Anda di halaman 1dari 37

SOSIALISASI RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

Oleh :
Ir. Monang Simarmata, MSi

Subdit Perencanaan Kawasan


Direktorat Bina otensi Kawasan Kawasan Transmigrasi

Banjarmasin, 14 Sepetember 2015

1
I. PENDAHULUAN

2
A.Perundang-undangan Yang Terkait dengan
Penyelenggaraan Transmigrasi
UU NO. 17/2007
TENTANG RPJPN 2005-
2025

DALAM BINGKAI

UU 29/2009 TENTANG
UU SEKTOR PERUBAHAN ATAS UU NO. UU SEKTOR
15/1997 TENTANG
KETRANSMIGRASIAN 3. UU No.
1. UU No. 26/2007
5/1960 tentang
tentang Penataan
Pokok-pokok UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Ruang
Agraria Daerah 4. UU No.
2. UU No. 52/2009
41/1999 tentang
tentang Kependudukan
Kehutanan PP No 3 Tahun
5. UU No. 6/2014
2014 Tentang Desa

DENGAN BERBAGAI PERATURAN TURUNANNYA 3


Dasar Penyelenggaraan Transmigrasi

1. Undang-Undang No. 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian


2. Undang-Undang No. 29 tahun 2009 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang
ketransmigrasian.
3. PP No 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 tahun 1997
tentang ketransmigrasian.
4. UU No. 6/2014 Tentang Desa

4
Tujuan PenyelenggaraanTransmigrasi

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Peningkatan dan Pemerataan Pembangunan


Daerah

Memperkukuh Persatuan dan Kesatuan Bangsa

5
Sasaran Penyelenggaraan
Transmigrasi

Meningkatkan kemampuan dan produktivitas


masyarakat transmigrasi

Membangun Kemandirian

Mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi


sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu
tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan
6
Perwujudan Pencapaian Sasaran
PenyelenggaraanTransmigrasi

Parameter pada Tingkat Daerah


Parameter pada Tingkat Permukiman
(dicapai dalam kurun waktu lima tahun)

a. Peningkatan Pendapatan a. Peningkatan produksi;


Transmigran; b. Perbaikan distribusi lahan;
b. Peningkatan derajat pendidikan; c. Peningkatan perluasan
c. Peningkatan derajad Kesehatan; kesempatan kerja dan berusaha;
d. Peningkatan kebutuhan d. Pengembangan pusat2
pelayanan andministrasi pertumbuhan;
kependudukan; e. Peningkatan PAD;
e. Peningkatan rasa aman; f. Peningkatan Investasi;
f. Peningkatan dinamikan interaksi g. Keseimbangan dan pelestarian
sosial masyarakat; lingkungan
g. Peningkatan partisipasi dan
kemandirian masyarakat.
7
Mengembangkan Keterkaitan
Perkotaan - Perdesaan

PEMBANGUNAN PERDESAAN:
PEMBANGUNAN PUSAT
PERTUMBUHAN : PEMBANGUNAN 1. Agroindustri berbasis
1. Menyeimbangkan EKONOMI DAERAH: pertanian & kelautan;
pertumbuhan antar kota Keterkaitan 2. Peningkatan kapasitas SDM
2. Keterkaitan kegiatan kegiatan ekonomi 3. Jaringan infrastruktur
ekonomi antar kotA penunjang kegiatan produksi
3. Pengendalian pemanfaatan
secara sinergis
di kawasan perdesaan dan
ruang dalam suatu sistem kota-kota kecil;
4. Peran dan fungsi kota-kota wilayah
menengah dan kecil 4. Akses informasi, pemasaran,
pengembangan lemb keuangan, kesempatan
5. Kegiatan ekonomi kota ekonomi. kerja, dan teknologi;
ramah lingkungan
6. Kemampuan keuangan
Diversifikasi 5. Pengembangan social capital
daerah perkotaan aktivitas ekonomi 6. Intervensi harga dan
7. Pengembalian fungsi dan perdagangan kebijakan pro pertanian
kawasan (non pertanian) di
8. Pelayanan fasilitas publik pedesaan yang
9. Pemenuhan kebutuhan terkait dengan
pelayanan dasar perkotaan pasar di perkotaan

TRANSMIGRASI 8
MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAERAH

Mengatasi masalah :
Mengembangkan potensi
lebarnya kesenjangan
pembangunan antarwilayah, sumberdaya alam kawasan
terutama antara kawasan perdesaan terintegrasi dengan
perdesaan-perkotaan, pembangunan kawasan
kawasan pedalaman-pesisir,
perkotaan dalam satu kesatuan
Jawa-luar Jawa, dan antara
kawasan Timur-Barat, serta sistem pengembangan ekonomi
rendahnya keterkaitan antara wilayah dalam kawasan
pusat pertumbuhan dengan transmigrasi (WPT/LPT), serta
daerah belakang (hinterland),
fasilitasi perpindahan dan
termasuk antara kota dan
desa. penempatan penduduk untuk
Mengurangi kemiskinan, memenuhi kebutuhan
pengangguran, kepadatan sumberdaya manusia dan
penduduk di Daerah Asal
memberikan peluang usaha di
(Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara dan Lampung) kawasan transmigrasi
9
INSTRUMEN PEMBANGUNAN PERDESAAN
DAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Kemen Desa Sektor
PDTTrans Dagri PU Lain

Pusat
BAPPENAS
(APBN) Dekon/
Pembantuan/
Provinsi DAK dll
(APBD)

Kabupaten BAPPEDA
(APBD)

SWASTA

KAWASAN TRANSMIGRASI 10
PENGERTIAN

1. Kawasan Transmigrasi adalah Kawasan budidaya yang memiliki fungsi


sebagai permukiman dan tempat usaha masyarakat dalam satu
sistem pengembangan berupa Wilayah Pengembangan Transmigrasi
(WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT).
2. WPT merupakan bentuk Kawasan Transmigrasi yang dikembangkan
dari Kawasan Perdesaan menjadi sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya alam yang memiliki keterkaiatan
fungsional dan hierarki keruangan dengan pusat pertumbuhan baru
sebagai kawasan perkotaan baru (KPB).
3. LPT merupakan bentuk kawasan transmigrasi yang dikembangkan
dari pusat pertumbuhan yang ada atau yang sedang berkembang
menjadi KPB yang memiliki keterkaitan fungsional dan hirarki
keruangan dengan beberapa SKP sebagai sistem produksi pertanian
dan pengolahan sumber daya alam
11
GAMBARAN IMAJINER
KAWASAN TRANSMIGRASI (WPT atau LPT)

Kawasan
Perdesaan
sebagai sistem
produksi
pertanian dan
pengelolaan
sumberdaya alam PRINSIP PENGELOLAAN
SP SKP SKP SP
Merupakan integrasi antara
SP
Kampung
SP kawasan perdesaan/kampung
SP sebagai sistem produksi
SP
Pst SKP Kampung pertanian dan pengelolaan
SP
SP SP sumber daya alam yang
ke PKW/ ke PKW/
PKL/ PKSN
Kampung SP
PKL/ PKSN memiliki keterkaitan
Pst SKP
KIM KIM
fungsional dan hierarki
keruangan dengan perkotaan
sebagai pusat pertumbuhan
Pusat
KPB
KIM
KIM
ekonomi dalam satu sistem
Pst SKP
KPB Pst SKP pengembangan ekonomi
SP SP SP SP
wilayah
Kampung

SP
SP
Kampung

SP SP SP SP
SKP Kampung
SKP
Kampung

Batas
Kawasan
deliniasi
Perdesaan sebagai
Kawasan
sistem produksi
pertanian dan
SP KIMTRANS Baru pengelolaan SP Desa penduduk setempat yang
sumberdaya alam Desa dikembangkan menjadi KIMTRANS
II. KEBIJAKAN
PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI

13
14
15
a.Tujuan, kebijakan, dan strategi
pembangunan kawasan transmigrasi.
b.Luasan kawasan transmigrasi;
c.Rencana struktur kawasan transmigrasi;
d.Rencana peruntukan kawasan
transmigrasi;
e.Arahan pengembangan pola usaha
pokok; 16
f. Arahan penataan persebaran penduduk dan
kebutuhan SDM;
g.Arahan indikasi program utama;
h.Tahapan perwujudan kawasan transmigrasi; dan
i. Ketentuan pengendalian pemanfaatan kawasan
transmigrasi.
j. Arahan jenis transmigrasi yang akan dilaksanakan;

17
(Sesuai Pasal 37 Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2014)
Menteri yg
MENTERI 3B menyelenggarakan
tata ruang
2

3A GUBERNUR 5 KS non KS

Penetapan 1
Kawasan
Transmigrasi Konsep Rencana
Kawasan Transmigrasi

Penyusunan Rencana
BUPATI 4 Perwujudan Kawasan
Transmigrasi
Penyusunan Rencana
Kawasan Transmigrasi

18
LAMPIRAN USULAN PENETAPAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
Dokumen RKT
SK Penunjukan Areal Untuk Kawasan Transmigrasi
dilengkapi dengan Peta RKT skala 1 : 50.000;
SK Gubernur tentang Persetujuan Substansi RKT;

19
PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI

Pembangunan Kawasan Transmigrasi, diarahkan pada :


a. mewujudkan permukiman di Kawasan Transmigrasi yang
berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berusaha, dan
tempat bekerja;
b. mewujudkan persebaran penduduk di Kawasan
Transmigrasi yang serasi dan seimbang dengan daya
dukung alam dan daya tampung lingkungan; dan
c. menyediakan sarana dan jaringan prasarana dasar
Kawasan Transmigrasi
BENTUK DAN FUNGSI PERMUKIMAN
DALAM KAWASAN TRANSMIGRASI permukiman penduduk
setempat dalam
Permukiman transmigrasi , daya tampung 300-500 deliniasi SKP atau
permukiman penduduk setempat yang
Keluarga atau beberapa permukiman sebagai satu KPB yang disetarakan
dipugar menjadi satu kesatuan dengan
kesatuan dengan daya tampung 300-500 Kel yang dengan SP
permukiman transmigrasi dengan daya
keseluruhan sarana dan prasarananya hasil
tampung 300-500 Kel dan merupakan
pembangunan baru, dan merupakan bagian dari SKP
bagian dari SKP atau KPB
atau KPB SP yang mempunyai kegiatan
utama pertanian, termasuk
Permukiman BENTUK SP-Baru SP-Pugar SP-Tempatan
pengelolaan sumber daya alam
dengan susunan fungsi
Transmigrasi adalah satu kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan,
kesatuan permukiman
atau bagian dari satuan SP dalam SKP pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
permukiman yang (sistem produksi pertanian dan
diperuntukkan bagi pengelolaan SDA) SP yang disiapkan menjadi
Desa Utama sebagai pusat
tempat tinggal dan SKP yang berfungsi menjadi
tempat usaha Pusat Pelayanan Lingkungan
transmigran SP pusat SKP untuk melayani kehidupan
sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat skala SKP
(pusat pelayanan skala SKP)
FUNGSI

SP yang mempunyai kegiatan


utama bukan pertanian
Satuan Permukiman yang dengan susunan fungsi
selanjutnya disebut SP SP dalam KPB kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan,
adalah satu permukiman pemusatan dan distribusi
transmigrasi dengan daya
(sistem industri, perdagangan dan pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan
tampung antara 300-500 jasa) kegiatan ekonomi.
Keluarga atau beberapa
permukiman sebagai satu SP yang disiapkan menjadi
kesatuan dengan daya pusat KPB sebagai Pusat
tampung 300-500 SP pusat KPB Pelayanan Kawasan dengan
kegiatan utama perdagangan
Keluarga, dan merupakan (pusat pelayanan Kawasan) dan jasa untuk melayani
bagian dari SKP atau KPB aktivtas ekonomi skala WPT
atau LPT;

21
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN KAW. TRANS

1. Pembangunan fisik kawasan transmigrasi


a. Pembangunan SP
b. Pembangunan KPB
c. Pembangunan jaringan prasarana dasar
kawasan transmigrasi
2.Penataan persebaran penduduk Kawasan
Transmigrasi
Pembangunan SP
Berdasarkan fungsi
SP dalam SKP menjadi sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya alam;
SP sebagai pusat SKP, diarahkan untuk meningkatkan fungsi
SP menjadi PPLT dengan melengkapi prasarana dan sarana
dasar, dilaksanakan setelah terdapat paling sedikit 2 (dua) SP
dalam SKP yang bersangkutan
Berdasarkan bentuk : SP-Baru; SP-Pugar; dan SP-Tempatan
Dilaksanakan berdasarkan rencana teknis SP dan rencana teknik
detail prasarana dan sarana
SP BARU dan SP TEMPATAN

Pembangunan SP-Baru
Di laksanakan di atas tanah Hak Pengelolaan, meliputi: penyiapan
lahan dan/atau sarana usaha; pembangunan perumahan; dan
pembangun an prasarana, sarana, dan utilitas umum permukiman
Pembangunan SP-Tempatan
Diarahkan untuk mengintegrasikan SP-Tempatan dengan SP lain
menjadi satu kesatuan SKP dilaksanakan dengan rehabilitasi,
peningkatan, dan/atau pembangun an prasarana dan sarana
SP PUGAR
Untuk mengembangkan potensi sumber daya permukiman penduduk
setempat menjadi SP yang berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat
bekerja, dan tempat berusaha, meliputi:
a. Pemugaran rumah penduduk setempat, dilaksanakan di atas tanah
yang berada dalam penguasaan atau kepemilikan penduduk di
permukiman yang bersangkutan.
b. Pembangunan rumah penduduk setempat, dilaksanakan di atas
tanah yang berada dalam penguasaan atau kepemilikan penduduk
di permukiman yang bersangkutan atau permukiman lain dalam 1
(satu) SKP.
c. Pembangunan rumah Transmigran, dilaksanakan di atas tanah Hak
Pengelolaan.
d. Rehabilitasi, peningkatan, dan/atau pembangunan prasarana,
sarana, dan utilitas umum permukiman, dilaksanakan di
permukiman yang bersangkutan dan permukiman baru pada SP-
Puga
Penataan Persebaran
penduduk di kawasan transmigrasi :
a. Penataan penduduk setempat
b. Fasilitasi perpindahan dan penempatan
ILUSTRASI MUATAN RENCANA
PENATAAN PERSEBARAN
TRANSMIGRAN PENDUDUK DALAM RENCANA
RINI SKP

PS-GARKIM PS-GARKIM
PUNYA RUMAH PUNYA RUMAH
TDK LAYAK, PUNYA TDK LAYAK, PUNYA
LAHAN USAHA DI SP-1 (SP Pemugaran)
SKP YBS
SP-2 SP-1 (SP Pemugaran) LAHAN USAHA DI
SKP YBS

Pemugaran
(SP-Baru)
Pemugaran
rumah rumah
Deliniasi
KIM SKP
EKSISTING KIM
EKSISTING
Pembangunan
rumah KIM
KIM Pembangunan
BARU SP-4 BARU rumah

PS-BANG (SP-PS) PS-BANG


TDK PUNYA TDK PUNYA
RUMAH, PUNYA RUMAH, PUNYA
LAHAN USAHA di LAHAN USAHA di
SKP YBS (KIM EKSISTING SKP YBS
REHAB
PS-PIN PRASARANA) PS-PIN
TDK PUNYA RUMAH, TDK PUNYA RUMAH,
TDK PUNYA TDK PUNYA
LAHANUSAHA PS LAHANUSAHA

14/12/2017 27
TRANSMIGRAN DAN
Pemugaran rumah PENDUDUK SETEMPAT YANG
Pembangunan rumah MEMPEROLEH PERLAKUAN
Faspin ke Kim baru SEBAGAI TRANSMIGRAN
Penduduk setempat yang

SEJAHTERA BERSAMA
memperoleh perlakuan
sebagai transmigran
MASYARAKAT
TRANSMIGRASI
(PEMBERDAYAAN
MAKSIMAL 5 TAHUN)

1. PS-GARKIM
2. PS-BANG
3. PS-PIN
4. TRANSMIGRAN
Penduduk yang pindah ke
kawasan transmigrasi

Pembangunan rumah
Faspin ke Kim baru
Fas-BangUsaha-SarHAT
28
III. POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI
DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

34
35
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 36
37

Anda mungkin juga menyukai