Anda di halaman 1dari 22

KRITERIA EVALUASI PERENCANAAN DAN

RASIONALITAS DALAM EVALUASI PERENCANAAN


(Teknik Evaluasi Perencanaan PL4107)

Disusun Oleh:
Kelompok 4 RB

Lutvi Aisah Safitri 118220123


Ranna Azaria Delvino 118220017
Nanda Rudywala 118220110
Ryan Putra Pratama 118220101

Dosen Pengampu:

Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si.


Muhammad Bobby Rahman, S.T., M.Si (Han)
Zenia F Saraswati, S.T., M.PWK.
Nela Agustin Kurnianingsih, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
Contents

BAB I...............................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................3

1.1 Latar Belakang........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3

1.3 Ruang Lingkup.......................................................................................4

1.4 Ruang Lingkup Materi............................................................................4

1.5 Ruang Lingkup Wilayah.........................................................................4

1.6 Manfaat...................................................................................................4

1.7 Kerangka Pemikiran...............................................................................4

BAB II..............................................................................................................1

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................1

2.1 Definisi....................................................................................................1

2.1 Teori........................................................................................................2

2.3 Variabel/ Indikator..................................................................................3

2.4 Metode Analisis......................................................................................5

BAB III............................................................................................................1

STUDI KASUS................................................................................................1

3.1 Kriteria Evaluasi Perencanaan................................................................1

3.2 Tipe Rasionalitas Evaluasi Perencanaan.................................................3

BAB IV............................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................5

4.1 xxxxx......................................................................................................5

4.1 xxxxxxxxxxx..........................................................................................6

2
BAB V..............................................................................................................8

PENUTUP........................................................................................................8

5.1 Kesimpulan.............................................................................................8

5.2 Saran.......................................................................................................8

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tahapan pelaksanaan dalam evaluasi dalam terhadap kebijakan publik
secara nasional maupun daerah menggunakan pengembangan terhadap beberapa
indikator untuk menghindari timbul bias serta menjadi pedoman bagi evaluator.
Kriteria-kriteria dalam evaluasi kebijakan tersebut yang ditetapkan sebagai tolak
ukur dalam menentukan keberhasilan suatu kebijakan publik (Saraswaty 2018).
Evaluasi memberi informasi mengenai validitas dan akurasi kinerja suatu
kebijakan yang telah dijalankan, yaitu dengan menilai optimalisasi pencapaian
terhadap pemenuhan kebutuhan, nilai, dan kesempatan melalui tindakan publik
(Nugroho 2009). Dalam evaluasi kebijakan ini terdapat beberapa kriteria yang
menjadi pedoman pengukuran optimalisasi terhadap program kebijakan yang telah
dilaksanakan. Kriteria-kriteria dalam evaluasi kebijakan sama dengan evaluasi
rekomendasi kebijakan (Dunn 2003). Menurut William N. Dunn (2003), kriteria
evaluasi rekomendasi kebijakan terdiri atas efektifitas, efisien, kecukupan,
kesetaraan, responsiveness, dan ketepatan. Sehingga dengan demikian pada
laporan kali ini akan membahas mengenai evaluasi terhadap kebijakan terkait
perencanaan berdasarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan.
Dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan publik seperti dalam
perencanaan tentunya terdapat persoalan yang cukup kompleks. Kompleksitas
persoalan tersebut menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan penetapan
kebijakan publik yang akan direncanakan, sehingga dalam penyusunan kebijakan
tersebut dapat memunculkan beberapa pilihan bakal kebijakan yang dapat
mengakomodasi kebutuhan eksisting lapangan dengan rasionalitas konteks dan
strategi yang akan dilakukan. Terdapat beberapa model pedoman dalam
pengambilan keputusan (Dunn 2004), diantaranya comprehensive economic
rationality, dispointed incrementalism, bounded rationality, dan mixed scanning.

1.2 Rumusan Masalah

1
Adapun rumusan masalah laporan ini yaitu :
1. Bagaimana kriteria evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi
perencanaan?
2. Bagaimana studi kasus mengenai kriteria evaluasi perencanaan dan
rasionalitas dalam evaluasi perencanaan dalam sebuah lingkup kebijakan,
perencanaan program dan proyek?

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada penelitian ini meliputi ruang lingkup wilayah dan
ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah memuat batasan wilayah studi
kasus, sedangkan ruang lingkup materi memuat mengenai substansi pembahasan
yang berkaitan dengan kriteria evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam
evaluasi perencanaan.

1.4 Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi pada laporan ini yaitu mengenai evaluasi
perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan yang meliputi kriteria
evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan lingkup
kebijakan, program perencanaan dan proyek dalam RPJMD Provinisi Jawa Barat
2018-2023.

1.5 Ruang Lingkup Wilayah


Adapun terkait dengan ruang lingkup wilayah yang terdapat dalam studi
kasus laporan ini yaitu Provinisi Jawa Barat.

1.6 Manfaat
Manfaat dalam penulisan laporan ini yaitu dapat mengetahui kriteria
evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan lingkup
kebijakan, program perencanaan dan proyek, serta contoh mengenai studi kasus
dalam kriteria evaluasi perencanaan dan rasionalitas dalam evaluasi perencanaan.

1.7 Kerangka Pemikiran

2
Mencari materi terkait Mencari studi kasus
kriteria evaluasi terkait kriteria evaluasi
perencanaan dan perencanaan dan
rasionalitas dalam rasionalitas dalam
evaluasi perencanaan evaluasi perencanaan

Pembuatan laporan dan


Revisi
PPT

Sumber : Kelompok 4 RB, 2021

1.8 Sistematika Pembahasan


Sistematika penulisan yang digunakan laporan ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, menjelaskan mengenai latar belakang penulisan laporan. Selain itu,
menjelaskan rumusan masalah, ruang lingkup penulisan, manfaat, kerangka
pemikiran serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini, menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam
penulisan laporan ini yaitu berupa definisi, teori, variabel/indikator. Selain itu,
menjelaskan metode analisis yang digunakan.

BAB III STUDI KASUS


Pada bab ini, menjelaskan mengenai studi kasus yang relevan dengan materi yang
disampaikan yaitu mengenai konsep evaluasi serta konteks dan lingkup evaluasi
dalam perencanaan.

BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini, menjelaskan mengenai pembahasan materi terkait konsep evaluasi

3
serta konteks dan lingkup evaluasi dalam perencanaan.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini, menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran penulisan laporan ini.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
2.1.1 Kriteria Evaluasi
Evaluasi kebijakan publik, dalam tahapan pelaksanaannya menggunakan
pengembangan beberapa indikator untuk menghindari timbulnya bias serta
sebagai pedoman ataupun arahan bagi evaluator. Kriteria-kriteria yang ditetapkan
menjadi tolak ukur dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu kebijakan
publik. Nugroho (2009) menjelaskan bahwa evaluasi memberi informasi yang
valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh
kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik.
William N. Dunn (2003) mengemukakan beberapa kriteria rekomendasi kebijakan
yang sama dengan kriteria evaluasi kebijakan, kriteria rekomendasi kebijakan
terdiri atas :

a. Efektifitas (effectiveness).
Berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil (akibat) yang
diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Efektifitas, yang
secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit
produk atau layanan atau nilai moneternya.

b. Efisiensi (efficiency).
Berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan
tingkat efektifitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim dari rasionalitas
ekonomi adalah merupakan hubungan antara efektifitas dan usaha, yang terakhir
umumnya diukur dari ongkos moneter.

c. Kecukupan (adequacy).
Berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifitas memuaskan
kebutuhan, nilai, atau kesempatan menumbuhkan adanya masalah. Kriteria
kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan dan
hasil yang diharapkan.

d. Perataan (equity).
Erat berhubungan dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada
distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam
masyarakat. Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang
akibatnya (misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau usaha (misalnya
biaya moneter) secara adil didistribusikan. Kebijakan yang dirancang untuk
mendistribusikan pendapatan, kesempatan pendidikan, atau pelayanan pendidikan
kadang-kadang didistribusikan atas dasar kriteria kesamaan. Kriteria kesamaan

5
erat berhubungan dengan konsepsi yang saling bersaing, yaitu keadilan atau
kewajaran dan terhadap konflik etis sekitar dasar yang memadai untuk
mendistribusikan risoris masyarakat.

e. Responsivitas (responsiveness)
berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat memuaskan
kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu. kriteria
responsivitas adalah penting karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria
lainnya – efektifitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan – masih gagal jika belum
menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari
adanya suatu kebijakan.

f. Ketepatan (appropriateness).
Kriteria ketepatan secara dekat berhubungan dengan rasionalitas,
substantif, karena pertanyaan tentang ketepatan kebijakan tidak berkenaan dengan
satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama.
Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan kepada kuatnya
asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut.

2.1.2 Tipe Rasionalitas


Tipe rasionalitas merupakan Alternatif-alternatif pengambilan keputusan
dengan berbagai pertimbangan terkait pengambilan keputusan dalam perencanaan
sehingga nantinya perencanaan yang di buat dapat dilaksanakan dengan baik

serta dapat menjadi perencanaan yang effektif sebagai Contoh: pilihan antara
sumber energi matahari dan nuklir

Adapun Tipe Tipe rasionalitas adalah

1. Technical Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan alternatif


sesuai dengan kapasitas pencapaian efektifitas

2. Economic Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan


alternatif berdasarkan tingkat efisiensinya

3. Legal Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan alternatif


berdasarkan kesesuainnya dengan peraturan yang berlaku

6
4. Social Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan alternatif
berdasarkan kesesuaian atau perbaikan terhadap institusi sosial

5. Substantive Rationality adalah rasionalitas mengenai Perbandingan


alternatif berdasarkan berbagai bentuk rasionalitas

Tipe Tipe rasionalitas ini juga berhubungan langsung dengan kriteria kriteria
evaluasi sehingga dalam perencanaan perlu pertimbangan antara evaluasi
perencanaan dan tipe tipe rasionalitas dalam perencanaan sebagai panduan
atau patokan perencanaan yang telah berjalan

7
BAB III
STUDI KASUS

2.1 Kriteria Evaluasi Perencanaan


Studi kasus yang terdapat dalam materi terkait kriteria evaluasi
perencanaan pada laporan ini menggunakan studi kasus terkait lingkup kebijakan,
program perencanaan dan proyek yang terdapat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan keenam kriteria-kriteria
dalam evaluasi perencanaan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023 perlu dilakukannya evaluasi perencanaan
terhadap RPJMD tersebut. Hal ini dilakukan dalam memperoleh optimalisasi
program yang terdapat dalam rencana pembangunan relevan dengan kondisi
eksisting dan kondisi beberapa tahun kedepan. Adapun analisis terkait kriteria
evaluasi perencanaan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi
Jawa Barat tersebut yaitu:

1. Berdasarkan kriteria keefektifan, program-program pembangunan yang


terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa
Barat 2018-2023 ini belum cukup efektif, hal ini disebabkan karena
adanya pandemi Covid-19 yang merebak sejak tahun 2019, sehingga
dengan demikian diperlukan penambahan terhadap beberapa program baru
sebagai upaya respon dampak pandemi.

2. Berdasarkan kriteria efisien, adanya pandemi Covid-19 ini juga


menyebabkan program-program dalam perencanaan pembangunan
daerah Provinsi Jawa Barat yang terdapat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2018-2023 dinilai kurang efisien, karena oleh demikian
pemerintah perlu menggelontorkan dana tambahan dalam menanggapi hal
tersebut khususnya dalam bidang kesehatan.

3. Berdasarkan kriteria kecukupan, program pembangunan yang terdapat


dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat telah

8
cukup  menjadi pemenuh kebutuhan atau sebagai pemenuh antara
alternatif dengan hasil/outcome. Ini ditunjukkan dalam  adanya program
rencana pembangunan berdasarkan permasalahan dan isu strategis yang
terdapat di Jawa Barat

4. Berdasarkan kriteria kesetaraan, program prioritas pembangunan dalam


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun
2018-2023 ini telah mempertimbangkan berbagai aspek kepentingan yang
menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan. Hal ini
membuktikan bahwa adanya pemenuhan kesetaraan dalam pembangunan
wilayah Jawa Barat.

5. Berdasarkan kriteria objektivitas, program-program prioritas yang terdapat


pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun
2018-2023 ini telah memenuhi syarat-syarat kelayakan dalam
pengimplementasiannya terhadap sasaran-sasaran program prioritas
pembangunan Provinsi Jawa Barat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya
penggunaan landasan dari berbagai aspek-aspek penting dalam
penyusunan rencana program prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat.

6. Berdasarkan kriteria responsiveness, dalam perencanaan pembangunan


program-program prioritas yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat dinilai
telah tepat sasaran, sehingga dalam hal ini dapat menghasilkan pencapaian
yang sesuai dengan tujuan dalam rencana pembangunan Provinsi Jawa
Barat
Berdasarkan kriteria-kriteria dalam evaluasi perencanaan terhadap Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023, terdapat
beberapa kriteria yang telah terpenuhi dan terdapat juga kriteria yang belum
terpenuhi sehingga perlu dilakukannya evaluasi terhadap perencanaan terkait.
Adapun alasan umum terkait perlunya dilakukan evaluasi terhadap perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat yaitu
terkait adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap terhambatnya
realisasi program dalam perencanaan pembangunan jangka menengah yang

9
dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat 2018 dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
(Jabar 2018)

3.2 Tipe Rasionalitas Evaluasi Perencanaan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat
tahun 2018-2023 yang digunakan pada studi kasus dalam tipe rasionalitas evaluasi
perencanaan laporan ini dapat dianalisis bahwa dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 dalam penyusunannya
cenderung menggunakan rasionalitas substansi. Hal ini dapat dilihat melalui
bagaimana pemerintah menanggapi permasalahan pandemi dan mengeluarkan
kebijakan-kebijakan terkait permasalahan yang sedang terjadi dengan
mempertimbangkan dari berbagai aspek seperti kesehatan, sosial, ekonomi dan
lainnya terlebih dahulu. Tipe-tipe rasionalitas terkait evaluasi perencanaan
terhadap rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat sebagai
berikut.

1. Rasionalitas teknis, pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan


tipe rasionalitas ini telah merumuskan rekomendasi kebijakan perencanaan
pembangunan dan target kinerja Tahun 2018-2023 melalui penyusunan
Dokumen RPJMD yang baru Tahun 2018-2023. Perumusan kebijakan
perencanaan ini menjadi salah satu upaya teknis pemerintah daerah
Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi pandemi Covid-19, dengan
mempertimbangkan beberapa prioritas dalam pengoptimalan rencana
pembangunan tersebut.

2. Rasionalitas ekonomi, berdasarkan tipe rasionalitas ini dalam rencana


pembangunan jangka menengah yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2018-2023 telah dilaksanakan upaya pemulihan ekonomi di
Jawa Barat melalui beragam program yang memperhitungkan potensi-
potensi yang dimiliki oleh daerah Provinsi Jawa Barat sendiri. Penerapan
protokol kesehatan dalam berbagai bidang usaha, serta pelayanan publik
menjadi sebagai salah satu wujud dalam implementasi “new normal” atau
adaptasi kebiasaan baru (AKB).

10
3. Rasionalitas hukum/legal, dalam program-program yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat untuk menanggapi kasus pandemi
covid-19, pemerintah daerah tersebut mengutamakan peraturan yang
sesuai hukum atau legalitas yang terdapat saat itu seperti menggalakan
protokol kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa secara rasionalitas,
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat
tersebut menggunakan rasionalitas hukum/legal.

4. Rasionalitas sosial, program-program pemerintahan daerah Provinsi Jawa


Barat yang terdapat dalam rencana pembangunan jangka menengah
sebagian besar melibatkan aspek sosial, misalkan seperti dalam program
pemulihan ekonomi melalui UMKM. Dengan demikian, program-program
tersebut pun menggunakan dalam rasionalitas sosial.

5. Rasionalitas substansi, dalam menangani pandemi covid-19 Rencana


Pembangunan Jangka Menengah yang dimiliki Provinsi Jawa Barat pada
tahun 2018-2023 juga mempertimbangkan segala aspek dalam
mengeluarkan kebijakannya. Sehingga rencana pembangunan tersebut
secara rasionalitas menggunakan rasionalitas substansi.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

3.1 Evaluasi Perencanaan


Evaluasi adalah proses “penghakiman“ terhadap sesuatu dengan mengkaji dan
membuat keputusan secara hati-hati berdasarkan berbagai faktor:

 kriteria pertimbangan objektif, seperti standar, aturan, harga, dan bandingan;

 kriteria pertimbangan subjektif, seperti sistem nilai; dan – asumsi-asumsi yang


digunakan.
Evaluasi adalah penilaian yang sistematis dan objektif atas desain, implementasi dan
hasil dari intervensi yang sedang berlangsung atau yang telah selesai (Permen PPN/Bappenas
No. 1/2017)
Evaluasi adalah sebuah proses dalam menetukan nilai untuk suatu hal atau objek
berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Posisi evaluasi dalam siklus perencanaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Dalam siklus perencanaan terjadi beberapa tahap yaitu dimulai dari penyusunan
rencana yang berisikan opsi-opsi mengenai rencana yang akan dilakukan, lalu penetapan
rencana yang akan diimplementasikan terhadap suatu program atau proyek, selanjutnya
pengendalian pelaksanaan rencana dan terakhir ialah evaluasi pelaksanaan rencana. Evaluasi
pelaksanaan rencana biasanya dilakukan secara rutin sehingga jika nilai terdapat
12
ketidaksesuaian antara pelaksanaan dan rencana maka dilakukanlah evaluasi.
Adapun ujuan dari evaluasi adalah untuk mewujudkan konsistensi antara kebijakan
dengan pelaksaaan dan Hasil dari rencana pembangunan yang telah direncanakan serta
kesesuaian antara capaian pembangunan dengan indikator-indikator dan tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya. Cakupan cakupan penilaian dalam evaluasi diantaranya adalah sebagai
berikut:
● Relevansi
● Efektivitas
● Efisiensi
● Dampak
● Keberlanjutan

4.2 Kriteria Evaluasi Perencanaan

Menurut Ambiyar dan Dewi (2019) kriteria evaluasi adalah suatu standar, aturan atau
tes yang digunakan sebagai dasar dalam proses penghakiman terhadap sesuatu. Kriteria
evaluasi ini diturunkan dari teori – teori dasar (fundamental theories) dan sistem nilai (ethics
and avlues) dari sesuatu yang akan dievaluasi serta berdasarkan satu kesatuan asumsi yaitu
mencakup asumsi eksplisit dan asumsi intrinsik. Adapun kriteria evaluasi yang diturunkan
dari teori dasar akan menjadi kriteria obyektif dan yang diturunkan dari sistem nila akan
menjadi kriteria subyektif.
Adapun kriteria evaluasi perencanaan yang digunakan dalam menilai outcome suatu
kebijakan, program, atau proyek adalah sebagai berikut:
 Keefektifan, Hasil tepat sasaran. Dimana alternatif-alternatif yang diberikan
menghasillkan pencapaian sesuai tujuan. (Technical rationality).
 Efisien, Jumlah usaha yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
(Economic rationallity)
 Kecukupan, Pemenuhan kebutuhan, nilai, dan kesempatan terhadap permasalahan
yang ada. Hal ini menunjukan hubungan alternatif kebijakan dengan hasil/outcome
 Kesetaraan, Distribusi dampak dan usaha terhadap kelompok masyarakat. (Social
and legal rationalliity)
 Objektivitas/Kelayakan, Nilai dari sasaran suatu program. (Substantive rationallity)

4.3 Rasionalitas Dalam Evaluasi Perencanaan

13
Dalam lingkup perencanaan, rasionalitas merupakan pendekatan secara keilmuan
yang digunakan dalam proses penganalisaan dan cara pemecahan masalah, menuntut dasar
pertimbangan yang sistematik dan evaluasi yang tepat terhadap alternatif cara dalam
mencapai tujuan dimana alternatif yang digunakan melibatkan berbagai pengambil
keputusan, ketidakpastian dan konsekuensi. Pengambilan keputusan, selalu terdapat berbagai
kepentingan (stakeholders), ketidakpastian (uncertainty) dan akibat/konsekuensi
(consequences).
Adapun tipe – tipe rasionalitas dalam evaluasi perencanaan adalah sebagai berikut:

 Rasionalitas teknis, lebih mempertimbangkan hasil efektif dengan aspek teknis


atau teknologi yang tepat

 Rasionalitas ekonomi, lebih bertujuan pada hasil yang efisien dengan


mempertimbangkan aspek ekonomi

 Rasionalitas hukum/legal, lebih mempertimbangkan aspek pelanggaran atau


kepatuhan terhadap hukum

 Rasionalitas sosial, lebih mengedepankan aspek sosial dalam pertimbangan


pengambilan kebijakan 

 Rasionalitas substansi, memperhitungkan semua aspek (multiaspek) dalam


pertimbangan pengambilan kebijakan
Selain itu terdapat beberapa teori yang terkait rasionalitas dalam evaluasi perencanaan
seperti sebagai berikut:

 Comprehensive Rational Theory yaitu perubahan kebijakan sebagai upaya


peningkatan efisiensi, dimana yang menjadi proposisi fundamental adalah semakin
tinggi efisiensi dari alternatif dari berbagai solusi yang ditawarkan, maka semakin
besar kemungkinan untuk dipilih sebagai basis pengambilan kebijakan

 Disjointed Incremental Theory yaitu pilihan kebijakan sering kali tidak sejalan
dengan persyaratan yang dikemukakan dalam model rasionalitas ekonomi, dimana
yang menjadi proposisi mendasar adalah perubahan kebijakan terjadi pada waktu
antara dengan status quo, sehingga perilaku yang mempengaruhi kebijakan akan
berubah sejalan dengan perubahan para pengambil kebijakan

 Bounded Rationality yaitu pengambil kebijakan tidak berusaha rasional secara


ekonomi secara maksimal dan komprehensif meskipun pilihannya rasional, tapi
14
dibatasi oleh keadaan praktis dalam pengambilan kebijakan. Proposisi mendasar dari
model ini adalah bahwa perubahan kebijakan terjadi ketika pengambil kebijakan
menggunakan “rules of thumb” untuk membuat pilihan yang minimal dapat diterima

 Mixed Scanning yaitu membedakan antara persyaratan pilihan strategis yang


menetapkan arahan kebijakan dasar dan pilihan operasional yang membantu
meletakkan dasar bagi pilihan strategis atau berkontribusi pada pelaksanaannya.
Proposisi mendasar dari model ini adalah perubahan kebijakan terjadi ketika pilihan
disesuaikan dengan sifat masalah yang dihadapi pengambil kebijakan

4.4 Studi Kasus


Studi kasus yang digunakan untuk mengeavuluasi produk rencana sesuai dengan
kriteria evaluasi perencanaan ini adalah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023 yang kemudian dievaluasi berdasarkan 6 kriteria.
Dilihat dari kriteria keefektifan, program dalam RPJM ini belum cukup efektif karena belum
terdapat respon terhadap dampak pandemi saat ini. Lalu, dari kriteria efisien, RPJM ini
kurang efisisen dalam meghadapi sehingga pemerintah perlu menggelontorkan dana
tambahan dalam menanggapi hal tersebut khususnya dalam bidang kesehatan. Berdasarkan
kriteria kecukupan, program pembangunan yang terdapat dalam RPJM Provinsi Jawa Barat
telah cukup menjadi pemenuh kebutuhan Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan kriteria
kesetaraan, program prioritas pembangunan dalam RPJM ini telah mempertimbangkan
berbagai aspek kepentingan yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan.
Berdasarkan kriteria objektivitas, program-program prioritas pada RPJM ini telah memenuhi
syarat-syarat kelayakan dalam pengimplementasiannya. Lalu, berdasarkan kriteria
responsiveness, dalam perencanaan pembangunan program-program prioritas yang dimiliki
oleh Provinsi Jawa Barat dinilai telah tepat sasaran, sehingga telah sesuai dengan tujuan
dalam rencana pembangunan Provinsi Jawa Barat.
Kesimpulannya adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat
tahun 2018-2023, terdapat beberapa kriteria yang telah terpenuhi dan terdapat juga kriteria
yang belum terpenuhi sehingga perlu dilakukannya evaluasi terhadap perencanaan terkait.
Adapun alasan umum terkait perlunya dilakukan evaluasi terhadap perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat yaitu terkait adanya
pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap terhambatnya realisasi program dalam
perencanaan pembangunan jangka menengah.

15
Sama dengan studi kasus yang digunakan untuk mengeavuluasi produk rencana sesuai
dengan kriteria evaluasi perencanaan, untuk mengevaluas produk rencana berdasarkan
rasionalitas dalam perencanaan juga melihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023 yang kemudian dievaluasi berdasarkan 5 tipe.
Berdasarkan rasionalitas teknis, pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat telah merumuskan
rekomendasi kebijakan perencanaan pembangunan dan target kinerja Tahun 2018-2023
sebagai salah satu upaya teknis pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi
pandemi Covid-19dan beberapa prioritas dalam pengoptimalan pembangunan. Berdasarkan
rasionalitas ekonomi, RPJM ini telah dilaksanakan upaya pemulihan ekonomi di Jawa Barat
melalui beragam program yang memperhitungkan potensi-potensi yang dimiliki. Penerapan
protokol kesehatan dalam berbagai bidang usaha, serta pelayanan publik menjadi sebagai
salah satu wujud dalam implementasi “new normal” atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Berdasarkan rasionalitas hukum/legal, untuk menanggapi kasus pandemi covid-19,
pemerintah daerah tersebut mengutamakan peraturan yang sesuai hukum atau legalitas yang
terdapat saat itu seperti menggalakan protokol kesehatan. Berdasarkan rasionalitas sosial,
program-program pemerintahan daerah Provinsi Jawa Barat program RPJM sebagian besar
telah melibatkan aspek sosial, misalkan seperti dalam program pemulihan ekonomi melalui
UMKM. Lalu, berdasarkan rasionalitas substansi, dalam menangani pandemi covid-19 RPJM
ini juga telah mempertimbangkan segala aspek dalam mengeluarkan kebijakannya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa rencana pembangunan tersebut secara rasionalitas menggunakan
rasionalitas substansi.

16
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan nya yaitu evaluasi merupakan sebuah proses dalam menetukan
nilai untuk suatu hal atau objek berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Evaluasi sendiri bertujuan untuk mewujudkan konsistensi antara
kebijakan dengan pelaksaaan dan Hasil dari rencana pembangunan yang telah
direncanakan serta kesesuaian antara capaian pembangunan dengan indikator-indikator
dan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Evaluasi pula dibagi menjadi dua yaitu
evaluasi program dan evaluasi proyek. Evaluasi program adalah sekumpulan kegiatan
mengevaluasi proyek yang saling terkait, dan dikelola secara terkoordinasi untuk
mencapai tujuan. Sedangkan untuk evaluasi proyek adalah evaluasi upaya sementara
yang dilakukan untuk menciptakan produk, layanan, atau hasil.
Dalam hal ini kami menggunaka studi kasus dari salah satu tempat rekan kami
Kerja Praktik yaitu Evaluasi Keterpaduan Perencanaan dan Sinkronisasi Program
Pengembangan Infrastruktur PUPR sebagai contoh studi kasus. Evaluasi Keterpaduan
Perencanaan dan Sinkronisasi Program Pengembangan Infrastruktur PUPR merupakan
proses penyusunan keterpaduan perencanaan dan sinkronisasi program pengembangan
infrastruktur PUPR.

5.2 Saran
Seperti studi kasus yang kami ambil ini merupakan Revisi RTRW Kabupaten
Lampung Barat 2021-2041 yang mengakibatkan perubahan kebijakan nasional dan
strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Maka diharapkan
agar sebaiknya mahasiswa dapat lebih mengeksplorasi dan mendalami mengenai studi
kasus lainnya terkait materi ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ambiyar, A., & Dewi, M. (2019). Metodologi Penelitian Evaluasi Program.


Dunn, William. N. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Kedua. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Dunn, William N. 2004. Public Policy Analysis an Introduction. 3rd ed. New Jersey,
USA: Pearson Pentrice Hall.
Jabar, Pemprov. 2018. “RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023.” Pemprov Jawa Barat.
Nugroho, Riant. 2009. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Permen PPN/Bappenas No. 1/2017
Saraswaty, Amrita Nugraheni. 2018. “STUDI KASUS PELAKSANAAN KEBIJAKAN
PLASTIK BERBAYAR Amrita Nugraheni Saraswaty Jurusan Ekonomi
Pembangunan , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis , Universitas Udayana.

18

Anda mungkin juga menyukai