Ibu
Ibu KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
Kota
K ota
negara
Nusantara BADAN PERTANAHAN NASIONAL
RDTR
WP IKN BARAT
KONSULTASI PUBLIK
Selasa, 13 September 2022 @DitjenTataRuang tataruang.atrbpn.go.id gistaru.atrbpn.go.id/rtronline
1
Ibu
Ibu
Kota
K ota
negara
Nusantara
SISTEMATIKA PAPARAN
1. Pendahuluan
2. Kebijakan
3. Gambaran Umum
4. Tujuan Penataan Ruang
5. Rencana Struktur Ruang
6. Rencana Pola Ruang
7. Indikasi Program
8. Peraturan Zonasi
RDTR
WP IKN
BARAT
1 Pendahuluan
Bagian ini menguraikan mengenai latar belakang
penyusunan RDTR WP IKN Barat serta maksud dan
tujuan, sasaran dan ruang lingkup dari kegiatan
konsinyasi
KALIMANTAN TIMUR
DKI JAKARTA
1
Pertumbuhan urbanisasi Berada di bagian tengah
sangat tinggi wilayah Indonesia
Tahun 2020 telah dilakukan penyusunan RDTR
Kemacetan tinggi dan
kualitas udara tidak sehat
Ketersediaan Sumberdaya
alam yang mendukung BWP 2 Pusat Ekonomi IKN (sebelum penetapan Meliputi Sebagian Desa Bukit Raya,
Permukiman Kumuh Mendekati Kawasan Perpres No. 63/2022 dan Perpres No. 64/2022). Sebagian Desa Bumi Harapan, Sebagian
Ancaman bahaya banjir, Tertinggal & Kawasan
Desa Karang Jinawi, Sebagian Desa
2
daya resap air, dan Pinggiran
penurunan muka tanah Percepatan Tahun 2021 proses harmonisasi antara Rencana Sukaraja, Sebagian Desa Sungai Payang,
Konversi Lahan Pembangunan
KTI
Induk IKN - RTR KSN IKN - Rencana RDTR IKN - Sebagian Kelurahan Pemaluan dan
Urban Sprawling
Ketersediaan Urban Design Develoment (UDD) IKN dengan Sebagian Kelurahan Sepaku.
Fragmentasi Pelayanan
Kota
lahan melibatkan K/L dan para pemangku kepentingan
Commuter terkait.
3
UU No 3/2022 Tentang Sebagai penjabaran dan operasionalisasi
Ibu Kota Negara Perpres No 64/2022 tentang RTR KSN Ibu Kota
Nusantara Tahun 2022-2042.
Penyusunan RTR yang
4
mempertimbangkan aspek Tahun 2022 pemutakhiran RDTR BWP 2 Pusat
spasial maupun non spasial, Ekonomi menjadi RDTR WP IKN Barat yang
merupakan dasar diarahkan mengemban fungsi :
pemanfaatan ruang kawasan • Pusat bisnis dan keuangan serta perdagangan
untuk mencapai dan jasa skala internasional;
pembangunan yang AMAN, • Pusat pariwisata alam;
NYAMAN, PRODUKTIF DAN • Pusat pelayanan kesehatan skala internasional;
BERKELANJUTAN merujuk • Pusat pelayanan pendidikan tinggi;
Jumlah Penduduk
pada UU No 26/2007 • Simpul transportasi regional; Eksisting Target Populasi
• Permukiman Perkotaan; dan
tentang Penataan Ruang
• Permukiman Perdesaan.
21.976 jiwa 461.288 jiwa
“
Prinsip penataan ruang IKN didasarkan
Forest City pada tujuan pembangunan yang aman,
Sponge City nyaman, produktif dan berkelanjutan
Smart City dengan mengutamakan kepentingan
alam, teknologi dan keberlanjutan
lingkungan
Perencanaan IKN menggunakan Sponge city dikembangkan IKN dibentuk sebagai kota yang
pendekatan lansekap yang untuk mendukung siklus alami dinamis dan inklusif didukung
mengintegrasikan air yang memberikan manfaat oleh teknologi digital untuk
pembangunan kota dengan tambahan ketersediaan air dan meningkatkan akses dan
kondisi alam yang berada di pengurangan bahaya banjir, mobilitas serta sistem perkotaan
sekitar Kawasan hutan untuk perlindungan lingkungan dan yang lebih efisien
mendukung pembangunan juga sebagai pusat rekreasi
berkelanjutan masyarakat
RDTR
WP IKN
BARAT
2 Kebijakan
Pengembangan
Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan yang
diamanatkan terkait pengembangan WP IKN Barat
Perairan
• Pusat ekonomi, bisnis dan keuangan
Pesisir IKN
• Perdagangan dan Jasa skala Internasional
• Pariwisata Alam
• Perkantoran (Industry 4.0 center of excellence, research and Talent
Development center, business park, dll)
• Pelayanan Kesehatan Skala Internasional
• Pelayanan Pendidikan Tinggi
• Simpul Transportasi Regional
• Pertahanan dan Keamanan
• Permukiman Perkotaan
• Permukiman Perdesaan
Sumber : Perpres No. 64 Tahun 2022
RDTR WP IKN BARAT 10
Perpres No. 64 Tahun 2022
RTR KSN Ibu Kota Nusantara
RENCANA POLA RUANG
LUAS DELINEASI : 17.206 Hektar
KAWASAN LINDUNG
61,50%
KAWASAN BUDIDAYA
38,50%
RDTR
WP IKN
BARAT
3 Gambaran
Umum
Bagian ini menguraikan mengenai gambaran umum
terkait aspes fisik, sosial, ekonomi dan prasarana di WP
IKN Barat
KONDISI ALAMIAH
WP IKN BARAT
Sumber : Hasil Analisis Data DTM BIG, 2019 Sumber : Hasil Analisis Data DTM BIG, 2019 Sumber : Puslit Tanah, Kementerian Pertanian, 2019 Sumber : BMKG, 2020 Sumber : KLHK, 2020
Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Pemodelan KRB Banjir, ATR/BPN, 2018
Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020 Sumber : Atlas Geologi Kawasan IKN, 2020
Berdasarkan Berdasarkan
Kawasan Terbangun Data Dasar BPS
Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Jumlah
Jumlah KK Penduduk Penduduk
(Jiwa) (Jiwa)
Desa Bukit Raya 1.641 6.564 2.812
Desa Bumi Harapan 1.275 5.100 2.071
Desa Karang Jinawi 3 12 12
Sepaku
Kelurahan Pemaluan - - -
Desa Sukaraja 1.468 5.872 *2.121
Kelurahan Sepaku 1.107 4.428 1.888
Loa Kulu Sungai Payang - - -
Total IKN Barat 5.494 21.976 8.904
Sumber : Tematik Bangunan RBI 1 : 5000 BIG Tahun 2019
BPS Kecamatan Dalam Angka, 2021
21.976 jiwa
Jumlah Penduduk WP IKN Barat berdasarkan Jumlah Bangunan Permukiman
yang diasumsikan 1 Bangunan Terdiri dari 1 KK. (1 KK = 4 Jiwa)
Asumsi :
• Target populasi penduduk WP IKN Barat mengikuti arahan populasi pada 5
setiap area perkotaan di dalam Perpres Rencana Induk.
• Pada area perkotaan yang terbagi pada WP lainnya dilakukan perhitungan
populasi penduduk secara proporsional berdasarkan luas area.
461.288 jiwa
RDTR WP IKN BARAT 21
Kondisi Sosial Kependudukan
1. 66% lahan di IKN
dikuasai oleh
masyarakat, sedangkan
kepemilikan tanah oleh
masyarakat sebesar
31%.
2. Berdasarkan kondisi
eksisting Desa Tengin
Baru yang berdekatan
dengan WP IKN Barat
merupakan kawasan
Pusat
Kebudayaan Suku transmigran sehingga
Dayak Benua
Pusat
Kebudayaan Suku sebagian besar
Dayak Kenyah
dan Tujung Pusat
masyarakatnya bukan
Pusat
Kebudayaan
Masyarakat
penduduk asli
Kebudayaan Suku
Dayak Basap
Pendatang
(Banjar atau
Kalimantan Timur
• Secara keseluruhan penduduk di wilayah WP IKN Barat Jawa)
3. Sejak tahun 1975,
didominasi oleh masyarakat pendatang khususnya Suku
Sepaku jadi daerah
Jawa, Suku Banjar, dan Suku Bugis Fasilitas Kebudayaan
Publik Terpusat tujuan transmigrasi dari
• Berdasarkan aspek sebaran suku, konsentrasi irisan pulau Jawa, dengan
serta titik tengah (epicentrum) keberadaan suku tujuan utamanya adalah
asli dan pendatang berada di sekitar Desa Suko Mulyo,
Pusat
Kebudayaan
Pusat
Kebudayaan bertani. Saat itu
Pusat
Desa Tengin Baru, Kab. Penajam Paser Utara, dan Desa Kebudayaan
Suku Paser Masyarakat
Pendatang (Bugis) kawasan Sepaku
Komunitas
Sungai Payang, Desa Bakungan, Desa Loa Duri Ulu, Pendatang dominan masih hutan
Kab. Kutai Kartanegara. belantara.
• Perlu peningkatan SDM sehingga dapat bersaing
dengan masyarakat pendatang
Sumber : Tematik Bangunan (RBI 1 : 5000 BIG Sumber : Hasil Survey, 2020-2022
Tahun 2019)
3 7
4
1 1 2
4
SDN 009 Sepaku Sukaraja, Kec. Sepaku TK Islam Ash-Shiddiqi Sukaraja, Kec. Sepaku
3 4
SDN 004 Sepaku, Bukit Raya SMK Negeri 1 Penajam Paser Utara, Bukit Raya
1 2
1 1 2
3 4
4
Mushalla Riyadus Shalihin, Bukit Raya Masjid Nurul Muttaqin, Bumi Harapan
Sumber : Hasil Survey, 2020-2022
27
RDTR WP IKN BARAT
Kondisi Prasarana Eksisting di WP IKN Barat
Tandon-tandon air penampungan air hujan System jaringan air bersih perpipaan yang Sungai sepaku sebagai salah satu
bersumber dari air pegunungan sumber air baku
Sumber : Hasil Survey, 2020-2022
• Saat ini masyarakat memanfaatkan air bersih perpipaan yang dikelola Kantor Desa dengan sumber air yang bersumber dari
mata air dipegunungan.
• Air dialirkan dari pegunungan langsung menuju rumah-rumah dan masyarakat membayar setiap bulannya.
• Masyarakat juga memanfaatkan air hujan dengan menampungnya dengan talang hujan yang dialirkan pada penampungan air
(tandon air) serta ada juga yang melakukan pengeboran air terutama pada daerah-daerah cekungan sekitar sungai yang
memanfaatkan rembesan air yang masuk pada lahan-lahan sekitar sungai.
28
RDTR WP IKN BARAT
Penguasaan Lahan WP IKN Barat
“
Jaringan jalan lingkungan yang ada di
WP IKN Barat berupa jaringan jalan
hotmix, jalan tanah (perkerasan) dan
juga jalan beton. Lebar jalan
lingkungan berkisar antara 3-4 meter
dengan sempadan jalan 1 meter kiri
dan kanan jalan.
6,20%
Merupakan ZPK 1
Prioritas Pengembangan
Perkotaan
55,87%
No Go Area
37,93% 44,13%
Merupakan ZPK 2
Pengembangan
Perkotaan Bersyarat Go Area
RDTR
WP IKN
BARAT
4 Tujuan Penataan
Ruang WP IKN Barat
Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan yang
diamanatkan terkait pengembangan WP IKN Barat
“
Mewujudkan WP IKN Barat sebagai simpul
kegiatan ekonomi dan transportasi regional
yang terintegrasi secara global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sasaran yang harus dicapai adalah :
1. Menciptakan ruang untuk berbagai kegiatan perekonomian skala nasional yang terintegrasi dalam lingkup
KIKN
2. Mengembangkan pusat kegiatan bisnis dan keuangan, perdagangan dan jasa, perkantoran yang
didukung oleh sistem transportasi regional dalam rangka mendukung pembangunan 6 klaster ekonomi
di Ibu Kota Nusantara
3. Mengembangkan sektor pariwisata yang mengoptimalkan potensi alam
4. Menyediakan ruang untuk pengembangan kegiatan ekonomi kreatif
5. Menetapkan fasilitas sosial dan fasilitas umum secara seimbang
6. Menciptakan aksesibilitas yang tinggi antar WP berdasarkan keterkaitan/hubungan fungsional serta
aksesibilitas antar bagian di dalam WP IKN Barat
7. Mengembangkan kawasan permukiman yang inklusif
RDTR
WP IKN
BARAT
5 Rencana
Struktur Ruang
Bagian ini menguraikan mengenai kebijakan yang
diamanatkan terkait pengembangan WP IKN Barat
SWP A : SWP C :
5.859,28 Ha (37 Blok) 3.050,54 Ha (31 Blok)
SWP B : SWP D :
4.183,61 Ha (4 Blok) 4.112,69 Ha (31 Blok) Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
RDTR WP IKN BARAT 36
Rencana Pusat Pelayanan
Pendekatan yang digunakan untuk
struktur ruang internal WP IKN Barat
adalah sebagai berikut:
1. Pusat Pelayanan Kota (PPK) melayani skala
Kota dengan penduduk ± 2.000.000 jiwa
2. Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK) melayani
skala WP dengan penduduk ± 500.000
jiwa.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Kecamatan melayani skala kecamatan
dengan penduduk ± 120.000 jiwa.
4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Kelurahan melayani skala kelurahan
dengan penduduk ± 30.000 jiwa.
5. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) RW
melayani skala kelurahan dengan penduduk
± 2.500 jiwa.
Internal
KIKN
Regional
Ke Banjarmasin Bandara
Pergerakan jalan rel didukung oleh feeder BRT yang memiliki rute yang terintegrasi
dengan posisi stasiun kereta api.
100% konektivitas digital dan teknologi, informasi serta komunikasi untuk semua Data Center
penduduk dan bisnis
Bendungan Sepaku –
2 17,6 2.500 Sistem Gravitasi
Semoi
1,2 (1 m3/detik Sistem Gravitasi
Bendung & Intake
3 1.840 1.000-3.000 kebutuhan
Sungai Sepaku
pertanian)
4 Bendungan Samboja 5,09 1.167 -
1 m3/ detik (tidak
Bendungan Southren
5 33,75 2.500 ada pemanfaatan Sistem Pompa
Green
untuk pertanian)
Sumber:
• Dukungan Infrastruktur SDA untuk IKN BBWS Kalimantan III, Kaltim, Diolah Litbang Kompas/PUT
• Rencana Infrastruktur Sumber Daya Air Dalam Penyiapan IKN Tahun, 2020
• Masterplan Bappenas, 2021
• Perpres 63 Tahun 2022 Tentang Perincian Rencana Induk IKN
5 Rasio SR/KU
- SR % 80% 80% 80% 80% 80%
- KU % 20% 20% 20% 20% 20%
6 Kebutuhan air domestik
- SR lt/det 88,01 82,21 308,44 162,02 640,68
- KU lt/det 4,40 4,11 15,42 8,10 32,03
92,41 86,32 323,86 170,12 672,71
Kebutuhan Non Domestik
7 l/det 27,72 25,90 97,16 51,04 201,81
(30% Keb. Domestik)
8 Kehilangan Air % 5 5 5 5 5
lt/det 4,62 4,32 16,19 8,51 33,64
Total Kebutuhan Air Bersih lt/det 115,51 107,90 404,83 212,65 840,89
IKN BARAT
No Uraian Satuan Total
A B C D
1 Jumlah Penduduk (2045) Jiwa 63.366 59.191 222.078 116.652 461.288
2 Prosentase Pelayanan
a. Tanki Septik Keluarga 100% 63.366 59.191 222.078 116.652 461.288
b. MCK 10% 6.337 5.919 22.208 11.665 46.129
Jumlah Penduduk Terlayani Jiwa 69.703 65.111 244.286 128.318 507.417
Jumlah KK 5 13.941 13.022 48.857 25.664 101.483
4 Jumlah Sarana
a. Tanki Septik Keluarga unit 12.673 11.838 44.416 23.330 92.258
b. MCK (Komunal)/SPALD-S unit 127 118 444 233 923
Lumpur Tinja Domestik lt/hari 8.533 7.971 29.907 15.709 62.120
Lumpur Tinja Non Domestik 20% 1.707 1.594 5.981 3.142 12.424
Total Lumpur Tinja lt/hari 10.240 9.565 35.888 18.851 74.544
Kebutuhan Truk Tinja 10.000 1,39 1,30 4,89 2,57 10
5 SPALD-T 20.000 3,49 3,26 12,21 6,42 25
Keterangan:
Parameter perhitungan dalam perencanaan jaringan air limbah mengacu pada:
• SNI-03-2398-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik dengan Sistem Resapan
• SNI 03-1733-2004 mengenai Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Dasar pertimbangan lokasi jaringan air limbah di WP IKN Barat diantaranya:
• Bukan di dalam kawasan genangan dan/atau banjir
• Bukan berada pada kawasan rawan longsor Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
RDTR WP IKN BARAT 44
Rencana Jaringan Persampahan
• Total volume sampah WP IKN Barat : 1.401.164 liter/hari
• Infrastruktur SPA sebanyak 2 unit
• TPST sebanyak 1 unit dan TPS3R sebanyak 3 unit,
• Sebaran jumlah unit sarana maka menyesuaikan terhadap kebutuhan dengan maksimal
sarana persampahan
No Uraian Satuan Total
Jumlah Penduduk 2045 Jiwa 461.288
Persentase pelayanan Pemda % 100
1 Jumlah Penduduk terlayani Jiwa 461.288
Jumlah KK 5 92.258
Standar volume timbulan sampah lt/org/hari 2,5
Keterangan:
Parameter perhitungan dalam perencanaan jaringan persampahan mengacu pada::
• SNI 19-2454-2002 mengenai Tata cara teknik operasional pengolahan sampah perkotaan
• SNI 03-1733-2004 mengenai Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
• Peraturan Menteri Pekerjan Umum No.2 Tahun 2013 Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
• Asumsi TPS Tipe II berupa TPS3R dan Tipe III berupa TPST, serta perhitungan SPA didasari pada
Peraturan Menteri Pekerjan Umum No.2 Tahun 2013 Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
RDTR WP IKN BARAT 45
Rencana Jaringan Prasarana Lainnya
Jalur Pejalan kaki dan Pesepeda memungkinkan di jalur Jalan utama
1. Mengembangkan
rambu evakuasi
bencana • design dapat digunakan untuk semua
kalangan terutama untuk kelompok rentan
• Lebar jalur evakuasi yang harus disesuaikan
dengan jumlah dan kepadatan penduduk.
• Jauh dari aliran sungai
• Jalur evakuasi tidak melintangi sungai atau
jembatan.
• Sudut kemiringan lereng lebih dari 4%.
• Petunjuk jalur evakuasi disesuaikan dengan
jenis bencana yg ada di WP IKN Barat
RDTR
WP IKN
BARAT
6 Rencana
Pola Ruang
Bagian ini menguraikan mengenai rencana pola ruang
yang didetailkan dengan skala RDTR berdasarkan
amanat RTR KSN IKN pada WP IKN Barat
38,82%
Rimba Kota 5.577,24 32,41
Taman Kota 2.153,65 12,52
Taman Kecamatan 288,58 1,68
Taman Kelurahan 62,99 0,37
Pemakaman
Taman RW
90,91
19,17
0,53
0,11
Zona Budidaya
Ekosistem Mangrove 976,95 5,68
Zona Budidaya 6.681,12 38,82
Badan Jalan 929,65 5,40
Campuran Intensitas Menengah/Sedang 185,20 1,08
Pariwisata 152,89 0,89
Pembangkitan Tenaga Listrik 36,28 0,21
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 169,37 0,98
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 101,72 0,59
Perdagangan dan Jasa Skala WP 344,74 2,00
Pertahanan dan Keamanan 477,72 2,78
Perumahan Kepadatan Rendah 258,80 1,50
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 229,57 1,33
Perumahan Kepadatan Sedang 520,74 3,03
Perumahan Kepadatan Tinggi 504,01 2,93
Ruang Terbuka Non Hijau 14,20 0,08
SPU Skala Kecamatan 121,59 0,71
SPU Skala Kelurahan 65,85 0,38
SPU Skala Kota 357,40 2,08
SPU Skala RW 22,04 0,13
Tanaman Pangan 2.157,08 12,54
Transportasi 22,59 0,13
Pergudangan 9,68 0,06
WP IKN Barat 17.206,19 100,00
Dominasi Rencana Penggunaan Lahan :
• Rimba Kota 32,41%
• Tanaman Pangan 12,61%
• Taman Kota 12,52%
Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022 Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
73,09%
Taman Kecamatan 63,45 1,08
Taman Kelurahan 4,43 0,08
Taman RW
Pemakaman
4,09
48,25
0,07
0,82
Zona Lindung
Zona Budidaya 1576,45 26,91
Badan Jalan 315,75 5,39
Campuran Intensitas Menengah/Sedang 93,60 1,60
Pariwisata 62,69 1,07
Pembangkitan Tenaga Listrik 36,28 0,62
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 8,93 0,15
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 62,57 1,07
Perdagangan dan Jasa Skala WP 95,30 1,63
Pertahanan dan Keamanan
Perumahan Kepadatan Rendah
154,24
164,08
2,63
2,80 26,91%
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 0,00 0,00 Zona Budidaya
Perumahan Kepadatan Sedang 277,60 4,74
Perumahan Kepadatan Tinggi 216,88 3,70
Ruang Terbuka Non Hijau 0,69 0,01
SPU Skala Kecamatan 33,11 0,57
SPU Skala Kelurahan 27,86 0,48
SPU Skala Kota 12,87 0,22
SPU Skala RW 8,12 0,14
Transportasi 5,89 0,10
SWP A WP IKN Barat 5859,28 100,00
Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
37,05%
SPU Skala RW 3,95 0,13
Transportasi 9,68 0,32
SWP C WP IKN Barat 3.050,54 100,00
Zona Budidaya
Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
64,73%
Zona Budidaya 1.450,49
Badan Jalan 249,91 6,08
1,17
Campuran Intensitas Menengah/Sedang
Pariwisata
48,02
90,21 2,19
Zona Lindung
Perdagangan dan Jasa Skala Kota 54,73 1,33
Perdagangan dan Jasa Skala SWP 12,34 0,30
Perdagangan dan Jasa Skala WP 132,51 3,22
Pertahanan dan Keamanan 318,99 7,76
Perumahan Kepadatan Rendah 94,71 2,30
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah 0,00 0,00
Perumahan Kepadatan Sedang 116,00 2,82
Perumahan Kepadatan Tinggi 60,74 1,48
Ruang Terbuka Non Hijau 10,39 0,25
SPU Skala Kelurahan 21,18 0,51
SPU Skala Kota 225,04 5,47
35,27%
SPU Skala RW 8,71 0,21
Transportasi 7,02 0,17
SWP D WP IKN Barat 4.112,69 100,00
Zona Budidaya
Sumber : Hasil Analisis & Rencana, 2022
Ungu Perkantoran
Kuning Hunian
bird eye view dengan TOD sebagai pusatnya. Pada TOD ini akan dikembangkan Konsep rencana gedung-gedung apartemen, Tugu Pancasila dilihat dari arah TOD
mix use pusat perbelanjaan, perkantoran dan hunian (apartemen) pusat perbelanjaan, dan pusat bisnis yang (stasiun besar) MRT, LRT dengan latar
ramah lingkungan dan mengadopsi desain belakang morfologi lahan yang berbukit.
Pusat kawasan dalam pengembangan TOD dan landmark berupa tugu Pancasila dilihat universal (kota dunia) dan modern.
dari udara. Pada bangunan/ gedung lainnya selain TOD diarahkan sebagai apartemen Pusat TOD. Kawasan sekitar pusat
hunian Penampakan konsep landmark kota berupa TOD ini blok-blok peruntukannya
Tugu Burung Pancasila yang dilengkapi juga sudah disiapkan dengan
Merah Pudar Campuran
dengan bundaran air mancur. Selain itu, rencana jaringan jalan local dengan
Ungu Perkantoran perencanaan RTH dan taman kota juga ROW 24 m. Jaringan jalan arteri 44 –
menjadi perhatian khusus pada kawasan ini. 54 m, jaringan jalan kolektor 36 m.
Kuning Hunian
RDTR
WP IKN
BARAT
7 Indikasi
Program
Bagian ini menguraikan mengenai rencana struktur
ruang yang didetailkan dengan skala RDTR berdasarkan
amanat RTR KSN IKN pada WP IKN Barat
RDTR
WP IKN
BARAT
8 Peraturan
Zonasi
Bagian ini menguraikan mengenai rencana struktur
ruang yang didetailkan dengan skala RDTR berdasarkan
amanat RTR KSN IKN pada WP IKN Barat
I B
Pemanfaatan diizinkan, karena sesuai dengan peruntukan Izin ini diperlukan untuk penggunaan-penggunaan yang
tanahnya, yang berarti tidak akan ada peninjauan atau memiliki potensi dampak penting pembangunan di
pembahasan atau tindakan lain dari pemerintah kota sekitarnya pada area yang luas. Adapun syarat nya
adalah B1 = Wajib menyiapkan dokumen lingkungan
hidup; B2 = Wajib Rekomendasi Teknis Dinas Terkait; B3
= Wajib Penilaian dari Tim Ahli; B4 = Menyediakan
Prasarana atau Infrastruktur Lainnya; B5 = memenuhi
Persyarakatan Ketentuan Khusus dan/atau Teknik
Pengaturan Zonasi; B6 = Persyaratan Teknis Tambahan
Pemanfaatan diizinkan secara terbatas atau dibatasi.
dari Instansi Teknis Terkait
T X
Pembatasan dapat dengan standar pembangunan minimum,
pembatasan pengoperasian, atau peraturan tambahan lainnya
baik yang tercakup dalam ketentuan ini maupun ketentuan Pemanfaatan yang tidak diizinkan
kemudian oleh pemerintah kota. Adapun pembatasan kegiatan
nya adalah T1 = Pembatasan Pengoperasian; T2 = Pembatasan
Luas dan Intensitas Kegiatan; T3 = Pembatasan Jumlah
Pemanfaatan dan Jarak dengan Peruntukan Lainnya
DEFINISI
PERUMAHAN KEPADATAN SEDANG (R-3)
Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan
Rumah Minimal
untuk tempat tinggal atau hunian dengan perbandingan yang hampir seimbang
antara jumlah bangunan rumah dengan luas lahan. zona dengan wilayah
perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan 40 (empat puluh)-100
(seratus) rumah/hektar. zona peruntukan hunian dengan luas persil dari 150 m2
sampai dengan 250 m2 dengan jumlah lantai maksimum 3 lantai.
Luas lahan atau kavling efektif 60 m2 sampai 200 m2
PERUMAHAN KEPADATAN RENDAH (R-4)
dengan lebar muka kaveling minimal 5 meter (PP No.
peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan
12/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah untuk tempat tinggal atau hunian dengan perbandingan yang kecil antara jumlah
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan bangunan rumah dengan luas lahan. zona dengan wilayah perencanaan yang
memiliki kepadatan bangunan dibawah 10 (sepuluh)-40 (empat puluh)
Perumahan dan Kawasan Permukiman. rumah/hektar zona peruntukan hunian dengan luas persil dari 150 m2 sampai
dengan 250 m2. dengan jumlah lantai maksimum 2 lantai dan berupa hak milik
pribadi.
Asumsi:
• Kebutuhan minimum ruang adalah 12 m2 per jiwa untuk rumah PERUMAHAN KEPADATAN SANGAT RENDAH (R-5)
tapak (PP No. 12 Tahun 2021) peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budidaya difungsikan
• 1 KK = 4 orang untuk tempat tinggal atau hunian dengan perbandingan yang sangat kecil antara
jumlah bangunan rumah dengan luas lahan. zona dengan wilayah perencanaan
• Sirkulasi dalam tapak = 30 % (20 % sirkulasi + 10 % RTH private) yang memiliki kepadatan bangunan di bawah 10 (sepuluh) rumah/hektar zona
peruntukan hunian lebih besar dari 350 m2. dengan jumlah lantai maksimum 2
lantai
Ketentuan Khusus Untuk Kawasan Ketentuan Khusus Untuk Tempat Ketentuan Khusus Untuk Kawasan Ketentuan Khusus Untuk Kawasan
Berorientasi Transit Meliputi: Evakuasi Bencana Meliputi: Migrasi Satwa Meliputi: Rawan Bencana Banjir Meliputi:
a. Intensitas pemanfaatan ruang sedang a. Rencana TES dan TEA yang berada di WP a. Memberikan ruang untuk satwa liar secara Semua unit bangunan yang diizinkan dilakukan
hingga tinggi dengan KLB 3-5, KDB 70% IKN Barat berupa fasilitas umum (sarana luas dalam melakukan perjalanan, migrasi, pembangunan dengan syarat:
dan kepadatan hunian 12-38 unit/1.000 m2 pelayanan umum skala kota dan sarana dan bertemu pasangan; a. kontruksi bangunan tahan banjir;
dengan jumlah lantai lebih dari 3 hingga 15 pelayanan umum skala kecamatan). b. Memberikan ruang bagi tumbuhan untuk b. dibatasi pada bangunan minimal 2 (dua)
lantai, minimal GSB 80%.
b. Bangunan yang digunakan sebagai TES dan berkembang; lantai dengan elevasi lantai dasar bangunan
b. Parkir kendaraan dan sepeda disediakan setinggi muka air banjir; dan
TEA harus memiliki struktur tahan terhadap c. Memungkinkan terjadinya pertukaran genetik;
secara bersama dengan standar parkir
bencana, dimana lokasi WP IKN Barat c. KDB maksimal dan KDH minimal 50 (lima
maksimum parkir hunian 1,5 parkir/unit; d. Memberikan ruang bagi populasi untuk dapat
memiliki potensi bencana. puluh) persen.
parkir retail/kantor 2 parkir/100 m2; dan bergerak sebagai respon terhadap perubahan
maksimum parkir lantai dasar 15% dari luas c. Rencana lokasi bangunan TES dan TEA lingkungan dan bencana alam;
kaveling. harus bebas terhadap bencana. e. Memberikan ruang bagi individu untuk dapat
c. Minimal aktivitas yang signifikan di kawasan melakukan rekolonisasi pada habitat yang
selama 16 jam. populasi lokalnya telah punah.
•
Masyarakat harus menjadi bagian
yang aktif dalam
proses pengembangan desa
pemerintah desa akan dapat sehingga akan menjadi pihak yang
menyelenggarakan fungsi pemerintahan menerima manfaat
secara efektif • peluang untuk mengoptimalkan
• dan transparan kepada masyarakat. peran serta dan kontribusinya dalam
• pengembangan desa