FGD
KLHS RDTR
WP KP IKN
KUALA SAMBOJA
03
01
PROGRESS
PENYUSUNAN KLHS
ANALISIS 6 (ENAM)
MUATAN KLHS
01
PROGRESS
PELAKSANAAN KLHS
Bagian ini menguraikan mengenai tahapan pelaksanaan KLHS, dan
tahapan pada saat ini.
01 PROSES PENYUSUNAN KLHS
4
01 OUTPUT
5
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
02
ANALISA 6 (ENAM)
MUATAN KLHS
Bagian ini menguraikan analisa 6 (enam) muatan KLHS terhadap KRP Prioritas di
WP 8 Kuala Samboja
02 HASIL KRP YANG BERPENGARUH PADA ISU PB PALING STRATEGIS
Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan
I Perwujudan Struktur Ruang
I.A Jaringan Transportasi
I.A.1 Sistem Jaringan Jalan Peningkatan dan Pemantapan Jaringan Jalan Kolektor Primer 2 (JKP-2)
a. Pembangunan Jembatan SWP A Blok A.6 dan Blok A.10
Pembangunan Jalan Kolektor Sekunder SWP A dan SWP B
a. Pembangunan Jalan Lingkar Utara SWP A dan SWP B
b. Pembangunan Jalan Lingkar Selatan SWP A dan SWP B
Pembangunan Jembatan Pada Ruas JKS SWP A dan SWP B
I.A.2 Sistem Jaringan Transportasi Laut Pembangunan Pelabuhan Pengumpul SWP A Blok A.10
I.B Jaringan Sumber Daya AIr
I.B.1 Sistem Pengendali Banjir Pembangunan dan Peningkatan handil SWP A
I.B.2 Bangunan Sumber Daya Pembangunan Pintu air dalam mengatur debit air antara Sungai dan setiap SWP A Blok A.14
handil utama
I.C Pengelolaan Air Limbah dan B3
I.C.1 Pembangunan SPAL Domestik a. Pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan permukiman SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2,
Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok
A.6, Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10,
Blok A.11, Blok A.12, Blok A. 13 dan
Blok A.14
SWP B meliputi Blok B.1, Blok B.2,
Blok B.3, Blok B.6, Blok B.7, Blok
B.8, Blok B.9
b. Pembangunan jaringan pipa rektikulasi SWP A dan SWP B
c. Pembangunan Pipa induk SWP A dan SWP B
Rencana
No Lokasi
Program Kegiatan
II.A.4 Zona Perdagangan dan Jasa a. Pembangunan Zona perdagangan dan jasa skala kota berserta SWP A Blok A.10 dan Blok A.12
infrastruktur utama dan pendukung
b. Pengembangan dan pembangunan zona perdagangan dan jasa SWP A meliputi Blok A.2, Blok A.3, Blok A.6,
skala WP berserta infrastruktur utama dan pendukung Blok A.7, SWP B Blok B.2
c. Pengembangan dan pembangunan zona perdagangan dan jasa SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.4, Blok A.5,
skala SWP berserta infrastruktur utama dan pendukung Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10, Blok A.12 Blok
A.13 dan Blok A.14
SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3, Blok B.6,
Blok B.7, Blok B.9
II.A.5 Zona Perkantoran Pengembangan dan pembangunan perkantoran berserta infrastruktur SWP A meliputi A.3, Blok A.6, Blok A.7, Blok
utama dan pendukung A.10, Blok A.13 dan Blok A.14 dan SWP B
Blok B.1, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.9
Berdasarkan hasil matriks Uji Silang antara KRP yang memiliki dampak/risiko terhadap LH dan Isu PB Paling Strategis
diputuskan 17 (Tujuh Belas) materi muatan KRP Prioritas dalam KLHS RDTR WP 8 Kuala Samboja, yaitu :
Struktur Ruang
Struktur Ruang
Limbah B3
Jaringan Jalan – Pembangunan Jembatan Pada Ruas JKS Jaringan Persampahan – Pembangunan TPST dan Penyediaan Sarana
Prasaran Penunjang
Jaringan Transportasi Laut – Pembangunan Pelabuhan Pengumpul Jaringan Drainase – Pembangunan Bangunan Tampungan (Polder)
Jaringan Sumber Daya Air – Pembangunan dan Peningkatan Handil Jaringan Prasarana Lainnya – Penyediaan Tempat Evakuasi
Jaringan Sumber Daya Air – Pembangunan Pintu Air Dalam Mengatur Debit Air
Antara Sungai dan Setiap Handil Utama
Berdasarkan hasil matriks Uji Silang antara KRP yang memiliki dampak/risiko terhadap LH dan Isu PB Paling Strategis
diputuskan 17 (Tujuh Belas) materi muatan KRP Prioritas dalam KLHS RDTR WP 8 Kuala Samboja, yaitu :
Zona Pariwisata
Zona Perkantoran
13
OVERLAY KRP PRIORITAS TERHADAP ANALISA
02 MUATAN KLHS
14
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN DAYA
02. A TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KRP
Analisis Kapasitas DDDT untuk pembangunan Terhadap KRP Prioritas
Mempertimbangkan potensi ketersediaan dan kebutuhan baik dari air maupun lahan untuk
penduduk di Kuala Samboja dengan menggunakan pendekatan neraca air, analisis daya dukung air
dan daya dukung lahan. Hasil perhitungan dengan kapasitas DDDT dioverlay dengan KRP Prioritas
kedepannya dapat dijadikan masukan ataupun pertimbangan dalam rangka potensi penyediaan
sumber daya air yang berkelanjutan.
Daya Dukung AIr Dibentuk Dari Jasa Lingkungan Penyedia Air Per Grid Dikurangi Kebutuhan
Mempertimbangkan potensi ketersediaan air dan kebutuhan air Air Per Grid
penduduk di WP Samboja dengan menggunakan pendekatan neraca air,
analisis daya dukung air dilakukan pada WP Samboja. Hasil perhitungan
dengan analisis daya dukung air dioverlay dengan KRP Prioritas
kedepannya dapat dijadikan masukan ataupun pertimbangan dalam
rangka potensi penyediaan sumber daya air yang berkelanjutan
15
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG AIR TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada daya
Pembangunan pintu air berada pada daya
dukung air yang defisit dan surplus
dukung air yang defisit dan surplus
16
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG AIR TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada daya
dukung air yang surplus seluas 79,83 Ha
17
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG LAHAN TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada daya
Pembangunan pintu air berada pada daya dukung lahan yang surplus sepanjang
dukung lahan yang surplus 17,834,88 m
Pembangunan TPST berada pada daya Pembangunan jembatan ruas RKS berada pada
dukung lahan yang defisit dan surplus daya dukung lahan yang surplus dan defisit
18
PETA OVERLAY DAYA DUKUNG LAHAN TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada daya
dukung lahan yang surplus seluas
101,93 Ha
19
PETA OVERLAY KEMAMPUAN LAHAN TERHADAP KRP
02. A STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada
Pembangunan pintu air berada pada
kemampuan lahan yang kurang
kemampuan lahan yang kurang
20
PETA OVERLAY KEMAMPUAN LAHAN TERHADAP KRP
02. A POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada
kemampuan lahan yang kurang seluas
88,64 Ha
21
ANALISIS PERKIRAAN DAMPAK DAN RISIKO
02.B LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP KRP
Analisis Perkiraan Dampak dan Risiko Lingkungan Terhadap KRP Prioritas
Analisis perkiraan dampak dan risiko lingkungan hidup terhadap KRP prioritas
merupakan analisis terhadap dampak bencana yang terjadi di Kuala Samboja. Bencana
dapat disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia. Dampak yang ditimbulkan
dari terjadinya bencana antara lain menimbulkan korban jiwa, kerugian materi,
kerusakan lingkungan dan meninggalkan dampak psikologi bagi korbannya. Maka dari
itu perlu adanya penaggulangan bencana alam agar dapat meminimalisir dampak
akibat bencana (banjir, gerakan tanah, cuaca ekstrim, kebakaran hutan dan lahan,
kekeringan).
Tinjauan KRP prioritas yang ada di WP 8 Kuala Samboja terhadap bencana yang paling
banyak terjadi antara lain bencana banjir dan bencana gelombang pasang.
22
PETA OVERLAY RAWAN BENCANA BANJIR TERHADAP
02. B KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada starus
Pembangunan pintu air berada pada status
KRB Banjir 2 sepanjang 5.431,84 m
KRB Banjir 2
23
PETA OVERLAY RAWAN BENCANA BANJIR TERHADAP
02. B KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada KRB
Banjir 2 seluas 41,09 Ha
24
PETA OVERLAY RAWAN GELOMBANG PASANG
02. B TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada starus
Pembangunan pintu air berada pada status rawan gelombang pasang tinggi sepanjang
rawan gelombang pasang tinggi 5.431,84 m
25
PETA OVERLAY RAWAN GELOMBANG PASANG
02. B TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada rawan
gelombang pasang tinggi seluas
41,09 Ha
26
ANALISIS KINERJA LAYANAN ATAU JASA LINGKUNGAN
02.C TERHADAP KRP
Analisis Kinerja Layanan atau Jasa Lingkungan Terhadap KRP Prioritas
Kinerja layanan atau jasa lingkungan yang prioritas dilihat dan ditinjau berdasarkan kondisi dan
karakteristik jasa lingkungan yang ada perlu dilihat dari pengembangan kawasan Kuala Samboja.
Jenis jasa lingkungan yang dianalisa pada kajian ini antara lain lingkungan penyedia air, penyedia
pangan, pengaturan tata aliran air dan banjir, pengaturan pemeliharaan kualitas udara,
pengaturan pemurnian air, budaya tempat tinggal dan ruang hidup.
• Jasa Lingkungan Penyediaan Air Bersih -> Penyediaan air dari • Jasa Lingkungan Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara ->
tanah (termasuk kapasitas penyimpanannya),penyediaan air dari Kapasitas mengatur sistem kimia udara
sumber permukaan
• Jasa Lingkungan Pengaturan Pemurnian Air -> Kapasitas badan air
• Jasa Lingkungan Penyediaan Pangan -> Hasil laut, pangan dari dalam mengencerkan, mengurai dan menyerap pencemar
hutan (tanaman dan hewan), hasil pertanian & perkebunan untuk
pangan, hasil peternakan • Jasa Lingkungan Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup -> Ruang
untuk tinggal dan hidup sejahtera, jangkar “kampung halaman” yang
• Jasa Lingkungan Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir -> Siklus punya nilai sentimental
hidrologi, serta infrastruktur alam untuk penyimpanan air,
pengendalian banjir, dan pemeliharaan air
27
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN AIR
02. C BERSIH TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling penyedia
Pembangunan pintu air berada pada jasling
air bersih rendah sepanjang 14.610,42 m
penyedia air bersih sedang
28
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN AIR
02. C BERSIH TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada jasling
penyedia air bersih rendah seluas
122,66 Ha
29
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN
02. C PANGAN TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling penyedia
Pembangunan pintu air berada pada jasling
pangan sedang sepanjang 13.077,42 m
penyedia pangan sedang
30
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENYEDIAAN
02. C PANGAN TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada jasling
penyedia pangan sedang seluas
79,23 Ha
31
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN TATA ALIRAN
02. C AIR DAN BANJIR TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling
Pembangunan pintu air berada pada jasling pengaturan tata aliran air dan banjir rendah
pengaturan tata aliran air dan banjir rendah sepanjang 11.886,84 m
32
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN TATA ALIRAN
02. C AIR DAN BANJIR TERHADAP KRP POLA RUANG
33
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMELIHARAAN
02. C KUALITAS UDARA TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan pintu air berada pada jasling Pembangunan jembatan berada jasling
pengaturan pemeliharaan kualitas udara pengaturan pemeliharaan kualitas udara sedang
sedang sepanjang 11.356,46 m
34
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMELIHARAAN
02. C KUALITAS UDARA TERHADAP KRP POLA RUANG
35
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMURNIAN
02. C AIR TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada jasling
Pembangunan pintu air berada pada jasling pengaturan pemurnian air sedang sepanjang
pengaturan pemurnian air sedang 14.188,81 m
36
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN PENGATURAN PEMURNIAN
02. C AIR TERHADAP KRP POLA RUANG
37
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN BUDAYA TEMPAT TINGGAL
02. C DAN RUANG HIDUP TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan pintu air berada pada jasling Pembangunan jembatan berada jasling budaya
budaya tempat tinggal dan ruang hidup tempat tinggal dan ruang hidup sedang
sedang sepanjang 13.077,42 m
38
PETA OVERLAY JASA LINGKUNGAN BUDAYA TEMPAT TINGGAL
02. C DAN RUANG HIDUP TERHADAP KRP POLA RUANG
39
02.D ANALISIS EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA
ALAM TERHADAP KRP
Analisis Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya AlamTerhadap KRP Prioritas
Analisis efisiensi sumberdaya alam merupakan upaya memanfaatkan sumber daya alam agar tetap terjaga kelestariannya,
dalam analisis efisiensi dikaitkan dengan dampak alih fungsi lahan kemudian dijelaskan dampak negatifnya apabila sumber
daya alam tereksploitasi. Jenis sumber daya alam yang dianalisa antara lain dari keberadaan hutan mangrove.
40
PETA OVERLAY EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER
02. D DAYA ALAM TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada efisiensi
Pembangunan pintu air berada pada efisiensi pemanfaatan sumber daya alam sedang
pemanfaatan sumber daya alam sedang sepanjang 13.077,42 m
41
PETA OVERLAY EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBER
02. D DAYA ALAM TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada efisiensi
pemanfaatan sumber daya alam
sedang seluas 79,23 Ha
42
02.E ANALISIS TINGKAT KERENTANAN DAN KAPASITAS
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KRP
Analisis Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi Perubahan Iklim Terhadap KRP Prioritas
Analisis tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi perubahan iklim melihat dari iklim yang selalu berubah menurut ruang dan waktu.
Dalam skala waktu perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian, musiman, tahunan. Selain perubahan
yang berpola siklus, aktifitas manusia juga menyebabkan pola iklim berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun
skala lokal. Perubahan iklim akan membawa pengaruh pada intensitas dampak dan sangat tergantung pada tingkat penyimpangannya
termasuk di Kuala Samboja. Analisis terhadap risiko perubahan iklim (SIDIK), indeks kekeringan dan banjir serta terhadap Indonesia’s
FOLU Net Sink (Kepmen LHK NO 168/2022)
43
PETA OVERLAY RISIKO PERUBAHAN IKLIM (SIDIK)
02. E TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada risiko
Pembangunan pintu air berada pada risiko perubahan iklim cukup rentan sepanjang
perubahan iklim cukup rentan 22.517,04 m
Pembangunan dan peningkatan handil Penyediaan tempat evakuasi berada pada risiko
berada pada risiko perubahan iklim cukup perubahan iklim cukup rentan
rentan
44
PETA OVERLAY RISIKO PERUBAHAN IKLIM (SIDIK)
02. E TERHADAP KRP POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada risiko
perubahan iklim cukup rentan seluas
122,95 Ha
45
PETA OVERLAY RAWAN KEKERINGAN TERHADAP KRP
02. B STRUKTUR RUANG
Pembangunan jembatan berada pada kondisi
Pembangunan pintu air berada pada kondisi rawan kekeringan sedang sepanjang
rawan kekeringan sedang 20.510,53 m
46
PETA OVERLAY RAWAN KEKERINGAN TERHADAP KRP
02. B POLA RUANG
Zona pariwisata berada pada kondisi
rawan kekeringan sedang seluas
112,51 Ha
47
02.F ANALISIS TINGKAT KETAHANAN DAN POTENSI
KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP KRP
Analisis Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati Terhadap KRP Prioritas
Analisis tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati berkaitan dengan alih fungsi lahan dengan
menurunnya keanekaragaman hayati karena habitat alam hilang. Flora dan fauna yang ada didalamnya akan
menjadi terganggu ekosistemnya akibat kegiatan pembangunan manusia sehingga perlu adanya perlindungan
terhadap potensi keanekaragaman hayati. Analisis terhadap keberadaan hutan mangrove, sempadan sungai dan
sempadan pantai serta terhadap Nilai Kawasan Berkonservasi Tinggi (KBKT) pada skala bentang lahan di Provinsi
Kalimantan Timur
48
PETA OVERLAY KETAHANAN DAN POTENSI KEANEKARAGAMAN
02. F HAYATI TERHADAP KRP STRUKTUR RUANG
Pembangunan pintu air berada pada Pembangunan jembatan berada pada ketahanan
ketahanan dan potensi keanekaragaman dan potensi keanekaragaman hayati sedang
hayati sedang sepanjang 13.077,42 m
49
PETA OVERLAY KETAHANAN DAN POTENSI
02. F KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP KRP POLA RUANG
50
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
03
ALTERNATIF DAN
REKOMENDASI
Bagian ini menguraikan alternatif/mitigasi perbaikan serta
rekomendasi terhadap KRP prioritas di WP 8 Kuala Samboja
03 PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP
Perumusan Alternatif/
usulan kebijakan, rencana, dan/atau
Kajian Muatan
Rekomendasi
KRP Prioritas program
Analisa 6 Muatan Berdampak
KLHS
Pada LH Menunda, memperbaiki urutan atau waktu,
atau mengubah prioritas pelaksanaan
kebijakan, rencana, dan/atau program
52
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
B C C D D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
1 Jaringan Jalan Kolektor Memerlukan studi Mengarahkan Menyediakan Meminimalisir Meminimalisir Melakukan
penyesuaian ukuran, skala
Primer 2 (JKP-2) – kelayakan lokasi dan pembangunan buffer berupa potensi dampak sosialisasi
dan lokasi yang lebih
Pembangunan Jembatan dampak bangkitan lalu jembatan pada vegetasi atau penyebaran debu peningkatan kegiatan untuk memenuhi pertimbangan
lintas disekitarnya kondisi yang pagar sebagai (TSP) ke intensitas mencegah pembangunan berkelanjutan
memiliki daya pembatas lingkungan sekitar kebisingan keresahan
dukung tanah kegiatan di pada saat dan getaran masyarakat B: Perubahan atau
yang tinggi dan sekitar konstruksi pada saat akibat penyesuaian proses,
layak secara konstruksi konstruksi peningkatan metode, dan adaptasi
struktur tanah jembatan jembatan debu pada saat terhadap perkembangan
melalui uji konstruksi ilmu pengetahuan dan
laboratorium jembatan teknologi yang lebih
2 Jaringan Jalan Kolektor A A B B D D memenuhi pertimbangan
Sekunder – Pembangunan jalan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Melakukan Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan Jalan lingkar utara sebaiknya jalan tidak jalan perlu jalan perlu disertai penanganan jalan disertai
Lingkar Utara diarahkan pada kondisi berada di melakukan dengan dokumen terhadap air dengan buffer C: Pemberian arahan atau
rambu-rambu untuk
yang memiliki daya kawasan rawan kajian khusus lingkungan dan limpasan dan sebagai
mempertahankan atau
dukung tanah yang baik bencana banjir terkait studi andalalin sebagai drainase jalan pembatas pada
meningkatkan fungsi
dan layak secara dan gerakan kelayakan lokasi kontrol yang baik dari kegiatan
ekosistem
struktur tanah melalui tanah dan bangkitan pengelolaan jalan dengan disekitarnya
uji laboratorium lalu lintas kondisi lingkungan drainase jalan D: Pemberian arahan atau
disekitarnya hidup disekitarnya rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup
53
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
A A B B D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
3 Jaringan Jalan Kolektor Pembangunan jalan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Melakukan Pembangunan
penyesuaian ukuran, skala
Sekunder – lingkar utara sebaiknya jalan tidak jalan perlu jalan perlu disertai penanganan jalan disertai
dan lokasi yang lebih
Pembangunan Jalan diarahkan pada kondisi berada di melakukan dengan dokumen terhadap air dengan buffer memenuhi pertimbangan
Lingkar Selatan yang memiliki daya kawasan rawan kajian khusus lingkungan dan limpasan dan sebagai pembangunan berkelanjutan
dukung tanah yang baik bencana banjir terkait studi andalalin sebagai drainase jalan pembatas pada
dan layak secara dan gerakan kelayakan lokasi kontrol yang baik dari kegiatan B: Perubahan atau
struktur tanah melalui tanah dan bangkitan pengelolaan jalan dengan disekitarnya penyesuaian proses,
uji laboratorium lalu lintas kondisi lingkungan drainase jalan metode, dan adaptasi
disekitarnya hidup disekitarnya terhadap perkembangan
4 Jaringan Jalan – B C C D D D ilmu pengetahuan dan
Pembangunan Jembatan Memerlukan studi Mengarahkan Menyediakan Meminimalisir Meminimalisir Melakukan teknologi yang lebih
Pada Ruas JKS kelayakan lokasi dan pembangunan buffer berupa potensi dampak sosialisasi memenuhi pertimbangan
dampak bangkitan lalu jembatan pada vegetasi atau penyebaran debu peningkatan kegiatan untuk Pembangunan Berkelanjutan
lintas disekitarnya kondisi yang pagar sebagai (TSP) ke intensitas mencegah
memiliki daya pembatas lingkungan sekitar kebisingan keresahan C: Pemberian arahan atau
dukung tanah kegiatan di pada saat dan getaran masyarakat rambu-rambu untuk
mempertahankan atau
yang tinggi dan sekitar konstruksi pada saat akibat
meningkatkan fungsi
layak secara konstruksi konstruksi peningkatan
ekosistem
struktur tanah jembatan jembatan debu pada saat
melalui uji konstruksi D: Pemberian arahan atau
laboratorium jembatan rambu-rambu mitigasi
dampak dan risiko
Lingkungan Hidup
54
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
N Muatan KRP Alternatif/Mitigasi Perbaikan
A C D D Klasifikasi:
o Berpengaruh
A: Perubahan atau
5 Jaringan Transportasi Mengarahkan Membatasi rasio Menyediakan Melakukan
penyesuaian ukuran, skala
Laut – Pembangunan pembangunan tutupan lahan unit pengelolaan pengelolaan
dan lokasi yang lebih
Pelabuhan Pengumpul pelabuhan pengumpul sehingga tetap sampah dan air drainase kawasan memenuhi pertimbangan
pada lahan yang memiliki fungsi limbah domestik untuk mencegah pembangunan berkelanjutan
memiliki daya resapan air yang dihasilkan banjir
kemampuan lahan berupa kawasan dari kegiatan di B: Perubahan atau
tinggi atau dengan RTH pelabuhan penyesuaian proses,
rekayasa teknik pengumpul metode, dan adaptasi
konstruksi terhadap perkembangan
6 Jaringan Sumber Daya B ilmu pengetahuan dan
AIr – Pembangunan dan Penelitian untuk teknologi yang lebih
Peningkatan Handil dampak pengaturan memenuhi pertimbangan
hidrologi air dalam Pembangunan Berkelanjutan
pencegahan kejadian
banjir/banjir C: Pemberian arahan atau
rob/genangan rambu-rambu untuk
mempertahankan atau
7 Jaringan Sumber Daya B meningkatkan fungsi
Air – Pembangunan Penelitian untuk ekosistem
Pintu Air Dalam dampak pengaturan
Mengatur Debit Air hidrologi air dalam D: Pemberian arahan atau
Antara Sungai dan Setiap pencegahan kejadian rambu-rambu mitigasi
Handil Utama banjir/banjir dampak dan risiko
rob/genangan Lingkungan Hidup
55
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B B D D Klasifikasi:
8 Jaringan Pengelolaan Air Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Melakukan kajian studi Memperhatikan A: Perubahan atau
Limbah dan B3 – tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari kelayakan teknologi kondisi sosial penyesuaian ukuran, skala
Pembangunan SPAL pada lokasi kawasan sekitar pengembangan SPAL masyarakat dan lokasi yang lebih
Domestik pembangunan SPAL pembangunan SPALD domestik agar tidak yang terkena memenuhi pertimbangan
domestik agar dampak agar dapat mencemari lingkungan dampak pembangunan berkelanjutan
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai pembangunan
dapat dicegah RTH SPAL domestik B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
9 Jaringan Pengelolaan Air B B D D metode, dan adaptasi
Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Melakukan kajian studi Memperhatikan terhadap perkembangan
Limbah dan B3 –
ilmu pengetahuan dan
Pengembangan tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari kelayakan teknologi kondisi sosial
teknologi yang lebih
pengelolaan limbah B3 pada lokasi kawasan sekitar pengembangan SPAL masyarakat
memenuhi pertimbangan
pembangunan SPAL pembangunan SPALD domestik agar tidak yang terkena Pembangunan Berkelanjutan
domestik agar dampak agar dapat mencemari lingkungan dampak
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai pembangunan C: Pemberian arahan atau
dapat dicegah RTH SPAL domestik rambu-rambu untuk
10 Jaringan Persampahan – B B C D D mempertahankan atau
Pembangunan TPST dan Memperhatikan kondisi Membatasi rasio Pemanfaatan sampah Melakukan Memperhatikan meningkatkan fungsi
penyediaan sarana tutupan lahan eksisting tutupan lahan dari menjadi pupuk kompos kajian studi kondisi sosial ekosistem
prasarana penunjang pada lokasi kawasan sekitar atau composting kelayakan masyarakat yang
pembangunan SPAL pembangunan SPALD teknologi terkena dampak D: Pemberian arahan atau
domestik agar dampak agar dapat pengembangan pembangunan rambu-rambu mitigasi
lingkungan dan sosial difungsikan sebagai SPAL domestik SPAL domestik dampak dan risiko
dapat dicegah RTH agar tidak Lingkungan Hidup
mencemari
lingkungan
56
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B Klasifikasi:
11 Jaringan Drainase – Penelitian untuk dampak A: Perubahan atau
pembangunan bangunan pengaturan hidrologi air penyesuaian ukuran, skala
tampungan (polder) dalam pencegahan dan lokasi yang lebih
kejadian banjir/banjir memenuhi pertimbangan
rob/genangan pembangunan berkelanjutan
B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
12 Jaringan Prasarana Lainnya B C C D D
metode, dan adaptasi
– Penyediaan Tempat Memerlukan penyusunan Menyediakan RTH di Membatasi rasio Menyediakan Memerlukan
terhadap perkembangan
Evakuasi kajian studi kelayakan kawasan jalur tutupan lahan prasarana dan sarana penyusunan
ilmu pengetahuan dan
untuk melihat kelayakan evakuasi bencana sehingga tetap pendukung kajian studi teknologi yang lebih
lahan perencanaan lokasi dan/atau buffer zone berfungsi untuk pengelolaan sampah kelayakan memenuhi pertimbangan
evakuasi bencana sesuai dengan kawasan hijau untuk (TPS), IPAL dan untuk melihat Pembangunan Berkelanjutan
ketentuan yang resapan air drainase di lingkungan kelayakan
berlaku jalur evakuasi bencana lahan C: Pemberian arahan atau
perencanaan rambu-rambu untuk
lokasi mempertahankan atau
evakuasi meningkatkan fungsi
bencana ekosistem
57
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
B C C D Klasifikasi:
13 Zona Pariwisata Melakukan studi Membatasi rasio Menyediakan RTH Menyediakan unit A: Perubahan atau
kelayakan lokasi wisata tutupan lahan (ruang terbuka hijau) pengolahan air penyesuaian ukuran, skala
yang berada pada sehingga tetap di sekitar zona limbah kawasan, dan lokasi yang lebih
kawasan rawan bencana berfungsi untuk pariwisata pengelolaan memenuhi pertimbangan
dan penyusunan kawasan lindung bagi sampah dan pembangunan berkelanjutan
dokumen lingkungan lingkungan di saluran drainase di
hidup sekitarnya zona pariwisata B: Perubahan atau
penyesuaian proses,
14 Zona Perumahan A A C D D metode, dan adaptasi
Mengarahkan Mengendalikan dan Menyediakan dan Melakukan Mengembangkan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan
pembangunan zona mengawasi mengembangkan RTH pembangunan dan kolan retensi dan
teknologi yang lebih
perumahan pada lokasi pembangunan publik dan RTH privat pengembangan sumur-sumur
memenuhi pertimbangan
lahan yang potensial perumahan pada zona perumahan resapan pada zona Pembangunan Berkelanjutan
lokasi lahan yang berwawasan perumahan yang
kendala dan limit lingkungan dari terletak di lokasi C: Pemberian arahan atau
serta termasuk pada material yang rawan bencana rambu-rambu untuk
lokasi rawan bencana. ramah lingkungan banjir/ genangan mempertahankan atau
Jika berada pada meningkatkan fungsi
lokasi tersebut maka ekosistem
perlu adanya
rekayasa teknologi D: Pemberian arahan atau
struktur bangunan rambu-rambu mitigasi
yang adaptif terhadap dampak dan risiko
bencana Lingkungan Hidup
58
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh
A D D Klasifikasi:
15 Zona Sarana Pelayanan Mengendalikan dan Melakukan Mengembangkan A: Perubahan atau
Umum mengawasi zona sarana pembangunan dan kolam retensi dan penyesuaian ukuran, skala
pelayanan umum pada pengembangan sarana sumur-sumur resapan dan lokasi yang lebih
lokasi lahan yang pelayanan umum pada kawasan sarana memenuhi pertimbangan
termasuk pada lokasi berwawasan pelayanan umum pembangunan berkelanjutan
rawan bencana. Jika lingkungan dari yang terletak di lokasi
berada pada lokasi material yang ramah rawan bencana banjir B: Perubahan atau
tersebut maka perlu lingkungan penyesuaian proses,
adanya rekayasa metode, dan adaptasi
terhadap perkembangan
teknologi struktur
ilmu pengetahuan dan
bangunan yang adaptif
teknologi yang lebih
terhadap bencana memenuhi pertimbangan
16 Zona Perdagangan dan Jasa B B B D D Pembangunan Berkelanjutan
Membatasi Membatasi rasio Menyediakan studi Menyediakan Menyediakan
pengembangan zona tutupan lahan rekayasa lalu lintas lahan parkir untuk prasarana dan C: Pemberian arahan atau
perdagangan dan jasa sehingga tetap dari bangkitan lalu kawasan komersial sarana rambu-rambu untuk
pada kawasan pertanian memiliki fungsi lintas yang akan perdagangan dan pengelolaan air mempertahankan atau
dan pangan lainnya di resapan air berupa terjadi di sekitar zona jasa limbah domestik meningkatkan fungsi
lokasi tersebut kawasan RTH di zona perdagangan dan jasa (IPAL), ekosistem
perdagangan dan jasa persampahan
tersebut (TPS) dan D: Pemberian arahan atau
drainase yang rambu-rambu mitigasi
terpadu dengan dampak dan risiko
sistem kota Lingkungan Hidup
59
03.A PERUMUSAN ALTERNATIF/MITIGASI PERBAIKAN
Alternatif/Mitigasi Perbaikan
No Muatan KRP Berpengaruh Klasifikasi:
A B C C D D
17 Zona Perkantoran Membatasi rasio Membatasi Menyediakan Menyediakan Menyediakan Menyediakan A: Perubahan atau
tutupan lahan pengembangan RTH dan RTB di lahan parkir di prasarana dan lokasi tempat penyesuaian ukuran, skala
sehingga tetap zona sekitar zona zona sarana berkumpul dan lokasi yang lebih
memenuhi pertimbangan
memiliki fungsi perkantoran perkantoran perkantoran pengelolaan air sebagai lokasi
pembangunan berkelanjutan
resapan air pemerintah tersebut untuk agar tidak limbah domestik mitigasi
pada kawasan menjaga menggunakan (IPAL), bencana B: Perubahan atau
pertanian dan resapan air dan badan jalan persampahan penyesuaian proses,
pangan lainnya menambah (TPS) dan metode, dan adaptasi
di lokasi estetika saluran drainase terhadap perkembangan
tersebut lingkungan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang lebih
memenuhi pertimbangan
Pembangunan Berkelanjutan
60
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
1 Jaringan Jalan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Kolektor Primer 2
(Pengaturan Zonasi)
(JKP-2) –
Pembangunan 1. Pengembangan kegiatan green contruction 1. Penyusunan kajian studi kelayakan teknis pembangunan jembatan
Jembatan untuk pembangunan jembatan 2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam pembangunan
jembatan
Lokasi: 3. Pengaturan jadwal kendaraan dan rambu-rambu lalu lintas pada
SWP A Blok A.6 dan Blok saat konstruksi
A.10 4. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah cair dan
limbah padat yang dihasilkan oleh pekerja pada saat konstruksi
5. Peningkatan kualitas jembatan agar bisa dilewati oleh kendaraan
bermuatan besar
61
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
62
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
5 Jaringan Transportasi Laut – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Pembangunan Pelabuhan (Pengaturan Zonasi)
Pengumpul 1. Penerapan kebijakan eco-port untuk 1. Penyusunan dokumen lingkungan hidup dalam
rencana pelabuhan pengumpul pembangunan pelabuhan pengumpul
Lokasi:
SWP A Blok A.10 2. Penerapan pengembangan sistem pengelolaan
sampah skala kawasan secara terpadu dengan
prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan pengelolaan
air limbah secara terpadu (IPAL) agar tidak
mencemari lingkungan
3. Menerapkan pengelolaan drainase kawasan secara
mandiri
63
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
8 Jaringan Pengelolaan Air Limbah Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
dan B3 – Pembangunan SPAL (Pengaturan Zonasi)
Domestik
1. Penataan kawasan untuk area
Lokasi: 1. Penyusunan studi kelayakan lahan dan DED untuk
pengelolaan limbah terpadu
SWP A meliputi Blok A.1, lokasi SPAL domestik
Blok A.2, Blok A.3, Blok A.4, 2. Pengembangan kajian teknis dan teknologi
Blok A.5, Blok A.6, Blok A.7, pengolahan air limbah domestik dengan prinsip
Blok A.9, Blok A.10, Blok 3R air
A.11, Blok A.12, Blok A. 13
dan Blok A.14
SWP B meliputi Blok B.1,
Blok B.2, Blok B.3, Blok B.6,
Blok B.7, Blok B.8, Blok B.9
64
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
10 Jaringan Persampahan –
Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Pembangunan TPST dan penyediaan
sarana prasarana penunjang (Pengaturan Zonasi)
Lokasi: 1. Penataan kawasan untuk area 1. Penyusunan kajian studi kelayakan untuk
SWP A meliputi Blok A.1, Blok A.2, pengelolaan limbah terpadu pengembangan teknologi pengelolaan sampah
Blok A.3, Blok A.4, Blok A.5, Blok A.6, (RDF/Maggot/Pirolisis/dll)
Blok A.7, Blok A.9, Blok A.10, Blok
2. Penyusunan DED TPST
A.11, Blok A.12, Blok A. 13 dan Blok
3. Penyusunan dokumen lingkungan untuk rencana
A.14
SWP B meliputi Blok B.1, Blok B.2, pembangunan TPST
Blok B.3, Blok B.6, Blok B.7, Blok B.8,
Blok B.9
65
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
12 Jaringan Prasarana Lainnya – Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Penyediaan Tempat Evakuasi (Pengaturan Zonasi)
SWP A Blok A.3, Blok A.10 dan Blok A.12 1. Penempatan lokasi tempat evakuasi 1. Sosialisasi jalur evakuasi bencana
SWP A Blok A.2, Blok A.13 bencana untuk kawasan dengan
SWP B Blok B.7
2. Penambahan rambu-rambu mitigasi bencana dan
risiko bencana sedang-sangat tinggi arah menuju lokasi tempat evakuasi bencana
untuk semua jenis bencana
66
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
16 Zona Perdagangan dan Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan Pengendalian Struktur Ruang
Jasa (Pengaturan Zonasi)
Lokasi: SWP A meliputi Blok A.1, Blok 1. Penerapan pembangunan zona 1. Pengembangan masterplan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep
A.4, Blok A.5, Blok A.7, Blok A.9, Blok perdagangan dan jasa baru dengan berkelanjutan
A.10, Blok A.12 Blok A.13 dan Blok konstruksi serta bangunan yang menganut 2. Penyusunan dokumen lingkungan hidup untuk zona perdagangan dan jasa
A.14 konsep green building atau penerapan 3. Pengembangan RTH publik dan RTH privat pada setiap pengembangan zona
SWP B Blok B.1, Blok B.2, Blok B.3,
konsep teknologi hijau, hemat energi dan perdagangan dan jasa
Blok B.6, Blok B.7, Blok B.9
sumber daya pada bangunan 4. Penanaman vegetasi dan pagar pembatas sebagai buffer kebisingan dengan area
sekitarnya dan fungsi resapan air dan kualitas udara
5. Pengembangan sumur resapan atau biopori untuk pengendalian limpasan air hujan
6. Penyediaan lahan untuk penataan parkir dan rambu-rambu dan pengaturan lalu
lintas di area perdagangan dan jasa
7. Penyediaan prasarana dan sarana operasional pengelolaan air limbah SPALD-
terpusat maupun SPALD Setempat serta prasarana dan sarana operasional
pengelolaan sampah secara terpadu berupa wadah sampah terpilah dan TPS/TPS 3
68
03.B PERUMUSAN REKOMENDASI
69
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TERIMA
KASIH
ikn.go.id @Ditjen Tata Ruang tataruang.atrbpn.go.id