Anda di halaman 1dari 70

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

FGD

KLHS RDTR
WP KP IKN
KUALA SAMBOJA

JAKARTA, 1 DESEMBER 2022

ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id


OUTLINE ALTERNATIF DAN
REKOMENDASI
PEMBAHASAN Bagian ini menguraikan alternatif dan
rekomendasi terhadap lingkungan

03
01
PROGRESS
PENYUSUNAN KLHS

Bagian ini menguraikan mengenai


02
progress pelaksanaan KLHS

ANALISIS 6 (ENAM)
MUATAN KLHS

Bagian ini menguraikan mengenai


metodologi analisa dari 6 (enam)
muatan KLHS
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

01
PROGRESS
PELAKSANAAN KLHS
Bagian ini menguraikan mengenai tahapan pelaksanaan KLHS, dan
tahapan pada saat ini.
01 PROSES PENYUSUNAN KLHS

Tahapan Saat Ini

Tahapan Saat Ini

4
01 OUTPUT

Dalam pertemuan ini merumuskan alternatif dan rekomendasi penyempurnaan KRP


(Kebijakan, Rencana, Program) dari RDTR WP 8 Kuala Samboja Tahun 2022-2042

Analisa 6 (enam) Alternatif Penyempurnaan KRP Rekomendasi Penyempurnaan


Muatan KLHS RDTR WP 8 Kuala Samboja KRP RDTR WP 8 Kuala Samboja

5
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

02
ANALISA 6 (ENAM)
MUATAN KLHS
Bagian ini menguraikan analisa 6 (enam) muatan KLHS terhadap KRP Prioritas di
WP 8 Kuala Samboja
02 HASIL KRP YANG BERPENGARUH PADA ISU PB PALING STRATEGIS
Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan
I Perwujudan Struktur Ruang
I.A Jaringan Transportasi
I.A.1 Sistem Jaringan Jalan Peningkatan dan Pemantapan Jaringan Jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2)
a. Pembangunan Jembatan SWP A Blok A.6 dan Blok A.10
Pembangunan Jalan Kolektor Sekunder SWP A dan SWP B
a. Pembangunan Jalan Lingkar Utara SWP A dan SWP B
b. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan SWP A dan SWP B
Pembangunan Jembatan Pada Ruas JKS SWP A dan SWP B
I.A.2 Sistem Jaringan Transportasi Laut Pembangunan Pelabuhan Pengumpul SWP A Blok A.10
I.B Jaringan Sumber Daya AIr
I.B.1 Sistem Pengendali Banjir Pembangunan dan Peningkatan handil SWP A
I.B.2 Bangunan Sumber Daya Pembangunan Pintu air dalam mengatur debit air antara Sungai dan setiap SWP A Blok A.14
handil utama
I.C Pengelolaan Air Limbah dan B3
I.C.1 Pembangunan SPAL Domestik a. Pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan permukiman SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2,
Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok
A.6, Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10,
Blok A.11, Blok A.12, Blok A. 13 dan
Blok A.14
SWP B meliputi Blok B.1, Blok B.2,
Blok B.3, Blok B.6, Blok B.7, Blok
B.8, Blok B.9
b. Pembangunan jaringan pipa rektikulasi SWP A dan SWP B
c. Pembangunan Pipa induk SWP A dan SWP B

Sumber: Hasil Analisa, 2022 7


02 HASIL KRP YANG BERPENGARUH PADA ISU PB PALING STRATEGIS
Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan
I.C.2 Pengembangan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) SWP B Blok B.6
I.D Jaringan Persampahan
I.D.1 Pembangunan TPST dan penyediaan sarana prasana penunjang pengelolaan sampah SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok
A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, Blok
A.7, Blok A.9, Blok A.10, Blok A.11, Blok
A.12, Blok A. 13 dan Blok A.14
SWP B meliputi Blok B.1, Blok B.2, Blok
B.3, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8, Blok B.9
I.E Jaringan Drainase
I.E.1 Pembangunan Bangunan Tampungan (Polder) SWP A Blok A.3, Blok A.6, Blok A.9, Blok
A.12 SWP B Blok B.1
I.F Jaringan Prasarana Lainnya
I.F.1 Penyediaan Tempat Evakuasi a. Penyediaan Tempat Evakuasi Sementara (TES) SWP A Blok A.3, Blok A.10 dan Blok A.12
b. Penyediaan Tempat Evakuasi Akhir (TEA) SWP A Blok A.2, Blok A.13
SWP B Blok B.7
II Perwujudan Pola Ruang
II.A Zona Budidaya
II.A.1 Zona Pariwisata a. Pengembangan Wisata pantai dan Bahari SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok
b. Pengembangan Wisata Kampung Nelayan A.3, Blok A.4, Blok A.6, Blok A.10, Blok
c. Pengembangan Wisata Mangrove A.11
d. Pengembangan Wisata Susur Sungai dan kenanekaragaman flora dan
fauna
e. Pengembangan agrowisata dan wisata alam (forest walk)
f. Pembangunan fasilitas pendukung pariwista

Sumber: Hasil Analisa, 2022 8


02 HASIL KRP YANG BERPENGARUH PADA ISU PB PALING STRATEGIS
Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan
II.A.2 Zona Perumahan a. Revitalisasi dan penataan kawasan perumahan kepadatan tinggi SWP A BlokA.6, Blok A.9, Blok A.10
nelayan
b. Pembangunan dan penataan rumah kepadatan sedang SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3,
Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, Blok
A.9, Blok A.10, Blok A.11, Blok A.12 Blok
A.13 dan Blok A.14 dan SWP B Blok B.1,
Blok B.3, Blok B.4, Blok B.6, Blok B.7, Blok
B.8, Blok B.9
c. Pembangunan dan penataan rumah kepadatan rendah SWP B Blok B.2, Blok B.4 dan Blok B.5
II.A.3 Zona Sarana Pelayanan Umum a. Pembangunan dan penyediaan fasilitas sarana pelayanan umum pada SWP B Bok B.2
kawasan pertanian terpadu
b. Pengembangan dan pembangunan sarana pelayanan umum skala SWP B Bok B.1
kota
c. Pengembangan dan pembangunan sarana pelayanan umum skala SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3, Blok
kecamatan A.4, Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, Blok A.9, Blok
A.10, Blok A.11, Blok A.12 Blok A.13 dan Blok
A.14 dan SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3,
Blok B.4, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8, Blok B.9
d. Pengembangan dan pembangunan sarana pelayanan umum skala SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3, Blok
kelurahan A.4, Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, BlokA.8, Blok
A.9, Blok A.10, Blok A.11, Blok A.12 Blok A.13
dan Blok A.14 dan SWP B Blok B.1, Blok B.2,
Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6, Blok B.7,
Blok B.8, Blok B.9
e. Pengembangan dan pembangunan sarana pelayanan umum skala RW SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, Blok A.3, Blok
A.4, Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, Blok A.9, Blok
A.10, Blok A.11, Blok A.12 Blok A.13 dan Blok
A.14 dan SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3,
Blok B.4, Blok B.5, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8,
Blok B.9
Sumber: Hasil Analisa, 2022 9
02 HASIL KRP YANG BERPENGARUH PADA ISU PB PALING STRATEGIS

Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan

II.A.4 Zona Perdagangan dan Jasa a. Pembangunan Zona perdagangan dan jasa skala kota berserta SWP A Blok A.10 dan Blok A.12
infrastruktur utama dan pendukung
b. Pengembangan dan pembangunan zona perdagangan dan jasa SWP A meliputi Blok A.2, Blok A.3, Blok A.6,
skala WP berserta infrastruktur utama dan pendukung Blok A.7, SWP B Blok B.2
c. Pengembangan dan pembangunan zona perdagangan dan jasa SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.4, Blok A.5,
skala SWP berserta infrastruktur utama dan pendukung Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10, Blok A.12 Blok
A.13 dan Blok A.14
SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3, Blok B.6,
Blok B.7, Blok B.9
II.A.5 Zona Perkantoran Pengembangan dan pembangunan perkantoran berserta infrastruktur SWP A meliputi A.3, Blok A.6, Blok A.7, Blok
utama dan pendukung A.10, Blok A.13 dan Blok A.14 dan SWP B
Blok B.1, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.9

Sumber: Hasil Analisa, 2022 10


02 TAHAP PENGKAJIAN PENGARUH KRP

Berdasarkan hasil matriks Uji Silang antara KRP yang memiliki dampak/risiko terhadap LH dan Isu PB Paling Strategis
diputuskan 17 (Tujuh Belas) materi muatan KRP Prioritas dalam KLHS RDTR WP 8 Kuala Samboja, yaitu :

Jaringan Jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2) – Pembangunan Jembatan

Jaringan Pengelolaan Air Limbah dan B3 – Pembangunan SPAL


Jaringan Jalan Kolektor Sekunder – Pembangunan Jalan Lingkar Utara
Domestik

KRP Prioritas Terhadap


KRP Prioritas Terhadap

Jaringan Pengelolaan Air Limbah dan B3 – Pengembangan Pengelolaan


Jaringan Jalan Kolektor Sekunder – Pembangunan Jalan Lingkar Selatan

Struktur Ruang
Struktur Ruang

Limbah B3

Jaringan Jalan – Pembangunan Jembatan Pada Ruas JKS Jaringan Persampahan – Pembangunan TPST dan Penyediaan Sarana
Prasaran Penunjang

Jaringan Transportasi Laut – Pembangunan Pelabuhan Pengumpul Jaringan Drainase – Pembangunan Bangunan Tampungan (Polder)

Jaringan Sumber Daya Air – Pembangunan dan Peningkatan Handil Jaringan Prasarana Lainnya – Penyediaan Tempat Evakuasi

Jaringan Sumber Daya Air – Pembangunan Pintu Air Dalam Mengatur Debit Air
Antara Sungai dan Setiap Handil Utama

Sumber: Hasil Analisa, 2022 11


02 TAHAP PENGKAJIAN PENGARUH KRP

Berdasarkan hasil matriks Uji Silang antara KRP yang memiliki dampak/risiko terhadap LH dan Isu PB Paling Strategis
diputuskan 17 (Tujuh Belas) materi muatan KRP Prioritas dalam KLHS RDTR WP 8 Kuala Samboja, yaitu :

Zona Pariwisata

KRP Prioritas Terhadap Zona Perumahan


Pola Ruang
Zona Sarana Pelayanan Umum

Zona Perdagangan dan Jasa

Zona Perkantoran

Sumber: Hasil Analisa, 2022 12


02 SKEMA ANALISIS KAJIAN 6 (ENAM) MUATAN KLHS
Kapasitas DDDT untuk pembangunan
01 Analisis terhadap status daya dukung air (KLHK)
Analisis terhadap status daya dukung lahan (MCA)
Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan
Analisis terhadap rawan bencana banjir, gerakan tanah, cuaca Kinerja layanan atau jasa ekosistem
ekstrim, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan (BNPB, 2020) 02 Analisis terhadap jasa lingkungan penyedia air dan kecenderungannya
Analisis terhadpa jasa lingkungan penyedia pangan dan kecenderungannya
Analisis terhadap jasa lingkungan pengaturan tata aliran air dan banjir dan kecenderungannya
Analisis terhadap jasa lingkungan pengaturan pemeliharaan kualitas udara dan
03 kecenderungannya
Analisis terhadap jasa lingkungan pengaturan pemurnian air dan kecenderungannya
Efisiensi Pemanfaatan SDA
Analisis terhadap jasa lingkungan pendukung biodiversitas
Analisis terhadap keberadaan hutan mangrove
04
Tingkat Kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Analisis terhadap risiko perubahan iklim (SIDIK), indeks kekeringan dan banjir
05 Analisis terhadap Indonesia’s FOLU Net Sink (Kepmen LHK NO 168/2022)
Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Analisis terhadap keberadaan hutan mangrove
Analisis terhadap sempadan sungai
Analisis terhadap sempadan pantai
06
Analisis terhadap Nilai Kawasan Berkonservasi Tinggi (KBKT) pada skala bentang
lahan di Provinsi Kalimantan Timur, RI Kehati Kaltim (2020)

13
OVERLAY KRP PRIORITAS TERHADAP ANALISA
02 MUATAN KLHS

1 Kapasitas DDDT untuk pembangunan


4 Efisiensi Pemanfaatan SDA
KRP STRUKTUR RUANG
• Peta Status DD Air 1. KRP Pembangunan Jembatan JKP-2
• Peta Efisiensi Pemanfaatan SDA
• Peta Status DD Pangan 2. KRP Pembangunan Jalan Lingkar Utara
(hutan mangrove)
• Peta Kemampuan Lahan 3. KRP Pembangunan Jalan Lingkar Selatan

2 Perkiraan mengenai dampak dan


resiko lingkungan
5 Tingkat Kerentanan dan kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim
4. KRP Pembangunan Jembatan Pada Ruas JKS
5. KRP Pembangunan Pelabuhan Pengumpul
6. KRP Jaringan SDA - Pembangunan dan Peningkatan Handil
• Peta Kerentanan Perubahan Iklim 7. KRP Jaringan SDA - Pembangunan Pintu Air
• Peta Rawan Bencana Banjir 8. KRP Jaringan Air Limbah – Pembangunan SPAL Domestik
(SIDIK)
• Peta Rawan Gelombang Pasang 9. KRP Jaringan Air Limbah – Pengembangan Pengelolaan Limbah B3
• Peta Indeks Risiko Kekeringan
10. KRP Jaringan Persampahan – Pembangunan TPST dan Sarana Prasarana

3 Kriteria layanan atau jasa ekosistem


6 Tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati
11. KRP Jaringan Drainase – Pembangunan Bangunan Tampungan (Polder)
12. KRP Jaringan Prasarana Lainnya – Penyediaan Tempat Evakuasi
• Peta JasLing Penyedia Air Bersih
KRP POLA RUANG
• Peta JasLing Penyedia Pangan
Peta Tingkat Ketahanan dan Potensi 1. KRP Zona Pariwisata
• Peta JasLing Pengaturan Tata Aliran Air
Keanekaragaman Hayati (hutan 2. KRP Zona Perumahan
dan Banjir
mangrove, sempadan sungai, 3. KRP Zona Sarana Pelayanan Umum
• Peta JasLing Pengaturan Pemeliharaan
sempadan pantai, Nilai Kawasan 4. KRP Zona Perdagangan dan Jasa
Kualitas Udara
Berkonservasi Tinggi (KBKT)) 5. KRP Perkantoran
• Peta JasLing Pengaturan Pemurnian Air
• Peta JasLing Budaya Tempat Tinggal
dan Ruang Hidup

14
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN DAYA
02. A TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KRP
Analisis Kapasitas DDDT untuk pembangunan Terhadap KRP Prioritas
Mempertimbangkan potensi ketersediaan dan kebutuhan baik dari air maupun lahan untuk
penduduk di Kuala Samboja dengan menggunakan pendekatan neraca air, analisis daya dukung air
dan daya dukung lahan. Hasil perhitungan dengan kapasitas DDDT dioverlay dengan KRP Prioritas
kedepannya dapat dijadikan masukan ataupun pertimbangan dalam rangka potensi penyediaan
sumber daya air yang berkelanjutan.

Daya Dukung AIr Dibentuk Dari Jasa Lingkungan Penyedia Air Per Grid Dikurangi Kebutuhan
Mempertimbangkan potensi ketersediaan air dan kebutuhan air Air Per Grid
penduduk di WP Samboja dengan menggunakan pendekatan neraca air,
analisis daya dukung air dilakukan pada WP Samboja. Hasil perhitungan
dengan analisis daya dukung air dioverlay dengan KRP Prioritas
kedepannya dapat dijadikan masukan ataupun pertimbangan dalam
rangka potensi penyediaan sumber daya air yang berkelanjutan

Daya Dukung Lahan


Mempertimbangkan potensi ketersediaan lahan yang ada di WP 8 Kuala
Samboja dengan menggunakan pendekatan kebutuhan beras per orang
analisis daya dukung lahan dilakukan pada WP 8 Kuala Samboja. Hasil
perhitungan dengan analisis daya dukung lahan dioverlay dengan KRP
Prioritas kedepannya dapat dijadikan masukan ataupun pertimbangan
dalam rangka potensi penyediaan pangan yang berkelanjutan

15
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG AIR TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada daya
Pembangunan pintu air berada pada daya
dukung air yang defisit dan surplus
dukung air yang defisit dan surplus

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada daya dukung air yang defisit dan daya dukung air yang defisit dan surplus
surplus

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada
daya dukung air yang defisit dan surplus
daya dukung air yang defisit dan surplus

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada daya
daya dukung air yang defisit dan surplus
dukung air yang defisit dan surplus

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
pada daya dukung air yang defisit dan surplus
berada pada daya dukung air yang defisit dan
surplus
Penyediaan tempat evakuasi berada pada daya
Pembangunan dan peningkatan handil dukung air yang defisit dan surplus
berada pada daya dukung air yang defisit dan
surplus

16
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG AIR TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada daya
dukung air yang surplus seluas 79,83 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada daya dukung air yang surplus
seluas 106,5 Ha Zona perumahan berada pada daya
dukung air yang defisit seluas 474,13 Ha

Zona perkantoran berada pada daya


dukung air yang surplus seluas
46,21 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada daya dukung air yang defisit seluas
58,87 Ha

17
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG LAHAN TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada daya
Pembangunan pintu air berada pada daya dukung lahan yang surplus sepanjang
dukung lahan yang surplus 17,834,88 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada daya dukung lahan yang defisit daya dukung lahan yang kurang sepanjang
dan surplus 27.371,40 m

Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada daya dukung lahan yang kurang sepanjang
daya dukung lahan yang defisit dan surplus 27.371,40 m

Pembangunan TPST berada pada daya Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
dukung lahan yang defisit dan surplus daya dukung lahan yang surplus dan defisit

Pembangunan bangunan tampungan (polder) Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


berada pada daya dukung lahan yang defisit pada daya dukung lahan yang surplus
dan surplus

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


Pembangunan dan peningkatan handil daya dukung lahan yang surplus
berada pada daya dukung lahan yang surplus

18
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG LAHAN TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada daya
dukung lahan yang surplus seluas
101,93 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada daya dukung lahan yang surplus Zona perumahan berada pada daya
seluas 118,69Ha dukung lahan yang surplus seluas
577,52 Ha

Zona perkantoran berada pada daya


dukung lahan yang surplus seluas
42,62 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada daya dukung lahan yang surplus
seluas 73,00 Ha

19
PETA OVERLAY KEMAMPUAN LAHAN TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada
Pembangunan pintu air berada pada
kemampuan lahan yang kurang
kemampuan lahan yang kurang

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada kemampuan lahan yang kurang kemampuan lahan morfologi kurang

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada
kemampuan lahan morfologi kurang
kemampuan lahan yang kurang dan sedang

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada daya
kemampuan lahan yang kurang
kemampuan lahan yang kurang

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
pada kemampuan lahan yang kurang
berada pada kemampuan lahan yang kurang
dan sedang
Penyediaan tempat evakuasi berada pada daya
kemampuan lahan yang kurang
Pembangunan dan peningkatan handil
berada pada kemampuan lahan yang rendah

20
PETA OVERLAY KEMAMPUAN LAHAN TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada
kemampuan lahan yang kurang seluas
88,64 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada kemampuan lahan yang kurang Zona perumahan berada pada
seluas 118,39 Ha kemampuan lahan yang kurang seluas
567,82 Ha

Zona perkantoran berada pada


kemampuan lahan yang kurang seluas
42,63 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada kemampuan lahan yang kurang
seluas 70,54 Ha

21
ANALISIS PERKIRAAN DAMPAK DAN RISIKO
02.B LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KRP
Analisis Perkiraan Dampak dan Risiko Lingkungan Terhadap KRP Prioritas
Analisis perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup terhadap KRP prioritas
merupakan analisis terhadap dampak bencana yang terjadi di Kuala Samboja. Bencana
dapat disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia. Dampak yang ditimbulkan
dari terjadinya bencana antara lain menimbulkan korban jiwa, kerugian materi,
kerusakan lingkungan dan meninggalkan dampak psikologi bagi korbannya. Maka dari
itu perlu adanya penaggulangan bencana alam agar dapat meminimalisir dampak
akibat bencana (banjir, gerakan tanah, cuaca ekstrim, kebakaran hutan dan lahan,
kekeringan).

Tinjauan KRP prioritas yang ada di WP 8 Kuala Samboja terhadap bencana yang paling
banyak terjadi antara lain bencana banjir dan bencana gelombang pasang.

22
PETA OVERLAY RAWAN BENCANA BANJIR TERHADAP
02. B KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada starus
Pembangunan pintu air berada pada status
KRB Banjir 2 sepanjang 5.431,84 m
KRB Banjir 2

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada KRB Banjir 1 status KRB Banjir 2 sepanjang 16.981,91 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada tidak
status KRB Banjir 2 sepanjang 16.981,91 m
berada pada kawasan rawan bencana

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada tidak
status KRB Banjir 2
berada pada kawasan rawan bencana

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
pada status KRB Banjir 2
berada tidak berada pada kawasan rawan
bencana
Penyediaan tempat evakuasi berada pada status
KRB Banjir 2
Pembangunan dan peningkatan handil
berada pada KRB Banjir 1 dan 2

23
PETA OVERLAY RAWAN BENCANA BANJIR TERHADAP
02. B KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada KRB
Banjir 2 seluas 41,09 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada KRB Banjir 2 seluas 75,65 Ha Zona perumahan berada pada KRB
Banjir 2 seluas 284,13 Ha

Zona perkantoran berada pada KRB


Banjir 2 seluas 3,21 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada KRB Banjir 2 seluas 37,10 Ha

24
PETA OVERLAY RAWAN GELOMBANG PASANG
02. B TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada starus
Pembangunan pintu air berada pada status rawan gelombang pasang tinggi sepanjang
rawan gelombang pasang tinggi 5.431,84 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada rawan gelombang pasang status rawan gelombang pasang tinggi
rendah sepanjang 16.981,91 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada tidak status rawan gelombang pasang tinggi
berada pada kawasan rawan bencana sepanjang 16.981,91 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada tidak
status rawan gelombang pasan tinggi
berada pada kawasan rawan bencana

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
pada status rawan gelombang pasang tinggi
berada tidak berada pada kawasan rawan
bencana
Penyediaan tempat evakuasi berada pada status
Pembangunan dan peningkatan handil rawan gelombang pasang tinggi
berada pada rawan gelombang pasang
rendah

25
PETA OVERLAY RAWAN GELOMBANG PASANG
02. B TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada rawan
gelombang pasang tinggi seluas
41,09 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada rawan gelombang pasang Zona perumahan berada pada rawan
tinggi seluas 75,65 Ha gelombang pasang tinggi seluas
284,13 Ha

Zona perkantoran berada pada


rawan gelombang pasang tinggi
seluas 3,21 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada rawan gelombang pasang tinggi
seluas 37,10 Ha

26
ANALISIS KINERJA LAYANAN ATAU JASA LINGKUNGAN
02.C TERHADAP KRP
Analisis Kinerja Layanan atau Jasa Lingkungan Terhadap KRP Prioritas
Kinerja layanan atau jasa lingkungan yang prioritas dilihat dan ditinjau berdasarkan kondisi dan
karakteristik jasa lingkungan yang ada perlu dilihat dari pengembangan kawasan Kuala Samboja.
Jenis jasa lingkungan yang dianalisa pada kajian ini antara lain lingkungan penyedia air, penyedia
pangan, pengaturan tata aliran air dan banjir, pengaturan pemeliharaan kualitas udara,
pengaturan pemurnian air, budaya tempat tinggal dan ruang hidup.

• Jasa Lingkungan Penyediaan Air Bersih -> Penyediaan air dari • Jasa Lingkungan Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara ->
tanah (termasuk kapasitas penyimpanannya),penyediaan air dari Kapasitas mengatur sistem kimia udara
sumber permukaan
• Jasa Lingkungan Pengaturan Pemurnian Air -> Kapasitas badan air
• Jasa Lingkungan Penyediaan Pangan -> Hasil laut, pangan dari dalam mengencerkan, mengurai dan menyerap pencemar
hutan (tanaman dan hewan), hasil pertanian & perkebunan untuk
pangan, hasil peternakan • Jasa Lingkungan Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup -> Ruang
untuk tinggal dan hidup sejahtera, jangkar “kampung halaman” yang
• Jasa Lingkungan Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir -> Siklus punya nilai sentimental
hidrologi, serta infrastruktur alam untuk penyimpanan air,
pengendalian banjir, dan pemeliharaan air

27
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN AIR
02. C BERSIH TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling penyedia
Pembangunan pintu air berada pada jasling
air bersih rendah sepanjang 14.610,42 m
penyedia air bersih sedang

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada jasling penyedia air bersih jasling penyedia air bersih rendah sepanjang
rendah 29.077,59 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada jasling penyedia air bersih rendah sepanjang
jasling penyedia air bersih rendah 29.077,59 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada jasling
jasling penyediaa air bersih rendah
penyedia air bersih sedang

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
jasling penyedia air bersih sedang
berada pada jasling penyedia air bersih
rendah
Penyediaan tempat evakuasi berada pada
Pembangunan dan peningkatan handil jasling penyedia air bersih sedang
berada pada jasling penyedia air bersih
rendah

28
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN AIR
02. C BERSIH TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada jasling
penyedia air bersih rendah seluas
122,66 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling penyedia air bersih Zona perumahan berada pada jasling
sedang seluas 78,45 Ha penyedia air bersih rendah seluas
547,10 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling penyedia air bersih rendah
seluas 27,25 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling penyedia air bersih
rendah seluas 65,32 Ha

29
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN
02. C PANGAN TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling penyedia
Pembangunan pintu air berada pada jasling
pangan sedang sepanjang 13.077,42 m
penyedia pangan sedang

Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


Pengembangan pengelolaan limbah B3 jasling penyedia pangan sedang sepanjang
berada pada jasling penyedia pangan rendah 25.490,16 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada jasling penyedia pangan sedang sepanjang
jasling penyedia pangan sedang 25.490,16 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada jasling
jasling penyediaa pangan rendah
penyedia pangan tinggi

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) jasling penyedia pangan sedang
berada pada jasling penyedia pangan sedang

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


jasling penyedia pangan sedang
Pembangunan dan peningkatan handil
berada pada jasling penyedia pangan sedang

30
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN
02. C PANGAN TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada jasling
penyedia pangan sedang seluas
79,23 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling penyedia pangan Zona perumahan berada pada jasling
sedang seluas 111,92 Ha penyedia pangan sedang seluas
500,41 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling penyedia pangan sedang
seluas 36,58 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling penyedia pangan sedang
seluas 54,66 Ha

31
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN TATA ALIRAN
02. C AIR DAN BANJIR TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling
Pembangunan pintu air berada pada jasling pengaturan tata aliran air dan banjir rendah
pengaturan tata aliran air dan banjir rendah sepanjang 11.886,84 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada jasling pengaturan tata aliran air jasling pengaturan tata aliran air dan banjir
dan banjir rendah rendah sepanjang 24.359,43 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada jasling pengaturan tata aliran air dan banjir
jasling pengaturan tata aliran air dan banjir rendah sepanjang 24.359,43 m
sedang
Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
Pembangunan TPST berada pada jasling jasling pengaturan tata aliran air dan banjir
pengaturan tata aliran air dan banjir sedang sedang

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) jasling pengaturan tata aliran air dan banjir
berada pada jasling pengaturan tata aliran air rendah
dan banjir sedang
Penyediaan tempat evakuasi berada pada
Pembangunan dan peningkatan handil jasling pengaturan tata aliran air dan banjir
berada pada jasling pengaturan tata aliran air rendah
dan banjir sedang

32
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN TATA ALIRAN
02. C AIR DAN BANJIR TERHADAP KRP POLA RUANG

Zona pariwisata berada pada jasling


pengaturan tata aliran air dan banjir
sedang seluas 84,11 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling pengaturan tata aliran air Zona perumahan berada pada jasling
dan banjir rendah seluas 100,51 Ha pengaturan tata aliran air dan banjir
rendah seluas 478,39 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling pengaturan tata aliran air dan
banjir sedang seluas 21,28 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling pengaturan tata aliran air
dan banjir rendah seluas 63,53 Ha

33
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMELIHARAAN
02. C KUALITAS UDARA TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG

Pembangunan pintu air berada pada jasling Pembangunan jembatan berada jasling
pengaturan pemeliharaan kualitas udara pengaturan pemeliharaan kualitas udara sedang
sedang sepanjang 11.356,46 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada jasling pengaturan jasling pengaturan pemeliharaan kualitas udara
pemeliharaan kualitas udara rendah sedang sepanjang 28.326,02 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada
jasling pengaturan pemeliharaan kualitas udara
jasling pengaturan pemeliharaan kualitas
sedang sepanjang 28.326,02 m
udara sedang

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada jasling jasling pengaturan pemeliharaan kualitas udara
pengaturan pemeliharaan kualitas udara sedang
tinggi

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) jasling pengaturan pemeliharaan kualitas udara
berada pada jasling pengaturan sedang
pemeliharaan kualitas udara sedang

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


Pembangunan dan peningkatan handil
jasling pengaturan pemeliharaan kualitas udara
berada pada jasling pengaturan
sengda
pemeliharaan kualitas udara sedang

34
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMELIHARAAN
02. C KUALITAS UDARA TERHADAP KRP POLA RUANG

Zona pariwisata berada pada jasling


pengaturan pemeliharaan kualitas
udara sedang seluas 87,44 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling pengaturan
pemeliharaan kualitas udara
Zona perumahan berada pada jasling
sedang seluas 96,45 Ha
pengaturan pemeliharaan kualitas
udara sedang seluas 572,08 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling pengaturan pemeliharaan
kualitas udara sedang seluas
31,37 Ha Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling pengaturan pemeliharaan
kualitas udara sedang seluas 65,45 Ha

35
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMURNIAN
02. C AIR TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling
Pembangunan pintu air berada pada jasling pengaturan pemurnian air sedang sepanjang
pengaturan pemurnian air sedang 14.188,81 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada jasling pengaturan pemurnian jasling pengaturan pemurnian air sedang
air sedang sepanjang 28.077,86 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada jasling pengaturan pemurnian air sedang
jasling pengaturan pemurnian air tinggi sepanjang 28.077,86 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada jasling
jasling pengaturan pemurnian air sedang
pengaturan pemurnian air tinggi

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder)
jasling pengaturan pemurnian air sedang
berada pada jasling pengaturan pemurnian
air tinggi
Penyediaan tempat evakuasi berada pada
Pembangunan dan peningkatan handil jasling pengaturan pemurnian air sedang
berada pada jasling pengaturan pemurnian
air tinggi

36
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMURNIAN
02. C AIR TERHADAP KRP POLA RUANG

Zona pariwisata berada pada jasling


pengaturan pemurnian air sedang
seluas 118,07 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling pengaturan pemurnian Zona perumahan berada pada jasling
air sedang seluas 112,60 Ha pengaturan pemurnian air sedang
seluas 600,84 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling pengaturan pemurnian air
sedang seluas 40,58 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling pengaturan pemurnian
air sedang seluas 76,78 Ha

37
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN BUDAYA TEMPAT TINGGAL
02. C DAN RUANG HIDUP TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG

Pembangunan pintu air berada pada jasling Pembangunan jembatan berada jasling budaya
budaya tempat tinggal dan ruang hidup tempat tinggal dan ruang hidup sedang
sedang sepanjang 13.077,42 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada jasling budaya tempat tinggal jasling budaya tempat tinggal dan ruang hidup
dan ruang hidup rendah sedang sepanjang 25.490,16 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada jasling budaya tempat tinggal dan ruang hidup
jasling budaya tempat tinggal dan ruang sedang sepanjang 25.490,16 m
hidup rendah
Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
Pembangunan TPST berada pada jasling jasling budaya tempat tinggal dan ruang hidup
budaya tempat tinggal dan ruang hidup sedang
tinggi

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) jasling budaya tempat tinggal dan ruang hidup
berada pada jasling budaya tempat tinggal sedang
dan ruang hidup sedang

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


Pembangunan dan peningkatan handil
jasling budaya tempat tinggal dan ruang hidup
berada pada jasling budaya tempat tinggal
sedang
dan ruang hidup sedang

38
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN BUDAYA TEMPAT TINGGAL
02. C DAN RUANG HIDUP TERHADAP KRP POLA RUANG

Zona pariwisata berada pada jasling


budaya tempat tinggal dan ruang
hidup sedang seluas 79,23 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada jasling budaya tempat tinggal
Zona perumahan berada pada jasling
dan ruang hidup sedang seluas
budaya tempat tinggal dan ruang
111,92 Ha
hidup sedang seluas 500,41 Ha

Zona perkantoran berada pada


jasling budaya tempat tinggal dan
ruang hidup sedang seluas 36,58 Ha Zona sarana pelayanan umum berada
pada jasling budaya tempat tinggal
dan ruang hidup sedang seluas
54,66 Ha

39
02.D ANALISIS EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA
ALAM TERHADAP KRP
Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya AlamTerhadap KRP Prioritas
Analisis efisiensi sumberdaya alam merupakan upaya memanfaatkan sumber daya alam agar tetap terjaga kelestariannya,
dalam analisis efisiensi dikaitkan dengan dampak alih fungsi lahan kemudian dijelaskan dampak negatifnya apabila sumber
daya alam tereksploitasi. Jenis sumber daya alam yang dianalisa antara lain dari keberadaan hutan mangrove.

40
PETA OVERLAY EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER
02. D DAYA ALAM TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada efisiensi
Pembangunan pintu air berada pada efisiensi pemanfaatan sumber daya alam sedang
pemanfaatan sumber daya alam sedang sepanjang 13.077,42 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada efisiensi pemanfaatan sumber efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
daya alam sedang sepanjang 25.490,16 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam sepanjang 25.490,16 m
sedang
Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
Pembangunan TPST berada pada efisiensi efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
pemanfaatan sumber daya alam tinggi sedang

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
berada pada efisiensi pemanfaatan sumber sedang
daya alam sedang

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


Pembangunan dan peningkatan handil
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
berada pada efisiensi pemanfaatan sumber
sedang
daya alam sedang

41
PETA OVERLAY EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER
02. D DAYA ALAM TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada efisiensi
pemanfaatan sumber daya alam
sedang seluas 79,23 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada efisiensi pemanfaatan sumber Zona perumahan berada pada
daya alam sedang seluas 111,92 Ha efisiensi pemanfaatan sumber daya
alam seluas 500,41 Ha

Zona perkantoran berada pada


efisiensi pemanfaatan sumber daya
alam sedang seluas 36,58 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada efisiensi pemanfaatan sumber
daya alam seluas 54,66 Ha

42
02.E ANALISIS TINGKAT KERENTANAN DAN KAPASITAS
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KRP
Analisis Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap KRP Prioritas
Analisis tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi perubahan iklim melihat dari iklim yang selalu berubah menurut ruang dan waktu.
Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan. Selain perubahan
yang berpola siklus, aktifitas manusia juga menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun
skala lokal. Perubahan iklim akan membawa pengaruh pada intensitas dampak dan sangat tergantung pada tingkat penyimpangannya
termasuk di Kuala Samboja. Analisis terhadap risiko perubahan iklim (SIDIK), indeks kekeringan dan banjir serta terhadap Indonesia’s
FOLU Net Sink (Kepmen LHK NO 168/2022)

43
PETA OVERLAY RISIKO PERUBAHAN IKLIM (SIDIK)
02. E TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada risiko
Pembangunan pintu air berada pada risiko perubahan iklim cukup rentan sepanjang
perubahan iklim cukup rentan 22.517,04 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada risiko perubahan iklim cukup risiko perubahan iklim cukup rentan sepanjang
rentan 39.977,49 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada risiko perubahan iklim cukup rentan sepanjang
risiko perubahan iklim cukup rentan 39.977,49 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada risiko risiko perubahan iklim cukup rentan
perubahan iklim cukup rentan

Pembangunan bangunan tampungan (polder) Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


berada pada risiko perubahan iklim cukup risiko perubahan iklim cukup rentan
rentan

Pembangunan dan peningkatan handil Penyediaan tempat evakuasi berada pada risiko
berada pada risiko perubahan iklim cukup perubahan iklim cukup rentan
rentan

44
PETA OVERLAY RISIKO PERUBAHAN IKLIM (SIDIK)
02. E TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada risiko
perubahan iklim cukup rentan seluas
122,95 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada risiko perubahan iklim cukup Zona perumahan berada pada risiko
rentan seluas 156,54 Ha perubahan iklim cukup rentan seluas
796,07 Ha

Zona perkantoran berada pada


risiko perubahan iklim cukup rentan
seluas 48,41 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada risiko perubahan iklim cukup
rentan seluas 97,40 Ha

45
PETA OVERLAY RAWAN KEKERINGAN TERHADAP KRP
02. B STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada kondisi
Pembangunan pintu air berada pada kondisi rawan kekeringan sedang sepanjang
rawan kekeringan sedang 20.510,53 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada kondisi rawan kekeringan kondisi rawan kekeringan sedang sepanjang
sedang 34.214,11 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada kondisi rawan kekeringan sedang sepanjang
kondisi rawan kekeringan sedang 34.214,11 m

Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada


Pembangunan TPST berada pada kondisi kondisi rawan kekeringan sedang
rawan kekeringan sedang

Pembangunan bangunan tampungan (polder) Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


berada pada kondisi rawan kekeringan kondisi rawan kekeringan sedang
sedang

Pembangunan dan peningkatan handil Penyediaan tempat evakuasi berada pada


berada pada kondisi rawan kekeringan kondisi rawan kekeringan sedang
sedang

46
PETA OVERLAY RAWAN KEKERINGAN TERHADAP KRP
02. B POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada kondisi
rawan kekeringan sedang seluas
112,51 Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada kondisi rawan kekeringan Zona perumahan berada pada kondisi
sedang seluas 142,01 Ha rawan kekeringan sedang seluas
684,19 Ha

Zona perkantoran berada pada


kondisi rawan kekeringan sedang
seluas 48,41 Ha
Zona sarana pelayanan umum berada
pada kondisi rawan kekeringan sedang
seluas 84,69 Ha

47
02.F ANALISIS TINGKAT KETAHANAN DAN POTENSI
KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP KRP
Analisis Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati Terhadap KRP Prioritas
Analisis tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati berkaitan dengan alih fungsi lahan dengan
menurunnya keanekaragaman hayati karena habitat alam hilang. Flora dan fauna yang ada didalamnya akan
menjadi terganggu ekosistemnya akibat kegiatan pembangunan manusia sehingga perlu adanya perlindungan
terhadap potensi keanekaragaman hayati. Analisis terhadap keberadaan hutan mangrove, sempadan sungai dan
sempadan pantai serta terhadap Nilai Kawasan Berkonservasi Tinggi (KBKT) pada skala bentang lahan di Provinsi
Kalimantan Timur

48
PETA OVERLAY KETAHANAN DAN POTENSI KEANEKARAGAMAN
02. F HAYATI TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG

Pembangunan pintu air berada pada Pembangunan jembatan berada pada ketahanan
ketahanan dan potensi keanekaragaman dan potensi keanekaragaman hayati sedang
hayati sedang sepanjang 13.077,42 m

Pengembangan pengelolaan limbah B3 Pembangunan jalan lingkar utara berada pada


berada pada ketahanan dan potensi ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
keanekaragaman hayati rendah sedang sepanjang 25.490,16 m

Pembangunan jalan lingkar selatan berada pada


Pembangunan SPAL domestik berada pada ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
ketahanan dan potensi keanekaragaman sedang sepanjang 25.490,16 m
hayati sedang
Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
Pembangunan TPST berada pada ketahanan ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
dan potensi keanekaragaman hayati rendah, sedang
tinggi dan sedang

Pembangunan pelabuhan pengumpul berada


Pembangunan bangunan tampungan (polder) ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
berada pada ketahanan dan potensi sedang
keanekaragaman hayati sedang

Penyediaan tempat evakuasi berada pada


Pembangunan dan peningkatan handil
ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
berada pada ketahanan dan potensi
sedang
keanekaragaman hayati sedang

49
PETA OVERLAY KETAHANAN DAN POTENSI
02. F KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP KRP POLA RUANG

Zona pariwisata berada pada ketahanan


dan potensi keanekaragaman hayati
sedang seluas 79,23Ha

Zona perdagangan dan jasa berada


pada ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati sedang Zona perumahan berada pada
seluas 111,92 Ha ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati sedang seluas
500,41 Ha

Zona perkantoran berada pada


ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati sedang
seluas 36,58 Ha Zona sarana pelayanan umum berada
pada ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati sedang seluas
54,66 Ha

50
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

03
ALTERNATIF DAN
REKOMENDASI
Bagian ini menguraikan alternatif/mitigasi perbaikan serta
rekomendasi terhadap KRP prioritas di WP 8 Kuala Samboja
03 PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP

Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan


kebijakan, rencana dan/atau program yang diprakirakan akan
menimbulkan dampak lingkungan hidup atau bertentangan
dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan.

Menyesuaikan ukuran, skala dan lokasi

Perumusan Alternatif/
usulan kebijakan, rencana, dan/atau
Kajian Muatan

Rekomendasi
KRP Prioritas program
Analisa 6 Muatan Berdampak
KLHS
Pada LH Menunda, memperbaiki urutan atau waktu,
atau mengubah prioritas pelaksanaan
kebijakan, rencana, dan/atau program

Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau


program.

52
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
B C C D D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
1 Jaringan Jalan Kolektor Memerlukan studi Mengarahkan Menyediakan Meminimalisir Meminimalisir Melakukan
penyesuaian ukuran, skala
Primer 2 (JKP-2) – kelayakan lokasi dan pembangunan buffer berupa potensi dampak sosialisasi
dan lokasi yang lebih
Pembangunan Jembatan dampak bangkitan lalu jembatan pada vegetasi atau penyebaran debu peningkatan kegiatan untuk memenuhi pertimbangan
lintas disekitarnya kondisi yang pagar sebagai (TSP) ke intensitas mencegah pembangunan berkelanjutan
memiliki daya pembatas lingkungan sekitar kebisingan keresahan
dukung tanah kegiatan di pada saat dan getaran masyarakat B: Perubahan atau
yang tinggi dan sekitar konstruksi pada saat akibat penyesuaian proses,
layak secara konstruksi konstruksi peningkatan metode, dan adaptasi
struktur tanah jembatan jembatan debu pada saat terhadap perkembangan
melalui uji konstruksi ilmu pengetahuan dan
laboratorium jembatan teknologi yang lebih
2 Jaringan Jalan Kolektor A A B B D D memenuhi pertimbangan
Sekunder – Pembangunan jalan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Melakukan Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Jalan lingkar utara sebaiknya jalan tidak jalan perlu jalan perlu disertai penanganan jalan disertai
Lingkar Utara diarahkan pada kondisi berada di melakukan dengan dokumen terhadap air dengan buffer C: Pemberian arahan atau
rambu-rambu untuk
yang memiliki daya kawasan rawan kajian khusus lingkungan dan limpasan dan sebagai
mempertahankan atau
dukung tanah yang baik bencana banjir terkait studi andalalin sebagai drainase jalan pembatas pada
meningkatkan fungsi
dan layak secara dan gerakan kelayakan lokasi kontrol yang baik dari kegiatan
ekosistem
struktur tanah melalui tanah dan bangkitan pengelolaan jalan dengan disekitarnya
uji laboratorium lalu lintas kondisi lingkungan drainase jalan D: Pemberian arahan atau
disekitarnya hidup disekitarnya rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup

53
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
A A B B D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
3 Jaringan Jalan Kolektor Pembangunan jalan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Melakukan Pembangunan
penyesuaian ukuran, skala
Sekunder – lingkar utara sebaiknya jalan tidak jalan perlu jalan perlu disertai penanganan jalan disertai
dan lokasi yang lebih
Pembangunan Jalan diarahkan pada kondisi berada di melakukan dengan dokumen terhadap air dengan buffer memenuhi pertimbangan
Lingkar Selatan yang memiliki daya kawasan rawan kajian khusus lingkungan dan limpasan dan sebagai pembangunan berkelanjutan
dukung tanah yang baik bencana banjir terkait studi andalalin sebagai drainase jalan pembatas pada
dan layak secara dan gerakan kelayakan lokasi kontrol yang baik dari kegiatan B: Perubahan atau
struktur tanah melalui tanah dan bangkitan pengelolaan jalan dengan disekitarnya penyesuaian proses,
uji laboratorium lalu lintas kondisi lingkungan drainase jalan metode, dan adaptasi
disekitarnya hidup disekitarnya terhadap perkembangan
4 Jaringan Jalan – B C C D D D ilmu pengetahuan dan
Pembangunan Jembatan Memerlukan studi Mengarahkan Menyediakan Meminimalisir Meminimalisir Melakukan teknologi yang lebih
Pada Ruas JKS kelayakan lokasi dan pembangunan buffer berupa potensi dampak sosialisasi memenuhi pertimbangan
dampak bangkitan lalu jembatan pada vegetasi atau penyebaran debu peningkatan kegiatan untuk Pembangunan Berkelanjutan
lintas disekitarnya kondisi yang pagar sebagai (TSP) ke intensitas mencegah
memiliki daya pembatas lingkungan sekitar kebisingan keresahan C: Pemberian arahan atau
dukung tanah kegiatan di pada saat dan getaran masyarakat rambu-rambu untuk
mempertahankan atau
yang tinggi dan sekitar konstruksi pada saat akibat
meningkatkan fungsi
layak secara konstruksi konstruksi peningkatan
ekosistem
struktur tanah jembatan jembatan debu pada saat
melalui uji konstruksi D: Pemberian arahan atau
laboratorium jembatan rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup

54
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
A C D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
5 Jaringan Transportasi Mengarahkan Membatasi rasio Menyediakan Melakukan
penyesuaian ukuran, skala
Laut – Pembangunan pembangunan tutupan lahan unit pengelolaan pengelolaan
dan lokasi yang lebih
Pelabuhan Pengumpul pelabuhan pengumpul sehingga tetap sampah dan air drainase kawasan memenuhi pertimbangan
pada lahan yang memiliki fungsi limbah domestik untuk mencegah pembangunan berkelanjutan
memiliki daya resapan air yang dihasilkan banjir
kemampuan lahan berupa kawasan dari kegiatan di B: Perubahan atau
tinggi atau dengan RTH pelabuhan penyesuaian proses,
rekayasa teknik pengumpul metode, dan adaptasi
konstruksi terhadap perkembangan
6 Jaringan Sumber Daya B ilmu pengetahuan dan
AIr – Pembangunan dan Penelitian untuk teknologi yang lebih
Peningkatan Handil dampak pengaturan memenuhi pertimbangan
hidrologi air dalam Pembangunan Berkelanjutan
pencegahan kejadian
banjir/banjir C: Pemberian arahan atau
rob/genangan rambu-rambu untuk
mempertahankan atau
7 Jaringan Sumber Daya B meningkatkan fungsi
Air – Pembangunan Penelitian untuk ekosistem
Pintu Air Dalam dampak pengaturan
Mengatur Debit Air hidrologi air dalam D: Pemberian arahan atau
Antara Sungai dan Setiap pencegahan kejadian rambu-rambu mitigasi
Handil Utama banjir/banjir dampak dan risiko
rob/genangan Lingkungan Hidup

55
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B B D D Klasifikasi:
8 Jaringan Pengelolaan Air Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Melakukan kajian studi Memperhatikan A: Perubahan atau
Limbah dan B3 – tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari kelayakan teknologi kondisi sosial penyesuaian ukuran, skala
Pembangunan SPAL pada lokasi kawasan sekitar pengembangan SPAL masyarakat dan lokasi yang lebih
Domestik pembangunan SPAL pembangunan SPALD domestik agar tidak yang terkena memenuhi pertimbangan
domestik agar dampak agar dapat mencemari lingkungan dampak pembangunan berkelanjutan
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai pembangunan
dapat dicegah RTH SPAL domestik B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
9 Jaringan Pengelolaan Air B B D D metode, dan adaptasi
Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Melakukan kajian studi Memperhatikan terhadap perkembangan
Limbah dan B3 –
ilmu pengetahuan dan
Pengembangan tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari kelayakan teknologi kondisi sosial
teknologi yang lebih
pengelolaan limbah B3 pada lokasi kawasan sekitar pengembangan SPAL masyarakat
memenuhi pertimbangan
pembangunan SPAL pembangunan SPALD domestik agar tidak yang terkena Pembangunan Berkelanjutan
domestik agar dampak agar dapat mencemari lingkungan dampak
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai pembangunan C: Pemberian arahan atau
dapat dicegah RTH SPAL domestik rambu-rambu untuk
10 Jaringan Persampahan – B B C D D mempertahankan atau
Pembangunan TPST dan Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Pemanfaatan sampah Melakukan Memperhatikan meningkatkan fungsi
penyediaan sarana tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari menjadi pupuk kompos kajian studi kondisi sosial ekosistem
prasarana penunjang pada lokasi kawasan sekitar atau composting kelayakan masyarakat yang
pembangunan SPAL pembangunan SPALD teknologi terkena dampak D: Pemberian arahan atau
domestik agar dampak agar dapat pengembangan pembangunan rambu-rambu mitigasi
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai SPAL domestik SPAL domestik dampak dan risiko
dapat dicegah RTH agar tidak Lingkungan Hidup
mencemari
lingkungan
56
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B Klasifikasi:
11 Jaringan Drainase – Penelitian untuk dampak A: Perubahan atau
pembangunan bangunan pengaturan hidrologi air penyesuaian ukuran, skala
tampungan (polder) dalam pencegahan dan lokasi yang lebih
kejadian banjir/banjir memenuhi pertimbangan
rob/genangan pembangunan berkelanjutan

B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
12 Jaringan Prasarana Lainnya B C C D D
metode, dan adaptasi
– Penyediaan Tempat Memerlukan penyusunan Menyediakan RTH di Membatasi rasio Menyediakan Memerlukan
terhadap perkembangan
Evakuasi kajian studi kelayakan kawasan jalur tutupan lahan prasarana dan sarana penyusunan
ilmu pengetahuan dan
untuk melihat kelayakan evakuasi bencana sehingga tetap pendukung kajian studi teknologi yang lebih
lahan perencanaan lokasi dan/atau buffer zone berfungsi untuk pengelolaan sampah kelayakan memenuhi pertimbangan
evakuasi bencana sesuai dengan kawasan hijau untuk (TPS), IPAL dan untuk melihat Pembangunan Berkelanjutan
ketentuan yang resapan air drainase di lingkungan kelayakan
berlaku jalur evakuasi bencana lahan C: Pemberian arahan atau
perencanaan rambu-rambu untuk
lokasi mempertahankan atau
evakuasi meningkatkan fungsi
bencana ekosistem

D: Pemberian arahan atau


rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup

57
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B C C D Klasifikasi:
13 Zona Pariwisata Melakukan studi Membatasi rasio Menyediakan RTH Menyediakan unit A: Perubahan atau
kelayakan lokasi wisata tutupan lahan (ruang terbuka hijau) pengolahan air penyesuaian ukuran, skala
yang berada pada sehingga tetap di sekitar zona limbah kawasan, dan lokasi yang lebih
kawasan rawan bencana berfungsi untuk pariwisata pengelolaan memenuhi pertimbangan
dan penyusunan kawasan lindung bagi sampah dan pembangunan berkelanjutan
dokumen lingkungan lingkungan di saluran drainase di
hidup sekitarnya zona pariwisata B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
14 Zona Perumahan A A C D D metode, dan adaptasi
Mengarahkan Mengendalikan dan Menyediakan dan Melakukan Mengembangkan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan
pembangunan zona mengawasi mengembangkan RTH pembangunan dan kolan retensi dan
teknologi yang lebih
perumahan pada lokasi pembangunan publik dan RTH privat pengembangan sumur-sumur
memenuhi pertimbangan
lahan yang potensial perumahan pada zona perumahan resapan pada zona Pembangunan Berkelanjutan
lokasi lahan yang berwawasan perumahan yang
kendala dan limit lingkungan dari terletak di lokasi C: Pemberian arahan atau
serta termasuk pada material yang rawan bencana rambu-rambu untuk
lokasi rawan bencana. ramah lingkungan banjir/ genangan mempertahankan atau
Jika berada pada meningkatkan fungsi
lokasi tersebut maka ekosistem
perlu adanya
rekayasa teknologi D: Pemberian arahan atau
struktur bangunan rambu-rambu mitigasi
yang adaptif terhadap dampak dan risiko
bencana Lingkungan Hidup

58
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
A D D Klasifikasi:
15 Zona Sarana Pelayanan Mengendalikan dan Melakukan Mengembangkan A: Perubahan atau
Umum mengawasi zona sarana pembangunan dan kolam retensi dan penyesuaian ukuran, skala
pelayanan umum pada pengembangan sarana sumur-sumur resapan dan lokasi yang lebih
lokasi lahan yang pelayanan umum pada kawasan sarana memenuhi pertimbangan
termasuk pada lokasi berwawasan pelayanan umum pembangunan berkelanjutan
rawan bencana. Jika lingkungan dari yang terletak di lokasi
berada pada lokasi material yang ramah rawan bencana banjir B: Perubahan atau
tersebut maka perlu lingkungan penyesuaian proses,
adanya rekayasa metode, dan adaptasi
terhadap perkembangan
teknologi struktur
ilmu pengetahuan dan
bangunan yang adaptif
teknologi yang lebih
terhadap bencana memenuhi pertimbangan
16 Zona Perdagangan dan Jasa B B B D D Pembangunan Berkelanjutan
Membatasi Membatasi rasio Menyediakan studi Menyediakan Menyediakan
pengembangan zona tutupan lahan rekayasa lalu lintas lahan parkir untuk prasarana dan C: Pemberian arahan atau
perdagangan dan jasa sehingga tetap dari bangkitan lalu kawasan komersial sarana rambu-rambu untuk
pada kawasan pertanian memiliki fungsi lintas yang akan perdagangan dan pengelolaan air mempertahankan atau
dan pangan lainnya di resapan air berupa terjadi di sekitar zona jasa limbah domestik meningkatkan fungsi
lokasi tersebut kawasan RTH di zona perdagangan dan jasa (IPAL), ekosistem
perdagangan dan jasa persampahan
tersebut (TPS) dan D: Pemberian arahan atau
drainase yang rambu-rambu mitigasi
terpadu dengan dampak dan risiko
sistem kota Lingkungan Hidup

59
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh Klasifikasi:
A B C C D D
17 Zona Perkantoran Membatasi rasio Membatasi Menyediakan Menyediakan Menyediakan Menyediakan A: Perubahan atau
tutupan lahan pengembangan RTH dan RTB di lahan parkir di prasarana dan lokasi tempat penyesuaian ukuran, skala
sehingga tetap zona sekitar zona zona sarana berkumpul dan lokasi yang lebih
memenuhi pertimbangan
memiliki fungsi perkantoran perkantoran perkantoran pengelolaan air sebagai lokasi
pembangunan berkelanjutan
resapan air pemerintah tersebut untuk agar tidak limbah domestik mitigasi
pada kawasan menjaga menggunakan (IPAL), bencana B: Perubahan atau
pertanian dan resapan air dan badan jalan persampahan penyesuaian proses,
pangan lainnya menambah (TPS) dan metode, dan adaptasi
di lokasi estetika saluran drainase terhadap perkembangan
tersebut lingkungan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang lebih
memenuhi pertimbangan
Pembangunan Berkelanjutan

C: Pemberian arahan atau


rambu-rambu untuk
mempertahankan atau
meningkatkan fungsi
ekosistem

D: Pemberian arahan atau


rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup

60
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
1 Jaringan Jalan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Kolektor Primer 2
(Pengaturan Zonasi)
(JKP-2) –
Pembangunan 1. Pengembangan kegiatan green contruction 1. Penyusunan kajian studi kelayakan teknis pembangunan jembatan
Jembatan untuk pembangunan jembatan 2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam pembangunan
jembatan
Lokasi: 3. Pengaturan jadwal kendaraan dan rambu-rambu lalu lintas pada
SWP A Blok A.6 dan Blok saat konstruksi
A.10 4. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah cair dan
limbah padat yang dihasilkan oleh pekerja pada saat konstruksi
5. Peningkatan kualitas jembatan agar bisa dilewati oleh kendaraan
bermuatan besar

2 Jaringan Jalan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


Kolektor Sekunder –
(Pengaturan Zonasi)
Pembangunan Jalan
Lingkar Utara 1. Pengembangan jalur hijau di sepanjang 1. Penyediaan studi kelayakan lokasi jika berada pada lokasi yang
koridor jalan termasuk kawasan lindung dan rawan bencana
Lokasi: 2. Penerapan kebijakan perlindungan 2. Penerapan rekayasa teknologi pada bagian trase jalan di
SWP A dan SWP B terhadap pemanfaatan kawasan daerah rawan bencana
pertanian dan produktivitas pangan 3. Penyediaan drainase jalan di kedua sisi jalan
lainnya

61
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

3 Jaringan Jalan Kolektor Arahan Pengendalian Struktur Ruang


Sekunder –
Arahan Pemanfaatan Ruang
(Pengaturan Zonasi)
Pembangunan Jalan
Lingkar Selatan 1. Pengembangan jalur hijau di 1. Penyediaan studi kelayakan lokasi jika berada pada lokasi yang
sepanjang koridor jalan termasuk kawasan lindung dan rawan bencana
Lokasi: 2. Penerapan kebijakan perlindungan 2. Penerapan rekayasa teknologi pada bagian trase jalan di
SWP A dan SWP B daerah rawan bencana
terhadap pemanfaatan kawasan
pertanian dan produktivitas pangan 3. Pengembangan jalur hijau di sepanjang koridor jalan
lainnya 4. Penyediaan drainase jalan di kedua sisi jalan

4 Jaringan Jalan – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


Pembangunan Jembatan (Pengaturan Zonasi)
Pada Ruas JKS
1. Pengembangan kegiatan green 1. Penyusunan kajian studi kelayakan teknis pembangunan jembatan
contruction untuk pembangunan 2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam pembangunan jembatan
Lokasi: jembatan 3. Pengaturan jadwal kendaraan dan rambu-rambu lalu lintas pada saat
SWP A dan SWP B konstruksi
4. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah cair dan limbah
padat yang dihasilkan oleh pekerja pada saat konstruksi
5. Peningkatan kualitas jembatan agar bisa dilewati oleh kendaraan
bermuatan besaR

62
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

5 Jaringan Transportasi Laut – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Pembangunan Pelabuhan (Pengaturan Zonasi)
Pengumpul 1. Penerapan kebijakan eco-port untuk 1. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam
rencana pelabuhan pengumpul pembangunan pelabuhan pengumpul
Lokasi:
SWP A Blok A.10 2. Penerapan pengembangan sistem pengelolaan
sampah skala kawasan secara terpadu dengan
prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan pengelolaan
air limbah secara terpadu (IPAL) agar tidak
mencemari lingkungan
3. Menerapkan pengelolaan drainase kawasan secara
mandiri

6 Jaringan Sumber Daya AIr –


Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Arahan Pemanfaatan Ruang
Pembangunan dan Peningkatan (Pengaturan Zonasi)
Handil 1. Penerapan kebijakan green construction 1. Penyusunan kajian kelayakan teknis dalam
untuk rencana pembangunan handil pelaksanaan pembangunan dan peningkatan handil
Lokasi:
SWP A terhadap pengaturan tata aliran air sekitarnya

63
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

7 Jaringan Sumber Daya Air – Arahan Pengendalian Struktur Ruang


Pembangunan Pintu Air Dalam
Arahan Pemanfaatan Ruang
(Pengaturan Zonasi)
Mengatur Debit Air Antara Sungai
dan Setiap Handil Utama 1. Penerapan kebijakan green construction 1. Penyusunan kajian kelayakan teknis dalam
untuk rencana pembangunan pintu air pelaksanaan pembangunan pintu air terhadap
Lokasi:
SWP A Blok A.14 kondisi hidrologi disekitarnya

8 Jaringan Pengelolaan Air Limbah Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
dan B3 – Pembangunan SPAL (Pengaturan Zonasi)
Domestik
1. Penataan kawasan untuk area
Lokasi: 1. Penyusunan studi kelayakan lahan dan DED untuk
pengelolaan limbah terpadu
SWP A meliputi Blok A.1, lokasi SPAL domestik
Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4, 2. Pengembangan kajian teknis dan teknologi
Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, pengolahan air limbah domestik dengan prinsip
Blok A.9, Blok A.10, Blok 3R air
A.11, Blok A.12, Blok A. 13
dan Blok A.14
SWP B meliputi Blok B.1,
Blok B.2, Blok B.3, Blok B.6,
Blok B.7, Blok B.8, Blok B.9

64
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

9 Jaringan Pengelolaan Air Limbah dan


B3 – Pengembangan pengelolaan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
limbah B3 (Pengaturan Zonasi)
1. Penataan kawasan untuk area
Lokasi: 1. Penyusunan studi kelayakan lahan dan DED untuk
pengelolaan limbah terpadu
SWP B Blok B.6 lokasi pengolahan limbah B3
2. Pengembangan kajian teknis dan teknologi dalam
pengolahan limbah B3 yang akan dilakukan

10 Jaringan Persampahan –
Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Pembangunan TPST dan penyediaan
sarana prasarana penunjang (Pengaturan Zonasi)
Lokasi: 1. Penataan kawasan untuk area 1. Penyusunan kajian studi kelayakan untuk
SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, pengelolaan limbah terpadu pengembangan teknologi pengelolaan sampah
Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, (RDF/Maggot/Pirolisis/dll)
Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10, Blok
2. Penyusunan DED TPST
A.11, Blok A.12, Blok A. 13 dan Blok
3. Penyusunan dokumen lingkungan untuk rencana
A.14
SWP B meliputi Blok B.1, Blok B.2, pembangunan TPST
Blok B.3, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8,
Blok B.9

65
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

11 Jaringan Drainase – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


pembangunan bangunan (Pengaturan Zonasi)
tampungan (polder)
1. Pengembangan polder sistem untuk 1. Penyusunan kajian teknis-teknologis untuk
Lokasi: SWP A Blok A.3, Blok A.6, Blok
A.9, Blok A.12 SWP B Blok B.1 area yang memiliki risiko banjir tinggi kelayakan pembangunan polder sistem dalam
dan sempadan sungai/pantai yang hal pengaturan tata aliran air dan banjir
relatif lebih rendah dibandingkan 2. Penyusunan dokumen lingkungan dalam rencana
dengan muka air sungai/laut pembangunan polder sistem

12 Jaringan Prasarana Lainnya – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Penyediaan Tempat Evakuasi (Pengaturan Zonasi)
SWP A Blok A.3, Blok A.10 dan Blok A.12 1. Penempatan lokasi tempat evakuasi 1. Sosialisasi jalur evakuasi bencana
SWP A Blok A.2, Blok A.13 bencana untuk kawasan dengan
SWP B Blok B.7
2. Penambahan rambu-rambu mitigasi bencana dan
risiko bencana sedang-sangat tinggi arah menuju lokasi tempat evakuasi bencana
untuk semua jenis bencana

66
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


13 Zona Pariwisata (Pengaturan Zonasi)
Lokasi: 1. Pengembangan kebijakan eco-tourism untuk 1. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam rencana
SWP A meliputi Blok A.1, Blok semua objek wisata yang akan dikembangkan pengembangan wisata
A.2, Blok A.3, Blok A.4, Blok 2. Penyusunan studi dampak bangkitan lalu lintas dari kawasan
sehingga dalam pengelolaan kawasan sudah
A.6, Blok A.10, Blok A.11 pariwisata (andalalin)
memperhatikan pengelolaan lingkungan
3. Penyediaan unit pengelolaan sampah dan air limbah yang
hidup yang baik dihasilkan dari kegiatan pariwisata secara mandiri
4. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata,
seperti kantor, kawasan komersil, papan informasi wisata, dsb

14 Zona Perumahan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


(Pengaturan Zonasi)
Lokasi: 1. Pembangunan zona perumahan pada lahan kendala
SWP A meliputi Blok A.1, 1. Penyediaan RTH publik untuk setiap zona perumahan
dan limit serta rawan bencana harus
2. Penyediaan area yang difungsikan sebagai lokasi mitigasi bencana di
Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4, mempertimbangkan desain arsitektur, struktur
setiap zona perumahan
Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, bangunan dan aksesibilitas
3. Penyediaan sarana dan prasarana minimal seperti unit penyediaan
Blok A.9, Blok A.10, Blok 2. Penerapan pembangunan zona perumahan dengan
tempat pengelolaan sampah, air limbah, jaringan jalan yang disertai
A.11, Blok A.12 Blok A.13 dan konstruksi serta bangunan yang menganut konsep
saluran drainase dan jalur pejalan kaki, jaringan air bersih, jaringan
Blok A.14 dan SWP B Blok green builiding (penerapan konsep bangunan hijau,
listrik dan jaringan telekomunikasi
hemat energi, dan sumberdaya pada bangunan)
B.1, Blok B.3, Blok B.4, Blok
3. Penerapan kebijakan untuk pembatasan
B.6, Blok B.7, Blok B.8, Blok
pengembangan zona perumahan pada lahan
B.9 pertanian efektif yang ada eksisting
67
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
15 Zona Sarana Pelayanan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Umum (Pengaturan Zonasi)
1. Penataan kawasan untuk sarana 1. Penyusunan dokumen lingkungan hidup untuk rencana
Lokasi: SWP A meliputi Blok A.1, Blok pembangunan sarana pelayanan umum yang berdampak pada LH
A.2, Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok
pelayanan umum yang terintegrasi
A.6, Blok A.7, BlokA.8, Blok A.9, Blok dengan kawasan disekitarnya 2. Penyediaan sumur resapan/biopori di setiap sarana pelayanan
A.10, Blok A.11, Blok A.12 Blok A.13 umum untuk pengendalian limpasan air hujan
dan Blok A.14 dan SWP B Blok B.1,
3. Peneydiaan RTH publik sebagai fungsi resapan air
Blok B.2, Blok B.3, Blok B.4, Blok B.5,
Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8, Blok B.9 4. Penyediaan lahan untuk penataan parkir

16 Zona Perdagangan dan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Jasa (Pengaturan Zonasi)
Lokasi: SWP A meliputi Blok A.1, Blok 1. Penerapan pembangunan zona 1. Pengembangan masterplan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep
A.4, Blok A.5, Blok A.7, Blok A.9, Blok perdagangan dan jasa baru dengan berkelanjutan
A.10, Blok A.12 Blok A.13 dan Blok konstruksi serta bangunan yang menganut 2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup untuk zona perdagangan dan jasa
A.14 konsep green building atau penerapan 3. Pengembangan RTH publik dan RTH privat pada setiap pengembangan zona
SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3,
konsep teknologi hijau, hemat energi dan perdagangan dan jasa
Blok B.6, Blok B.7, Blok B.9
sumber daya pada bangunan 4. Penanaman vegetasi dan pagar pembatas sebagai buffer kebisingan dengan area
sekitarnya dan fungsi resapan air dan kualitas udara
5. Pengembangan sumur resapan atau biopori untuk pengendalian limpasan air hujan
6. Penyediaan lahan untuk penataan parkir dan rambu-rambu dan pengaturan lalu
lintas di area perdagangan dan jasa
7. Penyediaan prasarana dan sarana operasional pengelolaan air limbah SPALD-
terpusat maupun SPALD Setempat serta prasarana dan sarana operasional
pengelolaan sampah secara terpadu berupa wadah sampah terpilah dan TPS/TPS 3
68
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI

Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang


17 Zona Perkantoran
(Pengaturan Zonasi)
SWP A meliputi A.3, 1. Penerapan pembangunan zona
perkantoran dengan konstruksi serta 1. Pengembangan masterplan zona perkantoran yang
Blok A.6, Blok A.7, Blok
bangunan yang menganut konsep green menganut konsep eco-office
A.10, Blok A.13 dan Blok
building atau penerapan konsep teknologi
A.14 dan SWP B Blok hijau, hemat energi dan sumber daya pada
2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup untuk zona
B.1, Blok B.6, Blok B.7, bangunan perkantoran
Blok B.9 3. Penyediaan sumur resapan atau biopori di setiap zona
perkantoran untuk pengendalian limpasan air hujan
4. Penanaman vegetasi dan pagar pembatas sebagai
buffer kebisingan dengan area sekitarnya dan fungsi
resapan ari dan kualitas udara
5. Penyediaan lahan untuk penataan parkir
6. Penyediaan rambu-rambu dan pengaturan lalu lintas
di area perkantoran
7. Penyediaan prasarana dan sarana dan operasional
pengelolaan air limbah berupa IPAL zona perkantoran
8. Peningkatan pelayanan air minum dan PDAM untuk
zona perkantoran

69
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TERIMA
KASIH
ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id

Anda mungkin juga menyukai