Anda di halaman 1dari 16

BAB

Penetapan Sub BWP


Yang Diprioritaskan Penanganannya

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-1


Landasan Penetapan Sub BWP Prioritas
Secara umum, Sub BWP Prioritas dapat dipahami sebagai bagian dari suatu kawasan perkotaan
yang diutamakan pembangunannya dibandingkan dengan bagian wilayah yang lainnya karena
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Selain itu, kawasan yang diprioritaskan penanganannya
juga dipahami sebagai bagian dari suatu wilayah administrasi pemerintahan yang memiliki
karakteristik dan/atau persoalan khusus yang menyebabkan kawasan ini perlu untuk
diprioritaskan atau diberikan perhatian khusus dalam penanganannya. Apabila ada kesalahan
dalam mengantisipasi pola penanganan dan pemberian prioritas pada kawasan dengan
kebutuhan khusus tersebut akan berdampak terhadap proses dan capaian tujuan pembangunan
perkotaan secara keseluruhan.

Penetapan Sub BWP Prioritas dari Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang merupakan
upaya perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan ke dalam penanganan bagian dari
Kawasan Perkotaan Lemahabang diprioritaskan. Penetapan kawasan yang diprioritaskan
penanganannya berfungsi :
a. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan dan atau melaksanakan revitaslisasi di kawasan yang
bersangkutan yang dianggap memiliki prioritas tinggi dibandingkan bagian dari desa-desa
lainnya di kawasan perkotaan Lemahabang ;
b. Sebagai dasar penyusunan rencana yang lebIh teknis, seperti RTBL dan rencana teknis
pembangunan yang lebih rinci lainnya; dan
c. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RDTR.

Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan


dengan kriteria :
a. Dapat merupakan faktor kunci pendukung perwujudan rencana pola ruang, rencana
jaringan prasarana, dan pelaksanaan peraturan zonasi di wilayah perencanaan;
b. Dapat mendukung tercapainya agenda pembangunan;
c. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang memiliki nilai penting dari sudut
kepentingan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya alam, dan/atau
teknologi tinggi, fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan/atau memiliki nilai
penting lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan wilayah perencanaan.
d. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang dinilai perlu dikembangkan,
diperbaiki, dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar tertentu berdasarkan
pertimbangan ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan.

Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya bertujuan untuk mengembangkan,


melestarikan, melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan,
dan/atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki
prioritas tinggi dibandingkan Sub-BWP lainnya. Sub-BWP yang diprioritaskan penanganannya
merupakan lokasi pelaksanaan salah satu program prioritas di kawasan perkotaan Lemahabang
.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-2


Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya berfungsi sebagai :
a. Dasar penyusunan RTBL dan rencana teknis pembangunan sektoral; dan
b. Dasar pertimbangan dalam penyusunan indikasi program prioritas RDTR.

Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya minimum


harus memuat :
a. Lokasi
Lokasi adalah tempat bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan
penanganannya. Lokasi bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan
penanganannya perlu digambarkan dalam peta. Batas delineasi lokasi bagian dari wilayah
perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan :
1) Batas fisik, seperti blok atau sub blok bila diperlukan;
2) Fungsi kawasan, seperti masing-masing zona dan sub zona;
3) Wilayah administrasi, seperti unit lingkungan RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dan
wilayah perencanaan/desa di Kawasan Perkotaan Lemahabang .
4) Penetuan secara kultural tradisional (traditional cultural – spatial units).
5) Penentuan berdasarkan kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama,
lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan
permukiman tradisional; dan
6) Penentuan berdasarkan jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat,
kawasan terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan
bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.

b. Tema Penanganan
Tema penanganan adalah program utama untuk setiap lokasi. Tema penanganan bagian
dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, dapat meliputi :
1) Perbaikan prasarana, sarana, dan blok/kawasan; contohnya melalui penataan
lingkungan permukiman kumuh/nelayan (perbaikan kampung), perbaikan desa pusat
pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;
2) Pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blok/kawasan; contohnya melalui
peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta
rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pasca bencana.
3) Pembangunan baru prasarana, sarana, dan blok/kawasan, contohnya melalui
pembangunan kawasan permukiman (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap
Bangun-Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa
agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D),
pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat
(high-control zone);
4) Pelestarian/perlindungan blok/kawasan, contohnya melalui pengendalian kawasan
pelestarian, revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan rawan bencana.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-3


Penetapan Sub BWP Prioritas
Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan
berdasarkan :
a. Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan;
b. Nilai penting di bagian dari wilayah perencanaan yang akan ditetapkan;
c. Kondisi ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan di bagian dari wilayah perencanaan yang
akan ditetapkan;
d. Usulan dari sektor;
e. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah perencanaan; dan
f. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya ditetapkan


dengan kriteria :
a. Dapat merupakan faktor kunci mendukung perwujudan rencana pola ruang, rencana
jaringan prasarana, dan pelaksanaan peraturan zonasi di wilayah perencanaan;
b. Dapat mendukung tercapainya agenda pembangunan;
c. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang memiliki nilai penting dari sudut
kepentingan ekonomi, sosial-budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi, fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan/atau memiliki nilai
penting lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan wilayah perencanaan; dan
d. Dapat merupakan bagian dari wilayah perencanaan yang dinilai perlu dikembangkan,
diperbaiki, dan/atau direvitalisasi agar dapat mencapai standar tertentu berdasarkan
pertimbangan ekonomi , sosial-budaya, dan/atau lingkungan.

Dasar pertimbangan penetapan kawasan yang diprioritaskan penanganannya di Kawasan


Perkotaan Lemahabang , meliputi :
a. Kesesuaian dengan tujuan penataan ruang BWP Lemahabang ;
b. Urgensi Penanganan
c. Kesesuaian dengan kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah
d. Kontribusi dalam penanganan permasalahan wilayah perkotaan

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut serta esensi dari Sub BWP Prioritas, proses
penentuan Sub BWP Prioritas di Kawasan Perkotaan Lemahabang dilakukan dengan terlebih
dahulu menetapkan kriteria dan indikator Sub BWP Prioritas.

Kriteria dipahami sebagai ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu; ukuran
yang menjadi dasar penilaian atau penetapan dalam pemilihan kawasan, dimana ukuran
tersebut didasarkan pada tinjauan akademis dan menjadi kesepakatan semua pihak yang terkait.
Selanjutnya Indikator dipahami sebagai sesuatu yang dapat menjadi petunjuk; sesuatu yang
dapat mengukur atau menjamin terpenuhinya penetapan sesuatu dan parameter dipahami
sebagai xapaian yang ingin dicapai berdasarakan indikator yang telah disusun.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-4


Dasar Pertimbangan Pengembangan Kriteria dan Indikator :
(1). Aspek pertimbangan pemilihan Sub BWP prioritas minimal mempertimbangkan :
 Urgensi Penanganan;
 Kesesuaian dengan kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah;
 Kontribusi dalam penanganan permasalahan wilayah perkotaan;
 Kontribusi dalam perbaikan aspek kawasan terbangun kawasan;

(2). Metode Penilaian :


 Menentukan indikator dan parameter penilaian pada setiap kriteria;
 Melakukan penilaian kuantitatif pada setiap parameter di setiap kawasan
permukiman;

(3). Guna menunjang proses penentuan Sub BWP prioritas, diperlukan perangkat berupa
kriteria dan indikator yang menjadi dasar penetapan prioritas penanganan suatu kawasan.

Pada tabel berkut dapat dilihat kriteria, indikator dan parameter penilaian yang digunakan
dalam menetapkan Sub BWP Priroritas di Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang.

Tabel 6.1
Kriteria, Indikator dan Parameter Penilaian Sub BWP Prioritas di Kawasan Perkotaan
Lemahabang

NILAI
KRITERIA INDIKATOR PARAMETER PENILAIAN
SKOR

A. NILAI 1. Kesesuaian dengan sangat rendah, tidak memiliki 1


STRATEGIS tujuan penataan ruang hubungan sama sekali dengan tujuan
KAWASAN BWP Kecamatan BWP
Lemahabang
rendah, tidak memiliki hubungan 2
secara langsung dengan tujuan BWP

sedang, menunjang salah satu fungsi 3


utama tujuan pengembangan kota

tinggi, memiliki hubungan yang erat 4


dengan fungsi utama yang menunjang
tujuan pengembangan perkotaan

sangat tinggi, memiliki hubungan yang 5


sangat erat dan sangat bersesuaian
dengan pengembangan perkotaan

B. URGENSITAS 2. Tingkat kepentingan tidak penting, apabila kondisi yang 1


PENANGANAN penanganan kawasan akan direncanakan tidak sesuai dengan
pengembangan perkotaan

kurang penting, apabila kondisi yang 2


direncanakan kurang didukung oleh
sarana pelayanan umum
pengembangan perkotaan

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-5


NILAI
KRITERIA INDIKATOR PARAMETER PENILAIAN
SKOR

cukup penting, apabila kondisi yang 3


direncanakan cukup tersedia untuk
pengembangan perkotaan

penting, bila pengembangan baru 4


didukung oleh sarana pelayanan umum
dan sesuai dengan pengembangan
perkotaan

sangat penting, bila kondisi yang akan 5


direncanakan bersesuaian dan sangat
potensial dalam pengembangan
perkotaan

C. POTENSI/ 3. Kondisi Sosial, tidak menunjang, bila direncanakan 1


PELUANG Ekonomi dan dapat memicu pertumbuhan kawasan
PENANGANAN Lingkungan dan kondisi lingkungan kurang
menunjang)

kurang menunjang, bila direncanakan 2


dapat memicu pertumbuhan kawasan
dan kondisi lingkungan cukup
menunjang)

cukup menunjang, bila direncanakan 3


dapat memicu pertumbuhan kawasan
dan kondiisi lingkungan cukup
menunjang)

menunjang, bila direncanakan dapat 4


memicu pertumbuhan kawasan dan
kondisi lingkungan menunjang dalam
pengembangan perkotaan

sangat menunjang, bila direncanakan 5


dapat memicu pertumbuhan kawasan
dan kondisi lingkungan sangat
menunjang dalam pengembangan
perkotaan

4. Daya Dukung dan sangat rendah, ketersediaan ruang 1


Daya Tampung untuk pengembangan perkotaan tidak
tersedia tetapi memiliki kesesuain
terhadap rencana pola ruang

rendah, daya dukung rendah daya 2


tampung sedikit, akan tetapi memiliki
kesesuain terhadap rencana pola ruang

sedang, daya dukung rendah daya 3


tampung banyak, akan tetapi memiliki
kesesuain terhadap rencana pola ruang

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-6


NILAI
KRITERIA INDIKATOR PARAMETER PENILAIAN
SKOR

tinggi, daya tampung dan daya 4


dukung seimbang memiliki
kecenderungan dikembangkan sesuai
dengan rencana pola ruang yang tinggi

sangat tinggi, daya dukung besar daya 5


tampung banyak memiliki kesesuaian
dengan rencana pola ruang yang sangat
tinggi
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Mengacu pada kriteria, indikator dan parameter yang telah ditetapkan pada bagian diatas, pada
tabel berikut dapat dilihat matrik penilaian terhadap setiap Sub BWP di Kawasan Perkotaan
Kecamatan Lemahabang.

Tabel 6.2
Matrik Penilaian Sub BWP Prioritas Berdasarkan Indikator Yang Telah Ditetapkan

Indikator Indikator Indikator Indikator


SUB BWP Skor
Penilaian - 1 Penilaian - 2 Penilaian - 3 Penilaian - 4

SUB BWP A 5 5 5 5 20

SUB BWP B 5 4 5 4 18

SUB BWP C 5 5 5 2 17

SUB BWP D 5 4 5 3 17

SUB BWP E 5 4 5 4 18

Sumber : Hasil Analisis, 2021

Berdasarkan tabel penilaian diatas, maka Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya di
Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang adalah Sub BWP A. Faktor utama yang membuat
Sub BWP A memiliki nilai yang cukup tinggi dalam penilaian berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan adalah karakteristik Sub BWP PLB. II yang merupakan pusat perkotaan dan
Kesesuaian dengan tujuan penataan ruang BWP Kecamatan Lemahabang, serta faktor
Urgensitas penanganan kawasan.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-7


Terkait dengan tujuan penataan ruang Bagian Wilayah Perkotaan Lemahabang, yaitu
“Mewujudkan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Lemahabang sebagai Pusat Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah yang Memberikan Kontribusi Optimal pada Pengembangan Fungsi
dan Peran Cirebon sebagai PKN”, maka peran dan fungsi yang ditetapkan pada masing-masing
sub BWP, diutamakan yang memiliki keterkaitan langsung dengan upaya perwujudan pusat
pelayanan skala regional berbasis fungsi perdagangan, jasa, pertanian tanaman pangan dan
pengembangan industri manufaktur.

Oleh karena itu, dengan mendalami eksistensi tiap sub BWP dalam upaya perwujudan tujuan
penataan ruang, maka kawasan yang diprioritaskan penanganannya merupakan kawasan yang
berada pada Pusat Perkotaan di Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang.

Untuk selanjutnya Sub BWP A ini yang direkomendasikan untuk ditindaklanjuti dengan
perencanaan Kawasan Prioritas yang ada didalam Sub BWP LMB.I sebagai kawasan yang
direkomendasikan sebagai kawasan yang akan ditindaklanjuti dengan perencanaan dalam
bentuk Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan ditindaklanjuti dengan
perencanaan teknis berupa DED, kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pembangunan
fisik berdasarkan hasil perencanaan teknis yang telah disusun.

Sub BWP A yang ditetapkan sebagai Sub BWP yang diprioritaskan pananganannya ini memiliki
luas lahan kurang lebih 368,55 Ha.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-8


Tabel 6.3
Luas Pola Ruang Sub BWP Prioritas (Sub BWP A) Kawasan Perkotaan Lemahabang

Zona Sub Zona Kode SZ Sub BWP Blok Luas (Ha)


A 10 1,31
11 6,37
2 1,41
3 0,91
Sempadan Sungai SS 4 0,72
Sempadan Sungai
5 1,39
6 0,08
7 0,23
9 1,85
Sempadan Sungai Total 14,27
Sempadan Sungai Total 14,27
Rimba Kota RTH-1 A 1 0,25
Rimba Kota Total 0,25
A 1 1,83
10 9,72
11 7,95
Taman Kota RTH-2
2 1,67
3 6,09
5 0,60
Taman Kota Total 27,85
Taman Kecamatan RTH-3 A 6 0,26
Taman Kecamatan Total 0,26
A 1 0,62
10 0,28
11 0,50
2 0,34
Taman Kelurahan RTH-4
4 0,15
5 0,24
7 0,37
9 1,09
Taman Kelurahan Total 3,58
Ruang Terbuka Hijau A 10 0,15
2 0,14
4 0,06
Taman RW RTH-5
6 0,04
8 0,24
9 0,49
Taman RW Total 1,11
A 1 0,10
2 0,18
4 1,67
Taman RT RTH-6
6 0,20
7 0,47
8 0,45
Taman RT Total 3,06
A 1 0,01
10 1,26
2 0,23
Pemakaman RTH-7 5 0,12
6 0,20
7 0,93
8 0,00

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6-9


Zona Sub Zona Kode SZ Sub BWP Blok Luas (Ha)
9 2,45
Pemakaman Total 5,19
Ruang Terbuka Hijau Total 41,30
A 1 4,98
10 6,50
11 0,22
2 3,90
Perumahan Kepadatan 4 2,98
R-2
Tinggi 5 10,66
6 6,88
7 12,62
8 6,05
9 11,06
Perumahan Kepadatan Tinggi Total 65,86
A 1 11,56
10 6,52
11 1,40
2 2,96
Perumahan Perumahan Kepadatan 3 10,23
R-3
Sedang 4 9,20
6 0,42
7 0,51
8 1,37
9 21,08
Perumahan Kepadatan Sedang Total 65,26
A 1 8,81
11 0,30
2 10,40
Perumahan Kepadatan 4 0,39
R-4
Rendah 5 7,15
6 0,41
7 0,48
9 1,89
Perumahan Kepadatan Rendah Total 29,83
Perumahan Total 160,95
A 1 2,90
10 1,50
11 0,93
Skala BWP K-2
2 0,28
6 0,37
7 3,21
Skala BWP Total 9,19
A 1 0,94
Perdagangan dan Jasa 10 3,23
2 1,38
4 1,01
Skala Sub BWP K-3 5 0,78
6 0,02
7 1,44
8 1,36
9 4,15
Skala Sub BWP Total 14,30
Perdagangan dan Jasa Total 23,49
A 1 0,87
Perkantoran Perkantoran KT
3 0,25

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 10


Zona Sub Zona Kode SZ Sub BWP Blok Luas (Ha)
5 0,22
6 0,41
8 0,25
Perkantoran Total 1,99
Perkantoran Total 1,99
A 1 0,43
10 4,46
4 0,25
Skala Kecamatan SPU-2 6 0,79
7 0,96
8 0,12
9 1,17
Skala Kecamatan Total 8,18
A 1 0,32
Sarana Pelayanan Umum 2 0,32
4 0,58
Skala Kelurahan SPU-3
5 0,69
6 0,19
7 0,24
Skala Kelurahan Total 2,35
A 1 0,05
Skala RW SPU-4 2 0,03
9 0,18
Skala RW Total 0,25
Sarana Pelayanan Umum Total 10,78
A 1 0,26
10 16,51
Kawasan Peruntukkan 11 0,04
Kawasan Peruntukkan KPI
Industri 4 1,34
Industri
5 2,82
7 0,25
Kawasan Peruntukkan Industri Total 21,22
Kawasan Peruntukkan Industri Total 21,22
A 11 7,45
3 34,10
Tanaman Pangan P-1
5 1,54
9 0,01
Tanaman Pangan Total 43,10
Pertanian
Hortikultura P-2 A 10 0,15
Hortikultura Total 0,15
A 10 4,02
Perkebunan P-3
11 25,40
Perkebunan Total 29,42
Pertanian Total 72,67
A 5 0,15
Ruang Terbuka Non Hijau RTNH
Ruang Terbuka Non Hijau 6 0,45
Ruang Terbuka Non Hijau Total 0,60
Ruang Terbuka Non Hijau Total 0,60
Sungai 3,21
Jalan 18,07
Grand Total 368,55
Sumber : Hasil Rencana, 2021

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 11


Gambar 6.1 Peta Orientasi Sub BWP Prioritas Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 12


Gambar 6.2 Peta Rencana Pola Ruang Sub BWP Prioritas Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 13


Penentuan Tema Sub BWP Prioritas
Tema dan konsepsi penanganan Sub BWP Prioritas merupakan kerangka dasar yang menjadi
landasan pijak dalam menentukan strategi dan program pengembangan kawasan di masa
mendatang. Tema pengembangan kawasan merupakan representasi dari potensi dan masalah
kawasan yang dielaborasikan kedalam kondisi yang diinginkan dimasa mendatang.

Perumusan tema dan konsepsi penanganan Sub BWP Prioritas dibangun dengan
mempertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
pengembangan kawasan di masa mendatang. Faktor eksternal merupakan pengaruh dari luar,
baik dalam lingkup kota maupun dalam lingkup regional yang secara langsung maupun tidak
langsung berperan dalam mengarahkan pengembangan kawasan di masa mendatang.
Sedangkan faktor internal merupakan kondisi eksisting serta kecenderungan perkembangan
yang terjadi dalam setiap blok di dalam Sub BWP A.

Faktor Eksternal
Kebijakan kota, kebijakan regional
Kedudukan kawasan dlm lingkup makro

Faktor Internal

Potensi Masalah
Karakteristik dan TEMA KONSEPSI
kecenderungan PENANGANAN PENANGANAN
perkembangan

Gambar 6.3 Alur Pikir Perumusan Tema dan Konsesi Penanganan Sub BWP Prioritas
Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang

Berdasarkan pengaruh eksternal dan pengaruh internal sebagaimana dijelaskan pada tabel
diatas, kebutuhan penanganan bagi Sub BWP A dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Perlunya penataan Kawasan Pusat Pemerintahan Skala Kecamatan untuk memperkuat citra
Sub Pusat Pelayanan Kota;
2. Perlunya pengendalian kegiatan fisik untuk mengamankan fungsi ekologis sempadan
sungai;
3. Pengembangan perumahan kepadatan sedang secara terbatas;
4. Perlunya penataan dan pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala regional dan
lokal.
5. Perlunya penataan sektor informal (PKL) disekitar kawasan pendidikan;
6. Kebutuhan akan pengembangan ruang terbuka hijau kota dan lingkungan.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 14


Dengan memperhatikan kebutuhan penanganan serta kedudukan dan harapan yang diemban
Sub BWP A dalam kurun waktu perencanaan, beberapa kata kunci yang dapat disimpulkan
untuk kemudian menjadi bahan dalam perumusan tema penanganan Sub BWP A antara lain :
1. Pusat Perkotaan Lemahabang : Mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana
perkembangan kegiatan perkotaan melalui penyediaan alokasi ruang kawasan dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung ruang.
2. Meningkatkan fungsi Kawasan Perkotaaan Lemahabang sebagai pusat pengembangan
industri kecil dan menengah;
3. Keseimbangan fungsi ekologis lingkungan hidup.

Dari beberapa kata kunci diatas, selanjutnya Tema Penanganan yang ditetapkan untuk
pengembangan wilayah Sub BWP A sebagai Kawasan Sub BWP Yang Diprioritaskan di Kawasan
Perkotaan Lemahabang dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Pengembangan Kawasan Perkotaan Lemahabang Sebagai Pusat Pengembangan


Industri Kecil dan Menengah dan dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
yang Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan”

Tema penanganan tersebut dapat dimaknai bahwa entri point dari pengembangan Sub BWP
Prioritas di Kawasan Perkotaan (BWP) Lemahabang sangat erat kaitannya dalam mencapai
tujuan penataan ruang di Kawasan Perkotaan Lemahabang. Selain itu tema penanganan tersebut
mengandung arti pula bahwa pengembangan Sub Sub BWP A sebagai Kawasan Sub BWP Yang
Diprioritaskan di Kawasan Perkotaan Lemahabang akan menempatkan kegiatan perdagangan
dan jasa sebagai sektor basis yang dalam kondisi saat ini perlu ditata lebih lanjut sehingga nilai
ekonomi akan seimbang dengan nilai estetika yang membentuk citra kawasan serta tetap
berprinsip pada keseimbangan fungsi ekologis lingkungan hidup.

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 15


Contents
Landasan Penetapan Sub BWP Prioritas .......................................................................... 6 - 2
Penetapan Sub BWP Prioritas ............................................................................................ 6 - 4
Penentuan Tema Sub BWP Prioritas ............................................................................... 6 - 14

Tabel 6.1 Kriteria, Indikator dan Parameter Penilaian Sub BWP Prioritas di Kawasan
Perkotaan Lemahabang ......................................................................................... 6 - 5
Tabel 6.2 Matrik Penilaian Sub BWP Prioritas Berdasarkan Indikator Yang Telah
Ditetapkan ................................................................................................................... 6 - 7
Tabel 6.3 Luas Pola Ruang Sub BWP Prioritas (Sub BWP LMB.I) Kawasan Perkotaan
Lemahabang................................................................................................................ 6 - 9

Gambar 6.1 Peta Orientasi Sub BWP Prioritas Kawasan Perkotaan Kecamatan
Lemahabang.............................................................................................................. 6 - 12
Gambar 6.2 Peta Rencana Pola Ruang Sub BWP Prioritas Kawasan Perkotaan Kecamatan
Lemahabang.............................................................................................................. 6 - 13
Gambar 6.3 Alur Pikir Perumusan Tema dan Konsesi Penanganan Sub BWP Prioritas
Kawasan Perkotaan Kecamatan Lemahabang ................................................ 6 - 14

BAB 6 - Penetapan Sub BWP Yang Diprioritaskan Penanganannya 6 - 16

Anda mungkin juga menyukai