1
URGENSI PENYUSUNAN RDTR DI KABUPATEN CIREBON
Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan
(satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri.
3
Sumber:
PPBW (Pusat Pemetaan Batas Wilayah) 2018
SK No.650/SK.448/PR tentang Deliniasi Wilayan Perencanaan RDTR Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon Tahun 2020
Data Garis Pantai berdasarkan shapefile dari Badan Informasi Geospasial, Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai 2021
PROGRESS PEKERJAAN
Desember 2020 September Oktober November Desember
FGD Penyepakatan Delineasi 1. FGD 1 Penjaringan Isu-isu 1. FGD 2 Indikasi Program 1. Konsultasi Publik 2
Kewilyahan dan Isu dan Muatan PZ Pembahasan Indikasi
1. SK Delineasi Pembangunan 2. FGD 3 KLHS Identifikasi Program, PZ, dan ITBX
2. SK Pokjanis 2. Konsultasi Publik 1 Rencana Kebijakan Rencana
3. SK Pokja KLHS Struktur Ruang & Pola Ruang, Program (KRP) terhadap 2. FGD 5 TKPRD
dan Penapisan Isu Lingkungan Hidup
Pembangunan Berkelanjutan 3. FGD 4 Sinkronisasi
program
1. BA KP 1 RDTR
2. BA KP 1 KLHS BA KLHS Rekomendasi KRP
4
PROGRESS KELENGKAPAN DOKUMEN
No Dokumen Kelengkapan Keterangan
1 Surat Penetapan Delineasi RDTR oleh Kepala Daerah/ Pejabat Eselon II;
Sedang
2 Kajian Kebijakan (Background Paper) Rancangan Peraturan Kepala Daerah;
berproses
3 Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Lampiran;
4 Materi Teknis yang terdiri atas Buku Rencana, Fakta Analisis, dan Album Peta;
Peta Rencana dan Tabel Ketentuan Kegiatan dan penggunaan lahan yang sudah diparaf oleh instansi
5
terkait;
6 Tabel pemeriksaan mandiri yang ditandatangani oleh Kepala Daerah;
7 Berita Acara Kavling Minimum;
8 Berita Acara Konsultasi Publik minimal 2 (dua) kali;
Tidak ada
9 Berita Acara dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan; wilayah
berbatasan
Rekomendasi peta dasar yang dikelurakan badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sedang
10
informasi geospasial atau surat; berproses
Sedang
11 Validasi Dokumen KLHS atau Surat Permohonan Validasi.
berproses
5
Sumber : Permen ATR/KA BPN No. 11 Tahun 2021
TUJUAN PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN GEBANG
7
RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN
1. Pusat pelayanan kota : merupakan kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala perkotaan;
2. Sub Pusat pelayanan kota : merupakan kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa;
3. Pusat lingkungan desa : merupakan pusat permukiman
yang berfungsi melayani kegiatan skala desa.
Te r d a p a t satu Pusat
Pelayanan Kota (PPK)
terletak di Desa Gebang,
Sub Pusat Pelayanan Kota
(SPK) di Desa Kalipasung
dan Melakasari.
Pengembangan Kawasan
Perumahan Kepadatan
Tinggi dan Sedang,
SWP A Kawasan Peruntukan 1.480,94
Industri, Pariwisata Alam
dan Budaya, dan
Pertanian.
Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri,
SWP B Perumahan Kepadatan 1.228,71
Sangat Tinggi, Perikanan,
Pariwisata, dan SPU.
Pengembangan Kawasan
Peruntukan Industri,
SWP C 880,97
Infrastruktur Pengendali
Banjir.
9
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Struktur Ruang di Kecamatan Gebang
terdiri dari
- Rencana Jaringan Transportasi
- Rencana Jaringan Telekomunikasi
- Rencana Jaringan Kelistrikan
- Rencana Jaringan Sumber Daya Air
- Rencana Jaringan Air Minum
- Rencana Jaringan Drainase
- Rencana Jaringan Air Limbah
- Rencana Jaringan Persampahan
- Rencana Jaringan Lainnya
- Rencana Jalur Evakuasi
10
RENCANA
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI JARINGAN JALAN
PL dan PPI
01 Pemantapan jaringan trayek angkutan pedesaan
(Ciledug-Dompyong- Gebang Kulon-
Kalipasung)
13
RENCANA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
115
RENCANA JARINGAN SUMBER DAYA AIR
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten Cirebon 2022-
2042
15
KONSEP RENCANA JARINGAN AIR MINUM
JARINGAN PERPIPAAN
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan Revisi RTRW Kabupaten Cirebon 2022-2042
16
16
RENCANA JARINGAN DRAINASE
Konsep pengembangan jaringan drainase di Kecamatan Gebang
merupakan salah upaya untuk menghindari luapan air sungai di kawasan
perencanaan. Adapun arahan pengembangan jaringan drainase di Kecamatan
Gebang meliputi:
1. Meletakan bar screen pada setiap sambungan drainase tersier dan
sekunder untuk menyaring sampah agar tidak masuk ke drainase primer
atau sungai;
2. Melakukan pengembangan kapasitas drainase dengan menyesuaikan
dengan debit limpasan dan periode ulang hujan peruntukan saluran;
3. Bahan pembangunan saluran drainase hendaknya terbuat dari batu
kali,batu bata, pasir dan semen sesuai dengan kondisi lokal;
4. Melakukan normalisasi sungai dan anak sungai dengan melakukan
pengerukan tanah pada bagian yang mengalami pendangkalan akibat
sedimentasi;
5. Pembuatan sumur resapan di kawasan budidaya: permukiman, industri
dan perdagangan pada setiap blok untuk mengurangi jumlah run off;
6. Peningkatan fungsi pintu air di tiap-tiap saluran air;
7. Revitalisasi sempadan sungai dan irigasi (perapihan, pembuatan taman
dan pembuatan siring); dan
8. Meningkatkan kerjasama pembangunan pengendalian banjir dengan
pemerintah daerah sekitar melalui pembuatan program pembangunan
bersama.
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021 dan RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2018-
2038
Catatan: Perhitungan lebar mengikuti
pedoman dalam dokumen SNI 02-2406-
1991 Tentang Tata Cara Perencanaan
Umum Drainase Perkotaan. 18
RENCANA JARINGAN AIR LIMBAH & PENGELOLAAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
TEKNIK OPERASIONAL
PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN KECAMATAN
GEBANG
Sumber: Hasil Analisis, 2021 dan RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2018-2038
21
SKENARIO PRA PENANAMAN
PEMODELAN BANJIR MANGROVE
23
SKENARIO PASCA PENANAMAN
PEMODELAN BANJIR MANGROVE
Studi Terdahulu
Kenji Harada dan Fumihiko (2002) menyatakan bahwa
keberadaan hutan bakau di pesisir pantai dengan tebal kurang
lebih 200 m dengan kerapatan 30 pohon/100m2 dapat
mengurangi energi gelombang hingga sebesar 50%.
25
RENCANA JARINGAN LAINNYA
RTH
Sumber:
Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya (PERMEN PU NO 41 THN 2007)
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri (PERMEN PERIN NO 40 THN 2016)
27
Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Cirebon Tahun 2021
Rencana
POLA ruang
28
KONSEP WISATA WATERFRONT
RTH
WATERFRONT
Salah satu pemanfaatan lahan di Kabupaten
Cirebon yang akan dikembangkan menjadi
kawasan wisata waterfront karena memiliki
potensi tinggi terhadap daerah pantai.
WISATA PADA AREA
WATERFRONT PENGEMBANGAN WATERFRONT Salah satu konsep pengembangan wisata
waterfront Kecamatan Gebang terletak pada
pengembangan RTH yang diolah menjadi daerah
WISATA PADA AREA
peralihan pantai menuju daratan yang
WATERFRONT dimodifikasi menjadi tempat rekreasi komunal.
29
KONSEP SPONGECITY
BANJIR LUAPAN SUNGAI Penerapan Konsep Spongecity pada Kawasan Perkotaan
Kecamatan Gebang untuk mengantisipasi genangan yang
diakibatkan oleh Banjir
BANJIR BANDANG
30
KONSEP GREENCITY
Pasar Ikan
Tambatan Perahu
Rusun Nelayan
Sumber: @kampungaquarium
https://regional.kontan.co.id/news/sekda-dki-pembangunan-kampung-akuarium-tak-langgar-perda
Sumber: RUJAK CUS. 2021. Shelter Temporary Living in Kampung Akuarium.
Sumber: RUJAK CUS. 2019. Kampung Susun Bahari Aquarium.
KONDISI PRA PEMBANGUNAN
KONSEP
Sumber:
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas
33
KONSEP PENGEMBANGAN COASTAL INDUSTRIAL AREA BENCHMARKING: KEISHIN
INDUSTRIAL AREA (KIA),
TOKYO
Latar Belakang
1. Limbah industri yang dikubur dan tanah yang terkontaminasi TIGA AREA PRIORITAS PENGEMBANGAN
2. Pemilik lahan wajib melakukan penilaian lokasi lingkungan dan remediasi. • Shinurashima dan Moriyacho: Promosi transisi penggunaan
3. KIA juga terdampak adanya ubanisasi yang menyebabkan pergeseran lahan untuk menciptakan kawasan perkotaan serba guna
fungsi lahan menjadi kawasan mixed use
dengan meningkatkan infrastruktur perkeretaapian dan jalan
ARAH PENGEMBANGAN KIA: perubahan dari basis industri berat ke raya, menciptakan kesempatan kerja dan lansekap sungai dan
perkotaan baru yang berpotensi terdapat peruntukan lahan untuk kanal.
lembaga penelitian dan pengembangan, industri ringan, fasilitas • Daikokucho: Deregulasi pembatasan terkait industri dan
bisnis dan komersial, perumahan dan penggunaan lainnya. perbaikan jalan arteri untuk lebih meningkatkan industri yang
KONSEP PENGEMBANGAN ada fungsi dan untuk meningkatkan daya saing global.
1. Revitalisasi Industri dengan mempromosikan industri baru, mengembangkan • Suehirocho: Pengembangan pusat penelitian dan
fasilitas Foreign Access Zone (FAZ) untuk perdagangan luar negeri dan pengembangan baru oleh menarik bisnis dan penelitian skala
menarik bisnis ke lokasi yang kurang dimanfaatkan; kecil-menengah tingkat lanjut institusi, secara efektif
2. Proyek Infrastruktur Termasuk Efisiensi Penggunaan Jalur Kereta Api Barang menggunakan kereta api barang dan penumpang yang ada trek,
yang ada, peningkatan jalan tol metropolitan dan pengembangan ruang hijau meningkatkan jaringan jalan dan lansekap tepi laut.
untuk pencegahan bencana mengalami globalisasi abad kedua puluh satu 34
BENCHMARKING: QINDAO
KONSEP PENGEMBANGAN COASTAL INDUSTRIAL AREA CRUISE PORT, CHINA
Dari hasil peninjauan dua penerapan KPI di area pinggir pantai, KPI disarankan untuk tidak
berfokus pada industri berat yang memiliki dampak lingkungan yang tinggi dan lebih
mengarah pada industri ringan dengan konsep penerapan teknologi tinggi,
memberikan area variative untuk beraktifitas, serta dapat menciptakan lapangan kerja.
KEKURANGAN
KELEBIHAN
1. Potensi terdampak banjir dan
1. Membuka peluang investasi untuk peningkatan abrasi pantai
meningkatkan ekonomi daerah 2. Polusi limbah industri akan
2. Pembukaan lapangan kerja berbahaya bagi masyrakat
3. Penataan yang baik akan 3. Memerlukan teknologi tinggi untuk
menciptakan Kawasan industry yang meminimalisir dampak lingkungan
aman dan nyaman yang dapat terjadi
35
Sumber: Shao, Feng. 2021. The Integrated Development Strategy of Coastal Industrial Areas
and City Based on Underground Space Development. Qiangdao University of Technology
PERBANDINGAN RTRW DENGAN RENCANA RDTR
POLA RUANG POLA RUANG
ZONA
RTRW RDTR Selisih
ZONA LINDUNG
Zona Badan Air 0 91,87 91,87
Zona Perlindungan
Setempat 35,13 118,42 83,29
Zona Ruang Terbuka Hijau 0 50,62 50,62
Zona Cagar Budaya 0 0,68 0,68
Zona Ekosistem Mangrove 75,28 126,96 51,68
ZONA BUDIDAYA
Zona Badan Jalan 0 26,80 26,80
Zona Pertanian 461,70 531,42 69,72
Zona Perikanan 352,51 40,29 -312,22
Rencana Pola Ruang RTRW Kab. Cirebon
Zona Pergaraman 0,00
233,50 -233,50
Zona Kawasan Peruntukan
Industri 1425,40 1561,00 135,59
Zona Pariwisata 0,00 107,85 107,85
Zona Perumahan 1682,34 742,81 -939,53
Zona Sarana Pelayanan
83,76
Umum 0 83,76
Zona Perdagangan dan
79,82
Jasa 0 79,82
Zona Perkantoran 0 4,06 4,06
Zona Peruntukan Lainnya 0 11,95 11,95
Zona Pengelolaan
Persampahan 0 0,90 0,90
Zona Transportasi 0 3,27 3,27
Zona Pertahanan dan
Keamanan 0 1,69 1,69
Rencana Pola Ruang RDTR Kecamatan Gebang 36
TOTAL 4265,86 3584,21
RENCANA POLA RUANG
Grand
Sub Zona A B C
Total
ZONA LINDUNG
Badan Air 14,96 11,02 16,87 42,85
Perlindungan Setempat 52,24 19,04 26,65 97,93
Taman Kota 6,77 7,22 13,98
Taman Kecamatan 4,70 2,30 7,01
Taman Kelurahan 15,81 2,58 18,39
Pemakaman 5,62 5,35 0,29 11,26
Jalur Hijau 15,49 1,04 0,60 17,13
Cagar Budaya 0,68 0,68
Ekosistem Mangrove 22,50 57,29 67,37 147,16
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 16,09 11,48 8,96 36,54
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) 0,02 3,18 3,20
Kawasan Peruntukan Industri 257,08 770,93 513,98 1541,98
Pariwisata 40,63 42,11 46,62 129,36
Pembangkit Tenaga Listrik 2,15 2,15
Pengelolaan Persampahan 0,20 0,61 0,06 0,87
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 11,10 14,56 14,80 40,47
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 27,43 0,10 0,26 27,79
Perdagangan dan Jasa Skala WP 12,42 12,42
Pergudangan 1,00 4,22 3,54 8,77
Perikanan Budidaya 0,05 34,02 34,07
Perikanan Tangkap 5,83 5,83
Perkantoran 2,35 0,92 0,79 4,06
Perkebunan 101,59 101,59
Pertahanan dan Keamanan 1,69 1,69
Perumahan Kepadatan Sangat
Tinggi 13,64 13,64
Perumahan Kepadatan Sedang 215,96 13,63 12,59 242,18
Perumahan Kepadatan Tinggi 223,03 161,68 133,20 517,92
Peternakan 1,86 0,10 1,96
SPU Skala Kecamatan 3,49 0,53 1,19 5,21
SPU Skala Kelurahan 54,51 1,50 0,73 56,74
SPU Skala Kota 11,94 11,94
SPU Skala RW 0,26 0,35 0,53 1,14
Tanaman Pangan 383,37 20,27 26,17 429,81
Transportasi 2,91 2,91
Grand Total 1480,94 1228,71 880,98 3590,64
37
RENCANA POLA RUANG (SWP A)
Sub Zona A
ZONA LINDUNG
Badan Air 14,96
Perlindungan Setempat 52,24
Taman Kota 6,77
Taman Kecamatan 4,70
Taman Kelurahan 15,81
Pemakaman 5,62
Jalur Hijau 15,49
Cagar Budaya 0,68
Ekosistem Mangrove 22,50
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 16,09
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Kawasan Peruntukan Industri 257,08
Pariwisata 40,63
Pembangkit Tenaga Listrik 2,15
Pengelolaan Persampahan 0,20
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 11,10
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 27,43
Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pergudangan 1,00
Perikanan Budidaya 0,05
Perikanan Tangkap
Perkantoran 2,35
Perkebunan 101,59
Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi
Perumahan Kepadatan Sedang 215,96
Perumahan Kepadatan Tinggi 223,03
Peternakan 1,86
SPU Skala Kecamatan 3,49
SPU Skala Kelurahan 54,51
SPU Skala Kota
SPU Skala RW 0,26
Tanaman Pangan 383,37
Transportasi
Grand Total 1480,94 38
RENCANA POLA RUANG (SWP B)
Sub Zona B
ZONA LINDUNG
Badan Air 11,02
Perlindungan Setempat 19,04
Taman Kota 7,22
Taman Kecamatan 2,30
Taman Kelurahan
Pemakaman 5,35
Jalur Hijau 1,04
Cagar Budaya
Ekosistem Mangrove 57,29
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 11,48
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 0,02
Kawasan Peruntukan Industri 770,93
Pariwisata 42,11
Pembangkit Tenaga Listrik
Pengelolaan Persampahan 0,61
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 14,56
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,10
Perdagangan dan Jasa Skala WP 12,42
Pergudangan 4,22
Perikanan Budidaya 34,02
Perikanan Tangkap 5,83
Perkantoran 0,92
Perkebunan
Pertahanan dan Keamanan 1,69
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi 13,64
Perumahan Kepadatan Sedang 13,63
Perumahan Kepadatan Tinggi 161,68
Peternakan 0,10
SPU Skala Kecamatan 0,53
SPU Skala Kelurahan 1,50
SPU Skala Kota 11,94
SPU Skala RW 0,35
Tanaman Pangan 20,27
Transportasi 2,91
Grand Total 1228,71 39
RENCANA POLA RUANG (SWP C)
Sub Zona C
ZONA LINDUNG
Badan Air 16,87
Perlindungan Setempat 26,65
Taman Kota
Taman Kecamatan
Taman Kelurahan 2,58
Pemakaman 0,29
Jalur Hijau 0,60
Cagar Budaya
Ekosistem Mangrove 67,37
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan 8,96
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) 3,18
Kawasan Peruntukan Industri 513,98
Pariwisata 46,62
Pembangkit Tenaga Listrik
Pengelolaan Persampahan 0,06
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 14,80
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 0,26
Perdagangan dan Jasa Skala WP
Pergudangan 3,54
Perikanan Budidaya
Perikanan Tangkap
Perkantoran 0,79
Perkebunan
Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Sangat Tinggi
Perumahan Kepadatan Sedang 12,59
Perumahan Kepadatan Tinggi 133,20
Peternakan
SPU Skala Kecamatan 1,19
SPU Skala Kelurahan 0,73
SPU Skala Kota
SPU Skala RW 0,53
Tanaman Pangan 26,17
Transportasi 40
Grand Total 880,98
KAJIAN RUANG TERBUKA HIJAU
PETA RENCANA SEBARAN RTH DI KECAMATAN GEBANG Skenario Perhitungan RTH
Luas WP (Ha) 3590,64
Luas Kawasan Terbangun = (Luas Zona Budidaya -
(Pertanian+Perikanan) (Ha) 2660,98
Luas RTH 67,77
Presentase RTH 3%
luas terbangun.
TAMAN KOTA TAMAN KECAMATAN DAN KELURAHAN
41
LUAS MINIMUM KAVLING PERUMAHAN
Ukuran Kavling Paling Rendah dalam Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 242 Tahun 2020
adalah 60 m2 dan Paling Tinggi 200 m2. Dilengkapi dengan
aturan UU No. 20 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa untuk
jenis Rumah Susun Umum minimal SRS berukuran 21m2 dan
tidak lebih dari 36m2.
LANDED HOUSE
Perumahan Perumahan
Berkepadatan Tinggi Berkepadatan Sedang
Luas Minimum Kavling Luas Kavling
60 m² 100 m²
42
KONSEP PEMBANGUNAN KAMPUNG SUSUN NELAYAN SKENARIO OPTIMIS
Dengan Luas 13 Ha
Skenario Optimis
Jumlah Kepemilikan lahan yang akan dikonsolidasi 1982 KK
Tipe 1 36 untuk pembangunan
Luas Unit Rusun Tipe 2 30 kampung susun, dalam
Tipe 3 24
skenario Optimis, dapat
Jumlah KK penghuni rusun 1982
Pembagian KK berdasarkan unit rusun Tipe 1 330 dibangun 28 Tower
Tipe 2 661 yang dapat
Tipe 3 991 menampung 7.982 jiwa
Jumlah SRS per lantai 16 SRS
yang dikelompokan
Maksimal jumlah lantai 5
KDB Maksimal 25% menjadi 1.982 KK
KLB Minimal 1,2
Luas Tapak Keseluruhan 13 Ha
Luas Lantai Dasar (m2) KDB * Luas lahan 32.500
Luas total bangunan (m2) KLB * Luas Lahan 156.000
Tipe 1 5.417
Luas total lantai dasar masing masing unit
Tipe 2 10.833
bangunan (m2)
Tipe 3 16.250
Tipe 1 1.182
Luas lantai dasar masing masing unit bangunan Tipe 2 1.180
Tipe 3 1.181
Tipe 1 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk
330 16 4,5 72 5 1320
Tipe 2 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk
661 16 4,5 72 9 2644
Tipe 2 Jumlah
Jumlah SRS Total Jumlah SRS/ Lantai Jumlah Lantai Jumlah SRS/Gedung Jumlah Gedung Penduduk 43
991 16 4,5 72 14 3964
DAYA TAMPUNG WILAYAH PERENCANAAN
47
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Path, Edges & Landmark Entrance Kecamatan Gebang KEYPLAN
SPOT 1
LOKASI
R-2
1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Landmark & Edges Entrance Kecamatan 3D Landmark & Edges Entrance Kecamatan
Gebang Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Path & Landmark Entrance Kawasan Wisata Kampung Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN
SPOT 2
LOKASI
R-2
R-2 RTH-4
SPU-3
R-2
RTH-4 RTH-4
SPOT 3
LOKASI
R-2 RTH-3
R-2
SPU-3 RTH-3
R-2 RTH-3
RTH-3
RTNH
R-2
1
3D Landmark Kawasan Wisata Kampung 3D Landmark Kawasan Wisata Kampung Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
Nelayan Gebang Mekar Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Dermaga Kapal Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN
SPOT 4
LOKASI
TR
TR
RTH-3
RTH-3
1
3D Landmark Kawasan Wisata Pantai Baro Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Dermaga Kapal Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Kawasan Industri Perkotaan Gebang KEYPLAN
KPI
SPOT 5
LOKASI
KPI
KPI
KPI KPI
3D Kawasan Industri
1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Kawasan Industry Gebang 3D Landmark Kawasan Industri Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Mekar KEYPLAN
SPOT 6
R-1
R-1
LOKASI
RTNH
R-1
R-1 RTH-5
1
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Rusun Kampung Nelayan Gebang Mekar RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Mekar
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung KEYPLAN
SPOT 7
LOKASI
W
RTNH EM
1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung 3D Area Wisata Mangrove Desa Kalipasung RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
ELEMEN CITRA KAWASAN
3D Taman Kota Gebang KEYPLAN
SPOT 8
RTH-2 LOKASI
HL HUTAN LINDUNG
RTNH
RTH-2
RTH-2
RTH-2
3D Taman Kota Gebang
1
Penyusunan RDTR di Kabupaten Cirebon
3D Taman Kota Gebang 3D Taman Kota Gebang RDTR Kawasan Kecamatan Gebang
Peraturan
zonasi
56
MUATAN PERATURAN ZONASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten,
Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang
02 P E R U M U S A N AT U R A N D A S A R
• Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan. (Daftar kegiatan dapat mengacu pada KBLI digit 3 dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan)
• Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
• Ketentuan Tata Bangunan
• Ketentuan Prasarana Minimal
• Ketentuan Khusus
• Ketentuan Pelaksanaan meliputi variansi pemanfaatan ruang, intentif dan disinsentif, serta ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai
dengan peraturan zonasi
03 P E R U M U S A N T E K N I K P E N G AT U R A N Z O N A S I YA N G D I B U T U H K A N ( P I L I H A N )
57
ALUR PENENTUAN MUATAN PERATURAN ZONASI
3. Kesepakatan pemangku
kepentingan. Kegiatan Yang 02 Ketentuan Tata
Bangunan
T 03
Diijinkan Secara Ketentuan Prasarana dan
Daftar kegiatan dirumuskan Terbatas Sarana Minimal
dengan kriteria:
04
• Sesuai dengan kondisi objektif
kegiatan yang ada di Kawasan Kegiatan yang Ketentuan Khusus
Perkotaan Gebang; B Dijinkan Secara
• Tidak bertentangan dengan
peraturan dan perundang-
Bersyarat
05 Standar Teknis
06
undangan;
• Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Kegiatan Yang Tidak Ketentuan Pelaksanaan
Indonesia (KBLI) Tahun 2020 X Diperbolehkan
58
DAFTAR KEGIATAN
59
Total Kegiatan di Kawasan Perkotaan Gebang adalah sebanyak 335 kegiatan
ATURAN DASAR DAN KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN
LAHAN
KEGIATAN YANG
KEGIATAN YANG
I DIPERBOLEHKAN T DIIJINKAN SECARA
TERBATAS
• Kegiatan diperbolehkan merupakan
kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai Merupakan kegiatan yang dibatasi KEGIATAN YANG
PZ dan wajib memiliki izin dari
Pemerintah Daerah berdasarkan
berdasarkan pembatasan jumlah, X TIDAK
DIPERBOLEHKAN
persyaratan teknis dan administrasi yang jam operasi, luas lantai bangunan
ditetapkan oleh Bupati. Merupakan kegiatan sifatnya tidak
• Kegiatan diperbolehkan, dapat dilakukan dan luasan kapling.
di seluruh zona kecuali zona lindung. sesuai dengan peruntukan lahan
• Kegiatan diperbolehkan di zona
lindung hanya untuk: KEGIATAN YANG yang direncanakan dan dapat
DIIJINKAN
o kegiatan pelayanan umum dan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah/Pemerintah
B BERSYARAT
menimbulkan dampak yang cukup
besar bagi lingkungan di sekitarnya
Provinsi/Pemerintah Kabupaten Cirebon; Merupakan kegiatan yang dilakukan
dan/atau
o prasarana umum dan sosial yang berdasarkan persyaratan umum dan
dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik
Negara/Daerah. persyaratan khusus yang ditetapkan
• Kegiatan RTH diperbolehkan di seluruh
oleh Bupati dan peraturan
zona untuk pencapaian target luasan RTH
publik 20%. perundang-undangan.
60
MATRIKS ITBX
22 ZONA 37 ZONA 337 KEGIATAN
61
Secara Lengkap dapat dilihat pada handout
KETENTUAN INTENSITAS BANGUNAN
62
Secara Lengkap dapat dilihat pada handout
KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
SARANA KESEHATAN
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tatacara Kebutuhan per
perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, dalam: Jumlah
satuan sarana Radius
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 penduduk Standar
No. Jenis sarana Luas Luas pencapaian
tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya pendukung (m2/jiwa)
lantai min lahan min (m)
(jiwa)
(m )
2 (m )
2
03 Ketentuan untuk penggunaan lahan yang sudah ada dan tidak sesuai
dengan peraturan zonasi.
65
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
KETENTUAN KHUSUS
1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan; KETENTUAN KHUSUS KAWASAN
2. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; KECAMATAN GEBANG
3. Kawasan Rawan Bencana; 1. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
4. Kawasan Berorientasi Transit; 2. Kawasan Rawan Bencana
5. Tempat Evakuasi Bencana; 3. Tempat Evakuasi Bencana
6. Pusat Penelitian; 4. Kawasan Sempadan
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
INSENTIF
PERIZINAN DISINSENTIF
Perangkat atau upaya untuk memberikan
imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang Perangkat untuk mencegah, membatasi
sejalan dengan rencana tata ruang, berupa: pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang
a.KERINGANAN PAJAK, pemberian kompensasi, tidak sejalan dengan rencana tata ruang, berupa:
PEMBERIAN
subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun a.pengenaan PAJAK YANG TINGGI yang
INSENTIF DAN
saham; disesuaikan dengan besarnya biaya yang
DISINSENTIF
b.PEMBANGUNAN serta PENGADAAN dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang
INFRASTRUKTUR; ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang;
c. kemudahan PROSEDUR PERIZINAN; dan/atau dan/atau
d.PEMBERIAN PENGHARGAAN kepada b. PEMBATASAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR,
PENGENAAN pengenaan kompensasi, dan penalti.
masyarakat, swasta dan/atau pemerintah
SANKSI daerah.
67
ZONA
ZONING MAPS, TEXT, DAN ITBX RUANG TERBUKA HIJAU
ZONING MAP
ITBX
ZONING TEXT
68
ZONING MAPS, TEXT, DAN ITBX
ZONING MAP
ZONA
EKOSISTEM MANGROVE
ITBX
ZONING TEXT
69
ZONING TEST, MAPS, DAN ITBX ZONA PERUMAHAN
ITBX
ZONING MAP
ZONING TEXT
70
ZONA KAWASAN
ZONING TEKS, MAPS, DAN ITBX PERUNTUKAN INDUSTRI
ZONING MAP
ZONING TEKS
ITBX
RENCANA PENGEMBANGAN JENIS INDUSTRI
INDUSTRI YANG DAPAT DIBANGUN PADA BAGIAN
UTARA JALAN ARTERI
QIANDAO CRUISE PORT, CHINA INDUSTRI YANG DAPAT DIBANGUN PADA AREA
UTARA DAN SELATAN JALAN ARTERI
1. Industri pengolahan dan pengawetan buah-
KEISHIN INDUSTRIAL AREA, TOKYO buahan dan sayuran
2. Industri minyak dan lemak nabati dan hewani
3. Industri penggilingan padi-padian, tepung, dan
pati
4. Industri makanan lainnya
5. Industri minuman
6. Industri pakaian jadi dan perlengkapannya,
bukan pakaian jadi dari kulit berbulu
7. Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki
73
74
RAPERBUP RDTR KAWASAN PERKOTAAN GEBANG
75
MUATAN STRATEGIS RDTR
No Subtansi Syarat Catatan Konfirmasi
Pelabuhan Pengumpan Lokal Gebang Mekar
Pangkalan Pendaratan Ikan Gebang Mekar
Double Track (Cirebon-Semarang)
1 Kebijakan Strategis Nasional 100% terakomodir
Reaktivasi dan Peningkatan (Revitalisasi) Jalur KA (Cirebon
Kadipaten)
Elektrifikasi jaringan KA Cirebon-Semarang-Surabaya
A: Eksisting >20%: RTH publik
harus tetap dipertahankan
RTH Publik (untuk Kawasan
2 Sudah terakomodir hingga 28,55%
di Kabupaten dan Kota) B: Eksisiting < 20% harus tetap merencanakan RTH 20% dilengkapi dengan strategi
penyediaan RTH dan pentahapan dalam indikasi program
Pertampalan Lainnyaseperti
Pertampalan dengan PITTI dan IGT telah diakomodir Sudah Terkonfirmasi melalui
8 dengan TORA, PITTI, PIPPIB,
Kepmenko No.280 Tahun 2019
IGT dan sebagainya
76
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera