Anda di halaman 1dari 7

Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota

Tarakan

1.1. Latar Belakang


Kota Tarakan merupakan sentral pemasaran dan pengolahan hasil
perikanan di wilayah utara Provinsi Kalimantan Utara, dimana produksi
hasil perikanan baik hasil tangkapan maupun budidaya dipasarkan di sini.
Kota Tarakan terkenal sebagai penghasil udang terbesar di Indonesia pada
saat ini, dengan potensi relatif kecil dan luasan lahan budidaya yang kecil
tetapi Kota Tarakan dapat tumbuh menjadi sentra pengolahan ikan di
wilayah Provinsi Kalimantan Utara dan sebagai daerah hinterland bagi
daerah sekitarnya yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung,
Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan menjadikan Kota Tarakan
berkembang lebih cepat dibandingkan daerah sekitarnya terutama
ketersediaan infrastruktur.
Pada saat ini Kota Tarakan sudah berdiri 9 perusahaan perikanan yang
bergerak di bidang pembekuan udang (cold storage) dengan jumlah
produksi rata-rata 800 ton/ bulan dan kedudukan perusahaan perikanan
pada saat ini masih terpencar di beberapa tempat di Kota Tarakan atau
belum terkonsentrasi di satu wilayah.
Hasil perikanan yang dipasarkan di Kota Tarakan akan dipasarkan lebih
lanjut baik untuk ekspor ke berbagai Negara meliputi: Jepang, USA, Belgia,
Hongkong dan Malaysia juga dipasarkan antar pulau seperti ke Makasar,
Balikpapan, Surabaya dan Jakarta, serta dipasarkan lokal untuk konsumsi
masyarakat Kota Tarakan sendiri.
Perkembangan data ekspor tahun 2012 adalah sebanyak 11.209,07 ton,
sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 10.996,47 ton dan tahun 2014
sebanyak 9.986,46 ton, sedangkan data perdagangan antar pulau tahun
2012 sebanyak 6.565,78 ton, dan pada tahun 2013 sebanyak 4.361,01 ton
serta pada tahun 2014 sebanyak 15.035,20 ton.
Seperti yang kita ketahui bersama Kota Tarakan belum ada lokasi yang
sesuai dan tepat sebagai kawasan industri perikanan yang terintegrasi
dengan pelabuhan perikanan dengan memperhatikan efisiensi dan
efektifitas, kesesuaian lokasi dan memperhatikan kepentingan dari
berbagai pihak, untuk itu dengan penyusunan kegiatan Studi Kelayakan
Kawasan Industri Perikanan diharapkan semua industri yang bergerak di
bidang perikanan dapat terkonsentrasi dalam satu kawasan yang dapat
berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

I-1
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

1.2. Maksud
Maksud dari penyusunan Study Kelayakan Kawasan Industri Perikanan
Minapolitan adalah untuk mendapatkan lokasi yang tepat dan sesuai baik secara
sosial dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tarakan sebagai kawasan
industri perikanan.

1.3. Target/ Sasaran


Target/ sasaran yang di harapkan dari pekerjaan Study Kelayakan Kawasan
Industri Perikanan Minapolitan sebagai berikut:
a. Terindentifikasi kontinuitas bahan baku perikanan untuk menyuplai
kebutuhan perusahaan perikanan.
b. Teridentifikasi faktor penentu lokasi sebagai kawasan industri perikanan
yang terintegrasi dengan pelabuhan perikanan di wilayah pesisir Kota
Tarakan.
c. Teridentifikasi bobot faktor penentu lokasi sebagai kawasan industri
perikanan di wilayah pesisir Kota Tarakan.
d. Terindentifikasi lokasi yang sesuai sebagai kawasan industri perikanan di
wilayah pesisir Kota Tarakan.

1.4. Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan dalam penyusunan Study Kelayakan Kawasan Industri


Perikanan Minapolitan berada di 3 Kelurahan yaitu: Kelurahan Karang Harapan,
Kelurahan Juata Permai dan Kelurahan Juata Laut sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Tarakan.

1.5. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan dalam penyusunan feasibility study sabuk pantai


Mororejo Kecamatan Kaliwungu meliputi:
1. Tahap Persiapan
Persiapan dasar, berupa pengkajian data/informasi dan literatur yang
telah ada yang berkaitan dengan studi perlindungan kawasan pantai
yang hasilnya dapat berupa asumsi dan hipotesa;
Merumuskan isu strategis dan permasalahan kawasan dan rencana-
rencana serta studi-studi terkait dengan kawasan;
Menyusun metodologi pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan
daudy, menyusunta dan persiapan survey;

I-2
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

Mempersiapkan instrumen-instrumen survey berupa: Peta-peta dasar


kawasan study menyusun daftar data dan informasi yang diperlukan,
menyusun daftar pertanyaan kepada masyarakat (kuesioner),
instrumen dan peralatan lainnya;
2. Tahap Survey
Survey data instansional, berupa pengumpulan dan perekaman data
dari instansi-instansi berupa data deskripsi, data angka atau peta
mengenai keadaan wilayah, keadaan kawasan study secara
keseluruhan dan wilayah di sekitarnya.
Survey lapangan, untuk menguji data instansional dan untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya, data yang diharapkan berupa
lingkup wilayah (makro), lingkup kawasan studi (mikro) berupa peta
penggunaan tanah, kondisi bangunan/lingkungan, topografi/kemiringan
tanah dan geologi/daya dukung tanah, data penggunaan bangunan,
kondisi bangunan, panjang dan lebar jalan menurut fungsinya, jenis
dan kondisi perkerasan.
Survey Obyek khusus, berupa pengisian daftar pertanyaan yang di
ajukan antara lain kepada stakeholder.
Observasi dan interview untuk melengkapi data survey yang
didapatkan
3. Tahap Kompilasi Data
Pada Tahap ini dilakukan proses seleksi data, tabulasi dan
pengelompokan/ mensistematiskan data sesuai dengan kebutuhan,
hasil yang diharapkan ialah tersusunnya Buku Kompilasi Data yang
disajikan secara sistematik dan siap untuk dianalisis, dilengkapi
dengan tabel, angka-angka, diagram dan peta.
Jenis data dan sistematikanya skala makro dan skala mikro
Skala Makro (wilayah) mencakup data pokok tentang
- Aspek kebijaksanaan regional yang diduga berpengaruh pada
perkembangan kawasan pantai
- Aspek kependudukan
- Aspek perekonomian
- Aspek sumber daya alam
- Aspek fasilitas pelayanan
Skala Mikro (Kawasan Study) mencakup data pokok tentang:
- Aspek Sosial

I-3
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

- Aspek Perekonomian
- Aspek Fisik Dasar
- Aspek tata guna tanah yang secara umum dirinci menurut jenis-jenis
penggunaan
- Aspek Fasilitas pelayanan
- Aspek administrasi/pengelolaan
- Didukung data kualitatif mengenai kondisi eksisting terutama
mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi.
4. Tahap Analisis
Merupakan penilaian terhadap berbagai keadaan yang dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknis
analisis study yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara
ilmiah maupun secara praktis.
Pripsip dan jenis penilaian umum mencakup:
Analisis keadaan dasar adalah menilai kondisi pada saat sekarang;
Analisis kecenderungan perkembangan yaitu menilai
kecenderungan masa lalu sampai sekarang dan kemungkinan di
masa depan;
Analisis sistem kebutuhan ruang, yaitu menilai hubungan
ketergantungan antara sub-sistem atau antar fungsi dan
pengaruhnya;
Analisis kemampuan pengelolaan dan pengawasan baik pada saat
sekarang maupun yang diperlukan di masa depan;
5. Tahap Penyusunan Rencana
Produk rencana merupakan produk akhir di dalam pekerjaan feasibility
study sabuk pantai Mororejo yang didalamnya memuat tentang:
- Alternatif potensi pengembangan kawasan pantai
- Alternaif pemecahan masalah di kawasan pantai
- Rumusan kebijakan dasar pengembangan kawasan pantai di masa
mendatang

1.6. Metode Pendekatan Studi

Metode pendekatan studi dalam penyusunan feasibility study sabuk pantai


Mororejo Kecamatan Kaliwungu ini disusun sebagai panduan di dalam
mendapatkan, mengungkapkan dan menganalisa data berdasar pada fakta-fakta
permasalahan yang dikaji secara obyektif dan sistematis. Metode pendekatan ini

I-4
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

pada dasarnya merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan atau penyelesaian,
diantaranya:
Menguraikan kondisi eksisting yang melatarbelakangi permasalahan
kawasan.
Pengkajian terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk, tingkat
kerusakan lingkungan serta faktor-faktor lainnya.
Melakukan identifikasi faktor-faktor pendukung pertumbuhan kawasan
pantai.
Merumuskan berbagai indikator dan kecenderungan perkembangan
berdasarkan analisis rekomendasi pengembangan melalui berbagai
alternatif pengembangan.

1.7. Keluaran

Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan penyusunan feasibility study


pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu pada dasarnya mencakup beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan
Isi dari laporan ini adalah uraian ringkasan mengenai awal pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan sebagian dari data primer dan sekunder yang
sudah diperoleh juga dimasukkan metodologi serta pendekatan teknis
pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Pendahuluan diserahkan pada akhir bulan pertama dari masa
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
2. Laporan Antara (Interm Report)
Isi dari laporan ini adalah kompilasi data serta hasil analisis sesuai
dengan tujuan dan sasaran perencanaan.
Laporannya sekurang-kurangnya berisikan tentang:
- Hasil survey berupa data primer dan sekunder, foto-foto lapangan,
peta pendukung, foto udara citra satelit terkini.
- Tabulasi data
- Analisis data
Laporan antara diserahkan pada akhir bulan ketiga dari masa
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
3. Laporan Akhir (Final Report)
Isi laporan ini adalah hasil akhir dari seluruh rangkaian kegiatan
pelaksanaan pekerjaan termasuk alternatif potensi pengembangan
kawasan pantai, alternatif pemecahan masalah di kawasan pantai dan
rumusan kebijaksanaan dasar pengembangan alternatif pemecahan
masalah di kawasan pantai, alternatif pemecahan masalah di kawasan
pantai saat ini dan juga kawasan pantai di masa mendatang.

I-5
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

Laporan akhir diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar pada akhir


bulan ke empat dari masa pelaksanaan pekerjaan termasuk executif
summary.
Diskusi laporan akhir ini dilakukan secara eksternal dengan
mengundang beberapa pihak terkait untuk memperoleh masukan lain
mengenai hasil akhir dari study ini sehingga dalam penyusunan laporan
berikut alternatif pemecahan masalah di kawasan pantainya dapat
diperoleh satu kesimpulan yang mampu menampung aspirasi dan
masukan dari dinas/instansi terkait.

1.8. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan penyusunan feasibility study sabuk pantai


Mororejo Kecamatan Kaliwungu dalam Laporan Akhir ini menguraikan mengenai
Pendahuluan, Kajian Pustaka, Gambaran Umum, Metode Pelaksanaan, Hasil dan
Analisis data, dan Analisis Kelayakan sabuk pantai. Uraian Laporan Akhir sebagai
berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang; maksud, tujuan dan sasaran;
ruang lingkup pekerjaan; dasar hukum, metode pendekatan studi dan keluaran
yang dihasilkan dalam kegiatan penyusunan FS sabuk pantai serta sistematika
pembahasan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan mengenai Berisi Tinjauan Pengertian Wilayah Pesisir, Tata
Ruang Wilayah Pesisir dan kajian teknis didalamnya yang berkaitan dengan
kawasan pesisir.

Bab III Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan mengenai kondisi wilayah Kecamatan Kaliwungu baik


secara fisik maupun sosial ekonomi.

Bab IV Metode Pelaksanaan

I-6
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Industri Perikanan Minapolitan Kota
Tarakan

Bab ini membahas mengenai pendekatan baik secara pendekatan umum


maupun pelaksanaan kegiatan penyusunan FS sabuk pantai Mororejo, metode
analisis yang digunakan dan komponen analisis.

Bab V Hasil dan Analisis Data

Bab ini membahas mengenai aspek kebijakan regional, aspek tata guna lahan,
aspek sosial kependudukan, aspek perekonomian dan sumber daya alam, aspek
fisik lahan dan aspek fasilitas, pengelolaan dan pengawasan.

Bab VI Analisis Kelayakan Sabuk Pantai

Bab ini menguraikan kajian kelayakan perlunya perlindungan pantai di kawasan


pantai Mororejo ditinjau dari kelayakan fisik lahan, kelayakan teknis, kelayakan
lingkungan, kelayakan sosial ekonomi.

Bab VII Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab ini menguraikan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penyusunan


feasibilty study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu.

I-7

Anda mungkin juga menyukai