Anda di halaman 1dari 71

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I

1
URGENSI PENYUSUNAN RDTR DI KABUPATEN CIREBON
Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan
(satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri.

“Terwujudnya Penataan Ruang Di


Kabupaten Cirebon Dipilih
sebagian Kecamatan Gebang
DASAR HUKUM DASAR PEMILIHAN yang HARMONIS, AMAN,
1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang; Sesuai Arahan RTRW Kab. Cirebon
NYAMAN, PRODUKTIF, dan
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta 1. Pusat Pelayanan Nasional adalah Kab. Cirebon dengan BERKELANJUTAN
Kerja;
3. Perpres No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
fungsi bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Cirebon ”
2. Pusat Pelayanan Kawasan terdiri dari Pusat Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
4. Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun Kawasan Gegesik, Kapetakan, Klangenan, Plumbon, Weu,
2020 – 2024; Kedawung, Astanajapura, Karangsembung, Babakan dan
5. PP No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Losari
Penataan Ruang; 3. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut
6. Permen KLHK tentang Penyelenggaraan Kajian kepentingan ekonomi. KSK Industri dan Pergudangan
Lingkungan Hidup Strategis; DASAR
terdapat di Gempol, Susukan, Kaliwedi, Ciwaringin,
7. Permen ATR No. 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara PEMILIHAN
Kapetakan, Mundu, Astanajapura, Pangenan, Gebang,
Penyusunan, Peninjauan dan Penerbitan
Persetujuan Subtansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Losari, Pabedilan dan Greged
Kota dan RDTR Terintegrasi dengan Infrastruktur
8. Permen ATR No. 13 Tahun 2021 tentang Bernilai Investasi Tinggi 1. Pembangunan pelabuhan pengumpul di
Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
1. Berada dalam Kawasan Stategis Fungsi Pertumbuhan Kecamatan Mundu, Astanajapura, Gebang,
Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Pangenan
Ruang Ekomomi
2. Termasuk kedalam Wilayah Pengembangan 2. Pembangunan Gardu Induk di Kecamatan
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon No 7 Tahun
Ciayumajakuning dengan tema pengembangan Arjawinagun, Astanajapura, Plered, Babakan,
2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab.
Cirebon “Mendorong pengembanban wilayah gerbang timur Jawa Karangwareng, Susukan Lebak dan Gebang
10.PP No.46 Tahun 2016 Peraturan Pemerintah (PP) Barat” Kab. Cirebon sebagai pusat pertanian, industri dan
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian pariwisata.
Lingkungan Hidup Strategis
2
DELINEASI WILAYAH PERENCANAAN
DESA LUAS (Ha)
Desa Dompyong Kulon 281,82
LUAS WILAYAH PERENCANAAN
Desa Dompyong Wetan 172,93
3590,64 Hektare
Merupakan Desa Gagasari 137,96
Kecamatan Gebang dengan 13 DESA Desa Gebang 257,33
Desa Gebang Ilir 200,20
Desa Gebang Kulon 364,22
Desa Gebang Mekar 452,19
Desa Gebang Udik 319,01
Desa Kalimaro 144,68
Desa Kalimekar 124,65
Desa Kalipasung 254,67
Desa Melakasari 473,85
Desa Pelayangan 407,13
TOTAL 3.590,64

Utara : Laut Jawa


Barat : Kecamatan Pangenan
Timur : Kecamatan Losari dan Pabedilan
Kab. Cirebon Tenggara : Kecamatan Pabedilan
Selatan : Kecamatan Babakan dan
Karangsembung

3
Sumber:
PPBW (Pusat Pemetaan Batas Wilayah) 2018
SK No.650/SK.448/PR tentang Deliniasi Wilayan Perencanaan RDTR Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Tahun 2020
Data Garis Pantai berdasarkan shapefile dari Badan Informasi Geospasial, Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai 2021
PROGRESS PEKERJAAN
Desember 2020 September Oktober November Desember

FGD Penyepakatan Delineasi 1. FGD 1 Penjaringan Isu-isu 1. FGD 2 Indikasi Program 1. Konsultasi Publik 2
Kewilyahan dan Isu dan Muatan PZ Pembahasan Indikasi
1. SK Delineasi Pembangunan 2. FGD 3 KLHS Identifikasi Program, PZ, dan ITBX
2. SK Pokjanis 2. Konsultasi Publik 1 Rencana Kebijakan Rencana
3. SK Pokja KLHS Struktur Ruang & Pola Ruang, Program (KRP) terhadap 2. FGD 5 TKPRD
dan Penapisan Isu Lingkungan Hidup
Pembangunan Berkelanjutan 3. FGD 4 Sinkronisasi
program
1. BA KP 1 RDTR
2. BA KP 1 KLHS BA KLHS Rekomendasi KRP

SK POKJA RDTR SK POKJA KLHS Konsultasi Publik 1 Konsultasi Publik 2

SK Delineasi Wilayah Perencanaan

4
PROGRESS KELENGKAPAN DOKUMEN
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
1 Surat Penetapan Delineasi RDTR oleh Kepala Daerah/ Pejabat Eselon II;
Sedang
2 Kajian Kebijakan (Background Paper) Rancangan Peraturan Kepala Daerah;
berproses
3 Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Lampiran;
4 Materi Teknis yang terdiri atas Buku Rencana, Fakta Analisis, dan Album Peta;
Peta Rencana dan Tabel Ketentuan Kegiatan dan penggunaan lahan yang sudah diparaf oleh instansi
5
terkait;
6 Tabel pemeriksaan mandiri yang ditandatangani oleh Kepala Daerah;
7 Berita Acara Kavling Minimum;
8 Berita Acara Konsultasi Publik minimal 2 (dua) kali;
Tidak ada
9 Berita Acara dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan; wilayah
berbatasan
Rekomendasi peta dasar yang dikelurakan badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sedang
10
informasi geospasial atau surat; berproses
Sedang
11 Validasi Dokumen KLHS atau Surat Permohonan Validasi.
berproses
5
Sumber : Permen ATR/KA BPN No. 11 Tahun 2021
TUJUAN PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN GEBANG

“Mewujudkan Ruang Kawasan Kecamatan Gebang sebagai Pusat Pengembangan


Industri, dan Pariwisata yang Mendukung Pengembangan Kawasan Cirebon Timur
dengan Berlandaskan Tangguh Bencana dan Berkelanjutan”

INDUSTRI PKN CIREBON


Perwujudannya direncanakan sebagai kawasan yang
Perwujudannya kota yang memiliki zona
mengoptimalkan hilirisasi industri untuk meningkatkan
perumahan, perdagangan dan jasa, dan zona
nilai tambah dan kompetensi industri daerah
lainnya yang memiliki KDB KLB yang
mendukung prinsip liveable, serta memiliki
iklim kondusif bagi investasi dengan sarana
PARIWISATA dan prasarana yang terintegrasi wilayah
Perwujudannya direncanakan sebagai kota yang memiliki pengaruhnya (hinterland)
keterpaduan dalam pemanfaatan sumber daya alam
dengan sumber daya buatan dan sumber daya manusia,
dengan mengoptimalkan potensi cagar budaya dan hutan SUISTAINABLE (BERKELANJUTAN)
mangrove sebagai pariwisata Perwujudannya direncanakan sebagai kota yang
memiliki kawasan perlindungan setempat dan
20% Ruang Terbuka Hijau, dan Mempertahankan
TANGGUH BENCANA LP2B
Terwujudnya kota yang memiliki zona perumahan yang
memiliki KDB KLB yang mendukung prinsip liveable, dan
tidak berada pada zona rawan bencana
6
Rencana
Struktur
ruang

7
RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN
1. Pusat pelayanan kota : merupakan kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala perkotaan;
2. Sub Pusat pelayanan kota : merupakan kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa;
3. Pusat lingkungan desa : merupakan pusat permukiman
yang berfungsi melayani kegiatan skala desa.

Te r d a p a t satu Pusat
Pelayanan Kota (PPK)
terletak di Desa Gebang,
Sub Pusat Pelayanan Kota
(SPK) di Desa Kalipasung
dan Melakasari.

Untuk pusat lingkungan ditempatkan


menyebar di seluruh Kawasan
Perkotaan Gebang.

1,2 2,4 3,6 8


Kilometer
RENCANA PEMBAGIAN WP DAN BLOK

SWP Fungsi Kawasan Luas (Ha)

Pengembangan Kawasan
Perumahan Kepadatan
Tinggi dan Sedang,
SWP A Kawasan Peruntukan 1.480,94
Industri, Pariwisata Alam
dan Budaya, dan
Pertanian.

Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri,
SWP B Perumahan Kepadatan 1.228,71
Sangat Tinggi, Perikanan,
Pariwisata, dan SPU.

Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri,
SWP C 880,97
Infrastruktur Pengendali
Banjir.

9
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Struktur Ruang di Kecamatan Gebang
terdiri dari
- Rencana Jaringan Transportasi
- Rencana Jaringan Telekomunikasi
- Rencana Jaringan Kelistrikan
- Rencana Jaringan Sumber Daya Air
- Rencana Jaringan Air Minum
- Rencana Jaringan Drainase
- Rencana Jaringan Air Limbah
- Rencana Jaringan Persampahan
- Rencana Jaringan Lainnya
- Rencana Jalur Evakuasi

10
RENCANA
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI JARINGAN JALAN

PL dan PPI
01 Pemantapan jaringan trayek angkutan pedesaan
(Ciledug-Dompyong- Gebang Kulon-
Kalipasung)

Pengembangan Jaringan rel kereta api yang


02 menghubungkan Cirebon-Semarang

03 Double Track (Cirebon-Semarang)

Reaktivasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA


04 (Cirebon Kadipaten)

05 Elektrifikasi jaringan KA Cirebon-Semarang-


Surabaya

06 Pengembangan Pelabuhan Pengumpan Lokal dan


Pangkalan Pendaratan Ikan

07 Peningkatan Jalan Lingkungan Menjadi Jalan


Lokal Primer

08 Rencana Pembangunan Jalan Lokal Primer


Sumber:
Hasil Analisis, 2021
Peraturan Presiden No.87 Tahun 2021
Arahan Rencana Induk Pelabuhan Nasional 2017
Arahan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2018 11
RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2018-2038
RENCANA JARINGAN ENERGI
Pengembangan Kualitas dan Jangkauan Sistem Jaringan
Energi dan Ketenagalistrikan terdiri atas:
1. Mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik
2. Meningkatkan kapasitas jaringan energi listrik
dengan optimalisasi sumberdaya energi
3. Mengembangkan sumber energi baru terbarukan
4. Pengembangan kualitas jaringan udara

Rencana Sistem Jaringan Energi /Listrik yaitu:


1. Rencana jalur pipa gas dari kilang pengolahan ke
konsumen
2. Rencana pembangunan gardu induk berupa SUTT dan
SUTR
Sumber: Hasil Analisis, 2021 dan RTRW Kabupaten Cirebon
Tahun 2018-2038

13
RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Pengembangan Kualitas dan Jangkauan Sistem Jaringan


Telekomunikasi terdiri atas:

1. Pengembangan jaringan dan meningkatkan pelayanan


telekomunikasi yang berkualitas secara merata dan
seimbang
2. Mengembangkan jaringan telepon kabel dan jaringan
telepon nirkabel

Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi meliputi:


1. Optimalisasi jaringan telepon
2. Pengembangan jaringan serat optic
3. Pengoptimalan dan pengembangan menara
telekomunikasi bersama

Sumber: Hasil Analisis, 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten


Cirebon 2022-2042

115
RENCANA JARINGAN SUMBER DAYA AIR

JARINGAN SUMBER DAYA AIR

1. Penerapan sumur resapan dan biopori secara tersebar


pada lokasi daerah-daerah yang rawan dan berpotensi
tinggi terjadi banjir
2. Pembangunan tanggul yang kuat sebagai penahan
banjir pada daerah-daerah yang rawan dan berpotensi
tinggi terjadi banjir
3. Memperkuat sistem pengendali banjir dan peringatan
dini bahaya banjir
4. Pembangunan Bangunan pengendali Banjir yang
dilengkapi dengan inlet dan outlet serta pintu air untuk
menampung debit air tinggi daerah-daerah yang rawan
dan berpotensi tinggi terjadi banjir. Untuk lebih
mengoptimalkan upaya pengurangan frekuensi dan
dampak bencana banjir melalui restorasi sungai.

Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sumber Daya


Air meliputi:
1. Jaringan Pengendali Banjir

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten Cirebon 2022-
2042

15
KONSEP RENCANA JARINGAN AIR MINUM
JARINGAN PERPIPAAN

JARINGAN NON PERPIPAAN


Untuk wilayah yang tidak dapat/sulit dijangkau perusahaan air
minum dapat mengembangkan sistem SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan (BPJ). Beberapa jenis SPAM BPJ yang dapat diterapkan
di Kecamatan Gebang diantaranya sumur gali atau sumur bor,
sistem penampungan air hujan (SPAH), saringan rumah tangga,
Instalasi pengolahan air dengan reverse osmosis.

Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum meliputi:


1. Optimalisasi unit distribusi perpipaan
2. Pengembangan penyediaan air minum non-perpipaan

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten Cirebon 2022-2042

16
16
RENCANA JARINGAN DRAINASE
Konsep pengembangan jaringan drainase di Kecamatan Gebang
merupakan salah upaya untuk menghindari luapan air sungai di kawasan
perencanaan. Adapun arahan pengembangan jaringan drainase di Kecamatan
Gebang meliputi:
1. Meletakan bar screen pada setiap sambungan drainase tersier dan
sekunder untuk menyaring sampah agar tidak masuk ke drainase primer
atau sungai;
2. Melakukan pengembangan kapasitas drainase dengan menyesuaikan
dengan debit limpasan dan periode ulang hujan peruntukan saluran;
3. Bahan pembangunan saluran drainase hendaknya terbuat dari batu
kali,batu bata, pasir dan semen sesuai dengan kondisi lokal;
4. Melakukan normalisasi sungai dan anak sungai dengan melakukan
pengerukan tanah pada bagian yang mengalami pendangkalan akibat
sedimentasi;
5. Pembuatan sumur resapan di kawasan budidaya: permukiman, industri
dan perdagangan pada setiap blok untuk mengurangi jumlah run off;
6. Peningkatan fungsi pintu air di tiap-tiap saluran air;
7. Revitalisasi sempadan sungai dan irigasi (perapihan, pembuatan taman
dan pembuatan siring); dan
8. Meningkatkan kerjasama pembangunan pengendalian banjir dengan
pemerintah daerah sekitar melalui pembuatan program pembangunan
bersama.

Rencana Sistem Jaringan Drainase meliputi:


1. Pembangunan dan peningkatan saluran yang melayani kawasan
fungsional tertentu (perkantoran, perdagangan dan jasa, komersial,
industri, permukiman, fasilitas umum dan sosial, dan kawasan fungsional
lainnya).
PENAMPANG DRAINASE

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2018-
2038
Catatan: Perhitungan lebar mengikuti
pedoman dalam dokumen SNI 02-2406-
1991 Tentang Tata Cara Perencanaan
Umum Drainase Perkotaan. 18
RENCANA JARINGAN AIR LIMBAH & PENGELOLAAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Gebang di


bedakan menjadi 2 (dua) yaitu penggunaan tangki septik individu
dan tangki septik komunal. Pemilihan masing-masing jenis
pengelolaan dibedakan berdasarkan:
a. Kawasan dengan kepadatan penduduk rendah menggunakan
tangki septik individu.
b. Kawasan kepadatan sedang dapat menggunakan jenis tangki
septik individu ataupun komunal.
c. Kawasan dengan kepadatan tinggi menggunakan tangki septik
komunal

Sistem pengelolaan limbah cair medis dan limbah B3


a. Pengolahan limbah cair dari industri dan sarana kesehatan
diwajibkan untuk memiliki instalasi pengolahan air limbah
tersendiri sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah yang
dihasilkan;
b. Membuat saluran pemisahan air limbah dengan drainase
perkotaan;
c. Penentuan baku mutu effluent untuk air limbah dan pengadaan
dan/atau penyesuaian peraturan perundang-undangan tentang
Rencana Sistem Jaringan Air Limbah meliputi: pedoman penanganan limbah B3.
a. Optimalisasi jaringan sistem pembuangan air
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten Cirebon 2022-19
limbah domestik 2042
RENCANA JARINGAN PERSAMPAHAN

TEKNIK OPERASIONAL
PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN KECAMATAN
GEBANG

1. Menyediakan sarana dan prasarana persampahan sesuai dengan


kebutuhan masyarakat Kecamatan Gebang. Kebutuhan sarana dan
prasarana persampahan
2. Meningkatkan jumlah TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan atau Bank
Sampah di kawasan Kecamatan Gebang.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat Kecamatan Gebang dalam
melakukan pengolahan sampah secara individu maupun terpusat di TPS
Jumlah Sarana Persampahan di Kecamatan Gebang 3R.
4. Meningkatkan kapasitas TPA sesuai dengan proyeksi jumlah timbulan
sampah pada tahun 2041

Rencana Sistem Jaringan Persampahan, meliputi:


1. Pengembangan system komposting sampah
2. Pengembangan Tempat Penampungan Sampah

Sumber: Hasil Analisis, 2021 dan RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2018-2038
21
SKENARIO PRA PENANAMAN
PEMODELAN BANJIR MANGROVE

Tinggi Muka Air 2045


Keterangan Nilai (m)
HWS 0.4574
Wind Setup 0.526
Sea Level Rise 0.06675
Land Subsidence 1
Total 2.05

Berdasarkan analisis, desa yang


memiliki luasan terbesar dari
dampak banjir rob terdapat di
Desa Melakasari

23
SKENARIO PASCA PENANAMAN
PEMODELAN BANJIR MANGROVE

Studi Terdahulu
Kenji Harada dan Fumihiko (2002) menyatakan bahwa
keberadaan hutan bakau di pesisir pantai dengan tebal kurang
lebih 200 m dengan kerapatan 30 pohon/100m2 dapat
mengurangi energi gelombang hingga sebesar 50%.

Berikut merupakan hasil simulasi dengan


ketebalan mangrove 317 m kecuali Desa
Kalipasung dan Melakasari yang hanya
berdiameter 150 m yang berada di bibir
pantai.

Didapatkan bahwa dengan hutan


mangrove tersebut banjir masih
berpotensi terjadi terutama di Desa
Melakasari dan Pelayangan dengan tinggi
dapat mencapai 2 m.
PEMODELAN ABRASI PANTAI

Berdasarkan hasil analisis desa yang


mengalami abrasi dan aksresi yaitu Desa
Kalipasung, Desa Gebang Kuloj, Desa
Gebang Mekar, Desa Pelayangan, Desa
Melakasari.

25
RENCANA JARINGAN LAINNYA

RTH

Rencana Sistem Jaringan Air Limbah meliputi:


a. Pembangunan jalur evakuasi bencana
b. Pembangunan ruang evakuasi bencana pada bangunan publik yang TANGGUL
luas
INVESTASI DAN PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KAWASAN

40% Dari Kawasan Peruntukan Telepon = 5 SST/Ha x 1541,98 Ha =


Industri akan menjadi RTH 7709,90 SST

Air Minum = 0,75 liter/detik/ha x 1541,98 Ha =


Bangkitan lalu lintas = 1,957 smp/ha/hr x 1156,49 liter/detik. Penyediaan air bersih di kawasan
industri bersumber dari perusahaan penyedia air
1541,98 Ha = 3017,65 smp/hr minum dan/atau penggunaan air tanah sesuai
dengan batasan yang telah di tetapkan

Listrik = 0,2 MW/ha x 1541,98 Ha = 308,40


Pengelolaan sampah, limbah cair dan limbah B3
MW. Kebutuhan listrik akan dikelola
akan dilakukan di dalam kawasan industri dan
sendiri oleh para pelaku industri di dalam menjadi tanggung jawab pelaku usaha.
kawasan secara komunal

Sumber:
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya (PERMEN PU NO 41 THN 2007)
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri (PERMEN PERIN NO 40 THN 2016)
27
Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2021
Rencana
POLA ruang

28
KONSEP WISATA WATERFRONT

RTH
WATERFRONT
Salah satu pemanfaatan lahan di Kabupaten
Cirebon yang akan dikembangkan menjadi
kawasan wisata waterfront karena memiliki
potensi tinggi terhadap daerah pantai.
WISATA PADA AREA
WATERFRONT PENGEMBANGAN WATERFRONT Salah satu konsep pengembangan wisata
waterfront Kecamatan Gebang terletak pada
pengembangan RTH yang diolah menjadi daerah
WISATA PADA AREA
peralihan pantai menuju daratan yang
WATERFRONT dimodifikasi menjadi tempat rekreasi komunal.

29
KONSEP SPONGECITY
BANJIR LUAPAN SUNGAI Penerapan Konsep Spongecity pada Kawasan Perkotaan
Kecamatan Gebang untuk mengantisipasi genangan yang
diakibatkan oleh Banjir

BANJIR BANDANG

Contoh Ilustrasi Penerapan Konsep Spongecity pada Kota Jinan China

Tujuan utama memulihkan hidrologi lokal


menggunakan pendekatan berbasis sistem,
inisiatif “Spongecity” juga memiliki potensi
untuk membantu kota-kota yang semakin umum
mengekspresikan identitas regional mereka.

30
KONSEP GREENCITY

Penerapan Konsep Greencity pada


Kawasan Perkotaan Kecamatan
Gebang yang memiliki Kawasan
Industri

Contoh Ilustrasi Penerapan


Konsep Greencity
Produksi Bersih merupakan tindakan efisiensi
pemakaian bahan baku, air dan energi, dan
pencegahan pencemaran, dengan sasaran
peningkatan produktivitas dan minimisasi
timbulan limbah. Istilah Pencegahan
Pencemaran seringkali digunakan untuk
maksud yang sama dengan istilah Produksi
Bersih. Demikian pula halnya dengan Eco-
efficiency yang menekankan pendekatan
bisnis yang memberikan peningkatan efisiensi
secara ekonomi dan lingkungan. 31
BENCHMARKING: KAMPUNG
KONSEP PEMBANGUNAN KAMPUNG SUSUN NELAYAN AKUARIUM, JAKARTA

Pasar Ikan

Tambatan Perahu

Rusun Nelayan
Sumber: @kampungaquarium
https://regional.kontan.co.id/news/sekda-dki-pembangunan-kampung-akuarium-tak-langgar-perda
Sumber: RUJAK CUS. 2021. Shelter Temporary Living in Kampung Akuarium.
Sumber: RUJAK CUS. 2019. Kampung Susun Bahari Aquarium.
KONDISI PRA PEMBANGUNAN
KONSEP

2021 KELEBIHAN KEKURANGAN


1. Revitalisasi permukiman kumuh 1. Butuh waktu yang cukup panjang
2. Menciptakan lingkungan dalam proses konsolidasi lahan
permukiman nelayan tahan bencana, 2. Pendekatan pada masyarakat perlu
aman, dan nyaman bagi penduduk dilakukan dengan intensif dan
3. Pembangunan bersifat inklusif perlahan
4. Berbasis pada potensi daerah dan 3. Biaya yang dibutuhkan cukup tinggi
tidak mematikan ekonomi local dari mulai pembebasan lahan hingga
5. Meningkatkan daya Tarik dan pembangunan fasilitas
pendapatan masyarakat

KONDISI PASCA PEMBANGUNAN


Sumber: https://muslim.okezone.com/view/2021/08/18/1/75463/foto-udara- 32
penampakan-kampung-susun-akuarium-yang-diresmikan-anies-baswedan
PENERAPAN DI KAWASAN
KONSEP PEMBANGUNAN KAMPUNG SUSUN NELAYAN KECAMATAN GEBANG

SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN KAMPUNG SUSUN NELAYAN


Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau dengan sebutan lain yang sudah
dilaksanakan oleh perusahaan yang selanjutnya disingkat TSLP adalah komitmen Perusahaan untuk
berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dalam ranah
ekonomi, sosial dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat
maupun masyarakat pada umumnya
LOKASI
(1) Ruang lingkup TSLP meliputi program-program yang dilaksanakan oleh perusahaan melalui :
a. bantuan pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial ;
b. peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan kebudayaan;
c. peningkatan taraf kesehatan masyarakat;
d. kompensasi pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup; dan
e. memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas berbasis kerakyatan; dan
RENCANA f. pengembangan infrastruktur publik yang selaras dengan programprogram pemerintah
PENEMPATAN
daerah dan kegiatan usaha perusahaan.
Target Area RUSUN
Konsolidasi
Pelaksana TSLP:
1. Perusahaan atau perorangan yang memiliki kegiatan usaha di bidang atau berkaitan dengan Sumber Daya
Alam
2. Perusahaan atau perorangan yang tidak memiliki kegiatan di bidang atau berkaitan dengan SDA tetapi
Memiliki ukuran usaha dengan modal besar sekurang-kuranganya sepuluh miliar rupiah
3. Tidak dibedakan milik pemerintah maupun swasta

Sumber:
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas

33
KONSEP PENGEMBANGAN COASTAL INDUSTRIAL AREA BENCHMARKING: KEISHIN
INDUSTRIAL AREA (KIA),
TOKYO

QIANDAO CRUISE PORT,


CHINA Sumber: Murayama, Akito dan Kurose, Takefumi. 2006. Toward the
integration of brownfield rehabilitation and planning methodologies:
case study of Keihin Industrial Area, Tokyo, Japan. The University of
Tokyo

Latar Belakang
1. Limbah industri yang dikubur dan tanah yang terkontaminasi TIGA AREA PRIORITAS PENGEMBANGAN
2. Pemilik lahan wajib melakukan penilaian lokasi lingkungan dan remediasi. • Shinurashima dan Moriyacho: Promosi transisi penggunaan
3. KIA juga terdampak adanya ubanisasi yang menyebabkan pergeseran lahan untuk menciptakan kawasan perkotaan serba guna
fungsi lahan menjadi kawasan mixed use
dengan meningkatkan infrastruktur perkeretaapian dan jalan
ARAH PENGEMBANGAN KIA: perubahan dari basis industri berat ke raya, menciptakan kesempatan kerja dan lansekap sungai dan
perkotaan baru yang berpotensi terdapat peruntukan lahan untuk kanal.
lembaga penelitian dan pengembangan, industri ringan, fasilitas • Daikokucho: Deregulasi pembatasan terkait industri dan
bisnis dan komersial, perumahan dan penggunaan lainnya. perbaikan jalan arteri untuk lebih meningkatkan industri yang
KONSEP PENGEMBANGAN ada fungsi dan untuk meningkatkan daya saing global.
1. Revitalisasi Industri dengan mempromosikan industri baru, mengembangkan • Suehirocho: Pengembangan pusat penelitian dan
fasilitas Foreign Access Zone (FAZ) untuk perdagangan luar negeri dan pengembangan baru oleh menarik bisnis dan penelitian skala
menarik bisnis ke lokasi yang kurang dimanfaatkan; kecil-menengah tingkat lanjut institusi, secara efektif
2. Proyek Infrastruktur Termasuk Efisiensi Penggunaan Jalur Kereta Api Barang menggunakan kereta api barang dan penumpang yang ada trek,
yang ada, peningkatan jalan tol metropolitan dan pengembangan ruang hijau meningkatkan jaringan jalan dan lansekap tepi laut.
untuk pencegahan bencana mengalami globalisasi abad kedua puluh satu 34
BENCHMARKING: QINDAO
KONSEP PENGEMBANGAN COASTAL INDUSTRIAL AREA CRUISE PORT, CHINA

QIANDAO CRUISE PORT,


• Kerugian yang terjadi dari pembangunan industri • RENCANA PENGEMBANGAN
di pinggir pantai yang terjadi akibat teknologi
– Menciptakan Area yang Menarik bagi
yang tidak memadai:
penduduk Urban dan Merangsang Kegiatan

CHINA • Kawasan industri mengakibatkan turunnya


populasi di area karena ditinggalkan dan
diabaikan
Ekonomi dengan cara memberikan area yang
variatif untuk beraktifitas
– Mempromosikan penggunaan lahan yang
• Turunnya kegiatan ekonomi efisien
• Ketertarikan investasi dan area-area publik – Menggunakan inovasi teknologi tinggi
terus menurun – Membangun fasilitas publik yang dapat
dimanfaatkan dengan baik dan efisien

Dari hasil peninjauan dua penerapan KPI di area pinggir pantai, KPI disarankan untuk tidak
berfokus pada industri berat yang memiliki dampak lingkungan yang tinggi dan lebih
mengarah pada industri ringan dengan konsep penerapan teknologi tinggi,
memberikan area variative untuk beraktifitas, serta dapat menciptakan lapangan kerja.

KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Potensi terdampak banjir dan
1. Membuka peluang investasi untuk peningkatan abrasi pantai
meningkatkan ekonomi daerah 2. Polusi limbah industri akan
2. Pembukaan lapangan kerja berbahaya bagi masyrakat
3. Penataan yang baik akan 3. Memerlukan teknologi tinggi untuk
menciptakan Kawasan industry yang meminimalisir dampak lingkungan
aman dan nyaman yang dapat terjadi
35
Sumber: Shao, Feng. 2021. The Integrated Development Strategy of Coastal Industrial Areas
and City Based on Underground Space Development. Qiangdao University of Technology
PERBANDINGAN RTRW DENGAN RENCANA RDTR
POLA RUANG POLA RUANG
ZONA
RTRW RDTR Selisih
ZONA LINDUNG
Zona Badan Air 0 91,87 91,87
Zona Perlindungan
Setempat 35,13 118,42 83,29
Zona Ruang Terbuka Hijau 0 50,62 50,62
Zona Cagar Budaya 0 0,68 0,68
Zona Ekosistem Mangrove 75,28 126,96 51,68
ZONA BUDIDAYA
Zona Badan Jalan 0 26,80 26,80
Zona Pertanian 461,70 531,42 69,72
Zona Perikanan 352,51 40,29 -312,22
Rencana Pola Ruang RTRW Kab. Cirebon
Zona Pergaraman 0,00
233,50 -233,50
Zona Kawasan Peruntukan
Industri 1425,40 1561,00 135,59
Zona Pariwisata 0,00 107,85 107,85
Zona Perumahan 1682,34 742,81 -939,53
Zona Sarana Pelayanan
83,76
Umum 0 83,76
Zona Perdagangan dan
79,82
Jasa 0 79,82
Zona Perkantoran 0 4,06 4,06
Zona Peruntukan Lainnya 0 11,95 11,95
Zona Pengelolaan
Persampahan 0 0,90 0,90
Zona Transportasi 0 3,27 3,27
Zona Pertahanan dan
Keamanan 0 1,69 1,69
Rencana Pola Ruang RDTR Kecamatan Gebang 36
TOTAL 4265,86 3584,21
RENCANA POLA RUANG
Grand
Sub Zona A B C
Total
ZONA LINDUNG
Badan Air 14,96 11,02 16,87 42,85
Perlindungan Setempat 52,24 19,04 26,65 97,93
Taman Kota 6,77 7,22 13,98
Taman Kecamatan 4,70 2,30 7,01
Taman Kelurahan 15,81 2,58 18,39
Pemakaman 5,62 5,35 0,29 11,26
Jalur Hijau 15,49 1,04 0,60 17,13
Cagar Budaya 0,68 0,68
Ekosistem Mangrove 22,50 57,29 67,37 147,16
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 16,09 11,48 8,96 36,54
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) 0,02 3,18 3,20
Kawasan Peruntukan Industri 257,08 770,93 513,98 1541,98
Pariwisata 40,63 42,11 46,62 129,36
Pembangkit Tenaga Listrik 2,15 2,15
Pengelolaan Persampahan 0,20 0,61 0,06 0,87
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 11,10 14,56 14,80 40,47
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 27,43 0,10 0,26 27,79
Perdagangan dan Jasa Skala WP 12,42 12,42
Pergudangan 1,00 4,22 3,54 8,77
Perikanan Budidaya 0,05 34,02 34,07
Perikanan Tangkap 5,83 5,83
Perkantoran 2,35 0,92 0,79 4,06
Perkebunan 101,59 101,59
Pertahanan dan Keamanan 1,69 1,69
Perumahan Kepadatan Sangat
Tinggi 13,64 13,64
Perumahan Kepadatan Sedang 215,96 13,63 12,59 242,18
Perumahan Kepadatan Tinggi 223,03 161,68 133,20 517,92
Peternakan 1,86 0,10 1,96
SPU Skala Kecamatan 3,49 0,53 1,19 5,21
SPU Skala Kelurahan 54,51 1,50 0,73 56,74
SPU Skala Kota 11,94 11,94
SPU Skala RW 0,26 0,35 0,53 1,14
Tanaman Pangan 383,37 20,27 26,17 429,81
Transportasi 2,91 2,91
Grand Total 1480,94 1228,71 880,98 3590,64
37
RENCANA POLA RUANG (SWP A)
Sub Zona A
ZONA LINDUNG
Badan Air 14,96
Perlindungan Setempat 52,24
Taman Kota 6,77
Taman Kecamatan 4,70
Taman Kelurahan 15,81
Pemakaman 5,62
Jalur Hijau 15,49
Cagar Budaya 0,68
Ekosistem Mangrove 22,50
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 16,09
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Kawasan Peruntukan Industri 257,08
Pariwisata 40,63
Pembangkit Tenaga Listrik 2,15
Pengelolaan Persampahan 0,20
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 11,10
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 27,43
Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pergudangan 1,00
Perikanan Budidaya 0,05
Perikanan Tangkap
Perkantoran 2,35
Perkebunan 101,59
Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi
Perumahan Kepadatan Sedang 215,96
Perumahan Kepadatan Tinggi 223,03
Peternakan 1,86
SPU Skala Kecamatan 3,49
SPU Skala Kelurahan 54,51
SPU Skala Kota
SPU Skala RW 0,26
Tanaman Pangan 383,37
Transportasi
Grand Total 1480,94 38
RENCANA POLA RUANG (SWP B)
Sub Zona B
ZONA LINDUNG
Badan Air 11,02
Perlindungan Setempat 19,04
Taman Kota 7,22
Taman Kecamatan 2,30
Taman Kelurahan
Pemakaman 5,35
Jalur Hijau 1,04
Cagar Budaya
Ekosistem Mangrove 57,29
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 11,48
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 0,02
Kawasan Peruntukan Industri 770,93
Pariwisata 42,11
Pembangkit Tenaga Listrik
Pengelolaan Persampahan 0,61
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 14,56
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,10
Perdagangan dan Jasa Skala WP 12,42
Pergudangan 4,22
Perikanan Budidaya 34,02
Perikanan Tangkap 5,83
Perkantoran 0,92
Perkebunan
Pertahanan dan Keamanan 1,69
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi 13,64
Perumahan Kepadatan Sedang 13,63
Perumahan Kepadatan Tinggi 161,68
Peternakan 0,10
SPU Skala Kecamatan 0,53
SPU Skala Kelurahan 1,50
SPU Skala Kota 11,94
SPU Skala RW 0,35
Tanaman Pangan 20,27
Transportasi 2,91
Grand Total 1228,71 39
RENCANA POLA RUANG (SWP C)
Sub Zona C
ZONA LINDUNG
Badan Air 16,87
Perlindungan Setempat 26,65
Taman Kota
Taman Kecamatan
Taman Kelurahan 2,58
Pemakaman 0,29
Jalur Hijau 0,60
Cagar Budaya
Ekosistem Mangrove 67,37
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 8,96
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) 3,18
Kawasan Peruntukan Industri 513,98
Pariwisata 46,62
Pembangkit Tenaga Listrik
Pengelolaan Persampahan 0,06
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 14,80
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,26
Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pergudangan 3,54
Perikanan Budidaya
Perikanan Tangkap
Perkantoran 0,79
Perkebunan
Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi
Perumahan Kepadatan Sedang 12,59
Perumahan Kepadatan Tinggi 133,20
Peternakan
SPU Skala Kecamatan 1,19
SPU Skala Kelurahan 0,73
SPU Skala Kota
SPU Skala RW 0,53
Tanaman Pangan 26,17
Transportasi 40
Grand Total 880,98
KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU
PETA RENCANA SEBARAN RTH DI KECAMATAN GEBANG Skenario Perhitungan RTH
Luas WP (Ha) 3590,64
Luas Kawasan Terbangun = (Luas Zona Budidaya -
(Pertanian+Perikanan) (Ha) 2660,98
Luas RTH 67,77
Presentase RTH 3%

Luas Zona Perumahan (Ha) 773,73


10% RTH 77,37

Luas Zona Kawasan Peruntukan Industri (Ha) 1541,98

40% dari Zona Kawasan Peruntukan Industri


(Materi Teknis, Raperda, KLHS Revisi RTRW Kab 616,79
Cirebon 2021) (Ha)

Total Luas RTH + 20% RTH Zona Perumahan dan


RTH PRIVAT 761,93
Zona KPI
Presentase RTH Total 28,63%

Sub Zona A B C Grand Total


Total Luas RTH (Publik dan Privat) Taman Kota 6,77 7,22 13,98
dalam satu Kawasan Perkotaan Taman Kecamatan 4,70 2,30 7,01

Cirebon yaitu 761,93 Ha atau Taman Kelurahan 15,81 2,58 18,39


Pemakaman 5,62 5,35 0,29 11,26
sebanyak 28,63 % dari total Jalur Hijau 15,49 1,04 0,60 17,13

luas terbangun.
TAMAN KOTA TAMAN KECAMATAN DAN KELURAHAN
41
LUAS MINIMUM KAVLING PERUMAHAN
Ukuran Kavling Paling Rendah dalam Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 242 Tahun 2020
adalah 60 m2 dan Paling Tinggi 200 m2. Dilengkapi dengan
aturan UU No. 20 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa untuk
jenis Rumah Susun Umum minimal SRS berukuran 21m2 dan
tidak lebih dari 36m2.
LANDED HOUSE

Perumahan Perumahan
Berkepadatan Tinggi Berkepadatan Sedang
Luas Minimum Kavling Luas Kavling
60 m² 100 m²

HIGHRISE BUILDING (RUMAH SUSUN)

TIPE I TIPE II TIPE III

Luas SRS Luas SRS Luas SRS


minimum 36 m² minimum 30 m² minimum 21 m²

42
KONSEP PEMBANGUNAN KAMPUNG SUSUN NELAYAN SKENARIO OPTIMIS

Dengan Luas 13 Ha
Skenario Optimis
Jumlah Kepemilikan lahan yang akan dikonsolidasi 1982 KK
Tipe 1 36 untuk pembangunan
Luas Unit Rusun Tipe 2 30 kampung susun, dalam
Tipe 3 24
skenario Optimis, dapat
Jumlah KK penghuni rusun 1982
Pembagian KK berdasarkan unit rusun Tipe 1 330 dibangun 28 Tower
Tipe 2 661 yang dapat
Tipe 3 991 menampung 7.982 jiwa
Jumlah SRS per lantai 16 SRS
yang dikelompokan
Maksimal jumlah lantai 5
KDB Maksimal 25% menjadi 1.982 KK
KLB Minimal 1,2
Luas Tapak Keseluruhan 13 Ha
Luas Lantai Dasar (m2) KDB * Luas lahan 32.500
Luas total bangunan (m2) KLB * Luas Lahan 156.000
Tipe 1 5.417
Luas total lantai dasar masing masing unit
Tipe 2 10.833
bangunan (m2)
Tipe 3 16.250
Tipe 1 1.182
Luas lantai dasar masing masing unit bangunan Tipe 2 1.180
Tipe 3 1.181
Tipe 1 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk
330 16 4,5 72 5 1320

Tipe 2 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk
661 16 4,5 72 9 2644

Tipe 2 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk 43
991 16 4,5 72 14 3964
DAYA TAMPUNG WILAYAH PERENCANAAN

UKURAN KAVLING MINIMUM Daya Tampung Landed House (Rencana)

Rumah Kepadatan Sangat Tinggi (R-1) 388.972 jiwa


total luasan: 13 Ha

Rumah Kepadatan Tinggi (R-2) : 60 m2

Rumah Kepadatan Sedang (R-3)


100 m2
Sumber: Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan 46
Perumahan Rakyat No. 242 Tahun 2020
TOTAL DAYA TAMPUNG WILAYAH PERENCANAAN

Daya Tampung Kampung Total Daya Tampung


Susun (Skenario Optimis) (Skenario Optimis)
7.982 jiwa 234.026 jiwa
Daya Tampung Landed
House (Rencana)
226.044 jiwa
Daya Tampung Kampung Total Daya Tampung
Susun (Skenario Moderat) (Skenario Moderat)
5.600 jiwa 231.644 jiwa

47
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Path, Edges & Landmark Entrance Kecamatan Gebang KEYPLAN

SPOT 1

LOKASI

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI PERDAGANGAN & JASA SKALA


K-1 KECAMATAN
K-1
K-1 RUANG TERBUKA HIJAU SKALA
RTH-4 KELURAHAN

RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

R-2

3D Landmark & Edges Entrance Kecamatan Gebang

1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Landmark & Edges Entrance Kecamatan 3D Landmark & Edges Entrance Kecamatan
Gebang Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Path & Landmark Entrance Kawasan Wisata Kampung Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN

SPOT 2

LOKASI

R-2

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI SARANA PRASARANA UMUM


SPU-3 SKALA KELURAHAN
RTH-4 RTH-4 SPU-3 RUANG TERBUKA HIJAU SKALA
RTH-4 KELURAHAN

RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

R-2 RTH-4
SPU-3
R-2
RTH-4 RTH-4

3D Landmark Kawasan Wisata Kampung Nelayan Gebang Mekar


RTNH R-2
1
3D Landmark Kawasan Wisata Kampung 3D Landmark Kawasan Wisata Kampung Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
Nelayan Gebang Mekar Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Landmark Kawasan Wisata Kampung Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN

SPOT 3

LOKASI
R-2 RTH-3

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI SARANA PRASARANA UMUM


SPU-3 SKALA KELURAHAN
RUANG TERBUKA HIJAU SKALA
RTH-3 KECAMATAN

RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

R-2

SPU-3 RTH-3
R-2 RTH-3
RTH-3
RTNH

R-2
1
3D Landmark Kawasan Wisata Kampung 3D Landmark Kawasan Wisata Kampung Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
Nelayan Gebang Mekar Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Dermaga Kapal Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN

SPOT 4

LOKASI

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI TR TRANSPORTASI


RUANG TERBUKA HIJAU SKALA
RTH-2 KOTA

RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

TR
TR
RTH-3

RTH-3

TR 3D Dermaga Kapal Nelayan Gebang Mekar

1
3D Landmark Kawasan Wisata Pantai Baro Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Dermaga Kapal Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Kawasan Industri Perkotaan Gebang KEYPLAN
KPI
SPOT 5

LOKASI
KPI

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI TR TRANSPORTASI


KPI RUANG TERBUKA HIJAU SKALA
RTH-2 KOTA KAWASAN PERUNTUKAN
KPI INDUSTRI
RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

KPI
KPI KPI

KPI KPI KPI


KPI

3D Kawasan Industri

1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Kawasan Industry Gebang 3D Landmark Kawasan Industri Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN

SPOT 6
R-1
R-1
LOKASI

R-1 RUMAH KEPADATAN SANGAT TINGGI


RTH-5
RTH-5 RUANG TERBUKA HIJAU SKALA KOTA

R-1 RUANG TERBUKA NON HIJAU


RTNH
R-1

RTNH
R-1

R-1 RTH-5

3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Mekar

1
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Mekar
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung KEYPLAN

SPOT 7

LOKASI
W

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI


EM
EM EKOSISTEM MANGROVE

EM RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

RTNH EM

3D Taman Kota Gebang

1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung 3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Taman Kota Gebang KEYPLAN

SPOT 8

RTH-2 LOKASI

R-2 RUMAH KEPADATAN TINGGI

HL HUTAN LINDUNG

RTH-2 RTNH RUANG TERBUKA NON HIJAU

RTNH

RTH-2

RTH-2
RTH-2
3D Taman Kota Gebang

1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Taman Kota Gebang 3D Taman Kota Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Peraturan
zonasi

56
MUATAN PERATURAN ZONASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang

01 PENENTUAN DELINIASI BLOK PERUNTUKAN

02 P E R U M U S A N AT U R A N D A S A R

• Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan. (Daftar kegiatan dapat mengacu pada KBLI digit 3 dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan)
• Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
• Ketentuan Tata Bangunan
• Ketentuan Prasarana Minimal
• Ketentuan Khusus
• Ketentuan Pelaksanaan meliputi variansi pemanfaatan ruang, intentif dan disinsentif, serta ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai
dengan peraturan zonasi

03 P E R U M U S A N T E K N I K P E N G AT U R A N Z O N A S I YA N G D I B U T U H K A N ( P I L I H A N )

• Ketentuan Bonus Zoning


• Pemberian Bonus Zoning
• Ketentuan Pengendalian Pertumbuhan (Growth Control)

57
ALUR PENENTUAN MUATAN PERATURAN ZONASI

Dasar daftar kegiatan:


1. Jenis kegiatan eksisting;
2. Kegiatan yang potensial/prospektif;
I Kegiatan yang
Diperbolehkan 01 Ketentuan Intensitas
Pemanfaatan Ruang

3. Kesepakatan pemangku
kepentingan. Kegiatan Yang 02 Ketentuan Tata
Bangunan

T 03
Diijinkan Secara Ketentuan Prasarana dan
Daftar kegiatan dirumuskan Terbatas Sarana Minimal
dengan kriteria:

04
• Sesuai dengan kondisi objektif
kegiatan yang ada di Kawasan Kegiatan yang Ketentuan Khusus
Perkotaan Gebang; B Dijinkan Secara
• Tidak bertentangan dengan
peraturan dan perundang-
Bersyarat
05 Standar Teknis

06
undangan;
• Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Kegiatan Yang Tidak Ketentuan Pelaksanaan
Indonesia (KBLI) Tahun 2020 X Diperbolehkan

58
DAFTAR KEGIATAN

59
Total Kegiatan di Kawasan Perkotaan Gebang adalah sebanyak 335 kegiatan
ATURAN DASAR DAN KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN
LAHAN
KEGIATAN YANG
KEGIATAN YANG
I DIPERBOLEHKAN T DIIJINKAN SECARA
TERBATAS
• Kegiatan diperbolehkan merupakan
kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai Merupakan kegiatan yang dibatasi KEGIATAN YANG
PZ dan wajib memiliki izin dari
Pemerintah Daerah berdasarkan
berdasarkan pembatasan jumlah, X TIDAK
DIPERBOLEHKAN
persyaratan teknis dan administrasi yang jam operasi, luas lantai bangunan
ditetapkan oleh Bupati. Merupakan kegiatan sifatnya tidak
• Kegiatan diperbolehkan, dapat dilakukan dan luasan kapling.
di seluruh zona kecuali zona lindung. sesuai dengan peruntukan lahan
• Kegiatan diperbolehkan di zona
lindung hanya untuk: KEGIATAN YANG yang direncanakan dan dapat
DIIJINKAN
o kegiatan pelayanan umum dan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah/Pemerintah
B BERSYARAT
menimbulkan dampak yang cukup
besar bagi lingkungan di sekitarnya
Provinsi/Pemerintah Kabupaten Cirebon; Merupakan kegiatan yang dilakukan
dan/atau
o prasarana umum dan sosial yang berdasarkan persyaratan umum dan
dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik
Negara/Daerah. persyaratan khusus yang ditetapkan
• Kegiatan RTH diperbolehkan di seluruh
oleh Bupati dan peraturan
zona untuk pencapaian target luasan RTH
publik 20%. perundang-undangan.
60
MATRIKS ITBX
22 ZONA 37 ZONA 337 KEGIATAN

61
Secara Lengkap dapat dilihat pada handout
KETENTUAN INTENSITAS BANGUNAN

62
Secara Lengkap dapat dilihat pada handout
KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
SARANA KESEHATAN
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tatacara Kebutuhan per
perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, dalam: Jumlah
satuan sarana Radius
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 penduduk Standar
No. Jenis sarana Luas Luas pencapaian
tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya pendukung (m2/jiwa)
lantai min lahan min (m)
(jiwa)
(m )
2 (m )
2

1 Posyandu 1,250 36 60 0.048 500


SARANA PENDIDIKAN 2
Balai Pengobatan
Warga
2,500 150 300 0.12 1,000
BKIA / Klinik Bersalin
Kebutuhan per 3 30,000 1,500 3,000 0.1 4,000
Jumlah satuan sarana Puskesmas Pembantu
Standar
penduduk Luas 4 dan Balai Pengobatan 30,000 150 500 0.006 1,500
No Jenis Sarana Luas (m2/jiwa
pendukung lantai Lingkungan
lahan min )
(jiwa) min Laboratorium
(m )
2
5 30,000 300
(m2)
1 TK 1,250 216 500 0.40 Apotik / Rumah Obat
2 SD 1,600 633 2,000 1.25 6 30,000 120 400 0.025 1,500
3 SLTP 15,000 2,900 4,000 0.267 Puskesmas / Balai
7 200.000 2.400 0,012
4 SLTA 30,000 3,000 4,800 0.16 Pengobatan
5 Taman Bacaan 2,500 72 150 0,06 Rumah Sakit
8 480,000 10,000
6 Perpustakaan 30,000 500 3,000 Pembantu Tipe C
7 Akademi 480,000 5,000 Rumah Sakit Wilayah
9 1,500,000 45,000
Perpustakaan Tipe B
8 480,000 1,000 Rumah Sakit Gawat
(Akademi) 10 1,500,000 30,000
Perguruan Darurat
9 1,500,000 20,000 Puskesmas Pembantu
Tinggi
Perpustakaan 11 dan Balai Pengobatan 30,000 150 500 0.006 1,500
10 (Perguruan 1,500,000 2,000 Lingkungan
Tinggi) 63
KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
FASILITAS RUANG TERBUKA, TAMAN, SARANA PERDAGANGAN DAN
DAN LAPANGAN OLAHRAGA
JASA
Kebutuhan per Kebutuhan per
Jumlah
satuan sarana Standar Jumlah satuan sarana Radius
No Jenis sarana penduduk Standar
Luas lantai Luas lahan (m2/jiwa) penduduk Luas pencapaia
(jiwa) No Jenis sarana (m2/jiwa
(m2) (m2/jiwa) pendukung lantai Luas lahan n
)
1 Taman / Tempat main 250 200 250 1 (jiwa) min min (m2)** (m)
2 Taman Warga 3,000 750 1500 (m2)*
Lapangan Olah Raga dan 3,000 1500 1 Toko / Warung 250 50 100 0.4 300
3
Tempat Bermain 2 Pertokoan 3,000 1,000
4 Taman Lingkungan 30,000 2000 1,500 0.30 Pertokoan Mini 6,000 1,000 3,600 0,6
5 Lapangan Olah Raga 30,000 6000 8,400 Pasar Lingkungan / 30,000 650 10,000 0,33
3 Pertokoan
6 Gedung Olah Raga 30,000 750 1,000
Pasar / Pertokoan 60,000 10,000
7 Kolam Renang 30,000 4,000
8 Bioskop 30,000 2,000 Pusat Perbelanjaan 480,000 36,000 0.3
9 Taman 30,000 1,500 dan Niaga
10 Lapangan Serba Guna 120,000 10,000 Pusat Perbelanjaan 1.500.000 86,000
Taman 120,000 10,000 Utama, Pasar,
11
4 Pertokoan,
12 Gedung Olah Raga 120,000 10,000
Departemen Store,
13 Stadion Mini 50,000 Bank-bank,
14 Museum 3,000 Perusahaan Swasta,
15 Gedung Olah Raga Seni 3,000 dan Jasa-jasa Lain
16 Bioskop 3,000
Komplek Olahraga 70,000 Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tatacara perencanaan
17 lingkungan perumahan di perkotaan, dalam: Peraturan Menteri
/Gelanggang Olahraga
18 Gedung Hiburan dan Rekreasi 6,000 Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria
19 Bioskop 4,000 Teknis Kawasan Budi Daya
20 Gedung Kesenian 10,000
21 Taman Kota 50,000
Gedung Seni Tradisional 5,000
64
22
KETENTUAN PELAKSANAAN

Ketentuan pelaksanaan adalah aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan


penerapan peraturan daerah RDTR dan PZ yang terdiri atas:

01 Ketentuan variansi pemanfaatan ruang yang merupakan ketentuan yang


memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu
dengan tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam
peraturan zonasi.

02 Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif yang merupakan ketentuan


yang memberikan insentif bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan
dengan rencana tata ruang.

03 Ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai
dengan peraturan zonasi.

65
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
KETENTUAN KHUSUS
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan; KETENTUAN KHUSUS KAWASAN
2. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; KECAMATAN GEBANG
3. Kawasan Rawan Bencana; 1. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
4. Kawasan Berorientasi Transit; 2. Kawasan Rawan Bencana
5. Tempat Evakuasi Bencana; 3. Tempat Evakuasi Bencana
6. Pusat Penelitian; 4. Kawasan Sempadan
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

7. Kawasan Cagar Budaya; 5. Kawasan Pertahanan dan Keamanan


Permen ATR/ BPN No. 11 Tahun 2021

8. Kawasan Resapan Air;


9. Kawasan Sempadan;
10. Kawasan Pertahanan dan Keamanan;
11. Kawasan Karst;
PERATURAN ZONASI
12. Kawasan Pertambangan Mineral dan Batubara;
13. Kawasan Migrasi Satwa; dan
a. Ketentuan Kegiatan
14. Ruang Dalam Bumi.
b. Intensitas Pemanfaatan
Ruang
c. Tata Bangunan
d. Prasarana Minimal
e. Standar Teknis TPZ KAWASAN KECAMATAN GEBANG
f. Ketentuan Khusus TEKNIK PENGATURAN ZONASI a. Zona Banjir adalah TPZ yang merupakan
g. Dampak a. Transfer Development Right; ketentuan pengaturan pada zona rawan banjir
h. Teknik Pengaturan Zonasi b. Bonus Zoning; untuk mencegah atau mengurangi kerugian
(TPZ) c. Conditional Uses; akibat banjir. Penerapan zona banjir paling
d. Zona Performa; sedikit memenuhi kriteria lokasi yang
e. Zona Fiskal; ditetapkan teridentifikasi adanya rawan
f. Zona Pemufakatan Pembangunan;
bencana banjir yang berdasarkan analisis
g. Zona Pertampalan Aturan;
banjir tahunan hingga jangka waktu tahunan
h. Zona Ambang;
i. Zona Banjir; tertentu dan berdasarkan analisis kerentanan
j. TPZ Khusus; maupun risiko bencana banjir.
k. Zona Pengendalian Pertumbuhan;
l. Zona Pelestarian Cagar Budaya; dan
m. TPZ Lainnya.
66
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Permen ATR/ BPN No. 11 Tahun 2021

INSENTIF
PERIZINAN DISINSENTIF
Perangkat atau upaya untuk memberikan
imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang Perangkat untuk mencegah, membatasi
sejalan dengan rencana tata ruang, berupa: pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang
a.KERINGANAN PAJAK, pemberian kompensasi, tidak sejalan dengan rencana tata ruang, berupa:
PEMBERIAN
subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun a.pengenaan PAJAK YANG TINGGI yang
INSENTIF DAN
saham; disesuaikan dengan besarnya biaya yang
DISINSENTIF
b.PEMBANGUNAN serta PENGADAAN dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang
INFRASTRUKTUR; ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang;
c. kemudahan PROSEDUR PERIZINAN; dan/atau dan/atau
d.PEMBERIAN PENGHARGAAN kepada b. PEMBATASAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR,
PENGENAAN pengenaan kompensasi, dan penalti.
masyarakat, swasta dan/atau pemerintah
SANKSI daerah.

67
ZONA
ZONING MAPS, TEXT, DAN ITBX RUANG TERBUKA HIJAU

ZONING MAP
ITBX

ZONING TEXT

68
ZONING MAPS, TEXT, DAN ITBX
ZONING MAP
ZONA
EKOSISTEM MANGROVE

ITBX
ZONING TEXT

69
ZONING TEST, MAPS, DAN ITBX ZONA PERUMAHAN

ITBX
ZONING MAP

ZONING TEXT

70
ZONA KAWASAN
ZONING TEKS, MAPS, DAN ITBX PERUNTUKAN INDUSTRI

ZONING MAP

ZONING TEKS
ITBX
RENCANA PENGEMBANGAN JENIS INDUSTRI
INDUSTRI YANG DAPAT DIBANGUN PADA BAGIAN
UTARA JALAN ARTERI

1. Industri Pengolahan Dan Pengawetan Produksi


Daging Dan Daging Unggas
2. Kegiatan rumah potong dan pengepakan daging
bukan unggas
3. Kegiatan rumah potong dan pengepakan daging
unggas

QIANDAO CRUISE PORT, CHINA INDUSTRI YANG DAPAT DIBANGUN PADA AREA
UTARA DAN SELATAN JALAN ARTERI
1. Industri pengolahan dan pengawetan buah-
KEISHIN INDUSTRIAL AREA, TOKYO buahan dan sayuran
2. Industri minyak dan lemak nabati dan hewani
3. Industri penggilingan padi-padian, tepung, dan
pati
4. Industri makanan lainnya
5. Industri minuman
6. Industri pakaian jadi dan perlengkapannya,
bukan pakaian jadi dari kulit berbulu
7. Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki

INDUSTRI YANG DAPAT DIBANGUN PADA AREA SELATAN


TIDAK DIALOKASIKAN UNTUK DIBANGUN DI KECAMATAN GEBANG JALAN ARTERI
1. Industri Tekstil

KEISHIN INDUSTRIAL AREA, TOKYO 1. Industri pengolahan tembakau


2. Industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak
DIALOKASIKAN DENGAN SYARAT
1. Industri batu bara dan pengilangan minyak bumi
termasuk furnitur), dan barang anyaman dari
2. Industri bahan kimia bambu, rotan, dan sejenisnya
3. Industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional 3. Industri pakaian jadi dan perlengkapannya, bukan
4. Industri karet barang dan karet dan plastik pakaian jadi dari kulit berbulu
5. Industri barang galian bukan logam 4. Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman
6. Industri logam dasar 5. Industri barang galian bukan logam lainnya
7. Industri barang logam bukan mesin dan peraltannya 6. Industri furnitur
8. Industri komputer, barang elektronik 7. Industri kertas dan barang dari kertas
9. Industri peraltan listrik
8. Industri furnitur
10. Industri mesin dan perlengkapan YTDL
11. Industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer 72 72
12. Industri pengolahan lainnya
CONTOH ILUSTRASI
RENCANA KETENTUAN KHUSUS DAN TEKNIK PENGATURAN ZONASI
Tempat Evakuasi Bencana

KETENTUAN KHUSUS KAWASAN


KECAMATAN GEBANG
1. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
2. Kawasan Rawan Bencana
3. Tempat Evakuasi Bencana
4. Kawasan Sempadan
5. Kawasan Pertahanan dan Keamanan

TPZ KECAMATAN GEBANG


1. Zona Banjir

73
74
RAPERBUP RDTR KAWASAN PERKOTAAN GEBANG

Ruang Lingkup Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon


Nomor …. Tahun 2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Gebang Tahun 2022-2042 ini terdiri dari :

BAB I Ketentuan Umum


BAB II Ruang Lingkup
BAB III Tujuan Penataan WP
BAB IV Rencana Struktur Ruang
BAB V Rencana Pola Ruang
BAB VI Ketentuan Pemanfaatan Ruang
BAB VII Peraturan Zonasi
BAB VIII Kelembagaan
BAB IX Ketentuan Lain-Lain
BAB X Ketentuan Peralihan
BAB XI Ketentuan Penutup

75
MUATAN STRATEGIS RDTR
No Subtansi Syarat Catatan Konfirmasi
 Pelabuhan Pengumpan Lokal Gebang Mekar
 Pangkalan Pendaratan Ikan Gebang Mekar
 Double Track (Cirebon-Semarang)
1 Kebijakan Strategis Nasional 100% terakomodir
 Reaktivasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA (Cirebon
Kadipaten)
 Elektrifikasi jaringan KA Cirebon-Semarang-Surabaya
A: Eksisting >20%: RTH publik
harus tetap dipertahankan
RTH Publik (untuk Kawasan
2 Sudah terakomodir hingga 28,55%
di Kabupaten dan Kota) B: Eksisiting < 20% harus tetap merencanakan RTH 20% dilengkapi dengan strategi
penyediaan RTH dan pentahapan dalam indikasi program

100% Sesuai dengan SK terkait alokasi luasan sertasebaran kawasan hutan di


3 Peruntukan Kawasan Hutan Tidak terdapat Kawasan hutan di Kecamatan Gebang
provinsi/kabupaten/kota

A : Terdapat usulan rencana luasan dan sebaran Lokasi LP2B/KP2B


Lahan Pertanian Pangan Terkonfirmasi melalui surat No.B-
4 B: Mengacu data lahan baku sawah yang telah diverifikasi di lapangan dan disepakati Luasan KP2B di Kecamatan Gebang 428,57 Ha
Berkelanjutan 1450/HM.210/B.2/12/2021
pihak terkait
A : Terdapat Overlay kawasan/zona rawan bencana pada peta pola ruang
5 Mitigasi Bencana B: Terdapat pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan/zona yang tertampal Sudah termuat didalam ketentuan Khusus
kawasan/zona rawan bencana dalam ketentuan khusus IAZ/KUZ/PZ.
PPBW (Pusat Pemetaan Batas
Delineasi batas daerah dalam RTR sesuai dengan batas daerah yang sudah ditetapkan Wilayah) 2018
oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri, atau sesuai SK No.650/SK.448/PR tentang
6 Batas Daerah Sudah Termuat dalam Deliniasi Wilayah
dengan berita acara kesepakatan batas antar pemerintah daerah (jika batas daerah Deliniasi Wilayan Perencanaan
belum ditetapkan oleh pemerintahan dalam negeri RDTR Kecamatan Gebang
Kabupaten Cirebon Tahun 2020
A. Delineasi garis pantai sesuai dengan data RBI termutakhir yang telah ditetapkan oleh
Data Garis Pantai berdasarkan
badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial
shapefile dari Badan Informasi
7 Garis Pantai Sudah Termuat dalam Deliniasi Wilayah Geospasial, Pusat Pemetaan
B. Delineasi garis pantai sesuai dengan data RBI termutakhir yang telah ditetapkan oleh Kelautan dan Lingkungan Pantai
badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial 2021

Pertampalan Lainnyaseperti
Pertampalan dengan PITTI dan IGT telah diakomodir Sudah Terkonfirmasi melalui
8 dengan TORA, PITTI, PIPPIB,
Kepmenko No.280 Tahun 2019
IGT dan sebagainya
76
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai