Anda di halaman 1dari 60

KATA PENGANTAR

Investasi sangat penting untuk mendorong perekonomian nasional dan daerah agar
kesejahteraan rakyat meningkat. Salah satu upaya agar investasi dapat ditingkatkan adalah pemberian
informasi yang lebih jelas dan spesifik bagi investor tentang potensi-potensi peluang investasi. Dengan
dasar tersebut, Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-
Naker-PTSP) melaksanakan kegiatan Pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar
Berbasis WebGIS di Kota Blitar. Kegiatan pembuatan peta potensi dan peluang investasi Kota Blitar
berbasis WebGIS merupakan rangkaian kegiatan pembangunan sektor ekonomi yang kedepannya
dapat dijadikan sebagai pedoman pembangunan ekonomi wilayah Kota Blitar, dan dapat dilanjutkan
serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada tahun-tahun berikutnya.

Segala masukan dan perbaikan sangat diharapkan oleh tim penyusun agar dalam tahapan
penyusunan ini dapat memenuhi tujuan pelaksanaan kegiatan Pembuatan Peta Potensi dan Peluang
Investasi Kota Blitar Berbasis WebGIS. Atas segala perhatian dan tanggapannya, tim penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan telah membantu kelancaran
penyusunan Executive Summary ini.

Blitar, 5 Juli 2021


Dengan Hormat,

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Permasalahan ...................................................................................................... 3

1
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................................................................ 4
C. Profil Kota Blitar ............................................................................................................................ 4
1. Kondisi Geografis dan Administratif ..................................................................................................
4
2. Penggunaan Lahan ..........................................................................................................................
6
3. Ketersediaan Lahan ......................................................................................................................... 8
D. Hasil dan Pembahasan ………........................................................................................................ 9
1. Infrastruktur Pendukung Potensi …...................................................................................................
9
2. Potensi Kota Blitar ………………….................................................................................................
21
2.1 Sektor Pariwisata .…………………................................................................................................. 23
2.2 Sektor Perdagangan dan Jasa …………………..............................................................................
25
2.3 Sektor Perindustrian …………………..............................................................................................
28
2.4 Sektor Pertanian dan Pertenakan ………………….........................................................................
29
2.5 Sektor Perumahan ..………………….............................................................................................. 30
2.6 Sektor Perhotelan ……………………..............................................................................................
32
2.7 Sektor Jasa Layanan ………………….............................................................................................
34
2.8 Sektor UMKM ……...…………………..............................................................................................
36
3. Peluang Investasi di Kota Blitar ......................................................................................................
38
3.1 Sektor Pariwisata .…………………................................................................................................. 38
3.2 Sektor Perdagangan dan Jasa …………………..............................................................................
41
3.3 Sektor Perindustrian …………………..............................................................................................
43

2
3.4 Sektor Pertanian dan Pertenakan ………………….........................................................................
44
3.5 Sektor Perumahan ..………………….............................................................................................. 44
3.6 Sektor Perhotelan ……………………..............................................................................................
45
3.7 Sektor Jasa Layanan ………………….............................................................................................
46
3.8 Sektor UMKM ……...…………………..............................................................................................
48
E. WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar ………............................................... 49
1. Sistem Basis Data Spasial WebGIS …...........................................................................................
50
2. Environment dan Alur Kerja Aplikasi WebGIS …………………...................................................... 51
3. Fitur WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar ….................................................. 53

A. Latar Belakang Permasalahan dan Tujuan


Wilayah Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota
Mojokerto. Kota Blitar memiliki luas wilayah 32,57 Km² terbagi menjadi 3 kecamatan. Kecamatan
Sukorejo dengan luas 9,92 Km², Kecamatan Kepanjenkidul dengan luas 10,5 Km², dan Kecamatan
Sananwetan 12,15 Km². Dalam kontelasi hubungan antar wilayah, Kota Blitar memiliki kedudukan yang
penting dan strategis, khususnya dalam sistem transportasi darat. Kota Blitar memiliki akses jalan yang
menghubungkan Kabupaten Blitar, Tulungagung, Kediri, dan Malang. Hal ini membawa konsekuensi
pada pola transportasi dan penyediaan sarana transportasi dari dan ke arah Kota Blitar. Selain itu,
dengan adanya Makam Bung Karno menjadikan Kota Blitar sebagai tempat wisata sejarah yang
menjadi tempat kunjungan berbagai masyarakat dari daerah lain ke Kota Blitar. Penyediaan sarana
dan prasarana pendukung juga dimaksudkan agar semakin meningkatnya pergerakan barang dan jasa
serta perekonomian yang sedang berjalan, maka hal ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan
publik Kota Blitar.
Dengan latar belakang tersebut maka Kota Blitar memiliki potensi untuk mengembangkan
pariwisata yang didukung oleh Sektor Perdagangan dan Sektor UMKM (Kreatif dan Kuliner). Selain
ketiga sektor tersebut struktur ekonomi Kota Blitar didukung oleh Sektor Pertanian dan Peternakan,
Sektor Perindustrian, Sektor Perhotelan, Sektor Perumahan, serta Sektor Jasa Layanan.

3
Dengan adanya perencanaan Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) diharapkan mampu
menjadi pemerataan pengembangan wilayah yang berdampak pada kemajuan ekonomi di seluruh
sektor yang ada di Kota Blitar. Perkembangan ekonomi di Kota Blitar diharapkan dapat menambah
pendapatan asli daerah dan memberikan dampak bagi masyarakat disekitar wilayah Kota Blitar.
Melihat kondisi eksisting ekonomi wilayah Kota Blitar memiliki potensi diberbagai sektor dengan nilai
ekonomi berbeda-beda setiap sektornya. Kota Blitar memiliki potensi utama sektor pariwisata dan
didukung oleh sektor perdagangan serta sektor UMKM. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di
atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pemetaan sebaran potensi dan peluang investasi di Kota Blitar?
b. Bagaimana klasifikasi potensi dan peluang investasi di Kota Blitar?
Dengan melihat kondisi eksisting Kota Blitar saat ini, Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja,
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ingin menciptakan penyelenggaraan sistem elektronik yang disebut
E-government. E-government adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sistem kerja yang sudah menerapkan platform E-
Government, mengingat perkembangan teknologi informasi yang pesat serta kecepatan kebutuhan
informasi khususnya informasi potensi dan peluang investasi para investor dan calon investor yang
tertarik menanamkan modalnya di Kota Blitar. Hal ini menuntut pemerintah harus cepat dalam
memberikan layanan yang dibutuhkan oleh calon investor dalam pengambilan keputusan. Kondisi
tersebut dibutuhkan, mengingat informasi dibidang investasi saat ini dapat memicu pengembangan
suatu wilayah dan menimbulkan dampak positif bagi lingkungan baik fisik maupun ekonomi dan sosial.
Memperhatikan hal-hal tersebut, dalam rangka melaksanakan pemetaan dan memberikan
keterbukaan informasi kepada publik terkait potensi dan peluang investasi di Kota Blitar, maka perlu
dilakukan pengembangan sistem informasi dan komunikasi potensi investasi usaha berbasis
internet/web dengan aplikasi Geographic Information System (GIS). Aplikasi ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi secara terbuka mengenai potensi dan peluang investasi di Kota Blitar secara
spasial sehingga masyarakat di Kota Blitar secara khusus dan calon investor dapat mengetahui potensi
dan peluang berusaha di Kota Blitar dengan mudah.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan Pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar Berbasis
WebGIS adalah menyediakan suatu sistem informasi sebaran potensi dan peluang investasi yang
didukung dengan informasi wilayah administrasi, informasi penggunaan lahan, dan sarana pendukung
infrastruktur Kota Blitar yang diaplikasikan pada peta potensi dan peluang investasi dengan berbasis

4
Sistem Informasi Geografis (SIG) pada jaringan internet/web. Adapun tujuan yang diharapkan dari
kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi Kota Blitar Berbasis WebGIS adalah:
a. Terbangunnya Sistem Informasi Geografis (SIG) terkait peta potensi dan peluang
investasi di Kota Blitar, sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses
informasi di bidang tersebut.
b. Penyebarluasan informasi potensi dan peluang investasi kepada berbagai kalangan
masyarakat

C. Profil Kota Blitar


1. Kondisi Geografis dan Administratif
Kota Blitar merupakan ibu kota Blitar, secara geografis wilayah Kota Blitar terletak 112 14' -
112 28' Bujur Timur 8 2' - 8 8' Lintang Selatan dengan luas wilayah   32,58 km , yang dibagi dalam
tiga wilayah Kecamatan (Sukorejo, Kepanjenkidul, dan Sananwetan) dengan 21 (dua puluh satu)
Kelurahan (Tlumpu, Turi, Sukorejo, Tanjungsari, Karangsari, Blitar, Kapunden, Kepanjen Kidul,
Kauman, Tanggung, Ngadirejo, Kepanjen Lor, Bendo, Sentul, Rembang, Plosokerep, Sananwetan,
Gedog, Klampok, Karangtengah dan Bendogerit). Wilayah Kota Blitar berada di lereng Gunung Kelud
dan dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Blitar. Secara administrasi batas-batas wilayahnya adalah
sebagai berikut:

 Batas Wilayah Utara : Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar
 Batas Wilayah Selatan : Kecamatan Garum dan Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar
 Batas Wilayah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar
 Batas Wilayah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar

Sungai Lahar merupakan satu satunya sungai yang mengalir di Kota Blitar. Hulu Sungai Lahar
berada di Gunung Kelud menuju ke Sungai Brantas dengan panjang kurang lebih 7,84 km. Hulu
Sungai Lahar berada di Gunung Kelud menuju ke Sungai Brantas. Selain Sungai Lahar, ada beberapa
sungai-sungai kecil/anak sungai lain, baik yang berasal dari limpahan mata air ataupun sungai alami
lainnya. Dari bentuk topografi Kota Blitar, maka arah aliran air akan menuju ke arah selatan. Selain
terdapat air permukaan berupa sungai, Kota Blitar juga memiliki beberapa lokasi sumber mata air yang
tersebar di seluruh wilayah Kota Blitar dengan jumlah keseluruhan 26 (dua puluh enam) lokasi. Sumber
air terbesar yaitu Sumber Wayuh yang memiliki luas areal 506 m  dan Sumber Jaran yang mempunyai
luas 300 m , sedangkan sumber air lainnya memiliki debit air yang cukup kecil. Jenis tanah Regusol
dan Litosol yang ada di Kota Blitar berasal dari Gunung Kelud (vulkan).

5
Jenis tanah tersebut mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap
erosi. Hal inilah yang menjadikan tanah di Kota Blitar tergolong subur sehingga memungkinkan
berbagai jenis tanaman untuk tumbuh subur. Dalam pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi
Kota Blitar Berbasis WebGIS ini wilayah kegiatan meliputi seluruh wilayah administrasi Kota Blitar,
yang menunjukkan batas-batas administrasi batas administrasi kecamatan sampai dengan batas
kelurahan yaitu terdiri atas 21 (dua puluh satu) kelurahan di 3 (tiga) Kecamatan. Dengan luas wilayah
yang hanya 32,58 km, Kota Blitar menjadi kota yang paling terkecil di Provinsi Jawa Timur. Secara
administratif Kota Blitar terbagi dalam 3 (tiga) kecamatan dan masing-masing kecamatan dalam 7
(tujuh) kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sananwetan dengan luas 12,16 km,
kemudian Kecamatan Kepanjenkidul 10,5 km dan Kecamatan Sukorejo yaitu 0,51 km.
Tabel Nama Kelurahan dan Luas Wilayah di Kota Blitar
Kecamatan Kelurahan Jumlah Luas (Ha) Prosentase (%)
1. Sukorejo Tlumpu 1,02 3,12
Karangsari 0,88 2,71
Turi 0,51 1,56
Blitar 1,33 4,09
Sukorejo 1,47 4,50
Pakunden 2,26 6,94
Tanjungsari 2,46 7,55
2. Kepanjenkidu Kepanjenkidul 0,87 2,66
l
Kepanjenlor 0,61 1,88
Kauman 0,68 2,09
Bendo 1,52 4,66
Tanggung 2,23 6,85
Sentul 2,68 8,24
Ngadirejo 1,91 5,86
3. Sananwetan Rembang 0,84 2,59
Klampok 1,53 4,70
Plosokerep 1,25 3,83
Karangtengah 1,80 5,51
Sananwetan 2,13 6,53
Bendogerit 1,96 6,00
Gedog 2,65 8,13
Jumlah 32,58 100,00
(Sumber: Kota Blitar Dalam Angka, 2020)
2. Penggunaan Lahan
Menurut penjelasan di RTRW Kota Blitar tahun 2011-2030 dibagi menjadi 2 yaitu lahan sawah
dan lahan bukan sawah/lahan kering. Lahan sawah di Kota Blitar mempunyai total luasan 677 Ha,
terbagi di 3 (tiga) kecamatan. Kecamatan Kepanjenkidul mempunyai luas kurang lebih 247 Ha,

6
Kecamatan Sananwetan mempunyai luas kurang lebih 244 Ha, dan Kecamatan Sukorejo memiliki luas
kurang lebih 186 Ha. Lahan sawah yang terdapat di Kota Blitar ditetapkan sebagai kawasan
perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Sedangkan lahan bukan sawah/lahan kering di Kota Blitar mempunyai total luasan 138 Ha,
terbagi di 3 (tiga) kecaamatan. Kecamatan Kepanjenkidul memiliki luas kurang lebih 56 Ha, Kecamatan
Sananwetan memiliki luas kurang lebih 50 Ha, dan Kecamatan Sukorejo memiliki luas kurang lebih 32
Ha. Berdasarkan penggunaan lahan menurut penggunaannya di Kota Blitar terdiri dari sawah,
bangunan/pekarangan, tegalan/kebun, kolam/empang, dan lain-lain. Dari luas lahan Kota Blitar 3.256
ha, paling banyak diusahakan untuk bangunan/pekarangan adalah 51,12%, sawah adalah 35,04% dan
yang diusahakan untuk lain-lain adalah 12,44%. Lahan bukan sawah memiliki proporsi yang lebih
besar daripada lahan sawah. Keseluruhan lahan sawah di Kota Blitar termasuk dalam sawah irigasi
teknis sedangkan lahan bukan sawah berupa tegal/kebun, kolam, dan lainnya. Lebih jelasnya dapat
dilihat tabel dibawah ini mengenai penggunaan lahan Kota Blitar pada tahun 2016-2020.
Tabel Penggunaan Lahan Kota Blitar Tahun 2016 – 2020
Lahan Sawah Lahan Bukan Sawah
Tahun Kecamatan Irigasi Irigasi 1/2 Irigasi
Tegal/Kebun Kolam Lainnya
Teknis Teknis Sederhana
Sukorejo 323 0 0 8 1 659
2016 Kepanjenkidul 344 0 0 19 4 682
Sananwetan 420 0 0 8 2 785
  total 1087 0 0 35 7 2126
Sukorejo 321 0 0 8 1 670
2017 Kepanjenkidul 333 0 0 19 4 717
Sananwetan 411 0 0 8 2 804
  total 1065 0 0 35 7 2191
Sukorejo 321 0 0 8 1 661
2018 Kepanjenkidul 333 0 0 19 4 694
Sananwetan 411 0 0 8 2 794
  total 1065 0 0 35 7 2149
Sukorejo 321 0 0 8 1 0
2019 Kepanjenkidul 333 0 0 19 4 0
Sananwetan 410 0 0 8 2 0
  total 1064 0 0 35 7 0
Sukorejo 318 0 0 7 1 0
2020 Kepanjenkidul 320 0 0 31 4 0
Sananwetan 425 0 0 6 2 0
  total 1063 0 0 44 7 0
(Sumber: Kota Blitar Dalam Angka Tahun 2020)

7
Sebagai wilayah perkotaan, ketersediaan lahan di Kota Blitar relatif terbatas, dengan sebaran
penggunaan lahan sebagai berikut:
Tabel Penggunaan Lahan Kota Blitar Tahun 2016 dan 2020
Penggunaan Penggunaan
No Uraian Lahan Tahun Prosentase Lahan Tahun Prosentase
2016 (Ha) 2020 (Ha)
I KAWASAN LINDUNG
Kawasan Resapan
1 148 4,29% 155,11 4,43
Air
Kawasan
2 Perlindungan 58 1,68% 86,07 2,46
Setempat
Kawasan Ruang
3 549,5 15,92% 50,73 1,45
Terbuka Hijau
II KAWASAN BUDIDAYA
1 Kawasan Pertanian 1.087 31,49% 1063 30,34
Kawasan
2 1.236 35,81% 1670,15 47,67
Permukiman
Kawasan
3 Perdagangan dan 165 4,78% 287,03 8,19
Jasa
Kawasan
4 63 1,83% 39,78 1,14
Perkantoran
Kawasan
5 Pelayanan 74 2,14% 56,54 1,61
Pendidikan
6 Kawasan Industri 38 1,1% 69,22 1,98
Kawasan
7 Pelayanan 13 0,38% 13,71 0,39
Kesehatan
Kawasan
8 20 0,58% 12,21 0,35
Pariwisata
(Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2021)
Dari tabel di atas, sebagian besar wilayah Kota Blitar pada tahun 2016 dan 2020 masih
didominasi berupa kawasan permukiman dan pertanian. Pada tahun 2016 kawasan permukiman
(35,81%) dan pertanian (31,49%), sedangkan pada tahun 2020 perkembangan kawasan perumahan
naik menjadi 47,67%. Sedangkan kondisi persentase Ruang Terbuka Hijau adalah 15,92% dari seluruh
wilayah Kota Blitar. Khusus untuk RTH publik, pada Tahun 2015 mencapai 10,42%. Diharapkan pada
Tahun 2030 luas Ruang Terbuka Hijau akan dapat mencapai 30% sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku tentang Rencana Detail Tata Ruang.

3. Ketersediaan Lahan

8
Kawasan terbangun di wilayah Kota Blitar, meliputi hampir seluruh luas wilayah Kota Blitar.
Konsentrasi perkembangan fisik kota yang berada di kawasan pusat kota dan membujur dari wilayah
utara sampai dengan keselatan, pada saat ini cendurung bergeser ke kawasan timur kota. Secara
umum perkembangan fisik kota didominasi oleh pembangunan perumahan dan perniagaan.
Jika dilihat dalam tabel luas area terbangun dari hasil perhitungan estimasi overlay dengan
dokumen RDTR Kota Blitar, total luas area yang terbangun paling tinggi adalah Kecamatan
Sananwetan dengan luas 1.021,44 Ha dari luas administratif Kecamatan Sananwetan 1.216 Ha.
Estimasi luas area terbangun Kecamatan Sukorejo adalah 834,12 Ha dari luas administratif 993 Ha.
Sedangkan estimasi luas area terbangun Kecamatan Kepanjenkidul adalah 882 Ha. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Ketersediaan Lahan Kota Blitar Tahun 2020


Luas Administratif Luas Area Terbangun
No Kecamatan/Kelurahan
(Ha) Hasil Estimasi (Ha)
I Kecamatan Sukorejo
1 Kelurahan Tlumpu 102 85,68
2 Kelurahan Karangsari 88 73,92
3 Kelurahan Turi 51 42,84
4 Kelurahan Blitar 133 111,72
5 Kelurahan Sukorejo 147 123,48
6 Kelurahan Pakunden 226 189,84
7 Kelurahan Tanjungsari 246 206,64
Total 993 834,12
II Kecamatan Kepanjenkidul
1 Kelurahan
Kepanjenkidul 87 73,08
2 Kelurahan Kepanjenlor 61 51,24
3 Kelurahan Kauman 68 57,12
4 Kelurahan Bendo 152 127,68
5 Kelurahan Tanggung 223 187,32
6 Kelurahan Sentul 268 225,12
7 Kelurahan Ngadirejo 191 160,44
1050 882
III Kecamatan Sananwetan
1 Kelurahan Rembang 84 70,56
2 Kelurahan Klampok 153 128,52
3 Kelurahan Plosokerep 125 105,00
4 Kelurahan
Karangtengah 180 151,20
5 Kelurahan Sananwetan 213 178,92
6 Kelurahan Bendogerit 196 164,64
7 Kelurahan Gedog 265 222,60
1216 1021,44

9
(Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2021)

D. Hasil dan Pembahasan


1. Infrastruktur Pendukung Potensi
Kota Blitar memiliki peran yang cukup strategis di Provinsi Jawa Timur dalam kedudukannya
sebagai pusat kegiatan dari Satuan Wilayah Pembangunan yaitu Wilayah Pembangunan (WP) Blitar
dengan Kabupaten Blitar sebagai hinterland agar berkembang secara signifikan. Adapun tujuan
penataan ruang Kota Blitar sebagai Kota Wisata yang didukung oleh beberapa sektor penunjang
seperti sektor perdagangan, jasa dan layanan, serta UMKM.
Perkembangan sektor-sektor tersebut berpengaruh pada perubahan struktur dan pola
pemanfaatan ruang, sehingga berdampak pada pengendalian ruang. Sebagai sarana penunjang
berbagai kegiatan ekonomi, infrastruktur memiliki peran penting dan vital bagi Kota Blitar. Infrastruktur
dalam hal ini tidak hanya diartikan sebagai bangunan fisik saja, namun juga merupakan suatu sistem
infrastruktur yang didefinisikan sebagai fasilitas atau organisasi yang dibutuhkan terhadap terjaminnya
pelayanan umum dan fungsi sosial serta ekonomi masyarakat. World Bank Report (Laporan Bank
Dunia, 1994) membagi infrastruktur menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Infrastruktur Ekonomi
Infrastruktur ini merupakan kumpulan aset fisik yang menyediakan jasa dan kebutuhan
dasar publik serta digunakan dalam produksi dan konsumsi finansial masyarakat.
Infrastruktur ini meliputi :
a. Public Ulities, seperti air bersih, pengolah limbah, energi dan jaringan telekomunikasi
b. Public Works and Services, seperti bank, pasar, irigasi, dan drainase
c. Transportation Sector, seperti jalan, rel kereta api, dan terminal angkutan
b. Infrastruktur Sosial
Infrastruktur ini merupakan kumpulan aset fisik yang mendukung kegiatan, keahlian dan
kesehatan masyarakat. Infrastruktur yang mendukung kegiatan sosial dan budaya,
contohnya adalah tempat rekreasi/taman bermain publik, peribadatan, dan gedung
serbaguna. Infrastruktur yang mendukung keahlian masyarakat, contohnya adalah sekolah,
lembaga pelatihan, dan universitas. Infrastruktur yang mendukung kesehatan masyarakat,
contohnya adalah rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.
c. Infrastruktur Administrasi
Infrastruktur ini merupakan kumpulan aset fisik yang menyediakan pelayanan umum
masyarakat. Infrastruktur ini meliputi fasilitas pemerintahan sebagai pemangku kepentingan

10
administrasi dan koordinasi dalam suatu wilayah, serta fasilitas penegakan hukum dan
keamanan suatu wilayah.

Pada kegiatan ini telah dipetakan sebanyak 343 titik infrastruktur yang dapat menjadi pendukung
kegiatan penanaman modal daerah Kota Blitar (Data Terlampir). Keberadaan jaringan-jaringan
infrastruktur sarana dan prasarana tersebut menjadi penunjang utama aksesbilitas dan pembangunan
ekonomi antar kawasan di Kota Blitar. Infrastruktur eksisting yang ada dikelompokkan menjadi 15 Jenis
Infrastruktur sebagai berikut :

a. Jaringan Jalan
Kota Blitar memiliki posisi yang strategis karena berada di jalur utama lintas selatan Provinsi
Jawa Timur. Kota Blitar juga merupakan persimpangan jalur yang menghubungkan area karisidenan
Kediri, Tulungagung, dan Blitar Raya menuju area karisidenan Malang melalui jalur selatan yang lebih
landai dan nyaman untuk dilalui. Melihat pola pergerakan tersebut dan jaringan jalan yang sudah ada di
Kota Blitar dapat menjadi infrastruktur pendukung dalam mendorong pertumbuhan potensi investasi
daerah.
Berdasarkan statusnya jaringan jalan Kota Blitar dibagi menjadi jalan nasional, jalan provinsi,
jalan kota, dan jalan lingkungan. Panjang jaringan jalan yang berada di Kota Blitar terdiri dari status
Jalan Nasional (7,01 Km), Jalan Provinsi (5,86 Km), serta Jalan Kota (251,10 Km). Dari keseluruhan
total Panjang jalan yang menjadi kewenangan Kota, terbagi atas:
1. Jalan Kota sepanjang 263,97 Km, dengan kondisi:
a. Jalan dengan kondisi baik sepanjang 225,78 Km
b. Jalan dengan kondisi sedang sepanjang 29,25 Km
c. Jalan dengan kondisi rusak ringan sepanjang 8,94 Km
d. Dan tidak ada ruas jalan dengan kondisi rusak berat

Jalan Nasional (Jl. Kalimantan)

11
(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)
b. Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi merupakan salah satu infrastruktur fisik yang berfungsi untuk menjamin
ketersedian air dan distribusi air ke lahan pertanian. Jaringan irigasi yang sudah terbangun di Kota
Blitar merupakan saluran irigasi teknis yang sudah dilakukan pemisahan antara saluran pembawa air
dari sumber dengan saluran pembuang. Keberadaan jaringan irigasi yang memadai mampu
mendorong pertumbuhan potensi investasi di sektor pertanian.
Jaringan irigasi di Kota Blitar secara umum sudah terlayani menyeluruh di seluruh kecamatan.
Daerah irigasi Kota Blitar terdapat 1.063 titik yang tersebar di seluruh kecamatan. Irigasi Teknis
Kecamatan Sukorejo berjumlah 318, Kecamatan Kepanjenkidul 320, dan Kecamatan Sananwetan 425.
Rencana pengelolaan jaringan irigasi adalah dengan peningkatan dan perlindungan jaringan meliputi
rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Saluran Irigasi Sananwetan

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)

c. Jaringan Energi dan Telekomunikasi


Pelayanan pasokan energi listrik di Kota Blitar masuk dalam lingkup pelayanan PT.PLN UID
Jawa Timur UP3 Kediri dengan memiliki Gardu Induk di Jatimalang, Kepanjenkidul dengan kapasitas
70KV. Produksi listrik yang dibangkitkan di wilayah Kota Blitar untuk tahun 2020 meningkat lagi

12
menjadi sebesar 123.901.289 Kwh. Hal tersebut karena jumlah yang dikonsumsi masyarakat semakin
meningkat dari 107.122.996 Kwh menjadi 112.808.105 Kwh. Selain itu terlihat adanya penambahan
jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun, berdasar data jumlah pelanggan listrik di kota blitar
mencapai 47.639. Peningkatan produksi energi listrik dan jumlah pelanggan tersebut menunjukkan
adanya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat Kota Blitar. Kemampuan daya beli dan tingkat
konsumsi yang naik menunjukkan adanya potensi pertumbuhan ekonomi di Kota Blitar.
Selain itu untuk pemenuhan kebutuhan pasokan BBM dan Gas di Kota Blitar sendiri sudah
terdapat 8 SPBU yang tersebar di tiap kecamatan dan 1 SPPBE di kecamatan Sananwetan.
Sedangkan untuk layanan telekomunikasi di Kota Blitar secara umum mengalami perkembangan yang
positif khususnya akses penduduk terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Kota Blitar telah
terlayani oleh fasilitas telekomunikasi kabel maupun nirkabel baik layanan akses internet dan juga
telepon. Sistem telekomunikasi jaringan kabel Kota Blitar terdiri atas jaringan primer, jaringan
sekunder, dan bangunan pengelolaan jaringan telepon. Berbagai operator layanan telekomunikasi
telah beroperasi di Kota Blitar

Gardu Induk PLN Kota Blitar

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)

d. Jaringan Pengolahan Limbah


Infrastruktur pengolahan limbah berfungsi mengelola limbah yang dihasilkan rumah tangga,
umumnya pada daerah perkotaan, sehingga tidak merusak lingkungan hidup masyarakat tinggal.
Jaringan pengolahan limbah yang memadai menunjukkan kapasitas sanitasi yang layak untuk
lingkungan perkotaan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan

13
masyarakat Kota Blitar. Kondisi lingkungan dan masyarakat yang sehat mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi di Kota Blitar.
Kondisi eksisting layanan pengolahan limbah di Kota Blitar sudah cukup terakomodasi dengan
adanya Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu yang terdapat di Kecamatan Sukorejo yang mampu
melayani 40.900 KK dengan kapasitas pengolahan mencapai 25 m 3 per hari. Selain itu sistem
pengelolaan limbah domestik yang sudah dilakukan di Kota Blitar menggunakan dua sistem yaitu off
site dan on site. Untuk sistem off site dengan menerapkan instalasi pengolahan limbah komunal
berbasis masyarakat yang tersebar di hampir tiap lingkungan kelurahan Kota Blitar, sedangkan sistem
on site menggunakan tangki septik individual. Sistem off site digunakan pada kawasan dengan
kepadatan penduduk tinggi, sedangkan sistem on site digunakan pada pada kawasan dengan
kepadatan penduduk rendah.

IPLT Sukorejo Kota Blitar

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)


e. Fasilitas Pemerintahan
Di era otonomi daerah kewenangan Pemerintah Daerah dalam urusan pelayanan publik dan
pembangunan daerah menjadi lebih besar. Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk mengelola
potensi-potensi dan aset-aset yang ada di daerahnya untuk meningkatkan sumber pendapatan daerah.
Fasilitas pemerintahan Kota Blitar yang sudah ada yaitu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
terdiri dari lembaga teknis, dinas pelayanan, sekretariat daerah hingga tingkat kecamatan dan

14
kelurahan. Selain itu juga terdapat fasilitas pemerintah yang bersifat lembaga vertikal dari pusat yang
melayani sektor strategis kebijakan publik seperti Kantor ATR/BPN, Pajak, Bea Cukai dan Kejaksaan.
Fasilitas pemerintahan tersebut menjadi penunjang utama dalam hal terjaminnya fungsi
pelayanan, perizinan dan administrasi publik. Pada Kota Blitar kewenangan dalam bidang penanaman
modal dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Keberadaan tiga bidang penanaman modal, tenaga kerja dan pelayanan terpadu satu pintu dalam satu
dinas ditujukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Blitar untuk mempermudah dan
menyederhanakan proses birokrasi layanan dan perizinan terkait penanaman modal yang terintegrasi
dan optimal.
Kantor DPM-Naker-PTSP

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)


f. Fasilitas BUMD dan BUMN
Keberadaan BUMD maupun BUMN yang mengelola sektor kebutuhan dasar yang strategis dan
layanan publik yang esensial merupakan salah satu pendorong kemajuan iklim ekonomi daerah. Kota
Blitar pada sektor kebutuhan dasar terdapat penyediaan sarana air bersih yang dikelola BUMD melalui
PDAM Kota Blitar, serta penyediaan sarana energi dan jaringan telekomunikasi yang dikelola BUMN
melalui PLN dan Telkom. Selain itu, pada sektor layanan publik yang esensial Kota Blitar terdapat
BUMN yaitu BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Terpenuhinya sektor-sektor tersebut yang dikelola
oleh BUMD dan BUMN ditujukan terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang
optimal dan berkelanjutan.
Kantor Telkom

15
(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)
g. Fasilitas Jasa Keuangan
Kebutuhan akan infrastruktur ekonomi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan pada
perencanaan investasi daerah. Lembaga jasa keuangan berfungsi sebagai penghimpun dana dari
masyarakat (funding) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit (lending).
Keberadaan lembaga jasa keuangan menjadi tolak ukur dalam kemampuan penyediaan pembiayaan
dan penjaminan modal dalam berusaha ataupun berinvestasi. Selain itu fasilitas jasa keuangan
memberikan kemudahan layanan transaksi ekonomi yang sifatnya lokal maupun internasional. Di Kota
Blitar sendiri terdapat 23 lembaga jasa keuangan berupa bank dengan skala layanan lokal, nasional
maupun internasional.

Kantor BRI Unit Blitar

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)

16
h. Fasilitas Perdagangan
Pusat perdagangan dalam bentuk pasar merupakan tempat bertemunya langsung antara
pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pasar yang sudah ada di Kota Blitar merupakan
pasar tradisional yang mendukung dalam memenuhi distribusi kebutuhan pokok di wilayah Kota Blitar
maupun untuk wilayah Blitar Raya. Pasar tradisional merupakan sektor riil yang mampu menjadi
penggerak ekonomi masyarakat. Pasar tradisional memiliki kelebihan sebagai pusat perdagangan
karena harganya yang lebih murah, dekat dengan tempat tinggal serta banyak pilihan produk yang
masih segar. Melihat hal itu infrastruktur perdagangan berupa pasar tradisional memiliki potensi dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Blitar, yaitu dalam menyerap komoditas lokal unggulan secara
cepat dan dapat dipasarkan secara tepat kepada konsumen di Kota Blitar.
Terdapat 12 pasar di wilayah Kota Blitar dengan jumlah sebaran sebanyak 1 pasar induk, 5
pasar tradisional, 3 pasar hewan, 1 RPH, 1 pasar barang bekas dan 1 pasar pusat kuliner. Secara
sebaran spasial tiap wilayah kecamatan Kota Blitar sudah terdapat minimal 1 pasar tradisional untuk
memenuhi distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
Pasar Legi Kota Blitar

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)


i. Fasilitas Pendidikan
Di lingkungan perkotaan seperti Kota Blitar dimana potensi sumber daya alam yang dimiliki
sangat terbatas, maka yang dapat dibangun adalah sumber daya manusianya. Untuk mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan fasilitas pendidikan yang baik dan memadai dalam
hal kualitas infrastruktur sekolah, jumlah sebaran sekolah, dan jumlah tenaga pengajar yang seimbang.
Berdasarkan data BPS tahun 2021, di semua kecamatan Kota Blitar sudah tersedia fasilitas pendidikan
dasar hingga menengah. Hal itu menunjukkan ketersediaan fasilitas pendidikan bagi sumber daya
manusia Kota Blitar untuk menyelesaikan pendidikan formal dari jenjang dasar hingga menengah
sudah terlayani. Kota Blitar sendiri memiliki nilai indeks pembangunan manusia (IPM) yang cukup tinggi
di tingkat Provinsi dengan nilai 78,57 atau diperingkat 5 dari seluruh kota/kabupaten di Provinsi Jawa

17
Timur. Infrastruktur pendidikan yang memadai merupakan komponen pendukung dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah dalam hal penyediaan tenaga kerja yang terampil.
Di Kota Blitar sudah terdapat 16 sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan berbagai bidang
pendidikan keahlian spesifik yang sesuai kebutuhan dunia kerja. Beberapa SMK unggulan di Kota
Blitar juga telah memiliki jaringan mitra kerjasama dari beberapa perusahaan ternama skala nasional
maupun internasional dalam bentuk penyediaan laboratorium praktek maupun penyerapan lulusan
SMK tersebut sebagai tenaga kerja di perusahaan mitra kerjasama. Di tingkat pendidikan tinggi, Kota
Blitar sudah terdapat 9 perguruan tinggi baik swasta maupun negeri, dengan sebaran sejumlah 4 PTN
dan 5 PTS. Dari 4 PTN, 3 PTN merupakan kampus cabang yang berada di Kota Blitar, dan 1 PTN
merupakan kampus utama yang berdiri di Kota Blitar.
Kampus 3 PGSD FIP UM

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)


j. Fasilitas Kesehatan
Infrastruktur kesehatan yang memadai menjadi tolak ukur standar kesehatan hidup masyarakat
suatu wilayah. Tercukupinya akses dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan ditujukan
sebagai terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sehingga diharapkan mampu
meningkatkan kualitas dan harapan hidup sumber daya manusia yang ada di Kota Blitar. Pada
gilirannya kualitas sumber daya manusia yang sehat dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Di Kota Blitar sudah terdapat 6 Rumah Sakit Umum, dengan sebaran 1 Rumah Sakit Umum
Daerah Mardi Waluyo, 4 RSU yang dimiliki yayasan swasta, dan 1 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak.
Secara spasial sebaran lokasi rumah sakit yang ada di Kota Blitar sudah cukup merata dengan minimal
1 rumah sakit di tiap wilayah kecamatan. Selain itu juga terdapat Kantor PMI untuk pemenuhan
kebutuhan pasokan darah di Kota Blitar. Infrastruktur kesehatannya lainnya yang sudah ada di Kota
Blitar adalah puskesmas sejumlah 3 puskesmas untuk masing-masing wilayah kecamatan, yang
dibantu dengan puskesmas pembantu (pustu) disebagian besar kelurahan yang berjumlah 16
kelurahan dari 21 kelurahan yang ada di Kota Blitar.

18
Rumah Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)

k. Fasilitas Hankam
Fasilitas pertahanan keamanan suatu daerah yang memadai berkaitan erat dengan kondisi
sosial dan politik yang kondusif. Terciptanya situasi yang kondusif dan aman selain juga kepastian
penegakan hukum, tentunya akan menjadi stimulus pendorong bagi pelaku usaha untuk masuk
menanamkan modalnya ke daerah tersebut. Di Kota Blitar sudah terdapat infrastruktur pertahanan
keamanan berupa:
1. Kesatuan polisi tingkat kota (Polresta Blitar) dan tingkat kecamatan (Polsek)
2. Kesatuan militer, yaitu Kodim 0808, Koramil, Detesemen Polisi Militer dan Yonif 511
Badak Hitam.
3. Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I dan
juga Rumah Barang Sitaan Negara.

Polres Kota Blitar

19
(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)
l. Fasilitas Peribadatan
Melihat demografi dan budaya masyarakat Indonesia pada umumnya, keberadaan infrastruktur
sosial berupa fasilitas peribadatan tentunya menjadi kebutuhan yang wajib terpenuhi. Fasilitas
peribadatan sendiri selain menjadi tempat untuk melakukan kegiatan ibadah umat beragama juga
menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat yang dapat menarik masa dalam jumlah besar. Kegiatan
sosial yang mampu mengumpulkan masa dalam jumlah besar ini sendiri tentunya dapat menjadi dasar
dalam perencaan pembangunan daerah.
Selain itu jika dikaitkan dengan potensi wisata Kota Blitar utamanya Makam Bung Karno yang
merupakan wisata ziarah, tentunya fasilitas peribadatan dapat menjadi infrastruktur pendukung dalam
mendorong potensi investasi di Kota Blitar. Demografi Kota Blitar menunjukkan mayoritas pemeluk
agamanya adalah islam dengan jumlah prosentase mencapai 92,08% dari jumlah total penduduk. Hal
itu menunjukkan fasilitas peribadatan yang paling banyak di Kota Blitar adalah masjid atau musholla.
Akan tetapi di Kota Blitar juga sudah terdapat 1 Masjid Agung, 1 Klenteng, 1 Vihara, dan 2 Gereja
Katolik yang juga membawahi kegiatan keagamaan di wilayah Blitar Raya.
Masjid Ar Rahman Kota Blitar

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)


m. Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga selain menjadi bagian dari infrastruktur kesehatan yang berfungsi sebagai
tempat masyarakat untuk berolahraga sehingga mampu meningkatkan standar kesehatan hidup
masyarakat, juga berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial yang mampu menarik masa dalam jumlah
besar. Hal ini dikarenakan berkembangnya minat masyarakat terhadap berbagai cabang olahraga,
dimana di era digital ini olahraga telah menjadi bagian dari industri hiburan masyarakat. Terdapat 37
infrastruktur olahraga di Kota Blitar yang utamanya terdiri dari 1 Stadion Supriadi, 1 Sport Center, dan 1
GOR Soekarno Hatta serta lapangan disertai jogging track yang tersebar di setiap kelurahan Kota
Blitar.

20
Sport Center Complex Kel. Bendo

(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)

n. Fasilitas Sosial Budaya dan RTH


Infrastruktur sosial merupakan bagian aset fisik yang memenuhi kebutuhan kegiatan sosial
budaya masyarakat. Keberadaan fasilitas sosial budaya dan ruang terbuka hijau dalam bentuk
bangunan gedung serbaguna maupun taman mampu memberikan wadah bagi publik untuk berkumpul
dan berinteraksi. Kumpulan dan interaksi sosial ini tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi di
daerah Kota Blitar melalui kegiatan atau event sosial budaya. Di Kota Blitar terdapat beberapa fasilitas
sosial budaya dan RTH, yaitu Gedung Kesenian Aryo Blitar, Sirkuit Green Park Sentul, 5 Gedung
serbaguna, 1 Monumen Peta dan 6 taman kota yang tersebar di beberapa wilayah kelurahan Kota
Blitar.

Gedung Kesenian Aryo Blitar

21
(Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)
o. Fasilitas Transportasi
Infrastruktur sektor transportasi menjadi komponen utama dalam pendukung pertumbuhan
ekonomi suatu daerah dikarenakan sektor transportasi akan mempengaruhi pola distribusi barang dan
manusia, serta konektivitas antar wilayah. Di Kota Blitar sudah 3 fasilitas transportasi utama dalam
moda transportasi darat yang mampu melayani kebutuhan transportasi dan distribusi barang dan
manusia dari daerah Blitar Raya menuju daerah lainnya ataupun sebaliknya. Tiga infrastruktur
transportasi tersebut adalah :
1. Kereta Api : Stasiun KAI Kota Blitar
Stasiun Kota Blitar utamanya melayani perjalanan komuter di wilayah Jawa Timur (Malang,
Kediri, Surabaya) dan juga perjalanan jarak jauh. Destinasi kota yang paling banyak dituju
oleh penumpang kereta api dari stasiun Blitar adalah Kota Surabaya sebanyak 109.675
penumpang (BPS, 2021). Stasiun Kota Blitar pada tahun 2020 melayani total 229.192
penumpang dengan jumlah rata-rata penumpang harian sekitar 628 penumpang per hari.
2. Angkutan Penumpang : Terminal Patria Kota Blitar
Jumlah rata-rata angkutan bus yang berangkat dari terminal Kota Blitar adalah 107 bus per
hari, dengan jumlah penumpang berangkat rata-rata 699 orang per hari.
3. Angkutan Barang : Terminal Kargo Kota Blitar

Stasiun KAI Kota Blitar

22
(sumber : Dokumentasi Survey Lapangan, 2021)
2. Potensi Kota Blitar
Pada kegiatan pemetaan potensi dan peluang investasi ini telah dilakukan studi literatur
terhadap kajian potensi investasi yang telah dilakukan sebelumnya di Kota Blitar dan juga dilakukan
pengumpulan data sekunder dari beberapa OPD Kota Blitar terkait sektor potensi usaha eksisting yang
sudah ada di Kota Blitar. Data antar sektor tersebutnya selanjutnya dikompilasi menjadi satu data
tunggal yang kemudian dilakukan sortir data menggunakan tiga metode analisis untuk memilih sektor
potensi unggulan yang ada di Kota Blitar. Ketiga metode analisis yang digunakan untuk mengklasifikasi
sektor potensi unggulan Kota Blitar adalah :
a. Metode Analisis Hubungan Spasial Kawasan
Analisis ini digunakan dengan melihat pola dan hubungan dari pergerakan barang dan
manusia antar kawasan. Pada kegiatan pemetaan potensi dan peluang investasi Kota
Blitar, tentunya hubungan spasial kawasan dengan melihat posisi geografis Kota Blitar
terhadap area Blitar Raya sebagai daerah hinterland.
b. Metode Analisis Kebijakan Pembangunan Ekonomi Wilayah
Analisis ini digunakan dengan melihat arah kebijakan pembangunan daerah dari
Pemerintah Kota Blitar. Kebijakan tersebut berguna sebagai referensi atau pun payung
hukum dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan potensi investasi daerah.
Pada kegiatan pemetaan potensi dan peluang investasi Kota Blitar, produk peraturan
daerah dalam bentuk RDTR dijadikan acuan dalam melakukan klasifikasi sektor potensi
unggulan.
c. Metode Analisis Komoditas Unggulan Wilayah
Analisis ini digunakan dengan melihat sektor usaha dan komoditas yang sudah berjalan di
Kota Blitar. Pada kegiatan pemetaan potensi dan peluang investasi Kota Blitar, data PDRB
Kota Blitar dijadikan salah satu acuan untuk melakukan klasifikasi sektor potensi unggulan.

23
Selain dilakukan analisis pada kumpulan data sektor usaha eksisting untuk mengklasifikasi
sektor potensi unggulan Kota Blitar, juga dilakukan survei lapangan langsung ke lokasi sektor potensi
yang sudah terdata. Tema utama dari kegiatan ini adalah pemetaan potensi dan peluang investasi Kota
Blitar, sehingga survei lapangan wajib dilakukan untuk pengambilan data dari sektor potensi unggulan,
baik itu data spasial (koordinat lokasi) maupun data atribut (foto, jenis usaha, komoditas). Selain itu
survei lapangan juga berguna untuk melakukan verifikasi dan observasi langsung terhadap kesesuaian
dari data yang sudah diklasifikasi dengan fakta yang ada di lapangan. Verifikasi dan observasi ini
dilakukan dengan melakukan wawancara (interview) secara langsung kepada para pelaku usaha dari
sektor-sektor potensi unggulan yang sudah didata.
Berdasarkan sortir data dan hasil survei lapangan tersebut kemudian ditemukan 8 klasifikasi
sektor potensi unggulan yang ada di Kota Blitar. Sektor-sektor potensi unggulan tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel Klasifikasi Sektor Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar
8 Sektor Potensi Unggulan Kota Blitar
1. Sektor Pariwisata 5. Sektor Perumahan
2. Sektor Perdagangan 6. Sektor Perhotelan
3. Sektor Perindustrian 7. Sektor Jasa Layanan
4. Sektor Pertanian dan Peternakan 8. Sektor UMKM
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)
Dalam menentukan analisis komoditas unggulan wilayah yang dilakukan dengan mengacu pada
data PDRB Kota Blitar, dilakukan penyesuaian klasifikasi lapangan usaha yang ada terhadap kondisi di
lapangan. Pada kegiatan ini terdapat beberapa klasifikasi lapangan usaha yang dikelompokkan
menjadi satu klasifikasi untuk penyerdehanaan nama dan memudahkan dalam proses analisis sektor
potensi unggulan.
Dari 8 sektor potensi unggulan tersebut, sektor pariwisata Kota Blitar dapat dijadikan sebagai
icon potensi dan peluang investasi Kota Blitar. Sektor pariwisata dipilih dikarenakan kemudahan dalam
melakukan promosi ke luar daerah secara menarik, dan sektor pariwisata Kota Blitar pada khususnya
Kawasan Wisata Makam Bung Karno dapat memberikan multiplier effect atau efek pengganda
terhadap sektor potensi unggulan lainnya di Kota Blitar. Keberadaan kawasan wisata Makam Bung
Karno selain sudah dikenal luas baik level nasional maupun internasional, dapat dijadikan sebagai
leverage terhadap sektor unggulan lainnya melalui sarana media promosi komoditas unggulan daerah.

Berdasar klasifikasi 8 sektor unggulan tersebut ditemukan sejumlah total 129 titik potensi dan
peluang investasi daerah Kota Blitar. Sebaran lokasi dan jumlah potensi dan peluang investasi Kota
Blitar berdasarkan wilayah kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Sebaran dan Jumlah Sektor Potensi Kota Blitar Berdasar Wilayah Kecamatan

24
Klasifikasi Sektor Jumlah Kepanjenkidul Sananwetan Sukorejo
Potensi Potensi Jumlah % Kec % Kota Jumlah % Kec % Kota Jumlah % Kec % Kota
Pariwisata 21 7 13.21% 5.43% 7 17.50% 5.43% 7 19.44% 5.43%
11.63
34 15 28.30% 8 20.00% 6.20% 11 30.56% 8.53%
Perdagangan %
Pertanian dan
2 1 1.89% 0.78% 0 0.00% 0.00% 1 2.78% 0.78%
Peternakan
Perindustrian 11 5 9.43% 3.88% 3 7.50% 2.33% 3 8.33% 2.33%
Perumahan 4 2 3.77% 1.55% 2 5.00% 1.55% 0 0.00% 0.00%
Perhotelan 9 7 13.21% 5.43% 1 2.50% 0.78% 1 2.78% 0.78%
10.08
25 6 11.32% 4.65% 13 32.50% 6 16.67% 4.65%
Jasa dan Layanan %
Kluster UMKM 23 10 18.87% 7.75% 6 15.00% 4.65% 7 19.44% 5.43%
Total Jumlah 41.09 31.01
129 53 100.00% 40 100.00% 36 100.00% 27.91%
Potensi % %
(sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

Dari tabel tersebut dapat dilihat sektor pariwisata menjadi sektor yang lokasinya tersebar
merata di tiap wilayah kecamatan dengan jumlah total sebanyak 21 potensi atau 16,28% dari jumlah
keseluruhan potensi. Hal ini didukung oleh keberadaan kampung wisata kreatif dari kelurahan-
kelurahan yang ada di Kota Blitar. Selain itu, tabel diatas menunjukkan jumlah sektor potensi unggulan
yang paling banyak ada pada sektor perdagangan sejumlah 34 potensi atau 26,35% dari jumlah
keseluruhan potensi unggulan. Dan wilayah kecamatan dengan jumlah potensi unggulan terbanyak
ada pada wilayah Kepanjenkidul sejumlah 53 potensi atau 41,09% dari jumlah keseluruhan potensi
unggulan.
Hal ini sesuai dengan rencana pembangunan ekonomi daerah yang terdapat dalam Perda
RDTR Kota Blitar dimana wilayah kecamatan Kepanjenkidul termasuk dalam BWP yang memang
direncanakan menjadi pusat dari perdagangan dan perkantoran. Sektor terbanyak kedua dengan
jumlah 25 potensi, ada pada sektor jasa layanan yang mayoritas berada pada wilayah kecamatan
Sananwetan dengan jumlah 13 potensi atau 10,08% dari jumlah keseluruhan potensi unggulan, dimana
dalam potensi sektor jasa layanan banyak didominasi oleh jasa layanan kesehatan dan layanan
pendidikan.
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci analisis potensi dan peluang investasi yang dapat
dimunculkan dari masing-masing 8 sektor unggulan yang ada di Kota Blitar.

a. Sektor Pariwisata
Pengembangan pariwisata di Kota Blitar memberikan kontribusi dalam mendukung perekonomian
daerah. Jumlah wisatawan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan baik wisatawan dalam
nusantara maupun mancanegara. Dalam upaya membangun kondisi yang kondusif sebagai Kota
Patria yang didukung oleh sistem perdagangan dan UMKM, Kota Blitar memiliki sektor pariwisata yang

25
mampu memberikan multiplier effect atau efek pengganda terhadap sektor potensi lainnya sehingga
mampu menjadi roda penggerak dalam mengembangkan ekonomi daerah.
Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Kota Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan
diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar. Daya tarik pariwisata di Kota Blitar terdiri
dari beberapa jenis potensi yaitu Kampung Wisata, Wisata Buatan, Wisata Budaya, Wisata Pendidikan,
Wisata Religi, Wisata Sejarah, dan WIsata Ziarah. Berikut adalah tabel potensi sektor pariwisata di
Kota Blitar.
Tabel Potensi Sektor Pariwisata Kota Blitar

No Jenis Potensi Nama Potensi Lokasi


1 Kampung Wisata Kampung Bathok Tanjungsari Sukorejo
2 Kampung Wisata Kampung Nirwana Boclent Sukorejo
3 Kampung Wisata Kampung 3D Bongares Kepanjenkidul
4 Kampung Wisata Kampung Batik Kembang Turi Sukorejo
5 Kampung Wisata Kampung Cyber Sananwetan
6 Wisata Buatan Aloon-Aloon Kepanjenkidul
7 Wisata Buatan Taman Pecut Kepanjenkidul
8 Wisata Buatan Taman Kebon Rojo Sananwetan
9 Wisata Buatan Taman Sentul Kepanjenkidul
10 Wisata Buatan Agrowisata Belimbing Sukorejo
11 Wisata Buatan Telaga Nirmala Sananwetan
12 Wisata Buatan Waterpark Sumber Udel Kepanjenkidul
13 Wisata Buatan Taman Herlingga Jaya Sananwetan
14 Wisata Budaya Kampung Budaya Aryo Blitar Sukorejo
15 Wisata Pendidikan Perpustakaan Nasional Bung Karno Sananwetan
16 Wisata Pendidikan Fish Garden Sukorejo
17 Wisata Religi Goa Maria Sendang Rejo Kepanjenkidul
18 Wisata Sejarah Istana Gebang Sananwetan
19 Wisata Sejarah Makam Aryo Blitar Sukorejo
20 Wisata Ziarah Makam Bung Karno Sananwetan
21 Wisata Ziarah Makam Mbah Bendo Kepanjenkidul
(sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

Secara umum berdasarkan penyandingan antara dokumen RDTR Kota Blitar Tahun 2017 –
2037, data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar , serta hasil pengamatan di lapangan,

26
terdapat 21 Daya Tarik Wisata di Kota Blitar. Hasil survei menunjukkan bahwa Daya Tarik Wisata dapat
dibedakan berdasarkan per kecamatan. Total Daya Tarik Wisata (DTW) di Kecamatan Sukorejo
terdapat 7 obyek wisata atau sekitar 19,44% dari sektor unggulan Kecamatan Sukorejo. Total Daya
Tarik Wisata (DTW) di Kecamatan Kepanjenkidul terdapat 7 obyek wisata atau sekitar 13,21% dari 8
sektor unggulan Kecamatan Kepanjenkidul. Sedangkan total Daya Tarik Wisata (DTW) di Kecamatan
Sananwetan terdapat 7 obyek wisata atau sekitar 17,5% dari 8 sektor unggulan Kecamatan
Sananwetan.

b. Sektor Perdagangan
Secara umum berdasarkan penyandingan antara dokumen RDTR Kota Blitar Tahun 2017 – 2037,
data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Blitar, serta hasil pengamatan di lapangan, terdapat
34 potensi sektor perdagangan yang menjadi potensi unggulan daerah.
Hasil survei menunjukkan bahwa potensi sektor perdagangan dapat dibedakan berdasarkan jenis
potensi, komoditas, dan nama potensi. Sektor perdagangan Kota Blitar yang paling utama jika dilihat
dari jenis potensinya adalah dari perdagangan besar. Perdagangan besar di Kota Blitar terbagi menjadi
10 jenis potensi dari sektor perdagangan yaitu:
a. Perdagangan besar, reparasi, dan perawatan sepeda motor (perdagangan suku cadang
sepeda motor)
b. Perdagangan besar, reparasi, dan perawatan mobil (perdagangan suku cadang mobil)
c. Perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil peternakan, dan perikanan
d. Perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas
e. Perdagangan eceran khusus furniture, peralatan listrik rumah tangga, peralatan
penerangan, dan peralatan rumah tangga
f. Perdagangan besar tekstil, pakaian, dan alas kaki
g. Perdagangan besar bahan dan peralatan bangunan
h. Perdaganga besar, dan eceran
i. Perdagangan besar bahan makanan, minuman, dan tembakau
j. Perdagangan besar barang dari logam, dan kaca
Dari 10 perdagangan besar yang tersebar di Kota Blitar, komoditas unggulan yang terbesar
adalah dealer motor serta distributor ayam dan telur. Untuk data yang lebih lengkapnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel Potensi Sektor Perdagangan Kota Blitar

27
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
1 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Motor
Perawatan Sepeda Motor, Dan Mitra Pinasthika Mustika,
(Motor Honda) Sananwetan
Perdagangan Suku Cadang Tbk
Sepeda Motor
2 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Motor
Perawatan Sepeda Motor, Dan
(Motor Suzuki) Sejahtera Motor Gemilang Kepanjenkidul
Perdagangan Suku Cadang
Sepeda Motor
3 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Motor
Perawatan Sepeda Motor, Dan
(Motor Yamaha) Alvina Motor Kepanjenkidul
Perdagangan Suku Cadang
Sepeda Motor
4 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Motor
Perawatan Sepeda Motor, Dan Kawasaki Surya
(Motor Kawasaki) Sananwetan
Perdagangan Suku Cadang Gemilang
Sepeda Motor
5 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Mobil
Perawatan Mobil, Dan
(Mobil Mitsubishi) Mitsubishi Sun Star Motor Sukorejo
Perdagangan Suku Cadang
Mobil
6 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Mobil
Perawatan Mobil, Dan
(Mobil Suzuki) United Motors Centre Kepanjenkidul
Perdagangan Suku Cadang
Mobil
7 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Mobil
Perawatan Mobil, Dan Daihatsu Astra
(Mobil Daihatsu) Sananwetan
Perdagangan Suku Cadang International
Mobil
8 Perdagangan, Reparasi, Dan
Dealer Mobil
Perawatan Mobil, Dan
(Mobil Toyota) Toyota Auto2000 Sukorejo
Perdagangan Suku Cadang
Mobil
9 Perdagangan Besar Bahan Distributor Egg
Makanan Dan Minuman Hasil Tray Dan Telur Delima Libu Maja Sukorejo
Peternakan Dan Perikanan
10 Aluminium Dan
Perdagangan Besar Bahan Dan
Besi Pacific Metalindo Sananwetan
Peralatan Bangunan
11 Perdagangan Besar Bahan Distributor Ayam
Makanan Dan Minuman Hasil Dan Telur Sidodadi Group Kepanjenkidul
Peternakan Dan Perikanan
12 Perdagangan, Reparasi, Dan
Retail Ban Motor
Perawatan Sepeda Motor, Dan Pt. Surganya Motor
(Suku Cadang) Sukorejo
Perdagangan Suku Cadang Indonesia
Sepeda Motor
13 Perdagangan, Reparasi, Dan
Suku Cadang
Perawatan Sepeda Motor, Dan
Mobil Dan Motor Astra Otoparts Sukorejo
Perdagangan Suku Cadang
Sepeda Motor

28
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
14 Perdagangan Besar Bahan Distributor Ayam
Makanan Dan Minuman Hasil Dan Telur Semeru Farm Kepanjenkidul
Peternakan Dan Perikanan
15 Distributor Gas
Perdagangan Besar Bahan
Elpijji Petro Jaya Gas Kepanjenkidul
Bakar Padat, Cair, Gas
16 Perdagangan Eceran Khusus
Furnitur, Peralatan Listrik Grosir Rumah
Marga Sentosa Jaya
Rumah Tangga, Peralatan Tangga Sukorejo
(Nikimura)
Penerangan, Dan Peralatan
Rumah Tangga
17 Perdagangan Besar Bahan Distributor Ayam
Makanan Dan Minuman Hasil Dan Telur Permadi Karya Mandiri Sukorejo
Peternakan Dan Perikanan
18 Perdagangan Besar Bahan Dan Depo Bangunan Dwi Bangun Perkasa
Sukorejo
Peralatan Bangunan Putra (Graha Bangunan)
19 Perdagangan Besar Bahan Dan
Toko Cat Perdana Kepanjenkidul
Peralatan Bangunan
20 Perdagangan Besar Makanan, Distributor
Fastrata Buana Sukorejo
Minuman, Dan Tembakau Makanan
21 Perdagangan Besar Tekstil,
Toko Pakaian Patria Putra Sakti (Apollo) Kepanjenkidul
Pakaian, Dan Alas Kaki
22 Perdagangan Besar Bahan Dan Kuning Langgeng
Toko bangunan Kepanjenkidul
Peralatan Bangunan Sentosa
23 Perdagangan Besar, Dan Perdagangan
Blitar Square (Mall) Kepanjenkidul
Eceran Besar
24 Perdagangan Besar Makanan,
Warung Makan Kfc Sananwetan
Minuman, Dan Tembakau
25 Perdagangan Besar Makanan,
Warung Makan Kuning Kitchen & Caffe Sananwetan
Minuman, Dan Tembakau
26 Perdagangan Besar Makanan,
Minuman Janji Jiwa Kepanjenkidul
Minuman, Dan Tembakau
27 Perdagangan Besar Makanan,
Warung Makan De Classe Gelato Sananwetan
Minuman, Dan Tembakau
28 Industri Barang Dari Logam,
Optik Super Eye Optic Kepanjenkidul
Kaca
29 Industri Barang Dari Logam,
Optik Indra Optik Kepanjenkidul
Kaca
30 Perdagangan Besar Farmasi,
Apotik Apotek K24 Sananwetan
Obat, Dan Kosmetik
31 Perdagangan Besar Farmasi,
Apotik Apotek Kimia Farma Sukorejo
Obat, Dan Kosmetik
32 Perdagangan Besar Farmasi,
Apotik Apotek Kimia Farma Kepanjenkidul
Obat, Dan Kosmetik
33 Perdagangan Besar Bahan
Distributor Ayam
Makanan Dan Minuman Hasil Rossa Ps Kepanjenkidul
dan Telur
Peternakan Dan Perikanan
34 Perdagangan Besar Bahan Distributor Ayam Bumi Indah Sukorejo

29
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
Makanan Dan Minuman Hasil
dan Telur
Peternakan Dan Perikanan
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)
Total potensi sektor perdagangan di Kecamatan Sukorejo terdapat 11 pelaku usaha atau
sekitar 30,56% dari 8 sektor unggulan Kecamatan Sukorejo. Total potensi sektor perdagangan di
Kecamatan Kepanjenkidul terdapat 15 pelaku usaha atau sekitar 28,30% dari 8 sektor unggulan
Kecamatan Kepanjenkidul. Sedangkan total potensi sektor perdagangan di Kecamatan Sananwetan
terdapat 8 pelaku usaha atau sekitar 20% dari 8 sektor unggulan Kecamatan Sananwetan.

c. Sektor Perindustrian
Kawasan peruntukan industri di Kota Blitar berdasarkan RDTR Kota Blitar meliputi industri
menengah, dan industri kecil dan rumah tangga. Industri menengah yang dimaksud adalah industri
pengolahan dan industri Agro. Kawasan peruntukan industri pengolahan direncanakan di Kelurahan
Blitar dengan luas kurang lebih 60 Ha. Sedangkan pengembangan industri Agro direncanakan di
Kelurahan Tlumpu, Kelurahan Karangsari, dan Kelurahan Rembang. Dilihat dari pembagian
pengembangan kawasan industri Agro yang terletak di 3 (tiga) Kelurahan tersebut merupakan
Agrowisata Belimbing.
Secara umum berdasarkan penyandingan antara dokumen RDTR Kota Blitar Tahun 2017 – 2037,
data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Blitar, serta hasil pengamatan di lapangan, terdapat
11 potensi sektor perindustrian (Data Terlampir). Penentuan potensi sektor perindustrian ditentukan
berdasarkan yang melakukan kegiatan produktif untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau setengah jadi, atau sering disebut sebagai industri pengolahan.
Hasil survei menunjukkan bahwa potensi sektor perindustrian pengolahan dapat dibedakan
berdasarkan jenis potensi, komoditas, dan nama potensi. Jika dilihat dari jenis potensinya di Kota Blitar
adalah industri tembakau, industri makanan, industri barang dari logam, dan kaca, serta industri
minuman. Komoditas unggulan dari potensi sektor industri ini adalah rokok, kecap, roti, wajik kletik,
pisau komando, dan es lilin. Lebih lengkapnya dapat dilihat tabel potensi sektor perindustrian dibawah
ini.

Tabel Potensi Sektor Perindustrian Kota Blitar

30
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi

1 Industri Tembakau Rokok Bokor Mas Kepanjenkidul

Industri Makanan (Aneka


2 Kue, Lauk Pauk Dan Kecap Kecap Extrarasa Sukorejo
Sayuran)
Industri Makanan (Aneka
3 Kue, Lauk Pauk Dan Roti Roti Orion Kepanjenkidul
Sayuran)
Industri Makanan (Aneka
4 Kue, Lauk Pauk Dan Roti Dea Bakery Kepanjenkidul
Sayuran)
Industri Makanan (Aneka
5 Kue, Lauk Pauk Dan Roti Lapis Kukus Blitar Sananwetan
Sayuran)
Industri Makanan (Aneka
6 Kue, Lauk Pauk Dan Roti Fajar Bakery Kepanjenkidul
Sayuran)

Industri Makanan (Aneka


O-Odabli Ibu
7 Kue, Lauk Pauk Dan Wajik Kletik Sananwetan
Prajitno
Sayuran)

Industri Barang Dari Pisau


8 Nisoku Sananwetan
Logam, Kaca Komando
Karyadibya
9 Industri Tembakau Rokok Sukorejo
Mahardhika

10 Industri Minuman Es Lilin Es Drop "Betet" Kepanjenkidul

Es Batu Lima
11 Industri Minuman Es Batu Sukorejo
Empat
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

d. Sektor Pertanian dan Peternakan


Kota Blitar memang memiliki luas lahan pertanian yang kecil dan menjadi tantangan tersendiri
untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian dan peternakan. Berdasarkan data Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar Tahun 2020, luas lahan pertanian di Kota Blitar adalah
seluas 1.063 Ha. Luasan tersebut terbilang cukup terbatas untuk mengembangkan usaha bidang

31
pertanian dan peternakan dalam skala yang besar. Akan tetapi sektor pertanian dan peternakan di
Kota Blitar masih bisa dikembangkan untuk menunjang kebutuhan pangan dan pertumbuhan ekonomi
tingkat Kota Blitar.
Berdasarkan data BPS Kota Blitar (Blitar Dalam Angka Tahun 2021), sektor pertanian dengan
luasan lahan panen dan jumlah produksi terbesar ada pada jenis tanaman hortikultura yaitu pada
tanaman semusim seperti cabai. Luas panen tanaman cabai dari tahun 2019 hingga tahun 2020
memiliki rerata luasan panen seluas 66 Ha, dan produksi tanaman cabai dari tahun 2019 hingga tahun
2020 memiliki rerata produksi sebesar 1.430 Kwintal. Selain sektor tanaman hortikultura, berdasarkan
BPS Kota Blitar (Blitar Dalam Angka Tahun 2021), sektor peternakan juga memiliki potensi produksi
yang bisa dikembangkan meskipun keterbatasan lahan yang ada di Kota Blitar. Pada sektor
peternakan, ternak unggas jenis ayam petelur merupakan sektor ternak dengan jumlah populasi hewan
ternak dan jumlah produksi yang paling besar. Jumlah populasi hewan ternak ayam petelur pada tahun
2020 sebanyak 357.000 ekor, dan kapasitas produksi telur unggas pada tahun 2020 sebesar 3.833
Ton.
Melihat hal tersebut pada sektor pertanian Kota Blitar memiliki 2 potensi investasi yang
mungkin untuk dikembangkan yaitu di sektor tanaman hortikultura khususnya cabai, dan di sektor
peternakan jenis ayam petelur. Kedua sektor tersebut dapat dijadikan potensi mengingat kebutuhan
konsumsi domestik dan harga pangan pada komoditas tanaman cabai dan telur unggas yang cukup
kompetitif dari tahun ke tahun.
Tabel Sektor Pertanian Unggulan Kota Blitar
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
1 Pertanian Ayam Petelur UD. Jati Tunggal Kepanjenkidul
2 Peternakan Cabai Sunardi Farm Sukorejo
(sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)
Sektor pertanian dan peternakan cukup layak dijadikan potensi investasi Kota Blitar meskipun
memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengendalian resiko bisnis terkait kepastian siklus panen,
faktor alam dan ketidakpastian harga jual di pasaran. Hal ini dikarenakan sektor pertanian termasuk
salah satu sektor yang berkontribusi cukup besar pada PDRB daerah Kota Blitar dengan rerata
sebesar Rp. 185 milyar setiap tahunnya berdasar data BPS dari tahun 2016 hingga tahun 2020.
Kontribusi tersebut dapat dikatakan cukup mampu untuk menjaga kestabilan dan ketahanan ekonomi
daerah.

e. Sektor Perumahan
Melihat dari perkembangan infrastruktur pendukung di Kota Blitar yang semakin berkembang,
Kota Blitar memiliki potensi dari sektor perumahan. Jika melihat dari kondisi eksisiting saat ini Kota

32
Blitar didukung dengan Daya Tarik Wisata (DTW), khususnya Kawasan Makam Bung Karno. Selain itu
kondisi Kota Blitar juga menjadi daerah yang menjadi penopang dari kegiatan ekonomi di daerah
sekitarnya seperti Kabupaten Blitar, Tulungagung, Keidiri, dan Malang. Dengan melihat kondisi
mobilitas yang tinggi Kota Blitar tersebut, maka sektor perumahan mempunyai potensi yang besar di
Kota Blitar.
Berdasarkan data dari BPS Kota Blitar tahun 2021 pengeluaran non makanan per kapita sebulan
menunjukkan bahwa pengeluaran yang paling terbesar adalah sektor perumahan dan fasilitas rumah
tangga. Pada rentan waktu tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 persentase pengeluaran non
makanan yang berupa perumahan mencapai 21,73% (2019) dan 22,56% (2020).
Selain mengacu dari data pengeluaran non makanan per kapita sebulan, data dari PDRB atas
dasar harga berlaku sektor perumahan mengalami peningkatan dari tahun 2016 – 2020. Tahun 2016
menunjukkan bahwa nilai PDRB atas dasar harga berlaku senilai Rp. 197 Milyar, sedangkan tahun
2020 mengalami peningkatan dengan nilai Rp. 262 Milyar
Secara umum berdasarkan penyandingan antara dokumen RDTR Kota Blitar Tahun 2017 –
2037, dan hasil pengamatan di lapangan, terdapat 4 (empat) potensi sektor perumahan (Data
Terlampir). Penentuan potensi sektor perumahan ditentukan berdasarkan hasil analisis dari nilai PDRB
dan perkembangan sektor perumahan yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan.
Hasil survei menunjukkan bahwa potensi sektor perumahan dapat dibedakan berdasarkan
jenis potensi, komoditas, dan nama potensi. Penentuan nama potensi sektor perumahan adalah nama
perumahan bukan nama pengembang untuk memudahkan dalam pengenalan dan pemasaran potensi.
Jika dilihat dari jenis potensinya sektor perumahan di Kota Blitar adalah perumahan layak huni. Searah
dengan arah kebijakan pembangunan daerah Kota Blitar adalah penyediaan rumah layak huni bagi
semua warga masyarakat dan peningkatan kualitas permukiman kota. Komoditas unggulan dari
potensi sektor perumahan ini adalah bangunan rumah dengan tipe kelas menengah. Lebih lengkapnya
dapat dilihat tabel potensi sektor perumahan Kota Blitar dibawah ini :
Tabel Potensi Sektor Perumahan Kota Blitar

Jenis
No Komoditas Nama Potensi Lokasi
Potensi

Bangunan Grand
1 Perumahan Rumah Kelas Dharmawangs Sananwetan
Menengah a

Bangunan
Grand Sentul
2 Perumahan Rumah Kelas Kepanjenkidul
Residance
Menengah Atas

33
Jenis
No Komoditas Nama Potensi Lokasi
Potensi
Bangunan
Griya Carani
3 Perumahan Rumah Kelas Kepanjenkidul
Asri
Menengah
Bangunan
Tirtomadu
4 Perumahan Rumah Kelas Sananwetan
Residance
Menengah Atas
(Sumber : Hasil Analisis Penyusunan, 2021)
Dari tabel diatas mengenai potensi sektor perumahan terdapat 4 (empat) potensi yang perlu
dikembangkan. Potensi sektor perumahan hanya terdapat di dua kecamatan yaitu Kecamatan
Sananwetan dan Kecamatan Kepanjenkidul. Potensi sektor perumahan di Kecamatan Kepanjenkidul
terdapat dua perumahan yaitu Grand Sentul Residance dan Griya Carani Asri. Sedangkan di
Kecamatan Sananwetan terdapat 2 perumahan yaitu Grand Dharmawangsa dan Tirtomadu Residance.
Dari perkembangan sektor perumahan yang ada dan masih on progress di Kecamatan Kepanjenkidul
total penilaiannya adalah masih sekitar 3,77% jika dilihat dari 8 sektor unggulan Kecamatan
Kepanjenkidul. Sedangkan total potensi sektor perumahan di Kecamatan Sananwetan sekitar 5% dari
8 sektor unggulan Kecamatan Sananwetan. Sedangkan untuk Kecamatan Sukorejo pengembangan
perumahan baru belum ada. Sebenarnya jika melihat dari kondisi lapangan pada waktu survei banyak
perumahan yang sudah terbangun akan tetapi untuk jangka panjang tidak ada rencana pengembangan
lahan atau pembangunan perumahan baru.

f. Sektor Perhotelan
Pemerintah Kota Blitar menyadari bahwa melalui pembangunan pariwisata dapat meningkatkan
pendapatan daerah. Pelaksanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar dilakukan dengan
pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) yang sudah ada, dan pendukung fasilitasnya.
Selaras dengan perkembangan potensi sektor perumahan, potensi sektor perhotelan di Kota Blitar
juga didukung dengan Daya Tarik Wisata (DTW) yang sudah ada. Melihat dari perkembangan
infrastruktur pendukung di Kota Blitar yang semakin berkembang, Kota Blitar juga memiliki potensi dari
sektor perhotelan. Jika melihat dari Daya Tarik Wisata (DTW), khususnya wisata yang menjadi icon
yaitu Kawasan Makam Bung Karno, dan melihat dari jumlah pengunjungnya tentunya akan
berpengaruh pada jumlah penyediaan akomodasi perhotelan yang berada di Kota Blitar.
Berdasarkan hasil overlay antara data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar dengan hasil
pengamatan di lapangan, terdapat 9 potensi sektor perhotelan (Data Terlampir). Penentuan potensi
sektor perhotelan ditentukan berdasarkan hasil analisis dari nilai PDRB dan perkembangan sektor

34
perhotelan dengan jumlah pengunjung. Analisis menggunakan PDRB ADHK (Atas Dasar Harga
Konstan) dan PDRB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku). Analisis menurut PDRB ADHK diperlukan
untuk menggambarkan perkembangan produksi riil barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
ekonomi Kota Blitar. sedangkan PDRB ADHB untuk mengetahui sektor yang menunjukkan peranan
besar di sektor ekonomi di Kota Blitar. Menurut data dari BPS Kota Blitar Tahun 2021 mengenai PDRB
ADHB menurut lapangan usaha sektor perhotelan masuk dalam penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum menunjukkan pada
tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun 2019 dengan nilai sebesar Rp. 338 Milyar dari Rp. 365
Milyar.
Hasil survei menunjukkan bahwa potensi sektor perhotelan dapat dibedakan berdasarkan jenis
potensi, komoditas, nama potensi, dan lokasi. Jika dilihat dari jenis potensinya sektor perhotelan di
Kota Blitar merupakan hotel dengan kelas bintang tiga. Komoditas dari potensi sektor perhotelan ini
adalah dari pariwisata dan properti. Lebih lengkapnya dapat dilihat tabel potensi sektor perhotelan Kota
Blitar dibawah ini.
Tabel Potensi Sektor Perhotelan Kota Blitar

No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi

Hotel
1 Pariwisata, Properti Puri Perdana Hotel Kepanjenkidul
Berbintang
Hotel
2 Pariwisata, Properti Grand Mansion Blitar Kepanjenkidul
Berbintang
Hotel
3 Pariwisata, Properti Hotel Tugu Blitar Kepanjenkidul
Berbintang
Hotel
4 Pariwisata, Properti Patria Family Hotel Sananwetan
Berbintang
Hotel
5 Pariwisata, Properti Patria Plaza Hotel Kepanjenkidul
Berbintang
Hotel
6 Pariwisata, Properti Patria Garden Hotel Sukorejo
Berbintang

Hotel
7 Pariwisata, Properti Patria Palace Hotel Kepanjenkidul
Berbintang

8 Hotel Melati Pariwisata, Properti Hotel Saptra Mandala Kepanjenkidul

Hotel
9 Pariwisata, Properti Djoglo Jatimalang Kepanjenkidul
Berbintang
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

35
Dari tabel diatas mengenai potensi sektor perhotelan terdapat 9 potensi yang perlu
dikembangkan. Potensi sektor perhotelan tersebar di seluruh kecamatan. Sebaran hotel banyak
terdapat di Kecamatan Kepanjenkidul berjumlah 7 hotel atau sekitar 13,21% dari 8 sektor unggulan.
Kecamatan Sananwetan berjumlah 1 atau sekitar 2,5%, sedangkan Kecamatan Sukorejo berjumlah 1
atau sekitar 2,78%.
g. Sektor Jasa Layanan
Sektor Jasa Layanan dalam teori ekonomi umumnya dikategorikan sebagai sektor tersier setelah
sektor primer, dan sektor sekunder. Sektor primer menghasilkan bahan baku (raw material), sektor
sekunder mengolah bahan baku menjadi suatu produk atau barang (industri manufaktur), dan sektor
tersier berupa jasa yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi dari dua sektor
tersebut. Sebagai contoh, jasa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, dan jasa
telekomunikasi berupa layanan internet untuk memudahkan akses dan penyebaran informasi dari
produk unggulan sektor primer dan sektor sekunder.
Hal tersebut memberikan gambaran pada sektor jasa layanan bahwa yang menjadi aktivitas
ekonomi utama dalam sektor ini bukan merupakan suatu pertukaran barang atau produk secara fisik
yang melibatkan adanya perpindahan kepemilikan barang dari produsen ke konsumen. Sektor jasa
layanan lebih berfokus pada interaksi atau pun aktivitas yang dibutuhkan konsumen. Hasil produk dari
sektor ini umumnya bukan berwujud barang fisik yang terlihat, tapi lebih banyak merupakan hal yang
tak terlihat (intangible) seperti informasi, pengetahuan, ataupun pengalaman yang ingin diperoleh oleh
konsumen.
Di Kota Blitar jika merunut data PDRB dari BPS Tahun 2021, sektor jasa yang telah kami
kelompokkan umumnya merupakan gabungan dari berbagai jenis sektor jasa layanan yang umumnya
aktivitas atau kegiatan bisnisnya lebih mengarah pada pelayanan konsumen. Berdasarkan data BPS
tahun 2021, gabungan dari 6 sektor jasa layanan (Informasi dan Komunikasi, Transportasi dan
pergudangan, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan, dan Jasa Lainnya) yang ada
mampu memberikan nilai yang sangat signifikan pada perolehan PDRB daerah yaitu sejumlah Rp.
1.800 triliun per tahunnya. Melihat hal itu dan demografi masyarakat perkotaan serta sumber daya
lahan kota blitar yang terbatas, jasa layanan sektor tersier cukup layak untuk dijadikan pengembangan
potensi investasi daerah. Berdasarkan data yang telah diolah, dapat dipetakan beberapa sektor jasa
layanan yang layak dijadikan sebagai potensi dan peluang investasi daerah.
Tabel Sektor Jasa Layanan Unggulan Kota Blitar
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
1 Layanan Klinik Perawatan Velleza Aesthetic Clinic Sananwetan
Kesehatan Kecantikan

36
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
2 Layanan Klinik Perawatan Rumah Cantik Moza 2 Sananwetan
Kesehatan Kecantikan
3 Layanan Klinik Perawatan Naavagreen Sukorejo
Kesehatan Kecantikan
4 Layanan Klinik Perawatan Vin’s Aesthetic Clinic Sukorejo
Kesehatan Kecantikan
5 Layanan Klinik Perawatan Glow Up Beauty Bar Kepanjenkidul
Kesehatan Kecantikan
6 Layanan Laboratorium Lab Klinik Prodia Sukorejo
Kesehatan Kesehatan
7 Layanan Laboratorium Lab Klinik Sumber Waras Kepanjenkidul
Kesehatan Kesehatan
8 Layanan Laboratorium Lab Klinik Moromari Sukorejo
Kesehatan Kesehatan
9 Layanan Bimbingan Kumon Kalimantan Sananwetan
Pendidikan Belajar
10 Layanan Bimbingan Kumon Veteran Kepanjenkidul
Pendidikan Belajar
11 Layanan Bimbingan LBB Ganesha Operation Sananwetan
Pendidikan Belajar
12 Layanan Bimbingan PKBM Rasio Sukorejo
Pendidikan Belajar
13 Layanan Bimbingan PKBM Tunas Pratama Sananwetan
Pendidikan Belajar
14 Layanan Bimbingan LBB Primagama Sukorejo
Pendidikan Belajar
15 Layanan Bimbingan LBB Universal Quotient Sananwetan
Pendidikan Belajar
16 Layanan Agen Biro Jasa Wisata Armina Mabror Sananwetan
Perjalanan Dan Umroh
17 Layanan Agen Biro Jasa Wisata Misama Gataria Sananwetan
Perjalanan Dan Umroh
18 Layanan Agen Biro Jasa Wisata Shafira Tour and Travel Sananwetan
Perjalanan Dan Umroh
19 Layanan Internet Biznet Sananwetan
Telekomunikasi
20 Layanan Binatu Pakaian Simply Fresh Laundry Kepanjenkidul
Laundry
21 Layanan Jasa Pengiriman J&T Express Sananwetan

37
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi
Ekspedisi
22 Layanan Jasa Pengiriman JNE Express Kepanjenkidul
Ekspedisi
23 Layanan Agen Tiket Bus PO. Harapan Jaya Sananwetan
Transportasi
24 Layanan Agen Tiket Bus PO. Rosalia Indah Sananwetan
Transportasi
25 Jasa Lainnya Batu Onix Onix Stone Ratna Wilis Kepanjenkidul
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

h. Sektor UMKM
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan usaha produktif yang telah terbukti
memberikan lapangan kerja dan menjadi penggerak roda perekonomian nasional. Dari jumlah pelaku,
serapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap PDB, sektor UMKM terbilang signifikan mendorong
pembangunan ekonomi nasional. UMKM bergerak di berbagai sektor ekonomi, salah satunya adalah
sektor industri kecil menengah dan rumah tangga.
Pengembangan pariwisata di Kota Blitar memberikan kontribusi dalam mendukung perekonomian
daerah. Dalam upaya membangun kondisi yang kondusif sebagai Kota Patria yang didukung oleh
sistem perdagangan dan UMKM, Kota Blitar memiliki sektor pariwisata sebagai roda penggerak
mengembangkan ekonomi daerah. Penunjang pariwisata berupa sarana dan prasarana serta media
promosi pemasaran dari pemerintah sangat mendukung tingkat pendapatan para pelaku UMKM.
Hasil survey menunjukkan bahwa potensi sektor UMKM dapat dikelompokkan menjadi kluster
UMKM dan dibagi berdasarkan jenis potensi, komoditas, dan nama potensi. Penentuan nama potensi
kluster UMKM adalah nama pelaku usaha. Jenis potensi sektor kluster UMKM di Kota Blitar terbagi
menjadi 4 kluster UMKM. 4 kluster UMKM tersebut antara lain:

1. Kluster Perdagangan
2. Kluster Industri Makanan
3. Kluster Industri Kerajinan
4. Kluster Peternakan

Searah dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi daerah Kota Blitar dengan pusat
ekonomi di sektor pariwisata maka terdapat keterkaitan dengan kluster UMKM. Komoditas andalan dari
kluster UMKM Kota Blitar adalah industri kerajinan tangan berupa kendang dan bubut kayu yang
menghasilkan berbagain macam barang kerajinan dari kayu. Komoditas kluster industri makanan yaitu

38
tahu dan sambel pecel. Lebih lengkapnya untuk potensi kluster UMKM di Kota Blitar dapat dilihat pada
tabel dibawah ini

Tabel Potensi Sektor Kluster UMKM Kota Blitar

No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi

1 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Sananwetan

2 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Sananwetan

3 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Sananwetan


Souvenir Dan Oleh- Kluster Perdagangan (Pasar
4 Perdagangan Sananwetan
Oleh Souvenir Makam Bung Karno)
Kluster Perdagangan
Souvenir Dan Oleh-
5 Perdagangan (Souvenir Makam Bung Sananwetan
Oleh
Karno)
6 Industri Makanan Produksi Tahu Kluster Industri Tahu Sukorejo
Produksi Sambel
7 Industri Makanan Kluster Industri Sukorejo
Pecel
Industri Kerajinan Bathok Kambil (Coco
8 Kluster Kerajinan Sukorejo
Tangan Art)
Industri Kerajinan
9 Tas, Dompet Kluster Kerajinan Sukorejo
Tangan
10 Industri Makanan Kecambah Kluster Kecambah Sukorejo

11 Industri Makanan Krupuk Kluster Industri Sukorejo

12 Peternakan Ternak Sapi Kluster Peternakan Sapi Sukorejo

13 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Kepanjenkidul


Industri Kerajinan
14 Kendang Kluster Kerajinan Kepanjenkidul
Tangan
Produksi Sambel
15 Industri Makanan Kluster Industri Kepanjenkidul
Pecel
16 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Kepanjenkidul
Kuliner, Souvenir, Dan
17 Perdagangan Kluster Perdagangan (Pipp) Kepanjenkidul
Oleh-Oleh
18 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Kepanjenkidul

19 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Kepanjenkidul

39
No Jenis Potensi Komoditas Nama Potensi Lokasi

20 Perdagangan Kuliner Kluster Perdagangan Kepanjenkidul


Produksi Opak Gambir
21 Industri Makanan Kluster Industri Sananwetan
Dan Koyah
22 Peternakan Ternak Koi Kluster Peternakan Koi Kepanjenkidul
Kluster Peternakan Ikan
23 Peternakan Ikan Air Tawar Kepanjenkidul
Tawar (Panglima)
(sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

3. Peluang Investasi Kota Blitar


Dari sisi pemasaran, 8 sektor yang ada di Kota Blitar memiliki potensi pasar baik dalam daerah
maupun luar daerah. Dari hasil verifikasi lapangan dilakukan untuk melihat kesiapan peluang investasi
yang ditetapkan berdasarkan 8 sektor kriteria penilaian kelayakan investasi. Berikut diuraikan masing-
masing peluang investasi yang siap ditawarkan di setiap sektor berdasarkan hasil analisis dan verifikasi
faktual di lapangan. Berikut peluang investasi di 8 sektor tersebut:
a. Sektor Pariwisata
Sebagai destinasi wisata utama di Kota Blitar, Kawasan Wisata Makam Bung Karno (Museum,
Makam, dan Perpustakaan Nasional) merupakan destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi
wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Setiap tahun wisatawan di
Kawasan Wisata Makam Bung Karno terus mengalami peningkatan. Selain itu beberapa destinasi
wisata lain mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Akan tetapi pada tahun 2020 jumlah
pengunjung destinasi tempat wisata khususnya Kawasan Makam Bung Karno menjadi turun secara
signifikan. Jumlah pengunjung Makam Bung Karno dan Perpustakaan Bung Karno pada tahun 2020
sampai bulan Mei hanya 75.937, sedangkan pengunjung Perpustakaan Bung Karno 145.362 dan di
dominasi wisatawan lokal. Penurunan jumlah pengunjung dikarenakan adanya pandemi Corona Virus
Disease (COVID-19) yang menyebabkan adanya larangan bepergian baik pada level nasional maupun
internasional.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar jumlah
pengunjung pada tahun 2019 sebelum adanya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) diketahui
bahwa dominasi kunjungan wisatawan adalah pada destinasi tempat wisata Makam Bung Karno dan
Perpustakaan Nasional Bung Karno. Pada rentang tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 kunjungan
di destinasi tempat wisata Makam Bung Karno dan Perpustakaan Bung Karno adalah 509.886

40
pengunjung (Makam Bung Karno), dan 707.985 pengunjung (Perpustakaan Bung Karno) tahun 2018,
sedangkan tahun 2019 adalah 699.248 pengunjung (Makam Bung Karno), dan 626.399 (Perpustakaan
Nasional Bung Karno).
Hal tersebut menunjukkan bahwa Kawasan Wisata Makam Bung Karno merupakan simbol
wisata Kota Blitar. Selain itu, dengan adanya Kawasan Wisata Makam Bung Karno menunjukkan suatu
indikasi bahwa Kota Blitar belum memiliki variasi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan
distribusi wisatawan ke destinasi tempat wisata lainnya. Maka perlu adanya strategi yang menjadikan
hal tersebut sebagai peluang investasi dalam menjadikan Kawasan Makam Bung Karno sebagai pintu
masuk wisatawan yang kemudian dapat di distribusikan ke daya tarik wisata lain yang memiliki potensi
namun belum cukup populer di Kota Blitar.
Melihat dari hasil observasi, terhadap kondisi eksisting Kawasan Makam Bung Karno yang
teridentifikasi dari wawancara dengan para pelaku usaha ataupun dengan pihak terkait, serta
keterkaitan antara lokasi aset daerah dengan Kawasan Makam Bung Karno maka teridentifikasi lokasi
yang berpotensi untuk ditawarkan menjadi peluang investasi. Peluang investasi yang ditawarkan di
Kawasan Makam Bung Karno adalah:
a. Penataan PKL UMKM
Penataan PKL bisa dalam bentuk pengembangan lokasi dengan penyediaan beberapa fasilitas
publik yang nyaman dan humanis. Penyediaan fasilitas publik dapat dilakukan dengan
pembangunan beberapa fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang didukung dengan RTH
(Ruang Terbuka Hijau) dan toilet umum.
b. Kerjasama antara penyedia jasa akomodasi dan wisata dengan Pemerintah Kota
Peluang investasi meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Kota berupa pengadaan paket
destinasi wisata lainnya di Kota Blitar dengan akses pertama dari Kawasan Makam Bung
Karno yang kemudian dapat di distribusikan ke daya tarik wisata (DTW) lain.
c. Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan aset daerah di Kota Blitar yang dekat dengan wilayah Kawasan Makam Bung
Karno untuk dikembangkan dapat berupa tanah, dan bangunan. Aset yang berupa tanah dapat
dikembangkan sebagai obyek wisata yang lengkap. Sedangkan aset yang berupa bangunan
dapat dikembangkan sebagai homestay untuk wisatawan.
d. Kegiatan Event Budaya
Peluang investasi di Kawasan Makam Bung Karno dapat dikembangkan juga dari
pengembangan kegiatan event budaya. Kegiatan event budaya dapat dilakukan dengan
menggandeng pelaku industri kreatif. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan jejaring yang

41
bisa mendatangkan potential buyer. Sehingga dapat membangun branding Kota Blitar yang
tidak hanya Kawasan Wisata Makam Bung Karno saja.
e. Jasa Layanan Transportasi
Pelayanan angkutan pariwisata yang ada di wilayah Kawasan Makam Bung Karno saat ini
masih menggunakan becak, sedangkan angkutan pariwisata dengan menggunakan bus
merupakan kendaraan carter yang digunakan wisatawan. Penggunaan angkutan umum reguler
oleh wisatawan belum ada sehingga tidak adanya pelayanan angkutan umum dalam melayani
trayek menuju obyek wisata lainnya yang juga potensial di Kota Blitar. Maka peluang investasi
dari jasa layanan transportasi yang dapat dikembangkan adalah perencanaan angkutan umum
wisata.yang dapat menjangkau obyek wisata di Kota Blitar. Model angkutan pariwisata bisa
menggunakan layanan bus angkutan khusus pariwisata (bus atap terbuka khusus) untuk
wisata perkotaan. Dapat juga dikembangkan dengan penambahan jalur-jalur obyek wisata
potensial yang teratur, jadi tidak hanya melayani rute wisata perkotaan. Penambahan jalur
wisata dapat memanfaatkan jejaring pihak perhotelan dan pihak tour travel lokal.
Secara umum dari 21 total Daya Tarik Wisata (DTW) di Kota Blitar terdapat tujuh peluang
investasi yang siap ditawarkan. Peluang investasi tersebut sudah disesuaikan dengan potensi obyek
wisata yang berada di Kota Blitar dengan melakukan pemetaan dan pertimbangan terhadap kondisi
Daya Tarik Wisata (DTW) Kota Blitar yaitu 5A (Aksesbilitas, Akomodasi, Atraksi, Aktifitas, dan
Amenities atau Fasilitas). Peluang investasi dari sektor pariwisata adalah sebagai berikut:
Tabel Peluang Investasi Sektor Pariwisata
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Pengembangan industri Industri kecil berupa PKL dan UMKM Kota Blitar dapat ditata dan
kecil area DTW dikembangkan secara terpadu pada area sekitar DTW.
2 Pengembangan Wisata Wisata kampung kreatif dapat mengembangkan paket wisata
Edukasi edukasi dengan segment usia pelajar secara lebih baik, sebagai
diversifikasi usaha wisata untuk menambah daya tarik pada sektor
wisata.
3 Pengembangan Potensi sumber daya manusia yang terampil dari para pelaku
Lembaga Pelatihan usaha kerajinan dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan
Kampung Kreatif lembaga pelatihan keterampilan bersertifikasi dengan tenaga
pengajar berasal dari pelaku usaha kerajinan yang sudah lama
berkecimpung di Kota Blitar.
4 Penguatan Paguyuban Kampung kreatif yang memiliki hasil kerajinan tangan dapat lebih
Kerajinan Kampung bersinergi satu sama lain dengan membentuk paguyuban, yang
Kreatif dapat berfungsi sebagai wadah manajemen bisnis untuk

42
No Peluang Investasi Deskripsi
optimalisasi pemasaran pada level nasional maupun eksport, serta
sebagai wadah pengembangan produk maupun sumber daya
manusia.
5 Integrasi Paket Destinasi Kawasan wisata Makam Bung Karno dapat menjadi pintu gerbang
Wisata wisatawan menuju potensi DTW yang lain, integrasi jalur dan paket
destinasi wisata menggandeng sektor perhotelalan dan jasa
layanan seperti tour & travel untuk media promosi.
6 Pengembangan jasa Jumlah pengunjung DTW yang meningkat setiap tahun dapat
akomodasi menjadi peluang dalam pengembangan sektor jasa akomodasi,
seperti hotel maupun homestay.
7 Optimalisasi Retribusi Jumlah pengunjung yang besar dan sebaran lokasi DTW di seluruh
Parkir wilayah Kota Blitar, dapat menjadi peluang jasa usaha parkir yang
apabila dikelola dengan manajemen yang professional dan
teknologi serta sistem tiket parkir yang modern dapat berkontribusi
pada PAD dan dari sisi pengunjung juga lebih mendapatkan rasa
kenyamanan dan aman (segi tempat, harga) ketika memarkirkan
kendaraannya.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

b. Sektor Perdagangan
Pengembangan perdagangan di Kota Blitar diarahkan untuk meningkatkan sistem kelancaran
distribusi barang di dalam dan luar daerah melalui peningkatan prasarana perdagangan, mendorong
ketersediaan barang dan jasa sehingga tercapai kestabilan harga yang layak bagi produsen dan
terjangkau oleh masyarakat. Dengan banyaknya jumlah sektor perdagangan di Kota Blitar maka
potensi pengembangan untuk jenis potensi perdagangan besar bahan makanan dan minuman, dan
hasil peternakan dan perikanan yang dapat dikembangkan adalah:
a. Pengembangan pasar agribisnis (perkebunan, pertanian, dan peternakan)
b. Pengembangan kawasan industri pergudangan
Secara umum dari 34 total potensi sektor perdagangan di Kota Blitar terdapat enam peluang
investasi yang siap ditawarkan. Peluang investasi tersebut sudah disesuaikan dengan potensi sektor
perdagangan yang berada di Kota Blitar dengan melakukan pemetaan dan pertimbangan terhadap
kondisi eksisting. Peluang investasi dari sektor pariwisata adalah sebagai berikut:

Tabel Peluang Investasi Sektor Perdagangan

43
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Penjualan Kendaraan Daya beli warga Kota Blitar yang meningkat, kebutuhan
Bermotor (Mobil dan transportasi dan mobilitas yang tinggi serta pangsa pasar Kota
Motor) Blitar terhadap cakupan area Blitar Raya yang luas menjadi
peluang investasi.
2 Penjualan Aksesoris dan Daya beli warga Kota Blitar yang meningkat dan bertambahnya
Suku Cadang jumlah kendaraan bermotor menyebabkan kebutuhan akan
Kendaraan Bermotor aksesoris dan suku cadang juga meningkat.
3 Pengembangan Pasar Pengumpulan distribusi barang terpusat dari komoditas dan produk
Agribisnis Terpadu olahan bahan makanan dari seluruh area Blitar Raya.
4 Pengembangan Pemanfaat lahan untuk menyimpan stok komoditas produk FMCG
Kawasan Industri (Fast Moving Consumer Goods) dalam jumlah besar yang mampu
Pergudangan melayani area Blitar Raya, yang disertai dengan pemanfaatan
teknologi penyimpanan barang yang lebih baik dan tahan lama.
5 Pengembangan tempat Meningkatnya kebutuhan kegiatan berkumpul masyarakat, dan
event pada dapat menjadi sarana penggerak ekonomi pada sektor jasa
perdagangan makanan layanan (Event Organizer). Contoh event kegiatan masyarakat
(kuliner) seperti acara pernikahan, atau pun acara gathering yang trend saat
ini dilakukan di tempat outdoor.
6 Retail franchise Daya beli warga Kota Blitar yang meningkat dan awareness
perdagangan besar masyarakat terhadap produk dari brand besar skala regional
maupun nasional yang cukup tinggi, serta persepsi masyarakat
terhadap kualitas produk dan layanan purna jual yang diperoleh
dari retail perdagangan dengan brand besar, dapat menjadi
peluang investasi dari retail perdagangan besar untuk masuk
menanamkan modal di Kota Blitar. Contohnya seperti retail
perdagangan makanan (KFC), dan kebutuhan rumah tangga (Hy-
Fresh).
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

c. Sektor Perindustrian
Kebijakan sektor industri di Kota Blitar adalah mendorong usaha mikro agar berkembang
menjadi usaha kecil, kemudian menjadi usaha menengah, dan pada akhirnya menjadi usaha besar.
Keberadaan industri kecil dan menengah di Kota Blitar sangat penting dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, karena dengan banyaknya jumlah industri kecil dan menengah merupakan
tolak ukur bahwa Kota Blitar dapat berkembang melalui industri pengolahan. Dengan melihat tolak ukur

44
perkembangan sektor perindustrian di Kota Blitar maka akan mendorong peluang investasi. Peluang
investasi di sektor perindustrian antara lain:
Tabel Peluang Investasi Sektor Perindustrian
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Pengembangan Pemanfaatan lahan untuk menata kawasan industri pengolahan
Kawasan Industri secara terpadu
Pengolahan
2 Pengembangan Pembangunan fasilitas pendukung (gudang, peralatan) pada
Kawasan Industri Kreatif kawasan industri kreatif untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas
produksi.
3 Pengembangan Wisata Industri makanan yang sudah memiliki brand kuat di kawasan Blitar
Kuliner Raya, seperti es drop dapat dikembangkan menjadi wisata kuliner
yang disertai pengembangan varian produk dari industri makanan
itu sendiri.
4 Pengembangan brand Industri makanan yang sudah memiliki brand kuat di kawasan Blitar
franchise pada industri Raya, seperti es drop dapat dikembangkan menjadi franchise
makanan melalui kerja sama kemitraan dalam bentuk outlet-outlet penjualan
di daerah lain.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

d. Sektor Pertanian dan Peternakan


Berdasarkan hasil analisis dan survei lapangan yang dilakukan pada sektor pertanian dan
peternakan Kota Blitar, ditemukan beberapa peluang investasi yang dapat dilakukan, yaitu :
Tabel Peluang Investasi Sektor Pertanian dan Peternakan
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Pengembangan Pasar Pengumpulan distribusi barang terpusat dari komoditas dan olahan
Agribisnis Terpadu hasil tani dan ternak dari seluruh area Blitar Raya
2 Pengembangan Pemanfaat lahan untuk menyimpan stok komoditas hasil tani dan
Kawasan Industri ternak dalam jumlah besar yang mampu melayani area Blitar Raya,
Pergudangan yang disertai dengan pemanfaatan teknologi penyimpanan hasil
tani dan ternak yang lebih baik dan tahan lama.
3 Peningkatan dan Penguatan brand komoditas hasil tani dan ternak dalam hal
pengembangan merek pengemasan, labeling dan sertifikasi produk serta mencoba varian
komoditas produk organik untuk segment pasar kelas menengah yang umum

45
No Peluang Investasi Deskripsi
ada di perkotaan,
Diversifikasi produk mentah menjadi produk olahan dengan nilai
tambah pada komoditas hasil tani, contohnya cabai menjadi bubuk
cabai siap konsumsi, atau daging menjadi frozen food.
4 Pengembangan bisnis Melihat pangsa pasar tani dan ternak yang besar di Blitar Raya,
distribusi dan alat Kota Blitar dapat menjadi pusat pengembangan distributor besar
pendukung produksi dalam hal alat produksi, bibit/benih, pupuk, obat dan vitamin untuk
pelaku usaha tani dan ternak wilayah Blitar Raya.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

e. Sektor Perumahan
Melihat dari hasil observasi, terhadap kondisi eksisting potensi sektor perumahan yang
teridentifikasi, maka teridentifikasi pula lokasi yang berpotensi untuk ditawarkan menjadi peluang
investasi. Sehingga perkembangan sektor perumahan merata di seluruh kecamatan di Kota Blitar,
khususnya Kecamatan Sukorejo. Peluang investasi dari sektor perumahan yang dapat ditawarkan
adalah :

Tabel Peluang Investasi Sektor Perumahan


No Peluang Investasi Deskripsi
1 Pembukaan Lahan Baru Berdasarkan dokumen RDTR Kota Blitar Tahun 2017 – 2037 arah
pengembangan sektor perumahan lebih dipusatkan di selatan Kota
Blitar dan dengan kondisi pemetaan yang sudah dilakukan,
peluang investasi pembangunan perumahan ada di daerah Kel.
Klampok, dan Plosokerep.
2 Pengembangan Perumahan yang sudah ada saat ini dapat melakukan
Kawasan Perumahan pengembangan dengan perluasan lahan di sekitar kawasan
dengan perluasan lahan perumahan yang sudah ada.
3 Pengembangan Mengembangkan kawasan budidaya terbangun secara vertikal di
kawasan perumahan kawasan pusat kota yang termasuk pemukiman dengan kepadatan
vertikal tinggi.
(rusun/apartemen)
4 Pengembangan Kawasan perumahan yang tidak dihuni bisa dijadikan homestay
kawasan perumahan dengan segment pasar pelajar, pelaku perjalanan usaha maupun

46
No Peluang Investasi Deskripsi
sebagai homestay wisatawan yang berkunjung ke Kota Blitar.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

f. Sektor Perhotelan
Melihat dari hasil observasi dan perhitungan, terhadap kondisi eksisting potensi sektor
perhotelan yang teridentifikasi, maka teridentifikasi pula lokasi yang berpotensi untuk ditawarkan
menjadi peluang investasi. Sehingga perkembangan sektor perhotelan tidak hanya merata tetapi
diharapkan muncul investasi pada sektor perhotelan yang baru. Peluang investasi dari sektor
perhotelan yang dapat ditawarkan adalah :
Tabel Peluang Investasi Sektor Perhotelan
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Pengembangan Kawasan perumahan yang tidak dihuni bisa dijadikan homestay
kawasan perumahan dengan segment pasar pelajar, pelaku perjalanan usaha maupun
sebagai homestay wisatawan yang berkunjung ke Kota Blitar.
2 Integrasi Paket Destinasi Kawasan wisata Makam Bung Karno dapat menjadi pintu gerbang
Wisata wisatawan menuju potensi DTW yang lain, integrasi jalur dan paket
destinasi wisata menggandeng sektor perhotelalan dan jasa
layanan seperti tour & travel untuk media promosi.
3 Kerja sama dengan Hotel dapat dijadikan sebagai mitra kerjasama dalam promosi
Pemerintah Daerah komoditas unggulan daerah sebagai pintu masuk dan display
untuk promosi kepada warga luar daerah yang melakukan perjalanan dari ataupun
komoditas unggulan menuju Kota Blitar.
4 Pengembangan tempat Meningkatnya kebutuhan kegiatan berkumpul masyarakat, dan
perhotelan untuk event dapat menjadi sarana penggerak ekonomi pada sektor jasa
kegiatan masyarakat layanan (Event Organizer). Contoh event kegiatan masyarakat
seperti acara pernikahan, atau pun acara gathering yang trend saat
ini dilakukan di tempat outdoor.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)
g. Sektor Jasa Layanan
Sektor ini memberikan gambaran pada kawasan perkotaan dimana keterbatasan lahan, dan
demografi penduduk yang umumnya nilai IPM serta jumlah angkatan kerja terampil cukup tinggi, justru
mendorong sektor tersier menjadi salah satu sektor yang pertumbuhan ekonominya cukup pesat. Hal
ini menunjukkan adanya diversifikasi sektor unggulan pada Kota Blitar sebagai wilayah perkotaan,
bukan hanya sebagai produsen hasil bahan mentah ataupun wilayah pengolah, tapi sebagai daerah
yang mampu menyediakan tenaga kerja yang terampil dan ahli dalam memberikan pelayanan yang

47
terbaik. Melihat kualitas sumber daya manusia Kota Blitar berdasar nilai IPM dan jumlah angkatan kerja
terampil di Kota Blitar, sektor jasa layanan memiliki banyak spot potensi untuk bisa dikembangkan di
Kota Blitar. Beberapa peluang investasi pada sektor jasa layanan, adalah sebagai berikut :
Tabel Peluang Investasi Sektor Perdagangan
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Retail franchise jasa Daya beli warga Kota Blitar yang meningkat dan awareness
layanan masyarakat terhadap jasa layanan dari brand besar skala regional
maupun nasional yang cukup tinggi, serta persepsi masyarakat
terhadap kemudahan dan kualitas layanan yang diperoleh dari
retail jasa layanan dengan brand besar, dapat menjadi peluang
investasi dari retail jasa layanan untuk masuk menanamkan modal
di Kota Blitar. Contohnya seperti Jasa Layanan Kesehatan (Lab.
Prodia), dan Jasa Telekomunikasi (Biznet).
2 Jasa Layanan Pada bidang layanan perawatan kecantikan, dimana tingkat daya
Kesehatan beli dan awareness terhadap jasa ini di wilayah perkotaan
sangatlah besar. Pada bidang layanan pemeriksaan kesehatan,
pandemi Covid-19 telah merubah cara pandang masyarakat dalam
pola hidup yang sehat, check-up medis secara berkala sudah
menjadi kebutuhan masyarakat, ketersediaan laboratorium klinis
kesehatan dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut.
3 Jasa Layanan Dengan IPM yang tinggi, warga Kota Blitar cukup memiliki
Pendidikan awareness yang tinggi terhadap keperluan akses dan ragam
pendidikan yang lebih luas. Dengan banyaknya tingkat partisipasi
pendidikan dan UMKM yang ada di Kota Blitar, peluang investasi
dalam bimbingan belajar maupun lembaga pelatihan cukup
menjanjikan.
4 Jasa Layanan Dapat dijadikan sebagai mitra kerjasama dalam promosi komoditas
Transportasi unggulan daerah sebagai pintu masuk dan display kepada warga
luar daerah yang melakukan perjalanan dari ataupun menuju Kota
Blitar.
Penyediaan informasi jalur destinasi wisata Kota Blitar yang disertai
paket penyewaan kendaran bermotor ataupun akomodasi untuk
kemudahan konsumen ketika berkunjung ke Kota Blitar.
5 Jasa Layanan Di era digital dan marketplace yang begitu banyak saat ini,
Pengiriman barang dan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi barang secara

48
No Peluang Investasi Deskripsi
ekspedisi online sangat dibutuhkan. Luasnya cakupan area Blitar Raya dan
ragam komoditas produk yang sangat banyak jumlahnya, membuka
peluang investasi di bidang jasa layanan pengiriman barang dan
ekpedisi ini.
6 Jasa Layanan Wisata Penyediaan informasi jalur destinasi wisata Kota Blitar yang disertai
dan Perjalanan paket penyewaan kendaran bermotor ataupun akomodasi untuk
kemudahan konsumen ketika berkunjung ke Kota Blitar.
7 Jasa Layanan Informasi Kebutuhan askes informasi yang tinggi di lingkungan perkotaan,
dan Telekomunikasi dan pilihan jumlah provider layanan ini masih terbatas, kesempatan
untuk peluang investasi cukup baik mengingat konsumsi terhadap
internet yang setiap tahun terus tumbuh dengan pesat.
Demografi dan budaya Kota Blitar yang banyak diisi oleh angkatan
kerja pada usia produktif. Membuka peluang investasi pada co-
working space untuk mewadahi angkatan kerja terampil yang pada
saat ini banyak berkerja lepas/freelance yang membutuhkan
tempat, akses informasi dan promosi yang berkualitas di era
revolusi industri digital ini.
8 Jasa Layanan Kesibukan warga perkotaan dalam menjalani aktivitas sehari-hari
kebersihan dan rumah menjadi peluang investasi di bidang jasa layanan kebersihan
tangga seperti jasa binatu pakaian, cuci sepatu, cuci dan salon kendaraan
bermotor.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

h. Sektor UMKM
Melihat dari hasil observasi dan perhitungan, terhadap kondisi eksisting potensi sektor kluster
UMKM yang teridentifikasi, maka terdapat potensi yang akan dikembangkan sebagai peluang investasi.
Sehingga perkembangan sektor kluster UMKM tidak hanya merata akan tetapi produksi penjualan akan
semakin naik dan menjadi branding produk komoditas unggulan Kota Blitar. Peluang investasi dari
kluster UMKM yang dapat ditawarkan adalah:
Tabel Peluang Investasi Kluster UMKM
No Peluang Investasi Deskripsi
1 Penataan PKL UMKM Industri kecil berupa PKL dan UMKM Kota Blitar dapat ditata dan
dikembangkan secara terpadu pada area sekitar DTW.
2 Pengembangan Pusat Pemanfaat lahan baru untuk pemusatan kegiatan pemasaran
Perbelanjaan Produk produk UMKM daerah, bisa dalam bentuk kompleks ruko sebagai

49
No Peluang Investasi Deskripsi
UMKM tempat display penjualan komoditas yang disertai fasilitas umum
seperti playground, tempat ibadah, sehingga dapat menarik minat
warga untuk datang sebagai potential buyer.
3 Pengembangan Pasar Pengumpulan distribusi barang terpusat dari komoditas dan produk
Agribisnis Terpadu olahan hasil peternakan dan perikanan dari seluruh area Blitar
Raya
4 Penguatan Paguyuban Kampung kreatif yang memiliki hasil kerajinan tangan dapat lebih
Kerajinan Kampung bersinergi satu sama lain dengan membentuk paguyuban, yang
Kreatif dapat berfungsi sebagai wadah manajemen bisnis untuk
optimalisasi pemasaran pada level nasional maupun eksport, serta
sebagai wadah pengembangan produk maupun sumber daya
manusia.
5 Pengembangan Potensi sumber daya manusia yang terampil dari para pelaku
Lembaga Pelatihan usaha kerajinan dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan
Industri Kreatif lembaga pelatihan keterampilan bersertifikasi dengan tenaga
pengajar berasal dari pelaku usaha kerajinan yang sudah lama
berkecimpung di Kota Blitar.
6 Pengembangan Industri Pemanfaatan lahan untuk menata kawasan industri pengolahan
Pengolahan secara terpadu
7 Pengembangan Industri Industri makanan UMKM dapat dikembangkan menjadi wisata
Kuliner kuliner Kota Blitar melalui penguatan brand, pengemasan makan
dan varian produk. Contoh seperti pengembangan produk Tahu
menjadi frozen food yang memiliki nilai tambah produk.
8 Optimalisasi Retribusi Jumlah pengunjung yang besar dan sebaran lokasi PKL UMKM di
Parkir seluruh wilayah Kota Blitar, dapat menjadi peluang jasa usaha
parkir yang apabila dikelola dengan manajemen yang professional
dan teknologi serta sistem tiket parkir yang modern dapat
berkontribusi pada PAD dan dari sisi pengunjung juga lebih
mendapatkan rasa kenyamanan dan aman (segi tempat, harga)
ketika memarkirkan kendaraannya.
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

4. WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar


Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar dibuat didalam suatu Sistem Informasi Geografis
(SIG) yang dibangun berbasis website, yang dapat diakses secara online. Peta Potensi dan Peluang

50
Investasi Kota Blitar berbasis WebGIS ini merupakan suatu peta dan sistem informasi potensi daerah
yang bersifat dinamis. Bukan sekedar peta statis yang hanya menampilkan informasi dari konten
tematik yang ada pada peta. Dinamis dalam hal ini memiliki beberapa artian, yaitu :
1. Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar merupakan peta tematik yang dapat
menggabungkan beberapa pilihan layer data wilayah administrasi, pola ruang, infrastruktur
dan sektor potensi unggulan yang ingin ditampilkan secara keseluruhan atau sebagian
saja.
2. Sistem Informasi Geografis yang dibuat dalam WebGIS ini tidak hanya mengelola data
spasial dari potensi dan peluang investasi yang sudah terpetakan, tapi juga data informasi
lainnya, seperti perizinan, regulasi, artikel berita, dan profil potensi daerah. Sistem
informasi tersebut memungkinkan operator dari OPD DPM-Naker-PTSP Kota Blitar mampu
menambah (upload data), mengurangi (delete data), dan mengubah (edit) data yang sudah
ada pada sistem basis data, sehingga informasi yang akan ditampilkan dapat diperbarui
sesuai kebutuhan dan perkembangan potensi investasi di Kota Blitar.

Pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar berbasis WebGIS ini secara
sederhana dibagi menjadi dua bagian, yaitu pembangunan sistem basis data, dan pembangunan
lingkungan aplikasi WebGIS.
a. Sistem Basis Data Spasial WebGIS
Dalam pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar berbasis WebGIS dibutuhkan
suatu sistem basis data yang mampu mengelola berbagai data terkait potensi daerah dan juga
informasi daerah yang akan ditampilkan pada WebGIS. Data-data yang terdiri dari data spasial, data
ekonomi, dan data atribut lainnya seperti foto dan keterangan pendukung lainnya, perlu disimpan dan
dikelola sehingga dapat dipanggil secara cepat dan tepat pada aplikasi WebGIS. Untuk itu pada
kegiatan ini telah dibangun suatu sistem basis data berdasarkan data primer hasil survei lapangan dan
data sekunder lainnya yang berasal dari OPD-OPD di Kota Blitar. Aplikasi yang digunakan dalam
pembangunan sistem basis data pada kegiatan adalah PostgreSQL Versi 9.6.20 yang bersifat
opensource untuk kemudahan dalam operasional dan perihal hak cipta penggunaan aplikasi. Selain itu
dalam sistem basis data kegiatan ini disertai juga dengan ekstensi PostGIS Versi 3.1 sebagai plug-in
tambahan untuk kemudahan dalam mengelola data spasial yang berbentuk geometry.
Pada aplikasi WebGIS ini telah terbentuk sistem basis data yang dibangun berdasar desain
tampilan UI/UX WebGIS, dan informasi apa saja yang akan ditampilkan serta otoritas admin pengelola
WebGIS. Sistem basis data tersebut terdiri dari beberapa tabel-tabel yang mengelola masing-masing
jenis entitas data yang tersimpan dalam WebGIS. Berikut ini merupakan gambaran sistem basis data

51
yang sudah terbangun dalam kegiatan Pembuatan Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar
berbasis WebGIS :

Gambar ERD Basis Data WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)


Dari gambaran sistem basis data di atas, dapat terlihat sudah terbangun tabel-tabel beserta
entitas atributnya untuk dapat mengakomodir tampilan dan operasional sistem informasi aplikasi
WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar. Pada aplikasi webGIS ini telah dibuat tabel
potensi unggulan, kluster umkm, dan informasi daerah yang dapat di update melalui akses halaman
user admin setelah masuk melalui login OPD. Fasilitas login OPD ini sendiri, merupakan halaman
pengelola webGIS yang otoritas dan kewenangannya ada di bawah naungan Bidang Penanaman
Modal DPM-Naker-PTSP Kota Blitar.
b. Environment dan Alur Kerja Aplikasi WebGIS
Sistem Informasi WebGIS yang dibuat pada kegiatan pembuatan Peta Potensi dan Peluang
Investasi Kota Blitar, dibangun dari beberapa aplikasi pembangun bahasa dan sistem informasi.
52
Rancang bangun sistem WebGIS pada kegiatan ini dibagi menjadi dua sisi pembangunan, yaitu sisi
back-end dan sisi front-end. Sisi back-end dan sisi front-end sendiri terdiri dari beberapa tools atau
aplikasi opensource pembangun sistem WebGIS. Berikut ini merupakan gambaran lingkungan dan
aplikasi pembangun yang digunakan pada sistem informasi WebGIS Peta Potensi dan Peluang
Investasi Kota Blitar :

Tabel Environment Aplikasi WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

N Nama
Versi Keterangan Fungsi
o Program

Modul ekstensi tambahan :


1. php-curl
2. php-intl
1 PHP Ver. 7.4.18 3. php-
pdo_pgsql
4. php-pgsql Backend
Development
2 Tomcat Ver. 8.0 Kebutuhan Port No. : 8080

3 Apache Ver. 2.4 Kebutuhan Port No. : 80

4 Java JRE Ver. 11.0 Sebagai Ekstensi Tomcat

5 Geoserver Ver. 2.19

6 PostgreSQL Ver. 9.6.20


Database
Sebagai Ekstensi Management System
7 PostGIS Ver. 3.1
PostgreSQL

8 Leaflet Ver. 1.7.1

9 Bootstrap Ver. 5
Frontend
10 Javascript Ver. ES6
Development
11 JQuery Ver. 3.5.1

12 HTML Ver. 5
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

Dalam proses pembangunan aplikasi WebGIS dilakukan bekerja sama dengan Dinas
Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Blitar sebagai OPD yang berwenang dalam pengelolaan
jaringan informatika (sistem server) OPD yang ada di Kota Blitar. Setelah menentukan dan meng-

53
install environment pembangun aplikasi WebGIS, berikutnya dibuat alur kerja aplikasi berdasar fungsi
dan tampilan yang akan dihadirkan kepada end-user ketika mengakses informasi dalam WebGIS.
Berikut adalah gambaran alur kerja sistem informasi WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota
Blitar :

Gambar Dokumentasi Alur Program WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

Berikutnya alur kerja program WebGIS tersebut dijadikan acuan dalam proses penulisan
coding/pemrograman pada sisi-backend yang berkaitan dengan fungsional dan tata kelola sistem
informasi maupun sisi-frontend yang berkaitan dengan UI/UX tampilan WebGIS.
c. Fitur WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar
Berdasar sistem basis data dan environment aplikasi pendukung yang sudah dibangun dalam
sistem informasi WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar, terdapat fitur-fitur yang
dihadirkan. Fitur-fitur ini akan dijelaskan dan diberikan gambaran secara umum terhadap fungsi
operasionalitas yang dihadirkan dalam aplikasi WebGIS ini, untuk panduan penggunaan aplikasi
WebGIS dapat dilihat secara rinci pada Buku Modul Panduan Aplikasi WebGIS yang ditulis secara
terpisah dari Laporan Akhir ini. Fitur yang dihadirkan dalam aplikasi WebGIS Peta Potensi dan Peluang
Investasi Kota Blitar, adalah sebagai berikut :

1. Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

54
Aplikasi sistem informasi geografis (SIG) berbasis web ini dapat diakses melalui alamat
domain http://gis-investasi.blitarkota.go.id .Pada saat pengguna mengakses WebGIS ini
akan langsung masuk ke halaman awal/ landing page, yang berisi Peta Potensi dan
Peluang Investasi Kota Blitar. Sesuai dengan tema utama kegiatan ini, pengguna dapat
langsung melihat Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar. Hal ini didesain agar
user experience dari pengguna dapat berjalan secara optimal ketika menjelajah halaman
WebGIS. Sehingga diharapkan dapat memudahkan pada pengguna utamanya masyarakat
yang ingin mengakses informasi potensi dan peluang investasi Kota Blitar secara cepat
dan tepat. Selain tampilan peta, pengguna dapat melihat adanya pilihan tools pemetaan
dan pilihan layer data pada bagian kiri dan kanan ( sidebar) dari halaman peta potensi.
Serta terdapat menu pada bagian atas (navbar) yang berisi pilihan menu Inventarisasi
Potensi, Informasi Daerah, dan Button Login OPD.

Gambar Landing Page WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

2. Fitur Layer Data dan Tools Pengukuran Sederhana

Fitur layer data ditujukan untuk memudahkan pengguna WebGIS dalam memilih beberapa
set obyek layer yang akan ditampilkan pada Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota
Blitar. Layer data peta akan ditampilkan melalui sidebar yang terdapat pada sisi kanan
halaman WebGIS. Pilihan yang terdapat pada layer data terdiri dari pilihan Basemap, layer
wilayah administrasi dan pola ruang, layer infrastruktur, dan layer potensi investasi

55
unggulan. Dari pilihan-pilihan layer tersebut terdapat sub layer untuk mengakomodasi
sesuai kebutuhan masing-masing pengguna terhadap tema peta yang ingin ditampilkan.

Selain itu juga dihadirkan fitur tools pengukuran sederhana berupa alat pengukuran jarak,
luasan, dan radius pada WebGIS ini. Fitur tersebut ditempatkan pada sidebar sisi kanan
halaman WebGIS. Fitur ini ditujukan menjadi sarana bagi para pengguna untuk dapat
melakukan analisa pemetaan secara sederhana terhadap obyek-obyek potensi yang
ditampilkan pada Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar. Sehingga diharapkan
user experience pengguna dan informasi terkait potensi dan peluang investasi Kota Blitar
yang diperoleh dari WebGIS ini dapat lebih optimal.

Gambar Layer Data dan Tools Pengukuran WebGIS

(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

3. Fitur Inventarisasi Potensi

Fitur ini ditujukan untuk memudahkan pengguna WebGIS dalam melihat daftar potensi per
sektor, secara detail dalam bentuk tabulasi. Selain ditampilkan lokasi sebaran potensi
unggulan daerah melalui point marker pada halaman peta, potensi unggulan secara detail
juga ditampilkan melalui menu inventarisasi dalam bentuk daftar tabulasi, yang didalamnya
terdapat informasi potensi dan peluang investasi per sektor unggulan secara lebih rinci.
Melalui halaman menu inventarisasi ini juga pengguna dapat menuju halaman detail dari
tiap potensi unggulan. Melalui menu inventarisasi dan halaman detail potensi ini

56
diharapkan user experience pengguna dan informasi terkait potensi dan peluang investasi
Kota Blitar yang diperoleh dari WebGIS ini dapat lebih optimal.

Gambar Menu Inventarisasi dan Detail Potensi Daerah Kota Blitar

(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

4. Fitur Informasi Daerah

57
Fitur ini ditujukan untuk menfasilitasi OPD operator pengelola WebGIS, dalam hal ini
Bidang Penanaman Modal DPM-Naker-PTSP Kota Blitar, membagi informasi daerah
kepada pengguna WebGIS terkait proses perizinan, daftar regulasi terkait investasi, artikel
berita investasi daerah, dan juga profil potensi daerah Kota Blitar. Informasi yang
dihadirkan pada WebGIS terdiri dari :

a. Proses Perizinan Investasi


Fitur ini ditujukan untuk memberikan informasi terkait proses perizinan berusaha di
DPM-Naker-PTSP Kota Blitar kepada pengguna WebGIS. Selain itu pada fitur ini
pengguna dapat melakukan unduh data proses perizinan dan juga blanko permohonan
perizinan dalam bentuk file .pdf ataupun .docx.
b. Daftar Regulasi Investasi
Fitur ini ditujukan untuk memberikan informasi terkait produk hukum, baik aturan atau
regulasi yang berasal dari pusat hingga daerah terkait investasi usaha. Pada fitur ini
juga pengguna WebGIS dapat mengunduh file data regulasi dalam format .pdf.
c. Artikel Berita Investasi Daerah
Fitur ini ditujukan untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan ekonomi
dan peluang investasi di Kota Blitar pada khususnya. Sehingga diharapkan pengguna
WebGIS dapat mengikuti informasi di bidang Ekonomi Kota Blitar secara up to date.
d. Profil Potensi Daerah
Fitur ini ditujukan untuk memberikan informasi profil potensi daerah Kota Blitar serta
profil DPM-Naker-PTSP Kota Blitar yang mengelola WebGIS Peta Potensi dan
Peluang Investasi Kota Blitar. Melalui fitur ini pengguna WebGIS dapat mengetahui
profil dan kontak dari DPM-Naker-PTSP Kota Blitar.

Gambar Menu Informasi Daerah Kota Blitar

58
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

5. Fitur Login Admin OPD


Fitur ini digunakan sebagai akses masuk operator pengelola WebGIS menuju halaman
admin WebGIS. Pada halaman admin WebGIS terdapat beberapa fitur-fitur yang
memungkinkan operator admin dari OPD untuk mengelola konten informasi yang akan
ditampilkan pada WebGIS. Selain itu pada halaman ini juga difasilitasi pengelolaan user
admin, dengan otoritas utama pada super-user yang berwenang dalam menambahkan
atau pun mengurangi user admin. Fitur pada halaman admin ini utamanya bertujuan untuk
menfasilitasi operator admin dari OPD untuk menambah ( upload data), pengurangan
(delete data) dan merubah (edit data) terhadap isian data dari Inventarisasi Sektor Potensi,
dan Informasi Daerah (Perizinan, Regulasi, Berita, Profil) yang ingin ditampilkan, sehingga
data dalam WebGIS dapat berubah mengikuti perkembangan waktu yang ada.

Gambar Halaman Admin WebGIS Peta Potensi dan Peluang Investasi Kota Blitar

59
(Sumber : Hasil Analisis Penyusun, 2021)

60

Anda mungkin juga menyukai