1. Pengertian
2. Kedudukan Pengawasan Penataan Ruang dalam
Penyelenggaraan Penataan Ruang
3. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
4. Peran dan Kewenangan
5. Tindakan Pengawasan Teknis Penataan Ruang
6. Tindakan Pemantauan
7. Tindakan Evaluasi
8. Tindakan Pelaporan
9. SIWASTEK
1
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2017
tentang Penataan Ruang
Pasal 200
Pengawasan penataan ruang dilakukan melalui penilaian terhadap kinerja: (a) pengaturan,
pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang; (b) fungsi dan manfaat penyelenggaraan
penataan ruang; dan (c) pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
Pasal 202
PENGA- - Pengawasan terhadap keseluruhan proses
WASAN penyelenggaraan penataan ruang
TEKNIS - Dilaksanakan secara berkala
BENTUK
PENGAWASAN
PENATAAN
RUANG - Pengawasan terhadap permasalahan
PENGA- khusus penataan ruang
WASAN - Dilaksanakan sesuai kebutuhan
KHUSUS
3
PENGAWASAN TEKNIS
MASUKAN,
PROSEDUR,
KELUARAN
PENGAWASAN mengawasi
TEKNIS
FUNGSI,
MANFAAT
KETERSEDIAAN
&
PEMENUHAN
SPM PR
Pasal 203 PP 15/2010
Pengawasan teknis meliputi kegiatan:
a. Mengawasi masukan, prosedur, dan keluaran dalam aspek TurBinLak Penataan Ruang;
b. Mengawasi fungsi dan manfaat keluaran sebagaimana dimaksud poin (a);
c. Mengawasi ketersediaan dan pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan
ruang.
4
KEDUDUKAN PENGAWASAN
TEKNIS PENATAAN RUANG
5
LINGKUP PENGAWASAN
PENATAAN RUANG
6
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
PENGAWASAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Pemda Kab/Kota
inputing data kuesioner
VERIFIKATOR PENYELENGGARAN
WASTEK PENATAAN RUANG
KAB/KOTA KAB/KOTA
Kantah mendorong penyelenggaraan
KANTAH penataan ruang Kab/Kota
98 KOTA
415 KABUPATEN
Pemantauan
Wastek
Penyampaian Kab/Kota
PENGAWASAN TEKNIS hasil isian
PENYELENGGARAAN kuisioner dan
PENATAAN RUANG data dukung
KAB/KOTA
KOORDINATOR KANWIL
WASTEK KAB/KOTA
Pemantauan
Wastek Provinsi
PENYELENGGARA
PENATAAN
ADMIN WASTEK RUANG PROVINSI
PROV/KAB/KOTA
34 PROVINSI
PUSAT
7
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
No. Pemangku Kepentingan Peran Tugas dan Kewenangan
1 Badan Perencanaan Pembangunan a. melakukan penyelenggaraan penataan ruang di daerah
Daerah (Bappeda) Provinsi dan b. melakukan koordinasi dengan TKPRD dalam mengisi kuesioner
Kabupaten/Kota c. melakukan pengisian kuesioner
Penyelenggara Penataan d. menyiapkan bukti dukung isian kuesioner
2 Dinas yang membidangi penataan
Ruang Daerah e. menyampaikan hasil isian kuesioner beserta bukti dukung
ruang di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota f. melakukan koordinasi dalam rangka progres pengisian kuesioner
g. menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan teknis
3 Kantor Pertanahan (Kantah) a. melakukan pengumpulan data dan bukti dukung dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota
b. melakukan verifikasi data dan bukti dukung yang diperoleh
Verifikator Wastek c. melakukan klarifikasi atas data yang diberikan oleh OPD Kabupaten/Kota
Kab/Kota melalui wawancara (apabila diperlukan)
d. melakukan koordinasi serta menyampaikan hasil pemantauan
pengawasan teknis kepada Kanwil BPN Provinsi
4 Kantor Wilayah BPN Provinsi a. memantau pelaksanaan pengawasan teknis di kabupaten/kota yang
Koordinator Wastek dilaksanakan oleh Kantah
Kab/Kota b. melakukan koordinasi dengan Ditjen PPRPT dalam rangka pelaporan
progres pemantauan pengawasan teknis oleh Kantah
a. melakukan pengumpulan data dan bukti dukung dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi
b. melakukan verifikasi data dan bukti dukung yang diperoleh
Verifikator Wastek Provinsi c. melakukan klarifikasi atas data yang diberikan oleh OPD Provinsi melalui
wawancara (apabila diperlukan)
d. melakukan koordinasi serta menyampaikan hasil pemantauan
pengawasan teknis kepada Ditjen PPRPT
5 Direktorat Jenderal Pengendalian a. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan
Pemanfaatan Ruang dan b. memantau pelaksanaan pengawasan teknis di provinsi dan
Penguasaan Tanah (Ditjen PPRPT) kabupaten/kota
Admin dan Pembina
c. melaksanakan evaluasi hasil pemantauan pengawasan teknis provinsi dan
kabupaten/kota
d. merumuskan rekomendasi dan tindak lanjut
8
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kementerian Lingkungan Hidup dan • Dukungan terhadap pengawasan teknis pada kawasan hutan
2
Kehutanan
• Dukungan terhadap pengawasan teknis pada kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil
3 Kementerian Kelautan dan Perikanan
• Pengawasan terknis terhadap pelaksanaan RZWP3K
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan • Melakukan pelaksanaan pengawasan teknis kabupaten/kota
5
Pertanahan Nasional
9
PENGAWASAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
10
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
11
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pengaturan Penataan Ruang C Penetapan Peraturan Perundangan terkait Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota
A Penetapan Peraturan Perundangan Perencanaan 1 Ketersediaan Perda Peraturan Zonasi di kabupaten/kota
1 Ketersediaan Perda RTRW Kab/Kota sesuai UUPR 26/2007 tentang 2 Ketersediaan peraturan tentang perizinan pemanfaatan ruang di
Penataan Ruang kabupaten/kota
2 Jumlah Perda RRTR Kab/Kota (RDTR dan RTR Kawasan Strategis) yang 3 Ketersediaan peraturan tentang insentif disinsentif terkait pemanfaatan
diamanatkan dalam RTRW Kab/Kota ruang di kabupaten/kota
3 Ketersediaan Perda Rencana Rinci Tata Ruang selain yang diamanatkan 4 Ketersediaan peraturan tentang pengenaan sanksi atas pelanggaran
dalam RTRW Kabupaten/Kota pemanfaatan ruang di kabupaten/kota, selain Perda RTRW/RRTR
4 Ketersediaan Peraturan Bupati/Walikota atau SK Bupati/Walikota terkait 5 Penerbitan Surat Penugasan kepada PPNS Penataan Ruang terkait
ketentuan tambahan/ketentuan khusus yang merupakan turunan dari pelaksanaan tugas pengendalian pemanfaatan ruang/penegakan hukum
RTRW/RRTR Kabupaten/Kota (Wasmatlitrik/Penyidikan)
5 Ketersediaan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kab/Kota sebelum D Penetapan Peraturan Perundangan terkait Pembinaan Penataan
berlakunya UUPR 26/2007 tentang Penataan Ruang Ruang
6 Apakah Perda tentang Rencana Tata Ruang Kab/Kota sebelum berlakunya 1 Ketersediaan Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Tim Koordinasi
UUPR 26/2007 tentang Penataan Ruang, masih dijadikan sebagai acuan Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kabupaten/Kota
Pemanfaatan Ruang 2 Penerbitan Surat Keputusan yang merupakan tindak lanjut dari hasil
7 Ketersediaan tentang penetapan Surat Keputusan dan Surat Penugasan keputusan rapat TKPRD Kabupaten/Kota
terkait penyusunan Rencana Tata Ruang 3 Penerbitan Surat Keputusan tentang Pembentukan Kelompok Masyarakat
B Penetapan Peraturan Perundangan tentang Pemanfaatan Ruang terkait Penataan Ruang
Kabupaten/Kota E Penetapan Peraturan Perundangan lainnya di bidang Penataan
1 Ketersediaan peraturan perundangan yang di dalamnya menyatakan Ruang
bahwa kegiatan pemanfaatan ruang dan/atau penyusunan program 1 Peraturan perundangan selain poin A, B, C, dan D di kabupaten/kota
kegiatan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota terkait penataan ruang
12
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pembinaan Penataan Ruang
A Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang F Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Penataan Ruang
1 Jumlah rapat koordinasi penyelenggaraan bidang penataan ruang yang 1 Ketersediaan sistem informasi dan komunikasi yang terkait bidang
dilaksanakan TKPRD Kab/Kota tahun 2018 penataan ruang (dapat dalam bentuk situs
(Topik Rapat dan Keputusan yang dihasilkan) web/instagram/facebook/youtube/jaringan sistem elektronik lainnya)
setelah Perda RTRW Kabupaten/Kota diterbitkan
B Sosialisasi Peraturan Perundangan dan Pedoman bidang Penataan
Ruang 2 Jumlah pemutakhiran data/informasi terkait penataan ruang pada sistem
1 Jumlah pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang
informasi dan komunikasi yang pernah dilakukan sejak tahun 2018 hingga
penataan ruang yang merupakan produk hukum Pemda Kabupaten/Kota sekarang
setelah peraturan perundang-undangan tersebut diterbitkan G Penyebarluasan Informasi berbagai Aspek Penataan Ruang
(Perda/Perbup/Perwali/SK Bupati/SK Walikota pada poin I Aspek 1 Penyebarluasan informasi rencana tata ruang kabupaten/kota (RTRW
Pengaturan) maupun RDTR Kabupaten/Kota) kepada masyarakat setelah Perda rencana
C Pemberian Bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan tata ruang tersebut diterbitkan
Penataan Ruang 2 Penyebarluasan informasi peraturan terkait pengendalian pemanfaatan
1 Jumlah pelaksanaan pemberian bimbingan/supervisi/konsultasi dalam ruang (peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, dan
bidang penataan ruang kepada aparat Pemda di kecamatan, pengenaan sanksi) kepada masyarakat setelah peraturan tersebut
kelurahan/desa, dan masyarakat di tahun 2018 diterbitkan
H Pengembangan Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat
D Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan Penataan Ruang
1 Jumlah kegiatan dalam rangka pengembangan kesadaran dan tanggung
1 Jumlah penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai upaya
jawab masyarakat di bidang penataan ruang setelah Perda RTRW
mengembangkan kemampuan SDM Pemda dalam bidang penataan ruang
Kabupaten/Kota diterbitkan
setelah Perda RTRW Kabupaten/Kota diterbitkan
2 Ketersediaan Kelompok Masyarakat (Pokmas) atau Lembaga Swadaya
E Penelitian dan Pengembangan Bidang Penataan Ruang
Masyarakat (LSM) di kabupaten/kota yang erat kaitannya dengan
1 Jumlah inovasi dalam bidang penataan ruang setelah Perda RTRW
penataan ruang
Kabupaten/Kota diterbitkan? (Contoh: aplikasi smart city, planning gallery,
aplikasi pengaduan tata ruang, aplikasi perizinan pemanfaatan ruang, atau
inovasi lainnya) 13
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
14
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pemanfaatan Ruang
A Ketersediaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota C Penilaian SKPD terhadap Kesesuaian Rencana Pembangunan Daerah
1 Ketersediaan Perda RPJMD Kabupaten/Kota dengan Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten/Kota
2 Ketersediaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota 1 Memastikan program rencana pembangunan daerah sudah mengacu pada
rencana tata ruang (RTR) kabupaten/kota
3 Ketersediaan rencana pembangunan daerah lainnya
2 Memastikan lokasi rencana pembangunan daerah sudah mengacu pada
B Kesesuaian Rencana Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang
rencana tata ruang (RTR) kabupaten/kota
Kabupaten/Kota
D Pemahaman SKPD terhadap Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten/Kota
1 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Pusat Permukiman
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota 1 Memastikan SKPD mengetahui bahwa ada di dalam rencana tata ruang
2 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan terdapat indikasi program pemanfaatan ruang
Transportasi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota 2 Memastikan SKPD mudah dalam menerjemahkan indikasi program
3 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan pemanfaatan ruang ke dalam rencana pembangunan daerah
Energi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
4 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan
Telekomunikasi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
5 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan
Sumber Daya Air yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
6 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan Industri
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
7 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan
Pertambangan yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
8 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan Pertanian
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
9 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan RTH yang mengacu
pada rencana tata ruang kabupaten/kota
15
KRITERIA PENILAIAN PENGAWASAN TEKNIS
PEMERINTAH PEMERINTAH
PEMERINTAH
PROVINSI KAB/KOTA
a. Studi Literatur;
b. Pengisian Kuesioner;
METODE
c. Pengisian tabel rekap;
d. Peninjauan Lapangan.
a. Berkala;
TATA CARA
b. Sewaktu-waktu.
19
PEMANTAUAN
20
PEMANTAUAN
21
PEMANTAUAN
TINDAKAN PEMANTAUAN OLEH MASYARAKAT
Pasal 55 UUPR
(1) Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan
pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tindakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
(4) Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan melibatkan peran
masyarakat.
(5) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dilakukan dengan menyampaikan laporan dan/atau pengaduan
kepada Pemerintah dan pemerintah daerah. 22
EVALUASI
Analisis dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dari tindakan pemantauan yang meliputi
aspek kinerja pengaturan, pembinaan pelaksanaan, pengawasan, kelembagaan dan peran
masyarakat berupa penilaian.
Metode Analisis
1. Metode Analisis Kuantitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang berasal dari pengisian
kuesioner.
Metode ini dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap jawaban kuesioner
berdasarkan skala nilai yang telah ditetapkan pada setiap jawaban tersebut serta
bobot pada setiap aspek penyelenggaraan penataan ruang.
1
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen PPRPT dituangkan ke dalam laporan yang
memuat kinerja penyelenggaraan penataan ruang daerah beserta rekomendasi
peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang.
3
Hasil pengawasan teknis berupa ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang
memiliki indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang disampaikan kepada PPNS
Penataan Ruang untuk ditindaklanjuti permberian sanksi.
Pasal 57 UUPR
Dalam hal penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2), pihak yang melakukan
penyimpangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 24
S.I.W.A.S.T.E.K
https://pengendalian.atrbpn.go.id/siwastek/
MEKANISME
KERJA
1. Pemantauan
2. Evaluasi
3. Pelaporan
26
Skema Hak Akses Siwastek
27
REGION PROVINSI LINGKUP
Sumatera Sumatera I 1 Aceh
3 Prov, 75
(Medan) 2 Sumatera Utara
Kab/Kota
3 Sumatera Barat
Sumatera II 4 Riau
3 Prov, 30
(Batam) 5 Kepulauan Riau
Kab/Kota
6 Jambi
Sumatera III 7 Sumatera Selatan 2 Prov, 24
(Palembang) 8 Kep. Bangka Belitung Kab/Kota
Sumatera IV 9 Bengkulu 2 Prov, 25
(Tangsel) 10 Lampung Kab/Kota
WORKSHOP I
Sumatera I
Sumatera II
Sumatera III
Sumatera IV
Jawa-Bali I
Jawa-Bali II
Jawa-Bali III
Kalimantan I
Kalimantan II
Sulawesi I
Sulawesi II
Nusa Tenggara
Maluku
Papua
WORKSHOP II
Sumatera I
Sumatera II
Sumatera III
Sumatera IV
Jawa-Bali I
Jawa-Bali II
Jawa-Bali III
Kalimantan I
Kalimantan II
Sulawesi I
Sulawesi II
Nusa Tenggara
Maluku
Papua
WORKSHOP III
Pusat (DKI Jakarta)
29
TERIMA KASIH