mengisi pembangunan ekonomi negeri ini yang sesuai
dengan amanat undang-undang dasar, dalam arti tidak
mengesampingkan ataupun mengabaikan koperasi sebagai
pelaku dalam system ekonomi di negara tercinta Indonesia.
Dengan demikian, pemahaman konsep-konsep dasar tentang
koperasi maupun sejarah lahirnya koperasi menjadi suatu topic
bahasan yang sangat penting untuk dipelajari terlebih dahulu.
L 1
Pertemuan ke
1&2
1. PENDAHULUAN
MODU
2. PENGERTIAN KOPERASI
Pengertian koperasi secara etimologi, bahwa koperasi berasal dari kata c0
dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja. Dengan begitu
koperasi (cooperative) berarti kerja sama. Pengertian koperasi ada juga yang
mengartikan sebagai usaha tolong menolong satu sama lain (to help one another),
menolong diri sendiri secara bersama-sama. Menolong diri sendiri secara bersamasama ini jika diformalkan dan memenuhi aturan dan prinsip-prinsipnya akan
menjadi badan usaha bersama yang lazim disebut koperasi. Inti kerjasama dan
tolong menolong dalam hal ini tentu mempunyai tujuan ekonomi dalam upaya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Kerjasama dan tolong menolong di Indonesia sudah lama dikenal dan ada
dalam struktur kehidupan masyarakat. Istilah gotong royong atau istilah-istilah
lain yang bersifat local dengan makna gotong royong, barang kali ada di setiap
etnis di negara Indonesia ini, termasuk juga kegiatan tolong menolong sesama
warga, teman, atau sesama ummat manusia. Namun koperasi tidaklah sama
dengan makna gotong royong atau tolong menolong. Gotong royong mempunyai
makna kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dalam hal ini adalah unsur
solidaritas yang mendominasi tindakan, sehingga akan ada rasa tidak enak jika
tidak ikut melaksanakan ada sanksi social yang dirasakan. Demikian juga tolong
Page 2 of 14
3. LANDASAN KOPERASI
Landasan koperasi merupakan dasar tempat perpijak yang memungkinkan koperasi
dapat berdiri tegak dan kokok dalam menjalankan usahanya untuk mencapai tujuan
dimana koperasi berada. Dalam system hukum negara di Indonesia, sebagai badan
usaha koperasi telah mendapatkan tempat yang sangat pasti dan kuat. Landasan
koperasi yang dimaksud adalah meliputi landasan idiil, strukturil dan gerak, dan
landasan mental.
1) Landasan Idiil Koperasi Indonesia: merupakan landasan yang digunakan untuk
mencapai cita-cita koperasi. Koperasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
undang-undang dasar 1945, sebagaimana yang dicita-citakan seluruh
masyarakat bangsa Indonesia yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Oleh
karena itu sama halnya dengan landasan negara Indonesia yaitu PANCASILA.
Oleh karenanya pancasila dengan ke lima silanya harus dijadikan sebagai
landasan idiil koperasi.
2) Lamdasan Strukturil Dan Gerak Koperasi: landasan strukturil koperasi adalah
landasan atau tempat berpijak koperasi dalam tatanan hidup bermasyarakat
dalam suatu negara. Tatanan hidup dalam suatu negara telah diatur dalam
undang-undang dasar. Di Negara Indonesia, berlaku undang-undang dasar 1945
yang merupakan ketentuan dasar yang mengatur terselenggaranya hidup
bernegara, termasuk di dalamnya adalah aturan dalam kehidupan ekonomi atau
system ekonomi. System ekonomi telah diatur dalam undang-undang dasar
1945 pada pasal 33 ayat 1 yang berbunyi perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Selanjutnya dalam penjelasan
ayat (1) tersebut antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran orang seorang dan bangun perusahaan yang
sesuai dengan itu ialah Koperasi. Dengan demikian koperasi merupakan
perwujudan dari Pasal 33 ayat 1 undang-undang dasar 1945. Oleh karena itu,
dinyatakan bahwa landasan strukturil koperasi adalah undang-undang dasar
1945, sedangkan landasan gerak koperasi adalah Pasal 33 ayat 1. Di dalam pasal
33 ayat 1 undang-undang dasar 1945 hanya memuat ketentuan pokok
perekonomian, dengan begitu diperlukan aturan-aturan lebih lanjuty secara
khusus, termasuk undang-undang koperasi.
3) Landasan Mental: landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan
kesadaran berpribadi. Setia kawan merupakan sifat asli bangsa Indonesia yang
ada sejak zaman dahulu, bukti rasa setia kawan ini sama halnya dengan adanya
aktivitas masyarakat dalam tolong menolong ataupun gotong royong. Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa rasa setia kawan, tolong menolong ras
gotong royong hanya berdimensi social dan sifatnya statis, oleh karenanya rasa
setia kawan harus disertai dengan kesadaran berpribadi kesadaran akan harga
diri pribadi atau kesadaran keberdayaan diri (self empowering). Kesadaran
keberdayaan diri dan rasa setia kawan akan menimbulkan kesadaran menolong
diri sendiri secara bersama-sama.
Page 4 of 14
4. LAMBANG KOPERASI
Lambang atau logo koperasi Indonesia merupakan identitas gerakan koperasi
Indonesia yang diwujudkan dalam sebuah gambar dengan pemberian maknamakna.
Lambang koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:
Bagi koperasi yang masih memiliki kop surat dan tatalaksana administrasi lainnya
dengan menggunakan lambang koperasi Indonesia yang lama, diberi kesempatan
selambat-lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan dengan
lambang koperasi Indonesia yang baru. Dinas yang membidangi koperasi dan UKM
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar mensosialisasikan penggunaan
lambang koperasi Indonesia ini kepada seluruh gerakan yang menjadi kewenangan
dalam pembinaannya.
c. Tata Warna :
1.
2.
3.
4.
Page 7 of 14
5.
JENIS-JENIS KOPERASI
Jenis koperasi merupakan ragam dari kelompok keperasi yang didasarkan
atas berbagai macam kesamaan kegiatan dan kepentingan (misalnya kesamaan
kebutuhan, kesamaan kumpulan atau pekerjaan dan aktivitas). Walaupun
penjenisan koperasi sebenarnya telah diatur oleh pemerintah dalam undangundang. Namun demikian, ragam jenis koperasi dalam mmasyarakat seringkali
muncul didasari atas kesamaan golongan dalam masyarakat, kesamaan aktivitas
dan kepentingan ekonominya (misalnya: koperasi pegawai negeri, koperasi ABRI,
koperasi Batik, koperasi Karet, koperasi Nelayan, koperasi Tani). Dalam UndangUndang No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan dalam Pasala 16,
bahwa Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya. Dalam penjelasan Pasal 16 tersebut dinyatakan bahwa dasar
untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan
kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain Koperasi simpan Pinjam,
Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran, dan Koperasi Jasa.
Khusus koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri,
anggota ABRI, karyawan dan sebagainya, bukan merupakan jenis koperasi
tersendiri.
Penjenisan koperasi didasarkan atas kesamaan kebutuhan dan efisiensi dalam
lapangan ekonomi, dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi
simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi serba usaha.
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi pada intinya adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan
anggota dalam lapangan konsumsi yang diperlukan setiap hari, misalnya
barang-barang bahan pangan (seperti: beras, gula, dan minyak), barangbarang sandang (seperti: pakaian, baju, celana, dan kain), dan barang-barang
kebutuhan sehari-hari yang lain seperti sabun, dan bahan kebutuhan rumah
tangga yang lain. Oleh karena itu tujuan, fungsi dan manfaat koperasi konsumsi
adalah sebagai berikut:
a) Sebagai penyalur barang-barang kebutuhan
masyarakat sehari-hari,
sehingga memperpendek jarak antara produsen dan konsumen:
Koperasi pastinya berdiri ditengah-tengah masyarakat komunitas
anggotanya, sehingga dekat dengan anggota. Oleh karena itu, anggota
koperasi sebagai pemilik koperasi dan sekaligus juga sebagai pelanggan
koperasi akan menjadi sinergi usaha yang sangat menguntungkan.
Koperasi harusnya mampu menyediakan kebutuhan anggotanya dalam
jumlah yang cukup dan baik, dan kemudian anggota sebagai pelanggan
yang setia terhadap koperasi semua kebutuhan konsumsi anggota
dipenuhi koperasi. Dengan demikian koperasi mampu mencapai
economic of scale terhadap pengadaan barang. Selain jarak antara
produsen dan konsumen menjadi lebih dekat.
b) Menghemat biaya penyaluran/pembelian:
Keberadaan koperasi ditengah-tengah masyarakat komunitas anggotanya,
akan mempermudah koperasi dalam menyalurkan barang kebutuhan anggota,
demikian juga anggota menjadi dekat dengan tempat untuk memenuhi
Page 8 of 14
keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu pendapatan yang bertambah berati
memperbaiki kehidupannya.
c) Dengan dana pinjaman , maka anggota koperasi (seseorang karyawan atau
pegawai/buruh) akan dapat membeli barang yang selama ini tidak dapat dibeli
dari uang gaji rutinnya ( misalnya, dari dana pinjaman tersebut seseorang dapat
membeli mesin jahit, sepeda motor, atau barang modal/faktor produksi yang bisa
digunakan untuk aktivitas yang mendatangkan pendapatanan). Dengan demikian
akan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
d) Dengan dana pinjaman tersebut, sekalipun dana pinjaman tidak digunakan untuk
kepentingan usaha, misalnya digunakan untuk konsumsi atau kebutuhan yang lain
dalam rumah tangga(misalnya, untuk pendidikan, kesehatan, dan konsumsi rumah
tangga)
itupun juga termasuk dalam kategori pinjaman tersebut mampu
meningkatkan kesejahteraan atau memperbaiki kehidupannya anggota.
Para pengelola koperasi simpan pinjam dalam memberikan pelayanan pelayanan itu
pengurus koperasi harus selalu berusaha supaya
bunga pinjaman ditetapkan
serendah mungkin agar dirasakan ringan oleh para anggotanya. Selain itu pengurus
koperasi
harus memperhatikan dan meberi arahan kepada nasabah, agar
penggunaan dana pinjaman digunakan untuk keperluan produktiv atau pembelian
barang modal agar dikemudian hari dapat mendatangkan pendapatan.
3) Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah kopersi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi
pembuatan dan penjualan barang barang baik yang dilakukan oleh koperasi
sebagai organisasi maupun
orang orang anggota koperasi. Sebagai Contoh
misalnya, Koperasi industri tas dan koper (intako), koperasi tahu tempe, koperasi
batik, koperasi nelayan, koperasi susu (koperasi peternak sapi perah).
Anggota koperasi produksi terdiri dari orang orang yang mampu memproduksi
suatu barang atau jasa. Orang orang tersebut adalah kelompok masyarakat
pengusaha kecil. Oleh karena itu koerasi produksi anggotanya adalah orang orang
yang masing masing mempunyai perusahaan sendiri. Mereka pada umumnya
adalah
pengusaha atau produsen kecil, seperti koperasi
produksi pertanian,
anggotanya adalah para petani produsen pertanian; koperasi produksi perikanan
atau nelayan, anggotanya adalah para nelayan penangkap/pemelihara ikan; koperasi
produksi susu, anggotanya adalah para peternak sapi perah; Koperasi industry tas
dan koper (intako), anggotanya adalah adalah para pengrajin dan pengusaha
industri kecil tas dan koper; dan lain sebagainya.
Koperasi produksi yang berkembang saat ini adalah koperasi produsen , dimana
produsen produsen
membentuk suatu koperasi yang membantu anggota
anggotanya untuk memperlancar usaha produksinya dengan jalan menyediakan
bahan bahan baku, mesin dan peralatan produksi lainnya, prasarana pemasaran,
pemasaran, dan atau menyediakan fasilitas untuk mengadakan pengolahan hasil
anggota. Sedangkan proses produksi dan atau system produksi tetap dilakukan
dan dikuasai oleh pemiliknya, sehingga koperasi produsen atau koperasi produksi
lebih bersifat menghimpun para produsen agar mempunyai posisi yang lebih kuat.
Oleh karena itu koperasi produksi setidaknya harus dapat memperoleh atau
mendapatkan kemanfaatan antara lain sebagai berikut:
1) Terdapat jaminan kontinuitas supply input produksi bagi para pengusaha, yang
hal itu harus dilakukan atau disediakan oleh koperasi.
Page 10 of 14
2) Terdapat jaminan kualitas input produksi bagi para pengusaha, yang hal itu
dapat dilakukan oleh koperasi, karena koperasi dengan membeli barang input
dalam jumlah yang relative banyak untuk semua anggota, sehingga dapat
membeli pada sumber produksi barang yang dibutuhkan.
3) Melalui proses produksi yang baik dan penggunaan input yang berkualitas sama
baik, para produsen akan mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang
baik. jika koperasinya kuat akan mampu mengendalikan demand and supply
sehingga harga barang produksi anggota akan terjaga.
4) Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa
tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. misalnya adalah kopersi
Angkutan, Koperasi Jasa untuk
pengurusan dokumen dokumen berharga
seperti: Paspor, Sertifikat Tanah, Sertifikat Rumah, SIM, dan STNK kendaraan
bermotor. Koperasi Perencanaan dan konstruksi bangunan, Koperasi Jasa Audit,
Koperasi Perumahan Nasional (Kopernas), dan lain lain.
Jenis koperasi jasa seperti ini dapat kita jumpai antara lain dapat pemberi
jasa angkutan (Kopaja). Misalnya koperasi angkutan, yang meberikan pelayanan
atau jasa angkutan yang mengoperasikan kendaraan bermotor angkutan
penumpang di kota atau di pedesaan.
Menurut Anoraga P dan Widiyanti N
(2007), dijelaskan bahwa selain itu ada juga koperasi tukang becak , koperasi sais
atau kusir dokar dan sebagainya. Mereka ini biasanya terdiri dari orang orang
yang tidak mampu, bahkan miskin atau lemah kedudukan ekonominya, kemudian
bersatu dan bekerja sama dalam sebuah koperasi angkutan. Hal ini akan
menghindarkan persaingan dan mencegah permusuhan di antara mereka. Di
dalam koperasi , mereka dapat bekerja sama untuk memperoleh alat alat dan
barang barang kebutuhan profesi mereka dengan mudah dan murah. Mereka
dapat pula bekerja sama dan mendirikan koperasi untuk menyediakan barang
barang kebutuhan sehari hari seperti beras , bahan pakaian , teh ,gula, kopi
,minyak dan lain sebagainya (koperasi Konsumsi). Singkatnya dengan bekerja
sama didalam koperasi , mereka dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran hidup mereka.
Semboyan bersatu kita teguh , bercerai kita runtuh sangat tepat untuk
mereka. Wadah persatuan dan kerja sama yang sangat baik untuk memperbaiki
nasib serta meningkatkan kesejahteraan hidup mereka adalah koperasi .
Koperasi jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para
anggotanya.
Ada beberapa macam koperasi jasa antara lain :
a. Koperasi pengangkutan memberi jasa angkutan barang atau orang. Modal
yang dikumpulkan diberikan alat angkutan seperti truk, yang mengangkut
barang barang dari anggota dengan tarif yang lebih rendah daripada tarif
umum , atau dibelikan bus dengan maksud yang serupa pula. Ada juga
koperasi
pengangkutan yang secara bersama sama memberikan jasa
kepada
anggota anggotannya dan kepada masyarakat umum, seperti
koperasi taksi. Anggota anggotanya dilayani dengan cara menyediakan
onderdil dan menyelenggarakan bengkel bersama dan kemudian taksinya
melayani pengangkutan umum.
Page 11 of 14
REFERENSI
-
Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti, 2007. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta & Bina
Adiaksara. Jakarta.
Arifinal Chaniago, 1984. Perkoperasian Indonesia. Angkasa Bandung.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Erlangga
Jakarta
Undang-Undang No.25 Tahun 1992, Tentang Perkoperasian.
PROPAGASI
A.
B.
D.
Page 14 of 14