Anda di halaman 1dari 72

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

FGD III
RDTR
WP 7 KPIKN
SIMPANG
SAMBOJA
JAKARTA , 1 DESEMBER 2022

ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id


OUTLINE
03 04 05 TEKNIK
PENGATURAN
ZONASI

KONSEP INDIKASI
PERENCANAAN PROGRAM

01
STRUKTUR DAN POLA
RUANG

PENDAHULUAN

KAWASAN
06 07
UNGGULAN
PERATURAN

02 TINJAUAN
KEBIJAKAN
ZONASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

01
PENDAHULUAN
UU No.3 Tahun 2022
tentang IBUKOTA
NUSANTARA Perpres 63/2022 Arahan Penyusunan dan Penetapan RDTR
IKN Perka Otorita skala 1:5.000
Penataan ruang Ibu Kota
Nusantara mengacu
pada: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN akan mempercepat

01
a. Rencana Tata Ruang penyusunan RDTR IKN sebagai dasar perizinan pemanfaatan
ruang dengan mengutamakan Ibu Kota Nusantara sebagai
Wilayah Nasional; kota dunia yang berkelanjutan,aman, modern, produktif dan
b. Rencana Zonasi menjadi simbol identitas bangsa Indonesia
Kawasan
Antarwilayah Selat
Makassar;
LATAR BELAKANG c. Rencana Tata Ruang
Tahun 2022 RDTR IKN yang belum disusun :
• WP 3 IKN Selatan
Pulau Kalimantan; • WP 7 Simpang Samboja
• WP 8 Kuala Samboja
d. Rencana Tata Ruang • WP 9 Muara Jawa
KSN Ibu Kota
Nusantara; dan
e. Rencana Detail Tata
Ruang Ibu Kota Penyusunan RDTR KPIKN dan
Nusantara PERKA OIKN WP 7 Simpang Samboja
01 TIMELINE KEGIATAN
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
M1 FGD PUSAT 1 DENGAN M1 FGD PUSAT 2
K/L ( Isu
DENGAN
Strategis, M2 KONSULTASI PUBLIK
K/L 2 (KALTIM)
Konfirmasi Program • Konsep Indikasi
Penjaringan data & Sektoral, Konsep Penataan
Program K/L dan daerah Program
WP)
2 • Konsep PZ

M2 Survey Lapangan KONSUKTASI PUBLIK


M2 1 (KALTIM )

SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

M2 KONSINYASI JKT 1 KONSINYASI JKT 2


KIKC OFF MEETING • Fakta M3 • Rencana Struktur &
M3 M3 dan Analisis
Pola Ruang
RDTR
• Fakta dan Analisis KLHS • Penyiapan Inprog dan
PZ
• Penyiapan KRP
4 FGD PUSAT 3 DENGAN
M4 K/L
• Konsep Inprog
• Konsep PZ
• KRP dan BA Penapisan
KLHS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

02
TINJAUAN
KEBIJAKAN
02 UU No. 3 Tahun 2022 Tentang IBUKOTA NUSANTARA
WP 7 SIMPANG SAMBOJA

Ibu Kota Negara bernama Nusantara dan


selanjutnya disebut sebagai Ibu Kota Visi Ibu Kota Nusantara :
Nusantara adalah satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus setingkat 1. Menjadi kota berkelanjutan di
provinsi yang wilayahnya menjadi tempat dunia
kedudukan Ibu Kota Negara 2. Sebagai penggerak ekonomi
Indonesia di masa depan; dan
3. Menjadi simbol identitas
nasional yang
Penataan ruang Ibu Kota Nusantara
merepresentasikan
mengacu pada:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
keberagaman bangsa
b. Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Indonesia berdasarkan
Selat Makassar; Pancasila dan UUD NKRI
c. Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan; Tahun 1945
d. Rencana Tata Ruang KSN Ibu Kota
Nusantara; dan e. Rencana Detail Tata
Ruang Ibu Kota Nusantara
02 Perpres No.63 Tahun 2022 Perincian Renduk Ibukota Nusantara

PRINSIP DASAR DAN STRATEGI VISI SUPERHUB EKONOMI IKN


PENGEMBANGAN KAWASAN 6 KLUSTER EKONOMI

Kota Hutan;
Ibu Kota Nusantara
dikembangkan
1 • Kluster Industri Teknologi Bersih

Solusi berbasis alam menuju


dengan konsep
Ibu Kota Nusantara berkelanjutan SUPERHUB 2 • Kluster Farmasi Terintegrasi
EKONOMI yang
• Kluster Industri Berbasis Pertanian
dirancang untuk
beroperasi pada tiga
3 Berkelanjutan
Kota Spons; Solusi mengembalikan
dan Menjaga siklus alami air yang tingkatan yang
berubah karena perubahan fungsi dan saling terkait dan 4 • Kulster Ekowisata
tutupan lahan diintegrasikan dalam
visi Reimagined
Indonesia : locally
5 • Kluster Industri Kimia Maju

Kota Cerdas; Memanfaatkan kemajuan Integrated, Globally • Kluster Energi Rendah Karbon
TIK, pengelolaan data perkotaan, dan Connected, 6
teknotogi digital untuk merencanakan dan
Universally Inspired
mengelola fungsi inti perkotaan secara
efisien, inovatif, inklusif, dan berketahanan
2 PEMAMPU (ENABLER)
1. Pusat Pendidikan
2. Kota Cerdas
02 Perpres No.63 Tahun 2022 Perincian Renduk Ibukota Nusantara

WP 7 SIMPANG SAMBOJA
Jenis Pusat Kegiatan Fungsi Kegiatan
Pusat
1. Pusat Pemerintahan Nasional
2. Perkantoran dan jasa komersial
Pusat Pemerintahan
3. Pusat pendidikan, MICE dan olahraga
Nasional (KIPP)
4. Pusat Kesehatan

Pusat 1. Perkantoran
Kegiatan Pusat Kegiatan Ibu 2. Kawasan bisnis dan komersial
Primer Kota Nusantara 3. Industri 4.0
Barat 4. Wisata alam dan budaya ekowisata
1. Perkantoran
Pusat Kegiatan lbu 2. Pusat inovasi dan pengembangan talenta
Kota Nusantara 3. Wisata kesehatan
Timur 4. Pusat Pendidikan

1. Pusat kegiatan agrikultur dan riset pangan


Pusat Kegiatan Ibu
2. Ekowisata
Kota Nusantara Utara
1. Pusat distribusi dan perdagangan komoditas kawasan
Pusat Administrasi 2. Perumahan
Pusat Simpang Samboja
Kegiatan
Sekunder 1. Pusat agroindustri dan industri pangan
Pusat Administrasi
2. Perumahan Sumber : Perpres No. 63 Tahun 2022
Kuala Samboja
1. Pusat pelayanan publik
Pusat Administrasi 2. Pusat kegiatan berbasis pertanian dan
Muara Jawa perikanan
02 Perpres No.64 Tahun 2022 RTR KSN IKN
WP 7 SIMPANG SAMBOJA RTR KSN Ibu Kota Nusantara berperan sebagai alat :
a. operasionalisasi Rencana Induk Ibu Kota Nusantara dan
Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara; dan
KSN Ibu Kota Nusantara merupakan KSN b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan program
SUDUT KEPENTINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI
pembangunan di KSN Ibu Kota Nusantara
Terdiri atas :
a. KIKN (Kawasan Inti Ibu Kota Negara);
b. KPIKN (Kawasan Pengembangan Ibu Kota Negara);
dan
c. Perairan Pesisir IKN

Sumber : Perpres No. 64 Tahun 2022


TINJAUAN KEBIJAKAN

Nature-Based-
Solution

Sponge City

Forest City

Smart City

Solar Farm

T.O.D. C.O.D.
10 Minutes City Logistic Center HUB (Consolidation Centre)
Compact City Industry
02 RENCANA POLA RUANG WP 7 SIMPANG SAMBOJA DALAM
RTR KSN IKN
Rencana Pola Ruang WP 7 Simpang Samboja didominasi
oleh rimba Kota kawasan tanaman Pangan dan Kawasan
Perumahan

Rencana Pola Ruang Luas HA


Badan Air 37.35
Jalur Hijau 341.83
Kawasan Campuran 91.65
Kawasan Fasilitas Umum dan
Fasilitas Sosial 80.26
Kawasan Pembangkitan Tenaga
Listrik 314.29
Kawasan Perdagangan dan Jasa 66.40
Kawasan Perlindungan Setempat 151.78
Kawasan Pertahanan dan
Keamanan 177.95
Kawasan Perumahan 802.37
Kawasan Tanaman Pangan 918.29
Kawasan Transportasi 149.65
Pemakaman 8.30
Rimba Kota 1,207.34

Sumber : Perpres No. 64 Tahun 2022 RTR KSN IBUKOTA NUSANTARA


02 RENCANA STRUKTUR RUANG WP 7 SIMPANG SAMBOJA
DALAM RTR KSN IKN

“ Didalam peta struktur


ruang RTR KSN terdapat
satu titik yang sama pada
lokasi stasiun penumpang
dan terminal penumpang
tipe B.

Sumber : Perpres No. 64 Tahun 2022 RTR KSN IBUKOTA NUSANTARA “


03 WILAYAH ADMINISTRASI

“ WP 7 Simpang Samboja sebagai


Kawasan Pengembangan Ibu Kota
Nusantara (KPIKN)

Kelurahan

Luas HA
Kelurahan Ambarawang Darat 286.503
Kelurahan Karya Merdeka 571.049
Kelurahan Margomulyo 1839.46
Kelurahan Sungai Merdeka 1446.42
Kelurahan Sungai Seluang 204.051
Total Luas 4347.47
ISU STRATEGIS WP SIMPANG SAMBOJA 05. Potensi Swabakar Batubara

01. Intergrasi Transportasi 8


Optimasi penanganan dan Pencegahan pada
Kawasan Potensi Swabakar Batubara
Sebagai simpul transportasi dilalui jalan tol dan jalur rel 3
kereta api yang mengubungkan KIKN dengan Kota 7
Samarinda and Kota Balikpapan berpeluang untuk
06. Rencana Pembangkit Listrik
dikembangkan sebagai TOD yang juga berfungsi sebagai
COD (Cargo Oriented Development)
1 Sumber Energi Terbarukan

Terdapat Pembangkit Tenaga Listrik


Terbarukan dan Ramah lingkungan yang

02. Perkembangan Kawasan Terbangun 4 berasal dari Solar Farm dengan luas 314,29

6 Ha

Sebagian besar merupakan Kawasan non Terbangun


dan berpotensi untuk pengembangan KPIKN WP
2 5 07. Ketersediaan air baku
Simpang Samboja
Sumber air permukaan berada pada DAS
Samboja dan terdapat Waduk merdeka

03. NKT Forest City pada Area Pasca


Tambang
Pemulihan lingkungan pada area yang terindikasi 08. Sosial dan Ekonomi
memiliki Nilai Konservasi Tinggi pada area pasca
tambang Pengembangan WP Simpang Samboja
sebagai Pusat Distribusi dan Perdagangan
Komoditi Kawasan didukung oleh simpul
04. Potens Gerakan Tanah Rendah transportasi berpeluang sebagai simpul
ekonomi baru Kawasan Perkotaan
pendukung KIKN diimbangi dengan
Mitigasi Kerentanan Pada area yang Peningkaatan SDM Lokal yang memadai
berpotensi Gerakan Tanah Rendah
02 ISU STRATEGIS UTAMA
Pengembangan Pembangkit Listrik Potensi Banjir
Energi Baru Terbarukan (Solar Farm)
Simpul Transportasi Pergerakan
Orang dan Barang
KIKN

Muara Jawa –
Samarinda
1
Tol
Banjir di WP Simpang Samboja
Samarinda - 2 disebabkan oleh waduk merdeka dan
Balikpapan
rawa dalam yang mengalami
sedimentasi/pendangkalan akibat bukaan
lahan disekitarnya
3
Simpul
Transportasi
Konsesi Tambang & Pasca Tambang

314.29 Ha
Luas Pengembangan
Solar Farm
Manggar –
Balikpapan

Posisi WP Simpang Samboja sebagai simpul Transportasi


regional dan Pusat Distribusi Logistik SuperHub Trikota
(IKN – Balikpapan – Samarinda) terhubung dengan jalan • Masih terdapat IUP yang berlaku
tol Balikpapan- Samarinda, Jalan arteri dan rencana hingga tahun 2039
Terminal Penumpang, rencana jaringan rel kereta api dan • Masih terdapat pasca tambang yang PT. Singlurus Pratama
stasiun penumpang dan barang. belum direklamasi
02 KONSEP 10 MINUTE CITY

Titik halte/simpul transportasi yang dapat


dijangkau dalam waktu 10 menit

Radius pelayanan 800 m

• Seluruh penduduk dapat mengakses fasilitas penting (misalkan


Pendidikan, Kesehatan, ruang terbuka hijau dan perdagangan) dan
simpul transportasi umum (halte) dalam jarak tempuh 10 menit
dengan berjalan kaki, bersepeda atau via transportasi umum.
• Akses yang nyaman dan mudah (pedestrian) menuju sarana umum
akan meningkatkan kelayakan hidup perkotaan tetapi juga akan
mengurangi kebutuhan perjalanan dan interaksi sosial masyarakat
serta menjadikan ruang ke tiga bagi masyarakat.
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

03
KONSEP
PERENCANAAN
STRUKTUR DAN POLA RUANG
TUJUAN PENATAAN RUANG
WP SIMPANG SAMBOJA
Dengan Prinsip sebagai berikut:
WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN
1. dan Pusat distribusi logistik yang
terpadu:
• Pusat Distribusi logistik yang
terintegrasi dengan fungsi Kawasan
lainnya
MEWUJUDKAN WP SIMPANG
• Simpul transportasi yang terintegrasi
secara regional
SAMBOJA SEBAGAI KAWASAN
2. WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN dan
Pusat distribusi logistik yang aman dan PENGEMBANGAN IKN DAN
produktif:
• Pengembangan Konsep Kawasan TOD dan COD
• Pengembangan jaringan sarana dan Prasarana
PUSAT DISTRIBUSI LOGISTIK
terintegrasi
• Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan YANG TERPADU, AMAN,
• Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber
daya air; PRODUKTIF DAN
WP Simpang Samboja Sebagai KP IKN dan Pusat
3. Distribusi Logistik yang dikembangkan secara BERKELANJUTAN
berkelanjutan:
• Perwujudan Kota Hutan (Forest City) dari 65% Wilayah
IKN
• Perwujudan Pembangunan Infrastruktur Hijau
• Pemulihan lahan pasca tambang
• Pengembangan RTH yang terintegrasi
03 TEMA DAN ARAHAN PENGEMBANGAN WP
WP SIMPANG SAMBOJA
SWP A FUNGSI UTAMA SEBAGAI PUSAT PELAYAN KOTA

pusat pelayanan kegiatan ekonomi • TOD dan COD


perkotaan, distribusi dan • Stasiun KA
perdagangan komoditas kawasan • Terminal type B
• Kawasan Campuran intensitas menengah
• Perdagangan dan jasa skala kota dan WP

Perumahan dan permukiman • Perumahan Kepadatan rendah-sedang


perkotaan • SPU skala kecamatan
• RTH alami dan multi fungsi
SWP B FUNGSI UTAMA SEBAGAI PUSAT HANKAM DAN ENERGI TERBARUKAN
Pusat Pertahanan dan Keamanan • Pusat Marinir

Pusat Energi Baru Terbarukan • Solar farm

Ekowisata • Reklamasi lahan paska tambang (lapangan golf)


• Jalur Hijau

Perumahan dan permukiman • Perumahan Kepadatan rendah-sedang


perkotaan • SPU skala kelurahan
Dibagi menjadi 3 SWP yang terdiri • RTH alami dan multi fungsi
dari 17 Blok :
SWP C FUNGSI UTAMA SEBAGAI SUB-PUSAT PELAYAN KEGIATAN

1. SWP A terdiri dari 10 Blok Rimba Kota Pusat rehabilitasi orangutan


Ekowisata
2. SWP B terdiri dari 2 Blok,
Pertanian tanaman Urban farming
3. SWP C terdiri dari 5 Blok pangan

Perumahan dan Perumahan Kepadatan rendah-sedang


permukiman perkotaan SPU skala kelurahan
RTH alami dan multi fungsi
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Pusat Pelayanan

Pusat Pelayanan Kota/Kawasan Perkotaan, meliputi :


R
R R Kelurahan Sungai Merdeka
R
R Sub Pusat Pelayanan Kota/Kawasan Perkotaan, meliputi :
R
R R Kelurahan Karya Merdeka
R L
R Kelurahan Margomulyo
R Pusat Pelayanan Lingkungan, meliputi :

Kelurahan Sungai Seluang

Kelurahan Amborawang Darat

• Pusat pelayanan dikembangan secara merata dengan


sistem hirarkis dan saling terkoneksi pada jaringan
transportasi yang memperhatikan jangkauan pelayanan
• Pengembangan pusat pelayanan diarahkan untuk
mendukung kegiatan fungsional baru dan menambah
jangkauan pelayanan
L
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Transportasi
1
Pengembangan TOD dan COD di Kawasan transportasi diarahkan untuk
mendukung pengembangan sektor logistic yang dapat memperkuat rantai
pasok atau distribusi komoditi unggulan dari dan ke IKN

2
Rencana pengembangan jaringan Jalan untuk meningkatkan
aksesibilitas dan konektivitas dalam lingkup regional dan sebagai
penghubung pusat kegiatan di wilayah
3
Rencana pembangunan jalan kolektor dan lokal untuk mendukung pusat
kegiatan baru

4 Rencana pengembangan jalan baru lintas tengah yang berfungsi sebagai


jalur pergerakan barang ke pusat logistik

5 Rencana pengembangan terminal tipe b, stasiun dan jaringan kereta api


penumpang dan barang untuk mendukung peran Simpang Samboja
sebagai simpul transportasi

6
Rencana pengembangan sarana dan prasarana moda transportasi massal
berupa BRT dalam mendukung pergerakan menuju pusat-pusat kegiatan
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Transportasi
Potongan Rencana Jalan Soekarno Hatta-Merdeka ROW 18 m

Potongan Rencana Jalan Lintas Tengah ROW 20 m

Pengembangan titik halte


dengan radius 400 m
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Energi
1
Rencana Pengembangan Pembangkit tenaga listrik surya (PLTS) berupa
solar farm

2
Proyeksi kebutuhan listrik tahun 2045 sebesar 17.047.000 watt
sehingga direncanakan Gardu induk untuk memenuhi kebutuhan
kelistrikan pada WP Simpang Samboja

3
Rencana pengembangan jaringan SUTET dan SKTM

4 Rencana pengembangan jaringan yang menyalurkan migas dari fasilitas


produksi-kilang pengolahan
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Telekomunikasi
1
Sistem telekomunikasi dikembangkan melalui system nirkabel(tower BTS)
untuk mendukung bangkitan penggunaan data seluler. Pada tahun 2045
Kebutuhan pengembangan telekomunikasi di WP Simpang Samboja
sebanyak 6 unit BTS untuk 1 unit/1 Provider

2
Pengembangan jaringan serat optic untuk meningkatkan akses internet
dan transfer data terutama ke pusat-pusat kegiatan pada WP Simpang
Samboja
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan SDA
1
Pengembangan Waduk Merdeka difungsikan selain untuk memenuhi
ketersediaan air baku untuk WP Simpang Samboja dan sekitarnya,
juga difungsikan sebagai Bangunan Pengendali Banjir dan juga dapat
dikembangkan sebagai obyek wisata air.

2
Naturalisasi Sungai/ Alyr sungai sebagai bagian dari upaya
memperbaiki fungsi sungai, melindungi ekosistem alam serta
mengintegrasikan dengan sistem drainase menjadi bagian dari
sistem pengendali banjir
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Air Minum
1 Kapasitas produksi air bersih yang dihasilkan PDAM Samboja yaitu 60
liter/detik dan jumlah poduksi sebanyak 487 m³ dengan sumber intake
dari Waduk Merdeka

2
Pada Tahun Rencana kebutuhan air bersih mencapai 4.909.536
liter/hari atau 56,8 liter/detik

3
Rencana Pengembangan Jaringan Air minum dengan Penataan Kawasan
Sumber air baku yaitu Waduk Merdeka

4 Rencana pengembangan bangunan penampung air bersih di setiap


pusat-pusat kegiatan untuk mendorong pengolahan air bersih secara
komunal dan mandiri serta memastikan ketersediaan air tetap terjaga
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Air Limbah

1 Sistem pengelolaan air limbah menggunakan perpaduan antara sistem


pengelolaan air limbah setempat dan sistem pengelolaan air limbah
komunal, disesuaikan dengan karakteristiklingkungan permukiman, dan
pusat kegiatan
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Drainase
1
Dalam upaya mengatur air limpasan akibat areal terbangun, dengan
metode menggunakan dasar pertimbangan topografi dan selalu berada di
samping jaringan jalan

2
Pengembangan Sistem jaringan drainase kawasan berdasarkan
karakteristik dan kondisi lahan di WP 7 Simpang Samboja
• Pembangunan Kolam retensi pada area potensi banjir
• Sistem drainase alami (sungai atau anak sungai)
• Sistem drainase buatan yang terintegrasi dengan jaringan jalan,
secara hirarki dibedakan antara drainase primer, sekunder dan
tersier
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Persampahan
1
Sistem persampahan yang diarahkan untuk WP 7 Simpang Samboja
menyesuaikan kondisi dan karakteristik dari masing-masing wilayah, baik
dari kawasan permukiman maupun pusat-pusat kegiatan

2
Pola operasional pengumpulan sampah di WP 7 Simpang Samboja dapat
dikembangkan baik secara individual tidak langsung, komunal langsung,
komunal tidak langsung maupun pola penyapuan jalan.

3 Rencana Pengembangan Jaringan Persampahan di WP 7 Simpang


Samboja berupa :
• Pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS)
• Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS3R)
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Lainnya (Evakuasi Bencana)

1 Jalur evakuasi bencana didesain khusus dengan menghubungkan semua area


ke area yang aman sebagai Titik Kumpul penduduk atau masyarakat yang
sedang berada di wilayah tersebut. Jalur evakuasi berfungsi untuk mobilisasi
penduduk dari ancaman bahaya ke tempat yang lebih aman ketika terjadi
bencana.
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Lainnya (Jaringan Pejalan Kaki)

1 Jaringan Pejalan kaki direncanakan untuk memudahkan akses


masyarakat dalam menuju ke pusat pelayanan dengan
membuatkan konsep urban tree canopy dan dilengkapi dengan
street furniture

Rencana Jaringan Prasarana Lainnya


Jaringan Pejalan Kaki
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana Jaringan Lainnya (Jalur Sepeda)
1 Perencanaan jalur sepedah di rencanakan pada
jalan kolektor sekunder dengan membuat marka
jalur serta tempat penyimpanan sepedah yang
menyatu dengan halte.

Rencana Jaringan Prasarana Lainnya


Jalur Sepeda
RENCANA POLA RUANG WP 7 SIMPANG SAMBOJA

ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA

2.052,70 2.294,78
47,22 % ZONA RTH
52,78%
1.871,91
43,06 % terhadap luas WP

“ Konsep Rencana Pola


Ruang Terdiri dari 15 Zona
dan 32 Sub-Zona

Rencana Pola Ruang WP 7 Simpang Samboja“


didominasi oleh Rimba Kota dengan luasan
1.490,89 Ha atau 34,29% dari luas wilayah WP 7
Simpang Samboja
RENCANA POLA RUANG
WP 7 SIMPANG SAMBOJA (SWP A) SWP A
ZONA LINDUNG
Badan Air BA 0,01
Taman Kota RTH-2 13,29
Taman Kecamatan RTH-3 4,71
Taman Kelurahan RTH-4 4,36
Taman RW RTH-5 3,89
Taman RT RTH-6 0,89
Pemakaman RTH-7 1,04
Jalur Hijau RTH-8 165,87
JUMLAH ZONA LINDUNG 194,04
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan BA 92,19
Tanaman Pangan P-1 99,63
Perumahan Kepadatan Sedang R-3 386,33
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 65,39
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah R-5 67,92
Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 63,61
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 48,58
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 49,44
Perkantoran KT 11,43
Campuran Intensitas Menengah/Sedang C-2 82,82
Ruang Terbuka Non Hijau RTNH 4,99
SPU Skala Kota SPU-1 26,60
SPU Skala Kecamatan SPU-2 31,57
SPU Skala Kelurahan SPU-3 20,99
SPU Skala RW SPU-4 4,02
Pertahanan dan Keamanan HK 0,15
Transportasi TR 127,72
JUMLAH ZONA BUDIDAYA 1.183,38
RENCANA POLA RUANG
WP 7 SIMPANG SAMBOJA (SWP B)
SWP B
ZONA LINDUNG
Badan Air BA 34,85
Perlindungan Setempat PS 137,43
Rimba Kota RTH-1 115,54
Taman Kelurahan RTH-4 0,15
Taman RW RTH-5 0,25
Taman RT RTH-6 0,05
Pemakaman RTH-7 7,21
Jalur Hijau RTH-8 7,11
JUMLAH ZONA LINDUNG 302,61
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan BA 27,99
Perkebunan P-3 3,12
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 4,70
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah R-5 46,50
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 3,65
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 0,55
SPU Skala Kelurahan SPU-3 1,34
SPU Skala RW SPU-4 0,03
Pertahanan dan Keamanan HK 171,10
Pembangkitan Tenaga Listrik PTL 308,12
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PL-3 0,40
JUMLAH ZONA BUDIDAYA 567,51
RENCANA POLA RUANG
WP 7 SIMPANG SAMBOJA (SWP C) SWP C
ZONA LINDUNG
Badan Air BA 2,32
Perlindungan Setempat PS 6,18
Rimba Kota RTH-1 1.374,52
Taman Kecamatan RTH-3 0,16
Taman Kelurahan RTH-4 0,24
Taman RW RTH-5 0,24
Taman RT RTH-6 0,02
Pemakaman RTH-7 1,91
Jalur Hijau RTH-8 170,46
JUMLAH ZONA LINDUNG 1.556,05
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan BA 32,72
Tanaman Pangan P-1 3,00
Hortikultura P-2 85,18
Perkebunan P-3 260,64
Perumahan Kepadatan Sedang R-3 0,09
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah R-5 79,99
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 12,08
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 7,63
Campuran Intensitas Menengah/Sedang C-2 7,72
SPU Skala Kota SPU-1 1,45
SPU Skala Kelurahan SPU-3 0,93
SPU Skala RW SPU-4 0,14
Pertahanan dan Keamanan HK 52,31
JUMLAH ZONA BUDIDAYA 543,89
RENCANA POLA RUANG
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
ZONA LINDUNG
ZONA LINDUNG
Badan Air BA 37,18
Perlindungan Setempat PS 143,61
Rimba Kota RTH-1 1.490,06
Taman Kota RTH-2 13,29
Taman Kecamatan RTH-3 4,87
Taman Kelurahan RTH-4 4,75
Taman RW RTH-5 4,37
Taman RT RTH-6 0,96
Pemakaman RTH-7 10,16
Jalur Hijau RTH-8 170,46
JUMLAH ZONA LINDUNG 1.879,72
RENCANA POLA RUANG
WP 7 SIMPANG SAMBOJA
ZONA BUDIDAYA
ZONA BUDIDAYA
Badan Jalan BA 152,90
Tanaman Pangan P-1 102,63
Hortikultura P-2 85,18
Perkebunan P-3 260,64
Perumahan Kepadatan Sedang R-3 386,42
Perumahan Kepadatan Rendah R-4 70,10
Perumahan Kepadatan Sangat Rendah R-5 194,41
Perdagangan dan Jasa Skala Kota K-1 63,61
Perdagangan dan Jasa Skala WP K-2 64,31
Perdagangan dan Jasa Skala SWP K-3 57,63
Perkantoran KT 11,43
Campuran Intensitas Menengah/Sedang C-2 90,55
Ruang Terbuka Non Hijau RTNH 4,99
SPU Skala Kota SPU-1 28,05
SPU Skala Kecamatan SPU-2 31,57
SPU Skala Kelurahan SPU-3 23,27
SPU Skala RW SPU-4 4,19
Pembangkitan Tenaga Listrik PTL 308,12
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) PL-3 0,40
Pertahanan dan Keamanan HK 223,56
Transportasi TR 127,72
JUMLAH ZONA BUDIDAYA 2.291,66
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

04
KAWASAN UNGGULAN
KAWASAN UNGGULAN

Stasiun Penumpang

By Kevin Lynch

Kawasan T.O.D. – Stasiun Kereta Api


KAWASAN UNGGULAN

Stasiun Penumpang

Kawasan T.O.D. – Stasiun Kereta Api


KAWASAN UNGGULAN

Stasiun Penumpang

Taman

Kawasan T.O.D. – Stasiun Kereta Api


KAWASAN UNGGULAN

Peron

Kawasan T.O.D. – Stasiun Kereta Api


KAWASAN UNGGULAN

Buffer Area
Kawasan pergudangan

Kawasan C.O.D.– Kompleks Pergudangan


KAWASAN UNGGULAN

Solar Cell pada atap

Kawasan C.O.D.– Kompleks Pergudangan


KAWASAN UNGGULAN

Rencana pembangunan Skywalk

Roof Garden

Kawasan Campuran. – Mixe Used


KAWASAN UNGGULAN

Skywalk

Roof Garden

Kawasan Campuran. – Mixe Used


KAWASAN UNGGULAN
Skywalk

Kawasan Campuran. – Mixe Used


KAWASAN UNGGULAN

Akses Skywalk

Kawasan Campuran. – Mixe Used


KAWASAN UNGGULAN
Skywalk

Kawasan Campuran. – Mixe Used


KAWASAN UNGGULAN

Anjungan

Kolam Bekas Tambang

Kawasan Ex- Tambang – Eco-Wisata


KAWASAN UNGGULAN
Kolam Bekas Tambang

Anjungan

Kawasan Ex- Tambang – Eco-Wisata


KAWASAN UNGGULAN

Kolam Bekas Tambang

Anjungan

Kawasan Ex- Tambang – Eco-Wisata


KAWASAN UNGGULAN

Anjungan

Kawasan Ex- Tambang – Eco-Wisata


KAWASAN UNGGULAN

Ruang Terbuka Publik

Kawasan Ex- Tambang – Eco-Wisata


KAWASAN UNGGULAN

Kolam Bekas Tambang


Solar Farm

Kawasan Ex- Tambang – Solar Farm


KAWASAN UNGGULAN
Floating Solar Farm

Kolam Bekas Tambang

Kawasan Ex- Tambang – Solar Farm


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

05
INDIKASI PROGRAM
04 INDIKASI PENTAHAPAN PROGRAM PRIORITAS
T1 T2 T3 T4 T5 PJM 2 s/d PJM 4

Perwujudan 10 Minute City dan Kota Inklusif


Pengembangan Terminal dan KA
Persiapan dan Pembangunan Infrastruktur Pendukung TOD & COD
Penumpang dan Barang
Pengembangan Kawasan Campuran Perdagangan dan Jasa Skala WP RTH sebagai Citra Kawasan
SWP
A Pengembangan Hunian Berimbang Zona Perumahan Kepadatan Sedang dan Rendah

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Transportasi SWP A SWP B


Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Sarana & Prasarana

Pengembangan
Persiapan Reklamasi dan Penataan Lahan Pasca Tambang Solar Farm

SWP Persiapan dan Penataan Lahan Pasca Tambang Pengembangan Lapangan Golf

B Normalisasi Sungai dan Waduk Merdeka Penataan Sempadan Sungai dan Waduk Bangunan Pengendali
Banjir
SWP C
Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Transportasi

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Sarana & Prasarana

Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Urban Farming

SWP Pengembangan Makogabwilhan Zona Hankam

C Pengembangan Ekowisata Rimba Kota/Urban Forestry

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Transportasi

Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Sarana & Prasarana


04 INDIKASI PROGRAM

WAKTU PELAKSANAAN
I II III IV V
NO PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA
2026- 2031- 2036- 2041-
2023 2024 2025
2030 2035 2040 2045
PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
A. Pengembangan Pusat Pelayanan
1 Pusat Pelayanan Kawasan Perkotaan (PPK)
1 Pembangunan kegiatan komersial/ perdagangan skala Kota APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Pengembangan dan Pembangunan Kegiatan Sarana
2 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Pelayanan Umum Skala Kota SWP A Blok A.5
Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan
3 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Permukiman Kepadatan rendah
2 Sub Pusat Pelayanan Kawasan Perkotaan

1 Pengembangan dan Pembangunan TOD dan COD SWP A Blok A.1 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat

Pengembangan kawasan Perumahan dan Permukiman


2 SWP C Blok C.3 APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Perdesaan
3 Sub Pusat Pelayanan Kawasan Lingkungan
Pengembangan dan Pembangunan perumahan dan Otorita IKN dan Masyarakat
` 1
permukiman
SWP B Blok B.1 dan SWP C Blok C.3 APBN, APBD, dan Swasta
Pembangunan Pusat Sarana Pelayanan Umum Skala
2
kelurahan
4 Sub Pusat Pelayanan Lingkungan RW
SWP A Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4, Blok A.7,
1 Pembangunan Pusat Sarana Pelayanan Umum Skala RW APBN, APBD, dan Swasta Otorita IKN dan Masyarakat
Blok A.8, Blok A.9, Blok A.10
04 INDIKASI PROGRAM
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

06
PERATURAN ZONASI
05 KETENTUAN KEGIATAN PEMANFATAN RUANG

I Pemanfaatan yang diperbolehkan/ diizinkan

Pemanfaatan yang
T TERBATAS
T1: Diperbolehkan secara terbatas hanya pada waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara badan
usaha dan/ atau masyarakat dengan pemerintah daerah melalui rekomendasi dinas terkait
T2: Diperbolehkan secara terbatas dengan pembatasan luas
T3: Diperbolehkan secara terbatas dengan pembatasan jumlah pemanfaatan

Pemanfaatan yang
B BERSYARAT TERTENTU
B1: Diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan kajian lingkungan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku (UKL-UPL/SPPL), dan wajib memenuhi persyaratan hasil kajian lingkungan hidup yang telah dilakukan
sesuai rekomendasi dinas terkait.
B2: Diperbolehkan dengan syarat wajib melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas sesuai rekomendasi dinas
terkait
B3: Diperbolehkan dengan syarat wajib melalui rekomendasi TKPRD dan/atau TABG untuk bangunan
gedung untuk umum, serta dilengkapi dengan jumlah rencana kapasitas pengguna atau pengunjung.

X Pemanfaatan yang TIDAK


DIPERBOLEHKAN
05 KETENTUAN KEGIATAN PEMANFATAN RUANG
05 KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
Batasan Luas Kavling
Minimum Rumah:
Perumahan Kepadatan Sedang (R-3)
• zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan
40 (empat puluh)-100 (seratus) rumah/hektar
• zona peruntukan hunian dengan luas persil dari 150 m2 sampai dengan
250 m2

PERENCANAAN
Perumahan Kepadatan Sedang (R-4)
• zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan
dibawah 10 (sepuluh)-40 (empat puluh) rumah/hektar

KRITERIA
zona peruntukan hunian dengan luas persil dari 150 m2 sampai dengan
250 m2
Perumahan Kepadatan Sedang (R-4)
• zona dengan wilayah perencanaan yang memiliki kepadatan bangunan
di bawah 10 (sepuluh) rumah/hektar
• zona peruntukan hunian lebih besar dari 350 m2

Rencana Besaran Kavling


Minimum:
• Sub Zona R3 (Perumahan Kepadatan Sedang) = 150 m2
• Sub Zona R4 (Perumahan Kepadatan Rendah) = 250 m2
• Sub Zona R5 (Perumahan Kepadatan Sangat Rendah) = 350 m2
05 KETENTUAN TATA MASSA BANGUNAN
Ketentuan Tata Bangunan
Garis Sempadan Bangunan (m) Ketinggian Jarak Bebas Bangunan (m)
Zona/Sub Zona Kode Jumlah Lantai Jarak Bebas
Lingkungan Bangunan
Arteri Kolektor Lokal Maksimal Antar Bangunan JBS Samping JBS Belakang
Lebar Jalan >4m Maksimal (m)
ZONA LINDUNG
Badan Air BA - - - - - - - - -
Perlindungan Setempat PS - - - - 4 1 6 - -
Ruang Terbuka Hijau RTH
Rimba Kota RTH-1 9 8 4 3 4 1 3 - -
Taman Kota RTH-2 9 8 4 3 4 1 3 - -
Taman Kecamatan RTH-3 9 8 4 3 4 1 3 - -
Taman Kelurahan RTH-4 9 8 4 3 4 1 3 - -
Taman RW RTH-5 9 8 4 3 4 1 3
Taman RT RTH-6 9 8 4 3 4 1 3
Pemakaman
Jalur Hijau
RTH-7
RTH-8
9
9
8
8
4
4
3
3
4
4
1
1
3
-
-
-
-
-
Tata massa bangunan merupakan
Badan Jalan BJ - - -
ZONA BUDIDAYA
- - - - - - ketentuan yang beriskan pengaturan:
• Garis sempadan bangunan
Pertanian P
Pertanian Tanaman
Pangan
P-1 9 8 4 3 10 2 3 - -
Hortikultura
Perkebunan
Pembangkitan Tenaga
P-2
P-3
9
9
8
8
4
4
3
3
10
10
2
2
3
3
-
-
-
- • Ketentuan tinggi bangunan
PTL 9 8 4 3 2 2 3 - -
Listrik
Perumahan R maksimal
• Jumlah lantai maksimal
Kepadatan Sedang R-3 9 8 4 3 12 3 6 - -
Kepadatan Rendah R-4 9 8 4 3 8 2 6 - -
Kepadatan Sangat

• Jarak bebas antar bangunan


Rendah
R-5 9 8 4 3 8 2 6 - -
Perdagangan dan Jasa K
Perdagangan dan Jasa
skala kota
K-1 9 8 4 - 16 4 4 - 4
Perdagangan dan jasa
skala WP
K-2 9 8 4 - 12 3 2 - 4
Perdagangan dan jasa
skala sub WP
K-3 9 8 4 3 8 2 2 - 4
Campuran Intensitas
Menengah/Sedang
C-2 9 8 4 3 20 5 5 6 4
Perkantoran KT 8 8 4 3 12 3 4 4 4
Sarana Pelayanan Umum SPU
SPU Skala Kota SPU 1 9 8 4 3 16 4 5 - -
SPU Skala Kecamatan SPU 2 - 8 4 3 12 3 5 - -
SPU Skala Kelurahan SPU 3 9 8 4 3 8 2 4 - -
SPU Skala RW SPU 4 - 8 4 3 8 2 4 - -
Transportasi TR 9 8 4 3 16 4 6 - -
Ruang Terbuka Non Hijau RTNH - - 4 3 10 2 7 - -
Pertahanan dam
Keamanan
HK 9 8 4 3 16 4 3 3 3
Zona Lainnya PL
IPAM PL-3 - 8 4 3 4 1 3 - -
IPAL PL-4 - 8 4 3 4 1 3 - -
05 KETENTUAN SARANA DAN PRASARANA MINIMAL
05 KETENTUAN KHUSUS
KAWASAN SEMPADAN SUNGAI
Ketentuan Khusus adalah ketentuan yang mengatur
kegiatan Pemanfaatan Ruang yang memiliki fungsi khusus
dan mernifiki aturan tambahan yang bertampalan dengan
kawasan peruntukan utama
Ketentuan Khusus dimaksud pada lokasi merupakan
kawasan sempadan sungai / perlindungan setempat
dengan ketentuan pemanfaatan ruang yang terdiri dari:
• apabila terdapat bangunan yang telah berdiri di
kawasan sempadan sungai maka bangunan tersebut
dinyatakan dalam status quo yang berarti tidak dapat
diubah, ditambah, dan dapat ditertibkan apabila tidak
memiliki hak atas penguasaan tanah yang legal
• seluruh kegiatan di kawasan sempadan sungai wajib
memiliki izin dari instansi yang berwenang dengan
memperhatikan fungsi utama sempadan sungai agar
tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di
dalamnya
• kegiatan penggunaan lahan yang sudah terbangun
(keterlanjuran) diarahkan untuk tidak mengganggu
fungsi lingkungan hidup dan ekosistem alami
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

07
TEKNIK PENGATURAN ZONASI
06 TEKNIK PENGATURAN ZONASI
TPZ PERFORMA - (KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT)
Zona Performa adalah TPZ yang merupakan ketentuan pengaturan pada
satu atau beberapa Zona/ Sub-Zona yang aturannya tidak didasarkan
pada aturan perspektif, namun didasarkan pada kualitas kinerja tertentu
yang ditetapkan.
Kawasan Berorientasi Transit adalah Kawasan yang terintegrasi dengan
angkutan umum massal yang mendorong pergerakan pejalan kaki,
pesepeda, penggunaan angkutan umum massal dan pembatasan
kendaraan bermotor dalam radius jarak 400 (empat ratus) meter sampai
dengan 800 (delapan ratus) meter dari pusat Kawasan yang memiliki
prinsip dasar dan kriteria perencanaan Kawasan Berorientasi Transit
Prinsip dasar kawasan berorientasi transit meliputi:
• Berada pada simpul transit jaringan angkutan umum massal
• Dilayani angkutan sarana umum
• Cakupan kawasan dengan radius tertentu yang mempertimbangkan
kenyamanan pejalan kaki
Kriterian Perencanaan kawasan berorientasi transit meliputi:
• Jalur pejalan kaki
• Jalur sepeda
• Kegiatan pemanfaatan ruang campuran
• Penyediaan RTH
• Delineasi kawasan sampai dengan radius 800 meter dari simpul
transportasi
Zona yang masuk ke dalam TPZ performa adalah:
• Zona Campuran
• Zona Perdagangan dan Jasa
• Zona Perumahan
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TERIMA
KASIH
ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id

Anda mungkin juga menyukai