Disusun Oleh:
Kelompok 4 RB
Dosen Pengampu:
BAB I...............................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.6 Manfaat...................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................1
2.1 Definisi....................................................................................................1
2.1 Teori........................................................................................................2
BAB III............................................................................................................1
STUDI KASUS................................................................................................1
BAB IV............................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................5
4.1 xxxxx......................................................................................................5
4.1 xxxxxxxxxxx..........................................................................................6
2
BAB V..............................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................8
5.1 Kesimpulan.............................................................................................8
5.2 Saran.......................................................................................................8
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun rumusan masalah laporan ini yaitu :
1. Bagaimana kriteria evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi
perencanaan?
2. Bagaimana studi kasus mengenai kriteria evaluasi perencanaan dan
rasionalitas dalam evaluasi perencanaan dalam sebuah lingkup kebijakan,
perencanaan program dan proyek?
1.6 Manfaat
Manfaat dalam penulisan laporan ini yaitu dapat mengetahui kriteria
evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan lingkup
kebijakan, program perencanaan dan proyek, serta contoh mengenai studi kasus
dalam kriteria evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan.
2
Mencari materi terkait Mencari studi kasus
kriteria evaluasi terkait kriteria evaluasi
perencanaan dan perencanaan dan
rasionalitas dalam rasionalitas dalam
evaluasi perencanaan evaluasi perencanaan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, menjelaskan mengenai latar belakang penulisan laporan. Selain itu,
menjelaskan rumusan masalah, ruang lingkup penulisan, manfaat, kerangka
pemikiran serta sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini, menjelaskan mengenai pembahasan materi terkait konsep evaluasi
3
serta konteks dan lingkup evaluasi dalam perencanaan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran penulisan laporan ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Kriteria Evaluasi
Evaluasi kebijakan publik, dalam tahapan pelaksanaannya menggunakan
pengembangan beberapa indikator untuk menghindari timbulnya bias serta
sebagai pedoman ataupun arahan bagi evaluator. Kriteria-kriteria yang ditetapkan
menjadi tolak ukur dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu kebijakan
publik. Nugroho (2009) menjelaskan bahwa evaluasi memberi informasi yang
valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh
kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik.
William N. Dunn (2003) mengemukakan beberapa kriteria rekomendasi kebijakan
yang sama dengan kriteria evaluasi kebijakan, kriteria rekomendasi kebijakan
terdiri atas :
a. Efektifitas (effectiveness).
Berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil (akibat) yang
diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Efektifitas, yang
secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit
produk atau layanan atau nilai moneternya.
b. Efisiensi (efficiency).
Berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan
tingkat efektifitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim dari rasionalitas
ekonomi adalah merupakan hubungan antara efektifitas dan usaha, yang terakhir
umumnya diukur dari ongkos moneter.
c. Kecukupan (adequacy).
Berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifitas memuaskan
kebutuhan, nilai, atau kesempatan menumbuhkan adanya masalah. Kriteria
kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan dan
hasil yang diharapkan.
d. Perataan (equity).
Erat berhubungan dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada
distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam
masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang
akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau usaha (misalnya
biaya moneter) secara adil didistribusikan. Kebijakan yang dirancang untuk
mendistribusikan pendapatan, kesempatan pendidikan, atau pelayanan pendidikan
kadang-kadang didistribusikan atas dasar kriteria kesamaan. Kriteria kesamaan
5
erat berhubungan dengan konsepsi yang saling bersaing, yaitu keadilan atau
kewajaran dan terhadap konflik etis sekitar dasar yang memadai untuk
mendistribusikan risoris masyarakat.
e. Responsivitas (responsiveness)
berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat memuaskan
kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu. kriteria
responsivitas adalah penting karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria
lainnya – efektifitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan – masih gagal jika belum
menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari
adanya suatu kebijakan.
f. Ketepatan (appropriateness).
Kriteria ketepatan secara dekat berhubungan dengan rasionalitas,
substantif, karena pertanyaan tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan
satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama.
Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan kepada kuatnya
asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut.
serta dapat menjadi perencanaan yang effektif sebagai Contoh: pilihan antara
sumber energi matahari dan nuklir
6
4. Social Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan alternatif
berdasarkan kesesuaian atau perbaikan terhadap institusi sosial
Tipe Tipe rasionalitas ini juga berhubungan langsung dengan kriteria kriteria
evaluasi sehingga dalam perencanaan perlu pertimbangan antara evaluasi
perencanaan dan tipe tipe rasionalitas dalam perencanaan sebagai panduan
atau patokan perencanaan yang telah berjalan
7
BAB III
STUDI KASUS
8
cukup menjadi pemenuh kebutuhan atau sebagai pemenuh antara
alternatif dengan hasil/outcome. Ini ditunjukkan dalam adanya program
rencana pembangunan berdasarkan permasalahan dan isu strategis yang
terdapat di Jawa Barat
9
dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat 2018 dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
(Jabar 2018)
10
3. Rasionalitas hukum/legal, dalam program-program yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat untuk menanggapi kasus pandemi
covid-19, pemerintah daerah tersebut mengutamakan peraturan yang
sesuai hukum atau legalitas yang terdapat saat itu seperti menggalakan
protokol kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa secara rasionalitas,
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat
tersebut menggunakan rasionalitas hukum/legal.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam siklus perencanaan terjadi beberapa tahap yaitu dimulai dari penyusunan
rencana yang berisikan opsi-opsi mengenai rencana yang akan dilakukan, lalu penetapan
rencana yang akan diimplementasikan terhadap suatu program atau proyek, selanjutnya
pengendalian pelaksanaan rencana dan terakhir ialah evaluasi pelaksanaan rencana. Evaluasi
pelaksanaan rencana biasanya dilakukan secara rutin sehingga jika nilai terdapat
12
ketidaksesuaian antara pelaksanaan dan rencana maka dilakukanlah evaluasi.
Adapun ujuan dari evaluasi adalah untuk mewujudkan konsistensi antara kebijakan
dengan pelaksaaan dan Hasil dari rencana pembangunan yang telah direncanakan serta
kesesuaian antara capaian pembangunan dengan indikator-indikator dan tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya. Cakupan cakupan penilaian dalam evaluasi diantaranya adalah sebagai
berikut:
● Relevansi
● Efektivitas
● Efisiensi
● Dampak
● Keberlanjutan
Menurut Ambiyar dan Dewi (2019) kriteria evaluasi adalah suatu standar, aturan atau
tes yang digunakan sebagai dasar dalam proses penghakiman terhadap sesuatu. Kriteria
evaluasi ini diturunkan dari teori – teori dasar (fundamental theories) dan sistem nilai (ethics
and avlues) dari sesuatu yang akan dievaluasi serta berdasarkan satu kesatuan asumsi yaitu
mencakup asumsi eksplisit dan asumsi intrinsik. Adapun kriteria evaluasi yang diturunkan
dari teori dasar akan menjadi kriteria obyektif dan yang diturunkan dari sistem nila akan
menjadi kriteria subyektif.
Adapun kriteria evaluasi perencanaan yang digunakan dalam menilai outcome suatu
kebijakan, program, atau proyek adalah sebagai berikut:
Keefektifan, Hasil tepat sasaran. Dimana alternatif-alternatif yang diberikan
menghasillkan pencapaian sesuai tujuan. (Technical rationality).
Efisien, Jumlah usaha yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
(Economic rationallity)
Kecukupan, Pemenuhan kebutuhan, nilai, dan kesempatan terhadap permasalahan
yang ada. Hal ini menunjukan hubungan alternatif kebijakan dengan hasil/outcome
Kesetaraan, Distribusi dampak dan usaha terhadap kelompok masyarakat. (Social
and legal rationalliity)
Objektivitas/Kelayakan, Nilai dari sasaran suatu program. (Substantive rationallity)
13
Dalam lingkup perencanaan, rasionalitas merupakan pendekatan secara keilmuan
yang digunakan dalam proses penganalisaan dan cara pemecahan masalah, menuntut dasar
pertimbangan yang sistematik dan evaluasi yang tepat terhadap alternatif cara dalam
mencapai tujuan dimana alternatif yang digunakan melibatkan berbagai pengambil
keputusan, ketidakpastian dan konsekuensi. Pengambilan keputusan, selalu terdapat berbagai
kepentingan (stakeholders), ketidakpastian (uncertainty) dan akibat/konsekuensi
(consequences).
Adapun tipe – tipe rasionalitas dalam evaluasi perencanaan adalah sebagai berikut:
Disjointed Incremental Theory yaitu pilihan kebijakan sering kali tidak sejalan
dengan persyaratan yang dikemukakan dalam model rasionalitas ekonomi, dimana
yang menjadi proposisi mendasar adalah perubahan kebijakan terjadi pada waktu
antara dengan status quo, sehingga perilaku yang mempengaruhi kebijakan akan
berubah sejalan dengan perubahan para pengambil kebijakan
15
Sama dengan studi kasus yang digunakan untuk mengeavuluasi produk rencana sesuai
dengan kriteria evaluasi perencanaan, untuk mengevaluas produk rencana berdasarkan
rasionalitas dalam perencanaan juga melihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023 yang kemudian dievaluasi berdasarkan 5 tipe.
Berdasarkan rasionalitas teknis, pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat telah merumuskan
rekomendasi kebijakan perencanaan pembangunan dan target kinerja Tahun 2018-2023
sebagai salah satu upaya teknis pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi
pandemi Covid-19dan beberapa prioritas dalam pengoptimalan pembangunan. Berdasarkan
rasionalitas ekonomi, RPJM ini telah dilaksanakan upaya pemulihan ekonomi di Jawa Barat
melalui beragam program yang memperhitungkan potensi-potensi yang dimiliki. Penerapan
protokol kesehatan dalam berbagai bidang usaha, serta pelayanan publik menjadi sebagai
salah satu wujud dalam implementasi “new normal” atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Berdasarkan rasionalitas hukum/legal, untuk menanggapi kasus pandemi covid-19,
pemerintah daerah tersebut mengutamakan peraturan yang sesuai hukum atau legalitas yang
terdapat saat itu seperti menggalakan protokol kesehatan. Berdasarkan rasionalitas sosial,
program-program pemerintahan daerah Provinsi Jawa Barat program RPJM sebagian besar
telah melibatkan aspek sosial, misalkan seperti dalam program pemulihan ekonomi melalui
UMKM. Lalu, berdasarkan rasionalitas substansi, dalam menangani pandemi covid-19 RPJM
ini juga telah mempertimbangkan segala aspek dalam mengeluarkan kebijakannya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa rencana pembangunan tersebut secara rasionalitas menggunakan
rasionalitas substansi.
16
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan nya yaitu evaluasi merupakan sebuah proses dalam menetukan
nilai untuk suatu hal atau objek berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Evaluasi sendiri bertujuan untuk mewujudkan konsistensi antara
kebijakan dengan pelaksaaan dan Hasil dari rencana pembangunan yang telah
direncanakan serta kesesuaian antara capaian pembangunan dengan indikator-indikator
dan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Evaluasi pula dibagi menjadi dua yaitu
evaluasi program dan evaluasi proyek. Evaluasi program adalah sekumpulan kegiatan
mengevaluasi proyek yang saling terkait, dan dikelola secara terkoordinasi untuk
mencapai tujuan. Sedangkan untuk evaluasi proyek adalah evaluasi upaya sementara
yang dilakukan untuk menciptakan produk, layanan, atau hasil.
Dalam hal ini kami menggunaka studi kasus dari salah satu tempat rekan kami
Kerja Praktik yaitu Evaluasi Keterpaduan Perencanaan dan Sinkronisasi Program
Pengembangan Infrastruktur PUPR sebagai contoh studi kasus. Evaluasi Keterpaduan
Perencanaan dan Sinkronisasi Program Pengembangan Infrastruktur PUPR merupakan
proses penyusunan keterpaduan perencanaan dan sinkronisasi program pengembangan
infrastruktur PUPR.
5.2 Saran
Seperti studi kasus yang kami ambil ini merupakan Revisi RTRW Kabupaten
Lampung Barat 2021-2041 yang mengakibatkan perubahan kebijakan nasional dan
strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Maka diharapkan
agar sebaiknya mahasiswa dapat lebih mengeksplorasi dan mendalami mengenai studi
kasus lainnya terkait materi ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18