Anda di halaman 1dari 18

Implementasi Redesain Sistem

Perencanaan dan Penganggaran


(RSPP) Bagian 1

E-Learning
Implementasi Redesain
Sistem Perencanaan dan
Penganggaran (RSPP)
Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
POKOK BAHASAN

Logical Framework

Penjabaran RPJM, RKP dan RKA-K/L

2
UU 17 TAHUN 2003

UU 25 TAHUN 2004
Dasar Hukum

PP 90 TAHUN 2010

PP 17 TAHUN 2017

PMK 208/PMK.02/2019

SEB Kementerian Keuangan dengan Kementerian PPN/Bappenas No. S-


122/MK.2/2020 , B-517/M.PPN/D.8/PPN.04.03/2020

Peraturan Direktur Jenderal Anggara Nomor Per-5/Ag/2020 Tentang Petunjuk


Teknis Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
3
Perencanaan dan Penganggaran

Perencanaan adalah suatu proses untuk


menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia
Pasal 1 UU SPPN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,


selanjutnya disebut APBN, adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Pasal 1 UU KN
4
Proses Perencanaan dan Penganggaran
(Nasional & K/L) PERENCANAAN PENGANGGARAN

Dipedomani
RPJP
Nasional Prioritas
Nasional

Dipedomani
Nasional
Dijabarkan
RPJM Dijabarkan Dipedomani APBN
Visi Misi
RKP RAPBN
Presiden Nasional
Dipedomani Diacu
K/L
DIPA
Renstra Renja RKA
K/L K/L K/L
Dipedomani

Kegiatan
Renstra Unggulan Laporan:
Unit • Kinerja Pembangunan
Organisasi • Kinerja Anggaran
• Kinerja Organisasi
• Laporan Keuangan

Sesuai Permen Bappenas Nomor 5 Tahun 2014


Penyelarasan Perencanaan dan
Penganggaran
Permasalahan Perencanaan dan
Penganggaran

Fungsi Anggaran yang


perencanaan yang berorientasi pada
tidak terkait input, bukan
secara langsung output atau
dengan outcomes
penganggaran

Fungsi financial
management yang
Duplikasi (Dalam Ketidakjelasan tidak terpadu, dan
Penganggaran kebijakan prioritas fungsi operasional
dan Pelaksanaan) yang ditetapkan yang belum optimal
oleh pemerintah (let the managers
manage)
KONSEP PENYUSUNAN INFORMASI KINERJA
DALAM KERANGKA LOGIC MODEL
sumber daya manusia dan keuangan serta input lainnya yg
diperlukan untuk mendukung program seperti kemitraan.
Sumber daya Informasi tentang kebutuhan pelanggan adalah sumber daya
penting untuk program ini.

Kegiatan semua langkah tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan


output program.
produk, barang, dan layanan yang diberikan kepada pelanggan langsung
atau peserta program. Misal, laporan yg dihasilkan penelitian dan
Output pengembang teknologi sebagai akibat dari Kegiatan penelitian dapat
dianggap sebagai hasil kegiatan.
Menempatkan pelanggan, pengguna, atau penerima suatu produk atau
layanan, secara eksplisit dalam rantai logika membantu pemangku
Pe l a n g g a n kepentingan untuk menjelaskan apa yang mengarah pada kelompok
populasi apa dan apa program untuk melayaninya.
• Hasil (outcome)— perubahan atau manfaat yang dihasilkan
dari kegiatan dan output. Program biasanya memiliki
banyak hasil yg berurutan:
H a s i l J a n g ka Pe n d e k
• perubahannya atau manfaat yang paling erat dengan atau "disebabkan" oleh
o u t p u t p r o g r a m . M i s a l Pr o g r a m Pe l a t i h a n G u r u . K a r e n a i k u t p a r t i s i p a s i
dalam pelatihan, guru belajar keterampilan dan pengetahuan baru tentang
teknik manajemen ruang kelas;
H a s i l A n t a ra
• H a s i l j a n g k a p a n j a n g ( d a m p a k p r o g r a m ) m e l a l u i h a s i l a n t a r a . M i s a l Pr o g r a m
Pe l a t i h a n G u r u . D e n g a n m e r a p k a n k e t e r a m p i l a n b a r u s e c a r a t e p a t , g u r u
mampu mengajar di ruang kelas dengan lebih baik;
H a s i l J a n g ka Pa n j a n g
• M i s a l Pr o g r a m Pe l a t i h a n G u r u . S i s w a ( y a n g d i j a r o l e h g u r u y a n g
berketrampilan dan berpengetahuan baru) menghasilkan peningkatan
pembelajarannya. Inilah dampak jangka panjang yang dirancang untuk
d i c a p a i o l e h Pr o g r a m Pe l a t i h a n G u r u ) .
Tahap 1: Mengumpulkan Informasi Yang Relevan
Pe n g um p ula n i nf o r masi ya n g r e le v a n a t a s p r o g r a m d a r i b e r b a ga i s u m b e r:
do kum e ntas i p r o g ram, s erta wa wa nca ra deng a n pem a ng ku kepenti nga n
u t a m a i nte r na l / ek st er n al ;

In f o r m asi b e r up a : r e n c a n a s t r a t e gi s , r e n c a n a k i n e r ja t a h u n a n , e v a lu a si
p r o g r am s e b e lumn ya , u n d a n g - u n da ng d a n p e r a t u r an t e r k a i t , d a n h a s i l
wa wa nc ar a ya n g d i t a r ge t ka n s e b e lu m lo g i c m o d e l d i b a n g un .

Me la k uka n ti nja uan li t e r a t u r:

• mendapatkan wawasan apa yang telah dilakukan orang lain untuk menyelesaikan
masalah serupa masalah;
• faktor-faktor kontekstual utama untuk dipertimbangkan dalam merancang dan
mengimplementasikan program;
• m e n y a j i k a n b u k t i k u a t b a h w a p r o g r a m Pe n d e k a t a n y a n g d i p i l i h b e n a r
Tahap 2 — Menggambarkan Masalah Yang Akan
Dipecahkan Oleh Program Dan Konteksnya
Pr o g r a m h a r u s d i d a s a r k a n p e m a h a m a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g m e n d o r o n g p e r l u n y a p r o g r a m :

•siapa yang terlibat,


•faktor apa yang “menyebabkan” masalah. Inilah faktor -faktor yang dimiliki program tersebut akan
membahas untuk mencapai tujuan jangka panjang untuk menyelesaikan masalah .

Ta n t a n g a n t e r b e s a r → m e n g g a m b a r k a n d i m a n a p r o g r a m m e r e k a b e r a k h i r d a n y a n g l a i n
mulai.

Pa d a s a a t m e r u m u s k a n m a s a l a h , m e m e r i k s a k o n d i s i e k s t e r n a l d i m a n a s u a t u p r o g r a m
d i l a k s a n a k a n d a n b a g a i m a n a k o n d i s i t e r s e b u t m e m p e n g a r u h i h a s i l . Pe n j e l a s a n t s b
membantu memperjelas peluang program dan asumsi di mana ekspektasi kinerja
ditetapkan.

semua faktor yang tidak berada di bawah kendali program masuk ke dalam konteks dan
mungkin memiliki dampak negatif pada keberhasilan jangka panjang program. Ini
diselesaikan juga (ex, melalui kerjasama).
Tahap 3 — Mendefinisikan Elemen-elemen
Model Dalam Sebuah Tabel
Mengelompokkan informasi terkumpul dalam sebuah tabel;

memeriksa informasi dan menandainya sebagai: sumber daya, aktivitas, output, hasil
jangka pendek, hasil antara, hasil jangka panjang, atau faktor eksternal.

Semua elemen kunci telah diidentifikasi:

•→ m e m b a c a d a r i k i r i k e k a n a n a t a u a t a s k e b a w a h
•→ a d a u r u t a n y a n g j e l a s d a r i s a t u k o t a k k e b e r i k u t n y a .

Beberapa Pertanyaan penting dalam tahap ini:

•" B a g a i m a n a k i t a s a m p a i d i s i n i ?
•" J i k a k i t a m e m i l i h h a s i l j a n g k a p e n d e k t e r t e n t u , a p a k a h a d a k e l u a r a n y a n g m e n g a r a h k e h a s i l t s b ? "
•" M e n g a p a k i t a b e r t u j u a n u n t u k h a s i l i t u ? "
•J i k a t i d a k d a p a t m e n j a w a b p e r t a n y a a n " b a g a i m a n a " a t a u " M e n g a p a " , e l e m e n p e r l u d i t a m b a h k a n a t a u
diklarifikasi dengan menambahkan lebih detail.
•P e r t a n y a a n “ s i a p a ” b e r m a n f a a t u n t u k t a h u s i a p a y a n g m e l a k u k a n t i n d a k a n d a n s e l a n j u t n y a b e r t a n y a
"apa lagi?"
•P r o s e s b e r t a n y a " b a g a i m a n a " d a n " m e n g a p a " k a d a n g - k a d a n g d i s e b u t p e m e t a a n m a j u d a n m u n d u r .
Tahap 4 — Menggambar Logic Model
Logic Model ini menunjukkan hubungan beberapa elemen program dalam pola "Z“ (1 set kegiatan
dan hasil mengarah ke yang lain).

Baris dibuat sesuai aktivitas atau pengelompokan aktivitas.

Secara urutan kasar untuk kegiatan, baris mencerminkan urutan membaca dari atas ke bawah
diagram.

Apabila pencapaian program bertahap (Figure 2.1) → aplikasi pernyataan if-then. Hasil satu kegiatan berfungsi
sebagai sumber daya untuk rantai kegiatan lain: panah ditarik dari hasil ke rantai aktivitas berikutnya.

Panah mewakili hubungan antara elemen-elemen program (hubungan if-then). Yang terakhir
dalam urutan rantai kegiatan menggambarkan dampak ke mitra eksternal.

Mungkin ada pendekatan melalui beberapa strategi yg bersamaan untuk mengatasi masalah. Hubungan
antarkotak dalam model akan mencerminkan itu. Misalnya, suatu program melakukan penelitian di beberapa
bidang, semua bekerja menuju satu tujuan seperti mengurangi penggunaan energi dan emisi.
John A. McLaughlin, Gretchen B. Jordan Using Logic Models dalam Handbook of practical program evaluation/Joseph S. Wholey, Harry P. Hatry, Kathryn E.
Newcomer, editors-2nd ed. (2004) . San Francisco: Jossey-Bass.
Tahap 5 — Memverifikasi Model
kelompok kerja yang bertanggung jawab menyusun model terus mengevaluasinya: dalam kondisi apa
program bekerja untuk mencapai tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Kelompok kerja juga menangani informasi penting tentang kinerja, menetapkan tahapan untuk evaluasi, dan
rencana pengukurankan. Alatnya berupa: diagram model logika dan tabel pendukung, dan rencana
pengukuran.

Cara untuk memeriksa logic model: mendeskripsikan logika program sebagai hipotesis — serangkaian
pernyataan jika-maka (United Way of America, 1996):

• jika sumber daya, maka kegiatan program;


• jika kegiatan program, maka output untuk kelompok pelanggan yang ditargetkan.
• Jika output mengubah perilaku, hasil jangka pendek dan kemudian jangka menengah terjadi.
• Jika hasil tengah, maka hasil jangka panjang yang mengarah ke masalah sedang dipecahkan.

4 pertanyaan desain evaluasi dibahas dalam proses verifikasi akhir:

• Apakah tingkat perinciannya cukup untuk menciptakan pemahaman unsur-unsur logic model dan hubungan timbal baliknya?
• Apakah logika program lengkap? Yaitu, apakah semua elemen kunci diperhitungkan?
• Apakah logika program secara teori bagus?
• Apakah semua elemen cocok bersama secara logis?
• Apakah ada alternatif lainnya untuk mencapai hasil program?
• Apakah semua faktor eksternal yang relevan telah diidentifikasi dan faktor-faktornya mempunyai pengaruh potensial yang dapat dijelaskan?
Penataan Konsep Logic Model Dalam Perencanaan Dan
Penganggaran Untuk Meningkatkan Penerapan Penganggaran
Berbasis Kinerja (PBK)
Konsep Logic
1. Struktur Anggaran Penerapan PBK :
Model Dalam
Penyusunan
Anggaran
digunakan
untuk
memperbaiki
redaksi
sasaran
kinerja
(output-
outcome) dan
melihat
hubungan
logis antara 2. Standardisasi Output
input-output- 3. Standardisasi Komponen
oucome.
TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai