Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I

RDTR
Kota Pematangsiantar

Diskusi Koordinasi 2, 28 Agustus 2023


Peta Delineasi Wilayah Perencanaan

Ketersediaan CSRT
Tertutup awan 1.711,77 Ha
Tidak tercover CSRT 325,28 Ha
Total 2.307,05 Ha

1. Perlu dukungan Pemko Pematangsiantar untuk


menyediakan BA Peta Dasar, Sumber Data dan titik GCP
ICP yang digunakan saat revisi RTRW
2. GCP ICP masih valid (< 5 tahun, tidak perubahan guna
lahan signifikan) → bisa langsung digunakan untuk CSRT
ketelitian yang digunakan RDTR → tidak perlu proses di
lapangan
3. Jika GCP ICP tidak valid harus ke lapangan dan asistensi
BIG → 2 – 3 bulan
4. CSRT untuk yang tertutup awan dan kosong →
permintaan data ke BRIN, ATR sedang bersurat ke BRIN
5. Jika tetap tertutup awan → survey drone, 2 minggu
6. Sementara Tim bekerja di peta kerja yang ada → tidak
menunggu peta dasar
2
Ketersediaan Data

2. Rekap Data
1. Checklist
yang Belum
Data
Terkumpul

3
Progress Berita Acara dan SK
1. Berita Acara Delineasi dan
Penjaringan Isu PB sudah ada

2. Progres SK Delineasi, SK Pokja RDTR dan SK Pokja KLHS →


ditargetkan dapat selesai dan disampaikan saat Rapat di Bintan, 31
Agustus 2023
4
Rencana Penjaringan Informasi Melalui Platform Internet

5
Lingkup Analisis RDTR

Analisis
Kedudukan
Kawasan dalam
Perspektif
Kebijakan

6
Lingkup Analisis RDTR

7
Lingkup Analisis RDTR

8
Isu Strategis Kota Pematang Siantar
Permasalahan Potensi

Tantangan dan Permasalahan : Swasta sudah melihat adanya potensi perkembangan ekonomi setempat:
Kawasan terbangun terpusat di Kecamatan Siantar hotel baru, restoran dengan brand nasional
Barat, Siantar Utara dan sedikit di beberapa kecamatan Berada di lintas Medan (150 km) – Danau Toba (58 km)
sekitarnya. Kondisi lingkungan cenderung menurun: Sudah terdapat exit gate rencana jalan tol Medan – Perapat
padat, kekumuhan, macet, genangan, dsb Terdapat jaringan jalan kereta api Medan – Pematangsiantar, dan rencana
Kegiatan ekonomi masyarakat yang ada cenderung untuk melanjutkan ke Perapat
memberikan dampak yang stagnan terhadap Eksisting telah tedapat peningkatan jumlah tamu hotel, terutama di akhir
pertumbuhan ekonomi setempat (LPE dan PDRB per minggu
kapita termasuk yang rendah di Sumatera Utara)
Sudah ada investasi perumahan formal dalam skala besar
Ketersediaan lahan untuk pengembangan dianggap
Terdapat banyak bangunan dan kegiatan heritage bernilai budaya tinggi
kecil (dikurangi sempadan, LSD, RTH dan lainnya)
Potensi tekanan terhadap keberadaan LSD atau sawah
lainnya Konsep Awal Pengembangan WP (brainstorming
Keberadaan Kawasan HGU yang dapat menjadi limitasi Investasi akan diarahkan terutama pada sektor jasa, perdagangan dan
Investasi industri akan mendapatkan kompetitor besar sektor perkotaan lainnya. Investasi industri diperkirakan akan mendapatkan
yaitu dari KEK Sei Mangke saingaing berat dari Sei Mangke
Pengembangan kawasan pusat kota saat ini diarahkan dengan pendekatan
revitalisasi, membentuk kawasan pada human scale, livable yang menarik
wisatawan
Mengembangkan Pematangsiantar sebagai kota MICE, serta kota tinggal
bagi wisatawan dengan destinasi Danau Toba
Di bagian WP lainnya akan dikembangkan sebagai kawasan perumahan,
pusat pemerintahan dan perkantoran modern (bangunan tinggi, termasuk
mempertahankan LSD
9
Tahapan Penyusunan RDTR

Bahan yang akan dipaparkan untuk Rapat


di Bintan 31 Agustus 2023 10
Progress KLHS
12 Isu Pembangunan Berkelanjutan hasil Rakor di Medan dan Kuesioner
No Long List Short List
1 Sampah masih berserakan Masalah persampahan
2 TPA over kapasitas

Pemusatan Isu Pembangunan Berkelanjutan


3 Kurangnya lahan untuk TPA Aspek Isu
4 Sistem TPA masih open dumping Aspek 1. Masalah Persampahan
5 Masih banyak ilegal dumping di sepanjang jalan Lingkungan 2. Alih fungsi lahan
6 Perumahan di dalam lahan pertanian Alih Fungsi Lahan 3. Kebencanaan
Penurunan keanekaragaman hayati akibat alih 4. Infrastruktur drainase
7 5. Kurangnya tutupan lahan
fungsi lahan
Kebencanaan 6. Perlunya tambahan lahan
8 Sering banjir
lindung
9 Sering longsor
10 Saluran drainase belum maksimal Infrastruktur drainase Aspek 1. Masalah ekonomi
Ekonomi
11 IKTL rendah Kurangnya tutupan lahan Aspek Sosial 1. Pelayanan masyarakat
Perlunya tambahan lahan 2. Kesehatan masyarakat
13 Kawasan sempadan sungai belum dipertegas
lindung 3. Pendidikan masyarakat
Terdapat 156 ha kawasan kumuh (kebanyakan Potensi kawasan kumuh 4. Potensi kawasan kumuh
14
pendatang) 5. Masalah sosial
Terancamnya profesi petani akibat alih fungsi Masalah ekonomi
15
lahan
16 Kurangnya lapangan pekerjaan
17 Tingginya tingkat pengangguran
18 Lemahnya pelayanan publik Pelayanan masyarakat
19 Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan Kesehatan masyarakat
20 Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan Pendidikan masyarakat
banyaknya gelandangan dan pengemis (gepeng) di Masalah sosial
21
persimpangan lampu merah. 11
Progress KLHS

12
Terima Kasih
Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi
Menuju Negeri Makmur, Adil dan Sejahtera

13

Anda mungkin juga menyukai