FGD III
RDTR
WP 7 KPIKN
SIMPANG
SAMBOJA
JAKARTA , 1 DESEMBER 2022
KONSEP INDIKASI
PERENCANAAN PROGRAM
01
STRUKTUR DAN POLA
RUANG
PENDAHULUAN
KAWASAN
06 07
UNGGULAN
PERATURAN
02 TINJAUAN
KEBIJAKAN
ZONASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
01
PENDAHULUAN
UU No.3 Tahun 2022
tentang IBUKOTA
NUSANTARA Perpres 63/2022 Arahan Penyusunan dan Penetapan RDTR
IKN Perka Otorita skala 1:5.000
Penataan ruang Ibu Kota
Nusantara mengacu
pada: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN akan mempercepat
01
a. Rencana Tata Ruang penyusunan RDTR IKN sebagai dasar perizinan pemanfaatan
ruang dengan mengutamakan Ibu Kota Nusantara sebagai
Wilayah Nasional; kota dunia yang berkelanjutan,aman, modern, produktif dan
b. Rencana Zonasi menjadi simbol identitas bangsa Indonesia
Kawasan
Antarwilayah Selat
Makassar;
LATAR BELAKANG c. Rencana Tata Ruang
Tahun 2022 RDTR IKN yang belum disusun :
• WP 3 IKN Selatan
Pulau Kalimantan; • WP 7 Simpang Samboja
• WP 8 Kuala Samboja
d. Rencana Tata Ruang • WP 9 Muara Jawa
KSN Ibu Kota
Nusantara; dan
e. Rencana Detail Tata
Ruang Ibu Kota Penyusunan RDTR KPIKN dan
Nusantara PERKA OIKN WP 7 Simpang Samboja
01 TIMELINE KEGIATAN
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
M1 FGD PUSAT 1 DENGAN M1 FGD PUSAT 2
K/L ( Isu
DENGAN
Strategis, M2 KONSULTASI PUBLIK
K/L 2 (KALTIM)
Konfirmasi Program • Konsep Indikasi
Penjaringan data & Sektoral, Konsep Penataan
Program K/L dan daerah Program
WP)
2 • Konsep PZ
02
TINJAUAN
KEBIJAKAN
02 UU No. 3 Tahun 2022 Tentang IBUKOTA NUSANTARA
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
Kota Hutan;
Ibu Kota Nusantara
dikembangkan
1 • Kluster Industri Teknologi Bersih
Kota Cerdas; Memanfaatkan kemajuan Integrated, Globally • Kluster Energi Rendah Karbon
TIK, pengelolaan data perkotaan, dan Connected, 6
teknotogi digital untuk merencanakan dan
Universally Inspired
mengelola fungsi inti perkotaan secara
efisien, inovatif, inklusif, dan berketahanan
2 PEMAMPU (ENABLER)
1. Pusat Pendidikan
2. Kota Cerdas
02 Perpres No.63 Tahun 2022 Perincian Renduk Ibukota Nusantara
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
Jenis Pusat Kegiatan Fungsi Kegiatan
Pusat
1. Pusat Pemerintahan Nasional
2. Perkantoran dan jasa komersial
Pusat Pemerintahan
3. Pusat pendidikan, MICE dan olahraga
Nasional (KIPP)
4. Pusat Kesehatan
Pusat 1. Perkantoran
Kegiatan Pusat Kegiatan Ibu 2. Kawasan bisnis dan komersial
Primer Kota Nusantara 3. Industri 4.0
Barat 4. Wisata alam dan budaya ekowisata
1. Perkantoran
Pusat Kegiatan lbu 2. Pusat inovasi dan pengembangan talenta
Kota Nusantara 3. Wisata kesehatan
Timur 4. Pusat Pendidikan
Nature-Based-
Solution
Sponge City
Forest City
Smart City
Solar Farm
T.O.D. C.O.D.
10 Minutes City Logistic Center HUB (Consolidation Centre)
Compact City Industry
02 RENCANA POLA RUANG WP 7 SIMPANG SAMBOJA DALAM
RTR KSN IKN
Rencana Pola Ruang WP 7 Simpang Samboja didominasi
oleh rimba Kota kawasan tanaman Pangan dan Kawasan
Perumahan
Kelurahan
“
Luas HA
Kelurahan Ambarawang Darat 286.503
Kelurahan Karya Merdeka 571.049
Kelurahan Margomulyo 1839.46
Kelurahan Sungai Merdeka 1446.42
Kelurahan Sungai Seluang 204.051
Total Luas 4347.47
ISU STRATEGIS WP SIMPANG SAMBOJA 05. Potensi Swabakar Batubara
02. Perkembangan Kawasan Terbangun 4 berasal dari Solar Farm dengan luas 314,29
6 Ha
Muara Jawa –
Samarinda
1
Tol
Banjir di WP Simpang Samboja
Samarinda - 2 disebabkan oleh waduk merdeka dan
Balikpapan
rawa dalam yang mengalami
sedimentasi/pendangkalan akibat bukaan
lahan disekitarnya
3
Simpul
Transportasi
Konsesi Tambang & Pasca Tambang
314.29 Ha
Luas Pengembangan
Solar Farm
Manggar –
Balikpapan
03
KONSEP
PERENCANAAN
STRUKTUR DAN POLA RUANG
TUJUAN PENATAAN RUANG
WP SIMPANG SAMBOJA
Dengan Prinsip sebagai berikut:
WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN
1. dan Pusat distribusi logistik yang
terpadu:
• Pusat Distribusi logistik yang
terintegrasi dengan fungsi Kawasan
lainnya
MEWUJUDKAN WP SIMPANG
• Simpul transportasi yang terintegrasi
secara regional
SAMBOJA SEBAGAI KAWASAN
2. WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN dan
Pusat distribusi logistik yang aman dan PENGEMBANGAN IKN DAN
produktif:
• Pengembangan Konsep Kawasan TOD dan COD
• Pengembangan jaringan sarana dan Prasarana
PUSAT DISTRIBUSI LOGISTIK
terintegrasi
• Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan YANG TERPADU, AMAN,
• Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber
daya air; PRODUKTIF DAN
WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN dan Pusat
3. Distribusi Logistik yang dikembangkan secara BERKELANJUTAN
berkelanjutan:
• Perwujudan Kota Hutan (Forest City) dari 65% Wilayah
IKN
• Perwujudan Pembangunan Infrastruktur Hijau
• Pemulihan lahan pasca tambang
• Pengembangan RTH yang terintegrasi
03 TEMA DAN ARAHAN PENGEMBANGAN WP
WP SIMPANG SAMBOJA
SWP A FUNGSI UTAMA SEBAGAI PUSAT PELAYAN KOTA
2
Rencana pengembangan jaringan Jalan untuk meningkatkan
aksesibilitas dan konektivitas dalam lingkup regional dan sebagai
penghubung pusat kegiatan di wilayah
3
Rencana pembangunan jalan kolektor dan lokal untuk mendukung pusat
kegiatan baru
6
Rencana pengembangan sarana dan prasarana moda transportasi massal
berupa BRT dalam mendukung pergerakan menuju pusat-pusat kegiatan
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Transportasi
Potongan Rencana Jalan Soekarno Hatta-Merdeka ROW 18 m
2
Proyeksi kebutuhan listrik tahun 2045 sebesar 17.047.000 watt
sehingga direncanakan Gardu induk untuk memenuhi kebutuhan
kelistrikan pada WP Simpang Samboja
3
Rencana pengembangan jaringan SUTET dan SKTM
2
Pengembangan jaringan serat optic untuk meningkatkan akses internet
dan transfer data terutama ke pusat-pusat kegiatan pada WP Simpang
Samboja
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan SDA
1
Pengembangan Waduk Merdeka difungsikan selain untuk memenuhi
ketersediaan air baku untuk WP Simpang Samboja dan sekitarnya,
juga difungsikan sebagai Bangunan Pengendali Banjir dan juga dapat
dikembangkan sebagai obyek wisata air.
2
Naturalisasi Sungai/ Alyr sungai sebagai bagian dari upaya
memperbaiki fungsi sungai, melindungi ekosistem alam serta
mengintegrasikan dengan sistem drainase menjadi bagian dari
sistem pengendali banjir
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Air Minum
1 Kapasitas produksi air bersih yang dihasilkan PDAM Samboja yaitu 60
liter/detik dan jumlah poduksi sebanyak 487 m³ dengan sumber intake
dari Waduk Merdeka
2
Pada Tahun Rencana kebutuhan air bersih mencapai 4.909.536
liter/hari atau 56,8 liter/detik
3
Rencana Pengembangan Jaringan Air minum dengan Penataan Kawasan
Sumber air baku yaitu Waduk Merdeka
2
Pengembangan Sistem jaringan drainase kawasan berdasarkan
karakteristik dan kondisi lahan di WP 7 Simpang Samboja
• Pembangunan Kolam retensi pada area potensi banjir
• Sistem drainase alami (sungai atau anak sungai)
• Sistem drainase buatan yang terintegrasi dengan jaringan jalan,
secara hirarki dibedakan antara drainase primer, sekunder dan
tersier
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Persampahan
1
Sistem persampahan yang diarahkan untuk WP 7 Simpang Samboja
menyesuaikan kondisi dan karakteristik dari masing-masing wilayah, baik
dari kawasan permukiman maupun pusat-pusat kegiatan
2
Pola operasional pengumpulan sampah di WP 7 Simpang Samboja dapat
dikembangkan baik secara individual tidak langsung, komunal langsung,
komunal tidak langsung maupun pola penyapuan jalan.
2.052,70 2.294,78
47,22 % ZONA RTH
52,78%
1.871,91
43,06 % terhadap luas WP
04
KAWASAN UNGGULAN
KAWASAN UNGGULAN
Stasiun Penumpang
By Kevin Lynch
Stasiun Penumpang
Stasiun Penumpang
Taman
Peron
Buffer Area
Kawasan pergudangan
Roof Garden
Skywalk
Roof Garden
Akses Skywalk
Anjungan
Anjungan
Anjungan
Anjungan
05
INDIKASI PROGRAM
04 INDIKASI PENTAHAPAN PROGRAM PRIORITAS
T1 T2 T3 T4 T5 PJM 2 s/d PJM 4
Pengembangan
Persiapan Reklamasi dan Penataan Lahan Pasca Tambang Solar Farm
SWP Persiapan dan Penataan Lahan Pasca Tambang Pengembangan Lapangan Golf
B Normalisasi Sungai dan Waduk Merdeka Penataan Sempadan Sungai dan Waduk Bangunan Pengendali
Banjir
SWP C
Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Transportasi
WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV V
NO PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2026- 2031- 2036- 2041-
2023 2024 2025
2030 2035 2040 2045
PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A. Pengembangan Pusat Pelayanan
1 Pusat Pelayanan Kawasan Perkotaan (PPK)
1 Pembangunan kegiatan komersial/ perdagangan skala Kota APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Pengembangan dan Pembangunan Kegiatan Sarana
2 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Pelayanan Umum Skala Kota SWP A Blok A.5
Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan
3 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Permukiman Kepadatan rendah
2 Sub Pusat Pelayanan Kawasan Perkotaan
1 Pengembangan dan Pembangunan TOD dan COD SWP A Blok A.1 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
06
PERATURAN ZONASI
05 KETENTUAN KEGIATAN PEMANFATAN RUANG
Pemanfaatan yang
T TERBATAS
T1: Diperbolehkan secara terbatas hanya pada waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara badan
usaha dan/ atau masyarakat dengan pemerintah daerah melalui rekomendasi dinas terkait
T2: Diperbolehkan secara terbatas dengan pembatasan luas
T3: Diperbolehkan secara terbatas dengan pembatasan jumlah pemanfaatan
Pemanfaatan yang
B BERSYARAT TERTENTU
B1: Diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan kajian lingkungan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku (UKL-UPL/SPPL), dan wajib memenuhi persyaratan hasil kajian lingkungan hidup yang telah dilakukan
sesuai rekomendasi dinas terkait.
B2: Diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas sesuai rekomendasi dinas
terkait
B3: Diperbolehkan dengan syarat wajib melalui rekomendasi TKPRD dan/atau TABG untuk bangunan
gedung untuk umum, serta dilengkapi dengan jumlah rencana kapasitas pengguna atau pengunjung.
PERENCANAAN
Perumahan Kepadatan Sedang (R-4)
• zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan
dibawah 10 (sepuluh)-40 (empat puluh) rumah/hektar
•
KRITERIA
zona peruntukan hunian dengan luas persil dari 150 m2 sampai dengan
250 m2
Perumahan Kepadatan Sedang (R-4)
• zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan
di bawah 10 (sepuluh) rumah/hektar
• zona peruntukan hunian lebih besar dari 350 m2
07
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
06 TEKNIK PENGATURAN ZONASI
TPZ PERFORMA - (KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT)
Zona Performa adalah TPZ yang merupakan ketentuan pengaturan pada
satu atau beberapa Zona/ Sub-Zona yang aturannya tidak didasarkan
pada aturan perspektif, namun didasarkan pada kualitas kinerja tertentu
yang ditetapkan.
Kawasan Berorientasi Transit adalah Kawasan yang terintegrasi dengan
angkutan umum massal yang mendorong pergerakan pejalan kaki,
pesepeda, penggunaan angkutan umum massal dan pembatasan
kendaraan bermotor dalam radius jarak 400 (empat ratus) meter sampai
dengan 800 (delapan ratus) meter dari pusat Kawasan yang memiliki
prinsip dasar dan kriteria perencanaan Kawasan Berorientasi Transit
Prinsip dasar kawasan berorientasi transit meliputi:
• Berada pada simpul transit jaringan angkutan umum massal
• Dilayani angkutan sarana umum
• Cakupan kawasan dengan radius tertentu yang mempertimbangkan
kenyamanan pejalan kaki
Kriterian Perencanaan kawasan berorientasi transit meliputi:
• Jalur pejalan kaki
• Jalur sepeda
• Kegiatan pemanfaatan ruang campuran
• Penyediaan RTH
• Delineasi kawasan sampai dengan radius 800 meter dari simpul
transportasi
Zona yang masuk ke dalam TPZ performa adalah:
• Zona Campuran
• Zona Perdagangan dan Jasa
• Zona Perumahan
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TERIMA
KASIH
ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id