Anda di halaman 1dari 31

Aceh, 23 Mei 2019

DITJEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
OUTLINE
JUKNISLAK WASTEK 2019

1. Pengertian
2. Kedudukan Pengawasan Penataan Ruang dalam
Penyelenggaraan Penataan Ruang
3. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
4. Peran dan Kewenangan
5. Tindakan Pengawasan Teknis Penataan Ruang
6. Tindakan Pemantauan
7. Tindakan Evaluasi
8. Tindakan Pelaporan
9. SIWASTEK
1
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2017
tentang Penataan Ruang

Pasal 55 ayat (1)


Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan
ruang, dilakukan pengawasan terhadap kinerja TurBinLak
Penataan Ruang.

Pasal 55 ayat (2)


Pengawasan terdiri atas tindakan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan.

Pasal 55 ayat (3) dan (4)


Pengawasan dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah
daerah, dan dilakukan dengan melibatkan peran masyarakat.

Pasal 55 ayat (5)


Peran masyarakat dapat dilakukan dengan penyampaian
laporan dan/atau pengaduan kepada Pemerintah dan
pemerintah daerah. 2
PENGAWASAN PENATAAN RUANG
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pasal 198
Pengawasan penataan ruang diselenggarakan untuk: (a) menjamin tercapainya tujuan
penataan ruang; (b) menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang; dan
(c) meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang.

Pasal 200
Pengawasan penataan ruang dilakukan melalui penilaian terhadap kinerja: (a) pengaturan,
pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang; (b) fungsi dan manfaat penyelenggaraan
penataan ruang; dan (c) pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.

Pasal 202
PENGA- - Pengawasan terhadap keseluruhan proses
WASAN penyelenggaraan penataan ruang
TEKNIS - Dilaksanakan secara berkala
BENTUK
PENGAWASAN
PENATAAN
RUANG - Pengawasan terhadap permasalahan
PENGA- khusus penataan ruang
WASAN - Dilaksanakan sesuai kebutuhan
KHUSUS
3
PENGAWASAN TEKNIS

MASUKAN,
PROSEDUR,
KELUARAN
PENGAWASAN mengawasi
TEKNIS

FUNGSI,
MANFAAT
KETERSEDIAAN
&
PEMENUHAN
SPM PR
Pasal 203 PP 15/2010
Pengawasan teknis meliputi kegiatan:
a. Mengawasi masukan, prosedur, dan keluaran dalam aspek TurBinLak Penataan Ruang;
b. Mengawasi fungsi dan manfaat keluaran sebagaimana dimaksud poin (a);
c. Mengawasi ketersediaan dan pemenuhan standar pelayanan minimal bidang penataan
ruang.
4
KEDUDUKAN PENGAWASAN
TEKNIS PENATAAN RUANG

5
LINGKUP PENGAWASAN
PENATAAN RUANG

6
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
PENGAWASAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Pemda Kab/Kota
inputing data kuesioner
VERIFIKATOR PENYELENGGARAN
WASTEK PENATAAN RUANG
KAB/KOTA KAB/KOTA
Kantah mendorong penyelenggaraan
KANTAH penataan ruang Kab/Kota
98 KOTA
415 KABUPATEN
Pemantauan
Wastek
Penyampaian Kab/Kota
PENGAWASAN TEKNIS hasil isian
PENYELENGGARAAN kuisioner dan
PENATAAN RUANG data dukung
KAB/KOTA
KOORDINATOR KANWIL
WASTEK KAB/KOTA

Pemantauan Pemda Provinsi


VERIFIKATOR inputing data kuesioner
Wastek WASTEK PROV
PENGAWASAN TEKNIS Kab/Kota
PENYELENGGARAAN Penyampaian
PENATAAN RUANG hasil isian
Kanwil mendorong
PROVINSI kuisioner dan
penyelenggaraan
data dukung
penataan ruang provinsi

Pemantauan
Wastek Provinsi
PENYELENGGARA
PENATAAN
ADMIN WASTEK RUANG PROVINSI
PROV/KAB/KOTA

34 PROVINSI
PUSAT

7
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
No. Pemangku Kepentingan Peran Tugas dan Kewenangan
1 Badan Perencanaan Pembangunan a. melakukan penyelenggaraan penataan ruang di daerah
Daerah (Bappeda) Provinsi dan b. melakukan koordinasi dengan TKPRD dalam mengisi kuesioner
Kabupaten/Kota c. melakukan pengisian kuesioner
Penyelenggara Penataan d. menyiapkan bukti dukung isian kuesioner
2 Dinas yang membidangi penataan
Ruang Daerah e. menyampaikan hasil isian kuesioner beserta bukti dukung
ruang di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota f. melakukan koordinasi dalam rangka progres pengisian kuesioner
g. menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan teknis
3 Kantor Pertanahan (Kantah) a. melakukan pengumpulan data dan bukti dukung dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota
b. melakukan verifikasi data dan bukti dukung yang diperoleh
Verifikator Wastek c. melakukan klarifikasi atas data yang diberikan oleh OPD Kabupaten/Kota
Kab/Kota melalui wawancara (apabila diperlukan)
d. melakukan koordinasi serta menyampaikan hasil pemantauan
pengawasan teknis kepada Kanwil BPN Provinsi
4 Kantor Wilayah BPN Provinsi a. memantau pelaksanaan pengawasan teknis di kabupaten/kota yang
Koordinator Wastek dilaksanakan oleh Kantah
Kab/Kota b. melakukan koordinasi dengan Ditjen PPRPT dalam rangka pelaporan
progres pemantauan pengawasan teknis oleh Kantah
a. melakukan pengumpulan data dan bukti dukung dari Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi
b. melakukan verifikasi data dan bukti dukung yang diperoleh
Verifikator Wastek Provinsi c. melakukan klarifikasi atas data yang diberikan oleh OPD Provinsi melalui
wawancara (apabila diperlukan)
d. melakukan koordinasi serta menyampaikan hasil pemantauan
pengawasan teknis kepada Ditjen PPRPT
5 Direktorat Jenderal Pengendalian a. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan
Pemanfaatan Ruang dan b. memantau pelaksanaan pengawasan teknis di provinsi dan
Penguasaan Tanah (Ditjen PPRPT) kabupaten/kota
Admin dan Pembina
c. melaksanakan evaluasi hasil pemantauan pengawasan teknis provinsi dan
kabupaten/kota
d. merumuskan rekomendasi dan tindak lanjut

8
PEMBAGIAN PERAN DAN KEWENANGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA

No. Kementerian/Lembaga Peran


• Dukungan dalam upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan
penataan ruang pemerintah kabupaten/kota
1 Kementerian Dalam Negeri • Dukungan dalam mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan Pengawasan Teknis kepada OPD Kabupaten/Kota

Kementerian Lingkungan Hidup dan • Dukungan terhadap pengawasan teknis pada kawasan hutan
2
Kehutanan
• Dukungan terhadap pengawasan teknis pada kawasan pesisir dan
pulau-pulau kecil
3 Kementerian Kelautan dan Perikanan
• Pengawasan terknis terhadap pelaksanaan RZWP3K

Kementerian Perencanaan Pembangunan • Dukungan prioritas penganggaran dalam pelaksanaan pengawasan


4 Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan teknis kabupaten/kota
Nasional

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan • Melakukan pelaksanaan pengawasan teknis kabupaten/kota
5
Pertanahan Nasional

9
PENGAWASAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

INPUT PROSES TINDAK


OUTPUT
LANJUT
• Kuisioner Reward
• Wawancara Evaluasi Pelaporan contoh:
Pemantauan
pemberian
• Penyampaian hasil evaluasi penghargaan
kinerja
• Rekomendasi untuk:
• Pengamatan • Penilaian
1. peningkatan kinerja
langsung dan tingkat
penyelenggaraan
tidak pencapaian
penataan ruang
langsung • Analisis
2. Penertiban dan
• Verifikasi pembobotan
pemberian sanksi
hasil dan skala
terhadap indikasi
kuisioner penilaian
pelanggaran
pemanfaatan ruang

Juknis Wastek SIWASTEK Modul Siwastek

▪ Perlunya peningkatan peran KANWIL dan KANTAH Kementerian ATR/BPN (sebagai


instansi vertikal) dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
▪ Perlu keterlibatan aktif KANWIL dan KANTAH dalam Tim Koordinasi Penataan
Ruang Daerah (TKPRD) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota

10
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA

Aspek Pengaturan Aspek Pembinaan Aspek Perencanaan Aspek Aspek


Penataan Ruang Penataan Ruang Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian
Penetapan Peraturan A. Koordinasi Penyelenggaraan A. Rencana Tata Ruang A. Ketersediaan Rencana A. Ketentuan Umum
Perundangan terkait: Penataan Ruang Wilayah Kab/Kota Pembangunan Daerah Peraturan Zonasi
A. Perencanaan Tata B. Sosialisasi Peraturan di bidang B. Rencana Rinci Tata Kabupaten/Kota (KUPZ)
Ruang Penataan Ruang Ruang Kab/Kota B. Ketersediaan Rencana B. Ketentuan Perizinan
B. Pemanfaatan Ruang C. Pemberian Bimbingan, Supervisi dan Pembangunan Daerah C. Pemberian Insentif
C. Pengendalian Konsultasi dengan Rencana Tata Ruang dan Disinsentif
Pemanfaatan Ruang D. Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten/Kota D. Pengenaan Sanksi
Kab/Kota E. Penelitian dan Pengembangan C. Penilaian SKPD terhadap
D. Pembinaan bidang Penataan Ruang Kesesuaian Rencana
Penataan Ruang F. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah
E. Bidang Penataan dan Komunikasi Penataan Ruang dengan RTR Kabupaten/Kota
Ruang lainnya G. Penyebarluasan Informasi berbagai D. Pemahaman SKPD terhadap
Aspek Penataan Ruang
RTR kabupaten/kota
H. Pengembangan Kesadaran dan
tanggung jawab masyarakat

11
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pengaturan Penataan Ruang C Penetapan Peraturan Perundangan terkait Pengendalian
Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota
A Penetapan Peraturan Perundangan Perencanaan 1 Ketersediaan Perda Peraturan Zonasi di kabupaten/kota
1 Ketersediaan Perda RTRW Kab/Kota sesuai UUPR 26/2007 tentang 2 Ketersediaan peraturan tentang perizinan pemanfaatan ruang di
Penataan Ruang kabupaten/kota
2 Jumlah Perda RRTR Kab/Kota (RDTR dan RTR Kawasan Strategis) yang 3 Ketersediaan peraturan tentang insentif disinsentif terkait pemanfaatan
diamanatkan dalam RTRW Kab/Kota ruang di kabupaten/kota
3 Ketersediaan Perda Rencana Rinci Tata Ruang selain yang diamanatkan 4 Ketersediaan peraturan tentang pengenaan sanksi atas pelanggaran
dalam RTRW Kabupaten/Kota pemanfaatan ruang di kabupaten/kota, selain Perda RTRW/RRTR
4 Ketersediaan Peraturan Bupati/Walikota atau SK Bupati/Walikota terkait 5 Penerbitan Surat Penugasan kepada PPNS Penataan Ruang terkait
ketentuan tambahan/ketentuan khusus yang merupakan turunan dari pelaksanaan tugas pengendalian pemanfaatan ruang/penegakan hukum
RTRW/RRTR Kabupaten/Kota (Wasmatlitrik/Penyidikan)
5 Ketersediaan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kab/Kota sebelum D Penetapan Peraturan Perundangan terkait Pembinaan Penataan
berlakunya UUPR 26/2007 tentang Penataan Ruang Ruang
6 Apakah Perda tentang Rencana Tata Ruang Kab/Kota sebelum berlakunya 1 Ketersediaan Surat Keputusan (SK) tentang Pembentukan Tim Koordinasi
UUPR 26/2007 tentang Penataan Ruang, masih dijadikan sebagai acuan Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kabupaten/Kota
Pemanfaatan Ruang 2 Penerbitan Surat Keputusan yang merupakan tindak lanjut dari hasil
7 Ketersediaan tentang penetapan Surat Keputusan dan Surat Penugasan keputusan rapat TKPRD Kabupaten/Kota
terkait penyusunan Rencana Tata Ruang 3 Penerbitan Surat Keputusan tentang Pembentukan Kelompok Masyarakat
B Penetapan Peraturan Perundangan tentang Pemanfaatan Ruang terkait Penataan Ruang
Kabupaten/Kota E Penetapan Peraturan Perundangan lainnya di bidang Penataan
1 Ketersediaan peraturan perundangan yang di dalamnya menyatakan Ruang
bahwa kegiatan pemanfaatan ruang dan/atau penyusunan program 1 Peraturan perundangan selain poin A, B, C, dan D di kabupaten/kota
kegiatan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota terkait penataan ruang

12
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pembinaan Penataan Ruang
A Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang F Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Penataan Ruang
1 Jumlah rapat koordinasi penyelenggaraan bidang penataan ruang yang 1 Ketersediaan sistem informasi dan komunikasi yang terkait bidang
dilaksanakan TKPRD Kab/Kota tahun 2018 penataan ruang (dapat dalam bentuk situs
(Topik Rapat dan Keputusan yang dihasilkan) web/instagram/facebook/youtube/jaringan sistem elektronik lainnya)
setelah Perda RTRW Kabupaten/Kota diterbitkan
B Sosialisasi Peraturan Perundangan dan Pedoman bidang Penataan
Ruang 2 Jumlah pemutakhiran data/informasi terkait penataan ruang pada sistem
1 Jumlah pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang
informasi dan komunikasi yang pernah dilakukan sejak tahun 2018 hingga
penataan ruang yang merupakan produk hukum Pemda Kabupaten/Kota sekarang
setelah peraturan perundang-undangan tersebut diterbitkan G Penyebarluasan Informasi berbagai Aspek Penataan Ruang
(Perda/Perbup/Perwali/SK Bupati/SK Walikota pada poin I Aspek 1 Penyebarluasan informasi rencana tata ruang kabupaten/kota (RTRW
Pengaturan) maupun RDTR Kabupaten/Kota) kepada masyarakat setelah Perda rencana
C Pemberian Bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan tata ruang tersebut diterbitkan
Penataan Ruang 2 Penyebarluasan informasi peraturan terkait pengendalian pemanfaatan
1 Jumlah pelaksanaan pemberian bimbingan/supervisi/konsultasi dalam ruang (peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, dan
bidang penataan ruang kepada aparat Pemda di kecamatan, pengenaan sanksi) kepada masyarakat setelah peraturan tersebut
kelurahan/desa, dan masyarakat di tahun 2018 diterbitkan
H Pengembangan Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat
D Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan Penataan Ruang
1 Jumlah kegiatan dalam rangka pengembangan kesadaran dan tanggung
1 Jumlah penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai upaya
jawab masyarakat di bidang penataan ruang setelah Perda RTRW
mengembangkan kemampuan SDM Pemda dalam bidang penataan ruang
Kabupaten/Kota diterbitkan
setelah Perda RTRW Kabupaten/Kota diterbitkan
2 Ketersediaan Kelompok Masyarakat (Pokmas) atau Lembaga Swadaya
E Penelitian dan Pengembangan Bidang Penataan Ruang
Masyarakat (LSM) di kabupaten/kota yang erat kaitannya dengan
1 Jumlah inovasi dalam bidang penataan ruang setelah Perda RTRW
penataan ruang
Kabupaten/Kota diterbitkan? (Contoh: aplikasi smart city, planning gallery,
aplikasi pengaduan tata ruang, aplikasi perizinan pemanfaatan ruang, atau
inovasi lainnya) 13
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA

Aspek Perencanaan Tata Ruang Aspek Pengendalian Pemanfaatan Ruang


A Ketentuan Umum Peraturan Zonasi (KUPZ) dan/atau Peraturan
A Rencana Tata Ruang Wilayah Kab/Kota
Zonasi (PZ)
Apabila jawaban poin I.A.1. “Tidak ada/Belum Perda”
1 Memastikan bahwa dalam pemberian rekomendasi teknis tata ruang
1 Proses penyusunan RTRW Kabupaten/Kota saat ini terkait permohonan izin pemanfaatan ruang sudah mengacu pada
2 Jenis permasalahan yang dihadapi selama proses penyusunan RTRW Ketentuan Umum Peraturan Zonasi (KUPZ) dan/atau Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota tersebut 2 Memastikan rekomendasi teknis tata ruang menjadi salah satu
Apabila jawaban poin I.A.I. “Ada/Sudah Perda” persyaratan wajib dalam penerbitan izin pemanfaatan ruang
1 Ketersediaan kelengkapan muatan seperti KRB, RTH, KP2B, Kawasan Industri, 3 Jumlah rekomendasi teknis tata ruang terkait permohonan izin
Kawasan Pertambangan, dan Kawasan Pertahanan Keamanan dalam dokumen
pemanfaatan ruang yang sudah dikeluarkan selama tahun 2018
Perda RTRW Kabupaten/Kota
B Perizinan Pemanfaatan Ruang
2 Ketersediaan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk kawasan-
kawasan seperti KRB, RTH, KP2B, Kawasan Industri, Kawasan Pertambangan, 1 Jumlah perizinan pemanfaatan ruang yang sudah pernah diterbitkan oleh
dan Kawasan Pertahanan Keamanan dalam dokumen Perda RTRW Pemda Kabupaten/Kota selama tahun 2018
Kabupaten/Kota 2 Ketersediaan perizinan pemanfaatan ruang yang dikeluarkan tanpa
B Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) Kab/Kota mendapatkan rekomendasi teknis tata ruang
Apabila jawaban poin I.A.2. “Belum Perda” C Pemberian Insentif dan Disinsentif
1 Proses penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota saat ini 1 Memastikan bahwa Pemda Kabupaten/Kota sudah pernah menerapkan
Apabila jawaban poin I.A.2. “Sudah Perda” pemberian insentif dan disinsentif dalam pemanfaatan ruang
1 Ketersediaan kelengkapan muatan seperti KRB, RTH, Zona Pertanian Pangan D Pengenaan Sanksi
Berkelanjutan, Zona Industri, Zona Pertambangan, dan Zona Pertahanan 1 Jumlah indikasi kasus-kasus pelanggaran pemanfaatan ruang
Keamanan dalam dokumen Perda Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota kabupaten/kota
2 Ketersediaan ketentuan Peraturan Zonasi untuk kawasan-kawasan seperti 2 Jumlah pelanggaran yang dikenai sanksi terhadap pemanfaatan ruang di
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan, Ketentuan Intensitas Pemanfaatan tahun 2018
Ruang, dan Ketentuan Tata Bangunan dalam dokumen Perda RDTR dan RTR
3 Jumlah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

14
INFORMASI YANG DISURVEI DALAM
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Aspek Pemanfaatan Ruang
A Ketersediaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota C Penilaian SKPD terhadap Kesesuaian Rencana Pembangunan Daerah
1 Ketersediaan Perda RPJMD Kabupaten/Kota dengan Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten/Kota
2 Ketersediaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota 1 Memastikan program rencana pembangunan daerah sudah mengacu pada
rencana tata ruang (RTR) kabupaten/kota
3 Ketersediaan rencana pembangunan daerah lainnya
2 Memastikan lokasi rencana pembangunan daerah sudah mengacu pada
B Kesesuaian Rencana Pembangunan Daerah dengan Rencana Tata Ruang
rencana tata ruang (RTR) kabupaten/kota
Kabupaten/Kota
D Pemahaman SKPD terhadap Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten/Kota
1 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Pusat Permukiman
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota 1 Memastikan SKPD mengetahui bahwa ada di dalam rencana tata ruang
2 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan terdapat indikasi program pemanfaatan ruang
Transportasi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota 2 Memastikan SKPD mudah dalam menerjemahkan indikasi program
3 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan pemanfaatan ruang ke dalam rencana pembangunan daerah
Energi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
4 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan
Telekomunikasi yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
5 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Sistem Jaringan
Sumber Daya Air yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
6 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan Industri
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
7 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan
Pertambangan yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
8 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan Kawasan Pertanian
yang mengacu pada rencana tata ruang kabupaten/kota
9 Ketersediaan rencana pembangunan terkait perwujudan RTH yang mengacu
pada rencana tata ruang kabupaten/kota
15
KRITERIA PENILAIAN PENGAWASAN TEKNIS

PENENTUAN PAKAR: 1. Aspek Pengaturan Penataan Ruang


PAKAR 1. Ikatan Ahli Perencanaan (IAP)
KOMPONE 2. Aspek Pembinaan Penataan Ruang
UNTUK 2. Staff Pengajar SAPPK ITB
N LINGKUP 3. Aspek Perencanaan Tata Ruang
PENILAIAN 3. Staff Ahli Menteri Kementerian
PENILAIAN 4. Aspek Pemanfaatan Ruang
DAN ATR/BPN (Ir. Iman Sudrajat, 5. Aspek Pengendalian Pemanfaatan
VERIFIKASI MPM) Ruang
4. Staff Pengajar PWK ITS
5. Kepala Dinas Tata Ruang Provinsi
DKI Jakarta TABEL
NILAI PEMBOBOTAN

ASAS No. ASPEK BOBOT


PENILAIAN 1. Transparansi
DAN 2. Partisipatif 1 Aspek Pengaturan Penataan Ruang 20
METODO- 3. Akuntabel 2 Aspek Pembinaan Penataan Ruang 10
LOGI
3 Aspek Perencanaan Tata Ruang 20

4 Aspek Pemanfaatan Ruang 25


1. Desk Study Aspek Pengendalian Pemanfaatan
KETENTUAN 5 25
2. Pengumpulan data/penelitian Ruang
PENILAIAN lapangan
Kriteria:
3. Analisis/evaluasi
1. Keterkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen PPRPT
2. Berdasarkan pentahapan dan siklus Penyelenggaraan
Penataan Ruang
16
OUTLINE PANDUAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN TEKNIS PENATAAN RUANG PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
I. PENDAHULUAN
1. Umum
2. Dasar
OUT- 3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup
LINE II. ISTILAH DAN DEFINISI
III. PENGAWASAN PENATAAN RUANG
1. Kedudukan Pengawasan Penataan Ruang
dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
2. Tujuan Pengawasan Penataan Ruang
3. Bentuk Pengawasan Penataan Ruang
4. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
5. Obyek Pengawasan
6. Pelaksana
IV. PENGAWASAN TEKNIS
1. Indikator Pengawasan Teknis
2. Lingkup Wilayah Pengawasan Teknis
3. Kelembagaan
4. Tata Cara Pelaksanaan
5. Penganggaran Pengawasan Teknis
6. Jadwal Pelaksanaan
V. SISTEM INFORMASI PENGAWASAN TEKNIS
(SIWASTEK)
1. Gambaran Umum
2. Pengguna SIWASTEK
3. Jenis Akses
4. Mekanisme Kerja
17
PEMANTAUAN PEMERINTAH KEPADA PEMPROV, dan PEMPROV KEPADA
PEMKAB/PEMKOT

PEMERINTAH PEMERINTAH
PEMERINTAH
PROVINSI KAB/KOTA

KINERJA SASARAN INDIKATOR


Pengaturan Kelengkapan peraturan perundangan yang mengatur a. Ketersediaan peraturan daerah dan peraturan
bidang penataan ruang lain bidang penataan ruang;
b. Keharmonisan peraturan perundangan bidang
penataan ruang.
Pembinaan Pelaksanan pembinaan penataan ruang oleh Pemerintah a. Silabus, kurikulum, dan materi pembinaan;
Provinsi kepada instansi di lingkungan Pemerintah b. Frekuensi pelaksanaan;
Provinsi, kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, serta c. Peserta/target grup (jumlah dan sasaran);
kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya d. Metode pelaksanaan.
yang berada di sekitar sistem provinsi (misal bimtek dan
konsultasi, koordinasi PPR, diklat, litbang, dll)
Pelaksanaan a. Proses penyusunan RTR; a. Input SDM, proses penyusunan RTR, output
b. Kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTR; RTR;
c. Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang; b. Kesesuaian program pembangunan dengan
d. Pelaksanaan pemantauan yang efektif, menyeluruh, RTR, kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
rutin, berjenjang, dan diikuti tindak lanjut yang jelas. RTR;
c. Ketersediaan perangkat pengendali, efektivitas
perangkat pengendali;
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan,
dan pelaksanaan tindak lanjut.
Aspek Kelembagaan: koordinasi antar lembaga Peran kelembagaan bidang penataan ruang
Aspek Peran Serta Masyarakat: peran serta aktif Keberadaan sarana prasarana pelibatan
18 masyarakat masyarakat, efektivitasnya, dan tingkat keterlibatan
masyarakat dlm penataan ruang.
PEMANTAUAN
METODE DAN TATA CARA PELAKSANAAN PEMANTAUAN

a. Peta RTRW dan peta Rencana Rinci;


b. Peta rencana/masterplan lainnya;
c. Dokumen petunjuk pelaksanaan penataan ruang;
d. Dokumen Peraturan Daerah tentang RTRW prov/kab/kota;
INSTRUMEN e. Peta penggunaan lahan tahun terakhir;
f. Peta dasar wilayah;
g. Ketentuan (dan izin) yg dikeluarkan instansi berwenang terkait
pembangunan fisik.

a. Studi Literatur;
b. Pengisian Kuesioner;
METODE
c. Pengisian tabel rekap;
d. Peninjauan Lapangan.

a. Berkala;
TATA CARA
b. Sewaktu-waktu.

19
PEMANTAUAN

HUBUNGAN TINDAKAN PEMANTAUAN

20
PEMANTAUAN

MEKANISME TINDAKAN PEMANTAUAN DI PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA

21
PEMANTAUAN
TINDAKAN PEMANTAUAN OLEH MASYARAKAT

Pasal 55 UUPR
(1) Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan
pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tindakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
(4) Pengawasan Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan melibatkan peran
masyarakat.
(5) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dilakukan dengan menyampaikan laporan dan/atau pengaduan
kepada Pemerintah dan pemerintah daerah. 22
EVALUASI

Tindakan evaluasi dilaksanakan melalui analisis terhadap hasil tindakan pemantauan.

Analisis dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dari tindakan pemantauan yang meliputi
aspek kinerja pengaturan, pembinaan pelaksanaan, pengawasan, kelembagaan dan peran
masyarakat berupa penilaian.

Metode Analisis
1. Metode Analisis Kuantitatif
Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang berasal dari pengisian
kuesioner.
Metode ini dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap jawaban kuesioner
berdasarkan skala nilai yang telah ditetapkan pada setiap jawaban tersebut serta
bobot pada setiap aspek penyelenggaraan penataan ruang.

2. Metode Analisis Deskriptif


Metode analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data yang berasal dari
hasil wawancara dan pengecekan dokumen.
Metode ini dilakukan dengan melihat keterkaitan antara tiap aspek pengawasan
dengan mencermati hubungan sebab akibat, untuk mengetahui terjadinya suatu
kondisi pada suatu aspek pengawasan,terutama kondisi-kondisi yang lemah.
23
PELAPORAN

1
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen PPRPT dituangkan ke dalam laporan yang
memuat kinerja penyelenggaraan penataan ruang daerah beserta rekomendasi
peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang.

• Ditjen PPRPT melalukan Wastek Provinsi → menyampaikan laporan hasil evaluasi


pengawasan teknis beserta rekomendasi kepada Gubernur

2 • Ditjen PPRPT melalukan Wastek Kabupaten/ Kota→ menyampaikan laporan hasil


evaluasi pengawasan teknis beserta rekomendasi kepada Bupati/ Walikota

dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang daerah

3
Hasil pengawasan teknis berupa ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang
memiliki indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang disampaikan kepada PPNS
Penataan Ruang untuk ditindaklanjuti permberian sanksi.
Pasal 57 UUPR
Dalam hal penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (2), pihak yang melakukan
penyimpangan dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 24
S.I.W.A.S.T.E.K
https://pengendalian.atrbpn.go.id/siwastek/

• adalah Sistem Informasi Pengawasan Teknis Berbasis Web


• ditujukan untuk memfasilitasi pengawasan teknis kinerja
penyelenggaraan penataan ruang secara lebih efektif waktu &
efisien biaya melalui manajemen model kuesioner, entri jawaban
kuesioner dan validasinya secara online, otomasi perhitungan
kinerja, dan penyajian laporan secara simultan dan konsisten. 25
Mekanisme Kerja Siwastek

MEKANISME
KERJA

1. Pemantauan
2. Evaluasi
3. Pelaporan

26
Skema Hak Akses Siwastek

Peran Jenis Data Akses Level Aktor


Pengguna
Administrator Profil Pengguna Full control Direktorat Jenderal Pengendalian
Data referensi Full control Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah (Ditjen PPRPT)
Notifikasi kepada seluruh Full Control
pengguna
Desain model kuesioner Full control
JENIS AKSES
Audit trail aplikasi Full control
1. No
Laporan kinerja Full control
access
Koordinator Data dukung View Kantor Wilayah BPN Provinsi
2. View
Provinsi Notifikasi kepada verifikator Create, view
3. Edit
4. Create Laporan kinerja View
5. Full Verifikator Jawaban kuesioner Create, view Kantor Pertanahan (Kantah)
control Notifikasi kepada responden Create, view
Laporan kinerja View
Penyelenggara Jawaban kuesioner Create, view Badan Perencanaan Pembangunan
Penataan Bukti dukung Create, View Daerah (Bappeda) Kabupaten/Kota
Ruang Daerah Laporan kinerja Create, View dan Dinas yang membidangi
Kab/Kota penataan ruang di tingkat
Kabupaten/Kota

27
REGION PROVINSI LINGKUP
Sumatera Sumatera I 1 Aceh
3 Prov, 75
(Medan) 2 Sumatera Utara
Kab/Kota
3 Sumatera Barat
Sumatera II 4 Riau
3 Prov, 30
(Batam) 5 Kepulauan Riau
Kab/Kota
6 Jambi
Sumatera III 7 Sumatera Selatan 2 Prov, 24
(Palembang) 8 Kep. Bangka Belitung Kab/Kota
Sumatera IV 9 Bengkulu 2 Prov, 25
(Tangsel) 10 Lampung Kab/Kota

Lingkup Jawa Jawa I


(Bandung)
11
12
Banten
Jawa Barat
3 Prov, 40
Kab/Kota
Wilayah
13 DKI Jakarta
Jawa II 14 Jawa Tengah 2 Prov, 40
(Semarang) 15 DIY Kab/Kota
Jawa III 16 Jawa Timur 2 Prov, 47
(Surabaya) 17 Bali Kab/Kota
Kalimanta Kalimantan I 18 Kalimantan Barat
n Sulawesi (Pontianak/Banjarma 3 Prov, 41
sin) 19 Kalimantan Tengah Kab/Kota
20 Kalimantan Selatan
Kalimantan II 21 Kalimantan Utara 2 Prov, 15
(Balikpapan) 22 Kalimantan Timur Kab/Kota
Sulawesi I 23 Sulawesi Tenggara
3 Prov, 47
(Kendari/Makassar) 24 Sulawesi Barat
Kab/Kota
25 Sulawesi Selatan
Sulawesi II 26 Sulawesi Tengah
3 Prov, 34
(Manado) 27 Sulawesi Utara
Kab/Kota
28 Gorontalo
Nusa Nusa Tenggara 29 NTB 2 Prov, 32
Tenggara- (Lombok) 30 NTT Kab/Kota
Maluku 31 Maluku 2 Prov, 21
Maluku- Kab/Kota
28 (Ambon) 32 Maluku Utara
Papua Papua 33 Papua 2 Prov, 42
JADWAL PENYELENGGARAAN PENGAWASAN TEKNIS
BULAN MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
APR NOV
MINGGU I II III IV I II III IV I II III IV V I II III IV I II III IV I II III IV

WORKSHOP I
Sumatera I
Sumatera II
Sumatera III
Sumatera IV
Jawa-Bali I
Jawa-Bali II
Jawa-Bali III
Kalimantan I
Kalimantan II
Sulawesi I
Sulawesi II
Nusa Tenggara
Maluku
Papua

WORKSHOP II
Sumatera I
Sumatera II
Sumatera III
Sumatera IV
Jawa-Bali I
Jawa-Bali II
Jawa-Bali III
Kalimantan I
Kalimantan II
Sulawesi I
Sulawesi II
Nusa Tenggara
Maluku
Papua

WORKSHOP III
Pusat (DKI Jakarta)
29
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai